• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR

TERHADAP HASIL BELAJAR

Yulita

Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang yulitaandeska31@gmail.com

Abdal Pajri

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Azhar Dinniyah Jambi afdalfajri19@yahoo.com

DOI: 10.15548/mrb.v3i1.1725

Received:14 Januari 2020 Revised: 22 Januari 2020 Approved: 26 Maret 2020 Abstrak: Hasil belajar yang diperoleh oleh peserta didik dapat mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Rendahnya hasil belajar yang diperoleh oleh peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah kebiasaan belajar dan motivasi belajar yang dimiliki oleh peserta didik tersebut. Kebiasaan belajar dan motivasi belajar merupakan bagian yang penting dalam menentukan keberhasilan yang diperoleh dalam belajar. Kontribusi kebiasaan belajar dan motivasi belajar baik secara bersama-sama maupun sendiri berhubungan secara signifikan terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut sehingga disarankan kepada kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, para guru dan lain sebagainya untuk dapat meningkatkan kebiasaan belajar yang baik dan motivasi belajar pada diri siswa, sehingga siswa mampu meningkatkan kebiasaan belajar dan motivasi belajar untuk mencapai keberhasilan atau hasil belajar baik secara teori maupun praktik.

Kata kunci: Kebiasaan belajar, motivasi belajar, hasil belajar

Abstract: Learning outcomes obtained by students can find out the level of success of students in achieving the goals set. The low learning outcomes obtained by students are influenced by several factors including learning habits and learning motivation possessed by these students. Study habits and learning motivation are important parts in determining the success obtained in learning. The contribution of study habits and learning motivation both jointly and alone is significantly related to student learning outcomes. Based on this, it is suggested to the principal to improve the quality of learning, teachers and others to be able to improve good study habits and motivation to learn in students, so students can improve learning habits and motivation to learn to achieve success or good learning outcomes in theory as well as practice.

Keywords: Study habits, learning motivation, learning outcomes PENDAHULUAN

Belajar merupakan kegiatan yang kompleks, kompleksitas belajar dapat dipandang dua subjek yaitu guru dan siswa. Belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru. Di samping itu, belajar juga merupakan proses internal yang meliputi aspek kognitif,

afektif dan psikomotor (Dimyati, 2006: 10-11). Menurut Nana Sudjana belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang (Sudjana, 2005: 28). Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap yang diperoleh dari hasil latihan/pengalaman dalam interaksi dengan lingkungan. Perubahan belajar tidak hanya Available Online at:

https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/murabby Print ISSN: 2615-2061 Online ISSN: 2622-4712 Vol 3 No 1, April 2020, (74 – 82)

(2)

|75 berupa penambahan pengetahuan

melainkan juga perubahan sikap, kecakapan, kepribadian, keterampilan dan lain-lain.

Perubahan tersebut tidak tertuju pada penambahan kognitif atau pengetahuan, melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian diri, dan lain sebagainya (Nasution, 1995: 34-35). Untuk itu, proses belajar yang ditempuh oleh peserta didik tidak hanya mendapatkan penambahan ilmu pengetahuan akan tetapi, juga perubahan terhadap kecakapan, kebiasaan, sikap, penghargaan, minat dan lain-lain sehingga peserta didik dapat menyelesaikan pendidikan dengan hasil belajar yang baik. Hasil belajar yang baik meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Rendahnya hasil belajar yang diperoleh peserta didik banyak faktor yang mempengaruhi ada faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik itu sendiri sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang ada di luar individu. Menurut Dunkin dan Biddle yang disadur oleh Syafruddin Nurdin bahwa faktor atau variabel yang mempengaruhi hasil belajar dikelompokkan kepada beberapa bagian yaitu presage varibles, context variables, process varibles dan product variables. Dalam interaksi pendidikan yang terjadi antara pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran disebut process variables yang dipengaruhi oleh: (1) presage variables (variabel latar belakang) yang merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh guru yaitu meliputi pendidikan, keterampilan dan pengalaman belajar, motivasi guru dan sebagainya, (2) variables context (variabel konteks) yang berkaitan dengan berbagai kondisi, baik kondisi siswa, sekolah,

ruangan kelas yang setiap hari dihadapi guru dalam proses pembelajaran. Sedangkan product variables (variabel hasil belajar) merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri siswa sebagai akibat dari interaksi pendidikan yang berlangsung antara guru dan siswa di bawah pengaruh

presage dan context variables (Nurdin, 2002: 10-11).

