• Tidak ada hasil yang ditemukan

, BADAN STANDARDISASl NASIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan ", BADAN STANDARDISASl NASIONAL"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

, BADAN

STANDARDISASl

NASIONAL

KEPUTUSAN KEPALA BADAN

STANDARDISASl NASIONAL

NOMOR 1/KEP/BSN/1/2021

TENTANG

PROGRAM NASIONAL

PERUMUSAN STANDAR NASIONAL

INDONESIA

TAHUN 2021

KEPALA BADAN STANDARDISASl NASIONAL,

: a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 10

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang

Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, perlu disusun

Program Nasional Perumusan Standar Nasional Indonesia;

b. bahwa untuk mendukung kegiatan pengembangan

Standar Nasional Indonesia yang dirumuskan secara

terencana, terpadu dan sitematis, diperlukan Program

Nasional Perumusan Standar Nasional Indonesia;

c. bahwa

berdasarkan

pcrtimbangan

sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu

menetapkan Keputusan Kepala Badan Standardisasi

Nasional tentang Program Nasional Perumusan Standar

Nasional Indonesia Tahun 2021;

:

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang

Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 5584);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2018 tentang Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2018 Nomor 110,

Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 6225);

(2)

BADAN

STANDARDtSASI NASIONAL

-2-3. Peraturan Presiden Nomor

4

Tahun 2018

tentang Badan

Standardisasi Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2018 Nomor 10);

4. Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 3

Tahun 2018 tentang Pedoman Pengembangan Standar

Nasional Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 578);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI

NASIONAL TENTANG PROGRAM NASIONAL

PERUMUSAN STANDAR NASIONAL INDONESIA TAHUN 2021.

PERTAMA

: Menetapkan Program Nasional Perumusan Standar

Nasional Indonesia (PNPS) Tahun 2021 sebagaimana tercantum dalaro Lampiran Keputusan Kepala Badan

ini.

KEDUA

: PNPS

Tahun 2021 sebagaimana dimaksud dalam Diktum

PERTAMA ditetapkan untuk jangka waktu 1 (satu)

tahun.

KETIGA

: Keputusan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal

ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tang^J^^^^imari 2021

KEPAM^^&^DAN^i^DARDISASI NASIONAL,

(3)

BSN

1 BADAN

STANDARD/SASI NASIONAL

LAMPIRAN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL, NOMOR : l/KEP/BSN/1/2021

TENTANG :

PROGRAM NASIONAL PERUMUSAN STANDAR NASIONAL INDONESIA TAHUN 2021

PROGRAM NASIONAL PERUMUSAN STANDAR NASIONAL INDONESIA TAHUN 2021

A. PNPS BARU

No. I KomKomite Teknis/

Judul

Subkomite Teknis

01-01 Perpustakaan Gedungdan Perlengkapan Perpustakaan dan Kepustakaan

01-01 Perpustakaan dem Kepustakaan

01-05 Dokuraentasi

dan Inrormasi

Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat di Perpustakaan

Pen^dentifikasi intemasional terstandar untuk perpustakaan dan organisasi-organisasi sejenis

01-05 Dokumentasi

Elemen inti.

dan Inforraasi

Manajemen asct - Sistem manajemen - Pedoman untuk penerapan ISO 55001

03-02 Sistem

Manajemen Mutu,

Aset dan Pendidikan Non Formal 03-02 Sistem

Manajemen Mutu,

Aset dan Pendidikan Non Formal 03-02 : Sistem

Manajemen Mutu,

Aset dan Pendidikan Non Formal

Penilaian hasil layanan pembelajaran - Panduan

Manajemen mutu Kepuasan pelan^an -Pedoman pemantauan dan pengukuran

(4)

BADAN STANDARDISASI NASIONAL KomiLe Teknis/ Subkomite Teknis 03-02 Sistem Manajemen Mutu,

Aset dan Pendidikan Non Formal 03-02 Sistem

Manajemen Mutu,

Aset dan Pendidikan Non Formal 03-03 Jasa Bidang Pcrdagangan 03-03 Jasa Bidang Perdagangan 03-05 Lembaga Judul

Manajemen mutu - Kepuasan pelanggan

Pedoman penanganan keluhan pada organisasi

Manajemen mutu - Kepuasan pelanggan Pedoman kode etik organisasi

Ketentuan silo komoditas pertanian

Kctentuan gudang komoditas pertanian

Klaim etis dan informasi pendukung - Prinsip dan Penilaian Kesesuaian persyaratan

03-05 Lembaga Penilaian Kesesuaian 03-05 Lembaga Penilaian Kesesuaian 03-05 Lembaga Penilaian Kesesuaian 03-05 Lembaga Penilaian Kesesuaian 03-05 Lembaga

Penilaian kesesuaian - Persyaratan bagi lembaga penyelenggara audit dan sertilikasi sistem manajemen - Ba^an 12: Persyaratan kompetensi untuk audit dan sertifikasi sistem manajemen hubungan bisnis kolaboratif

Penilaictn kesesuaian - Persyaratan bagi lembaga penyelenggara audit dan sertifikasi sistem manajemen - Bagian 11: Persyaratan kompetensi untuk audit dan sertifikasi sistem manajemen facility management (FM)

Penilaian kesesuaian - Persyaratan bagi lembaga penyelenggara audit dan sertifikasi sistem manajemen - Bagian 8: Persyaratan kompetensi untuk audit dan sertifikasi sistem manajemen untuk pembangunan bcrkelanjutan di masyarakat

Penilaian kesesuaian - Pedoman dan contoh skema

untuk sertifikasi proses

(5)

BADAN STANDARD/SASI NASIONAL Komite Teknis/ Subkomite Teknis Penilaian Kesesuaian 03-10 Tata Kelola, Manajemen Asct dan

Kepatuhan

03-10 Tata Kelola,

Manajemen Aset dan Kepatuhan

07-01 Infonnasi

Geografi/Georaatika

07-01 Informasi

Judid

serlifikasi untuk jasa

Manajemen risiko - Pedoman pengelolaan risiko

hukum

Manajemen risiko - Teknik penilaian risiko

ISO/TS 191153:2016 Informasi geografts

-I Metadata - Bagian 3: -Implementasi skema XML konsep fundamental (XML schema implementation for fundamental concepts)

Pengumpulan Data Geospasieil Dasar - Survei Geografi/Geomatika Pometaan Terestris Skala Besar

07-01 Informasi GeograG /Georaatika 07-01 Informasi Geografi/Geomatika 07-01 Informasi Geografi / Geomatika 07-01 Informasi Geografi / Geomatika 07-01 Informasi

Pengalamatan untuk Wilayah Perkotaan dan

Perdesaan di Indonesia

Informasi geografis - Pengkodean [Geographic'

information - Encoding)

Informasi geografis - Metodologi penyusunan katalog unsur geografi

Prosedur pembangunan Continuously Operating Reference Station (CORS)

Penyusumm Peta Daerah Aliran Sungai Skala Geografi/Geomatika 1:50.000

07-01 Informasi

Geografi/ Geomatika

07-01 Informasi

Pengolaltan data penginderaan jauh - Proses deteksi pjirameter geo-bio-fisik untuk vegetasi menggunalcan dtra optik

Spesifikasi Penyajian Atlas Wilayah Administrasi Geografi/Geomatika Skala Kecil

07-04 Teknologi Fine Bubble

Teknologi fine bubble - Prinsip-prinsip umum

dalam penggunaan dan pengukuran fine bubble

-Bagian 2; Kategorisasi karakteristik fme bubble.

(6)

I BADAN

STANDARDISASI

NASIONAL Komite Teknis/ Subkomite Teknis 07-04 Teknologi Fine Bubble 11-03 Alal Kesehatan Elektromedik 11-03 Alat Kesehatan Elektromedik 11-03 Alat Kesehatan Elektromedik 11-03 Alat Kesehatan Elektromedik 11-03 Alat Kesehatan Elektromedik 11-03 Alat Kesehatan Elektromedik 11-03 Alat Kesehatan Elektromedik Judul

Teknologi fine bubble - Prinsip-prinsip umum

dalam penggunaan dan pengukuran fine bubble

-Bagian 1: Tcrminologi

Anaesthetic and respiratory equipment -

Breathing

sets and connectors

(ISO 5367:2014,

Eng,

IDT)

Peralatan aneslesi dan pemapasan - Konektor

conical - Bagian 1: Cones dan soket (ISO

5356-1:2015, IDT)

Peralatan elektromedik - Bagian 2-80: Persyaratan

khusus untuk keseiamatan dasar dan kinetja

esensial peralatan pendukung sistem ventilasi bagi

pasien yang mengalami kegagalan ventilasi [uentilatory insufficiency) (ISO 80601-2-79:2018, IDT)

Peralatan elektromedik - Bagian 2-79: Persyaratan

khusus untuk keseiamatan dasar dan kineija

esensial peralatan pendukung sistem ventilasi bag

pasien yang mengalami gan^uan ventilasi [uenlilaiory impairment] (ISO 80601-2-79:2018,

IDT)

Peralatan elektromedik - Bagian 2-74; Peralatan elektromedik - Bagian 2-74: Persyaratan khusus untuk keseiamatan dasar dan kinerja esensial peralatan untuk kelembapan pernapasan (ISO 80601-2-74:2017, IDT)

Peralatan elektromedik - Bagian 2-70: Persyaratan khusus untuk keseiamatan dasar dan kinetja esensial peralatan terapi pemapasan sleep apnoea (ISO 80601-2-70:2015, IDT)

Peralatan elektromedik - Bagian 2-12: Persyaratan khusus untuk keseiamatan dasar dan kinerja esensial ventilator untuk pclayanan kritis (ISO

(7)

I BADAN

STANDARDISASI NASIONAL

komite Teknis/

Subkomite Teknis 11-04 Invitro Diagnostic Test System 11-05 Peralatan Kesehatan Berbasis IPTEK Nuklir 11-05 Peralatan Kesehatan Berbasis IPTEK Nuklir 11-05 Peralatan Kesehatan Berbasis IPTEK Nuldir 11-06 Kontrasepsi

11-06 kontrasepsi

Judul I I 80601-2-12:2020, IDT)

