• Tidak ada hasil yang ditemukan

LK 30 Sept 2015 surat pernyataan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LK 30 Sept 2015 surat pernyataan"

Copied!
149
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT)/

(2)

SURAT PERNYATAAN DIREKSI/DIRECTORS’ STATEMENT LETTER

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Pada tanggal 30 September 2015, 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2015 dan 2014/

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS – As of September 30, 2015, December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 for the nine-month periods ended September 30, 2015 and 2014

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian/Consolidated Statements of Financial Position 1

Laporan Laba Rugi Konsolidasian/Consolidated Statements of Income 3

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Konsolidasian/Consolidated Statements of Income and Comprehensive Income

4

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian/Consolidated Statements of Changes in Equity 5

Laporan Arus Kas Konsolidasian/Consolidated Statements of Cash Flows 6

(3)
(4)

Catatan/ September 30 December 31 December 31

Notes 2015 2014 *) 2013 *)

ASET ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETS

Aset tetap 6 514.399.829 501.706.275 488.102.578 Property, plant and equipment Properti investasi 7 233.134 233.057 159.330 Investment properties Investasi pada entitas asosiasi 8 2.732.794 2.318.945 1.836.859 Investments in associates Investasi pada ventura bersama 8 267.322 253.648 192.207 Investments in joint ventures Aset pajak tangguhan 47 16.101.961 10.289.091 6.207.815 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 9 22.329 98.829 176.032 Receivables from related parties Rekening bank dan deposito berjangka dibatasi Restricted cash in banks and

penggunaannya 10 11.047.105 5.994.028 5.659.753 time deposits Piutang lain-lain 16 572.106 321.385 304.302 Other receivables Aset tidak lancar lain 11 4.158.829 4.409.438 3.018.271 Other noncurrent assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 549.535.409 525.624.696 505.657.147 Total Noncurrent Assets

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 12 27.701.818 27.111.528 25.529.969 Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek 13 78.200 100.696 97.667 Short-term investments

Piutang usaha Trade accounts receivable

Pihak berelasi 14 633.263 582.259 408.674 Related parties

Pihak ketiga 14 19.685.948 18.912.608 15.288.266 Third parties

Piutang subsidi listrik 15 19.765.950 19.280.861 21.793.929 Receivables on electricity subsidy Piutang lain-lain 16 821.609 866.948 4.625.113 Other receivables

Persediaan - bersih 17 11.702.173 11.607.860 11.343.464 Inventories - net Pajak dibayar dimuka 18 1.813.079 4.889.463 4.397.112 Prepaid taxes

Biaya dibayar dimuka dan uang muka 19 1.165.245 1.788.724 1.312.925 Prepaid expenses and advances Piutang pihak berelasi 9 84.712 282.791 40.061 Receivables from related parties

Jumlah Aset Lancar 83.451.997 85.423.738 84.837.180 Total Current Assets

JUMLAH ASET 632.987.406 611.048.434 590.494.327 TOTAL ASSETS

*) Disajikan kembali dan direklasifikasi - Catatan 56 *) As restated and reclassified - Notes 56

(5)

Catatan/ September 30 December 31 December 31

Notes 2015 2014 *) 2013 *)

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

EKUITAS EQUITY

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada

pemilik entitas induk Equity attributable to owners of the Company

Modal saham - nilai nominal Rp 1 juta per saham Capital stock - par value of Rp 1 million per share

Modal dasar - 63.000.000 saham Authorized - 63,000,000 shares

Modal ditempatkan dan disetor penuh 20 46.197.380 46.197.380 46.197.380 Subscribed and paid-up Tambahan modal disetor 21 53.572.582 52.496.893 49.901.404 Additional paid-in capital

Saldo laba Retained earnings

Ditentukan penggunaannya 26.872.493 19.108.528 19.108.528 Appropriated Tidak ditentukan penggunaannya 8.493.256 47.672.387 35.760.698 Unappropriated

Komponen ekuitas lain - Keuntungan (kerugian) Other equity component - Actuary gains

Aktuaria (22.776.227) (21.924.468) (1.555.849) (losses)

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada

pemilik Entitas Induk 112.359.484 143.550.721 149.412.161 Equity attributable to owners of the Company

Kepentingan nonpengendali 64.725 54.141 93.175 Non-controlling interests

Jumlah Ekuitas 112.424.209 143.604.862 149.505.336 Total Equity

LIABILITAS JANGKA PANJANG NONCURRENT LIABILITIES

Liabilitas pajak tangguhan - bersih 47 3.540.464 3.752.797 3.902.785 Deferred tax liabilities - net Utang jangka panjang - setelah dikurangi

bagian jatuh tempo dalam satu tahun Long-term liabilities - net of current maturities Penerusan pinjaman 23 30.379.169 26.453.073 29.498.060 Two-step loans

Utang kepada Pemerintah 24 8.166.077 8.371.933 8.578.716 Government loans Utang sewa pembiayaan 25 147.687.931 128.096.528 129.718.551 Lease liabilities Utang bank 26 72.772.590 70.400.166 66.457.948 Bank loans

Utang obligasi dan sukuk ijarah 27 92.403.199 81.672.556 81.017.989 Bonds payable and sukuk ijarah Utang listrik swasta 28 7.591.345 6.654.142 6.784.275 Electricity purchase payable Utang pihak berelasi 29 3.864 7.331 6.906 Payable to related parties Liabilitas imbalan kerja 49 58.190.879 54.377.998 25.496.652 Employee benefits obligation Utang lain-lain 31 175.067 98.771 221.150 Other payables Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 420.910.585 379.885.295 351.683.032 Total Noncurrent Liabilities

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Utang usaha Trade accounts payable

Pihak berelasi 30 6.609.778 12.654.991 12.136.710 Related parties Pihak ketiga 30 18.472.792 13.629.164 14.389.792 Third parties Utang pajak 32 1.688.845 1.151.248 1.222.393 Taxes payable Biaya masih harus dibayar 33 8.916.086 9.403.153 8.714.043 Accrued expenses Uang jaminan langganan 34 11.158.011 10.828.518 10.107.402 Customers' security deposits Utang biaya proyek 35 1.334.961 857.728 1.061.453 Project cost payable Pendapatan ditangguhkan 22 1.070.703 1.306.976 990.913 Deferred revenue Utang jangka panjang jatuh tempo dalam

satu tahun Current maturities of long-term liabilities

Penerusan pinjaman 23 2.739.945 2.644.611 3.208.983 Two-step loans Utang kepada Pemerintah 24 293.793 293.793 293.793 Government loans Utang sewa pembiayaan 25 6.733.424 5.116.369 4.901.469 Lease liabilities Utang bank 26 14.060.699 9.527.681 8.387.881 Bank loans