Berdasarkan kajian pustaka tersebut dapat pahami bahwa hasil belajar yang diperoleh oleh peserta didik ditentukan atau dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor internal yang berasal dari dalam diri peserta didik, faktor eksternal yang merupakan faktor yang berada di luar diri peserta didik. Untuk itu, perlu diperhatikan hal-hal yang menentukan hasil belajar peserta didik agar mendapatkan hasil belajar yang memuaskan. Dengan memperhatikan faktor internal yang dimiliki oleh peserta didik dalam belajar akan membantu peserta didik untuk memperoleh hasil belajar yang baik dan memuaskan.

Untuk mendapatkan hasil belajar baik dan memuaskan dalam proses pembelajaran baik dari segi kualitas dan kuantitas banyak faktor yang mempengaruhi di antaranya kebiasaan belajar, motivasi belajar, keadaan siswa, suasana kelas, minat, intelegensi (kemampuan) siswa, kompetensi yang dimiliki guru dan lain-lain. Kemudian menurut Gagne hasil belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal siswa. Faktor eksternal yaitu meliputi guru, perangkat kurikulum, sarana dan prasarana, dana, manajemen serta masukan dari masyarakat. Sedangkan faktor internal adalah motivasi belajar, kecerdasan intelegensi siswa, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi serta fisik dan psikis (Gagne & Briggs, 1988: 40).

(3)

Dalam kegiatan sehari-hari ditemukan kebiasaan belajar yang kurang baik, kebiasaan belajar tersebut dapat berupa belajar pada akhir semester, belajar tidak teratur, menyia-nyiakan kesempatan belajar, sekolah hanya untuk bergengsi dan lain-lainnya, sedangkan kebiasaan belajar yang baik adalah orang selalu menyadari pentingnya akan belajar dan membina disiplin dalam membelajarkan diri (Dimyati, 246-247).

Namun, pada saat ini hasil belajar yang diperoleh peserta didik masih bisa dikatakan berada dibawah standar kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan hal ini dilihat dari banyaknya peserta didik yang remedial. Rendahnya hasil belajar yang diperoleh dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya kebiasaan belajar dan motivasi belajar. Kebiasaan belajar dan motivasi belajar sangat penting keberadaannya dalam proses pembelajaran karena memberikan pengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik. Kebiasaan belajar dan motivasi belajar akan menunjukkan cara peserta didik dalam belajar.

Di samping itu, beberapa aktivitas atau berkaitan dengan kebiasaan negatif siswa dalam proses pembelajaran ditemukan yaitu adanya beberapa siswa yang memiliki semangat belajar yang rendah hal ini ditandai adanya beberapa siswa yang datang terlambat dalam mengikuti pembelajaran, terlambat dalam menyerahkan tugas dan bahkan tidak membuat tugas yang telah diberikan.Sedangkan fenomena yang berkaitan motivasi belajar yaitu kurangnya motivasi belajar siswa, kurang aktifnya siswa dalam diskusi, rendahnya rasa ingin tahu siswa terhadap materi yang berikan guru dan lain-lain. Untuk itu para guru mampu mningkatkan kebiasaan dan

motivasi belajar yang tinggi sehingga hasil belajar yang diperoleh juga baik.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini adalah penelitian korelasional yang bersifat deskriptif.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMKN 1 Padang yang berjumlah 383 orang siswa yang terdiri dari 17 kelas. Karena kelas XI merupakan merupakan kelas yang memiliki perkembangan usia yang masih labil/masa peralihan dan memiliki tingkat kenakalan tinggi jika dibandingkan dengan kelas X dan XII, untuk itu maka dipilih kelas XI untuk menjadi populasi dalam penelitian ini. Gambaran populasi penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Populasi

