• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PRINSIP MULTIPLE INTELLIGENCES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI MADRASAH IBTIDAIYAH NAJAHIYAH PALEMBANG (Skripsi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI PRINSIP MULTIPLE INTELLIGENCES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI MADRASAH IBTIDAIYAH NAJAHIYAH PALEMBANG (Skripsi)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)58. BAB IV IMPLEMENTASI PRINSIP MULTIPLE INTELLIGENCES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI MADRASAH IBTIDAIYAH NAJAHIYAH PALEMBANG A. Implementasi Prinsip Multiple Intelligences dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah Najahiyah Palembang Pada bab ini merupakan analisis data yang berisikan beberapa masalah yang diangkat dalam penelitian ini diantaranya hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia sebelum dan sesudah digunakan prinsip Multiple Intelligences. Implementasi Prinsip Multiple Intelligences dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah Najahiyah Palembang dilaksanakan praktek langsung dikelas III pada tanggal 15,16, 21, 22, 23, dan 28 Mei 2015 Selama 6 kali pertemuan dengan materi menulis karangan. Dalam penelitian ini peneliti menerapkan prinsip Multiple Intelligences sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah peniliti buat. Adapun yang dilakukan peneliti dalam proses pembelajaran dalam menerapkan Prinsip Multiple Intelligences yaitu peneliti memberikan soal pre-test serta memberikan soal tes post-test. Guna untuk mengetahui hasil implementasi Prinsip Multiple Intelligences dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas III pada mata pelajaran bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah 58.

(2) 59. Najahiyah Palembang, peneliti melakukan observasi dengan cara melihat guru (peneliti) mata pelajaran menjelaskan secara rinci penggunaan Prinsip Multiple Intelligences. Adapun cara yang dilakukan peneliti ketika menerapkan Prinsip Multiple Intelligences terhadap siswa yang berjumlah 25 orang adalah sebagai berikut: 1. Guru mempersiapkan RPP Setiap pertemuan peneliti selalu mempersiapkan RPP 2. Guru memberikan motivasi kepada siswa Setiap kali pembelajran berlangsung ssebelum pelajaran dimulai peneliti selalu memberikan motivasi kepada siswa agar siswa lebih terdorong dan berminat unuk melakukan pembelajaran. 3. Guru mempersiapkan Prinsip Multiple Intelligences disini sangat penting, karena Prinsip Multiple Intelligences adalah yang menjadi cara mengajar dari pembelajaran yang dilaksanakan pada saat penelitian. 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran karena sangat berpengaruh sekali pada pembelajaran agar pembelajaran dapat tersampaikan. 5. Guru menjelaskan materi pembelajaran memperhatikan Prinsip Multiple Intelligences.Dengan terlaksananya Prinsip Multiple Intelligences diharapkan siswa mampu aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga kegiatan belajar mengajar tidak membosankan..

(3) 60. 6. Guru meminta siswa untuk menjawab soal-soal yang diberikan guru pada materi menulis karangan. 7. Siswa menjawab soal-soal yang diberikan guru dan setelah waktu yang ditentukan habis siswa segera mengumpulkannya agar guru dapat segera memberikan skor. 8. Guru dan siswa menyimpulkan materi pembeajaran setiap pertemuan. Untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah diterapkannya Prinsip Multiple Intelligences diperoleh berdasarkan hasil tes yang berisikan soal-soal untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa. Pada pelaksanaan di Madrasah ada beberapa siswa yang sudah bisa menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru dengan baik. Namun, masih terdapat beberapa siswa yang masih belum faham pada saat pengerjaan soal tes sehingga terdapat perbedaan yang diperoleh saat pembelajaran berlangsung dengan tes yang diberikan secara individu. Salah satu penyebabnya pada saat pembelajaran berlangsung sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga pada saat mengerjakan soal-soal yang diberikan mereka mengalami kesulitan.. B. Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah Najahiyah Palembang Pada bab ini akan membahas mengenai hasil belajar siswa sebelum digunakan Prinsip Multiple Intelligences maupun sesudah diterapkan Prinsip Multiple Intelligences. Sebagaimana telah dijelaskan pada Bab I terdahulu.

