• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal (1)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

TEORI MAKROEKONOMI MELIPUTI JUGA ANALISIS DALAM BERBAGAI ASPEK BERIKUT :

1. Masalah ekonomi yang dihadapi, terutama pengangguran dan inflasi, dan bentuk kebijakan pemerintah untuk mengatasinya

2. Peranan uang dalam penentuan kgiatan ekonomi

Masalah pengangguran dan inflasi

Pada umumnya pengeluaran agregat yang yang sebenarnya adalah lebih rendah daripada yang diperlukan untuk mencapai kesempatan kerja penuh. Keadaan seperti ini akan menimbulkan pengangguran. Ada kalanya permintaan agregat yang melebihi kemampuan perekonomian untuk memperoduksi barang dan jasa akan menyebabkan kenaikan harga atau inflasi.

Peranan kebijakan pemerintah

Langkah – langkah pemerintah intuk mengatasi masalah pengangguran dan inflasi dibedakan menjadi 2 bentuk yaitu: • Kebijakan Fiskal

(3)

KEBIJAKAN FISKAL

YAITU

KEBIJAKAN

EKONOMI

YANG

DIGUNAKAN

PEMERINTAH UNTUK MENGOLAH / MENGARAHKAN

PEREKONOMIAN KE KONDISI YANG LEBIH BAIK ATAU

DIINGINKAN

DENGAN

CARA

MENGUBAH-UBAH

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN PEMERINTAH.

KEBIJAKAN FISKAL MEMPUNYAI KEBIJAKAN YANG SAMA

DENGAN

KEBIJAKAN

MONETER.

PERBEDAANNYA

TERLETAK PADA IN

S

TRUMENT KEBIJAKANNYA. JIKA

DALAM

KEBIJAKAN

MONETER

PEMERINTAH

MENGENDALIKAN JUMLAH UANG YANG BEREDAR, MAKA

DALAM

KEBIJAKAN

FISKAL

PEMERINTAH

(4)

PAJAK

Secara hukum Pajak didefinisikan sebagai iuran wajib kepada pemerintah yang bersifat memaksa dan legal ( berdasarkan undang-undang ), sehingga pemerintah mempunyai kekuatan hukum (misalnya denda atau kurungan penjara ) untuk menindak wajib pajak yang tidak memenuhi kewajiban.

Secara Ekonomi Pajak didefinisikan sebagai pemindahan sumber daya yang ada di sektor rumah tangga dan perusahaan ( dunia usaha ) ke sektor pemerintah melalui mekanisme pemungutan tanpa memberi balas jasa langsung.

(5)

KLASIFIKASI PAJAK

A. Pajak Objektif

Adalah pajak yang dikenakan berdasarkan

aktivitas ekonomi para wajib pajak.

Misalnya pajak pertambahan nilai ( PPN )

B. Pajak Subjektif

(6)

c. Pajak Langsung

Adalah pajak yang beban pajaknya tidak dapat digeser kepada wajib pajak yang lain.

Misalnya pajak penghasilan ( PPh ) serta pajak bumi dan bangunan ( PBB )

D. Pajak Tidak Langsung

Adalah pajak yang beban pajaknya dapat digeser kepada wajib pajak yang lain

(7)

TARIF PAJAK

Tarif pajak di bagi menjadi 2 yaitu :

a. Pajak Nomianal

Adalah pajak yang pengenaannya berdasarkan sejumlah nilai nominal tertentu.

Misalnya bila pengenaan pajak pendapatan sebesar 50, maka cukup ditulis T=50

b. Pajak Persentase

Adalah pajak yang ditetapkan berdasarkan persentase tertentu dari dasar pengenaan pajak.

Pajak persentase dapat dibedakan menjadi :

1. Pajak Proporsional, tarif presentasenya tetap.

2. Pajak Progresif, tarifnya makin tinggi bila dasar pengenaan pajaknya makin tinggi.

(8)

POLITIK ANGGARAN

Politik anggaran dibagi menjadi :

a. Anggaran Defisit ( Deicit Budget )

Adalah anggaran yang direncanakan untuk defisit, sebab pengeluaran pemerintah direncanakan lebih besar dari penerimaan pemerintah ( T<G atau G<T ). Tujuannya untuk menstimulir pertumbuhan ekonomi (dalam kondisi resesi) sehingga diharapkan pertambhan pendapatan lebih besar dari besarnya defisit anggaran.

b. Anggaran Surplus ( Surplus Budget )

Adalah anggaran pemerintah bila penerimaan lebih besar dari pengeluaran ( T>G atau G>T ).