SNI ISO 190001:2009 Alat kesehatan diagnostik in vitro - Infomiasi yang disertaltan oleh produsen pada reagensia in vitro untuk pewamaan biologi Perangkat elektromedik - Pengukur dose area product

Instrumentasi kedokteran nuklir Uji rutin -Ba^an 2:Kamera sintilasi dan pencitraan SPECT

Instrurhentasi kedokteran nukUr Uji rutin -Bagian 1 :Sistem pencacahan radiasi gamma

Kondom terbuat dari bahan sintetis - Persyaratan dan metode uji

Alat kontrasepsi terbuat dari tembaga Persyaratan dan metode uji

11-06 Kontrasepsi Kondom terbuat dari latck karet alami

11-07 Produk optik untuk kesehatan 11-07 Produk optik untuk kesehatan 11-07 Produk optik untuk kesehatan 11-07 Produk optik untuk kesehatan 11-08 Prasarana Laboratorium Biologi dan Kimia

Persyaratan dan metode uji

Optik Mata - Lerisa kacamala terpasang (ISO 21987:2017, IDT)

Optik mata - Lensa kontak dan produk perawatan lensa kontak - Pelabelan (ISO 11978:2017, IDT)

Optik mata - Lensa kacamata yang belum dipotong - Bagian 2: Persyaratan untuk veuiasi kekuatan lensa (ISO 8980-2:2017, IDT)

Optik mata

-

Lensa kacamata yang belum dipotong

- Bagian I: Persyaratan untuk lensa tunggal dan lensa multifocal (ISO 8980-1:2017, IDT)

Peralatan gelas dan plastik untuk laboratorium

-Prinsip

desain

dan

konstruksi

instrumen

voluraetrik

(8)

I BADAN

STANDARDISASI NASIONAL Komite Teknis/ Judul Subkormte Teknis

11-08 Prasarana PeralataJi gelas laboratorium - Buret Laboratonum Biologi

dan Kirnia

11-08 Prasarana Peralatan gelas laboratorium - instrumen volumetrik - melode pcngujian kapasitas dan Laboratorium Biologi

dan Kinua

11-08 Prasarana Peralatan gelas laboratorium - Labu Filter

Laboratonum Biologi

dan Kimia

11-08 Prasarana Peralatan plastik laboratonum - cawan petri sekali pakai untuk penggunaan mikrobiclogi

Laboratonum Biologi dan Kimia

Peralatan volumetrik yang dioperasikan raenggunakan piston - bagian 1: terminologi, persyaratan umum, dan rekomendasi untuk 11-08 Prasarana

Laboratorium Biologi

dan Kimia

11-08 Prasarana Peralatan gelas laboratorium - Pipel ukvir Laboratonum Biologi

dan Kimia

Peralatan gelas laboratonum - Tabung reaksi 11-08 Prasarana

Laboratorium Biologi

dan Kimia

Peralatan galas laboratonum - Pipet volume 11-08 Prasarana Laboratonum Biologi dan Kimia 11 -08 Prasarana Laboratorium Biologi dan Kimia 11-08 Prasarana Laboratorium Biologi dan Kimia 11-08 Prasarana

Peralatan gelas laboratorium - Desikator

Filter udara efisiensi Linggi (EPA, HEPA dan

ULPA)-Ba^an I; Klasilikasi, pcngujian kincija, penandaan

(9)

, BADAN

STANDARDISASI

NASIONAL

.

-9-Komite Teknis/

Subkomite Telmis

Judul

Laboratorium Biologi keselamatan mikrobiologis

dan Kiraia

11-09 Peralatan SNI ISO 11663:2011 Kualitas cairan dialisis tintuk

kesehatan non

hemodialisis dan terapi sejenis

elektromedik

11-09 Peralatan

SNI 13959:2010 Air untuk bemodialisis dan terapi

sejenis

SNI 16-6073:1999 Sirkuit darah ekstra korporeal

heraodialiser, hemofilter dan hemokonsentrator kesehatan non sejenis

elektromedilc

11-09 Peralatan

SNI 16-6073:1999 Sirkuit darah ekstra korporeal

kesehatan non heraodialiser, hemofilter dan hemokonsentrator

elektromedik

11-09 Peralatan SNI 16-6071-1999 Heraodialiser, hemofilter dan

kesehatan non hemokonsentrator elektromedik

11-09 Peralatan

SNI ISO 6710:2010 Wadah seicSi

palcai

kesehatan non penampung spesinien darah vena elektromedik

11-09 Peralatan

SNI ISO 15747-2012 Wadah plastik untuk injeksi

kesehatan non intravena

elektromedik

11-09 Peralatan

SNI

16-7009.1-2004 Fiting

konikal dengan

kesehatan non

ketirusan 6%

(Luer) untuk alat suntik jarum dan

elektromedik perlengkapan medik tertentu Iain - Bagian 1:

Persyaratan umum

11-09 Peralatan SNIISO 10555-5:2010 Kateter intravaskular selcali

kesehatan pakai, steril - Bagian 5: Kateter periferal

over-non elektromedik needle

11-09 Peralatan SNI ISO 21649:2009 Injektor tanpa-jarum untuk kesehatan non penggunaan rhedik - persyaratan dan metode uji 11-09 Peralatan kesehatan non elektromedik 11-09 Peralatan kesehatan non elektromedik . Svinitftbofl Ann! SK

(10)

, BADAN

STANDARDISASI

NASIONAL -10 -Komite Telcnis/ Subkomite Teknis Judul

70. 11-09 Peralatan

SNI ISO 7886-4:2009 Alat suntik hipodermik steril

kesehatan non

sekali pakai - Bagian 4: Alat suntik dengan fitur

elektromcdik pencegahan ulang

71. 11-09 Peralatan

SNI 16-7010.1-2004 Alat suntik hipodermik steril

kesehatan non sekali pakai - Bagian 1: untuk penggunaan manual

elektromcdik

72. 11-09 Peralatan SNI 15-6359-2000 Kateter intravaskuler sekali kesehatan non pal<ai, steril Kantong penampung urin

-elektromedik Persyaratan dan metode Uji

73. 11-09 Peralatan SNI 16-6355.1-2000 Kateter intravaskuler sekali kesehatan non pakai, steril - Persyaratan umum

1

elektromedik

74. 11-10 Sistem Alat kesehatan - Pencrapan manajemen risiko Manajemen pada alat kesehatan (ISO 14971:2019, IDT)

Peralatan Kesehatan 11-11 Produk Higiene Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga 11-11 Produk Higiene Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga 11-11 Produk Higiene Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga 11-11 Produk Higiene Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga

Disinfektan kimia dan antiseptik - Uji kuantitatif suspensi untuk evaluasi aktivitas bakterisida di bidang medis - Metode uji dan persyaratan (fase 2, langkah 1) (EN 13727:2012 + A2:2015, IDT)

Disinfektan kimia dan antiseptik - Uji kuantitatif suspensi untuk evaluasi aktivitas fungisida atau yeasticidal disinfektan kimia dan antiseptik -Metode uji dan persyaratan (fase 1) (EN 1275:2005,

IDT)

Disinfektan kimia dan antiseptik - Uji kuantitatif suspensi untuk evaluasi aktivitas bakterisida disinfektan kimia dan antiseptik - Metode uji dan

persyaratan (fase 1) (EN 1040:2005, IDT)

Disinfektan kimia dan antiseptik - Disinfeksi tangan untuk bcdali - Metode uji dan persymalan

(fase 2,

langkah 2)

(EN 12791:2016+A1:2017.

IDT)

(11)

I BADAN

STANDARDISASI NASIONAL -11-Komite Teknis/ Subkomite Teknis 11-11 Produk Higiene Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga 11-11 Produk Higiene Perbekalan Keseliatan Rumah Tangga 11-11 Produk Higiene Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga 11-12 Kedokteran Gigi 11-12 Kedokteran Gigi 11-12 Kedokteran Gigi 11-13 Sterilisasi Produk Pelayanan Kesehattm 11-13 Sterilisasi Produk Pelayanan Kesehatan 11-13 Sterilisasi Produk Pelayanan Kesehatan 11-14 Alat Bantu Penyandang Disabilitas Judul

Disinfcktan kimia dan antiseptik - Handrub

higienis - Metodc uji dan persyaratan (fase 2,

langkah 2) (EN 1500:2013, IDT)

Disinfektan kimia dan antiseptik - Handwash higienis - Melode uji dan persyaratan (fase 2,

langkah 2)

(EN 1499:2013.

IDT)

Disinfektan kimia dan antiseptik - Penerapan standar untuk disinfektan kimia dan antiseptik (EN 14885:2018, IDT)

Kedokteran gigi - Material restorasi berbasis polimer (ISO 4049:2019, IDT)

Kedokteran gigi - Evaluasi biokompatibilitas alat medis yang digunakan di bidang kedokteran gjgi (ISO 7405:2018, IDT)

Gigi - Set data minimal implan gigi untuk penggunaan klinis (ISO 16498:2013, IDT)

Sterilisasi produk pelayanan kesehatan - Metode mikrobiologi - Bagian 2: Definisi, validasi dan memperlahankan proses sterilisasi untuk uji sterilitasi (ISO 11737-2:2019, IDT)

Sterilisasi produk pelayanan kesehatan - Metode mikrobiologi - Bagian 1: Penentuan populasi mikroorganisme pada produk (ISO 11737-1:2018, IDT)

Sterilisasi produk pelayanan kesehatan Persyaratan umum untuk karaklerisasi agen

sterilisasi, pengembangan, validasi dan kendali

rutin dari proses sterilisasi alat kesehatan (ISO 14937:2009, IDT)

Assistive products for persons with disability

-Classification and terminology

(ISO 9999:2016,

IDT)

(12)

I BADAN

STANDARDISASI NASIONAL -12-Komile Teknis/ Subkomite Teknis 11-14 Alat Bantu Penyandang Disabililas 11-14 Alat Bantu Penyandang Disabilitas 11-14 Alat Bantu Penyandang Disabilitas 11-14 Alat Bantu Penyandang Disabilitas 11-14 Alat Bantu Penyandang Disabilitas 13-01 Keselamatan dan Kesehatan Kcija