Utang obligasi dan sukuk ijarah 27 1.535.100 805.000 2.808.000 Bonds payable and sukuk ijarah Utang listrik swasta 28 356.402 291.744 272.454 Electricity purchase payable Utang pihak berelasi 29 - - 2.786 Payable to related parties Liabilitas imbalan kerja 49 3.582.697 2.700.106 2.584.480 Employee benefits obligation Utang lain-lain 31 21.099.376 16.347.195 18.223.407 Other payables Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 99.652.612 87.558.277 89.305.959 Total Current Liabilities

JUMLAH LIABILITAS 520.563.197 467.443.572 440.988.991 TOTAL LIABILITIES

JUMLAH EKUITAS DAN LIABILITAS 632.987.406 611.048.434 590.494.327 TOTAL EQUITY AND LIABILITIES

*) Disajikan kembali dan direklasifikasi - Catatan 56 *) As restated and reclassified - Notes 56

(6)

PENDAPATAN USAHA REVENUES Penjualan tenaga listrik 153.988.119 36 133.254.252 Sale of electricity

Subsidi listrik Pemerintah 45.917.473 37 83.145.656 Government's electricity subsidy Penyambungan pelanggan 4.869.306 22 4.040.736 Customer connection fees

Lain-lain 1.731.168 38 901.551 Others

Jumlah Pendapatan Usaha 206.506.066 221.342.195 Total Revenues

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES

Bahan bakar dan pelumas 103.235.901 39 126.604.364 Fuel and lubricants Pembelian tenaga listrik 3.920.187 40 2.645.835 Purchased electricity

Sewa 6.055.381 41 6.019.139 Lease

Pemeliharaan 14.245.509 42 12.680.917 Maintenance Kepegawaian 14.439.892 43 8.659.003 Personnel Penyusutan 18.282.413 6 17.326.745 Depreciation Lain-lain 4.541.961 44 4.046.342 Others

Jumlah Beban Usaha 164.721.244 177.982.345 Total Operating Expenses

LABA USAHA 41.784.822 43.359.850 OPERATING INCOME

Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih (45.713.480) 2.393.332 Gain (loss) on foreign exchange - net Penghasilan (beban) lain-lain - bersih 326.571 46 2.722.556 Others income (expenses) - net

LABA SEBELUM BEBAN KEUANGAN (3.602.087) 48.475.738 INCOME BEFORE FINANCE COSTS

Penghasilan keuangan 369.402 244.969 Financial income Beban keuangan (28.504.523) 45 (26.886.750) Financial cost

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK (31.737.208) 21.833.957 INCOME (LOSS) BEFORE TAX

MANFAAT (BEBAN) PAJAK 4.295.067 47 (3.705.880) TAX BENEFIT (EXPENSES) LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN (27.442.141) 18.128.077 INCOME (LOSS) FOR THE PERIOD

Laba (rugi) periode berjalan diatribusikan kepada: Income (loss) for the period attributable to : Pemilik Entitas Induk (27.452.725) 18.123.742 Owners of the Company

Kepentingan Nonpengendali 10.584 4.335 Non-controlling interest

Jumlah (27.442.141) 18.128.077 Total

LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE

(Dalam Rupiah penuh) (594.249) 48 392.311 (In full Rupiah amount)

*) Disajikan kembali dan direklasifikasi - Catatan 56 *) As restated and reclassified - Notes 56

(7)

LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN (27.442.141) 18.128.077 INCOME (LOSS) FOR THE PERIOD

Penghasilan komprehensif lain - bersih setelah pajak Other comprehensive income - nett after tax Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi

ke laba rugi Items that will not be recalssified to profit and loss

Keuntungan (kerugian) aktuaria (851.759) (20.413.842) Actuary gains (losses) Bagian penghasilan komprehensif lain

dari entitas asosiasi - - Other comprehensive income from associates

TOTAL RUGI KOMPREHENSIF LAIN TOTAL COMPREHENSIVE LOSS

PERIODE BERJALAN (28.293.900) (2.285.765) FOR THE PERIOD

Laba (rugi) komprehensif lain periode Comprehensive income (loss) for the period

berjalan diatribusikan kepada: attributable to:

Pemilik Entitas Induk (28.293.900) (2.290.100) Owners of the Company Kepentingan Nonpengendali - 4.335 Non-controlling interest

Jumlah (28.293.900) (2.285.765) Total

*) Disajikan kembali dan direklasifikasi - Catatan 56 *) As restated and reclassified - Notes 56

(8)

Saldo per 1 Januari 2014 46.197.380 49.901.404 19.108.528 35.030.871 - 150.238.183 93.175 150.331.358 Balance as of January 1, 2014

Pengaruh penerapan PSAK 24 secara retrospektif *) 56 - - - 729.827 (1.555.849) (826.022) - (826.022) The effect of retrospective application of SFAS 24 *) Saldo per 1 Januari 2014 setelah disajikan kembali 46.197.380 49.901.404 19.108.528 35.760.698 (1.555.849) 149.412.161 93.175 149.505.336 Balance as of January 1, 2014 after restated Penambahan periode berjalan 21 - 1.753.665 - - 1.753.665 (51.961) 1.701.704 Additions during the period

Deviden - - - - - - (228) (228) Dividen

Jumlah laba komprehensif periode berjalan - - - 18.123.742 (20.413.842) (2.290.100) 4.335 (2.285.765) Total comprehensive income for the period Saldo per 30 September 2014 46.197.380 51.655.069 19.108.528 53.884.440 (21.969.691) 148.875.726 45.321 148.921.047 Balance as of September 30, 2014 Saldo per 1 Januari 2015 46.197.380 52.496.893 19.108.528 46.814.284 - 164.617.085 54.141 164.671.226 Balance as of January 1, 2015

Pengaruh penerapan PSAK 24 secara retrospektif *) 858.103 (21.924.468) (21.066.365) - (21.066.365) The effect of retrospective application of SFAS 24 *) Saldo per 1 Januari 2015 setelah disajikan kembali 46.197.380 52.496.893 19.108.528 47.672.387 (21.924.468) 143.550.720 54.141 143.604.861 Balance as of January 1, 2015 after restated Penambahan (pengurangan) periode berjalan 21 - 1.075.689 - - - 1.075.689 - 1.075.689 Additions (deductions) during the period Cadangan umum periode berjalan - - 7.763.965 (7.763.965) - - - - Appropriation during the period Deviden tunai - - - (3.962.441) - (3.962.441) - (3.962.441) Cash dividends

Jumlah laba komprehensif periode berjalan - - - (27.452.725) (851.759) (28.304.484) 10.584 (28.293.900) Total comprehensive income for the period Saldo per 30 September 2015 46.197.380 53.572.582 26.872.493 8.493.256 (22.776.227) 112.359.484 64.725 112.424.209 Balance as of September 30, 2015