(4) 61. peneliti ini bertujuan unk mengetahui hasil belajar siswa di Madrasah Ibtidaiyah Najahiyah Palembang. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas III sebanyak 25 orang. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa maka diberikan test dengan 5 item soal. Tes yang dipakai adalah tes essay. Dari hasil tes yang diberikan pada responden sejumlah 25 orang siswa MI Najahiyah telah dihimpun data berupa skor hasil belajar mereka pada pre-test, didapat data hasil belajar siswa yang tertera pada tabel sebagai berikut: 1. Hasil Belajar Siswa Sebelum Digunakan Prinsip Multiple Intelligences Tabel VIII Skor Hasil Pembelajaran Siswa Dari 25 Orang Siswa MI Najahiyah Palembang Pada Pre-Test. Skor Hasil Belajar NO. Nama Siswa. Pre-Test (X). 1. Anisa. 75. 2. Amanda Audinda. 45. 3. Akbar Saputra. 35. 4. Astina Wulandari. 45. 5. Bayu. 30. 6. Duta Wijaya. 30. 7. Imam Samudra. 30.

(5) 62. 8. Mela Mayang Sari. 75. 9. M. Cahya Daffa. 80. 10. M. Ilham. 30. 11. M. Jimmy Isba. 65. 12. M. Ridho Anugrah. 30. 13. Msy. Latifah Aini. 70. 14. M. Teguh. 40. 15. Nadra Aulia. 60. 16. Nurul. 75. 17. Nuriana. 70. 18. Rahmat Hidayat. 80. 19. Risma Asinia. 75. 20. Robiatul Hidayah. 75. 21. Siti Nabila. 75. 22. Susanti. 60. 23. Sri Aulia. 80. 24. Waldi. 30. 25. Wulandari. 70 ∑ X = 1430. N= 25. 75. 45. 35. 45. 30. 30. 30. 75. 80. 30. 65. 30. 70. 40. 60. 75. 70. 80. 75. 75. 75. 60. 80. 30. 70.

(6) 63. Tabel IX Distribusi Hasil Belajar Siswa Sebelum Digunakan Prinsip Multiple Intelligences di Madrasah Ibtidaiyah Najahiyah Palembang NO X f fx X x2 fx2 (X-Mx) 1 80 3 240 22,8 519,84 1559,52 2. 75. 6. 450. 17,8. 316,84. 1901,04. 3. 70. 3. 210. 12,8. 163,84. 491,52. 4. 65. 1. 65. 7,8. 60,84. 60,84. 5. 60. 2. 120. 2,8. 7,84. 15,68. 6. 45. 2. 90. -12,2. 148,84. 297,68. 7. 40. 1. 40. -17,2. 295,84. 295,84. 8. 35. 1. 35. -22,2. 492,84. 492,84. 9. 30. 6. 180. -27,2. 739,84. 4439,04. N= 25. ∑fx= 1430. ----. ----. ∑fx2= 9554. Total. 1) Mencari nilai rata-rata. = =. ∑. 1430 25. = 57,2.

(7) 64. 2) Mencari SD1 ∑. D = D = D =. √. 382,16. D = 19,54 3) Setelah diketahui skor rata-rata mengenai hasil belajar sebelum digunakan prinsip Multiple Intelligences maka selanjutnya mengelompokkan hasil belajar kedalam tiga kelompok yang tinggi, sedang, rendah (TSR) M. +. 1 SD. Tinggi. Antara M-1 SD sampai M+1 SD. Sedang. M. Rendah. 1 SD. Dengan rumus di atas maka dapat ditentukan sebagai berikut: Tinggi (T). = M + 1 SD = 57,2 + 19,54 = 76,74. Sedang (S). = M ˗ 1 SD sampai M+1 SD = 37,6 sampai 76,74. Nilai dibawah 37,6 artinya dimulai dari 37,5 sampai 76,73 kategori sedang Rendah (R). = M - 1 SD = 57,2 - 19,54 = 37,6.