Judul

Walking aids manipulated by one arm

-Requirements and test methods —Part 4: Walking

sticks with three or more legs (ISO 11334-4:1999,

IDT)

Assisiue products for walking manipulated by one

arm - Requirements and test methods - Part 1: Elbow crutches [ISO 11334-1:2007, IDT)

Walking aids manipulated by both arms •

Requirements and test methods - Part 3: Walking

tables (ISO 111199-3:2007, IDT)

Walking aids manipulated by both arms

-Requirements and test methods - Part 2: Rollators (ISO 111199-2:2005, IDT)

Hoists for the transfer of disabled persons -i?eguirements and test methods (ISO 10535:2006, IDT)

Metode penilaian risiko ergonomi

13-01 Keselamatan Pengukuran percepatan getaran selumh tubuh dan Kesehatan Kerja

13-01 Keselamatan

dan Kesehatan Kerja 13-02 Keselamatan Pcmanfaat Tenaga Listrik 13-02 Keselamatan Pemanfaat Tenaga Listrik 13-02 Keselamatan Pemanfaat Tenaga Listrik

Metoda pengukuran intensitas kebisingan di tempat kerja

Luminer Bagizm 2-8 Persyaratan khusus Lampu genggam "Luminaires Part 2-8 Particular

requirements Handlamps"

Luminer Bagian 2-4 Persyaratan khusus Luminer serbaguna portable "Luminaires Part 2-4 Particular

requirements portable general purpose Luminaires"

Luminer Bagian 2 Bagian Khusus Satu

Memperbaiki Luminer tujuan umum "Luminaires

Part 2 Particular Section One Fixed general purpose

(13)

BSN

, BADAN

STANDARDISASI NASIONAL -13-Komite Teknis/ Subkomite Teknis 13-03 Kuaiitas LLngkungan 13-03 Kualitas Lingkungan 13-03 Kualitas Lingkungan 13-03 Kualitas Lingkungan 13-03 Kualitas Lingkungan 13-03 Kualitas Lingkungan 13-03 Kualitas Lin^cungan 13-03 Kualitas Lingkungan Judul

Air • dan air limbali - B^an 59: Metode

pengambilan contoh air limbah

Air dan air limbah - Bagian 31: Cara uji kadar

orlofosfat dan total fosfat secara spektrofotometer dengan asara askorbat

Kualitas air laut -

Bagian

: Metode pengujian

ortofosfat dan total fosfat secara spektrofotomtri

dengan asam askorbat

Kualitas air laut - Bagian 8: Metode pengambilan contoh uji air laut

Air dan air limbah - Bagian

Metode

pengambilan contoh untuk parameter biolo^ Kualitas air laut - Bagian .... — Cara uji oksigen terlarut (Dissolved 0>r^gen/D0)

Kualitas air laut ^ Bagian .... - Cara uji padatan tersuspensi total (Total Suspended Solids/TSS) secara gra\imctri

Air dan air limbah - Bagian ... : Metode pengambilan contoh air

13-04 Kendaraan dan Kendaraan dan Peralatan Pemadam Kebakaran

-Peralatan Pemadam Pompa

Kebakaran

13-05 Perlindungan Lingkungan Pertambangan

Mineral dan Batubara

13-05 Perlindungan Lingkungan

Pertambangan

Mineral dan Batubara

13-05 Perlindungan Lingkungan

Tata Cara Penentuan Kualitas Tanah pada L^an Bekas Tambang untuk Revegetasi

Penentuan Ketebalan Zona Pengakaran

Pra-Penambangem

Pengelolaan Air Asara Tambang

(14)

BSN

I BADAN

STANDARDISASi NAStONAL -14-Koraite Teknis/ Subkomite Teknis Pertambangan

Mineral dan Batubara

13-05 Perlindungan Lingkungan Pertambangan

Mineral dan Batubara

13-07 Manajemen Lingluingan 13-07 Manajemen Lingkungan 13-07 Manajemen Lingkungan 13-07 Manajemen Lingkungan 13-07 Manajemen lingkungan Judul

Uji Statistik Pengjdentifikasian Sumber Air Asam

Tambang

Label lingkungan dan deklarasi - Deklarasi

lingkungan tipe III -

Prinsip dan prosedur (Adopsi

dari ISO 14025:2005 Enuironmental labels and

declaration - Type HI environmental declaration -Principles and procedures)

Gas rumah kaca - Jejak karbon pada produk -Persyaratan dan panduan untuk kuantifikasi (Adopsi dari ISO 14067: 2018 Greenhouse gases

-Carbon foolprinl of products - Requirements and gruide/ines for quantification)

Manajemen lingkungan - Penilaian daur hidup Proses tinjauan kritis dan kompetensi peninjau: Persyaratan tambahan dan panduan untuk SNI ISO 14044:2017) (Adopsi dari ISO/TS 14071:2014 Enuironmental management - Life cycle assessment

Critical review processes and reviewer competencies: Additional requirements and guidelines to ISO 14044:2006)

Label lingkungan dan deklarasi -

Prinsip,

persyaratan dan panduan untuk mengomunikasikan jejak karbon (Adopsi dari ISO

14026:2017 Environmental labels and declarations ^

Principles, requirements and guidelines for communication of footprint information)

Manajemen lingkungan - Panduan jaminan

laporan lingkungan (Adopsi dari ISO 14016:2020

(15)

I BADAN

STANDARDISASI NASIONAL -15-Komite Teknis/ Subkomite Teknis 13-07 Manajemen Lingkungan 13-07 Manajemen Linglcungan 13-07 Manajemen Lingkungan 13-07 Manajemen Lingkungan 13-08 Penanggulangan Bencana 13-08 Penanggulangan Bencana 13^08 Penanggulangan Bencana 13-09 BiosafeLy and Biosecurity 13-09 Biosafety and Biosecurity 13-09 Biosafety and Biosecurity Judul

Environmental management - Guidelines on the assurance of environmental reports)

Sistem

manajemen lingkungan - Panduan

penerapan dengan pendekatan fleksibel bertahap (Adopsi dari ISO 14005:2019 Environmental management systems - Guidelines for a flexible approach to phased implementation]

Label lingkungan dan deldarasi - Pengembangan

product category rules (Adopsi dari ISO/TS

14027:2017 Environmental labels and declarations

- Development of product category rules)

Kriteria ekolabel - Bagian 7

:

Kategori produk tas

belanja plasdk dan bloplastik mudali terurai

I^teria ekolabel-Bagian l:Kategori produk

kertas-Seksi 3:Kertas cetak tanpa salul dan kertas

multiguna

Alat Peringatan Dini Longsor Berbasis Masyarakat

Keamanan masyarakat - Sistem manajemen kelangsungan usaha - Persyaratan

Sistem Penanggulangan Bencana Pandemi

Pakaian untuk perlindungan terhadap agen infeksius - Metode uji ketahanan terhadap

penetrasi oleh aerosol yang terkontaminasi biologis

Pedoman manajemen biorisil^o laboratorium terkait

covid-19

Pakaian pelindung - Persyaratan umum

(16)

I BADAN

STANDARDISASt NASIONAL Komite Teknis/ Subkomite Teknis 13-09 Biosafely and Biosecurity 13-09 Biosafety and Biosecurity 13-09 Bicsafety and Biosecurity 13-09 Bicsafety and Biosecurity 13-09 Biosafety and Biosecurity 13-11 Perkotaan dan Masyarakat Berkelanjutan 13-11 Perkotaan dan Masyarakat Berkelanjutan 13-11 Perkotaan dan Masyarakat Berkelanjutan 13-12 Mat Pelindung Diri d^ Alat Pelindung Kcrja 17-01 Pengukuran Radiasi -16-Judul

Pakaian pelindung - Persyaratan kineija dan

metode uji terhadap agen infeksius

Sarung tangan medis sekali pakai - Bagian 1:

Persyaratan dan pengujicui bebas lubang

Pelindung mata personal - Spesifikasi

Alat pelindung pernafasan - Masker berfilter untuk

perlindungan terhadap partikel - Persyaratan,

pengujian, pelabelan

Masker medis - Persyaratan dan metode uji

model

17-01 Pengukuran

Radiasi

Infrastruktur masyarakat cerdas - r

kematangan untuk penilaian dan peningkatan

Infrastruktur masyarakat cerdas - Prinsip dan

persyaratan untuk metrik kinerja

Perkotaan dan masyarakat berkelanjutan Indikator untuk kotayang tangguh

Mat pelindung diri - Sepatu pengaman

Instrumentasi proteksi radiasi - Pengukur ambien dan/atau dosis ekivalen arah (laju) dan/atau monitor untuk radiasi beta, X dan gamma - Bagian 1; Pengukur dan monitor tempat kerja dan lingkungan portabel [lEC 60846-1:2009 )

Peralatan untui< pemantauan radioaktivitas secara lerus menerus dalam efluen gas - Bagian 1: Persyaratan umum (lEC 60761-1:2002 )

(17)

, BADAN

STANDARD/SASI NASIONAL -17-Komite Teknis/ Subkomite Teknis 17-01 Pengukuran Radiasi 17-01 Pengukuran Radiasi 17-01 Pengukuran Radiasi

17-01 Pengukuran

Radiasi 17-01 Pengukuran Radiasi 17-01 Pengukuran Radiasi Radiasi 17-04 Standar Dassu-17-04 Standar Dasar 17-04 Standar Dasar

19-01 Uji Tak Rusak

19-01 Uji Tak Riusak

Judul

Pengawasan konsentrasi aktivitas zat radioakUvitas

udara di tempat keija fasilitas nuklir (ISO

16639:2017 )

Praktik Standar untuk dosimetry iradiasi darah

Instrumentasi proteksi radiasi- Monitor radiasi

yang terpasang untuk deteksi bahan nuklir khusus

dan radioalitif di perbatasan wilayah

Evaluasi kontaminasi permukaan- Bagian 1:

