• Tidak ada hasil yang ditemukan

Islam dan Transformasi Sosial Dalam Pers

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Islam dan Transformasi Sosial Dalam Pers"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Volume I, No.1, Januari 2012  I  6 7 

Islam dan Transformasi Sosial Dalam

Perspektif Pemikiran Kuntowijoyo

Abd u l Aziz N u rizu n1

Abs tra ct: In this short research the w riter w ants to see Islam and social

tran sform ation based on Kun tow ijoy o’s perspectives. H e looks at the im -portan ce of cultural dem ocracy , besides political an d econ om ical dem o-cracy . H e apprehen ds the sy m ptom of “refeodalization ” or “neofeodali-zation ” w hich causes cultural sy m bols often being used as dom in ation m ean s from the higher structure w ith m y thical sanctions. In this situation Islam com es w ith its solution i.e collectiv e sen tim en ts in the in ternal struc-ture of um m ah, under som ething im m atery n am ely faith ‘im an ’.

Ka ta Ku n ci: Islam , transform asi sosial, kesadaran, im an

  

Perkem ban gan peta perjuan gan um at Islam , secara sosial politik pasca-reform asi in i m en galam i perubahan cukup kon dusif. Kristalisasi peran politik um at Islam sudah m ulai tergam bar dalam perolehan suara Pem ilu 20 0 4. Diharapkan seirin g den gan itu, pen dewasaan politik um at Islam se-m akin se-m ese-m baik, sehin gga Islase-m yan g rahse-m atan lil alase-m in ben ar-ben ar hadir di n egeri in i, In don esia.

Nam un terkadan g um at Islam serin gkali lupa m elihat dirin ya sen diri sebagai basis awal tum puan perubahan , sebalikn ya m ereka cen derun g berharap perubahan dari pem im pin n ya. Padahal di alam dem okrasi saat in i, kepem im -pin an n egeri akan lahir dari cerm in an kualitas um at itu sen diri. Secara sim ultan ten tu tan ggun g jawab terbesar perubahan in i adalah ada pada um at Islam . Kutipan di atas m un gkin sesuai un tuk m en gilustrasikan kon disi um at Islam In don esia, yan g tern yata m asih kuat dan ken tal ikatan patron klien -n ya.

Padahal sekaran g um at Islam dihadapkan pada perubahan m asyarakat dan tekn ologi. Dalam m en ghadapi perubahan yan g berlan gsun g dalam m asya-rakat ada pertan yaan , yaitu bagaim an a pan dan gan Islam ten tan g perubahan dan apa jawaban n ya terhadap m asalahm asalah tersebut? Ke m an a arah perubahan yan g dikehen daki Islam ? Serta bagaim an a m en gubah um at ke

      

(2)

tatan an yan g lebih ideal? J awaban pertan yaan -pertan yaan in i, jelas akan m em bawa kita kepada kajian tran sform asi sosial-politik yan g terjadi dalam m asyarakat atau um at.

Maka, salah satu kepen tin gan atau tugas terbesar Islam (baik sebagai ideologi m aupun ilm u), m en urut Kun towijoyo, adalah bagaim an a m en gubah m asyarakat atau um at sesuai den gan cita-cita dan visin ya m en gen ai tran s-form asi sosial.2

Dari sinilah, kem udian dia berusaha m en awarkan sem acam pen dekatan baru dalam kajian -kajian keislam an dan m em berikan keran gka paradig-m atik un tuk paradig-m en afsirkan apa yan g sedan g terjadi, dan ke paradig-m an a gerakan perubahan tersebut sebaikn ya diarahkan .

Kun towijoyo, ban yak m en gulas pan jang lebar ten tan g problem atika yan g dihadapi um at Islam In don esia. Ada sejum lah butir pem ikiran n ya yan g tetap relevan dan aktual hin gga saat in i dan juga m asa n an ti. Garis besar isu-isu yan g dian gkat dari pem ikiran Kuntowijoyo ten tan g terjadin ya krisis iden titas yan g dialam i um at Islam In don esia , di an taran ya adalah; krisis kebudayaan (kultural), krisis keteladanan, dem itologisasi, dem okrasi kebudayaan , reka-yasa atau strategi kebudayaan , dan peran kaum in telektual.

Dalam sejum lah kesem patan Kun towijoyo serin g berbicara ten tan g krisis kebudayaan (term asuk sosial-politik) yan g m en im pa um at, yan g m en urut-n ya sebagai keseurut-n jaurut-n gaurut-n aurut-n tara kata deurut-n gaurut-n perbuataurut-n , atau aurut-n tara kesa-daran den gan tin dakan . Krisis itu m en yan gkut dim en si yan g dalam , yakn i kesadaran m an usia yan g diakibatkan dari m asukn ya tekn ologi, politisasi dan kom ersialisasi budaya. Kom ersialisasi budaya, m isaln ya, m en im bulkan pem bodohan dan dehum an isasi.

Kun towijoyo juga berkali-kali m en gin gatkan bahwa ban gsa In don esia sedan g m en galam i krisis keteladan an , krisis n ilai, pen galam an , dan kebi-jakan . Oran g hidup dalam alam ilusi dan gaya hidup serba-sim bol. Selalu ada kon tradiksi an tara m oralitas person al dan m oralitas publik.

Di ten gah dun ia kehidupan yang kontradiktif, Kun towijoyo lan tas m en g-in gatkan pen tg-in gn ya pen didikan n ilai atau m oral. Tapi, den gan adan ya anom i (tidak adan ya n orm a, kekacauan n ilai, perasaan tidak percaya pada n ilai) selam a tiga dasawarsa di bawah Orde Baru um at telah kehilangan begitu ban yak teladan (exam plary cen ter). Padahal saat in i yan g kita butuhkan adalah con toh keteladan an , yan g bisa dicon toh oleh um at.

      

2 Kuntowijoyo, Paradigma Islam; Interpretasi Untuk Aksi (Bandung: Mizan, 1993)

(3)

Volume I, No.1, Januari 2012  I  6 9  Um at juga diin gatkan agar keluar dari alam m itos atau perlun ya dem ito-logisasi alam pikiran um at dalam m em an dan g sejarah dan realitas m asa lalu dan realitas kon tem porer. Men urut Kun to, m ereka yan g hidup dalam m itos tak akan bisa m en an gan i realitas. Akar perm asalahannya terletak dalam cara berpikir kita sebagai ban gsa. Dalam hal in i, ia m en gatakan bahwa kesadaran um at ada pada m asa kin i, tetapi bawah-sadar um at ada pada m asa lam pau. Sebagai ban gsa kita m en derita pen yakit schizophrenia, jiwa yan g terbelah.3

Sebagai sejarawan , Kun towijoyo rupan ya m en yadari betul bahwa sejarah akan dan harus bersikap kritis kepada m itos dan gejala m itologisasi. Dalam karya awaln ya Dinam ika Sejarah Um at Islam , Kun towijoyo m en yebutkan bahwa di In don esia hidup m itos lam a yan g berupa legitim asi, m itos baru yan g berupa m itos politik, dan m itos kon tem porer yan g bersifat kom ersial.4

Kun towijoyo juga ban yak berbicara ten tan g pen tin gn ya dem okrasi budaya, di sam pin g dem okrasi ekon om i dan politik. Ia m en gkhawatirkan m en gen ai gejala “refeodalisasi” atau “feodalism e baru” yan g m en yebabkan sim bol-sim bol kebudayaan serin g dipakai sebagai saran a dom in asi dari status yan g lebih tin ggi den gan san ksi m itos. Ia juga m en cem askan kem un gkin an akan tertutupn ya saran a m obilitas sosial.

Dalam hal in i, Kuntowijoyo pern ah m enyin ggun g ten tan g perlun ya reka-yasa atau strategi kebudayaan . Budaya sebagai determ in an pem baruan politik m em erlukan rekayasa sistem pen getahuan . Un tuk itu, para pem baru politik harus bergerak lewat perubahan sistem sim bol, tidak m elalui kekuasaan politik. Berpolitik harus berdasarkan kesadaran , tidak berdasar-kan paksaan.5 Dalam gerakan budaya m en uju sistem politik yan g rasion al itulah kaum in telektual diharapkan dapat berperan .

Peran yan g harus dim ain kan in telektual, paling tidak dalam dua hal yaitu dalam hal m an ajem en yan g rasion al dan m em bantu um at dalam peran g gagasan atau in tellectual w ar. Karen a saat in i, um at Islam sedan g m en g-hadapi ‘peran g’, hazw ul fikr atau in tellectual aggression yan g disebut m aterialism e dan sekularism e dun ia m odern .6

      

3 Kuntowijoyo, Selamat Tinggal Mitos Selamat Datang Realitas ( Bandung: Mizan, 2002)

h. 90.

4 Kuntowijoyo, Dinamika Sejarah Umat Islam (Yogyakarta: Salahuddin Press, 98 )

h.11

5 Kuntowijoyo, Identitas Politik Umat Islam (Bandung: Mizan, 99 ), h. 60.

6 Kuntowijoyo, “Musuh-musuh Islam,” www.ummat.co.id/218esai.htm, diakses pada

(4)

Melihat kon disi um at Islam seperti itulah, Kun towijoyo, m erasa terpan ggil un tuk m em berikan sum ban gsih lewat pem ikiran -pem ikiran sosial-politikn ya yan g kritis. Ia m en uan gkan ide-iden ya, setelah m em ilah dan m em ilih per-soalan -perper-soalan sosial politik um at Islam yan g real dan berkem ban g di m asyarakat. Kem udian , Kun towijoyo m em buat pem etaan atas persoalan -persoalan m en dasar yan g m em erlukan solusi intelektual dan praktikal, serta m erum uskan strategi serta plan of action -n ya.7

Kun towijoyo den gan pem ikiran transform atifn ya, yaitu pem ikiran yan g didasari den gan pan dan gan dun ia (w orld v iew ) Islam , bahwa m isi utam a agam a in i adalah kem an usiaan .8 Ia berpan dan gan bahwa Islam harus m en -jadi kekuatan yan g dapat m em otivasi secara terus m en erus, dan m en tran s-form asikan m asyarakat den gan berbagai aspekn ya ke dalam skala-skala besar yan g bersifat praksis m aupun teoritis.9

Ia juga berusaha m em berikan respon s in telektual terhadap dasar-dasar epis-tem ologis pem ikiran politik Islam , n am un tetap berpegan g pada n etralitas historis um at Islam In don esi. Artin ya, ia tetap berpijak pada ken yataan -ken yataan sejarah.

