• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2013-2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2013-2016"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA

EFEK INDONESIA (BEI) PADA TAHUN 2013-2016

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

BELLA FITRI PUTRI RINJANI B100140341

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISINIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

1

ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA

EFEK INDONESIA (BEI) PADA TAHUN 2013-2016

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mekanisme corporate governance (kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen, dan komite audit) terhadap nilai perusahaan. Sampel penelitian ini berjumlah 15 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan jumlah data sebanyak 49 dengan periode tahun 2013-2016. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Metode analisis penelitian yang digunakan dengan analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda, dimana variabel dependen adalah nilai perusahaan (diukur dengan Tobin’s Q), dan variabel independennya adalah kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen dan komite audit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan institusional, dewan komisaris independen dan komite audit berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Akan tetapi, kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Kata kunci: corporate governance, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen, komite audit dan nilai perusahaan.

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of corporate governance mechanism (institutional ownership, managerial ownership, independent board of commissioner, and audit committee) on company value. The sample of this study amounted to 15 manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) with a total of 49 data with the period of 2013-2016. The sampling technique used purposive sampling technique . The method of analytical research used with descriptive analysis and multiple linear regression analysis, where the dependent variable is firm value (measured by Tobin's Q ), and the independent variables are institutional ownership, managerial ownership, independent board of commissioner and audit committee. The results of this study indicate that institutional ownership, independent board of commissioner and audit committee significantly influence the value of the company. However, managerial ownership has no significant effect on firm value.

Keywords: corporate governance , institutional ownership, managerial

ownership, independent board of commissioners, audit committees and corporate values.

(6)

2 1. PENDAHULUAN

Pada dasarnya, tujuan setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi dapat dilihat dengan tingkat tingginya kemakmuran pemegang saham. Semakin tinggi nilai perusahaan, semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan (Husnan dan Pudjiastuti, 2002).

Dalam interaksi yang dilakukan suatu perusahaan terdapat berbagai kepentingan yang tidak sejalan dengan tujuan para pemegang saham, misalnya kepentingan yang dimiliki pemasok, pelanggan, distributor, pesaing, karyawan, pemerintah serta masyarakat yang ikut serta berkontribusi terhadap keberhasilan perusahaan tersebut ikut menanggung dampak dari kegiatan operasional perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus mengupayakan keseimbangan dengan memperhatikan tidak hanya kepentingan shareholder saja tetapi juga stakeholder untuk mempertahankan eksistensinya dan bermanfaat bagi seluruh entitas masyarakat (Djalil, 2000).

Dalam mengoperasikan usahanya para pemegang saham melimpahkan pengelolaan perusahaan kepada manajer yang bertindak atas nama pemilik untuk mencapai tujuan perusahaan. Namun pada kenyataannya, pihak manajer cenderung bertindak demi kepentingan pribadi dan hal inilah yang mengakibatkan terciptanya konflik agensi. Tindakan manajer ini akan memberi akibat penambahan biaya perusahaan yang akan mempengaruhi nilai perusahaan. Salah satu upaya perusahaan untuk mengatasi hal ini adalah dengan mensejajarkan kepentingan manajer dengan kepentingan pemilik (Imanta, 2011).

Upaya tersebut dapat ditempuh melalui mekanisme Corporate Governance. Mekanisme Corporate Governance adalah alat tidak langsung bagi pihak prinsipal yang digunakan untuk mengontrol biaya keagenan yang ditimbulkan oleh pihak agen. Hal ini bermaksud agar perusahaan dapat menghasilkan laporan keuangan yang mengandung informasi laba yang berkualitas tinggi. Corporate Governance diharapkan mampu menyeimbangkan antara berbagai kepentingan sehingga dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.

(7)

3

Corporate Governance adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah (value added) bagi semua stakeholders (Moeljono, 2005). Good Corporate Governance adalah seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan dengan tujuan untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan (Sutedi, 2011). Corporate Governance dapat berjalan dengan baik apabila menerapkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, kewajaran dan responsibilitas. Jika prinsip tersebut diterapkan pada sebuah perusahaan maka akan mendorong untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan dan kepentingan antara manajer dengan pemegang saham akan berjalan dengan baik. Dengan adanya penekanan konsep bahwa perusahaan wajib untuk melakukan pengungkapan (disclosure) secara akurat tepat waktu dan transparan terhadap seluruh informasi kinerja perusahaan, kepemilikan, dan stakeholder. Jadi penerapan praktik Corporate Governance dapat menjadi pendukung kelangsungan perusahaan dan membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat dan investor (Haryono dan Paminto, 2015).