Pemancar beta (energi beta maksimum lebih besar

dari 0,15 MeV)

dan pemancar alfa

Sumber acuan - Kalibrasi monitor kontaminasi

permukaan - Pemancar alfa, beta dan foton

Mutu air- Pengulcuran aktivitas beta total dalam air tawar- Metode sumber tebal

17-01 Pengulcuran Praktik

Praktik

penggunaan

system

dosimetry

polimetilmelakrilat

Akurasi (ketepatan dan presisi) dari metode dan

hasil pengukuran -

Bagian 4: Metode dasar untuk

penentuan ketepatan dari metode pengukuran

baku

Akurasi (ketepatan dan presisi) dari metode dan

hasil pengukuran - Bagian 3: Ukuran antara dari

presisi metode pengukuran baku

Alcurasi (ketepatan dan presisi) dari metode dan

hasil pengukuran - Bagian 2: Metode dasar untuk penentuan ketemlangan dan reproduksibilitas dari metode pengulcuran balcu

Uji talc itisak - Pedoman untuk lembaga pelatihan personel uji tak rusak

Uji tak rusak pada tabung baja - Bagian 7

: Uji

radibgrafi digital sambungan las dari tabung baja

(18)

I BADAN

STANDARDISASI NASIONAL

Komite Teknis/

Subkoraite Teknis

19-01 Uji Tak Rusak

19-01 Uji Tak Rusak

19-01 Uji Tak Rusak

19-01 Uji Tak Rusak

19-01 Uji Tak Rusak

21-01 Pennesinan dan

produk permesinan

21 -01 Permesinan dem

-

18-Judul

yang di las untuk deteksi ketidalcsempumaan

Uji tak rusak pada lasan : Aturan umum unluk

bahan logam

Uji tak rusak Kualitas bayangan radiograf

-Bagian 5 : Penentuan niiai ketidaktajaman bayangan menggunakan indikator laialitas bayangan tipe kawat dupleks

Uji lak rusak lasan : Tingkat keberterimaan untuk

uji radiograii - Bagian 1 ; baja, nikel, titanium dan

paduannya I

Uji tak rusak lasan : Tingkat keberterimaan untuk uji radiograii - Bagian 2 : alumunium dan paduannya

Uji lak rusak - Pedoman untuk silabus pelatihan uji tak rusak

Katup pintu kuningan berulir kelas 125, 150, dan 250 untuk air, minyak dan gas

Katup searah horizontal kuningan berulir kelas produk permesinan 125 untuk air

21-01 Permesinan dan KcLel uap dan bejana lekan, Bagian 2: Material produk permesinan

21-01 Permesinan dan Spesifikasi meter air minum produk permesinan

21-01 Permesinan dan Mesin sangrai kopi dan kakao tipe silinder datar produk permesinan berputar - Syarat mutu dan cara uji

2101 Permesinan dan Mcsin pcrontok padi tipe pelemparan jerami -produk permesinan Syarat mutu dan cara uji

21-01 Permesinan dan

produk permesinan

Regulator Tekanan Medium untuk gas LPG

21-02 Mat

dan

Garpu Tanah - Syarat mulu dan metode uji

Ferkalcas

(19)

, BADAN

STANDARDiSASI NASIONAL Koraite Teknis/ Subkomite Teknis -19« Judul

21-02 Mat

dan

Egrek - Syarat mutu dan metoda uji

Perkakas

21-02 Mat dan Cangkul

Perkakas

166. 25-01 Sistem Otomasi Sistem otomasi dan integrasi - Kontrol numerik

Industri mesin Format program dan definisi kata alamat -Bagian 1: Format data untuk pemosisian, gerakan garis, dan sistem kontrol kontur

167. 25-01 Sistem Otomasi Industri 168. 25-01 Sistem Otomasi Industri 169. 25-01 Sistem Otomasi Industri 170. 25-01 Sistem Otomasi Industri 171. 27-01 Rekayasa Energi Nuklir 172. 27-01 Rekayasa Energi Nuklir 173- 27-01 Rekayasa Energi Nuldir

Kondisi uji untuk mesin bubut dengan kontrol numerik dan turning centres - Bagian 1; Uji

geometrik untuk mesin dengan spindle pemegang

benda keija horizontal

Kode pengujian untuk peralatan mesin - Bagian 4: Pengujian melinglcar untuk peralatan mesin yang

dikontrol secara numerik

Kode pengujian untuk peralatan mesin

-Bagian 9; Estimasi ketidaltpastian pengukuran

untuk pengujian peralatan mesin menurut

seri

ISO 230, persamaan dasar

kode uji untuk peralatan mesin - Bagian 8: Getaran

Instrumenlasi nuklir - Persyaratan konstruksional

dan klaafikasi alat ukur radiometrik

Prinsip umum instrumenlasi reaktor nuklir -Prinsip instrumenlasi untuk reaktor air bertekanan

Energi nuklir, teknologi nuklir dan proteksi radiasi

- Kosakata

(20)

, BADAN

STANDARDISASi NASJONAL -20-Komite Teknis/ Subkomite Teknis 27-01 Rekayasa Ener^ Nuklir 27-01 Rekayasa Energi Nuklir 27-01 Relcayasa Energi Nuldir 27-01 Rekayasa Energi Nuldir 27-01 Rekayasa Energi Nuklir 27-02 Turbin Listrik 27-02 Turbin Listrik 27-03 Aneka Energi Baru dan Energi

Terbarukan 27-03 Aneka Energi

Baru dan Energi

Terbarukan 27-04 Bioenergi Cair 27-04 Bioenergi Cair 27-04 Bioenergi Cair 27-04 Bioenergi Cair 27-05 Panas Bumi Judul

Sistem Manajemen Mutu - Fedoman Penerapan

ISO 19443:2018

Keselamalan kekrilisan nuklir - Dimensi geometris

unlnk kendali subkritis - Peralatan dan tata letak

Metode untuk justiiikasi partisi kebaikaran pada

PLTN berpendmgin air

Persyaratan tel<nis yang penting untuk komponen

mekanilt dan struktur logam yang akan digunakan

untuk realctor nuklir Generasi IV

I Prinsip Dasar Instrumentasi Reaktor Nuklir

Uji keberterimaan lapangan untuk menentukan kineija hidrolik dari turbin hidrolik, porapa tandon dan turbm-porhpa

Petunjuk untuk komisioning, pengopcrasian dan pemeliharaan dari pompa tandon dan turbin-pompa yang dioperasikan sebagai turbin-pompa

Manajemen Proyek Pembangkil Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)

Perancangan Sistem PLTMH Kelas D - Bagian 2:

j Komponen Mekanikal Eleklrikal

Dasar-dasar keselamatan bahan bakar hidrogen Minyak Nabati untuk bahan bakar pembakaran luaa* (external combustion]

Minyak Nabati teresterilikasi parsial untuk bahan bakai* motor diesel putaran sedang

Penentuan kadar bioetanol deilam gasohol - Metode

ekstraksi dengan air

(21)

I BADAN

STANDARDISASI NASfONAL Koraite Teknis/ Subkomite Teknis 27-05 Panas Bumi 21 -Judul Rasilitas Panas Bumi

Pengelolaan Keselamatan, Kesehatan Keija, dan

Lindung Lingkungan (K3LL) Kontraktor Panas

Bumi (CSMS)

27-05 Pemas Bumi Analisis Kimia Fluida Panas Bumi

27-06 Konservasi Energi 27-07 Sistem Refrigeran 27-07 Sistem Refrigeran 27-07 Sistem Refrigeran

27-06 Konservasi

ISO 50004:2020 Energy management systems •

Energi

Guidance for the implementation, maintenance and

improvement of an ISO 50001 energy management

system

27-06 Konservasi

ISO 50047:2016 Energy saving - Determination of

Energi

energy saving in organizations

27-07 Sistem

Sistem refrigerasi instalasi tetap - Persyaratan

Refrigeran

keamanan dan lingkungan hidup

27-07 Sistem

Sistem pendingin dan pompa kalor -

Persyaratan

Refrigeran

keselamatan dan lingkungan - B^an

4: Operasi,

perawatan, perbaikan dan pemulihan

27-07 Sistem

Sistem pendingin dan pompa kalor -

Persyaratan

Refrigeran

keselamatan dan lingkungan - Bagian 3: Daerah

instalasi

27-08 Energi Surya Modul FV tereslriaJ- Sistem Mutu untuk Fabrikasi Modul FV

27-08 Energi Surya

Perangkat Fotovoltaik- Bagian 9: Klasifikasi

karakteristik simulator surya

27-08 Energi Surya

PENGUJIAN LINGKUNGAN

Bagian

2-52:

Pengujian - Pengujian Kb: Kabut garam, sildik (larutan natrium klorida)

27-08 Energi Surya

Kineija sistem fotovoltaik - Bagian 2: Metode

evaluasi kapasitas

27-08 Energi Surya IGneija Sistem Fotovoltaik - Bagian I : Pemantauan

27-08 Energi Surya

27-08 Energi Surya

27-08 Energi Surya

27-08 Energi Surya

27-09 Energi Angin Sistem konversi energi angin - Bagian 3: Sistem pengaman, gawai protektif dan pemantau - Seksi 1:

(22)

, BADAN

STANDARDISASI NASIONAL

No.

Komite Teknis/

Subkomite Teknis

201.

27-09 Energi Angin

202.