Politik anggaran surplus dilakukan bila perekonomian sedang dalam tahap memanas. Melalui anggaran ini pemerintah mengerem pengeluarannya untuk menurunkan tekanan pemerintah atau mengurangi daya beli dengan menaikkan pajak.

c. Anggaran Berimbang ( Balance Budget )

(9)

KEBIJAKAN MONETER

KEBIJAKAN MONETER (ISTILAH LAINNYA KEBIJAKAN UANG KETAT ) ADALAH UPAYA MENGENDALIKAN ATAU MENGARAHKAN

PEREKONOMIAN MAKRO KE KONDISI YANG DIINGINKAN ( LEBIH BAIK ) DENGAN

MENGATUR JUMLAH UANG YANG BEREDAR. MELALUI KEBIJAKAN MONETER

PEMERINTAH DAPAT MEMPERTAHANKAN, MENAMBAH ATAU MENGURANGI JUMLAH UANG YANG BEREDAR DALAM UPAYA

(10)

INSTRUMEN KEBIJAKAN MONETER

ada 3 instrumen kebijakan instrumen yang digunakan untuk mengatur jumlah uang yang beredar yaitu :

1. Operasi pasar terbuka ( open market operation )

Yaitu kebijakan pemerintah mengendalikan jumlah uang yang bredar dengan cara menjual atau membeli surat-surat berharga milik pemerintah.

Di Indonesia operasi pasar terbuka dilakukan dengan menjual atau membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SPBU).

2. Fasilitas Diskonto ( Discount Rate )

Salah satu fasilitasnya yaitu adanya tingkat bunga diskonto yang maksudnya adalah tingkat bunga yang ditetapkan pemerintah atas bank-bank umun yang meminjam ke bank sentral.

Jika pemerintah ingin menambah jumlah uang yang beredar, maka pemerintah melakukan suatu cara yaitu menurunkan tingkat bunga penjaman ( tingkat diskonto ). Dengan tingkat bunga pinjaman

(11)

3. Rasio Cadangan Wajib ( Reserve Requirement Ratio )

Penetapan ratio cadangan wajib juga dapat mengubah jumlah uang yang beredar. Jka rasio cadangan wajib

diperbesar, maka kemampuan bank memberikan kredit akan lebih kecil dibandingkan sebelumnya.

4. Imbaunan Moral ( Moral Persuasion )

Dengan imbauan moral, otoritas moneter mencoba

(12)

KEBIJAKAN MONETER DAN KESEIMBANGAN

EKONOMI: ANALISIS IS-LM

Dalam perekonomian pasar, kenaikan tingkat

bunga mengidentifikasikan telah terjadinya

kelebihan permintaan investasi. Akibatnya

dapat dilihat dari 2 sisi yaitu :

1.

Sisi Output

Kenaikan tingkat bunga akan menyebabkan ada

beberapa rencana investasi yang dibatalkan,

sebagai akibatnya pertambahan kapasitas

produksi menjadi kecil.

2.

Sisi Biaya

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain (1) Responden dari penelitian ini hanya berasal dari para manajer beberapa hotel yang ada di Jakarta dan Yog-

Uraian pada mata kuliah ini dimulai dari pengertian pendidikan secara umum sebagai dasar Pembahasan tentang landasan-landasan kependidikan1. Landasan-landasan kependidikan

perdagangan luar negeri, maka negara itu.. akan memperoleh sumber daya

Walaupun memiliki persentase pertumbuhan lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan Tuk-tuk ditutup tanah (Tabel 1), namun mampu memberikan hasil panen yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ekstrak daun sirih dan Trichoderma sp dalam menekan pertumbuhan cendawan Fusarium oxysporum f.sp lycopersici

Itu merupakan contoh tanggung jawab sosial terhadap masyarakat sekitar, contoh lain tanggung jawab sosial suatu perusahaan untuk karyawan, yaitu pihak perusahaan

Section 2 presents an overview of the ISO 9126 model of quality; section 3, the structure of the QEST model; and section 4, the prototype developed for a Web-based implementation

Hal ini dikarenakan bahwa pada proses Med-Arb, arbitrase hanya dapat dilakukan apabila para pihak yang bersengketa itu setuju untuk melanjutkannya kepada proses arbitrase,