Mekanisme good corporate governance dilakukan untuk memastikan bahwa pemilik atau pemegang saham memperoleh pengembalian (return) dari kegiatan yang dijalankan manajer atau agen (Schleifer dan Visny, 1997 dalam Siswantaya, 2007). Hasil penelitian Qeisari dan Ahmadi (2016) menunjukkan bahwa unsur internal dan eksternal tata kelola perusahaan memiliki hubungan positif signifikan dengan nilai perusahaan. Hasil penelitian Siagian, Siregar, dan Rahardian (2013) menunjukkan bahwa Corporate Governance memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian yang berbeda dilakukan oleh Haryono dan Pamintho menunjukan bahwa Corporate Governance tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini mengambil judul “Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Nilai

(8)

4

Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2013-2016”.

2. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini menggunakan studi empirik yang penyajiannya dalam bentuk kuantitatif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2013-2016 sebanyak 160 perusahaan. Metode pengambilan sampel dalam penelitian yaitu menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan, didapatkan 15 perusahaan yang menjadi sampel penelitian.

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, time series dan data sekunder (Laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2013-2016). Dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Metode dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang telah dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2013-2016 dalam situs www.idx.co.id.

Teknik analisis data yang digunakan didalam penelitian ini yaitu, Analisis Statistik Deskriptif dan Analisis Regresi Linier Berganda.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Tabel 1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Keterangan N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Tobin’s Q 49 -0,43 0,80 0,1234 0,29613 Kepemilikan Institusional 49 22,50 99,90 67,3435 22,29763 Kepemilikan Manajerial 49 0,00 44,00 9,6578 12,68900 Dewan Komisaris Independen 49 33,33 50,00 38,0078 6,98819 Komite Audit 49 2,00 4,00 3,1020 0,46748 Valid N (listwise) 49

(9)

5

Dari Tabel 1 dapat diketahui nilai minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi untuk masing-masing variabel yaitu Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Dewan Komisaris Independen dan Komite Audit.

3.2 Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Tabel 2 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Variabel Β Std.

Error t hitung Sign. Konstanta 0,187 0,368 0,507 0,614 Kepemilikan Institusional (X1) 0,006 0,002 2,528 0,015 Kepemilikan Manajerial (X2) 0,005 0,004 1,154 0,255 Dewan Komisaris Independen (X3) 0,017 0,005 3,462 0,001 Komite Audit (X4) -0,359 0,078 -4,611 0,000 R 0,681 R Square 0,464 Adjusted R² 0,415 F hitung 9,508 Probabilitas F 0,000

Sumber: Hasil Analisis data, 2017 3.3 Pembahasan

1) Dari tabel tersebut dapat disusun persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = 0,187 + 0,006 X1 + 0,005 X2 + 0,017 X3 – 0,359X4 + e

Berdasarkan persamaan regresi linier berganda di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Konstanta dengan nilai positif yang menunjukkan bahwa jika tidak ada komisaris independen, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan komite audit maka nilai perusahaan akan mengalami peningkatan.

b. Koefisien regresi Kepemilikan Institusional (X1) dengan nilai positif yang berarti bahwa jika kepemilikan institusional naik maka nilai perusahaan akan naik.

(10)

6

c. Koefisien regresi Kepemilikan Manajerial (X2) dengan nilai positif berarti bahwa jika kepemilikan manajerial naik maka dapat nilai perusahaan akan naik, karena nilai nya positif

d. Koefisien regresi Dewan Komisaris Independen (X3) dengan nilai positif yang berarti bahwa jika dewan komisaris independen meningkat maka akan diikuti kenaikan nilai perusahaan.

e. Koefisien regresi Komite Audit (X4) dengan nilai negatif yang berarti bahwa jika komite audit meningkat maka nilai perusahaan akan menurun.

2) Nilai F hitung > F tabel sebesar 9,508 > 2,65 sehingga ditolak, artinya kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen dan komite audit secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3) Nilai R square 0,464 artinya 46,4%. yang berarti bahwa variabel independen yang terdiri dari kepemilikan institusional (X1), kepemilikan manajerial (X2), dewan komisaris independen (X3) dan komite audit (X4) mempengaruhi variabel dependen yaitu nilai perusahaan sebesar 46,4%. Sedangkan sisanya 53,6% dijelaskan oleh faktor model yang lain.

4) Berdasarkan hasil uji t, diketahui Kepemilikan Institusional, Dewan Komisaris Independen dan Komite Audit berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan sedangkan Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Hasil dari penelitian tentang corporate governance terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

(11)

7

1) Kepemilikan Institusional berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sehingga H1 yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan terbukti kebenarannya.

2) Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sehingga H2 yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan tidak terbukti kebenarannya

3) Dewan Komisaris Independen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sehingga H3 yang menyatakan bahwa dewan komisaris independen berpengaruh terhadap nilai perusahaan terbukti kebenarannya.