*) Disajikan kembali dan direklasifikasi - Catatan 56 *) As restated and reclassified - Notes 56

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements

(9)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 160.989.719 136.344.908 Cash receipts from customers

Pembayaran kas kepada pemasok (131.683.844) (158.425.939) Cash paid to suppliers Pembayaran kas kepada karyawan (13.779.058) (7.257.832) Cash paid to employees Kas digunakan untuk aktivitas operasi 15.526.817 (29.338.863) Cash used in operations Penerimaan subsidi listrik 45.432.384 70.125.761 Government subsidy received Pembayaran bunga (27.842.825) (25.454.111) Interest expense paid

Penerimaan bunga 369.402 244.969 Interest received

Penerimaan restitusi pajak penghasilan 2.001.367 - Income tax restitution received Pembayaran pajak penghasilan (228.884) (1.391.293) Income tax paid

Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi 35.258.261 14.186.463 Net Cash Provided by Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Hasil penjualan aset tidak digunakan dalam operasi 5.152 39.954 Proceeds from sale of assets not used in operations Perolehan aset tetap (21.509.165) (15.109.495) Additions to property, plant and equipment Pinjaman yang diberikan kepada pihak berelasi - bersih 296.597 (82.932) Loans to related parties - nett

Perolehan investasi pada entitas asosiasi Acquisition of investments in associates dan ventura bersama (23.926) (501.959) and joint ventures

Penerimaan deviden dari entitas asosiasi 84.050 16.246 Proceeds from dividen of associates Penempatan rekening bank dan deposito Placement of restricted cash in banks and

berjangka dibatasi penggunaannya (3.616.242) (2.060.601) time deposits

Pencairan (penempatan) investasi jangka pendek 22.496 (296.832) Withdrawal of short-term investments

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (24.741.038) (17.995.619) Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Pembayaran utang obligasi (805.000) (1.308.000) Payment of bonds payable

Pembayaran penerusan pinjaman (2.341.156) (2.849.477) Payment of two-step loans Pembayaran utang kepada Pemerintah (293.793) (293.793) Payment of Government loans Pembayaran dividen (3.962.441) - Payment of dividends Perolehan utang bank 28.250.178 56.716.495 Proceeds from bank loans Pembayaran utang bank (28.035.788) (46.385.651) Payment of bank loans

Pembayaran utang listrik swasta (215.073) (185.207) Payment of electricity purchase payable Pembayaran utang sewa pembiayaan (2.939.040) (2.740.113) Payment of lease liabilities

Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan (10.342.113) 2.954.254 Net Cash Provided by Financing Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 175.110 (854.902) NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS

Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 415.180 - Effect of changes in foreign currency

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 27.111.528 25.529.969 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE PERIOD

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 27.701.818 24.675.067 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE PERIOD

(10)

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

Perusahaan Perseroan (Persero)

PT Perusahaan Listrik Negara (“Perusahaan”)

didirikan pada tahun 1961 dalam bentuk Jawatan di dalam lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga. Perusahaan merupakan kelanjutan usaha beberapa perusahaan listrik Belanda yang diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia (“Pemerintah”). Perusahaan listrik Belanda tersebut meliputi: NV ANIEM, NV SEM,

NV OJEM, NV EMS, NV EMBALOM,

NV GEBEO, NV OGEM dan NV WEMI. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1965, status Perusahaan berubah menjadi perusahaan yang berbadan hukum. Selanjutnya ditetapkan menjadi Perusahaan Umum (Perum) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1970 yang dipertegas dengan Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1972. Kemudian berdasarkan akta No. 169 tanggal 30 Juli 1994 dari Sutjipto S.H., notaris di Jakarta, status badan hukum Perusahaan berubah menjadi Perseroan

Terbatas dengan nama Perusahaan

Perseroan PT Perusahaan Listrik Negara disingkat PT PLN (Persero). Akta perubahan ini disahkan dengan Keputusan Menteri Kehakiman No. C2-11.519.HT.01.01.Th.94 tanggal 1 Agustus 1994, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73 tanggal 13 September 1994, Tambahan No. 6731.

Perusahaan Perseroan (Persero)

PT Perusahaan Listrik Negara (the

“Company”) was established in 1961 as a unit of the Ministry of Energy and Public Works. The Company is a business continuation of several Dutch electricity companies taken over by the Government of the Republic of Indonesia (“Government”). The Dutch electricity companies include among others: NV ANIEM, NV SEM, NV OJEM, NV EMS, NV EMBALOM, NV GEBEO, NV OGEM and NV WEMI. Based on Government Regulation No. 19 year 1965, the Company’s status was changed to that of a legal entity. Subsequently, based on Government Regulation No. 30 year 1970, as amended by Government Regulation No. 18 year 1972, and was named Perusahaan Perseroan PT Perusahaan Listrik Negara or PT PLN (Persero). This change was approved by the Minister of Justice in his decision letter No. C2-11.519.HT.01.01.Th.94 dated August 1, 1994 and was published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 73 dated September 13, 1994, Supplement No. 6731.

Anggaran dasar Perusahaan terakhir diubah berdasarkan (i) akta No. 09 tanggal 20 Januari 2015 dari Lenny Janis Ishak S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka pengaturan kembali masa jabatan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang menggantikan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang telah diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir. Akta perubahan Anggaran Dasar ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan hak Asasi Manusia dengan surat Keputusannya No. AHU-0004386.AH.01.03.TAHUN 2015 tanggal 23 Januari 2015.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dan memiliki 48 unit pelaksana yang tersebar di wilayah Indonesia. Kantor Pusat Perusahaan beralamat di Jl. Trunojoyo Blok M I No. 135, change was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No. AHU-0004386.AH.01.03.TAHUN 2015 dated January 23, 2015.

(11)

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar

Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah untuk menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum dalam jumlah dan mutu yang memadai

serta memupuk keuntungan dan

melaksanakan penugasan Pemerintah di bidang ketenagalistrikan dalam rangka

menunjang pembangunan dengan

menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

In accordance with article 3 of the Company’s

articles of association, the scope of its activities is to run an electricity business for public use, which is satisfactory both in quantity and quality and also to earn profit, and perform the assignment from the Government in relation to the electricity business in order to support the development of the application of the principles of Limited Liability Companies.

Sesuai dengan Undang-Undang No. 19 tahun

2003 tentang “Badan Usaha Milik Negara

(“BUMN”)”, Pemerintah wajib memberikan

kompensasi atas semua biaya yang telah dikeluarkan oleh BUMN termasuk margin yang diharapkan kepada BUMN yang diberikan penugasan khusus. Perusahaan merupakan

BUMN yang sedang melaksanakan

penugasan khusus berupa penyediaan tenaga listrik bersubsidi kepada masyarakat (Catatan 37).