NO. KELAS JUMLAH

1 XI KB A 23 orang 2 XI KB B 18 orang 3 XI AV A 23 orang 4 XI AV B 23 orang 5 XI AV C 19 orang 6 XI GB A 21 orang 7 XI GB B 16 orang 8 XI TDTL 23 orang 9 XI TITL A 23 orang 10 XI TITL B 24 orang 11 XI TITL C 24 orang 12 XI TP A 23 orang 13 XI TP B 26 orang 14 XI TP C 25 orang 15 XI OTO A 26 orang 16 XI OTO B 21 orang 17 XI OTO C 25 orang Jumlah 383 orang

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan random

(4)

|77

sampling karena memiliki populasi yang banyak. Random sampling yaitu pengambilan sampel secara (acak) atau lotre terhadap semua populasi. Tiap unsur dari populasi masing-masing satu nomor secara berurutan pada secarik kertas kemudian dimasukkan ke dalam kotak lalu dikocok agar bercampur, kemudian diambil satu persatu sampai diperoleh jumlah yang diinginkan (Nasution, 1982: 101). Dengan teknik tersebut maka kelas XI KB- B, XI AV- C, XI OTO- B, XI GB- A, dan XI GB- B terpilih menjadi sampel dalam penelitian ini yang berjumlah 95 orang. Gambaran sampel dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2. Sampel No Kelas Jumlah 1 XI KB B 18 orang 2 XI AV C 19 orang 3 XI OTO B 21 orang 4 XI GB A 21 orang 5 XI GB B 16 orang Total 95 orang

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Pengumpulan hasil belajar siswa dilakukan dengan cara menemui guru-guru PAI untuk dapat memberikan data dari hasil belajar siswa. Sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan menemui responden secara langsung dan angket diisi langsung oleh siswa yang bersangkutan.

Kisi-kisi angket dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:

Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Variabel Kebiasaan Belajar (X1)

Variabel Indikator Nomor Item Jumlah Kebiasaan Belajar (X1) 1. Cara belajar 1, 2, 3, 4, 5 5 2. Pembag ian waktu belajar 6, 7, 8 3 3. Cara mengik uti pelajara n di sekolah 9, 10, 11, 12 4 4. Sikap belajar 13, 14 2 5. Konsen trasi dalam belajar 15,16 2 6. Kedisip linan dalam belajar 17, 18, 19 3 7. Ketepat an waktu dalam menyel esaikan tugas 20, 21, 22 3

Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Variabel Motivasi Belajar (X2)

Variabel Indikator No. Item Jml Motivasi Belajar (X2) 1. Semangat belajar 1, 2, 3, 4, 5 5 2. Harapan /cita-cita 6, 7, 8 3 3. Keinginan belajar 9, 10 2 4. Dorongan /Kebutuha n belajar 11, 12, 13 3 5. Minat 14, 15, 16, 17, 18 5 6. Keinginan belajar 19, 20, 21, 22, 23 5

(5)

Untuk menganalisis data digunakan rumus korelasi dan regresi. Analisis data dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS versi 20.00 program statistik ini merupakan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk melakukan analisis data hasil temuan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Korelasi Kebiasaan Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa

Hipotesis pertama penelitian ini adalah terdapat korelasi kebiasaan belajar (X1) terhadap hasil belajar (Y). Hasil perhitungan korelasi dan regresi sederhana dengan program SPSS 20.00 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5. Hasil Analisis Korelasi Variabel (X1) dengan (Y)

No Variabel R R Square Adjusted r Square

1 X1 Y ,6

2 1

,386 ,379

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai rtabel sebesar 0,621 yang menunjukkan koefisien korelasi antara kebiasaan belajar terhadap hasil belajar siswa, sedangkan nilai R kuadrat atau R

square adalah 0,386, namun analisis dalam regresi multiple nilai R kuadrat yang disesuaikan (adjusted R square) pada tabel adalah sebesar 0,379, untuk mencari determinan korelasi maka 0,379x100 menjadi 37,9%. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi kebiasaan belajar (X1) terhadap hasil belajar siswa (Y) sebesar 37,9%.

Tabel 6. Hasil Ringkasan ANOVA untuk Uji Signifikan

No Variabel F Sig

1 X1Y 58,392 ,011

Tabel tersebut menunjukkan bahwa hasil analisis ANOVA diperoleh nilai fhitung yaitu 58,392 dengan tingkat

signifikan 0,011. probabilitas 0,011 jauh < dari taraf signifikan 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi bisa dipakai untuk memprediksi hasil belajar. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa memang terdapat hubungan kebiasaan belajar terhadap hasil belajar.