4) Komite Audit berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sehingga H4 yang menyatakan bahwa komite audit berpengaruh terhadap nilai perusahaan terbukti kebenarannya.

5) Nilai F hitung > F tabel sebesar 9,508 > 2,65 sehingga ditolak, artinya kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen dan komite audit secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

6) Nilai R square 0,464 artinya 46,4%. yang berarti bahwa variabel independen yang terdiri dari kepemilikan institusional (X1), kepemilikan manajerial (X2), dewan komisaris independen (X3) dan komite audit (X4) mempengaruhi variabel dependen yaitu nilai perusahaan sebesar 46,4%. Sedangkan sisanya 53,6% dijelaskan oleh faktor model yang lain.

(12)

8 4.2 Keterbatasan Masalah

Penelitian ini memiliki keterbatasan sebagai berikut.

1) Variabel independen yang diteliti hanya terbatas pada kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen, dan komite audit.

2) Perlu diteliti mekanisme kepemilikan manajerial.

4.3 Saran

1) Bagi Perusahaan

Diharapkan setiap perusahaan dalam meningkatkan laba perusahaan atau kinerja perusahaan diperlukan adanya penguatan dewan komisaris independen, kepemilikan institusional karena yang akan lebih efisien dalam mengontrol perusahaan, akan tetapi untuk komite audit perlu dirampingkan, karena semakin banyak komite audit, semakin banyak biaya yang dikeluarkan juga sehingga berdampak pada laba perusahaan.

2) Bagi Penelitian

Diharapkan untuk penelitian yang akan datang mungkin dengan tema yang sama, kedepan bisa menambah variabel lagi yang dapat memperkuat dampak ke nilai perusahaan dan lebih membahas lagi lebih dalam tentang variabel kepemilikan manajerial.

DAFTAR PUSTAKA

Djalil, Sofyan A. 2000. Good Corporate Governance. Makalah disampaikan pada Seminar Corporate Governance di Universitas Sumatera Utara, 26 Juni 2000.

Haryono, Untung, and Ardi Paminto. 2015. “Corporate and Firm Value”: The Mediating Effect Of Financial Performance and Firm Risk”. European Journal of Business and Management”. Vol. 7, No. 35, Pp. 18-25.

Imanta, Dea. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepemilikan Managerial. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 13, No.1, April 2011, Hlm. 67-80.

(13)

9

Moeljono, Djokosantoso. 2005. Cultured. Budaya Organisasi Dalam Tantangan . Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo.

Qeisari, Rouh Allah and Ahmadi, Mohammad Ramezan. 2016. “The Relationship Between Corporate Governance and Firm Value in Companies Listed On Tehran Stock Exchange (TSE)”. IIOAB, Vol. 7, Suppl. 1, 101-106.

Shleifer, A. dan Vishny, R.W. 1997.A Survey of Corporate Governance. Journal of Finance 52: 737-783.

Siagian, Ferdinan, Siregar, Sylvia V. Dan Rahadian, Yan. 2013. Corporate Governance, Reporting Quality, and Firm Value: Evidence from Inodnesia. Journal of Accounting in Emerging Economics. Vol. 3 No. 1, pp. 4-20.

Suad Husnan, Enny Pudjiastuti, 2002. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Ketiga, Penerbit : Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta. Sutedi, Adrian. 2011. Good Corporate Governance. Jakarta: Sinar Grafika.

Gambar

Tabel 1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Tabel 2 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Senin tanggal Dua Puluh Tujuh bulan Agustus Tahun Dua Ribu Dua Belas , kami selaku Pokja Pengadaan Barang/Jasa Satker MAN 15 Jakarta Kementerian Agama Provinsi

Well, because the Click event on a button is a bubble-up event, we can remove all the individual Click=“OnClick” handlers from the buttons and, instead, put a single handler

Traversing more complex structures is also simple if they are homogenous (that is, each level of nesting contains the same type of reference and we don't have other data types

Dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian (studi kasus laptop HP pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Penelitian ini bertujuan: 1) Mengetahui pelaksanaan proses pembelajaran pembuatan pola dasar badan wanita melalui penggunaan job sheet pada mata diklat pembuatan pola dasar

Penerapan metode Role Playing dengan media gambar pada materi sistem pencernaan manusia telah berhasil mencapai ketuntasan belajar siswa yang telah

Pada Bagian Operasi, memiliki tiga hal yang dikontrol yaitu berlangsungnya proses kegiatan bagian persediaan, dapur, tamu, dan keamanan.. 200 a) Pada bagian

Titik Asmawati, SE, M.Si, selaku ketua Jurusan Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah