• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Jenis Tanaman Obat yang Digunakan Sebagai Bahan Pembuatan Minyak Karo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Identifikasi Jenis Tanaman Obat yang Digunakan Sebagai Bahan Pembuatan Minyak Karo"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman Obat

Tanaman obat tidak berarti tumbuhan yang ditanam sebagai tanaman

obat.Tanaman obat yang tergolong rempah-rempah atau bumbu dapur, tanaman

pagar, tanaman buah, tanaman sayur atau bahkan tanaman liar juga dapat

digunakan sebagai tanaman yang dimanfaatkan untuk mengobati berbagai macam

penyakit. Penemuan-penemuan kedokteran modern yang berkembang pesat

menyebabkan pengobatan tradisional terlihat ketinggalan zaman.Banyak

obat-obatan modern yang terbuat dari tanaman obat, hanya saja peracikannya

dilakukan secara klinis laboratorium sehingga terkesan modern.Penemuan

kedokteran modern juga mendukung penggunaan obat-obatan tradisional

(Hariana, 2008).

Tumbuhan obat di Indonesia merupakan salah satu diantara kelompok

komoditas hutan dan kebun yang erosi genetiknya tergolong pesat. Hal ini

disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu (1) kerusakan habitat yang disebabkan

oleh desakan kebutuhan lahan untuk produksi maupun tempat tinggal,

pemanfaatan hasil hutan untuk industri maupun tempat tinggal sehingga habitat

tumbuhan obat terganggu, (2) kurangnya perhatian terhadap budidaya tanaman

obat terutama untuk jenis-jenis yang digunakan dalam jumlah kecil, dan (3)

kemampuan regenerasi tum-buhan obat yang lambat, terutama jenis tumbuhan

tahunan, terlebih lagi yang diambil dari alam (Djauhariya dan Sukarman, 2002).

Perbanyakan tanaman obat dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu 1)

(2)

KB (Solanum khasianum), sambiloto (Andrographis paniculata), purwoceng

(Pimpinella pruatjan), mahkota dewa (Phaleria macrocarpa), selasih (Occimum

sp.), saga (Abrus precatorius), secang (Caesalpinia sappans), dan mengkudu

(Morinda nitrifolia), 2) menggunakan rimpang seperti jahe (Zingiber officinale),

kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kampheria galanga), temu lawak

(Curcuma zanthoriza), dan temu putih (Curcuma zeodaria), 3) menggunakan

setek seperti sirih (Piper betle), katuk (Sauropus androgynus) dan cabai jawa

(Piper cubeba), serta 4) menggunakan anakan dan stolon seperti pada serai wangi

(Andropogon nardus) dan pegagan (Centella asiatica) (Hasanah dan Devi, 2006).

Penggunaan Tanaman Obat

Tumbuhan obat merupakan tumbuhan berkhasiat obat yang dapat

menghilangkan rasa sakit, meningkatkan daya tahan tubuh, membunuh bibit

penyakit dan memperbaiki organ yang rusak seperti ginjal, jantung, paru-paru.

Tumbuhan obat juga dapat menghambat pertumbuhan sel-sel yang tidak normal

seperti tumor, kanker. Hal –hal penting inilah yang memacu masyarakat bali

khususnya untuk tetap mempertahankan penggunaan tanaman obat sebagai

alternatif yang sangat tepat untuk pengobatan penyakit secara tradisional. Apalagi

dengan makin gencarnya moto “ back to nature” atau “kembali ke alam” akibat

terjadinya pencemaran karena limbahlimbah industri obat khususnya dan efek

samping buruk yang ditimbulkan oleh pengobatan moderen yang biasanya bersifat

kimiawis (Kriswiyanti, 2007)

Para ahli dari berbagai negara seperti Jerman, India, China, Australia,

Indonesia dan sebagainya, tidak henti-hentinya mengadakan penelitian dan

(3)

penyakit tertentu. Hasil penelitian dan pengujian secara ilmiah tersebut

disimpulkan bahwa penggunaan tumbuhan tertentu sebagai ramuan obat untuk

penyakit tertentu dapat dipertanggungjawabkan. Sebab, dari penelitian dan

pengujian para ahli, telah diketahui adanya komposisi kandungan kimiawi

obat-obatan yang terdapat pada jenis tumbuhan tertentu yang telah lama digunakan

oleh nenek moyang kita sebagai ramuan obat tradisional (Thomas, 1989). Agar

lebih jelas berikut jenis tanaman dan khasiatnya seperti yang ditunjukkan pada

Tabel 1.