27-09 Energi Angin

-22-Judul

Kontrol dan sistem pengaman

Sistem Pembangkil Listrik Tenaga Bayxi -

Bagian

25-5: Komunikasi untuk pemantauan dan

pengendalian Pembangkil Listrik Tenaga Bayu -

Uji

kepatuhan

Sistem Pembangldt Listrik Tenaga Bayu - Bagian

25-1: Komunikasi untuk pemantauan dan

I pengendalian Pembangldt Listrik Tenaga Bayu

-I Pcnjelasan keseluruhan tentang prinsip dan model

I Woodchip untuk untuk coriring pada pembangkit

listrik

203. 27-10 Bioenergi Padat Woodchip untuk untuk coriring pada pembangldT

dan Gas listrik

204. 27-10 Bioenergi Padat Cangkang sawii untuk cofiring pada pembangkit

dan Gas listrik

205. 27-10 Bioenergi Padat Sawdust untuk untuk cofiring pada pembangldt

dan Gas listrik

206. 27-10 Bioenergi Padat dan Gas 207. 27-10 Bioener^ Padat dan Gas 208. 27-10 Bioenergi Padat dan Gas 209. 29-01 Sistem Ketenagalistrikan 210. 29-01 Sistem Ketenagalistrikan 211. 29-02 Perlengkapan

dan Sistem Proteksi

Listrik

212. 29-02 Perlengkapan

Syarat mutu wadah biogas bertekanan rendah

bahan baku polyetilena

j

Syarat mutu produk biogas bertekanan rendah

Biometana (BIO CNG)

Penilaian kualitas daya - Karakteristik listrik yang disuplai oleh jaringan publik

Koneksi sumber daya energi yang didistribusikan dengan jaringan

Aksesori listrik - Pcmutus arus untuk proteksi arus bcrlebih untuk rumah tangga dan instalasi serupa - Bagian 1: Pemutus arus untuk a.c. operasi

(23)

, BADAN

STANDAROtSASI NASIONAL

Komite Teknis/

Subkomite Teknis dan Sistem Proteksi

Listrik

-23-Judul

controlgear - Bagian 7: Rakilan untuk aplikasi

khusus seperd marina, lokasi berkemah,

alun-alun

pasar, stasiun pengisian kendaraan listrik

Penutup

Protektif

Masif untuk Pekeijaan

Bertegangan pada Instalasi a.b.

29-04 Jaringan

Penutup Protektif

Masif untuk Pekeijaan

Transmisi dan

Bertegangan pada Instalasi a.b.

Distribusi Tenaga Listrik

29-05 Transformalor Transformator daya - Bagian 14; Transformator

daya yang dibenamkan dalam cairan menggunakan

bahan insulasi suhu tinggi

29-08 Lengkapan

Steker, stop kontak, konektor kendaraan dan

Listrik

saluran masuk kendaraan - Pengisian konduktif

undrk kendaraan listrik - Bagian I: Persyaratan

umum

31-01 Elektronika

Peranti listril< rumah tangga dan sejenis

-Untuk Keperluan

Keselamatan - Bagian 1: Persyaratan umum

Rumah Tangga

33-02

Telekomunikasi Konduktor Aluminium ber Inti Baja untuk I

Transmisi Listrik Saluran Udara Tegangan Tin^

150 KV dan Ekstra Tinggi 275 - 500 KV

31-01 Elektronika

Untuk Keperluan Rumah Tangga

33-02 Telekomunikasi

Kabel Serat Optik untuk Telekomunikasi Bagian 9 : Kabel Serat Optik Single Mode Baweih Laut

Berkonstruksi Loose Tube Tengah Tanpa Penguat

Sinyal.

Kabel Serat Optik untuk Telekomunikasi Bagian 8:

Kabel Serat Optik Single Mode Menuju Pelanggan untuk Aplikasi di Dalam Pipa.

33-02 Telekomunikasi

33-02 Telekomunikasi

33-02 Telekomunikasi Kabel Serat Optik untuk Telekomunikasi Bagian 7: Kabel Serat Optik Single Mode dengan Kawat Penggantung Menuju Pelanggan untuk Aplikasi Udara.

(24)

, BADAN

STANDARDISASI NASIONAL

-24-Komite Teknis/

Subkomite Telaiis

^Judul

Single Mode Berkonstruksi Loose Tube untuk

Aplikasi Udara Figur-8 Single-Core-Per-Tube

33-02 Telekomunikasi Kabel Serat Optik untuk Telekomunikasi Bagian 5:

Single Mode Berkonstruksi Loose Tube tmtuk

Aplikasi Bawah Tanah di dalam pipa duct

Single-Core-Per-Tube 33-02 Telekomunikasi 33-02 Telekomunikasi 33-02 Telekomunikasi 33-02 Telekomunikasi 35-01 Teloiologi Informasi 35-01 Teknologi Informasi

35-01 Telcnologi KuaJitas data Informasi

35-01 Teknologi Kualitas data Informasi

35-01 Teknologi Kualitas data

Kabel Serat Optik untuk Telekomunikasi Ba^an 4:

Single Mode Berkonstruksi Loose Tube untuk

Aplikasi Udara

jenis non logam ADSS

Kabel Serat Optik untuk Telekomunikasi B^an

3:

Single Mode Berkonstruksi Loose Tube untuk

Aplikasi Udara

jenis Figur-8

7<abel Serat Optik untuk Telekomunikasi Bagian 2;

Single Mode Berkonstruksi Loose Tube untuk Aplikasi Duct

Kabel Serat Optik untuk Telekomunikasi Bagian 1;

Single Mode Berkonstruksi Loose Tube untuk

Aplikasi Tanam Langsung

Teknologi informasi Arsitektur referensi big data

-Bagian 3: Arsitektur referensi

Teknologi informasi - Big data - Gambaran umum

dan kosakata

KuaJitas data - Bagian 110: Data induk: Pertukaran data karakteristik: Sintaks, pengkodean semantik, dan kesesuaian dengan spesidkasi data

Kualitas data - Bagian 115; Data induk:

Pertukaran pengenal ktialitas: Sintaksis, semantik,

dan persyaratan resolusi

Kualitas data - Bagian 120: Data induk:

(25)

BSN

, BADAN

STANDARD/SASI NASiONAL

-25-Komite Teknis/

Subkomite Teknis Informasi

35-01 Teknologi

Informasi

35-01 Teknologi

Informasi 35-01 Teknologi Informasi 35-01 Teknologi Informasi 35-01 Teknologi Informasi 35-01 Teknologi Informasi 35-01 Teknologi Informasi 35-01 Tel<noiogL Informasi 35-01 Telcnologi Informasi 35-01 Teknologi Informasi 35-01 Teknologi Informasi 35-01 Teknologi Informasi Judul

Pertukaran data karakteristik: Sumber

Kualitas data - Bagian 130: Data induk:

Pertukaran data karakteristik: Akurasi

Kualitas data - Bagian 140: Data induk:

Pertukaran data karakteristik: Kelengkapan

Rekayasa perangkal lunak dan sistem - Pengujian

perangkal lunak — Bagian 2; Proses pengujian

Teknologi informasi -

Proses asesmen -

Kerangka

keija proses pengukuran untuk penilaian dari

kemampuan proses

Teknologi informasi - Proses asesmen - Model

penilaian kemampuan proses untuk manajemen

layanan

Teknologi informasi - Proses asesmen - Model

asesmen proses untuk proses-proses siklus hidup

sistem

Teknologi informasi - Proses asesmen - Contoh

proses asesmen lerdokumentasi

Teknologi informasi - Proses asesmen - Pedoman untuk pencntuan risiko proses

Kartu dan perangkat keamanan untuk identifikasi

personal - Metode uji - Bagian 6; Objek

proksimitas nirkonlak

Kartu dan perangkal keamanan untuk identifikasi persona! - Objek proksimitas nirkontak - Bagian 2;

Daya frekuensi radio (RF)

dan antarmuka sinyal

Teknologi informasi -

Tata kelola TI ~ Kerangka

kcrja dan model

Kartu identifikasi - Kartu sirkuit terpadu - Bagian 4: Pengaturan, keamanan dan perintah untuk

(26)

I BADAN

STANDARDISASt

NASIONAL

Komite Teknis/

Subkomite Teknis

35-01 Teknologi

Informasi

35-01 Teknologi

Informasi

35-01 Teknologi

Informasi -26-Judul pertukarein informasi

Kartu identilikasi - Karakteristik Qsik

Teknologi informasi - Manajemen layanan -

Bagian

2: Pedoman penerapan sistem manajemen layanan

- Amendemen 1

Teknologi informasi - Proses siklus hidup

pengalihdayaan proses bisnis layanan berbasis T1

(PFB-LBTl) — Bagian 5 : Pedoman 35-01 Teknologi Informasi 35-01 Teknologi Informasi 35-01 Teknologi Informasi 35-04 Keamanan Informasi, Keamanan Siber, dan Perlindungan Privasi 35-04 Keamanan informasi, Keamanan Siber, dan Perlindungan Privasi 35-04 Keamanan Informasi, Keamanan Siber, dan Perlindungan Privasi

Teknologi informasi - Manajemen layanan - Bagian

7; Pedoman alas inlegrasi dan korelasi dari

ISO/IEC 20000-1:2018 dengan ISO 9001:2015 dan

ISO/IEC 27001:2013

Teknologi informasi - Tata kelola T1 - Penerapan

ISO/IEC 38500 atas tata kelola investasi berbasis TI

Telcnologi informasi - Format pertukaran data

I biometrik —

Bagian 13: Data suara

Metode uji dan analisis untuk Pembangkit Bit Acak

dalam ISO/IEC 19790 dan ISO/IEC 15408

Persyaratan alat uji dan metode kalibrasi alat uji

untuk digunakan dalam pengujian tcknik mitigasi

serangan noninvasif dalam modul kriptograli

-Bagian 2: Metode dan peralatan uji kalibrasi

Persyaratan alat uji dan metode kalibrasi alat uji untuk digunakan dalam pengujian teknik mitigasi serangan noninvasif dalam modul kriptograli -Bagian 1: Alat dan teknik uji

(27)

I BADAN

STANDARDISASI

NASIONAL

Komite Teknis/

Subkomite Teknis 35-05 Internet Untuk

Segala {Internet Of

Things) 35-05 Internet Untuk

Segala {Internet Of

Things) 35-05 Internet Untuk

Segala {Internet Of

Things)

37-01 Teknoiogi

GraTika

37-01 Teknoiogi

Grafika

37-01 Teknoiogi

Grafika 37-01 Teknoiogi Grafika 39-01 Perhiasan 39-01 Perhiasan 43-02 Kendaraan

jaJan raya berlenaga

listrik 43-03 Komponen Otomotir 45-01 Sarana Perkeretaapian 45-01 Sarana -27-Judul

ISO/IEC 20924:2018 Teknoiogi Informasi

-Internet untuk Segala - Kosa Kata

ISO/IEC TR 22417:2017 Teknoiogi Informasi ~

Kasus-kasus penggunaan Internet untuk Segala

ISO/IEC 30141:2018 Internet untuk Segala

-Referensi Arsitektur

Teknoiogi grafika - Komunikasi properti kertas

grafis

Teknolo^ grafika - Persyaratan keamanan untuk

peralatan dan sistem teknoiogi grafika - Bagian 3:

Peralatan dan sistem penjLlidan dan finishing

Teknoiogi grafika Cetakan dan tinta cetak

-Penilaian ketahanan terhadap berbagai agen

Teknoiogi grafika - Pengulruran dan perhitungan

ntlai nada wama

spot

Perhiasan dan logam mulia - Penentuan emas

dengan kemumian Unggi - Perbedaan platinum

dan paladium

Perhiasan - PcngambiJan sampel logam mulia

paduan untuk dan dalam perhiasan dan produk

sejenisnya

Moped dan sepeda motor berpenggerak listrik

-Pengujian kineija sistem batcrai litium ion

Brake Drum

ApUkasi perkeretaapian - Crashworthiness pada sarana perkeretaapian

(28)

, BADAN

STANDARDISASI NASIONAL

-28-Komite Teknis/ "

Subkoraite Teknis

Judlil

Perkeretaapian

45-01 Sararta

Brake Performance untuk perkeretaapian

Perkeretaapian

45-01 Sarana

Rubber Bonded unluk perkeretaapian

Perkeretaapian

45-01 Sarana

Pengujian Struktur Gerbong

Perkeretaapian

45-01 Sarana

Aplikasi Perkeretaapian - Ventilasi Pern;

Perkeretaapian

sistem AC untuk roUine stock - Baeian

Rubber Bonded unluk perkeretaapian

Pengujian Struktur Gerbong

Aplikasi Perkeretaapian - Ventilasi Pemanas dan

sistem AC untuk rolling stock - Bagian 1: Istilah

dan deflnisi

45-02 Prasarana

Bantalan beton dan sistem penambat untuk jaJan

Perkeretaapian rel

49-01 Teknologi

Prosedurpeluncuran roket padat

Penerbangan dan Antariksa 49-01 Teknologi Penerbangan dan Antariksa 49-01 Teknologi Penerbangan dan Antariksa 59-01 Tekstil dan Produk Tekstil 59-01 Tekstil dan Produk Tekstil

Sistem keantariksaan - Persyaratan mitigasi

sampah antariksa

Sistem keantariksaan

-

Persyaratan keselamatan

-Bagian I: Keselamatan sistem

Tekstil •

Cara uji pencucian rumah tangga dengan

menggunakan tangan

Tekstil - Kain untuk keperluan rumah saJdl (linen)

59-01 Tekstil dan

Tekstil - Benang tekstur pohester

Produk Telcstil

59-01 Tekstil dan

59-01 Tekstil dan Tekstil - Sifal tarik jahitan kain dan barang tekstil Produk Tekstil Jadi Bagian 2: Penentuan gaya maksimum agar

jahitan pecah mcnggunaltan metodc ambil

Tekstil - Sifat tarik jahitan kain dan barang tekstil

(29)

, BADAN

STANDARDISASl NASIONAL -29-Komite Teknis/ Subkomite Teknis Produk TekstU 59-01 TekstU dan Produk TekstU 59-01 Tekstil dan Produk TekstU 59-01 TekstU dan Produk TekstU 59-01 TekstU dan Produk TekstU 59-01 Tckslil dan Produk Tekstil 59-01 TekstU dan Produk Tekstil 59-01 TekstU dan Produk Tekstil Judul

jadi - Bagian 1: Penentuan gaya maksimum agar

jahitan pecah menggunakan metode strip

TekstU - Penentuan aktiviias antivirus produk

tekstil

Tekstil - Perawatan profeslonal, drycleaning, dan

wetdeaning untuk kain dan pakaian - Bagian 2:

Prosedur

untuk

menguji

performa

saat

merabersihkan dan menyelesaikan menggunakan

tetrakloroetena

TekstU - Perawatan profesional, drycleaning, dan

wetdeaning pada kain dan pakaian - Bagian 1:

Penilaian performa setelah pembersihan dan

penyelesaian

Tekstil - Penentuan pH ekstrak air

Tekstil - Pengujian tahan luntur wama - Bagian

A03: Skala abu-abu untuk menUai pewamaan.

TekstU - Sifat kain yang meledak - Bagian 2:

Metode pneumatik untuk menentukan kekuatan

ledakan dan distensi ledakan

Tekstil - Sifat ledakan kain - Bagian 1; Metode

hidraulik untuk menentukan kekuatan ledakan

dan distensi ledakan

59-01 TekstU dan TekstU Metode analisis konsLruksi kain tenun

-Produk Tekstil 59-01 Tekstil dan Produk Tekstil 59-01 Tekstil dan Produk TekstU 59-02 Kulit, Produk

Bagian 5; Penentuan massa jenis benang yang disingkirkan dari kain

Tekstil - Penentuan kctahanan terhadap penetrasi air - Uji tekanan hidrostatis

Tekstil - Penentuan ketahanan abrasi kain dengan metode Martindale - Bagian 2: Penentuan kerusakan spesimen

(30)

BADAN

} 7

STANDARDISASl

'

NASIONAL

-30-Komite Teknis/

Subkomite Teknis

Judul

Kulit dan Alas Kaki

serta cara pembuatan sepatu

59-02 Kullt, Produk

Alas kaki — Spesifikasi alas kaki

Kulit dan Alas Kalci

59-02 Kulil, Produk

Cara uji kuat rekat sol

Kulit dan Alas Kaki

59-02 Kulit, Produk

Velcro -

Mutu dan cara uji

Kulit da n Alas Kaki

59-02 Kulit, Produk

Kulit -

Uji Esis dan mekanis

-

Penentuan ketebalan

Kulit dan Alas Kaki

59-02 Kulit, Produk

Kulit dan Alas Kaki

59-02 Kulit, Produk

Kulit dan Alas Kaki

65-01 Pengclolaan Hutan 65-01 Pengelolaan Hulan 65-01 Pengelolaan Hutan 65-01 Pengelolaan Hutan

Kulit - Kulit bagian atas alas kaki {upper) samak

krom

-

Spesiiikasi dan metode uji

Kulit -

Metode uji Osis dan mekanis -

Penentuan

kuat tarik dan kcmuluran

Istilah dan dcfinisi yang berkaitan dengan

pembenihan dan pembibitan tanaman kehutanan

Valuasi ekonomi jasa lingkungan

berbasis

ekosistcm

Wisata hutan untuk terapi kesehatan {healing

forest)

Pengelolaan pariwisata alam

65-01 Pengelolaan

Mutu fisik dan fisiologis benih tanaman hutan

Hutan

65-01 Pengelolaan

Panduan konscrvasi tanah dan air untuk

penanggulangan degradasi lahan Hut£in

65-01 Pengelolaan

Selancar dan menyelom di kawasan hutan

Hutan

55-01 Pengelolaan

Pengelolaan hulan lindung lestari

Hutan

65-01 Pengelolaan

Inokulasi cendawan mikoriza pada tanaman

Hutan kehutanan

(31)

I BADAN

STANDARDtSAS! NASIONAL

31

-Komite Teknis/

Subkomite Teknis Judul

65-01 Pengelolaan Produksi inokulan ektomikoriza untuk bibit Hutan tanaman kehutanan

65-01 Pengelolaan Bibit untuk pengayaan di hulan alam Hutan

65-01 Pengelolaan Standar budidaya multiusaha kehutanan Hutan

65-01 Pengelolaan

Standar dan kriteria inokulan gaharu berbasis

Hutan mikroba fungi

65-01 Pengelolaan

Alat pemadam kebakaran hutan - Tangki air lipat

Hutan {collapsible tank] - Spesifikasi

65-01 Pengelolaan

Alat pemadam kebakaran hutan - Pompa

Hutan punggung [back pump) - Unjuk kerja

65-01 Pengelolaan Alat pemadam kebaJ<aran hutan Hutan Kepyok/pemukul api - Spesifikasi teknis

65-02 Hasil Hutan Asap Cair Lignoselulosa Sebagai Bahan Baku Non Bukan Kayu Pangan

Pompa

65-02 Hasil Hutan Arang kayu Bukan Kayu

65-04 Sarana dan traktor pertaniam roda empat gandar ganda -Prasarana pertanian syarat mutu dan mctode uji

65-04 Sarana dan mesin pemeras santan kelapa - syarat mutu dan Prasarana pertanian metode uji

65-05 Produk Daging rajungan rebus dingin

Perikanan

65-05 Produk Cara uji mikrobiologi - Bapan 6; Penentuan Perikanan parasit pada produk perikanan

65-05 Produk Perikanan 65-05 Produk

Perikanan 65-05 Produk

Ikan asap beku dengan menggunakan asap cair

Sunmi

(32)

, BADAN

STANDARDISASI NASIONAL Komite Teknis/ Subkomite Teknis Perikanan 65-05 Produk Perikanan 65-05 Produk Perikanan 65-05 Produk Perikanan 65-05 Produk Perikanan 65-05 Produk Perikanan Judul

Cara uji kimia -

Bagian 23:

Penentuan logam berat

simultan merkuri (Hg), timbal (Pb), kadmium (Cd),

arsen (As), timah (Sn) pada hasill Perikanan dengan metode ICP-MS

Agar-agar tepung

Cara uji fisika - Bagian 9: Penentuan berat bersih pada hasil perikanan

Snack kulit ikan

Ikan segar

65-07 Perikanan

Cara pembuatan pakan ikan yang baik (CPPIB)

Budidaya

65-07 Perilcanan

Pakan buatan untuk ikan koi (Cyprinus carpio)

Budidaya

65-07 Perikanan Pakan buatan untuk ikan lele (C/arios gariepinus) Budidaj'a

65-07 Perikanan Pakan buatan untuk udang vaname [Penaeus Budidaya vanhamei]

65-07 Perikanan Pakan buatan untuk udang windu (Penaeus Budidaya monodon, Fabricius, 1978)

65-07 Perikanan Produksi pembcsaran ikan rula salin {Oreochromis Budidaya spp) di tambak 65-07 Perikanan Budidaya 65-07 Perikanan Budidaya 65-07 Perikanan Budidaya