Based on Law No. 19 year 2003, regarding

“State-Owned Enterprises (“BUMN”)”, the

Government is obliged to provide compensation to these BUMN, which were appointed to perform special assignments, for all expenses which they have incurred, including expected return (margin). The Company is a BUMN, which performs a special assignment of providing subsidised electricity to the public (Note 37).

Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, jumlah karyawan Perusahaan dan entitas anak masing-masing 50.106 karyawan dan 48.068 karyawan. Jumlah karyawan tidak termasuk jumlah karyawan dari PT Haleyora Powerindo yang bergerak dibidang jasa tenaga kerja, entitas anak dari PT Haleyora Power.

(12)

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

b. Penawaran Umum Efek Utang Perusahaan b. Public Offering of Bonds of the Company

Perusahaan telah beberapa kali menerbitkan Obligasi dan Surat Utang PLN, sebagai berikut:

The Company has issued several PLN Bonds and Notes, as follows:

Jumlah Tanggal Efektif/ Bursa Pencatatan/ Tanggal Pencatatan/ Efek Ditawarkan /

Effective Date Listed In Listed Date Offered Amount

Rp

Obligasi Rupiah Rupiah Bonds

Obligasi Berkelanjutan I PLN Tahap II Tahun 2013 27 Juni 2013/ Bursa Efek Indonesia/ 11 Desember 2013/ 1.244.000 Sustainable Bonds I PLN II Year 2013

June 27, 2013 Indonesia Stock Exchange December 11, 2013

Sukuk Ijarah Berkelanjutan I PLN Tahap II Tahun 2013 27 Juni 2013/ Bursa Efek Indonesia/ 11 Desember 2013/ 429.000 Sustainable Sukuk Ijarah I PLN II Year 2013

June 27, 2013 Indonesia Stock Exchange December 11, 2013

Obligasi Berkelanjutan I PLN Tahap I Tahun 2013 27 Juni 2013/ Bursa Efek Indonesia/ 8 Juli 2013/ 879.000 Sustainable Bonds I PLN I Year 2013

June 27, 2013 Indonesia Stock Exchange July 8, 2013

Sukuk Ijarah Berkelanjutan I PLN Tahap I Tahun 2013 27 Juni 2013/ Bursa Efek Indonesia/ 8 Juli 2013/ 121.000 Sustainable Sukuk Ijarah I PLN I Year 2013

June 27, 2013 Indonesia Stock Exchange July 8, 2013

Obligasi PLN XII Tahun 2010 30 Juni 2010/ Bursa Efek Indonesia/ 9 Juli 2010/ 2.500.000 PLN XII Bonds Year 2010

June 30, 2010 Indonesia Stock Exchange July 9, 2010

Sukuk Ijarah PLN V Tahun 2010 30 Juni 2010/ Bursa Efek Indonesia/ 9 Juli 2010/ 500.000 Sukuk Ijarah PLN V Year 2010

June 30, 2010 Indonesia Stock Exchange July 9, 2010

Obligasi PLN XI Tahun 2010 31 Desember 2009/ Bursa Efek Indonesia/ 13 Januari 2010/ 2.703.000 PLN XI Bonds Year 2010

December 31, 2009 Indonesia Stock Exchange January 13, 2010

Sukuk Ijarah PLN IV Tahun 2010 31 Desember 2009/ Bursa Efek Indonesia/ 13 Januari 2010/ 297.000 Sukuk Ijarah PLN IV Year 2010

December 31, 2009 Indonesia Stock Exchange January 13, 2010

Obligasi PLN X Tahun 2009 31 Desember 2008/ Bursa Efek Indonesia/ 12 Januari 2009/ 1.440.000 PLN X Bonds Year 2009

December 31, 2008 Indonesia Stock Exchange January 12, 2009

Sukuk Ijarah PLN III Tahun 2009 31 Desember 2008/ Bursa Efek Indonesia/ 12 Januari 2009/ 760.000 Sukuk Ijarah PLN III Year 2009

December 31, 2008 Indonesia Stock Exchange January 12, 2009

Obligasi PLN IX Tahun 2007 29 Juni 2007/ Bursa Efek Surabaya/ 11 Juli 2007/ 2.700.000 PLN IX Bonds Year 2007

June 29, 2007 Surabaya Stock Exchange July 11, 2007

Sukuk Ijarah PLN II Tahun 2007 29 Juni 2007/ Bursa Efek Surabaya/ 11 Juli 2007/ 300.000 Sukuk Ijarah PLN II Year 2007

June 29, 2007 Surabaya Stock Exchange July 11, 2007

Obligasi PLN VIII Tahun 2006 12 Juni 2006/ Bursa Efek Surabaya/ 22 Juni 2006/ 2.200.100 PLN VIII Bonds Year 2006

June 12, 2006 Surabaya Stock Exchange June 22, 2006

Sukuk Ijarah PLN I Tahun 2006 12 Juni 2006/ Bursa Efek Surabaya/ 22 Juni 2006/ 200.000 Sukuk Ijarah PLN I Year 2006

June 12, 2006 Surabaya Stock Exchange June 22, 2006

Obligasi PLN VII Tahun 2004 3 Nopember 2004/ Bursa Efek Surabaya/ 12 Nopember 2004/ 1.500.000 PLN VII Bonds Year 2004

November 3, 2004 Surabaya Stock Exchange November 12, 2004

Obligasi PLN VI Tahun 1997 27 Juni 1997/ Bursa Efek Surabaya/ 12 Agustus 1997/ 600.000 PLN VI Bonds Year 1997

June 27, 1997 Surabaya Stock Exchange August 12, 1997

Obligasi PLN V Tahun 1996 28 Juni 1996/ Bursa Efek Surabaya/ 28 Agustus 1996/ 1.000.000 PLN V Bonds Year 1996

June 28, 1996 Surabaya Stock Exchange August 28, 1996

Obligasi PLN IV Tahun 1995 30 Juni 1995/ Bursa Paralel Indonesia/ 4 September 1995/ 680.000 PLN IV Bonds Year 1995

June 30, 1995 Indonesia Parallel Exchange September 4, 1995

Obligasi PLN III Tahun 1995 30 Januari 1995/ Bursa Paralel Indonesia/ 18 April 1995/ 318.430 PLN III Bonds Year 1995

January 30, 1995 Indonesia Parallel Exchange April 18, 1995

Obligasi PLN IITahun 1993 28 September 1993/ Bursa Paralel Indonesia/ 8 Nopember 1993/ 600.000 PLN II Bonds Year 1993

September 28, 1993 Indonesia Parallel Exchange November 8, 1993

Obligasi PLN I Tahun 1992 25 September 1992/ Bursa Paralel Indonesia/ 10 Nopember 1992/ 300.000 PLN I Bonds Year 1992