Tabel 1. Jenis Tanaman yang Sering Dimanfaatkan sebagai Obat

NO NAMA TANAMAN KHASIAT

1 Daun dewa (Gynura segetum) Menyembuhkan muntah darah, payudara bengkak, pendarahan pada wanita, gigitan ular, dan batuk.

2 Seledri Menyembuhkan tekanan darah tinggi

3 Belimbing Menyembuhkan tekanan darah tinggi

4 Kelor Mengobati panas dalam atau demam

5 Daun bayam duri Mengobati kurang darah

6 Kangkung Mengobati insomnia

7 Saga (abru precatorius) Menyembuhkan batuk dan sariawan

8 Pacar cina Menyembuhkan penyakit gonorrhea

9 Landep (barlariae prionitis L) Menyembuhkan rematik

(4)

11 Papaya (carica papaya L) Menyembuhkan demam dan disentri

12 Jinten (coleus ambonicus) Menyembuhkan batuk, mules, dan sariawan

13 Pegagan (Centela asiatica Urban) Menyembuhkan sariawan yang bersifat astringensia (Menciutkan selaput lendir)

14 Blustru (Luffa cylindrice Roem) Bersifat deuretik (peluruh air seni)

15 Kemuning (Murraye paniculata Jack) Menyembuhkan penyakit gonorrhea

16 Kumis kucing (Orthosiphon stamineus

Benth

Bersifat deureti (peluruh air seni)

17 Sirih (Chavica betle L) Menyembuhkan batuk, antiseptika, dan obat kumur

18 Randu (Ceiba pentandra gaerth) Sebagai obat mencret dan berkumur

19 Salam(Eugenia polyantha wight) Bersifat astrigrensia (Menciutkan selaput lendir)

20 Jambu biji (Psidium guajava L Menyembuhkan mencret

(Agromedia, 2008)

Minyak Atsiri

Minyak atsiri merupakan satu diantara jenis minyak nabati yang

multimanfaat. Karakter fisiknya berupa cairan kental dapat disimpan pada suhu

ruang. Bahan baku minyak ini dapat diperoleh dari berbagai bagian tanaman

(5)

ciri utama minyak atsiri yaitu mudah menguap dan beraroma khas. Karena itu,

minyak ini banyak digunakan sebagai bagian dasar pembuatan wewangian dan

kosmetika.

Menurut sejarah, minyak atsiri ini sebenarnya sudah dikenal sejak zaman

Romawi dan Mesir kuno. Namun, kepopulerannya dimulai pada abad ke-16. Saat

itu, beberapa industri penyulingan di Prancis mulai memproduksi minyak atsiri

yang berasal dari bunga lavender, lalu dikemas di dalam botol kecil dengan harga

jual yang tinggi. Di Eropa, aroma bunga melati dan bunga lavender biasa

digunakan untuk mewangian saat mandi dan pemijat aromaterapi. Sementara di

Indonesia, penggunaan tanaman berbau harum ini sudah dilakukan oleh wanita

sejak zaman kerajaan dulu (Syahbana, 2010).

Minyak atsiri juga dikenal dengan nama minyak terbang atau minyak

eteris (essential oil atau volatile). Indonesia merupakan satu diantara negara

penghasil minyak atsiri yang cukup penting di dunia. Melihat perkembangan

permintaan pasar internasional yang cukup besar, minyak atsiri dapat dihasilkan

dari berbagai bagian tanaman, seperti akar, batang, ranting, daun, bunga, atau

buah. Jenis tanaman penghasil minyak atsiri ada 150-200 spesies. Sementara itu,

minyak atsiri yang berada di pasar dunia ada sekitar 70 jenis.

Di Indonesia, penggunaan minyak atsiri bisa melalui berbagai cara.

