• Tidak ada hasil yang ditemukan

RNPK 2015 Komisi 2 DIKDASMEN1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RNPK 2015 Komisi 2 DIKDASMEN1"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

Paparan Lengkap Komisi II:

PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) MELALUI

PELAKSANAAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN

(2)

DAFTAR ISI

2

2

Standar Pelayanan Minimal Ditjen Dikdasmen

Standar Pelayanan Minimal Ditjen Dikdasmen

3

3

1

1

Tugas dan Fungsi Ditjen Dikdasmen

Tugas dan Fungsi Ditjen Dikdasmen

4

4

Program Indonesia Pintar (PIP)

Program Indonesia Pintar (PIP)

5

5

Transparansi BOS

Transparansi BOS

Penerimaan Siswa Baru

Penerimaan Siswa Baru

Pendidikan Karakter

Pendidikan Karakter

6

Peran Komite Sekolah

Peran Komite Sekolah

(3)

Tugas dan Fungsi

Ditjen Dikdasmen

(4)

Tugas dan Fungsi Ditjen Dikdasmen

Berdasarkan Perpres No. 14 Tahun 2015

• Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah mempunyai tugas

menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang Dikdasmen.

Tugas

1. perumusan kebijakan di bidang kurikulum, peserta didik, sarana dan prasarana, pendanaan, dan tata kelola Dikdasmen;

2. pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan kualitas pendidikan karakter peserta didik, fasilitasi sumber daya, pemberian izin dan kerja sama penyelenggaraan satuan pendidikan yang diselenggarakan perwakilan Negara asing atau lembaga asing, penyelenggaraan pendidikan didaerah khusus dan daerah tertinggal (pendidikan layanan khusus), & penjaminan mutu Dikdasmen; 3. fasilitasi pembangunan teaching factory dan technopark di lingkungan SMK; 4. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang Dikdasmen; 5. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang Dikdasmen;

6. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Dikdasmen; 7. pelaksanaan administrasi Ditjen Dikdasmen; dan

(5)

Kebijakan Program Pendidikan Dasar dan Menengah

1. Pemenuhan hak terhadap pelayanan pendidikan dasar yang

berkualitas

2. Peningkatan Kualitas Pembelajaran

3. Peningkatan Tata Kelola Pendidikan Dasar

Jenjang Pendidikan Dasar

1. Ketersediaan Layanan Pendidikan Menengah

2. Keterjangkauan Layanan Pendidikan Menengah

3. Peningkatan Kualitas/Mutu Layanan Pendidikan Menengah

4. Kesetaraan Layanan Pendidikan Menengah

5. Kepastian dan Keterjaminan Tata Kelola Layanan Pendidikan

(6)

PLOT SEBARAN ANGKA PARTISIPASI MURNI (APK)

JENJANG SD/MI

TA 2013/2014

>=95% (479 KAB/KOTA)

<=75% s.d. <95% (22 KAB/KOTA)

<75% (10 KAB/KOTA):

1. Kab. Puncak (Papua) 7. Kab. Intan Jaya (Papua)

2. Kab. Deiyai (Papua) 8. Kab. Morowali (Sulawesi Tengah) 3. Kab. Paniai (Papua) 9. Kab. Mahakam Ulu (Kalimantan Timur) 4. Kab. Nduga (Papua) 10. Kab. Kepulauan Aru (Maluku)

5. Kab. Yalimo (Papua) 6. Kab. Puncak Jaya (Papua)

<95% (32 KAB/KOTA)

(7)

PLOT SEBARAN ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK)

JENJANG SMP/MTs

TA 2013/2014

>=90% (404 KAB/KOTA)

<90% (107 KAB/KOTA)

(8)

Daftar 107 Kab/Kota yang memiliki APK SMP/MTs <90% TA 2013/2014

No Nama Provinsi Kabupaten/Kota

1 Banten Kab. Pandeglang 2 Banten Kab. Lebak 3 Jambi Kab. Muaro Jambi 4 Jawa Barat Kab. Sukabumi 5 Jawa Barat Kab. Bogor 6 Jawa Barat Kab. Bandung 7 Jawa Timur Kab. Sampang 8 Bengkulu Kab. Seluma 9 Bengkulu Kab. Kepahiang 10 Bangka Belitung Kab. Bangka Selatan 11 Kep. Riau Kab. Kep. Anambas 12 Riau Kab. Pelalawan 13 SumBar Kab. Kep. Mentawai 14 SumSel Kab. Musi Rawas Utara 15 SumSel Kab. Muara Enim 16 SumSel Kab. Ogan Ilir

Pulau Jawa & Sumatera: 16 Kab.

No Nama

Provinsi Kabupaten/Kota

1 KalBar Kab. Sanggau 2 KalBar Kab. Ketapang 3 KalBar Kab. Melawi 4 KalBar Kab. Sintang 5 KalBar Kab. Landak 6 KalBar Kab. Kapuas Hulu 7 KalBar Kab. Sambas 8 KalBar Kab. Pontianak 9 KalSel Kab. Banjar 10 KalSel Kab. Tapin 11 KalSel Kab. Barito Kuala 12 KalSel Kab. Hulu Sungai Selatan 13 KalSel Kab. Tanah Laut

14 KalSel Kab. Tanah Bumbu 15 KalTeng Kab. Barito Utara

16 KalTim Kab. Penajam Paser Utara 17 KalTim Kab. Mahakam Ulu 18 KalTim Kab. Paser 19 KalTim Kab. Kutai Barat 20 KalTim Kab. Kutai Kartanegara 21 KalTim Kab. Berau

22 Kaltara Kab. Malinau 23 Kaltara Kab. Nunukan 24 Kaltara Kab. Tana Tidung

Pulau Kalimantan: 24 Kab.