Ia san gat peduli dan kon sen s terhadap problem atika yan g dihadapi um at Islam . H al in i terlihat dari bagaim an a ia secara kom prehensif m engulas di an taran ya ten tan g tem a-tem a yan g berkaitan den gan problem politik Islam , yan g berpijak pada dataran perspektif n ilai-n ilai Islam (Islam Injunctions) serta sejarah sosial politik um at Islam , khususn ya kaum Muslim Indon esia.

Problem um at sekaran g ini m en urut Kun to, ialah bagaim an a m en gan tarkan um at dalam tran sform asi m en uju m asyarakat in dustrial, m asyarakat sipil, ekon om i yan g tan pa eksploitasi, m asyarakat dem okratis, n egara rasion al, dan budaya yan g m an usiawi.10

Ia m elihat krisis um at sekaran g in i tidak bisa diatasi han ya den gan pen o-lakan -pen oo-lakan tetapi den gan m engubah kom itm enn ya, yaitu pada m asya-rakat atau um at yan g kon kret, dan kaidahn ya, yaitu profetism e.

      

7 M. Syafii Anwar, “Pengantar,” dalam Kuntowijoyo, Identitas Politik Umat Islam, h.5. 8 M. Syafi’I Anwar, Pemikiran dan Aksi Islam di Indonesia; Sebuah Kajian Politik tentang

Cendekiawan Muslim Orde Baru (Jakarta: Paramadina, 1995), h. 60.

9 Kuntowijoyo, Paradigma Islam; Interpretasi Untuk Aksi (Bandung: Mizan, 1996) h. 3 10 Kuntowijoyo, Islam sebagai Ilmu; Epistemologi, Methodologi, dan Etika (Bandung:

(5)

Volume I, No.1, Januari 2012  I  71  Maka kem udian ia m en yusun sebuah kaidah atau teori sosial baru yan g per-hatian utam an ya ialah em an sipasi um at, yan g kon kret dan historis, den gan m engaitkan nya den gan problem -problem aktual yan g dihadapi um at.

Akhirn ya, dalam upaya un tuk reaktualisasi tran sform asi kehidupan agam a (Islam ) seperti apa yan g diidealkan oleh Kun towijoyo, m aka pen gkajian m en gen ai pem ikiran n ya, terutam a pem ikiran sosial-politikn ya, m en jadi relevan dan aktual un tuk dikaji lebih dalam gun a m ewujudkan cita-cita politik um at Islam In don esia. In ilah yan g m endoron g pen ulis un tuk m e-n getahui bagaim ae-n a seharuse-n ya um at Islam m em posisikae-n dirie-n ya di dalam sebuah kom un itas yan g pluralis dan kom pleks, seperti In don esia in i. Serta bagaim an a pan dan gan -pan dan gan n ya ten tan g um at Islam dulu, sekaran g dan akan datan g.

Bio gra fi Ku n to w ijo yo

Kun towijoyo lahir di daerah Sorobayan , San den , Ban tul Yogyakarta pada tan ggal 18 Septem ber 1943. Ia putra pasan gan H . Abdul Wahid Sosroatm ojo dan H j. Warasti, keluarga yan g telah begitu ken tal den gan tradisi Muham -m adiyah. Meskipun lahir di Yogyakarta, n a-m un -m asa Kun towijoyo lebih ban yak dilewatin ya di Klaten dan Solo. Ia tin ggal di sebuah desa bern am a Ngawon ggo, di wilayah kecam atan Ceper Klaten .

Dari garis keturun an n ya, Kun towijoyo berasal dari struktur golon gan priya-yi. Kakekn ya seoran g lurah, yan g juga m en jadi sen im an wayan g kulit (da-lan g), ulam a, petan i dan sekaligus pedagan g. Keluarga Kun towijoyo juga terdiri dari dua kultur organ isasi besar keagam aan di In don esia, yaitu Mu-ham m adiyah dan Nahdhatul Ulam a (NU). Sedan gkan jiwa sen im an Kun to-wijoyo tum buh dari warisan darah kesen ian oran g tuan ya, yan g begitu m en cin tai kesen ian dan kebudayaan tradision al.

Pen didikan form al Kun towijoyo dijalan in ya di Madrasah Ibtidaiyah desa Ngawon ggo Klaten , tem pat ia m en em puh SRN (Sekolah Rakyat Negeri) tahun 1950 -1956. Tam at SMPN I Klaten tahun 1959 dan SMA II Solo tahun 1962, kem udian m elan jutkan studin ya di Fakultas Sastra UGM Yogyakarta pada tahun 1969. Gelar M.A. Am erican H istory diperolehn ya dari The Un iversity of Con n ecticut Am erika Serikat pada tahun 1974, dan gelar doktoral (Ph.D)-n ya di bidan g ilm u sejarah diperoleh dari Colum bia Univer-sity USA pada tahun 198 0 den gan disertasi berjudul Social Chan ge in Agra-rian Society ; M adura 18 50 – 1940 . 11

      

(6)

Sem asa m ahasiswa, selain aktif dalam organ isasi m ahasiswa Islam di fakul-tasn ya terutam a PII (Pelajar Islam In don esia), Kun towijoyo pun aktif dalam berbagai kegiatan kesen ian . Gun a m em ben dun g pen garuh kom un is di lin g-kun gan kesen ian , Kun towijoyo bersam a tem an -tem an n ya m en dirikan Leksi (Lem baga Kebudayaan dan Sen i Islam ). Lem baga ini m en urut Kun towijoyo n an tin ya akan m em bawa m an faat bagi perkem bangan pribadi, in telek-tualitas, dan kesen ian n ya. Ia juga pern ah m em bentuk studi Group Man tika bersam a tem an -tem an n ya, seperti Dawam Rahardjo, Arifin C. Noor, Abdul H adi W.M., dan lainn ya.

Sepulan g dari studin ya di Am erika, Kun towijoyo m ulai terlibat aktif dalam berbagai kegiatan organ isasi kem asyarakatan di an taran ya Muham m adiyah dan m en jadi staf pen gajar di alm am aternya, Un iversitas Gadjah Mada, serta aktif m en ulis. Di Muham m adiyah, Kun towijoyo pern ah m en jadi an ggota Majelis Pertim ban gan PP. Muham m adiyah. Kun towijoyo juga ikut terlibat dalam pen dirian ICMI dan m en jadi an ggota PPSK (Pusat Pen gkajian dan Studi Kebijakan ), yan g dim otori Am ien Rais. Selain itu, Kun towijoyo pun ikut m em bangun dan m em bin a Yayasan Budhi Mulya dan Yayasan Sala-huddin Yogyakarta.

Keaktifan Kun towijoyo di sejum lah organ isasi kem asyarakatan m aupun profesi, lebih tam pil m en on jol sebagai pem ikir, budayawan , dan sastrawan daripada sebagai sosok aktivis. Nam un , hal itu tidak m en guran gi daya kritis kesadaran keagam aan n ya yan g berkem ban g di kalan gan Um at Islam dan kom un itas Muham m adiyah pada khususn ya. Dalam sebuah tulisan n ya, Muham m adiyah dikritiknya sebagai gerakan kebudayaan “tanpa kebu-dayaan ”. Di m asa depan , m en urutn ya, gerakan in i perlu m em adukan budaya agraris dan kota sebagai dasar tran sform asi budaya lan jut.12

Bakat intelektual Kun towijoyo terlihat dan m akin berkem ban g pada saat m en jadi m ahasiswa. Berbagai tulisan an alisisn ya, baik berupa puisi, cerpen , n ovel, n askah dram a, dan esai m en ghiasi berbagai m edia m assa dan jurn al-jurn al ilm iah. Nam un , sejak tahun 1991, Kun towijoyo m en derita sakit akibat dari seran gan suatu virus yan g dikenal den gan sebutan M en in go en che-politis. Dam pak dari pen yakit tersebut adalah kem am puan otak un tuk m en ggerakkan an ggota tubuh m en jadi tergan ggu atau m en galam i kelum -puhan .

      

12 Tentang kritikannya terhadap Muhammadiyah, lihat Kuntowijoyo, Muslim Tanpa

(7)

Volume I, No.1, Januari 2012  I  73  Tapi pen yakit yan g diderita Kuntowijoyo in i, tidak m en ghalan gin ya untuk selalu berkarya. Di ten gah sakit m en ahun n ya itu. Karya ilm iah dan sastran ya terus m en galir jern ih dan m engagum kan . Ia tak pern ah lelah dalam m ela-hirkan karya-karya cerdasn ya un tuk m en ggugah kesadaran rakyat. Ia tetap berkarya sam pai detik-detik akhir hayatn ya. Kegigihan dan keuletan m ela-hirkan karya-karya ilm iah dan sastra ban yak m en dapat pen ghargaan dan dikaji berbagai kalan gan .

Karya-karya Kuntowijoyo berupa cerita pen dek, dram a, n ovel, dan essay sosio-politik dan kebudayaan m un cul di m ajalah Sastra, Horison, Buday a Jay a, Jihad, Kom pas, R epublika, Um at, dan Prism a. Karya-karya sastra Kun towijoyo juga ban yak m eraih hadiah dan pen ghargaan , di antaran ya dari Badan Pem bin a Teater Nasion al In don esia (BPTNI) un tuk dram a R um put-R um put Danau Bento (1968 ). H adiah Sayem bara Pen ulisan Lakon Dewan Kesen ian J akarta un tuk dram a Tidak Ada W aktu Bagi N y ony a Fatm a, Barda, dan Cartas (1972), dan dram a Topeng Kay u (1973). Pen ghargaan sastra dari Pusat Bahasa den gan cerpen n ya Dilaran g M encin tai Bunga-bun ga (1994). Pen ghargaan cerpen terbaik versi H arian Kom pas berturut-turut pada tahun 1995, 1996, dan 1997 den gan cerpen n ya Anjin g-anjin g M en y erbu Kuburan . Cerpen n ya M antra Pejinak Ular yan g dibuat berseri di H arian Kom pas, ditetapkan sebagai salah satu dari tiga pem en an g H adiah Sastra Majelis Sastra Asia Ten ggara (Mastera) pada tahun 20 0 1. Selain itu, Kun towijoyo juga m en dapatkan pen ghargaan dari ICM I (1995), Saty a-len cana Kebuday aan R I (1997), ASEAN Aw ard on Culture an In form ation (1997), M izan Aw ard (1998 ), Kaly an akrety a Utam a un tuk Tekn ologi Sastra dari Menristek (1999), dan FEA R ight Aw ard Thailand (1999).

Buku-buku karya in telektual Kun towijoyo, di an taran ya seperti; Dinam ika Sejarah Um at Islam (198 5), Paradigm a Islam ; In terpretasi Un tuk Aksi (1991), Iden titas Politik Um at Islam (1997), M uslim Tan pa M asjid; Esai-esai Agam a, Buday a, dan Politik dalam Bin gkai Strukturalism e Tran sen-den tal (20 0 1), Selam at Tinggal M itos Selam at Datang Realitas (20 0 2), dan Islam Sebagai Ilm u; Epistem ologi, M etodologi, dan Etika (20 0 4). Dalam sem ua karyan ya in i tercerm in in tegritasn ya sebagai seoran g in telektual Muslim plus sejarawan .

(8)

dun ia).13 Ia m en in ggalkan seoran g isteri, Dra. Susilan in gsih MA (Dosen UIN Sun an Kalijaga), beserta dua putra, yakn i Ir. Pun an g Am aripuja SE. MSc dan Alun Paradipta.

Karya-karya lain Kun towijoyo di Bidan g Sejarah, Agam a, Politik, Sosial dan Budaya di antaran ya: Buday a dan M asy arakat (198 7), Radikalisasi Petani (1994), Dem okrasi dan Buday a Birokrasi (1994), M etodologi Sejarah (1994), Pengantar Ilm u Sejarah (1997), Perubahan Sosial dalam M asy a-rakat Agraris; M adura 18 50 -1940 (20 0 2), terjem ahan In don esia dari disertasi Ph.Dn ya Social Change in an Agrarian Society : M adura 18 50 -1940 .

Sedangkan karya-karya sastranya (novel dan cerpen) yang juga berkaitan den gan pergulatan pem ikiran n ya den gan fen om en a-fen om en a yan g terjadi di sekelilin gn ya serta pan dan gan n ya ten tan g problem -problem sosio-politik um at Islam an tara lain : Pasar (1972, 1994), Khotbah di Atas Bukit (1976, 1993), Pistol perdam aian (1995), M en gusir M atahari; Fabel-fabel Politik (1999), dan H am pir Sebuah Subv ersi (1995).

Baik sebelum m aupun sesudah m en galam i sakit yan g cukup lam a, bahkan sebelum detik-detik terakhir hidupn ya, Kun towijoyo tetap produktif dan begitu kon sisten dalam m elahirkan karya-karya berbobot. Suatu hal yan g m en arik dari tren d hasil karya-karya Kun towijoyo, adalah kem ahiran n ya dalam m em an faatkan dua m edium un gkap yaitu satra (puisi, cerpen , dram a, n ovel) dan n on -sastra (esai-esai dalam bidan g sejarah, budaya, politik).

Buah pem ikiran n ya yan g terkadan g disertai den gan kutipan -kutipan ayat al-Qur’an yan g disertai den gan pen afsiran kon tekstual, serta tran sform asi dan im plem entasin ya den gan ken yataan -kenyataan real yan g berkem ban g yan g terjadi dalam kehidupan um at Islam Indon esia, m em perkuat iden titas an ali-sisn ya, terutam a aspek “kein don esiaan n ya”.

Ciri khas lain dari karyan ya, ia m am pu m em bin gkai pen dekatan an alisisn ya den gan paradigm a ilm u-ilm u sosial, den gan sen tuhan yan g berpijak pada ken yataan historis serta kem am puan n ya m en gan alisis sebuah teori sosial dikaitkan den gan din am ika politik In don esia kon tem porer.

La ta r B e la ka n g In te le ktu a l Ku n to w ijo yo

Sejak kecil, Kun towijoyo aktif m en gikuti kegiatan -kegiatan keagam aan di Surau selepas pulan g dari sekolah. Di Surau itu pula, Kun towijoyo m ulai belajar m en ulis puisi, berdeklam asi dan m en don gen g. Dia diasuh dalam

      

(9)

Volume I, No.1, Januari 2012  I  75  kedalam an relejius dan sen i, dua lin gkun gan yan g san gat m em pen garuhi pertum buhan n ya sem asa kecil dan rem aja.

Kun towijoyo m en yebut dirin ya berlatarbelakan g sebagai seoran g m odernis-reform is. Oleh karen a itulah, Kun towijoyo m en olak tesis Clifford Geertz m e-n gee-n ai trikotom i m asyarakat J awa m ee-n gee-n ai priyayi, abae-n gae-n , dae-n sae-n tri. Karen a m en urutn ya, kategorisasi yan g bersifat dikotom is dan trikotom is seperti itu tidak selalu bisa m en ggam barkan realitas yan g sesun gguhn ya. Bagi Kun towijoyo dikotom is an tara m odernis dan tradision alis, antara sekuler dan Islam , atau an tara nasion alis dan Islam adalah akibat cara berpikir ideologis.14

Kun towijoyo adalah seoran g budayawan , sastrawan , aktivis, khatib sekaligus cen dekiawan m uslim – selain juga seoran g kolum n is. Ia m erupakan bagian dari salah satu cen dekiawan In donesia yan g berpikiran transform atif. Sebagai cen dekiawan , kepedulian n ya terhadap persoalan -persoalan um at dan ban gsa adalah bagian dari kehidupan n ya. Kun towijoyo berpen dapat bahwa perubahan -perubahan agam a, kelem bagaan , kepem im pin an , dan kebudayaan san gat pen tin g dilakukan , supaya um at tidak m erasa dilem parkan dari m asyarakat yan g bertradisi agraris m enjadi m asyarakat in dustrial.15

Bagi Kun towijoyo, Islam adalah agam a yan g tran sparan dan m ulti in ter-pretatif serta kon tekstual dalam segala m asa, jadi agam a Islam dapat ditafsirkan dan diterjem ahkan sesuai den gan kondisi m asyarakat tersebut. Dalam esai-esain ya Kuntowijoyo juga m en gun gkapkan bahwa n ilai-n ilai Islam telah ban yak m en gilham i dem okratisasi di In don esia, yiatu seperti haln ya dem okrasi sosial. Dia ban yak m en afsirkan Al-Qur’an den gan m elihat kon disi riil m asyarakat yan g ada, terutam a um at Islam (kon tekstual).

Refleksi pem ikiran keislam an n ya bertum pu pada wawasan historis um at Islam dan didasarkan pem aham an n ya ten tan g Islam itu sen diri. Palin g tidak ada dua hal yan g m en jadi pijakan gagasan pem ikiran n ya; Pertam a, Kun to-wijoyo m en ghayati sistem Islam sebagai budaya yan g terbuka, orisin al dan oten tik. Kedua, Kun towijoyo m en ghayati Islam sebagai paradigm a besar,16 yan g m em un gkin di dalam n ya terkan dun g berbagai m odel un tuk dijadikan sebagai teori yan g ilm iah dan em piris-praksis.

      

14 Kuntowijoyo, Muslim Tanpa Masjid , h. 267-273.

15 M. Fahmi, Islam Transendental; Menelusuri Jejak-jejak Pemikiran Islam Kuntowijoyo

(Yogyakarta: Pilar Media, 2005) h. 65.

(10)

Melalui tafsir kritis Surat Fushilat Ayat 53, m isaln ya, Kun towijoyo m eletak-kan ilm u alam dan hum an iora dalam kesatuan ilm u qauliah berbasis teks Al-Qur’an . Surat Ali Im ran ayat 110 diletakkan sebagai dasar sin tesa hum an isasi (am ar m akruf), liberalisasi (nahi m un gkar) dan tran sen den si (tu’m inu billah).17 Bagin ya, apa yan g disebut sebagai Ilm u Sosial Profetik adalah akar tran sform asi budaya lan jut yan g m en yatukan sem ua tradisi dan budaya dalam sebuah “garden city ” yan g diharapkan bisa lahir tahun 20 20 .18

S e ja ra w a n d a n Bu d a ya w a n

Selain dikenal sebagai salah satu intelektual Muslim , Kuntowijoyo juga diken al sebagai seoran g Sejarawan , budayawan dan sekaligus sen im an. Min atn ya pada sejarah dan kem ahiran n ya dalam m en ulis, terutam a sastra, sudah terlihat sejak kecil.

Awal ketertarikan Kun towijoyo pada sejarah, m en urutn ya, terin spirasi pada salah satu guru n gajin ya di Madrasah Ibtidaiyah, yan g bern am a ustadz Mustajab, yan g piawai m en eran gkan peristiwa tarikh (sejarah Islam ) secara dram atik. Sedan gkan bakat dan kepiawaian n ya m en ulis, terutam a sastra, terin spirasi oleh dua gurun ya yan g kem udian m en jadi sastrawan dan pen garan g, yaitu Sariam si Arifin dan Yusm an am .

Dalam bidang sejarah, Kun towijoyo din ilai telah m en gem ban gkan kajian sejarah yan g relatif baru di In don esia, yakn i “sejarah baru” atau new history yaitu sejarah yan g m enekan kan pen erapan ilm u sosial dalam pen ulisan sejarah. Oleh karena itu, “Sejarah baru” pun sering diidentikkan den gan “sejarah sosial (social history )”. “Sejarah baru” m erupakan kritik terhadap “sejarah lam a” (old history ) yan g identik den gan sejarah politik dan kekuasaan .19

Dalam pen ulisan sejarah, Kun towijoyo ban yak m en ggun akan teori sosial, khususn ya sosiologi, an tropologi, ekonom i dan politik. Ia ban yak berbicara tentang petan i, m aka wajarlah jika ia pun digolon gkan sebagai sejarawan yan g m en ulis pula ‘sejarah sosial’. Men urut Djoko Suryo, sum bangan kajian kritis Kun towijoyo dalam bidan g “sejarah sosial” san gat berarti dalam m em -berikan cakrawala pen gem ban gan sejarah m asyarakat (history of society ) yan g lebih m en ekan kan kelom pok sosial terten tu dalam m asyarakat; baik kelom pok bawah (w on g cilik) m aupun kelom pok priayi atau elite (w ong

      

17 Kuntowijoyo, Islam Sebagai Ilmu; Epistemologi, Metodologi, dan Etika, (Bandung:

Teraju, 200 ), h.14

18 Abdul Munir Mulkan, “Kuntowijoyo Sang Begawan,” Kompas, edisi 2 Februari

2005.

(11)

Volume I, No.1, Januari 2012  I  77  gedhe). Ataupun kelas-kelas sosial lain n ya yan g dapat m en jadi din am isator proses perubahan dalam sejarah.20

Sedan gkan dalam sen i dan budaya, karya-karya sastra Kuntowijoyo digo-lon gkan sebagai karya realism e, yakn i cetusan kekuatan radikal-subv ersif terhadap cara pan dan g beserta hasil sen i kaum n in grat atau borjuis yan g m en ggam barkan segala ken yataan m en jadi m elulu m olek dan wan gi. J adi, realism e adalah sebuah sikap politik yan g m em an dan g ken yataan yan g ber-sem an gat un tuk m en ggusur atau m en andin gi am alan sen i yan g bern iat m e-n utupi, m em ae-n ipulasi, m aupue-n m ee-n ghaluskae-n gam barae-n kee-n yataae-n yae-n g sebagaim an a adan ya yan g riil.21

Alasan realism e m en jadi pilihan Kun towijoyo, karen a watak ilm u sejarah – yan g secara sederhan a dapat dipaham i sebagai represen tasi atas peristiwa yan g telah terjadi yan g dia geluti m em berikan pen garuh besar atas pilihan -n ya itu. Cara berpikir ya-n g historis m e-n jadi cara berpikir ya-n g dom i-n a-n akibat pergaulan Kun to yan g intim den gan ilm u sejarah m aupun kete-kun an n ya m en ulis buku-buku sejarah yan g m em beri dia kekayaan pen galam an beserta detail peristiwa m aupun watak m an usia yan g kem udian m en -jadi bahan m aupun pem an tik ilham pen ciptaan karya sastran ya.

Dalam kum pulan Dilarang M encin tai Bunga-bunga (1993) um pam an ya, Kun towijoyo m en ulis sastra (baca: cerpen ) realis yan g m en ggam barkan filsa-fat eksisten sialism e sebagai ken yataan yan g fam ilier dan sehari-hari dalam kehidupan para tokoh ceritan ya.

Wujud eksisten sialism e dalam sastra Kun towijoyo itu tam pil bukan un tuk m en ggelar suatu kon disi yan g rawan dan sarat pergulatan pikiran . Eksis-ten sialism e hadir dalam karya sastra Kun to itu bukan sebagai jen is plakat tem atik yan g m en colok atau hen dak didaktik, m elain kan peristiwa sehari-hari dalam kehidupan yan g m en ghadirkan spirit filosofis sebagai sugesti yan g secara wajar m em bangun gagasan utam a sastran ya.22

Model sastra sen i filosofis itu m en jadi kecen derun gan utam a dalam karya sastra Kun towijoyo, sebelum dia bergerak ke arah m odel sastra sosiologis. Kesam aan kecen derun gan keduan ya adalah pada m un culn ya gam baran kehidupan m asyarakat kecil (w ong cilik) yan g terpin ggirkan secara dom

i-      

20 Djoko Suryo dalam “Seminar Pemikiran Sejarah Kuntowijoyo” di Universitas

Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Harian Kompas, 27 Mei 2005.

21 Binhad Nurrohmat, “Realisme Udik Kuntowijoyo ( 1943-2005),” Harian Pikiran

Rakyat, Edisi 20 Maret 2005.

(12)

n an . Baran gkali pilihan dari filosofis ke sosiologis juga sesuai den gan kebu-tuhan dan kon disi pikiran dan batin Kun towijoyo.

Masyarakat dalam kon disi am ban g an tara tradision alitas dan m odernitas adalah ben an g m erah yan g penting un tuk bisa m en ilai karya sen i sastra Kun towijoyo. Kon flikkon flik yan g terjadi dalam sastran ya m erupakan kon -flik yan g disebabkan oleh perubahan tata sosial yan g terepresen tasi m elalui peristiwa dan perwatakan .

Kesadaran pen ciptaan Kuntowijoyo bukan lagi pada dataran gaya atau tek-n ik bercerita, m elaitek-n katek-n kesadaratek-n terhadap persoalatek-n m asyarakat yatek-n g berada dalam kon disi am ban g yan g tak sem pat lagi m eren un g karen a selalu ditabrak-tabrak gerak perubahan . Itulah baran g kali yan g juga m enyebabkan kecen derun gan karya sastra Kun towijoyo lebih sebagai sen i sastra yan g ber-pijak kepada peristiwa ketim ban g pergulatan kejiwaan m aupun pikiran para tokohn ya.

Karya sen i sastra Kun towijoyo bukan han ya berharga karen a kan dun gan m oral dan n ilai tradision al yan g diusun gn ya. Karya sastran ya juga adalah ben tuk kepekaan atau kesadaran kepada ken yataan sejarah sosial.

Sebagai seoran g sejarawan , ia juga san gat m en ghargai kearifan dan budaya lokal (J awa). Kedalam an pen getahuan ten tan g sejarah, m em an g m en ga-jarkan n ya kearifan itu. Bagin ya, belajar sejarah adalah proses belajar kearif-an .

Sebagai sejarawan dan in telektual Muslim , Kun towijoyo m en gin gatkan bah-wa suatu hal yan g palin g pokok yan g harus dirum uskan dalam kon teks seja-rah m asa kin i, adalah bagaim an a Islam harus dihayati di ten gah-ten gah kecenderun gan globalisasi. Bagin ya, kecen derun gan -kecen derun gan global sem acam itu m erupakan tan tan gan palin g utam a bagi Islam dan um atn ya.

Co ra k d a n Ga ris Be s a r P e m ikira n S o s ia l-p o litik Ku n to w ijo yo

(13)

Volume I, No.1, Januari 2012  I  79  An ders Uhlin dalam buku Oposisi Berserak, m em bagi karakteristik dasar wacan a pem ikiran politik yan g berkem ban g di In don esia dalam beberapa m acam karakteristik; m arxism e, populism e kiri, fem in ism e, dem okrasi sosi-al, liberalism e politik dan ekon om i, konservatism e, m odernism e Islam , n eo-m odern iseo-m e Islaeo-m dan tran sforeo-m iseo-m e Islaeo-m .23

Nam un , di sin i pen ulis han ya m en yebutkan em pat wacan a pem ikiran saja, yaitu; kon servatism e, m odern ism e Islam , n eo-m odern ism e Islam dan tran sform ism e Islam . Untuk lebih jelas gam baran ten tan g keem pat wacan a pem ikiran tersebut bisa dilihat dari skem a sebagai berikut:

Ta be l 1:

sosial Politik Lembaga perwakilan Dari atas Tidak relevan

Modernisme Islam Ijtihad

kesetaraan Semua wilayah Partisipasi Dari bawah

Sesuai dengan budaya Islam

Sedan gkan Syafi’i An war dalam bukunya Pem ikiran dan Aksi Islam Indo-n esia, m eIndo-n gaIndo-n alisa teIndo-n taIndo-ng tipologi daIndo-n wacaIndo-n a pem ikiraIndo-n politik ceIndo-n de-kiawan Muslim In don esia, khususn ya pada m asa era Orde Baru, dalam be-berapa tipe, dian taran ya; form alistik, substantifistik, tran sform atik,

tota-      

23 Anders Uhlin, Oposisi Berserak; Arus Deras Gelombang Demokratisasi di Indonesia

(Bandung: Mizan, 2000), h. 33.

24 Anders Uhlin, Oposisi Berserak; Arus Deras Gelombang Demokratisasi di Indonesia, h.

(14)

listik, idealistik dan realistik. Ia m em asukkan Kun towijoyo, sebagai cen de-kiawan yan g beraliran atau berpikiran tran sform atik.

Pem ikiran tran sform atik bertolak dari pan dan gan dasar bahwa m isi Islam yan g utam a adalah kem an usiaan . Lebih lan jut, Syafii m em bagi pem ikiran tran sform atik m en jadi dua m acam yaitu tran sform asi yan g bersifat praksis dan teoritis.

Tran sform asi yan g bersifat praksis, perhatian utam an ya adalah pem ecahan m asalah-m asalah em piris dalam bidan g sosial-ekon om i, pen gem ban gan m asyarakat, pen yadaran hak-hak politik rakyat, dan orien tasi keadilan sosial. Mereka berharap agar ajaran -ajaran Islam dapat m en jadi kekuatan yan g m em bebaskan m an usia dan m asyarakat dari belen ggu ketidakadilan , kebodohan dan keterbelakan gan . Biasan ya, basis sosial yan g dim an faatkan um um n ya adalah Lem baga Swadaya Masyarakat (LSM). Tokoh cen dekiawan yan g term asuk dalam golon gan in i dian taran ya adalah; M. Dawam Rahardjo, Adi Sason o, dan M. Am in Aziz.25

Sedan gkan tran sform asi yan g bersifat teoritis, berusaha m em ban gun sebu-ah teori altern atif yan g didasarkan pada pan dan gan dun ia Islam . Mereka berusaha m erum uskan sebuah teori altern atif sebagai an titesis dari dom in asi teoriteori sosial Barat yain g m asih m ein ghegem oin i pola pem ikirain cein -dekiawan dan pem ikir Muslim . Mereka m en gidealisasikan sebuah teori sosi-al Islam yan g dapat m en jelaskan dan m erubah fen om en a sosisosi-al seksosi-aligus juga m en garahkan un tuk m en capai n ilai-n ilai yan g dikehen daki um at.26 Dalam aliran tran sform atik teoritis inilah Kun towijoyo berada, term asuk di dalam n ya adalah Muslim Abdurahm an , walaupun dalam sisi terten tu pem i-kiran n ya pun berbeda. Karen a, Kuntowijoyo dibandin gkan dengan ketiga kolegan ya (Dawam , Adi, dan Muslim ), ia m un gkin lebih ban yak bergerak dalam lapan gan intelektual dan akadem is. Nam un dem ikian , walau pun ia tidak bertolak dari aktivitas lapan gan , an alisisn ya tetap didasarkan pada pen gam atan em piris.

Titik tem u dari kedua aliran pem ikiran tran sform atik itu baik yan g praksis m aupun yan g teoritis, adalah sam a-sam a pem ikiran n ya didasarkan pada tra-disi in telektual Barat, terutam a di bidan g sosial-ekon om i dan politik. Nam un

      

25 M. Syafi’i Anwar, Pemikiran dan Aksi Islam di Indonesia; Sebuah Kajian Politik tentang

Cendekiawan Muslim Orde Baru, h. 62.

26 M. Syafi’i Anwar, Pemikiran dan Aksi Islam di Indonesia; Sebuah Kajian Politik tentang

(15)

Volume I, No.1, Januari 2012  I  8 1  dem ikian , den gan pem aham keislam an n ya m ereka refleksikan dalam karya-karya produktif yan g berorien tasi pada perubahan sosial-ekon om i dan poli-tik tersebut un tuk m en uju terciptan ya m asyarakat adil dan dem okratis.

Oleh karen a itulah, un tuk keperluan pem ban gun an um at, m ereka berupaya m en gkon septualisasi dan m entran sform asikan n ya keran gka dan m etodologi Barat itu ke dalam kerangka ajaran-ajaran Islam , baik secara n orm atif m au pun em piris.27

Pem ikiran tran sform atif Kun towijoyo ban yak didasarkan pada an alisis seja-rah sosial. Ia terutam a m en gkaji realitas historis dan em piris Islam di In do-n esia dedo-n gado-n proses trado-n sform asi sosial dalam suatu kurudo-n pado-n jado-ng sejarah, sejak zam an Dem ak sam pai akhir pem erin tahan Orde Baru, bahkan sam pai detik-detik akhir hayatn ya pada era Reform asi in i. Dalam pan dan gan n ya, Kun towijoyo m en coba m en awarkan keran gka paradigm atik untuk m en af-sirkan apa yan g sedan g terjadi, dan ke m an a sebaikn ya gerakan tran sform asi itu diarahkan .28

Di an tara beberapa pem ikiran tran sform atikn ya, terutam a dalam kaitan n ya den gan problem sosial-politik, adalah ketika ia berbicara ten tan g tiga tahap-an sejarah um at Islam Indon esia. Ia pun btahap-an yak berbicara ten ttahap-an g problem politik yan g dihadapi um at, terutam a m asa Orde Lam a dan Orde Baru. Selain itu, ia pun m en gulas secara kon prehen sif ten tan g hubungan agam a (Islam ), n egara, tem a-tem a dem okrasi dan sebagain ya.

Di sisi lain ten tan g corak pem ikiran Kun towijoyo, Fachry Ali dan Bachtiar Effen dy m en gkategorikan pem ikiran Kun towijoyo – term asuk Dawam , Adi Sason o dan Muslim Abdurahm an - dalam kelom pok atau aliran pem ikiran sosialism e-dem okrasi Islam , yaitu suatu pola pem ikiran di kalan gan kaum in telektual Islam In don esia yan g m elihat cita-cita keadilan sosial dan dem okrasi m erupakan un sur pokok dalam Islam . Sosialism e-dem okrasi Islam adalah gerakan gerakan sosialekon om i dan in telektual un tuk m en -ciptakan tran sform asi m asyarakat ke arah ben tuk atau sistem sosial-ekon o-m i dan politik yan g berkeadilan sosial dan deo-m okrasi.29

      

27 M. Syafi’i Anwar, Pemikiran dan Aksi Islam di Indonesia; Sebuah Kajian Politik tentang

Cendekiawan Muslim Orde Baru, h. 63.

28 Cara pandang transformatik Kuntowijoyo bisa dilihat dari karya-karya awalnya

terutama; Dinamika Sejarah Umat Islam Indonesia, Budaya dan Masyarakat, Paradigma Islam dan Identitas Politik Umat Islam.

(16)

Men urut Fachry dan Bachtiar, Pem ikiran sosial-politik Kun towijoyo, m ewa-kili suatu pan dan gan kekin ian , berdasarkan evaluasi sejarah um at Islam di In don esia. Kun towijoyo dian ggap sebagai pelen gkap dari gagasan -gagasan pem ikiran sosialism e-dem okrasi Islam , karen a kecen derun gan -kecen de-run gan pem ikiran n ya bersum ber pada an alisis dan tujuan yan g relatif sam a den gan Dawam Rahardjo dan Adi Sasono.30

Kun towijoyo berusaha un tuk m elihat Islam dalam kon teks sejarah, yaitu akum ulasi ten den si-ten den si seperti kem ajuan ilm u dan tekn ologi, In dus-trialisasi, birokratisasi dan pragm atism e. Kun towijoyo m en ilai, bahwa Islam berada di dalam kecen derun gan sem acam itu. Oleh karen a itu, m en urut Kun towijoyo, um at Islam yan g m en jadi m ayoritas di n egeri in i ditun tut tan ggun g jawab politis m en ghadapi realitas baru, seperti in dustrialisasi, globalisasi, dem okratisasi, dan n asion alism e baru.31

Dari gam baran biografi, latarbelakan g in telektual dan hasil karya-karyan ya in i m un gkin tidak berlebihan jika Kun towijoyo pun bisa dim asukkan sebagai salah satu pem ikir politik Islam In don esia -sejarawan plus pen gam at dan pem ikir politik. An alisis in i dikuatkan M. Dawam Rahardjo dalam pen gan tar m aster piece-n ya Kun towijoyo Paradigm a Islam ; Interpretasi Un tuk Aksi, yan g m en gatakan sejarah adalah identik dengan sejarah politik.32

Dalam khazan ah pem ikiran sosial politik dan keislam an , Fachry dan Bach-tiar, m en em patkan Kun towijoyo term asuk dalam pem ikir Sosialism e-Dem o-krasi Islam yan g berpan dan gan tran sform atif. Bahkan , Kun towijoyo pun dapat dim asukkan dalam kelom pok cen dekiawan n eo-m odern is yan g m em a-kai peran gkat ilm u Barat den gan sen tuhan tran -senden tal Qur’an i dan pro-fetis ken abian . Karen a, Kun towijoyo ban yak m en ggeluti pada bidan g sosio-logis atau perekayasaan m asyarakat Islam – m en ggeluti Islam Peradaban den gan grand design un tuk m en gupayakan suatu social en gineerin g m asya-rakat Islam In don esia yan g m odern .

Salah satu pem ikiran Kun towijoyo adalah ten tan g pen tin gn ya m elakukan upaya tran sform asi sosial um at Islam In don esia. Karen a pen erjem ahan ideologi Islam dalam ken yataan , berarti m en gubah m asyarakat sesuai de-n gade-n cita-cita dade-n visi Islam m ede-n gede-n ai trade-n sfom asi sosial.Aktivism e sejarah

      

30 Fachry Ali dan Bachtiar Effendy, Merambah Jalan Baru Islam, h. 22 31 Kuntowijoyo, Muslim Tanpa Masjid, h. 30.

(17)

Volume I, No.1, Januari 2012  I  8 3  un tuk tran sform asi sosial in ilah yan g oleh Kun to din am akan etika sosial profetik.

Ku n to w ijo yo d a n Tra n s fo rm a s i S o s ia l

Tiap m asyarakat baik person al m aupun global dalam perjalan an hidupn ya selalu m en galam i perubahan atau tran sform asi. Perubahan itu ada yan g ala-m iah dan ada juga yan g dipaksakan . Ada yan g pen garuhn ya luas, ada yan g terbatas. Ada yan g bersifat evolusi dan ada yan g bersifat revolusi.

Masyarakat Islam (M uslim ) sebagai salah satu m asyarakat m an usia ten tu m en galam i perubahan -perubahan pula. Kajian sejarah um at Islam m em buk-tikan bahwa telah terjadi perubahan dem i perubahan dalam perjalan an hidup um at dan perubahan pun tern yata tidak han ya pada sistem dan reak-sin ya, tapi juga pada lin gkun gan itu sen diri. Tapi pada dasarn ya, tidak ada m asyarakat yan g tidak berubah.

Salah satu lan dasan teologi dalam Islam ten tan g adan ya perubahan (trans-form asi) m isaln ya dalam Al-Qur’an surat Al-Rad ayat 11:33

“Sesun gguhn ya Allah tidak m en gubah keadaan suatu kaum sehin gga m ereka m en gubah keadaan yan g ada pada diri m ereka.”

Pada ayat itu, terdapat dua hal yan g dapat dipetik dalam hubun gan n ya de-n gade-n trade-n sform asi sosial, yakde-n i; Pertam a, trade-n sform asi atau perubahade-n itu adalah Sun atullah. Kedua, kaum (m an usia) m erupakan faktor utam a dalam proses tran sform asi in i, yan g jadi persoalan n ya adalah bagaim ana m em ak-n ai traak-n sform asi sosial itu seak-n diri?

Dalam m en ghadapi perubahan sosial-politik ten tu m asalah utam a yan g per-lu diselesaikan ialah pem batasan pen gertian atau defin isi tran sform asi sosial (dan politik) itu sen diri. Adapun kata tran sform asi itu sen diri berasal dari bahasa In ggris Tran sform ation yang berarti perubahan ben tuk (rupa) atau m en jadi.34 Artin ya, tran sform asi m en gan daikan suatu perubahan ben tuk, dari satu ben tuk ke ben tuk yan g lain n ya.

Tran sform asi ada yan g m en yan gkut struktur dan organ isasi m asyarakat be-rikut lem baga-lem bagan ya, dan adakalanya tran sform asi yan g m en yan gkut n orm a, n ilai dan pan dan gan serta prilakun ya. Tran sform asi pertam a in i

di-      

33Al Qur’an dan Terjemahnya, (Medinah Munawwarah: Mujamma’ Khadim Haramain

asy Syarifain), h. 370.

34 John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Indonesia-Inggris, (Jakarta: PT.

(18)

sebut sebagai Tran sform asi struktural, sedan gkan perubahan jen is kedua disebut den gan Transform asi kultural.35

Sebagai sebuah kon sep, tran sform asi m erupakan upaya pen galihan dari sebuah bentuk kepada yang lebih m apan . Sebagai sebuah proses, tran sfor-m asi adalah sfor-m erupakan tahapan atau titik balik yan g cepat bahkan abrupt (m en dadak den gan tiba-tiba) bagi sebuah m akn a perubahan. Pem bicaraan ten tan g tran sform asi sosial (term asuk budaya dan politik) adalah m em bi-carakan ten tan g proses perubahan struktur, sistem sosial dan budaya.36 J adi, tran sform asi sosial, m en yan gkut tran sform asi dari sem ua sistem yan g digu-n akadigu-n m adigu-n usia udigu-n tuk m edigu-n gatur m asyarakatdigu-n ya, baik sistem politik, eko-n om i, sosial, ieko-n telektual, religius daeko-n psikologis.37

Men urut Dawam Rahardjo, persepsi m en gen ai istilah tran sform asi berkaitan den gan pen gertian yan g m en yan gkut perubahan m en dasar berskala besar dalam m asyarakat dun ia, yan g beralih dari tahapan m asyarakat agraris ke in dustri atau m asyarakat in dustri m en jadi m asyarakat in form asi.38

Men gen ai tran sform asi sosial – dan kekuatan yan g m en doron gnya, Dawam m em in jam teorin ya Toffler. Men urut Toffler, kekuatan yan g m en doron g tran sform asi adalah; Pertam a, ken dalaken dala lin gkun gan hidup dan sum -ber-sum ber yan g tersedia yan g kin i sudah m en galam i ban yak kerusakan dan distorsi. Kedua, struktur organ isasi yan g bersifat m en gasin gkan peran an in dividual. Ketiga, kem un gkin an yan g ditawarkan oleh tekn ologi baru.39

Sedan gkan m en gen ai sum ber terjadin ya tran sform asi, ada yan g bersum ber di dalam dan ada juga yan g dari luar m asyarakat. Sum ber dari dalam m asya-rakat m isaln ya; bertam bah atau berkuran gn ya pen duduk, pen em uan baru, perselisihan dalam m asyarakat, dan terjadin ya pem beron takan atau revo-lusi dalam m asyarakat. Sedan gkan sum ber dari luar m asyarakat di an

tara-      

35 Muhammad Tholhah Hasan, Islam dalam Perspektif Sosio-Kultural (Jakarta:

Lanta-bora Press, 200 ), cet. III h. 11

36 Umar Kayam, “Transformasi Sosial-Budaya” dalam M. Masyhur Amin dan

Mu-hammad Najib (ed), Agama, Demokrasi dan Transformasi Sosial (Yogyakarta: LKPSM, 1993) h. 78.

37 Muhammad Tholhah Hasan, Islam dalam Perspektif Sosio-Kultural, h.11

38 Dawam Rahardjo, Intelektual Intelegensia dan Prilaku Politik Bangsa (Bandung: Mizan,

1999) h. 99.

(19)

Volume I, No.1, Januari 2012  I  8 5  n ya; lin gkun gan alam fisik di sekitar m an usia, peperan gan , pen garuh dari kebudayaan m asyarakat lain , dan perpin dahan agam a.40

Dalam term in ologi sosiologis, tran sform asi sosial serin g diartikan den gan istilah perubahan sosial, yaitu suatu perubahan secara m en yeluruh dalam ben tuk, rupa, sifat, watak dan sebagain ya dalam hubungan tim bal balik an tar m an usia, baik sebagai in dividu m aupun sebagai kelom pok.41 Sedan g-kan tran sform asi dalam an tropologi, m em iliki m akn a sebagai perubahan yan g m en dalam sam pai kepada perubahan n ilai kultural. Bersam aan den gan proses terjadin ya perubahan (tran sform asi) itu, terjadi pula proses adaptasi, adopsi atau seleksi terhadap budaya lain .42

Sosiolog seperti Kin gsley Davis seperti yan g dikutip Soekam to, m en defin i-sikan tran sform asi sosial sebagai perubahan dalam struktur dan fun gsi m a-syarakat. Misaln ya, den gan tim buln ya organ isasi buruh dalam m asya-rakat kapitalis dan perubahan -perubahan organ isasi ekon om i-politik lain n ya. Se-dan gkan Mac Iver, m en gartikan tran sform asi sosial sebagai perubahan hu-bun gan -huhu-bun gan sosial atau perubahan keseim ban gan huhu-bun gan sosial.43

Berbeda den gan kedua tokoh tersebut seperti pen ulis kutip, Gillin an d Gillin , m em an dan g tran sform asi sosial sebagai pen yim pan gan cara hidup yan g telah diterim a, yan g disebabkan oleh perubahan kon disi geografis, kebudayaan m aterial, kom posisi pen duduk, ideologi difusi atau pen em uan baru dalam m asyarakat.44 Selan jutn ya, Sam uel Koenig m en gartikan tran s-form asi sosial sebagai m odifikasi yan g terjadi dalam pola-pola kehidupan m an usia, hal itu bisa disebabkan oleh perkara-perkara intern atau pun ekstern .45

Lain haln ya m en urut seoran g An tropolog In don esia, Selo Soem ardjan , ia m en defin isikan tran sform asi sosial sebagai segala perubahan pada lem baga-lem baga kem asyarakatan di dalam suatu m asyarakat yan g m em pen garuhi

      

40 Sidi Gazalba, Islam dan Perubahan Sosiobudaya (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1983)

h.8.

41 Robert. H. Lauer, Pesrpektif Tentang Perubahan Sosial (Jakarta: Rineka Cipta, 1993),

h. 27.

42 Robert. H. Lauer, Pesrpektif Tentang Perubahan Sosial, h. 28.

43 Soerjono Soekamto, Sosiologi: Suatu Pengantar (Jakarta: UI Press, 1994 ), h. 2 6. 44 Soerjono Soekamto, Sosiologi: Suatu Pengantar, h. 217.

(20)

sistem sosialn ya. Perubahan -perubahan lem baga sosial itu selan jutn ya juga m em pen garuhi segi-segi lain struktur m asyarakat.46

Den gan dem ikian , tran sform asi yan g terjadi di atas, bisa disebabkan karen a perubahan pen afsiran dan pem aham an terhadap n ilai-n ilai yan g selam a in i telah diyakini. Pem aham an yan g lalu atau lam a dian ggap telah usan g dan tidak sesuai den gan kon teks ruan g ke-disin ian (hereness) dan waktu ke-kin i-an (n ow n ess), yi-an g secara otom atis aki-an m en gubah cara pi-an di-an g, teori, di-an gerak langkah (aktivitas). Transform asi sosial (khususn ya perubahan peri-laku) dapat lahir dari sebuah perubahan kesadaran dari in dividu-in dividu yan g terdapat dalam m asyarakat, yaitu kesadaran m en gubah pem a-ham an , in terpretasi, cara pan dan g dan aksin ya.47

J adi, dari pem aparan ten tan g pen gertian -pen gertian di atas, dapat dipero-leh pem aham an bahwa pada hakekatn ya tran sform asi sosial adalah tran s-form asi kesadaran . Tran ss-form asi kesadaran yan g dim aksud, adalah kesa-daran untuk m en gubah m asyarakat dari kon disin ya yan g sekarang m en uju kepada kesadaran yan g lebih dekat den gan tatan an yan g ideal.

Be be ra p a Pa n d a n ga n Me n ge n a i Tra n s fo rm as i S o s ia l

Ada beberapa pan dan gan atau paradigm a-paradigm a Barat m en gen ai tran s-form asi sosial, yan g dian ggap Kun towijoyo pen tin g un tuk m elihat perbedaan dan persam aan dari perspektif kom paratif den gan paradigm a teoritis Islam yan g ia ban gun , yaitu; Marxian (Karl Marx), Weberian (Marx Weber), dan Durkheim ian (Em ile Durkheim ).

Men urut Karl Marx (Marxism e), tran sform asi baik sejarah, m asyarakat m aupun ban gsa bukan lah sem ata produk ide atau gagasan , tetapi disebab-kan oleh pen garuh tekn ologi, struktur ekon om i atau pen ggun aan alat pro-duksi.48 Ia m em bagi m asyarakat ke dalam dua bagian yaitu, in frastuktur dan suprastruktur. Dalam pan dangann ya, in frastruktur m enentukan supra-struktur. Term asuk ke dalam in frastruktur adalah struktur ekon om i atau teknologi kebudayaan . Sedan gkan suprastrukturn ya adalah ideologi, kepercayaan , agam a, ide dan lain lain n ya. Bagin ya, ideologi akan san gat diten

-      

46 Soerjono Soekamto, Sosiologi: Suatu Pengantar, h. 219.

47 Dari pemahaman tersebut, berarti bahwa transformasi sosial pada hakekatnya

adalah transformasi kesadaran. Lebih jelas lihat Sidi Gazalba, Islam dan Perubahan Sosiobudaya, h. 66- 55.

48 L. Laeyendecker, Tata, Perubahan dan Ketimpangan; Suatu Pengantar Sejarah Sosiologi

(21)

Volume I, No.1, Januari 2012  I  8 7  tukan oleh ekon om i. Keadaan ekon om i m isaln ya, akan m en en tukan kesa-daran kelas, term asuk agam a juga akan san gat diten tukan oleh posisi ekon o-m i di ten gah o-m asyarakat.

Dalam teori Marxian tersebut, m asyarakat bisa dikatakan m en galam i tran sform asi sosial, jika sistem sosialn ya juga berubah. J adi, dalam perkem -ban gan m asyarakat itu in dividu tidak berperan apa-apa. In dividu-in dividu han yalah pion -pion kecil yan g digerakkan oleh sistem sosial, politik, dan ekon om i. Teori tran sform asi sosial yan g dipaham i oleh Marx, secara filosofis m em pun yai turun an dari m aterialism e yan g akhirn ya m em un culkan teori-teori determ inism e historis dan m aterialism e historis.49

Bagi Karl Marx, tran sform asi m asyarakat dibayan gkan m elalui proses dia-lektika tran sform asi kon tin yu den gan hadirn ya perten tan gan kelas yan g m em perebutkan pen guasaan berbagai alat produksi dan saat m en capai pun cak dialektika akan tercipta “m asyarakat yan g tak berkelas”.

Sem entara bagi Max Weber, bayangan tran sform asi itu tidaklah lewat sebu-ah proses dialektika yan g lin ier, seperti pikiran Karl Marx. Nam un , diba-yan gkan proses tran sform asi itu m elalui proses evolusion er diba-yan g berbagai un surn ya salin g berpen garuh atau salin g m em pen garuhi dalam sebuah ideal tipe m asyarakat.

Paradigm a Weber berm ula dari teorin ya ten tan g usaha pen capaian “tipe idea”. Pen capaian idea in i, dapat digerakkan oleh dom in asi dan otoritas sua-tu m asyarakat yan g dibedakan m en jadi tiga tipe yaisua-tu; tipe otoritas tradi-sion al, otoritas kharism atik dan otoritas legal-ratradi-sional. Ketiga otoritas in i, kem udian m en gon trol seluruh kekuatan m asyarakat dan m en jadi sum ber pen tin g bagi m un culn ya cita-cita dan nilai-n ilai.50 Artin ya, peran an pem e-gan g otoritas m en doron g m asyarakat un tuk m en galam i tran sform asi.

Ini berarti paradigm a Weber m em balikkan pan dangan Marx. Ia m isaln ya m en gatakan bahwa kekuatan sejarah itu san gat diten tukan oleh idea (gagas-an -gagas(gagas-an ). Ideologilah y(gagas-an g ak(gagas-an m en en tuk(gagas-an perubah(gagas-an ekonom i, sistem sosial, dan struktur politik. J ika ideologi suatu m asyarakat berubah, m aka

      

49 M. Fahmi, Islam Transendental; Menelusuri Jejak-jejak Pemikiran Islam Kuntowijoyo, h.

77.