Tabel 7. Hasil Analisis Regresi Sederhana Variabel (X1) dengan Variabel (Y) No M o d e l Unstanda rdized Coefficien ts Standardized Coefficients Sig B Beta 1 (C o n s t a n t ) X 1 7,221 ,932 ,621 000 ,01 1

Tabel tersebut menunjukkan bahwa koefisien konstanta adalah sebesar 54,233 dan koefisien regresi sebesar 0,621 diperoleh gambaran persamaan regresi sebagai berikut: Y = a + bX1 atau 7,221 + 0,621 X1. Kriteria uji koefisien regresi dari variabel kebiasaan belajar (X1) terhadap hasil belajar (Y) sebagai berikut:

Ha : Kebiasaan belajar (X1) berhubungan secara signifikan terhadap hasil belajar (Y) Ho : Kebiasaan belajar (X1) tidak

berhubungan terhadap hasil belajar (Y). Hipotesis dalam bentuk statistik adalah:

Ha : rX1y ≠ 0 Ho : rX1y = 0

(6)

|79 Korelasi Motivasi Belajar (X1) terhadap

Hasil Belajar (Y)

Hipotesis kedua penelitian ini adalah terdapat korelasi motivasi belajar (X1) terhadap hasil belajar (Y). Hasil perhitungan koefisien korelasi dan regresi sederhana dengan program SPSS 20.00 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 8. Hasil Analisis Korelasi Variabel (X2) dengan (Y)

No Variabel R R square Adjusted r squa re 1 X2Y ,67 7 ,458 ,452

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai R tabel sebesar 0,677 yang menunjukkan koefisien korelasi antara kebiasaan belajar terhadap hasil belajar siswa, sedangkan nilai R kuadrat atau R

square adalah 0,458, namun analisis dalam regresi multiple nilai R kuadrat yang disesuaikan (adjusted R square) pada tabel adalah sebesar 0,452, untuk mencari determinan korelasi maka 0,452x100 menjadi 45,2%. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi kebiasaan belajar (X1) terhadap hasil belajar siswa (Y) sebesar 45,2%.

Tabel 9. Hasil Ringkasan ANOVA untuk Uji Signifikan

No Variabel F Sig

1 X2Y 78,507 ,004

Tabel tersebut menunjukkan bahwa hasil analisis ANOVA diperoleh nilai fhitung adalah 78,507 dengan tingkat signifikan 0,004 probabilitas 0,004 jauh < dari taraf signifikan 0,05. Artinya model regresi bisa dipakai untuk memprediksi hasil belajar. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa memang terdapat

hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar.

Tabel 9. Hasil Analisis Regresi Sederhana Variabel (X2) dengan Variabel (Y) No Mod Unstand. coefficients Stand. coefficien ts Sig B Beta 1 (Con) X2 9,068 1,073 ,677 000 ,00 4

Tabel di atas menunjukkan koefisien konstanta adalah sebesar 9,068 dan regresi sebesar 0,677 dapat diperoleh gambaran persaman regresi sebagai berikut: Y = a + bX2 atau 9,068 + 0,677 X2.

Kemudian pada tabel tersebut terdapat penjelasan uji t yang merupakan pengujian signifikan hubungan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa. Kriteria uji koefisien regresi dari variabel motivasi belajar (X2) terhadap hasil belajar (Y) siswa kelas XI sebagai berikut:

Ha : Motivasi belajar (X2) memiliki korelasi terhadap hasil belajar (Y) Ho : Motivasi belajar (X2) tidak memiliki

korelasi terhadap hasil belajar (Y). Hipotesis dalam bentuk statistik adalah: Ha : rx2y ≠ 0

Ho : rx2y = 0

Tabel 10. Hasil Analisis Korelasi Variabel (X1) dan (X2) dengan (Y) No Variabel R R Squ Ad. r Squ

1 X1 X2 Y ,704 ,495 ,484

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa nilai R square adalah 0,495 merupakan pengkuadratan dari koefisien 0,704. R square dapat disebut koefisien diterminasi adalah 0,484x100 yang dalam hal ini menunjukkan bahwa kebiasaan belajar (X1) dan motivasi belajar (X2)

(7)

terhadap hasil belajar siswa (Y) sebesar 48,4%.