1. Melalui mulut atau dikonsumsi (oral), antara lain berupa jamu yang

mengandung minyak atsiri atau bahan penyedap makanan (bumbu)

2. Pemakaian luar (tropical/ external use), anata lain pemijatan, lulur, obat

(6)

3. Pernapasan (inhalasi atau aromaterapi), antara lain wangi-wangian

(parfum) atau aromatika untuk keperluan aromaterapi.

4. Pestisida nabati, anata lain sebagai pengendali hama lalat buah, pengusir

(repellent) nyamuk dan antijamur (Kardinan, 2005).

Minyak Karo

Tanaman obat telah lama digunakan oleh nenek moyang dan memberi

hasil yang baik dalam pengobatan penyakit dan pemeliharaan kesehatan. Selama

berabad-abad banyak tanaman yang berkhasiat sebagai obat berbagai jenis

penyakit.

Pada zaman dahulu masyarakat mengetahui tanaman yang berkhasiat

untuk obat dan cara penggunaanya. Bagian dari tanaman obat yang biasa

dimanfaatkan sebagai bahan dalam pembuatan obat-obatan tradisional adalah

akar, batang, daun, dan buah. Sumber pengetahuan itu berasal dari nenek moyang.

Demikian juga dengan suku Karo, meskipun dunia pengobatan makin

berkembang dengan pesat bukan berarti penggunaan pengobatan tradisional di

Tanah Karo menghilang. Secara turun temurun dapat dipastikan mereka telah

mampu mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan yang dikenal dan dimanfaatkan

untuk bahan obat dan pada umumnya hampir semua obat-obatan tradisional Karo

menggunakan tanaman sebagai bahan utamanya (Bangun, 2009).

Masyarakat Karo sejak dulu banyak menggunakan tumbuh-tumbuhan

sebagai obat tradisional masyarakat Suku Karo, seperti yang di tunjukkan pada

Tabel 2 merupakan pemanfaatan bagian-bagian tumbuhan yang diolah menjadi

(7)

Tabel 2. Jenis-jenis Obat Tradisional yang Sering Digunakan Masyarakat Karo:

Jenis Bahan Baku Utama Manfaat/Pemakaian

Minyak urut Akar-akar tumbuhan hutan Kebugaran tubuh , masuk angina, keseleo, patah tulang, luka bakar

Tawar Campuran dedaunan tumbuhan hutan dengan tanaman

pekarangan contoh kencur

Obat sakit perut, penyakit ringan dan penyakit berat lainnya

Kuning (Param) Campuran dedaunan dan bunga tumbuhan hutan dan pekarangan

Meningkatkan stamina terutama ibu hamil dan melahirkan

Sembur Campuran tumbuhan hutan dan pekarangan

Obat kepala dan pusing

Gambar

Tabel 1. Jenis Tanaman yang Sering Dimanfaatkan sebagai Obat
Tabel 2. Jenis-jenis Obat Tradisional yang Sering Digunakan Masyarakat Karo:

Referensi

Dokumen terkait

berpacaran.Kegelisahan gadis itu karena ketahuan telah berbohong tidak membuat gadis itu berhenti berbohong, justru malah melanjutkan cerita kebohongannya itu, bahwa

Demikian kami sampaikan, atas perhatiaannya kami ucapkan terima kasih.. TUNGKAL

Menurut Megginson dan Boydell (1979), pendampingan mencapai kemajuan dalam empat bidang utama: Pertama, ketergantungan menjadi ketidak tergantungan.

tentang Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul Dan Kewenangan Lokal Berskala Desa di Kabupaten Sikka, dengan kegiatan sebagai berikut :.

Secara harafiah, Arsitektur tropis adalah sebuah produk pemikiran dan budaya yang tumbuh dan berkembang di wilayah iklim tropis. Secara alamiah ia mengalami

Karena pihak Amerika Serikat siap dengan alasan-alasannya, bahwa jika persetujuan tersebut dianggap mengikat, bukan dapat diartikan juga untuk

Di dalamnya berisi catatan penambahan dana dan penarikan dana oleh nasabah.Bila nasabah akan menarik dana dengan menggunakan buku tabungan maka nasabah perlu menambahkan

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa BIS-M dapat digunakan sebagai sumber protein yang baik untuk kambing Peranakan Etawah (PE) jantan muda, dengan efisiensi