September 25, 1992 Indonesia Parallel Exchange November 10, 1992

Jumlah 21.271.530 Total

Jumlah Tanggal Efektif/ Bursa Pencatatan/ Tanggal Pencatatan/ Efek Ditawarkan *)/

Effective Date Listed In Listed Date Offered Amount *)

US$

Surat Utang Jangka Menengah Global Medium Term

Global - US$ Notes - US$

Penerbitan tahun 2012 16 Oktober 2012/ Bursa Efek Singapura/ 25 Oktober 2012/ 1.000.000.000 Issued in 2012

October 16, 2012 Singapore Stock Exchange October 25, 2012

Penerbitan tahun 2011 15 Nopember 2011/ Bursa Efek Singapura/ 23 Nopember 2011/ 1.000.000.000 Issued in 2011

November 15, 2011 Singapore Stock Exchange November 23, 2011

Jumlah 2.000.000.000 Total

(13)

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

Majapahit Holding B.V., Belanda, entitas anak yang bertujuan khusus yang sepenuhnya milik Perusahaan, menerbitkan Obligasi Terjamin, sebagai berikut:

Majapahit Holding B.V., Netherlands, a wholly-owned special-purpose subsidiary of the Company, issued Guaranteed Notes, as follows:

Jumlah Tanggal Efektif/ Bursa Pencatatan/ Tanggal Pencatatan/ Efek Ditawarkan *)/

Effective Date Listed In Listed Date Offered Amount *) US$

Obligasi Terjamin - US$ Guaranteed Notes - US$

Penerbitan 2009 30 Oktober 2009/ Bursa Efek Singapura/ 9 Nopember 2009/ Issued in 2009 October 30, 2009 Singapore Stock Exchange November 9, 2009 750.000.000

Penerbitan 2009 3 Agustus 2009/ Bursa Efek Singapura/ 10 Agustus 2009/ Issued in 2009 August 3, 2009 Singapore Stock Exchange August 10, 2009 1.250.000.000

Penerbitan 2007 21 Juni 2007/ Bursa Efek Singapura/ 29 Juni 2007/ Issued in 2007 June 21, 2007 Singapore Stock Exchange June 29, 2007 1.000.000.000

Penerbitan 2006 11 Oktober 2006/ Bursa Efek Singapura/ 17 Oktober 2006/ Issued in 2006 October 11, 2006 Singapore Stock Exchange October 17, 2006 1.000.000.000

Jumlah 4.000.000.000 Total

*) Dalam jumlah penuh *) In full amount

c. Susunan Pengurus dan Informasi Lain c. Management and Other Information

Pada tanggal 30 September 2015 dan 31

Desember 2014, susunan pengurus

Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of September 30, 2015 and December 31, 2014, the Company’s management consisted of the following:

30 September 2015/

September 30, 2015

Komisaris Utama Chandra M. Hamzah President Commissioner

Komisaris Budiman Commissioners

Hasan Bisri Andin Hadiyanto Harry Susetyo Nugroho Sumanggar Milton Pakpahan Aloysius Kiik Ro

Komisaris Independen Oegroseno Independent Commissioners Darmono

Tugas dan Wewenang/Duties and Authority

Direktur Utama/ Sofyan Basir Direktur Utama/President Director

President Director

Direktur/Director Sarwono Sudarto Keuangan dan Human Capital Management/Finance and Human Capital Management

Direktur/Director Nasri Sebayang Bisnis Regional Jawa Bagian Barat dan Bisnis Regional Kalimantan/Regional Business of West Side of Java and

Regional Business of Kalimantan

Direktur/Director Supangkat Iwan Santoso Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah dan Pembina Satuan Pengadaan IPP/

Regional Business of Central Side of Java and Development of IPP Procurement Unit

Direktur/Director Amir Rosidin Bisnis Regional Sumatera dan Pembina Satuan Batubara/Regional Business of Sumatera and

Development of Coal Procurement Unit

Direktur/Director Nicke Widyawati Pengadaan dan Bisnis Regional Jawa Bagian Timur dan Bali/Procurement and Regional Business

of East Side of Java and Bali

Direktur/Director Amin Subekti Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara dan Bisnis Regional Maluku dan Papua/

Regional Business of Sulawesi and South East Nusa and Regional Business of Maluku and Papua

Direktur/Director Murtaqi Syamsuddin Perencanaan Korporat dan Pembina Pusat Pengatur Beban/Corporate Planning and Development of Load Controller Center

Komite Audit Audit Committee

Ketua Darmono Chairman

Anggota Andin Hadiyanto Members

(14)

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

31 Desember 2014/

December 31, 2014

Komisaris Utama Chandra M. Hamzah President Commissioner

Komisaris Budiman Commissioners

Direktur Utama/ Sofyan Basir Direktur Utama, SDM dan Umum/President Director, Human Resource and General Affairs

President Director

Direktur/Director Sarwono Sudarto Keuangan/Finance

Direktur/Director Nasri Sebayang Konstruksi dan Energi Baru/Terbarukan/Construction and New/Renewable Energy

Direktur/Director Supangkat Iwan Santoso Operasi Jawa Bali/Java Bali Operations

Direktur/Director Amir Rosidin Operasi Luar Jawa Bali/ Outside Java Bali Operations

Direktur/Director Nicke Widyawati Niaga, Manajemen Risiko dan Kepatuhan/Commerce, Risk Management and Compliance

Direktur/Director Amin Subekti Pengadaan Strategis dan Energi Primer/Strategic Procurement and Primary Energy

Direktur/Director Murtaqi Syamsuddin Perencanaan dan Pembinaan Afiliasi PLN/Planning and Development Affiliates PLN

Komite Audit Audit Committee Desember 2014, Sekretaris Perusahaan adalah Adi Supriono.

As of September 30, 2015 and December 31,

2014, the Company’s corporate secretary is

Adi Supriono. Berdasarkan Surat Keputusan (“SK”) Menteri

Negara Badan Usaha Milik Negara (“Meneg

BUMN”) Republik Indonesia No.

KEP-273/MBU//12/2014 tanggal 23 Desember 2014, Chandra M. Hamzah, Budiman, dan Hasan Bisri menggantikan Yogo Pratomo, Achmad Yani Basuki dan Jarman sebagai Komisaris.

Based on Decision Letter of the Minister of State-Owned Enterprise (“MSOE”) of the Republic of Indonesia No. KEP-273/MBU//12/2014 dated December 23, 2014, Chandra M. Hamzah, Budiman, and

Hasan Bisri were appointed as

Commissioners replacing Yogo Pratomo, Achmad Yani Basuki and Jarman.

