• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIFITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIK (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "EFEKTIFITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIK (1)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIFITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA SMA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS

PENDEKATAN SAINTIFIK

Petri Reni Sasmita

STKIP Muhammadiyah Sungai Penuh

Abstrak: Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMA Negeri 2 Sungai Penuh terlihat bahwa hasil belajar peserta didik masih belum mencapai KKM. Salah satu penyebabnya adalah perangkat pembelajaran yang disusun guru belum sesuai dengan tuntutan kurikulum. Guru belum menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran yang digunakan guru belum mampu membelajarkan peserta didik secara keseluruhan. Kemudian sumber belajar yang digunakan guru juga masih bersumber dari penerbit. Oleh karena itu, perlu dikembangkan perangkat pembelajaran dengan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis pendekatan saintifik. Tujuan penelitian adalah mengetahui efektifitas perangkat pembelajaran fisika dengan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis pendekatan saintifik pada materi suhu, kalor, dan perpindahan kalor. Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan (research and development). Model pengembangan yang digunakan adalah model 4-D yang terdiri dari tahap pendefinisian (define), perancangan (design) pengembangan (development), dan penyebaran (disseminate). Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh perangkat pembelajaran yang efektif yaitu 77,75.

Keywords: Strategi, Inkuiri Terbimbing, Pendekatan Saintifik

PENDAHULUAN

Pendidikan yang bermutu dan kompetitif sangat diperlukan dalam era globalisasi. Di mana peserta didik dihadap -kan dengan perkembangan ilmu pengeta-huan dan teknologi yang berkembang sangat pesat. Hal ini berimplikasi terhadap dunia pendidikan. Oleh karena itu, pendi-dikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan inovasi. Sehingga Peserta didik mampu bersaing secara kompeten dalam pasar internasional.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mewujudkan tuntunan tersebut. Mulai dari penyempurnaan ter-hadap kurikulum berbasis kompetensi ke kurikulum tingkat satuan pendidikan dan sekarang berlaku kurikulum 2013. Kuri-kulum 2013 menekankan pengembangan kompetensi pengetahuan, keterampilan,

dan sikap peserta didik secara holistik (seimbang). Dalam proses pembelajaran ditekankan menggunakan pendekatan ilmiah (scientific approach). Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran yang di maksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaringan untuk semua mata pelajaran. Kemudian Kemendikbud juga memberikan pelatihan, lokakarya, dan seminar kepada guru-guru.

Namun kenyataannya dilapangan, hasil belajar peserta didik masih belum mencapai kriteria kentuntasan minimum (KKM). Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di salah satu SMA/MAN Sungai Penuh diperoleh data pada Tabel 1.

(2)

KKM sebesar 70. Data beberapa kelas tersebut terlihat persentase tuntas lebih kecil daripada persentase tidak tuntas. Hal tersebut perlu diketahui penyebabnya. Oleh karena itu dilakukan observasi ter-hadap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran.

Tabel 1. Nilai Ulangan Harian Tahun Ajaran 2016/2017

No Lokal

Rata-rata ulangan

harian % tuntas

% tidak tuntas

Jumlah peserta didik 1 X MIA 1 58,03 51,5 48,5 33 2 X MIA 2 40,25 42,8 57,2 35 3 X MIA 3 41,84 45,9 54,1 37 4 X MIA 4 51,05 60,5 39,5 38 5 X MIA 5 41,92 42,1 57,9 37 (Guru fisika kelas X MAN 1 Sungai Penuh)

Berdasarkan observasi terhadap perencanaan pembelajaran terlihat bahwa perangkat pembelajaran fisika yang digu-nakan guru belum sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Dalam rencana pelaksana an pembelajaran (RPP) belum tercantum tahap-tahap pendekatan saintifik. Pada RPP yang digunakan guru masih belum dikembangkan tujuan pembelajaran secara rinci. Antara tujuan pembelajaran di RPP dengan lembar kerja peserta didik (LKDP) yang digunakan guru belum sinkron. Untuk metode yang digunakan dalam pembelajaran sudah ada variasinya. Dalam pembelajaran suhu, kalor, dan perpindah -an kalor, selain menggunak-an metode ce-ramah, guru juga menggunakan metode diskusi dan eksperimen namun tetap saja pembelajaran yang terjadi belum sesuai harapan. Strategi pembelajaran yang di gunakan guru masih belum bisa membe-lajarkan peserta didik secara keseluruhan. Peserta didik belum dilatih dalam penye-lidikan pengetahuan, menemukan konsep, ide, dan informasi melalui usaha sendiri. Jadi, perangkat pembelajaran fisika yang digunakan guru belum mampu mendu-kung tercapainya tujuan pembelajaran.