50 L. Laeyendecker, Tata, Perubahan dan Ketimpangan; Suatu Pengantar Sejarah Sosiologi,

(22)

berubah pula in frastruktur m asyarakatn ya. J adi, m an usialah yan g m em -pen garuhi dan m erekayasa tran sform asi atau perubahan sosial.51

Den gan dem ikian , dapat dipaham i bahwa proses terjadinya tran sform asi sosial m en urut Weber, adalah karen a beberapa faktor yan g m en ggerak-kan n ya. Yaitu; Pertam a, pen capaian “tipe ideal”, dalam hal in i tipe ideal dapat terin spirasi dari ajaran agam a m aupun ajaran m oral. Kedua, orga-n isasi otoritas, Weber m eorga-n gaorga-n ggap faktor orgaorga-n isasi otoritas sebagai laorga-n g-kah awal terjadin ya tran sform asi. 52

Ide tran sform asi sosial Weber, secara im plisit juga dapat dilihat dari teori-n ya teteori-n tateori-n g trateori-n sisi m eteori-n uju kapitalism e. Uraiateori-n teteori-n tateori-n g paradigm a trateori-n s-form asi sosial Weber in i, dapat disederhan akan sebagaim an a seperti yan g diun gkapkan Kun towijoyo, bahwa hubun gan kausal dari terjadin ya trans-form asi sosial adalah akibat dari perubahan -perubahan pada tin gkat struk-tur tekn ik, yaitu kaum elit. Dom in asi kaum elit in ilah, yan g kem udian m en jadi agen perubahan budaya yan g pada akhirn ya m em pen garuhi struk-tur sosial.53

Paradigm a Weberian dalam m en jelaskan proses tran sform asi dari setruktur tekn ik ke struktur sosial in i, terlihat ketika ia dipakai un tuk m em aham i m asyarakat feodal.54 Men gen ai tran sform asi dan Islam , Weber, berpan -dan gan bahwa Islam tidak m em iliki persyaratan yan g cukup un tuk m en jadi agam a tran sform asi kultural bagi pem elukn ya, karen a Islam adalah agam a para prajurit yan g strukturn ya diban gun di atas kepen tin gan para ulam a yan g bersifat patrim on ial.55

Sedan gkan pan dangan Em ile Durkheim dalam m en gan alisis terjadin ya tran sform asi, berbeda den gan Marx dan Weber. Men urutn ya, tran sform asi dapat terjadi karen a terin spirasi dari sem an gat m oral, n ilai-n ilai, atau keyakin an yan g sam a dari m asyarakat, yaitu kesadaran kolektif (collectiv e Consciousness) yang terben tuk dari suatu kon sen sus yan g akan m em

pe-      

51 L. Laeyendecker, Tata, Perubahan dan Ketimpangan; Suatu Pengantar Sejarah Sosiologi,

h. 3 8.

52 L. Laeyendecker, Tata, Perubahan dan Ketimpangan; Suatu Pengantar Sejarah Sosiologi,

h. 320.

53 Kuntowijoyo, Paradigma Islam, h. 341 54 Kuntowijoyo, Paradigma Islam, h. 339.

55 Maksum (ed), “Bebaskan Agama dari Kepitan Ketiak Para Badut”, dalam Mencari

(23)

Volume I, No.1, Januari 2012  I  8 9  n garuhi pola kehidupan m asyarakat secara keseluruhan .56 Ia m em an dan g m asyarakat sebagai sebuah tatan an m oral, yaitu seperan gkat tun tutan nor-m atif yan g lebih sebagai ken yataan ideal daripada ken yataan nor-m aterial, yang terdapat dalam kesadaran in dividu. Walaupun , dalam cara terten tu juga berada di luar in dividu.57

Tran sform asi sosial terjadi pada m asyarakat tradision al m en uju m asyarakat m odern . Karen an ya, kesadaran kolektif yan g dim iliki kedua m asyarakat ter-sebut juga berubah, dari berdasarkan solidaritas m ekan ik m en jadi solida-ritas organ ik. Proses tran sform asi sosial dalam m asyarakat in i, m en gaki-batkan disin tegrasi solidaritas m ekan is, sehin gga rasion alitas sem akin di-perlukan dem i terciptan ya kon sen sus. Oleh karen a itu, m en urut Durkheim , diperlukan hukum repressiv e (m en ekan ) dan hukum restitutive yan g bersi-kap akom odatif.

Teori tran sform asi sosial Durkheim ini, dipen garuhi oleh kon sepn ya Auguste Com te (1798 -18 57), yan g m en yatakan bahwa sem ua m asyarakat m elewati tiga tahap, yaitu; teologis atau khayal, m etafisis atau abstrak, dan ilm iah atau positif.

Berkaitan den gan paradigm a Barat m en gen ai teori-teori tran sform asi sosial, Kun towijoyo m en ggam barkan dalam sebuah tabel atau skem a sebagai beri-kut :

56 L. Laeyendecker, Tata, Perubahan dan Ketimpangan; Suatu Pengantar Sejarah Sosiologi,

h. 28

57 L. Laeyendecker, Tata, Perubahan dan Ketimpangan; Suatu Pengantar Sejarah Sosiologi,

h. 283.

(24)

Kun towijoyo berpen dapat, struktur buday a ialah sen tim en -sen tim en kolek-tif atau n n ilai, term asuk agam a (Islam , Kristen , Hin du, Budha) dan n ilai-n ilai ideologi (seperti ilai-n asioilai-n alism e, kapitalism e, dem okrasi). Struktur sosial ialah kelom pok yan g terorgan isir dalam lem baga-lem baga, m isalnya jam ah, um at, ras, dan suku. Sedan gkan struktur tekn ik ialah realitas sosial yan g m en jadi saran a m en capai tujuan ken egaraan . Term asuk di dalam n ya adalah struktur kepem im pin an , struktur kekuasaan (eksekutif,legislatif), struktur kepartaian , dan struktur kepem ilikan (kelas sosial; bawah m en en gah, atas). Ia m eletakkan kelas bukan dalam struktur sosial tetapi dalam struktur tekn ik, karen a m en urutn ya ukuran sebuah kelas ialah kepem ilikan .59

Dari tabel m en gen ai tran sform asi sosial tersebut, dapat ditarik beberapa ke-sim pulan . Pertam a, Paradigm a Marxian beran ggapan bahwa proses sejarah bergerak secara m aterial dari penguasaan alat-alat produksi oleh kelas-kelas dom in an (struktur sosial) ke arah pem ben tukan struktur-struktur tekn ik yan g pada akhirn ya m em pen garuhi terben tukn ya struktur budaya. Kedua, paradigm a Weberian m elihat hubungan kausal dari terjadin ya tran sform asi sosial sebagai akibat dari perubahan -perubahan pada tin gkat struktur tek-n ik. Ketiga, dalam perspektif Durkheim , urutatek-n kausalitas tratek-n sform asi ber-asal dari perubahan struktur budaya, ke struktur sosial, dan akhirn ya ke struktur teknik.60

Dari gam baran ketiga paradigm a Barat itu pula, tam pak bahwa tran sform asi sosial adalah sebagai kausal terjadin ya perubahan pada struktur budaya, struktur sosial dan struktur tekn ik. Marx, Weber, dan Durkheim juga ber-an ggapber-an bahwa perubahber-an (term asuk konflik) bersum ber pada aspek-as-pek kon stitutif dari tatan an sosial.

Pa ra d igm a Is la m Me n ge n a i Tra n s fo rm a s i S o s ia l; D a ri Ke s a d a ra n N o rm a tif ke Ilm ia h

Dalam m en ghadapi perubahan -perubahan yan g berlan gsun g dalam m asya-rakat, terutam a um at Muslim , m aka akan tim bul pertan yaan -pertan yaan bagaim an a ajaran Islam ten tan g tran sform asi sosial? Dan apa jawaban Islam terhadap m asalah-m asalah tersebut? Serta ke m an a arah tran sform asi yan g

      

59 Kuntowijoyo, Muslim Tanpa Masjid, h. 316

60 Untuk lebih jelas tentang Paradigma Barat mengenai teori-teori Transformasi

(25)

Volume I, No.1, Januari 2012  I  9 1  dikehen daki Islam ? J awaban pertan yaan in i jelas akan m em bawa kepada kajian tran sform asi yan g terjadi dalam m asyarakat (um at).

Un tuk m en gan alisa fen om en a tran sform asi sosial dari kacam ata Islam , m aka kajian ten tan g sosiologi Islam perlu dihidupkan kem bali. Karen a, kajian ten tan g tran sform asi sosial um at Islam , m erupakan bagian atau caban g sosiologi Islam .61

Oleh karen a itu, diperlukan aktualisasi n ilai-n ilai Islam dalam dataran teori-praktikal em piris. Ia m en awarkan dua cara bagaim an a n ilai-n ilai n orm atif Islam dapat m en jadi operasion al dalam kehidupan um at (em piris). Perta-m a, n ilai-n ilai n orPerta-m atif diaktualkan lan gsun g Perta-m en jadi perilaku. Kedua, m entran sform asikan n ilai-n ilai n orm atif m en jadi teori ilm u sebelum diak-tualisasikan ke dalam perilaku.

Un tuk m ewujudkan iden ya tersebut, Kun towijoyo, m en yebut beberapa fase form ulasi sebagai m etode un tuk tran sform asi sebagai berikut: Teologi Filsafat sosial, Teori social, Perubahan sosial.62

Perspektif Islam terhadap paradigm a tran sform asi sosial, m en urut Kun to-wijoyo, adalah adan ya sen tim en kolektif dalam struktur in tern al um at, yaitu yang didasari oleh im m ateri yaitu im an .63 Karena, perubahan struktur sosial tidak m en jam in perubahan kesadaran . H al in i, berten tan gan den gan tesis Marxism e yan g m en yatakan bahwa kesadaran itu diten tukan oleh kon disi m aterin ya. Artin ya juga, superstructure diten tukan oleh structure.64

Kun towijoyo m en guraikan, sistem n ilai tauhid yan g m en derivasi im an ke-m udian ke-m eke-m un culkan koke-m un itas jake-m aah atau uke-m ke-m ah, yaitu koke-m un itas yan g m en ciptakan sistem kelem bagaan dan otoritasn ya sen diri. Struktur sem acam ini terbentuk pada tin gkat norm atif. Artinya, struktur sosial um at adalah derivasi dari sistem n ilai n orm atif yan g kem udian m en jadi acuan pem ben tukkan pran ata-pran ata dan lem baga-lem baga sosial. Den gan kata

      

61 Sosiologi Islam yaitu teori sosiologi yang merujuk pada ajaran Islam dan

disesuaikan dengan data-data empiris. Dalam konteks lebih luas beberapa cendekiawan Muslim mengajukan dan mengajak untuk membangkitkan kembali “keilmuan Islam” untuk mengcounter dominasi ilmu sosial Barat, diantaranya yaitu; Naquib al-Atas, Mulyadi Kartanegara, dan juga Kuntowijoyo sendiri. Lebih jelas tentang sosiologi Islam lihat Gazalba, Islam dan Perubahan, h. 39.

62 Kuntowijoyo menilai bahwa kemajuan bagi umat Islam itu diukur dari

bertam-bahnya iman. Mengenai hal itu lihat Paradigma Islam, h. 170.