Direksi Perusahaan diangkat berdasarkan SK Meneg BUMN Republik Indonesia

No. KEP-272/MBU//12/2014 tanggal

23 Desember 2014 menggantikan Direksi lama, kecuali Sofyan Basir dan Sarwono Sudarto yang baru efektif tanggal 2 Januari 2015.

The Company’s Directors were appointed

based on Decision Letter of MSOE of the

Berdasarkan SK Meneg BUMN Republik Indonesia No. SK-211/MBO/10/2014 tanggal 16 Oktober 2014, Oegroseno dan Darmono diangkat sebagai Komisaris Independen dan Sumanggar Milton Pakpahan sebagai Komisaris menggantikan Adang Firman, Wimpy S. Tjetjep dan Syahrial Loetan.

Based on Decision Letter of MSOE of the

Republic of Indonesia No.

SK-211/MBO/10/2014 dated October 16, 2014, Oegroseno and Darmono were appointed as Independent Commissioners and Sumanggar Milton Pakpahan as Commissioner to replace Adang Firman, Wimpy S. Tjetjep and Syahrial Loetan.

Harry Susetyo Nugroho sebagai Komisaris diangkat berdasarkan SK Meneg BUMN Republik Indonesia No. SK-199/MBU/2013 tanggal 2 April 2013.

Harry Susetyo Nugroho as Commissioner was appointed based on Decision Letter of MSOE of the Republic of Indonesia No. SK-199/MBU/2013 dated April 2, 2013.

Andin Hadiyanto sebagai Komisaris diangkat berdasarkan SK Meneg BUMN Republik

(15)

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Indonesia No. SK-365/MBU/2012 tanggal 3

Oktober 2012.

Aloysius Kiik Ro sebagai Komisaris diangkat berdasarkan SK Meneg BUMN Republik Indonesia No. SK-183/MBU/09/2015 tanggal 25 September 2015.

of the Republic of Indonesia No. SK-365/MBU/2012 dated October 3, 2012. Aloysius Kiik Ro as Commissioner was appointed based on Decision Letter of MSOE of the Republic of Indonesia No. SK-1835/MBU/09/2015 dated September 25, 2015.

Untuk tahun 2015 Komite Audit Perusahaan diangkat berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan No. 01/KR/DK-PLN/2015 tanggal 14 Januari 2015.

For 2015 the Company’s Audit Committee was appointed based on Decision Letter of

the Company’s Board of Commissioners No.

01/KR/DK-PLN/2015 dated January 14, 2015. Untuk tahun 2014 Komite Audit Perusahaan

diangkat berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan No. 08/SK/DK-PLN/2014 tanggal 21 Oktober 2014.

For 2014 the Company’s Audit Committee was appointed based on Decision Letter of

the Company’s Board of Commissioners No.

08/SK/DK-PLN/2014 dated October 21, 2014.

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS AND INTERPRETATIONS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS

a. Standar yang Berlaku Efektif pada Periode Berjalan

a. Standards Effective in The Current Period

Dalam periode berjalan, Perusahaan dan entitas anak telah menerapkan semua Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK") baru dan revisi serta Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK-IAI”) yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015. PSAK yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan adalah sebagai berikut :

 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(“PSAK”) No. 24 (revisi 2013), “Imbalan Kerja”. Standar ini mengatur semua

keuntungan/(kerugian) aktuarial dari kewajiban imbalan pasca kerja harus diakui secara langsung di dalam penghasilan komprehensif lain sedangkan biaya jasa lalu diakui pada laba rugi dan mengganti biaya bunga dan hasil yang diharapkan dari aset program dengan jumlah bunga bersih yang dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto terhadap liabilitas/(aset) bersih atas manfaat pasti. Dampak perubahan standar yang direvisi tersebut di atas terhadap laporan keuangan konsolidasian disajikan pada Catatan 56.

 PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan

Dalam Entitas Lain”. Standar ini mengatur

pengungkapan seluruh bentuk kepemilikan di entitas lain, termasuk pengaturan bersama,

In the current period, the Company and its subsidiaries have adopted all of the new and revised Statements of Financial Accounting

Standards (“SFAS”) and Interpretations of Financial Accounting Standards (“ISFAS”)

issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK-IAI”) that are relevant to their operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2015. The SFAS of the accounting standards that has a significant impact on the consolidated financial statements are as follows:

 Statement of Financial Statements

(“SFAS”) No. 24 (revised 2013), “Employee Benefits”. The standard

requires all actuarial gains/(losses) of post-employment benefit obligations be recognised immediately in other comprehensive income while the past service cost is recognised in profit or loss and to replace interest cost and expected return on plan assets with a net interest amount that is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability/(asset). The impact of the above revised standard on the interim consolidated financial statements is presented in Note 56.

 SFAS No. 67, “Disclosures of Interest in

Other Entities”. This standard includes

(16)

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) entitas asosiasi, dan entitas struktur. Dampak

perubahan standar yang direvisi tersebut di

atas terhadap laporan keuangan

konsolidasian interim disajikan pada Catatan 8.

Sehubungan dengan penerapan PSAK 24 (Revisi 2013), Perusahaan melakukan penyajian kembali atas laporan keuangan periode sebelumnya, lihat catatan 49 dan 56 untuk penjelasan mengenai dampak penerapan PSAK 24 dan catatan 3.x.

DSAK-IAI juga mengeluarkan beberapa PSAK dan ISAK yang penerapannya belum memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang

dilaporkan dalam laporan keuangan

konsolidasian, tetapi dapat mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan. PSAK dan ISAK tersebut adalah sebagai berikut:

 PSAK No. 1 (Revisi 2013), "Penyajian

 PSAK No. 48 (Revisi 2014), "Penurunan Nilai Aset"

 PSAK No. 50 (Revisi 2014), "Instrumen Keuangan: Penyajian"

 PSAK No. 55 (Revisi 2014), "Instrumen

Keuangan: Pengakuan dan

Pengukuran"

 PSAK No. 60 (Revisi 2014), "Instrumen Keuangan: Pengungkapan"

 PSAK No. 65, "Laporan Keuangan Konsolidasian"

 PSAK No. 66, "Pengaturan Bersama"

 PSAK No. 67, “Pengungkapan

Kepentingan Dalam Entitas Lain”

 PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”

 ISAK No. 26 (Revisi 2014), “Penilaian

Ulang Derivatif Melekat”

Dalam periode berjalan, selain PSAK 24 (Revisi 2013) Perusahaan juga melakukan penyajian kembali atas laporan laba rugi komprehensif untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2014 sebagai akibat dari penerapan ISAK 27, "Pengalihan Aset dari Pelanggan".

of interests in other entities, including joint arrangements, associates and structured entities. The impact of the above revised standard on the consolidated financial statements is presented in Note 8.