Perangkat pembelajaran lain yang diamati adalah sumber belajar fisika yang

jaran guru menggunakan beberapa buku paket dari penerbit. Peserta didik juga memiliki bahan ajar berupa lembar kerja peserta didik (LKPD) yang juga diperoleh dari penerbit. Pada LKPD yang digunakan peserta didik, disajikan materi suhu, kalor, dan perpindahan kalor serta lembar kerja. Tetapi lembar kerja tersebut berupa soal-soal latihan. LKPD yang dimiliki peserta didik belum menuntun peserta didik da-lam menyelidiki pengetahuan dan mene-mukan konsep pelajaran. Hal ini menye-babkan aktivitas peserta didik untuk men-coba dan menemukan suatu konsep pe-lajaran kurang maksimal. Sementara itu, dari segi lembar penilaian yang digunakan guru belum sesuai dengan tujuan pembe-lajaran, sehingga penilaian yang dilakukan belum maksimal. Penilaian hendaknya di lakukan di setiap kegiatan pembelajaran sehingga dapat mengukur kompetensi pe-ngetahuan, sikap, dan keterampilan pese-rta didik dengan baik. Kemudian dalam pelaksanaan pembelajaran dan penilaian terlihat lebih ditekankan pada peningkatan kompetensi belajar pada aspek pengeta-huan, sedangkan peningkatan kompetensi sikap dan keterampilan sedikit terabaikan.

(3)

Pendekatan saintifik dalam pembe-lajaran diharapkan peserta didik memiliki kom-petensi yang seimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Di samping itu hasil belajarnya diharapkan melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahu-an ypengetahu-ang terintegrasi. Penerappengetahu-an pendekat-an saintifik dalam pembelajarpendekat-an melibat-kan keterampilan proses, seperti menga-mati, mengklarifikasi, mengukur, mera-malkan, menjelaskan dan menyimpulkan. Pendekatan saintifik dikenal juga dengan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran dikemukakan Keme-ndikbud 2013 sebagai asumsi atau aksio-ma ilmiah yang melandasi proses pem-belajaran. Adapun keterampilan-keteram-pilan belajar yang membangun pende-katan saintifik yaitu mengamati, me-nanya,menalar,mencoba,menyimpulkan,d an mengkomunikasikan.

Penelitian terdahulu yang telah dilakukan Anggareni (2013) terkait dengan implementasi strategi pembelaj-aran inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis dan pemahaman konsep IPA peserta didik SMP. Hasil penelitian yang di-peroleh menyatakan bahwa terdapat per-bedaan yang signifikan antara peserta didik yang diajarkan dengan strategi in-kuiri dengan konvensional. Strategi pem-belajaran inkuiri terbukti dapat mening-katkan pemahaman konsep peserta didik. Kemudian, Asyhari (2014) juga melakuk-an penelitimelakuk-an tentmelakuk-ang pengembmelakuk-angmelakuk-an pe-rangkat pembelajaran fisika SMA berbasis inkuiri terbimbing. Produk yang dihasil kan memperoleh nilai 4 dengan kategori baik. Tetapi pada penelitian tersebut hanya terfokus pada strategi pembelajaran inkuiri belum diteliti tentang pendekatan saintifik.

Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa peran guru dalam memajukan pendidikan sangat besar. Oleh karena itu,

kemampuan guru dalam merancang belajaran sangat dituntut agar proses pem-belajaran menjadi terarah dan sesuai dengan tuntutan kurikulum. Untuk dapat menciptakan pembelajaran yang terarah dan bermakna. Maka guru diwajibkan untuk memahami kurikulum dan dapat menyusun perangkat pembelajaran yang komprehensif. Oleh sebab itu akan dilakukan penelitian untuk mengembang-kan dan mengimplementasimengembang-kan perangkat pembelajaran dengan strategi pembelajar-an inkuiri terbimbing berbasis pendekatpembelajar-an saintifik pada materi suhu, kalor, dan perpindahan kalor. Tulisan ini merupakan hasil pengembangan perangkat pembela-jaran fisika menggunakan strategi pem-belajaran inkuiri terbimbing pada materi suhu, kalor, dan perpindahan kalor. Rumusan masalah yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana mengembangkan perangkat pembelajaran fisika dengan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing ber-basis pendekatan saintifik pada materi suhu, kalor, dan perpindahan kalor yang efektif ?

2. Seberapa besar tingkat keefektifan perangkat pembelajaran fisika dengan strategi pembelajaran inkuiri terbim-bing berbasis pendekatan saintifik pada materi suhu, kalor, dan perpindahan kalor ?

METODE

Jenis penelitian yang dilakukan berupa penelitian pengembangan

(rese-arch and development). Proses

penge-mbangan perangkat pembelajaran ini mengacu pada model pengembangan Thiagarajan, Semmel dan Semmel (1974: 5) yang dikenal dengan Four-D model (model 4-D). Model pengembangan 4-D

model terdiri dari 4 tahap yaitu: tahap

(4)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Suatu pembelajaran akan efektif bila peserta didik secara aktif dilibatkan dalam pengorganisasian dan penemuan informasi (pengetahuan). Dengan demiki-an dalam pembelajardemiki-an perlu diperhatikdemiki-an aktivitas peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran. Jika peserta didik semakin aktif, maka pembelajaran akan semakin efektif.

Kompetensi dalam UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen diterangkan bahwa kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh seseorang. Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran suhu, kalor, dan perpindahan kalor dalam strategi pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis pendekatan saintifik ini meng-harapkan peserta didik dapat belajar secara aktif, sehingga bisa menemukan sendiri konsep dengan adanya pengalaman belajar selama proses pembelajaran.

Analisis hasil belajar peserta didik pada kompetensi pengetahuan menunjuk-kan tingkat ketuntasan belajar secara klasikal yang tinggi dengan persentase ketuntasan 97 % pada keempat pertemuan. Nilai rata-rata hasil belajar peserta didik juga tergolong baik yaitu 73 yang berada diatas KKM yaitu 70. Dilihat dari per-sentase keempat pertemuan menunjukkan adanya peningkatan persentase ketun-tasan. Hasil ini memberikan kesimpulan bahwa perangkat yang dikembangkan dapat meningkatkan kompetensi penge-tahuan peserta didik.

Hasil analisis data hasil belajar pada kompetensi keterampilan menunjuk-kan nilai yang tinggi. Nilai rata-rata hasil belajar kompetensi keterampilan yaitu 82,1 dengan kategori sangat baik. Dari hasil pengamatan observer secara umum selama melakukan percobaan sebagian peserta didik sudah antusias dalam melaksanakan praktikum. Ini membukti-kan bahwa pengalaman belajar yang di

dapatkan selama pembelajaran bermakna bagi peserta didik untuk menemukan sen-diri konsep-konsep yang akan dipelajari.

Analisis data pada hasil belajar sikap menunjukkan peningkatan pada setiap kali pertemuan. Dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan perangkat pembelajaran suhu, kalor, dan perpindah-an kalor dalam pembelajarperpindah-an strategi pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis pendekatan saintifik, sikap peserta didik sangat baik dalam proses pembelajaran. Nilai rata-rata hasil belajar sikap yaitu 76 yang dapat dikategorikan baik. Hasil ini menunjukkan sikap peserta didik dalam pembelajaran termasuk meningkat pada setiap pertemuan. Dari hasil pengamatan observer secara umum selama melakukan proses pembelajaran sebagian peserta didik sudah menumbuhkan karakter ingin tahu, luwes, jujur, kritis, dan teliti dalam melaksanakan proses pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat meningkatkan kompetensi belajar peserta didik pada kompetensi sikap jika penerapan perang-kat pembelajaran ini dikembangkan untuk materi selanjutnya. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perangkat perangkat pembelajaran suhu, kalor dan perpindahan kalor dengan strategi pem-belajaran inkuiri terbimbing berbasis pen-dekatan saintifik dapat meningkatkan aktivitas dan kompetensi belajar peserta didik.

(5)

revisi berupa: menjelaskan informasi pada bagian petunjuk belajar dan membimbing peserta didik dalam merumuskan masalah. Selain itu, pada tahap ini juga dilakukan persiapan lebih baik lagi sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan.

Tahap penyebaran dilakukan untuk mengetahui tingkat kepraktisan dan keefektivan perangkat jika dicobakan pada kelas yang lebih luas. Penyebaran dilaku-kan di SMAN 1 Sungai Penuh. Latar bela-kang dipilih SMAN 1 Sungai Penuh kare-na sekolah tersebut memiliki tingkat pres-tasi yang hampir sama dengan sekolah uji coba. SMAN 1 Sungai Penuh merupakan salah satu sekolah yang menggunakan kurikulum 2013.

Sesuai dengan tujuan tahap penyebaran ini maka perlu dilakukan uji keefektifan jika dicobakan pada kelas yang berbeda. Hasil analisis efektivitas memperlihatkan bahwa peserta didik sudah mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Perangkat yang dikem-bangkan praktis dan efektif ketika digunakan di kelas lain.

Uji yang dilakukan pada tahap penyebaran juga sama dengan tahap uji coba. Pada tahap uji coba respon peserta didik untuk modul dan LKPD yaitu sebesar 81,5 dan 81,7. Sedangkan, pada tahap penyebaran skor 84,1 dan 82,6. Ber-dasarkan hasil tersebut ternyata respon peserta didik pada kelas penyebaran lebih tinggi dibandingkan kelas pada tahap ujicoba. Hal ini disebabkan oleh perangkat yang dikembangkan dirancang sesuai dengan karakter peserta didik pada tahap penyebaran. Nilai kompetensi pengeta-huan pada tahap ujicoba dan tahap penyebaran juga meningkat. Selanjutnya, pada kompetensi sikap kedua kelas mengalami peningkatan sikap. Kompeten-si Kompeten-sikap pada kelas uji coba lebih tinggi dibandingkan dengan kelas pada tahap penyebaran. Untuk keterampilan, kedua kelas mengalami peningkatan yang sama. Hal ini disebabkan oleh pengaruh

peng-gunaan LKPD berbasis pendekatan sain-tifik dengan strategi inkuiri terbimbing.

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Perangkat pembelajaran dikembangkan dengan 3 tahap yaitu pendefinisian, perancangan dan pengembangan (uji coba). Hasil pengembangan yang dila-kukan diperoleh perangkat pembelajar-an materi suhu, kalor dpembelajar-an perpindahpembelajar-an kalor menggunakan strategi pembela-jaran inkuiri terbimbing berbasis pen-dekatan saintifik yang memenuhi kriteria efektif. efektifitas perangkat pembelajaran dinyatakan efektif dilihat dari rata-rata nilai akhir kompetensi belajar dan aktivitas belajar yang berada berada pada skor 78,78.

2. Perangkat pembelajaran fisika disebar-kan dengan cara menggunadisebar-kan perang-kat pembelajaran disekolah lain upaya memperoleh masukkan dari pemakai. Hasil penyebaran yang dilakukan di-peroleh data bahwa perangkat pem-belajaran materi suhu, kalor dan perpindahan kalor menggunakan stra-tegi inkuiri terbimbing berbasis pen-dekatan saintifik dinyatakan efektif dilihat dari rata-rata nilai akhir kom-petensi belajar dan aktivitas belajar yang berada pada skor 77,75.

Adapun implikasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi peserta didik, perangkat pembe-lajaran fisika dengan strategi inkuiri terbimbing berbasis pendekatan sain-tifik dapat meningkatkan kompetensi peserta didik. Baik kompetensi penge-tahuan, sikap, dan keterampilan. Selain itu, perangkat pembelajaran ini dapat juga mengaktifkan dan mengoptimal-kan potensi peserta didik.

2. Bagi guru, perangkat pembelajaran fisika dengan strategi inkuri terbimbing

(6)

berbasis pendekatan saintifik dapat digunakan guru sebagai perangkat di dalam kegiatan pembelajaran terutama pada mata pelajaran fisika. Selain itu, juga dapat dijadikan acuan dalam upaya merencanakan kegiatan pembe-lajaran yang lain pada kurikulum 2013 terutama pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik.

3. Bagi peneliti lain, perangkat ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan atau pun perbandingan sebagai upaya dalam mengembangakan perangkat pembela-jaran yang lebih baik lagi ke depannya.