(8) 65. Berdasarkan kategori skor tinggi, sedang, dan rendah (TSR) yang telah dijelaskan di atas maka langkah selanjutnya adalah memasukkan kedalam rumus persentase, untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel sebagi berikut: Tabel X Presentasi Hasil Belajar Siswa Sebelum Digunakan Prinsip Multiple Intelligences di Madrasah Ibtidaiyah Najahiyah Palembang NO Hasil Belajar Bahasa Indonesia Frekuensi Persentase 1. Tinggi. 3. 12%. 2. Sedang. 15. 60%. 3. Rendah. 7. 28%. JUMLAH. 100%. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa sebelum digunakan Prinsip Multiple Intelligences yang tergolong tinggi (baik) sebanyak 3 orang siswa (12%), tergolong sedang sebanyak 15 Orang siswa (60%), dan yang tergolong rendah sebanyak 7 Orang siswa (28%). 2. Hasil Belajar Siswa Sebelum Digunakan Prinsip Multiple Intelligences Tabel XI Skor Hasil Pembelajaran Siswa Dari 25 Orang Siswa MI Najahiyah Palembang Pada Post-Test Skor Hasil Belajar NO. Nama Siswa. Post-Test (Y).

(9) 66. 1. Anisa. 90. 2. Amanda Audinda. 70. 3. Akbar Saputra. 75. 4. Astina Wulandari. 75. 5. Bayu. 75. 6. Duta Wijaya. 75. 7. Imam Samudra. 75. 8. Mela Mayang Sari. 95. 9. M. Cahya Daffa. 100. 10. M. Ilham. 80. 11. M. Jimmy Isba. 75. 12. M. Ridho Anugrah. 70. 13. Msy. Latifah Aini. 95. 14. M. Teguh. 75. 15. Nadra Aulia. 75. 16. Nurul. 90. 17. Nuriana. 85. 18. Rahmat Hidayat. 95. 19. Risma Asinia. 85. 20. Robiatul Hidayah. 100. 21. Siti Nabila. 90. 22. Susanti. 85.

(10) 67. 23. Sri Aulia. 100. 24. Waldi. 75. 25. Wulandari. 90 Y = 2100. N= 25. 90. 70. 75. 75. 75. 75. 75. 95. 100. 80. 75. 70. 95. 75. 75. 95. 85. 95. 85. 100. 95. 85. 100. 75. 90. Tabel XII Distribusi Hasil Belajar Siswa Sesudah Digunakan Prinsip Multiple Intelligences di Madrasah Ibtidaiyah Najahiyah Palembang NO Y f fy X y2 fy2 (Y-My) 1 100 3 300 16 256 768 2. 95. 4. 380. 11. 121. 484. 3. 90. 3. 270. 6. 36. 108. 4. 85. 3. 255. 1. 1. 3. 5. 80. 1. 80. -4. 16. 16. 6. 75. 9. 675. -9. 81. 729. 7. 70. 2. 140. -14. 196. 392. N= 25. ∑fy= 2100. ----. ----. ∑fy2= 2500. Total. 1) Mencari nilai rata-rata.

(11) 68. = =. ∑. 2100 25. = 84 2) Mencari SD1 ∑ !. D = D =. √. "". D = √100 D = 10 3) Setelah diketahui skor rata-rata mengenai hasil belajar setelah digunakan prinsip Multiple Intelligences maka selanjutnya mengelompokkan hasil belajar kedalam tiga kelompok yang tinggi, sedang, rendah (TSR) M. +. 1 SD. Tinggi. Antara M-1 SD sampai M+1 SD. Sedang. M. Rendah. 1 SD. Dengan rumus di atas maka dapat ditentukan sebagai berikut: Tinggi (T). = M + 1 SD = 84 + 10.

(12) 69. = 94 Sedang (S). = M ˗ 1 SD sampai M+1 SD = 74 sampai 94. Nilai dibawah 74 artinya dimulai dari 73 sampai 93 kategori sedang Rendah (R). = M - 1 SD = 84 - 10 = 74. Berdasarkan kategori skor tinggi, sedang, dan rendah (TSR) yang telah dijelaskan di atas maka langkah selanjutnya adalah memasukkan kedalam rumus persentase, untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel sebagi berikut: Tabel XIII Presentasi Hasil Belajar Siswa Sesudah Digunakan Prinsip Multiple Intelligences di Madrasah Ibtidaiyah Najahiyah Palembang NO Hasil Belajar Bahasa Indonesia Frekuensi Persentase 1. Tinggi. 7. 28%. 2. Sedang. 16. 64%. 3. Rendah. 2. 8%. JUMLAH. 100%. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa setelah digunakan Prinsip Multiple Intelligences yang tergolong tinggi (baik) sebanyak 7 orang siswa (28%), tergolong sedang sebanyak 16 Orang siswa (64%), dan yang tergolong rendah sebanyak 2 Orang siswa (8%)..

(13) 70. C. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Digunakan Prinsip Multiple Intelligences dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah Najahiyah Palembang Setelah mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah digunakan prinsip Multiple Intelligences dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas III pada mata pelajaran bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah Najahiyah Palembang, selanjutnya untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah implementasi prinsip Multiple Intelligences menggunakan rumus tes “t”. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis mengunakan tehnik analisis komparasional dengan menggunakan rumus tes “t”. rumus tes “t” digunakan untuk menguji kebenaran secara random dari populasi yang sama. Untuk menggunakan rumus tersebut harus melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1. ∑ D = Jumlah beda/ selisih antara skor variabel I dan skor variabel II dan D dapat diperoleh dengan rumus: D= X-Y 2. MD= Mean Of Difference nila rata-rata htung dar beda/selisih antara skor variabel I dan skor variabel II, yang dapat diperoleh dengan rumus: MD= ∑ D.

(14) 71. N 3. Mengkuadratkan D, sehingga diperoleh ∑ D2 4. SDD= Deviasi Standar dari perbedaan antara skor variabel I dan skor variabel II, yang dapat diperoleh dengan rumus: ∑#. SDD=. N. -%. ∑& '. (. 5. Mencari standar error dari Mean Of Difference, yaitu dapat diperoleh dengan rumus: SEMD= SDD √N-1 6. Data yang telah didapat dikumpulkan dan direkapitulasi selanjutnya dianalisis dengan menggunakan rumus statistik sebagai berikut: to= MD SEMD 7. Memberikan interestasi terhadap to dengan melakukan perbandingan antara to dengan tt dengan patokan sebagai berikut: a) Jika to lebih besar atau sama dengan tt maka hipotesa nihil ditolak sebaliknya hipotesa alternatif diterima dan disetujui. Berarti antara kedua variabel yang sedang kita selidiki perbedannya, secara signifikan memang terdapat perbedaan. b) Jika to lebih kecil daripada tt maka hipotesis nihil diterima atau disetujui sebaliknya hipotesis alternatif ditolak berarti bahwa perbedaan antara variabel I dan variabel II itu bukanlah perbedaan yang berarti atau bukan perbedaan yang signifikan..

(15) 72. 8. Menarik kesimpulan hasil penelitian. Suatu kegiatan penelitian eksperimen telah melakukan penelitian terhadap implementasi prinsip Multiple Intelligences dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas III pada mata pelajaran bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah Najahiyah Palembang. Dalam rangka uji coba efektivitas atau keampuhan prinsip ini. Dilaksanakan penelitian lanjutan ini dengan mengajukan hipotesa nihil: tidak terdapat/tidak ada pengaruh yang signifikan antara sebelum dan sesudah menggunakan prinsip Multiple Intelligences dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas III pada mata pelajaran bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah Najahiyah Palembang. Dalam hubungan ini, dari sejumlah 25 orang siswa yang termasuk dalam kelompok kelas eksperimen yang ditetapkan sebagai sampel penelitian, telah berhasil dihimpun data berupa skor hasil belajar mereka pada pre-test (sebelum digunakan prinsip pembelajaran Multiple Intelligences dan skor yang melambangkan hasil belajar pada post-test (sesudah digunakan prinsip Multiple Intelligences) sebagaimana tabel berikut ini: Tabel XIV Perhitungan untuk memperoleh “t” dalam rangka menguji kebenaran/kepalsuan hipotesa tentang adanya perbedaan hasil belajar yang signifikan di kalangan siswa MI antara sebelum dan sesudah hasil belajar digunakan prinsip Multiple Intelligences Skor Hasil Belajar NO. Nama Siswa. Pre-Test. Post-Tes. D. D2. (X-Y). (X-Y)2.

(16) 73. (X). (Y). 1. Anisa. 75. 90. -15. 225. 2. Amanda Audinda. 45. 70. -25. 625. 3. Akbar Saputra. 35. 75. -40. 1600. 4. Astina Wulandari. 45. 75. -30. 900. 5. Bayu. 30. 75. -45. 2025. 6. Duta Wijaya. 30. 75. -45. 2025. 7. Imam Samudra. 30. 75. -45. 2025. 8. Mela Mayang Sari. 75. 95. -20. 400. 9. M. Cahya Daffa. 80. 100. -20. 400. 10. M. Ilham. 30. 80. -50. 2500. 11. M. Jimmy Isba. 65. 75. -10. 100. 12. M. Ridho Anugrah. 30. 70. -40. 1600. 13. Msy. Latifah Aini. 70. 95. -25. 625. 14. M. Teguh. 40. 75. -35. 1225. 15. Nadra Aulia. 60. 75. -15. 225. 16. Nurul. 75. 90. -15. 225. 17. Nuriana. 70. 85. -15. 225. 18. Rahmat Hidayat. 80. 95. -15. 225. 19. Risma Asinia. 75. 85. -10. 100. 20. Robiatul Hidayah. 75. 100. -25. 625.

(17) 74. 21. Siti Nabila. 75. 9. -20. 400. 22. Susanti. 60. 85. -25. 625. 23. Sri Aulia. 80. 100. -20. 400. 24. Waldi. 30. 75. -45. 2025. 25. Wulandari. 70. 90. -20. 400. -670. 21750. ∑X =. N= 25. Y = 2100. 1430. Menentukan hipotesa dalam penelitian ini sebagai berikut: Ha. : Ada perbedaan sebelum dan sesudah implementasi prinsip multiple intelligences dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas III di Madrasah Ibtidaiyah Najahiyah.. Ho. : Tidak ada perbedaan sebelum dan sesudah implementasi prinsip multiple intelligences dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas III di Madrasah Ibtidaiyah Najahiyah. Untuk mengetes mana yang benar diantara kedua hipotesis terebut, maka kita lakukan perhitungan langkah-langkah sebagai berikut: Sebelumnya telah didapat hasil perhitungan ∑ D = -670 ∑D 2 = 21750 Dengan diperolehnya angka tersebut. Maka, didapat besarnya Standar Deviasi perbedaan nilai antara variabel X dan variabel Y maka: SDD= SDD=. ∑) 2. *. ∑) 2. -%*(. 21750 25. -%. −670 2 ( 25.

(18) 75. SDD= 870 − (−26,8)2 SDD= 870 − 7184,24 SDD= 151,76. SDD= 12,31 Degan diperoleh SDD sebesar 12,31 untuk lebih lanjut dapat kita hitung Standar Error dari mean perbedaan nilai atara variabel X dan variabel Y sebagai berikut: SEMD= SDD √N-1 SEMD= 12,31 √25-1 SEMD= 12,31 √24 SEMD= 12,31 4.89 SEMD= 2,517 Selanjutnya mencari harga to dengan mengitung mean terlebih dahulu MD= ∑ ) N MD= ∑-670 25 MD= -26,8 Maka, didapat harga to sebagai berikut: to= MD SEMD. to=. / 0,1 ,. 2.

(19) 76. to= -10,64 langkah berikutnya, Menentukan tingkat signifikansi: Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi baik pada taraf 5% sebesar 2.06 maupun pada taraf signifikansi 1% tt diperoleh 2.79 mencari signifikansi 5% dan 1% adalah pada excel =tinv(0.05,24) dan =tinv(0.01,24). Ternyata dengan df (n-1) atau (25-1) = 24. Dengan membandingkan besarnya “t” yang kita peroleh dalam perhitungan (to= -10,64) dan besarnya “t” yang tercantum pada t tabel 5% = 2.06 dan t tabel 1% = 2.79. maka dapat diketahui bahwa to adalah lebih besar dari pada tt, yaitu: 2.79< -10,64 >2.06 Nilai to= -10,64 artinya ada selisih derajat perbedaan sebesar 10,64. Tanda (-) merupakan tanda yang dibaca selisih dalam perhitungan statistika. Karena to lebih besar dari pada tt, maka hipotesis nihil yang diajukan ditolak, ini berarti bahwa adanya perbedaan signifikan nilai hasil belajar antara sebelum dan sesudah diterapkannya prinsip Multiple Intelligences. Berdasarkan hasil uji coba tersebut, secara meyakinkan dapat dikatakan bahwa prinsip Multiple Intelligences telah menunjukkan hasil,.

