• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan dan Manfaat Tumbuhan dari Poh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penggunaan dan Manfaat Tumbuhan dari Poh"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Penggunaan dan Manfaat Tumbuhan dari Pohon Arak

Salvadora persica

Arak adalah pohon yang paling penting di jazirah Arab. Pohon ini sering pula disebut dengan syajar al-Miswak karena ranting dan akarnya digunakan untuk bersiwak (menyikat gigi). Arak juga terkenal sebagai pohon khardal, karena buahnya yang dapat dimakan berbau khardal (biji sawi/mostar).

Kayu Arak atau yang juga sering dikenal dengan sebutan Siwaak, deketahui baik dari sudut ilmiah dikenal sebagai spesies Persica Salvadora. Alorakip adalah semak tahunan dengan ranting lezat biasanya menggantung atau merambat, dia tumbuh tidak lebih dari empat meter. Pohon Arak ini mempunyai daun yang berwarna hijau cerah dan tunggal, bunga warna putih kecil dan buah dalam bentuk kelompok seperti bentuk blueberry, pada awalnya berwarna hijau kemudian berubah warna merah cerah pada saat jatuh tempo akan menjadi warna ungu menjadi hitam dan disebut buah Ebat arak. Akar arak Tanaman panjang membentang di bawah permukaan tanah dan akar adalah bagian yang digunakan dalam menyikat gigi, yang mana para pedagang arak kemudian menggali bumi dan mengumpulkan akar tersebut dalam ukuran yang berbeda dan kemudian dipotong menjadi ukuran yang berbeda tergantung pada ketebalan, dimana tebal dan tipis, dan dijual dalam bentuk paket-paket atau ikatan-ikatan, mereka menjualnya di pasar dan di dekat pintu mesjid dan sekolah (Mimi,2011)

Menurut Ra’ed (1999) Siwak atau miswak berbentuk batang, diambil dari akar dan ranting segar tanaman al-Arak (Salvadora persica) yang kebanyakannya tumbuh di kawasan Timur Tengah, Asia dan Afrika. Ia berdiameter dari 1 cm sehingga 5 cm. Pohon al-Arak adalah pohon yang kecil seperti belukar dengan batang yang bercabang-cabang, diameternya lebih dari satu kaki, jika kulitnya dikupas, warnanya agak keputihan dan memiliki banyak juntaian serat. Akarnya pula berwarna coklat dan bahagian dalamnya berwarna putih.

Siwak berfungsi mengikis dan membersihkan bahagian dalam mulut. Batangnya memiliki serat batang yang elastik dan tidak merosakkan gigi walaupun di bawah tekanan yang keras, bahkan batang siwak yang berdiameter kecil mempunyai kemampuan yang tinggi untuk menerobos ke dalam mulut bagi mengeluarkan sisa makanan dari celah-celah gigi dan menghilangkan plak (Al bayan, 2014)

(2)

sebagai obat sakit wasir, limpa, dan demam. Dengan khamth, pohon ini disebut dalam al-Qur’an (QS. Saba [34]: 16)

Sejak zaman dahulu, manusia telah mengenal beberapa variasi teknik dalam membersihkan gigi. Antaranya mereka menggunakan bulu ayam, duri landak, tulang hingga kepada kayu dan ranting-ranting sebagai alat pembersih gigi. Siwak (Chewing Stick) telah digunakan oleh orang Babilonia dalam Tamadun Mesopotamia semenjak 7000 tahun yang lalu. Ia kemudian digunakan pula oleh masyarakat di Yunani dan Rom. Ia juga turut digunakan oleh kaum Yahudi dan masyarakat dalam empayar Islam (Almas, 1993)

Siwak memiliki pelbagai nama di setiap komuniti manusia. Masyarakat di Timur Tengah misalnya di Arab Saudi menyebutnya sebagai miswak, siwak

atau al-Arak di Pakistan dan India, ia disebut dengan datan atau miswak. Manakala di Tanzania disebut miswaki (Almas, 2001)

Penggunaan siwak ini berasal dari tanaman yang berbeza pada setiap kawasan. Di Timur Tengah, sumber utama yang sering dijadikan siwak ialah dari pohon al-Arak atau nama saintifiknya Salvadora Persica, di Afrika Barat ia diambil daripada pohon lemon (the lime tree) (Citrus aurantafolia) dan pohon jeruk (Citrus sinesis). Akar tanaman Senna (Cassia vinea) digunakan oleh orang Amerika berkulit hitam (American Negroes), Laburnum (Cassia sieberianba) digunakan di Sierra Leone serta Neem (Azadiraachta indica) digunakan secara meluas di benua India.

Masyarakat Arab sebelum kedatangan Islam telah menggunakan akar dan ranting dari pohon al-Arak (Salvadora persica) yang hanya tumbuh di kawasan Timur Tengah dan Afrika sebagai alat untuk membersihkan gigi. Setelah kedatangan Islam, Rasulullah s.a.w. menerimapakai cara membersihkan gigi ini dan Baginda menetapkan penggunaan siwak

(chewing stick) sebagai sunnah Baginda yang amat digalakkan.

Dr Khalid Almas, seorang Penolong Profesor dan perunding dari Bahagian Peridontik, Universiti King Saud di Riyad, Arab Saudi banyak melakukan kajian terhadap siwak ini. Antaranya ialah kajian perbandingan terhadap tujuh jenis batang kayu sugi (siwak) yang diambil dari pelbagai kawasan dan jenis seperti Pakistan Neem (Azadirechta indica), Zaitoon (Olea europaea), Kikar (Accacia arabia), Peelu (Salvadora persica), Ban (Glycosmic pentaphylla), Khiran (Capparis aphylla) dan Arak (Salvadora persica) yang diperolehi menerusi pasar terbuka (open market). Enam daripada batang

siwak diambil dari kawasan Punjabi di Pakistan dan spesies Arak dari kawasan Gizan di Arab Saudi (Almas, 2001)

Hasil kajian mendapati bahawa penggunaan kayu siwak bagi spesies

(3)

faecalis iaitu sebanyak 50% berbanding dengan spesies lain yang diujikaji. Menariknya dalam kajian ini, Peelu (Salvadora persica) dari Pakistan, didapati tidak mempunyai sebarang fungsi antibakteria (Almas, 2001).

Berdasarkan kepada perbincangan yang dilakukan, dapat dirumuskan bahawa menggosok gigi merupakan amalan yang dilakukan oleh manusia sejak zaman berzaman lagi. Kedatangan Islam telah mengangkat amalan murni ini dan menjadikannya sebahagian daripada Sunnah Nabi s.a.w. Kepentingan dan manfaat dari penerusan amalan ini memang tidak dapat disangkal lagi, malah menerusi kajian saintifik dan kajian klinikal oleh pakar-pakar perubatan khususnya pakar-pakar-pakar-pakar dalam bidang pergigian membuktikan bahawa amalan siwak yang menggunakan sumber dari pohon

al-Arak atau nama saintifiknya Salvadora persica terbukti cukup berkesan untuk menjaga gigi dari sebarang kerosakan dan pereputan.

Jelasnya, siwak merupakan berus semula jadi yang Allah ciptakan untuk manusia. Penggunaan siwak bukan saja baik untuk kesihatan, tetapi ia juga ekonomik dan sesuai digunakan oleh seisi keluarga pada bila-bila masa. Ia adalah berus gigi yang ideal anugerah Allah, yang berbeza dengan sebarang jenis berus gigi ciptaan manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Dr Khalid Almas (1993), “Chewing Stick and its Role in Oral Health”, Journal Postgraduate Dentist, Vol. 3, 1993, h. 214-218.

Dr Khalid Almas (2001), “The Antimicrobial Effects of Seven Different Types of Asia Chewing Sticks”, Odonto-Stomatologie Tropicale Journal, 2001, h. 17-20. www.santetropicale.com/resume/49604.pdf 11 Januari 2008.

http://bidan-ummi.blogspot.com/2011/02/kayu-arak-dan-manfaat-bersiwak.html Diakses 19 Juni 2014 Jam 3.00

http://albayanjournal.com/view/articles/57/html Diakses 19 Juni 2014 Jam 3.00

Referensi

Dokumen terkait

Pembeli futures setuju untuk membeli sesuatu (suatu komoditi atau aset tertentu) dari penjualA. futures , dalam jumlah tertentu, dengan harga tertentu, dan pada batas waktu

Dalam indeks Treynor, kinerja portofolio dilihat dengan cara menghubungkan tingkat return portofolio dengan besarnya risiko dari.

[r]

trailing edge , cross passage flow tersebut ber- tumbukan secara frontal dengan curl flow yaitu aliran yang berasal dari sisi tekan menuju sisi hisap sudu itu sendiri

Penambahan Komposisi Cu, Pb dan Sn dapat meningkatkan sifat mekanik bahan yang meliputi kekuatan tarik dan kekerasan permukaan (sifat mekanis seperti kekuatan tarik, kekerasan

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Kajian Analisis Risiko Keberadaan Tempat Pemotongan Ayam di Kawasan Pondok Rumput Bogor terhadap Penyebaran Penyakit

Evaluasi Drug Related Problems Kategori Penyesuaian Dosis Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta Utara.. untuk dipublikasi atau

Kebutuhan Alsintan dan Jumlah Tenaga Kerja Bidang (Studi Kasus di Kecamatan7. Jenggawah, Kabupaten Jember) adalah benar-benar hasil karya sendiri,