• Tidak ada hasil yang ditemukan

BASIC AND DILUTED EARNINGS (LOSS) PER SHARE

Dalam dokumen LK 30 Sept 2015 surat pernyataan (Halaman 110-112)

BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

48. BASIC AND DILUTED EARNINGS (LOSS) PER SHARE

Laba (Rugi)

Laba (rugi) bersih untuk tujuan perhitungan laba (rugi) per saham dasar untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2015 dan 2014 masing-masing sebesar (Rp 27.452.725) juta dan Rp 18.123.742 juta.

Jumlah saham

Rata-rata tertimbang saham untuk tujuan perhitungan rugi dan laba per saham dasar adalah 46.197.380 saham tahun 2015 dan 2014.

Profit (Loss)

Net income (loss) for the computation of basic earnings (loss) per share for the nine month period ended September 30, 2015 and 2014 amounted to (Rp 27,452,725) million and Rp 18,123,742 million, respectively.

Number of shares

The weighted average number of shares for the computation of basic loss and earnings per share was 46,197,380 shares in 2015 and 2014. Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi

dilusi saham, sehingga laba per saham dasar sama dengan laba per saham dilusian.

The Company did not have potential dilutive ordinary shares, thus basic earnings per share is the same as the diluted earnings per share.

BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

ENDED SEPTEMBER 30, 2015 AND 2014 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) 49. LIABILITAS IMBALAN KERJA 49. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

Liabilitas Imbalan Pasca-Kerja Karyawan Post-employment Benefits Obligation Program Pensiun Imbalan Pasti

Perusahaan dan entitas anak menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetap yang memenuhi syarat. Program pensiun ini memberikan imbalan pasca kerja berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan.

Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun PLN (Persero) (DP-PLN), pihak berelasi, yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. KEP-284/KM.17/1997 tanggal 15 Mei 1997.

Defined Benefit Pension Plan

The Company and its subsidiaries established a defined benefit pension plan covering all of its eligible permanent employees. This plan provides pension benefits based on years of service and salaries of the employees.

The pension plan is managed by Dana Pensiun PLN (Persero) (DP-PLN), a related party, whose deed of establishment was approved by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. KEP-284/KM.17/1997 dated May 15, 1997.

DP-PLN telah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam surat keputusan No. KEP-078/KM.12/2006 tanggal 29 Agustus 2006 atas peningkatan imbalan pasti pensiun yang disediakan Perusahaan dan entitas anak dalam program dana pensiun.

DP-PLN obtained an approval from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. KEP-078/KM.12/2006 dated on August 29, 2006 in relation to the increase in pension benefits provided by the Company and

its subsidiaries’ pension plan.

Pendanaan DP-PLN terutama berasal dari iuran karyawan sebesar 6% dan pemberi kerja sebesar 12,38%.

DP-PLN is mainly funded by contributions from both the employees, which is 6% and the employer, which is 12.38%.

Imbalan Pasca-Kerja Lain

Perusahaan dan entitas anak juga memberikan imbalan pasca-kerja lain tanpa pendanaan berupa uang pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian, tunjangan tambahan penghasilan dan penghargaan purna jabatan kepada karyawan yang memenuhi persyaratan sesuai dengan kebijakan Perusahaan dan entitas anak. Imbalan program ini ditentukan berdasarkan penghasilan dan masa kerja karyawan.

Other Post-employment Benefits

The Company and its subsidiaries also provide other unfunded defined post-employment benefit plans such as severance pay, service pay, compensation pay, additional allowance and functional retirement pay for their qualifying employees based on the Company and its

subsidiaries’ policies. These other post-

employment benefits are computed based on the salaries and service years of the employees. Imbalan Pemeliharaan Kesehatan

Selain program pensiun yang dikelola oleh DP- PLN dan imbalan pasca kerja lain, Perusahaan dan entitas anak menyediakan imbalan program kesehatan tanpa pendanaan bagi pensiunan dan tanggungannya yang memenuhi persyaratan.

Health Care Benefits

In addition to the pension plan managed by DP-PLN and the other post-employment benefits, the Company and its subsidiaries also provide unfunded health care benefit plans for their pensioners and their eligible dependents. Imbalan Kerja Jangka Panjang

Perusahaan dan entitas anak juga memberikan imbalan kerja jangka panjang tanpa pendanaan berupa uang cuti besar, tunjangan kecelakaan dinas, bantuan kematian dan pemakaman dan penghargaan winduan bagi karyawan yang memenuhi persyaratan.

Long-term Benefits

The Company and its subsidiaries also provide unfunded defined long-term benefit plans such as long service leave, work accident, death and funeral allowances, and eight years service award for their qualifying employees.

BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

ENDED SEPTEMBER 30, 2015 AND 2014 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”.

Dengan penerapan standar ini, terdapat beberapa perubahan terkait dengan pengakuan, pengukuran dan pengungkapan. Salah satu perubahan yang berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak adalah pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial. Sebelumnya, Perusahaan dan entitas anak menggunakan metode koridor dan menangguhkan pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial ke Laba Rugi. Saat ini, Perusahaan dan entitas anak harus mencatat keuntungan dan kerugian aktuarial secara langsung pada Pendapatan Komprehensif Lainnya. Reklasifikasi jumlah yang sudah diakui di Pendapatan Komprehensif Lainnya ke Laporan Laba Rugi tidak diperkenankan.

Sesuai dengan ketentuan transisi PSAK No. 24 (Revisi 2013), Perusahaan dan entitas anak menerapkan Standar ini secara retrospektif. Oleh karena itu, Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasian untuk tahun buku yang berakhir 31Desember 2014 dan 2013.

its subsidiaries applied SFAS No. 24

(Revised 2013) “Employee Benefits”.

Upon the application of this standard, there are few changes regarding recognitions, measurements and disclosures. One of the changes that significantly affects the Company

and its subsidiaries’ financial statement is the

recognition of actuarial gains and losses. Previously, The Company and its subsidiaries used corridor approach and deferred the recognition of actuarial gains and losses to Income Statement. Currently, the Company and its subsidiaries must recognize actuarial gains and losses immediately in Other Comprehensive Income. Reclassification of the amount recognized in Other Comprehensive Income to Income Statement is not allowed.

As the transitional provision of SFAS No. 24 (Revised 2013), the Company and its subsidiaries applied the Standard retrospectively. Hence, the Company restated its consolidated financial statements for the years ended December 31, 2014 and 2013.

Dalam dokumen LK 30 Sept 2015 surat pernyataan (Halaman 110-112)