(20) 77. penggunaan prinsip Multiple Intelligences dapat dikatakan meningkat dalam artian prinsip ini bisa digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah, seorang guru harus menyadari betapa pentingnya menyadari akan perbedaan kecerdasan yang dimiliki oleh setiap siswa berdasarkan penelitian siswa yang mendapatkan nilai yang kecil itu bukan berarti mereka bodoh akan tetapi mungkin tidak menonjol pada pelajaran yang sedang dipelajari berdasarkan kecerdasan yang dijelaskan oleh Gadner bahwa kecerdasan setiap masing-masing siswa ada sembilan kecerdasan yang ada pada diri masing-masing siswa. Siswa yang mendapatkan nilai kecil itu disetiap meraka pasti ada kecerdasan disalah satunya. Disinilah letak peran seorang guru dalam mengajar harus memiliki prinsip dalam mengajar karena faktor dari keberagaman kecerdasan yang dimiliki oleh setiap siswa dan letak pentingnya peranan seorang guru dalam mengembangkan kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didik. Sehingga bukan hal yang terlalu berlebihan jika penilaian bahwa berhasil atau tidaknya proses pendidikan tergantung pada gurunya. 1 Untuk itu sebagai seorang pendidik harus mampu menjadi seseorang yang dapat menimbulkan salah satu bagian dari kecerdasan yang dimiliki siswa karena memang setiap anak itu memiliki kecerdasan, keterampilan, serta kemampuan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Ketika 1. Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 4-5.

(21) 78. seorang anak diberi stimulus yang tepat, bakatnya akan dapat berkembang dan kemampuannya akan meledak dahsyat sehingga membentuk sosok anak yang memiliki kecerdasan yang Multi menghasilkan anak yang memiliki kecerdasan. yang. sesungguhnya. sesuai. dengan. kemampuan. mereka. dibidangnya masing-masing.2 Setiap anak dilahirkan dengan kondisi yang terbaik (cerdas) dan membawa potensi serta keunikan masing-masing yang memungkinkan untuk menjadi yang terbaik (cerdas).. 2. Munif Chatib, Orang Tuanya Manusia, Op.,Cit., hlm. 20-21.

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memudahkan dan menghindari kesalahpahaman dalam memahami judul skripsi ini, maka peneliti perlu menjelaskan secara singkat kata-kata istilah yang terdapat dalam judul

Berdasarkan uji validitas pengaruh (uji t) pada signifikansi (α) sebesar 0,05, variabel belanja daerah dan inflasi memiliki pengaruh positi signifikan terhadap

Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul “ Analisis Perbedaan Average Abnormal Return Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Stock Split Pada

Pada perempuan terdapat hubungan hobi terhadap parameter kardiovaskular TDS dan TDD SARAN Pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan standar MET dari penelitianpenelitian

Industri pengolahan cokelat di Belgia sebagian besar menggunakan bahan baku biji kakao campuran (bulk) yang diimpor dari berbagai negara di Afrika, Amerika Latin dan

Tanaman yang digunakan pada unit adalah Cyperus alternifolius dengan kerapatan penanaman dalam 1 m 2 terdapat 1 rumpun ( 10-20 stems ). Media yang digunakan pada unit

Dari hasil pemeriksaan preparat ulas darah tipis telah ditemukan beberapa bentuk merozoit dari protozoa yang tergolong ke dalam beberapa genus Theileria sp., dan

Intensitas menonton reality show memberikan pengaruh pada perilaku prososial pada remaja, pernyataan ini diperkuat oleh pendapat Sears dkk (1994) yang menyatakan bahwa individu