Tabel 11. Hasil Ringkasan ANOVA untuk Uji Signifikan

No Variabel F Sig

1 X1 X2 Y 45,161 ,023

Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa hasil analisis ANOVA atau ftes. Dari tabel tersebut pula diperoleh nilai fhitung adalah 2,654 dengan tingkat signifikan0,076. Probabilitas 0,023 jauh lebih < dari taraf signifikan 0,05. Hal ini berarti bahwa persamaan regresi linear ganda yang diperoleh dapat digunakan untuk memprediksi nilai Y jika diketahui nilai X1 dan X2. Dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa model regresi signifikan dan dapat digunakan untuk memprediksi hasil belajar siswa. Adapun persamaan regresi ganda yang dimaksud dapat diketahui berdasarkan tabel berikut ini: Tabel 12. Hasil Analisis Regresi

Ganda Variabel (X1) dan (X2) terhadap Variabel (Y)

No Mod Unstand. Coeff. Stand. Coeff. Sig B Beta 1 (Con.) X1 X2 6,474 ,624 ,477 ,416 ,390 ,440 0,03 8 0,04 1

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui persamaan regresi ganda yaitu sebagai berikut: y = a+b1 X1+b2X2 =6,474 + 0,624 X1 + 0,477 X2 persamaan regresi linear ganda telah terbukti signifikan. KESIMPULAN

Kontribusi kebiasaan belajar terhadap hasil belajar memberikan pengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai semakin tinggi kebiasaan belajar positif maka

semakin mudah untuk mencapai hasil belajar yang baik. Sedangkan kontribusi motivasi belajar terhadap hasil belajar memiliki kontribusi yang kuat karena apabila motivasi belajar yang dimiliki peserta didik tinggi maka akan memberikan hasil belajar yang baik. Kontribusi kebiasaan belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar memberikan kontribusi yang yang tinggi karena apabila kebiasaan dan motivasi belajar yang miliki peserta didik tinggi maka akan memberikan hasil belajar yang tinggi pula terhadap peserta didik. Kebiasaan belajar yang baik/positif maka akan memudahkan mencapai hasil belajar yang baik karena kebiasaan belajar akan memberikan pengaruh terhadap hasil belajar yang diperoleh peserta didik. Dengan adanya kebiasaan belajar yang baik akan memberikan kemudahan untuk mencapai hasil belajar yang baik pula karena kebiasaan belajar yang dilakukan akan memberikan penguatan kepada peserta didik dalam belajar.

Berdasarkan penjelasan di atas, motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan dan keberhasilan peserta didik dalam proses pembelajaran, karena peserta didik akan belajar dengan sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi yang tinggi. Motivasi akan tumbuh dengan adanya dorongan baik dorongan dari dalam (instrinsik) maupun dari dorongan dari luar (ekstrinsik). Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia baik menyangkut kejiwaan, perasaan, dan emosi untuk bertindak atau melakukan sesuatu sehingga tercapainya tujuan dalam belajar.

(8)

|81 DAFTAR RUJUKAN

Departemen Agama RI, Al Qur an dan Terjemahan, Bandung: Syaamil Cipta Media, 2005

A. M. Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001

Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2005

_________, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1999

Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2009

Bungin, Burhan,Metodologi Penelitian Kuantitatif, Surakarta: Univ Muhammadiyah Press, 2004

Djaafar, Tengku Zahara, Kontribusi Strategi Pembelajaran terhadap Hasil Belajar, Jakarta: Universitas Negeri Padang, 2001

Djaali, Psikologi Pendidikan, Jakarta; Bumi Aksara, Cet Ke-V, 2011

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, Cet Ke-III, 2006

Ghony, Djunaidi dan Almanshur, Fauzan,

Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualntitatif, Malang: UIN Malang Press, 2009

Gie, Liang The, Cara Belajar Yang Efektif Jilid II, Yogyakarta: Liberty, 1995 Hamalik, Oemar, Psikologi Belajar

Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2004

________, Kurikulum dan Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005 Hasan, Iqbal, Analisis Data Penelitian

dengan Statistik, Jakarta: Bumi Aksara, 2004

Hidayat, Rahmad, Kontribusi Kecerdasan Emosional Dan Kebiasaan Belajar

Siswa MAN Beringin Kota

Sawahlunto, Padang: IAIN IB Padang, 2003, Tesis

Lestlie, Briggs dan Robert M. Gagne,

Prinsip-Prinsip Belajar untuk Pengajaran (Terjemahan), Surabaya: Usaha Offset Printing, 1988

Nata, Abuddin, Perspektif Islam tentang Startegi Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2009

Mardiani, Sri dan Samidjo, Bimbingan Belajar dalam Rangka Penerapan Sistem S.K.S dan Pola Belajar yang Episien, Bandung: Armico, 1985 Mulyasa, E, Implementasi Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, Cet Ke-IV, 2010

________, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013 Perubahan dan Pengembangan Kurikulum 2013 Merupakan Persolan Penting dan Genting, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013 Mustaqim, Psikologi Pendidikan,

Semarang: Pustaka Belajar, 2008 Nasution,S, Metode Research, Bandung:

Jemmars, 1982

________, Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 1995

Norman, E, Wallen and Jack Frankel, How to Design and Evaluate Research In Education,Singapore: Mc Graw-Hill Inc, 1993

Nurdin, Syafruddin, Model Aptitute Treatment Interaction (Ati) Approach “Sebuah Model Pembelajaran Alternatif yang Melayani Perbedaan Individual (siswa)”, Padang: Baitul Hikmah Press, 2002

Poerwadarminta, W. J. S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2012

Riduwan, Belajar Mudah Penelitian: Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula, Bandung: Alfabeta, 2008 ________, Metode dan Teknik Menyusun

(9)

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 1995

Sudjana, Nana, Dasar- Dasar Proses Pembelajaran, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2005

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan dan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2009

_______, Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2010

Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008

________, Psikologi Belajar, Jakarta: Logos, 1999

Thabrany, Hasbullah, Rahasia Sukses Belajar Bagaimana Memilih Belajar

Di Perguruan Tinggi Amerika, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003,

Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), Jakarta: Sinar Grafika, 2003

Uno, Hamzah, B, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di bidang Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2011

Winkel, W. S, Psikologi Pengajaran Edisi Yang Disempurnakan, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 1996

Yamin, Martinis, Kiat Membelajarkan Siswa, Jakarta: Gaung Persada Press, 2007

Gambar

Tabel 1. Populasi
Tabel 2. Sampel  No  Kelas  Jumlah  1  XI KB B  18 orang  2  XI AV C  19 orang  3  XI OTO B  21 orang  4  XI GB A  21 orang  5  XI GB B  16 orang  Total  95 orang
Tabel 5. Hasil Analisis Korelasi Variabel  (X1) dengan (Y)
Tabel 8. Hasil Analisis Korelasi Variabel  (X2) dengan (Y)

Referensi

Dokumen terkait

Sejalan dengan Hult (dalam Artatik, 2010) ³NRQVHS GLUL GDSDW GLJRORQJNDQ menjadi tiga bagian, yaitu 1) konsep diri akademis, 2) konsep diri sosial, 3) konsep

Frozen-thawed sperm motility, motion characteristics, viability, acrosome integrity, membrane permeability and mitochondrial activity were evaluated using a computer

Kopigmen katekol pada perbandingan rasio molar 50:1 dapat mempertahankan stabilitas antosianin ekstrak bekatul beras ketan hitam terbaik yang ditunjukkan oleh laju

Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan signifikan antara tingkat empati dengan jenis kelamin, pola asuh demokratis dan pengetahuan psikologi pada taraf kepercayaan 95 %..

Tingginya kasus infeksi dengue dan terbatasnya mengenai penelitian pemanfaatan ekstrak daun sambiloto ( Andrographis paniculata ) sebagai larvasida pada larva nyamuk Aedes

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara tata kelola perusahaan terhadap kinerja keuangan pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada periode

Hasil permodelan dengan kurva pengurangan oksigen Streeter-Phelps menunjukan adanya pemulihan kedua parameter tersebut dengan nilai K = 0,0103 /menit dan R =

2.2.4 Pengaruh Positive Word of Mouth in- group terhadap Niat Pembelian Word of mouth, Menurut Tatik Suryani (2008:191) dan (Reingen dan Kernan 1986, dalam Desmond