Produksi ikan nila {Oreochromis niloticus, Bleeker] pembesaran di karambajaringapung (KJA)

Ikan lele dumbo (Cian'as spp.] - Bagian 5: Produksi pembesaran di kolam

Produksi udang windu (Penaeus monodon) organik di tambak

(33)

I BADAN

STANDARDtSASI NAS/ONAL -33-Komite Teknis/ Subkomite Teknis 65-07 Perikanan Budidaya 65-07 Perikanan Budidaya 65-07 Perikanan Budidaya 65-07 Perikanan Budidaya 65-07 Perikanan Budidaya 65-07 Perikanan Budidaya 65-07 Perikanan Budidaya 65-07 Perikanan Budidaya 65-07 Perikanan Budidaya 65-07 Perikanan Budidaya 65-07 Perikanan Budidaya Judul

Ikan Kobia (Rachycentron canadum Linnaeus)

-Produksi Pembesaran di Karamba Jaring Apung

(KJA)

Budidaya Tirana muliara

(Pinctada maxima) Metode

long line

Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) Udang

Lobster di karamba

jaring apung

Produksi bibit rumput laut grasilaria ICracilaria

uerrucosa) dengan metode sebar dasar

Produksi bibit rumput taut gracilaria IGracilaria

uemicosd) dengan metode long line di tambak

Bibit rumput laut gracilaria (Graci7arin i/errucosa) ^

di tambak

I

Produksi bibit rumput laut kotoni (Eucheuma

cottonii) - Bagian 3; Metode rakit bambu apung

Produksi bibit rumput laut kotoni lEucheuma

cottonii) - Bagian 2: Metode longline

Produksi bibit rumput laut kotoni (Eucheuma

cottonii) - Bagian 1: Metode lepas dasar

Bibit rumput

laut kotoni

(Eucheuma cottonii)

Persyaratan Penanganan / Pengemasan Benih Lobster Pada Sarana Angkut

65-07 Perikanan Panduan Pendederan Lobster (Panulirus sp.)

Budidaya

65-07 Perikanan Panduan prasarana dan sarana pembenihan Budidaya kepiting bakau (Scylla spp.)

65-07 Perikanan Panduan pembenihan kepiting bakau {Scylla spp.) Budidaya

65-07 Perikanan Prosedtir biosekuriti pada pembenihan udang Budidaya

(34)

I BADAN

STANDARDISASI NASIONAL -34-Komite Telcnis/ Subkomite Teknis 65-07 Perikanan Budidaya 65-07 Perikanan Budidaya 65-07 Perikanan Budidaya 65-08 Produk Perikanan Nonpangan 65-08 Produk Perikanan Nonpangan 65-08 Prodtik Perilcanan Nonpemgan 65-08 Produk Perikanan Nonpangan 65-08 Produk Perikanan Nonpangan 65-09 Kalcao 65-09 Kal<ao 65-09 Kakao 65-09 Kakao 65-10 Kopi dan produk kopi 65-10 Kopi dan Judul

Deteksi Decapod Iridescent Virus 1 (DIV-l) Bagian

I: Metode semi nested polymerase chain reaction (semi Nested PGR)

Deteksi Tilapia la]<e virus (TiLV) - Bagian 1: Metode

semi nested reverse transcription polymerase chain

reaction (Semi Nested RT-PCR)

Deteksi Covert mortality nodavirus (CMNV)

-Bagian 1: Metode nested reverse transcription

polymerase chain reaction (Nested RT-PCR)

Ikan bias Kuhli loach (Pangio kuhlii)

Kitin - Syaral mutu dan pengolahan

ICaraginan mumi

(Refined carrageenan)

-

Bagian 1:

Kappa K^aginan - Syarat mutu dan pengolahan Ikan Hias rasbora (Rasbora spp.) - Syarat mutu dan penanganan

Ikan hias Gabus maru (Channa marulionides)

Kakao berkelanjutan dan tertelusur -

Bagian 4:

Persyaratan skema sertifikasi

Kalcao berkelanjutan dan tertelusur - Bagian 3:

Persyaratan ketertclusuran

Kalcao berkelanjutan dan tertelusur - Bagian 2: Persyaratan kinerja (berhubungan dengan aspek ekonomi, social dan lingkungan)

Kakao berkelanjutan dan tertelusur - Bagian 1: Persyaratan sistem manajemen kakao berkelanjutan

Kopi campur

Metode penyiapan contoh uji cita rasa kopi

(35)

I BADAN

STANDARDISASI NASIONAL -35-Komite Teknis/ Subkomite Teltnis produk kopi 65-10 Kopi dan produk kopi 65-10 Kopi dan produk kopi 65-10 Kopi dan produk kopi 65-10 Kopi dan produk kopi 65-10 Kopi dan produk kopi 65-12 Bambu dan rotan Judul

Kopi instan -

Penentuan hilang massa pada suhu

70®C dengan tckanan yang dikurangi

Kopi bubuk - Penentuan kadar air - Metode

dengan penentuan hilang massa pada suhu 103

derajat C (Metode rutin)

Kopi dan produk kopi - Penentuan kadar kafein

menggunakan

High

Performance

Liquid

Chromato^aphy (HPLC) - Metode referensi

Kopi instan - Penentuan kadar air - Metode Karl Fischer (Metode referensi)

Kopi instan - Penentuan kadar karbohidrat bebas

dan karbohidrat total - Metode menggunakan

Kromatografi Pertukaran Anion Kinerja Tinggi Arang bambu - Bagian 3; aplikasi penjcrnihan

65-12 Bambu dan Arang bambu - Bagian 2: aplikasi bahan bakar rotan

65-12 Bambu dan Arang bambu - Bagian 1: umum

rotan 65-12 Bambu dan rotan 65-12 Bambu dan rotan 65-14 Perikanan Tangkap 65-14 Perikanan Tangkap

Kosakata yang berkaitan dengan bahan rotan dan produk rotan

Kegunaan bambu

Alat penangkapan ikan - Alat penangkapan ikan

-Jala

jatuh cumi (stick held cast net)

Alat penangkapan ikan - Pemberat alat penangkapan

65-14 Perikanan Pelabuhan Perikanan - Tempat Pelelangan/ Tangkap Pemasaran Ikan (TPI)

(36)

I BADAN

STANDARDISASI NASIONAL

-se

No. Komite Teltnis/

Subkomite Teknis Judul 377. 378. 379. 65-14 Perikanan Tangkap 65-14 Perikanan Tangkap 65-14 Perikanan Tangkap

Mat penangkapan ikan - Karakterislik daerah

penempatan rumah ikan

Istilah dan definisi -

Bagian 14: Kesclamatan kapal

perikanan

Penanganan ikan -

Pembongkaran ikan segar dan

Ikan Beku dari kapal perikanan di pelabuhan

380. 65-14 Perikanan

Tangkap

Mat

penangkapan ikan

-

Alat penangkapan ikan

-Bouke ami pada kapal 10 GT - 30 GT

381. 65-14 Perikanan

Tangkap

Penanganan ikan di atas kapal - Fasilitas palka

ikan segar dan beku 382. 65-14 Perikanan

Tangkap

Prosedur reparasi dengan pengelasan pada kapal

perikanan 383. 65-14 Perikan^

Tangkap

Penanganan ikan - Cara penanganan ikan yang

1 baik di atas kapal

384. 65-14 Perikanan

Tangkap

Metode Pengukuran Grosse Tonnage Dan Volume Palka Pada Kapal Perikanan

385. 65-16 Bibit dan Produksi Temak

Bibit sapi perah Holstcin indonesia

386. 65-16 Bibit dan 1 Produksi Temak

Bibit kambing-Bagian 1: Peranakan Ettawali

387. 65-16 Bibit dan

Produksi Temak

Bibit ayam sembawa

388. 65-16 Bibit dan Produksi Temalc

Bibit kerbau perah

389. 65-16 Bibit dan Produksi Ternak

Bibit kambing saanen

390. 65-16 Bibit dan

Produksi Temak

Bibit sapi potong - Bagisin 11 : Pasundan

es-16 Bibit dan

Produksi Temak

65-16 Bibit dan

Bibit ayam sentul

Bibit ayam pelung

(37)

SSM

, BADAN

STANDARDISASI NASIONAL -37-Komite Teknis/ Subkomite Teknis Produksi Ternak 65-19 Produk Tembakau 67-04 Makanan 67-04 Makanan 67-04 Makanan 67-04 Malcanan Judul E-ltquid Tembakau Gula palma

Minyak Kelapa Mumi (Virgin Coconut Oil) Selai Kacang

Saus Tiram

67-05 Pangan Iradiasi Standar pemtlihan bahan kemasan untuk pangan yang akan diiradiasi

67-05 Pangan Iradiasi Fanduan standar Iradiasi produk daging dan

unggas olahan dalain kemasan untuk

mengendalikan mil<roorganisme pathogen dan mikroorganisme lainnya

67-07 Analisis sensori Analisis Sensori - Panduan Penilaian Sensori

Warna Produk

67-07 Analisis sensori Analisis sensori - Metodologi - Metodc investigasi

sensitivitas rasa

67-05 Pangan Iradiasi Iradiasi rempah-rempah, herbal dan bumbu sayuran kertng untuk mengendalikan mikroorganisme patogen dan mikroorganisme lain

67-08 Sistem Program pcrsyaratan dasar keamanan pangan -Bagian 5: Transportasi dan penyimpanan

manajemen keamanan

67-09 Minuman Susu kental marus 67-09 Mmuman Susu bubuk

Puree buah

67-09 Minuman

Minuman sari buah

67-09 Minuman

Anggur buali

Air isi ulang

Sistem Harmonisasi Global: Bapan 2 - Penyiapan

Lembar Data Keselamatan dan Pelabelan Bahan

67-09 Mmuman 67-09 Minuman 71-01 Teloiologi lumia

(38)

asN

, BADAN

STANDARDISASI

NASIONAL

-38-No. Komite Teknis/

Subkomite Teknis

Judul Kimia

411. 71-01 Teknologi Kimia Sistem Harmonisasi Global: Bagian 1- Klasiilkasi Bahaya Bahan Kimia

412. 71-03 Kimia

PembersUn

Pembersih Lantai

413. 71-03 ICiraia Pembersih

Cairan Kelantang, Mutu dan Cara Uji

414. 71-03 Kimia Pembersih

Serbuk pembersih (penggosok) permukaan keras

415. 71-03 Kimia

Pembersih

Serbuk Kelantang

416. 71-04 Industri Kimia

Organik

RSNI Styrene Monomer

417. 71-05 Minyak Atsiri Bahan baku natural aromatik - Vocabulary 418.