63 Kuntowijoyo, Paradigma Islam, h. 341

(26)

lain , um at m enjadi suatu en titas yan g ideal karen a un sur kon stitutifn ya adalah n ilai seperti um pam an ya adalah kon sep um m ah-w ahidah.65

Oleh karen a itu, m en gajukan prasyarat in telektual yaitu reorien tasi kesa-daran dari tin gkat n orm atif ke tin gkat ilm iah. Kun towijoyo, berkesim pulan bahwa kon sep-kon sep n orm atif yan g terban gun sebagai sistem n ilai, m em er-lukan orien tasi kesadaran agar dapat dipaham i secara em piris. Selan jutn ya, in i berarti m em butuhkan objektifikasi dan kon septualisasi.

Den gan bergerak dari tin gkat kesadaran n orm atif ke tin gkat kesadaran ilm i-ah, m aka diharapkan sistem n ilai yan g terkan dun g dalam doktrin -doktrin Islam (Al-Qur’an dan As-Sun ah) dapat dikaitkan den gan m asalah-m asalah gejala kem asyarakatan yan g em pirik dan kem udian m en jadi sebuah teori sosial.

Apa lagi sekaran g, um at Islam dihadapkan pada perubahan m asyarakat dan tekn ologi. Maka, tugas pen tin g Islam di sin i – baik sebagai sebuah ilm u m aupun ideology - m en urut Kun towijoyo adalah m en gubah m asyarakat sesuai den gan cita-cita dan visin ya m en gen ai tran sform asi sosial serta m en g-ubah m asyarakat ke tatan an yan g lebih ideal.

Lebih jauh m en urut Kun towijoyo, teori-teori yan g diderivasi dari sebuah ideologi sosial den gan sen dirin ya akan m elahirkan tran sform asi sosial. Karen a m en urutn ya, ham pir sem ua teori sosial bersifat tran sform atif, sesuai den gan paradigm an ya un tuk m em bangun tatan an m asyarakat yan g dicita-citakan . Islam sebagai ideologi sosial, juga m en derivasi teori-teori social-n ya.66

J elasn ya tran sform asi sosial dalam pan dan gan Islam , m en urut Kun to-wijoyo, pada hakikatn ya adalah perubahan -perubahan n orm a. J adi, m asya-rakat m em bentuk norm a-norm a baru sebagai pern yataan perubahan pen ga-lam an dan pem ikiran . Supaya perubahan itu m en jadi kem ajuan bagi m asya-rakatn ya, m aka harus diusahakan perpaduan kem bali (rein tegrasi), dengan m en yusun n orm a-n orm a kehidupan m asyarakat yan g lebih cocok den gan keperluan baru m asyarakat. Dim an a nan tin ya, n orm a-n orm a itu n antin ya m en jadi sem acam pan duan m asyarakat yan g berubah tersebut.67

      

(27)

Volume I, No.1, Januari 2012  I  9 3  Pada intinya, perspektif Islam terhadap paradigm a tran sform asi sosial ada-lah adan ya sen tim en kolektif dalam struktur in ternal um at, yaitu yan g di-dasari im an atau n ilai-n ilai tran sen den tal. Dalam Islam , rum usan im an , ilm u dan am al adalah san daran epistem ologisn ya. Kun to m en ilai, m asya-rakat Islam adalah m asyaasya-rakat dem okratis tan pa koersi dan struktur.68

J adi, tran sform asi sosial dalam paradigm a Islam , berakar pada m isi ideo-logisn ya, yakni cita-cita untuk m enegakkan am ar m a’ruf dan n ahiy m un kar dalam m asyarakat di dalam ran gka tu’m in un a billah (keim an an kepada Tuhan ).69 Am ar m a’ruf artin ya adalah sebuah proses hum an isasi dan em an sipasi. Sedan gkan nahy m un kar, m erupakan upaya un tuk liberasi. Keduan ya in i, m erupakan satu kesatuan den gan apa yan g disebut den gan tran sen den si.

Den gan dem ikian , tran sform asi dalam pan dan gan Islam pada dasarn ya m erupakan gerakan kultural yan g didasarkan pada hum an isasi, liberasi dan tran sen den si yan g bersifat profetik, yakn i pen gubahan sejarah kehidupan m asyarakat oleh m asyakat sen diri ke arah yan g lebih pastisipatif, terbuka, dan em an sipatoris.70 J adi, cita-cita un tuk hum an isasi, em an sipasi, liberasi dan tran sen den si in ilah yan g m em otivasi gerakan transform asi m enurut perspektif Kun towijoyo. Secara im plisit dapat dijelaskan bahwa ben an g m erah dari cita-cita tersebut adalah m erupakan karakteristik paradigm a Islam dalam m elihat tran sform asi sosial.

Den gan m en ggun akan pen dekatan paradigm a Barat (Marx, Weber, Dur-kheim ) dan paradigm a teoritis Islam , m en urut Kun towijoyo, um at diharap-kan dapat m en an gkap fenom en a perubahan atau tran sform asi sosial yan g terjadi pada dirin ya. Dalam hal in i, Kun towijoyo, den gan m elihat persam aan dan perbedaan kedua pen dekatan tersebut han ya m em perbandin gkan dalam

      

68 Ketiganya inilah sebagai landasan teologis dalam konstruksinya Kuntowijoyo

dalam kaitannya dengan ide Islamisasi ilmu yang diidekannya. Pembahasan hal ini juga disinggungnya dalam bukunya; Paradigma Islam, Identitas Politik Umat Islam, Muslim Tanpa Masjid dan Islam sebagai ilmu. Ketiganya berangkat dari upaya Kunto dalam menafsirkan Qur’an surat Ali Imran ayat 110 disesuaikan dengan kontekstualnya sekarang ini, teru-tama dalam menangkap fenomena transformasi Umat Islam dewasa ini.

69 Kuntowijoyo, Paradigma Islam, h. 338.

(28)

tin gkatan m etodologis, bukan filosofis-epistem ologis, karen a kedua-n ya juga sam a-sam a bersifat em piris.71

Artin ya, dari ketiga paradigm a Barat ten tan g tran sform asi sosial m isaln ya, Kun towijoyo den gan pen dekatan perspektif Islam n ya, n am pakn ya lebih dekat den gan paradigm a Durkheim dan ten tu juga den gan an alisisn ya tersen -diri yan g tidak lepas dari pen dekatan yan g m en ggun akan keran gka atau postulat-postulat ilm u sosial lain n ya, terutam a Augus Com te.

      

71 M. Fahmi, Islam Transendental; Menelusuri Jejak-jejak Pemikiran Islam Kuntowijoyo, h.

(29)

Volume I, No.1, Januari 2012  I  9 5  Biblio gra fi

_ _ _ _ _ _ _ _ _ , Al Qur’an dan Terjem ahn y a (Medinah Munawwarah: Mujam m a’ Khadim H aram ain asy Syarifain ).

Ali, Fachry dan Effen di, Bachtiar, M eram bah Jalan Baru Islam (Ban dun g: Mizan , 198 6).

Am in , M. Masyhur dan Najib, Muham m ad (ed), Agam a, Dem okrasi dan Tran sform asi Sosial (Yogyakarta: LKPSM, 1993).

An war, M. Syafi’I, Pem ikiran dan Aksi Islam di In donesia; Sebuah Kajian Politik tentang Cendekiaw an M uslim Orde Baru (J akarta: Para-m adin a, 1995).

Gazalba, Sidi, Islam dan Perubahan Sosiobuday a (J akarta: Pustaka Al-H usn a, 198 3).

H . Lauer, Robert, Pesrpektif Ten tan g Perubahan Sosial (J akarta: Rin eka Cipta, 1993).

H asan, Tholhah, Muham m ad, Islam dalam Perspektif Sosio-Kultural (J akarta: Lan tabora Press, 20 0 4), cet. III.

Kun towijoyo, “Musuh-m usuh Islam ,” w w w .um m at.co.id/ 218 esai.htm .

Kun towijoyo, Dinam ika Sejarah Um at Islam (Yogyakarta: Salahuddin Press, 198 4).

Kun towijoyo, Identitas Politik Um at Islam (Ban dun g: Mizan ,1994).

Kun towijoyo, Islam sebagai Ilm u; Epistem ologi, Methodologi, dan Etika (Ban dun g : Teraju, 20 0 4).

Kun towijoyo, M uslim Tanpa Masjid; Esai-esai Agam a, Buday a dan Politik dalam Bingkai Strukturalism e Tran sen den tal (Ban dun g: Mizan 20 0 1).

Kun towijoyo, Paradigm a Islam ; In terpretasi Un tuk Aksi (Ban dung: Mizan , 1993).

Kun towijoyo, Selam at Tinggal M itos, Selam at Datang Realitas ( Ban dun g : Mizan, 20 0 2).

L. Laeyen decker, Tata, Perubahan dan Ketim pan gan ; Suatu Pengan tar Sejarah Sosiologi (J akarta: Gram edia, 198 3).

M. Echols, J ohn dan Shadily, H asan , Kam us In don esia-Inggris (J akarta: PT. Gram edia, 1990 ) cet.XVIII.

(30)

Rahardjo, Dawam , In telektual In telegen sia dan Prilaku Politik Bangsa (Ban dun g: Mizan , 1999).

Soekam to, Soerjon o, Sosiologi: Suatu Pen gan tar (J akarta: UI Press, 1994).

Gambar

Tabel 1:
Tabel 2 :  Hubungan Kausal Struktur Budaya, Struktur Sosial, dan Struktur

Referensi

Dokumen terkait

Rata-rata tingkatan adopsi teknologi sosial media oleh UMKM di Kota Surakarta sampai pada tahap “interest” yaitu UMKM tertarik atau berminat menggunakan TSM dan

berkelanjutan dan holistik ini tidak dipenuhi pembangunan perikanan akan mengarah kepada degradasi lingkungan, overeksploitasi, dan destructive fishing practices.

Untuk memperoleh susunan elektron yang stabil dapat dilakukan dengan cara: Suatu unsurdengan nomor atom 12 dapat membentuk ikatan ion dengan unsur bernomor atom ….. Menurut

 Guru lalu bertanya pendapat siswa, apakah kalimat minta tolong dan terima kasih yang sesuai dengan gambar atau teks bacaan.  Guru lalu minta siswa tersebut mengamati kegiatan

Promosi dan visual branding yang dirancang diharapkan dapat membuat Teluk Kiluan semakin berkembang menjadi objek wisata yang lebih dikenal masyarakat melalui

Jagung merupakan salah satu serealia yang strategis dan bernilai ekonomi serta mempunyai peluang untuk dikembangkan karena kedudukannya sebagai sumber

Pembiayaan musyarakah dilakukan antara nasabah dan Bank Muamalat dalam suatu usaha dimana masing-masing pihak berdasarkan kesepakatan memberikan kontribusi sesuai kebutuhan