Berdasarkan pengembangan yang telah dilakukan, adapun saran yang perlu diperhatikan dan diperbaiki kedepannya adalah sebagai berikut:

1. Dalam menerapkan perangkat pembe-lajaran ini hendaknya guru dapat me-rencanakan kegiatan pembelajaran sebaik-baiknya. Salah satunya keterse-diaan sarana dan prasarana seperti kele-ngkapan peralatan dan bahan labora-torium.

2. Guru hendaknya mempertimbangkan alokasi waktu dalam kegiatan pembela-jaran suapay setiap kegiatan yang telah dibuat dan direncanakan dapat terlak-sana dengan baik. Selain itu perangkat ini sebaiknya digunakan pada beberapa kali pertemuan lagi (pada materi selanjutnya) .

3. Peneliti lanjut diharapkan dapat melakukan pengembangan perangkat pada materi atau bahkan pada mata pe-lajaran yang berbeda untuk mempero-leh hasil yang baik lagi. Selain itu dapat dijadikan pilihan lain dalam memilih perangkat pembelajaran di masa yang akan datang.

DAFTAR RUJUKAN

Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidik-an Bagi Anak yPendidik-ang BerkesulitPendidik-an Belajar. Jakarta: Rhineka Cipta. Dimyati dan Mudjiono. 2008. Belajar dan

Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Abidin, Yunus. 2014. Desain Sistem

Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung. Refika

Aditama.

Anderson, Lorin W. 2010. Kerangka

Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Anggareni, Wayan. 2013. Implementasi

Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Pemahaman Konsep Ipa Siswa Smp. e-Journal Program

Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA (Volume 3 Tahun 2013).

Asyhari, Ardian., dkk. 2014.

Pengembangan Perangkat Pem-belajaran Fisika Sma Berbasis Inkuiri Terbimbing Terintegrasi Pendidikan Karakter. http://jurnal. fkip.uns.ac.id/index.php/sains. ISSN: 2252-7893, Vol 3, No. I, 2014 (hal 62-75).

Depdiknas. 2005. Pendidikan

Kewarga-negaraan, Strategi Dan Metode Pembelajaran Kewarganegaraan.

Jakarta: Depdiknas.

Elnianti, S. 2007. Pengembangan

Perang-kat Matematika Berorientasi Kon-struktivisme. Jurnal Guru, 1 (1):

13-25.

Thiagarajan, S; Semmel, D.S; dan Semmel, M.I. 1974. Instructional

Development for Training Teachers of Axceptional Children. A Source-book. Indiana: Indiana University

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Pola tersebut dipilih dengan posisi yang berbeda pada papan tulis yaitu sudut kiri atas, sudut kiri bawah, tengah, sudut kanan atas dan sudut kanan bawah yang akan

HALAMAN PENGESAHAN Skripsi dengan judul “Desain User Interface Dan Pengujian Usability System Untuk Meningkatkan Tampilan Aplikasi Mobile Jasaku Berbasis Android” oleh Stefanny

dengan segala taufiq dan hidayah-Nya serta inayah-Nya yang senantiasa terlimpahkan kepada hamba-Nya, sehingga penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Ekstrak Air

Skripsi ini bertujuan; (1) mengetahui sosok Sarwo Edhie Wibowo; (2) mengkaji peranan Sarwo Edhie Wibowo dalam penumpasan G30S di Jakarta; (3) memaparkan peranan Sarwo Edhie Wibowo

Tidak dinyatakan (implied) Pasien tidak menyatakannya, baik secara lisan maupun tertulis, namun melakukan tingkah laku (gerakan) yang menunjukkan jawabannya. Meskipun

Suhastjarja, merupakan salah satu penulis tentang seni karawitan yang memiliki definisi yaitu musik Indonesia berlaras non diatonis (dalam laras slendro dan pelog) yang

Gambar 3 menunjukkan bahwa nilai kesukaan panelis terhadap tekstur dendeng sayat daging ayam tertinggi diperoleh dari rata-rata perlakuan penambahan ekstrak asam jawa

Pemberian kompos ampas tebu pada peubah jumlah polong per tanaman, jumlah polong berisi per tanaman, bobot 100 biji dan Indeks panen dapat dilihat pada Tabel 2