71-05 Minyak Atsiri

Minyalc atsiri ylang-ylang (Cananga odorata (Lam.) Hook. r. et Thomson forma genuina)

419. 71-05 Minyalt Atsiri

Minyak atsiri kcnanga (Cananga odorata (Lam.)

Hook. f. et Thomson, forma macrophylla)

420. 71-05 Minyak Atsiri Minyalc atsiri jahe (Zingiber ofllcinale Roscoej

421. 71-05 Minyak Atsiri Minyak atsiri gandapura, China (Gaultheria yunnanensis (Franch.) Rehd.), distilasi ulang

422. 71-05 Minyak Atsiri Minyak atsiri gagang cengkih [Sy^gium aromaticum (L.) Merr. et Peny, syn. Eugenia caryophyllus (Sprengel) Bullock et S. Harrison]

423. 71-05 Minyak Atsiri Minyak atsiri cendana (Santalum album L.)

424. 71-05 Minyalc Atsiri Minyak atsiri bunga cengkih [Syzygium

aromaticum (L.) Merr. et Perry, syn. Eugenia caryophyllus (Sprengel) Bullock et S. Harrison]

425. 71-05 Minyak Atsiri Minyak atsiri - Panduan umum prolll kromatografl

-

Bagian 2: UtUisasi profj) kromatografi dari contoh

(39)

PBADAN

STANDARDISASI NASIONAL Komite Teknis/ Subkomite Teknis 71 -05 Minyak Atsiri 71-06 Analisis gas -39-Judul

uji minyak atsiri

Minyak atsiri - Panduan umum prolil kromatografi - Bagian kPenjnapan profil kromatografi untuk

presentasi dalam standar

Analisis gas - Penanganan gas dan campuran gas

untuk kalibrasi - panduan 71-06 Analisis gas

71-06 Analisis gas 71-06 Analisis gas

Analisis gas-kosa kata

Analisis gas - Pcrbandingan metode untuk menentukan dan memeriksa komposisi campuran gas untuk kalibrasi

Analisis gas - Pembuatan campuran gas untuk kalibrasi - Bagian 1: Metode gravimetri untuk carnpuran Kelas 1

Analisis Gas - Konten sertifikat campuran gas

untuk kalibrasi

71-06 Analisis gas

71-06 Analisis gas

75-01 Matenal Penanganan Bahan Peledak yang Aman di Peralatan Instalasi Indonesia - Pelaksanaan

dan Instrumentasi

Mmyak dan Gas 75-01 Material Peralatan Instalasi dan Instrumentasi Minyak dan Gas

75-01 Material Peralatan Instalasi dan Instrumentasi

Minyak dan Gas

75-01 Material Peralatan Instalasi

Operasi pemboran darat dan lepas pantai yang aman di Indonesia-Pelaksanaan

Desain, konstruksl, operasi dan pemeliharaan pipa instalasi gas bumi (dari alat ukur serah terima ke

peralatan gas pelanggan)

Sistem jaminan kuantitas untuk akuntabilitas dan transparansi alir material sub bidang migas

(40)

-BSN

I BADAN

STANDARDISASI NASIONAL -40-Komite Teknis/ Subkomite Teknis

dan Instrumentasi Persyaratan Minyak dan Gas

75-02 Produk Minyak RSNI Metod

Bumi,

Gas

Bumi

dan Minyak

(BBR

Pelunias

75-02 Produk Minyak API Base < Bumi, Gas Bumi dan Passenger G

Pelumas

75-02 Produk Minyak Minyak lumj

Bumi, Gas Bumi dan

Pelumas

75-02 Produk Minyak Minyak lumj

Bumi, Gas Bumi dan

Pelumas

75-02 Produk Minyak Minyak lumas traktor

Bumi, Gas Bumi dan Pelumas

75-02 Produk Minyak Minyak Lum

Bumi, Gas Bumi dan

Pelumas

RSNI Metode Penguj

Minyak lumas kompre

Minyak Lumas Mobile

75-02 Produk Minyak

Bumi, Gas Bumi dan

Pelumas

77-01 Logam, baja BajaTulangi dan produk baja

77-01 Logam, baja Profil Baja dan produk baja

77-02 Produk logam Pipa Baja Sc

Judul

ian Koraoditi Bahan Bakar Minyak (BBM) B-30 dan atau B-40

API Base Oil Interchangeability Guidelines For

Passenger Car MoIoj" Oils and Diesel Engine Oils

Minyak lumas food grade

sor gas

Gas Engine

Minyalt lumas powcrshift transmission (transmisi

untuk alat-alat berat)

Baja Tulangan BcLon Dalam Bentuk Gulungan

Profil Baja

Pipa Baja Scaffolding

77-02 Produk logam Perancah (scaffolding)

(41)

BSN

I BADAN

STANDARDISASI NASIONAL

-41-No. Komite Teknis/

Subkomite Telmis

Judul

hilir pada produk besi dan baja 449. 77-03 Produk logam

non besi

Rod Tembaga untuk Konduktor dan Kabel Listrik

450. 1 77-03 Produk logam Rod Aluminium Mumi untuk Konduktor dan Kabel

non besi Listrik

451. 77-03 Produk logam non besi

Kawat Enamel

452. 77-03 Produk logam

non besi

Aluminium Profil Ekstrusi

53. 77-03 Produk logam non besi

Rod Aluminium Campuran untuk Konduktor dan

Kabel Listrik

454. 79-01 Hasil Hutan Venir lamina

Kayu

455. 79-01 Hasil Hutan

Kayu ringan-Bagian 2

; Kayu lapis

Kayu

456. 79-02 Struktur Kayu Bambu untuk Tulangan Beton

457. 79-02 Struktur Kajoi Struktur bambu Penyortiran batang bambu -Prinsip danprosedur dasar

458. 79-02 Struktur Kayu Struktur bambu - Penentuan sifat fisik dan

mekanik batang bambu - Metode uji

459. 79-02 Struktur Kayu Standar untuk pengondisian kelengasan kayu dan bahan berbasis kayu

460. 79-02 Struktur Kayu Metode uji standar untuk pengukuran kadar air langsung kayu dan bahan berbasis kayu

461. 81-01 Industri Kaca Kaca cermin lembaran untuk kepcrluan umura

462. 1 81-01 Industri Kaca Kaca diperkuat secara panas untuk produk membelair dan bangunan

463. 81-01 Industri Kaca Kaca pengaman untuk sarana perkeretaapian

dengan kecepatan linggi

464. 81-01 Industri Kaca Kaca pengaman berlapis untuk bangunan dan mebelair

(42)

, BADAN

STANDARDISASI NASIONAL

-42-No. Komite Teknis/ Subkomite Teknis

Judul

465. 81-01 Industri Kaca

Kaca pengaman diperkeras untuk bangunan dan

1 panel

1

466. 81-02 Industri Keramik

Ubin mosaik keramik

467. 81-02 Industri

Keramik

Genteng keramik berglasir

468. 81-02 Industri Keramik

1

Tandas jongkok jenis vitreous china

469. 81-02 Industri

Keramik

Bidet jenis vitreous china

470. 81-02 Industri Keramik

Peturasan pria jenis vitreous china

471. 81-02 Industri Keramik

Bak keramik (bathtub)

472. 81-02 Industri Keramik

Genteng keramik

81.-03 Peralatan

keramik, glassware, dan gelas keramik yang kontak dengan

makanan

81-03 Peralatan

keramik, glassware, dan gelas keramik yang kontak dengan

makanan

81-03 Peralatan

kereimik, glassware, dan gelas keramik yang kontak dengan

mal<anan

Alat masak keramik yang kontak dengan makanan - Pelepasan timbal dan kadmium— Bagian 2: Batas

lerizinkan

Peralatan keramik, gelas-keramik dan gelas yang berkonlak langsung dengan makanan dan minuman - Kadar timbal dan kadmium yang terlarut - Bagian 2: Ambang batas

Peralatan keramik, gelas-keramik dan gelas yang berkontak langsung dengan makanan dan minuman - Kadar timbal dan kadmium yang terlarut - Bagian 1: Metode uji

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa APERNAS sebagai organisasi profesi pengembang tempat berhimpunnya para Pengembang Kecil, yang bemanfaat untuk menjalin hubungan silaturahmi dan membangun jaringan

Aplikasi berasal dari kata application yang artinya penerapan, lamaran, penggunaan. Secara istilah aplikasi adalah: program siap pakai yang direka untuk melaksanakan

Hasil karakteristik demografi pasien didapatkan sesuai dengan studi sebelumnya, yaitu kasus terbanyak adalah perempuan 23 pasien (58,97%), dengan rentang usia terbanyak usia

Progdi S2 Sistem Informasi Dari 148 dokumen yang harus dilengkapi Progdi S2 Sistem Komputer sudah memiliki 123 dokumen 83 %, dengan detailnya sebagai berikut: Untuk standar 1:

Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa nilai p value Sig atau nilai signifikansi dari variabel kompensasi non finansial dengan kinerja karyawan sebesar 0,105, variabel stres

digunakan untuk mendeteksi gizi buruk adalah berat badan menurut umur (BB/U) dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) dengan ambang batas memakai standar deviasi unit

Hasil penelitian menyatakan bahwa baik ditinjau dari persepsi guru, persepsi siswa, penilaian dokumen, maupun observasi: (1) menurut persepsi guru, 75% guru biologi

Jika dibandingkan antara lamun alami dan artifisial, maka padang lamun artifisial mempunyai persamaan dengan padang lamun alami dalam proses sedimentasi, dimana keduanya