Relating to implementation of SFAS 24 (Revised 2013), the Company has restated financial statements for the prior period, please refer to Note 49 and 56 for a detailed explanation of the implication of adopting SFAS 24 and note 3.x.

DSAK-IAI also issued the following SFAS and ISFAS of the financial accounting standards that have not had any significant impact on the amounts reported in the consolidated financial statements, but may affect the accounting for future transactions. The SFAS and ISFAS are as follows:

“Investments in Associates and Joint Ventures”

 SFAS No. 46 (Revised 2014), “Income

Taxes”

 SFAS No. 48 (Revised 2014),

"Impairment of Assets"

 SFAS No. 50 (Revised 2014), “Financial

Instruments: Presentation”

 SFAS No. 55 (Revised 2014), “Financial

Instruments: Recognition and

Measurement”

 SFAS No. 60 (Revised 2014), “Financial

Instruments: Disclosures”

 SFAS No. 65, “Consolidated Financial

Statements”

 SFAS No. 66, “Joint Arrangements”

 SFAS No. 67, “Disclosure of Interests in

Other Entities”

 SFAS No. 68, “Fair Value Measurement”

 ISFAS No. 26 (Revised 2014),

"Reassessment of Embedded

Derivatives”

(17)

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

Lihat Catatan 56 untuk penjelasan mengenai dampak penerapan ISAK 27 terhadap laporan laba rugi komprehensif untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2014 dan Catatan 3.v untuk kebijakan akuntansi mengenai biaya penyambungan pelanggan.

Please refer to Note 56 for a detailed explanation of the implication of adopting ISFAS 27 to statements of comprehensive income for the nine month period ended September 30, 2014 and Note 3.v for the

accounting policy on customers’ connection

fees.

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

a. Statement of Compliance

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards. b. Dasar Penyusunan

Dasar penyusunan laporan keuangan

konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian adalah dasar akrual. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata

uang Rupiah (“Rp”), yang juga merupakan mata

uang fungsional Perusahaan dan entitas anak. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

b. Basis of Preparation

The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared on the accrual basis of accounting. The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah

(“Rp”), which is also the functional currency of

the Company and its subsidiaries. The measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the basis described in the related accounting policies.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.

c. Dasar Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian

menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas (termasuk entitas bertujuan khusus) yang dikendalikan oleh Perusahaan atau entitas anak. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.

c. Basis of Consolidation

(18)

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

Hasil entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif penjualan.

The results of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in

the consolidated statements of

comprehensive income from the effective date of acquisition or up to the effective date of disposal, as appropriate.

Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.

When necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those used by the Company.

Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian.

All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.

Kepentingan nonpengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Kepentingan nonpengendali pemegang saham pada awalnya boleh diukur pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan kepentingan nonpengendali pada aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dibuat pada saat akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, nilai tercatat kepentingan nonpengendali adalah jumlah kepentingan nonpengendali pada pengakuan awal ditambah dengan proporsi kepentingan nonpengendali atas perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Seluruh laba rugi komprehensif diatribusikan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit.

Non-controlling interests in subsidiaries are identified separately and presented within equity. The interest of non-controlling shareholders is initially measured either at fair value or at the non-controlling interests’ proportionate share of fair value of the

acquiree’s identifiable net asset. The choice

of measurement is made on an acquisition by acquisition basis. Subsequent to acquisition, the carrying amount of non-controlling interest is the amount of those interests at initial recognition plus non-controlling interests’ share of subsequent changes in equity. Total comprehensive income is attributed to non-controlling interest even if this results in the non-controlling interests having a deficit balance.

Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan dan entitas anak pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Perusahaan dan entitas anak dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik Perusahaan.

Changes in the Company and its subsidiaries interests in subsidiaries that do not result in a loss of control are accounted for as equity transactions. The carrying amount of the

Company and its subsidiaries’ interest and

the non-controlling interests are adjusted to reflect the changes in their relative interests in

the subsidiaries’. Any difference between the

(19)

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

Ketika Perusahaan kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui didalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai wajar dari setiap sisa investasi dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill) dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali. Ketika aset dari entitas anak dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas, jumlah yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat seolah-olah Perusahaan telah melepas secara langsung aset yang relevan (sebagai contoh direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer langsung ke saldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” atau, jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas. (including goodwill), and liabilities of the subsidiary and any non-controlling interest. When assets of the subsidiary are carried at the revalued amount or at fair value and the related cumulative gain or loss has been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity, the amounts previously recognized in other comprehensive income and accumulated in equity are accounted for as if the Company had directly disposed of the relevant assets (i.e. reclassified to profit or loss or transferred directly to retained earnings as specified by applicable accounting standards). The fair value of any investment retained in the former subsidiary at the date when control is lost is regarded as the fair value on initial recognition for subsequent accounting under SFAS 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” or, when applicable, the cost on initial recognition of an investment in an associate or a jointly controlled entity.

d. Kombinasi Bisnis

Akuisisi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Perusahaan dan entitas anak, liabilitas yang diakui oleh Perusahaan dan entitas anak kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan entitas anak dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya.

d. Business Combinations

Acquisitions of businesses are accounted for using the acquisition method. The consideration transferred in a business combination is measured at fair value, which is calculated as the sum of the acquisition-date fair values of the assets transferred by the Company and its subsidiaries, liabilities incurred by the Company and its subsidiaries to the former owners of the acquiree, and the equity interests issued by the Company and its subsidiaries in exchange for control of the acquiree. Acquisition-related costs are recognized in profit or loss as incurred. Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang

diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan.

At the acquisition date, the identifiable assets acquired and the liabilities assumed are recognized at their fair value except for certain assets and liabilities that are measured in accordance with the relevant standards.

Bila imbalan yang dialihkan oleh Perusahaan dan entitas anak dalam suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan kontinjen (contingent consideration arrangement), imbalan kontinjen tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi

(20)

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) bisnis. Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan

kontinjen yang memenuhi syarat sebagai

penyesuaian periode pengukuran disesuaikan

secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait

terhadap goodwill. Penyesuaian periode

pengukuran adalah penyesuaian yang berasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama periode pengukuran (yang tidak melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi.

Changes in the fair value of the contingent consideration that qualify as measurement period adjustments are adjusted retrospectively, with corresponding adjustments against goodwill. Measurement period adjustments are adjustments that arise from additional information obtained during the measurement period (which cannot exceed one year from the acquisition date) about facts and circumstances that existed at the acquisition date.

Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang tidak memenuhi syarat

sebagai penyesuaian periode pengukuran

tergantung pada bagaimana imbalan kontinjen tersebut diklasifikasikan. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur

kembali pada tanggal sesudah tanggal

pelaporan dan penyelesaian selanjutnya dicatat

dalam ekuitas. Imbalan kontinjen yang

diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas diukur kembali setelah tanggal pelaporan sesuai dengan standar akuntansi yang relevan, dengan diakui keuntungan atau kerugian terkait dalam laba rugi atau dalam pendapatan komprehensif

lain (“OCI”).

The subsequent accounting for changes in the fair value of the contingent consideration that do not qualify as measurement period adjustments depends on how the contingent consideration is classified. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured at subsequent reporting dates and its subsequent settlement is accounted for within equity. Contingent consideration that is classified as an asset or liability is remeasured subsequent to the reporting dates in accordance with the relevant accounting standards, as appropriate, with the corresponding gain or loss being recognized in profit or loss or in other comprehensive income (“OCI”).

Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Perusahaan dan entitas anak atas pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugiannya, jika ada, diakui di dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum tanggal akuisisi yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi dimana perlakuan tersebut akan sesuai ketika kepemilikannya dilepas/dijual.

When a business combination is achieved in stages, the Company and its subsidiaries’ previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date and the resulting gain or loss, if any, is recognized in profit or loss. Amounts arising from interests in the acquiree prior to the acquisition date that have previously been recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss where such treatment would be appropriate when those interests were disposed of.

(21)

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

e. Transaksi dan Penjabaran Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan dan entitas anak, kecuali Majapahit Holding B.V. (“MH”) dan Majapahit Finance B.V. (“MF”) diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsionalnya). Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali selisih kurs mata uang asing yang dikapitalisasi sebagai biaya pinjaman.

e. Foreign Currency Transactions and Translation

The accounts of the Company and its subsidiaries, except for Majapahit Holding B.V. (“MH”) and Majapahit Finance B.V. (“MF”), are maintained in Indonesian Rupiah, the currency of the primary economic environment in which the entity operates (its functional currency). Transactions during the period involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss, except those foreign exchange differences which are capitalized as borrowing costs.

Kegiatan usaha MH dan MF merupakan bagian integral dari kegiatan usaha Perusahaan, dengan demikian pembukuan MH dan MF yang diselenggarakan dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan prosedur yang sama dengan Perusahaan.

The operating activities of MH and MF are an

integral part of the Company’s activities;

hence the accounts of MH and MF, which are maintained in foreign currency, are translated into Rupiah using the same procedures adopted by the Company.

f. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan entitas anak (entitas pelapor):

a. Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

i. memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama atas entitas pelapor;

ii. memiliki pengaruh signifikan atas pelapor atau entitas pelapor; atau

iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

f. Transactions with Related Parties

A related party is a person or entity that is

iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. b. Suatu entitas berelasi dengan entitas

pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah

anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lain).

b. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: i. The entity and the reporting entity are

(22)

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari

entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. v. Entitas tersebut adalah suatu program

imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).

iii. Both entities are joint ventures of the same third party. reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).

c. Entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh pemerintah. Pemerintah dalam hal ini adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia yang merupakan pemegang saham dari Perusahaan.

Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those transacted with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.

g. Aset Keuangan g. Financial Assets

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

All financial assets are recognized and derecognized on the trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as a fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.

Aset keuangan Perusahaan dan entitas anak diklasifikasikan sebagai berikut: tersedia untuk dijual dan pinjaman yang diberikan dan piutang.

(23)

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (“AFS”) Available-for-Sale Financial Assets (“AFS”) AFS pada awalnya diakui sebesar nilai wajar,

ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut diukur sebesar nilai wajar, dimana keuntungan atau kerugian diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya, kecuali untuk kerugian akibat penurunan nilai dan keuntungan, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya.

AFS are initially recognized at fair value, including directly attributable transaction costs. Subsequently, they are carried at fair value, with gains or losses recognized in other comprehensive income, except for impairment losses, until they are derecognized.

Perusahaan mengukur nilai wajar instrumen ekuitas yang tidak tercatat di pasar aktif dengan menggunakan teknik penilaian berdasarkan asumsi yang wajar. Dalam keadaan tertentu dimana kisaran estimasi nilai wajar yang realistis cukup signifikan dan probabilitas berbagai estimasi tidak dapat dinilai secara wajar, maka perusahaan mengukur nilai wajar instrumen AFS tersebut pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.

The Company measures the fair value of non-listed equity instruments by applying valuation techniques based on reasonable assumptions. In the limited case where the range of reasonable fair value measurements is significantly wide and the probabilities of the various estimates cannot be reasonably assessed, the Company records such AFS instruments at cost less impairment.

Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Perusahaan dan entitas anak untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.

Dividends on AFS equity instruments, if any, are recognized in profit or loss when the Company and its subsidiaries’ right to receive the dividends are established.

Pinjaman Diberikan dan Piutang

Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman diberikan

dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan

diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

Loans and Receivables

Cash and cash equivalents, trade receivable and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in

an active market are classified as “loans and

receivables”. Loans and receivables are

(24)

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

Metode Suku Bunga Efektif

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Effective Interest Method

The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan.

Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments.

Penurunan Nilai Aset Keuangan

Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap akhir tanggal palaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Impairment of Financial Assets

Financial assets are assessed for indicators of impairment at the end of each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset and the estimated future cash flows of the investment have been affected.

Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti objektif penurunan nilai.

For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.

Untuk aset keuangan lainnya, bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

 kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

 pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

 terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:

 significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or

 default or delinquency in interest or principal payments; or

Gambar

Tabel berikut ini mengungkapkan rincian
Tabel di bawah ini memaparkan rincian sensitivitas Perusahaan dan entitas anak untuk setiap 10% kenaikan dan penurunan Rupiah terhadap mata uang asing yang relevan

Referensi

Dokumen terkait

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah vagina buatan untuk penampung semen, water bath untuk mempertahankan suhu semen yang baru diambil, mikroskop cahaya untuk

Menurut Sugiyono (2013:39) yang dimaksud dengan variabel independen atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai variabel bebas, yaitu “variabel bebas adalah merupakan

Chai, Barcode for Mobile Devices , 1st ed.. Hoar, Fundamentals of

(Analisis Semiotika Film)‖ karya Andi Muthmainnah Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Makassar 2012. Universitas

Pada titik ini harus diakui bahwa nalar tekstualis cenderung tidak memungkinkan bagi terjadinya dialog antarperadaban, lantaran pandangan yang meyakini bahwa formalisasi

Patients with CSOM that is unresponsive to topical and/or systemic medical therapy with appropriate aural toilet and control of granulation tissue require surgery..

Berasal dari facies lateralis 2/3 bagian distal fibula, serabut-serabut otot dilanjutkan oleh tendo yang panjang, yang berjalan turun dan berada di sebelah dorsal

Ujung distal corpus ossis femoris membentuk dua buah tonjolan yang melengkung, disebut.. condylus medialis dan