No Nama

Provinsi Kabupaten/Kota

1 Gorontalo Kab. Gorontalo 2 SulBar Kab. Mamuju Utara 3 SulBar Kab. Mamuju Tengah 4 SulSel Kab. Bulukumba 5 SulTeng Kab. Banggai Laut 6 SulTeng Kab. Sigi

7 SulTra Kab. Konawe Kepulauan 8 SulTra Kab. Buton Utara

9 SulUt Kab. BolMong Selatan

Pulau Sulawesi: 11 Kab.

No Nama

Provinsi Kabupaten/Kota

1 Maluku Kab. Buru Selatan 2 Maluku Kab. Maluku Tengah 3 Maluku Kab. Buru

4 NTT Kab. Sumba Tengah 5 NTT Kab. Kupang

6 NTT Kab. Sumba Barat Daya 7 NTT Kab. Manggarai 8 NTT Kab. Nagakeo 9 NTT Kab. Sabu Raijua 10 NTT Kab. Manggarai Timur 11 NTT Kab. Alor

12 NTT Kab. Lembata 13 NTT Kab. Malaka 14 NTT Kab. Ende

15 NTT Kab. Timor Tengah Selatan 16 NTT Kab. Sumba Timur 17 NTT Kab. Timor Tengah Utara 18 NTT Kab. Sumba Barat 19 NTT Kab. Flores Timur

No Nama

Provinsi Kabupaten/Kota

1 Papua Kab. Nduga 2 Papua kab. Puncak 3 Papua Kab. Waropen 4 Papua Kab. Yahukimo 5 Papua Kab. Merauke 6 Papua Kab. Supiori 7 Papua Kab. Paniai 8 Papua Kab. Asmat 9 Papua Kab. Sarmi 10 Papua Kab. Jaya wijaya 11 Papua Kab. Boven Digoel 12 Papua Kab. Mimika 13 Papua Kab. Keerom 14 Papua Kab. Puncak Jaya 15 Papua Kab. Nabire 16 Papua Kab. Lanny Jaya 17 Papua Kab. Dogiyai 18 Papua Kab. Intan Jaya 19 Papua Kab. Mappi 20 Papua Kab. Yalimo 21 Papua Kab. Deiyai 22 Papua Kab. Jayapura 23 Papua Kab. Tolikara

24 Papua Kab. Pegunungan Bintang 25 Papua Kab. Mamberamo Raya 26 Papua Kab. Biak Numfor 27 Papua Kab. Kepulauan Yapen 28 Papua Kab. Mamberamo Tengah 29 Papua Kota Jayapura

30 Papua Barat Kab. Kaimana 31 Papua Barat Kab. Tambrauw 32 Papua Barat Kab. Teluk Bintuni 33 Papua Barat Kab. Sorong 34 Papua Barat Kab. Sorong Selatan 35 Papua Barat Kab. Raja Ampat

Pulau Maluku & Nusa Tenggara: 19 Kab.

(9)
(10)
(11)
(12)

Kuadran IV APK > 97

Kuadran I APK < 50

= 41 Kab/Kota

Kuadran II APK 50-74,63

= 61 Kab/Kota Kuadran III APK 74,63-97

20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 140,00 160,00

(13)

Pendidikan Dasar

dan Menengah

Pendidikan Dasar

dan Menengah

Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pendidik dan Tenaga Kependidikan

P

Satuan Pendidikan

Satuan Pendidikan

R

Sistem Evaluasi Penyelarasan Kewirausahaan Bahan Pembelajaran

(termasuk yang berbasis TIK) Kurikulum +

Pendidikan Bakat dan Minat

Strategi Pencapaian Wajar 12 Tahun

(14)

Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Ditjen Dikdasmen

(15)

Standar Pelayanan Minimal

Standar pelayanan minimal pendidikan dasar dan menengah yang

selanjutnya disebut SPM dikdasmen adalah ketentuan tentang

jenis

dan mutu pelayanan dasar

dikdasmen yang merupakan

urusan

wajib daerah

yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.

Definisi

Tujuan dan Sasaran

Menyediakan pelayanan dasar untuk setiap warga diseluruh

kabupaten/kota di Indonesia.

Pemerintah Pusat (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)

Pemerintah Daerah (Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten,

dan/atau Kota)

(16)

Pembagian Kewenangan Pusat dan Daerah

1. merancang kebijakan 2. merencanakan fasilitasi

sumber daya, 3. pemantauan dan

evaluasi, 4. pelaporan,

5. pola pembinaan dan pengawasan, dan 6. pengembangan

kapasitas kepada pemerintah daerah dalam penerapan dan pencapaian SPM

pendidikan dasar dan menengah.

1. Menyediakan prasarana untuk perluasan dan pengembangan sekolah sesuai SNP;

2. Menyediakan sarana pembelajaran pembelajaran untuk setiap ruangan sesuai SNP;

3. Menyediakan kebutuhan dan melaksanakan pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan sesuai SNP;

4. Menyediakan biaya operasional non personal sekolah;

5. Menyediakan bantuan biaya pendidikan bagi

peserta didik yang tidak mampu atau berprestasi; 6. Menyediakan program pengembangan dan

peningkatan mutu;

7. Menyediakan data dan layanan informasi; dan 8. Menyediakan prasarana, sarana, dan pendidik

sesuai dengan kebutuhan peserta didik

berkebutuhan khusus paling sedikit pada satu

(17)

Rencana Capaian SPM s.d 2020

Indikator

1.Terpenuhinya

14 indikator

SPM untuk Kabupaten/Kota

2.Terpenuhinya

13 indikator

SPM untuk satuan

pendidikan

1.Tersedia paling kurang

satu

SMA/SMK

pada

setiap

kecamatan

2.Tersedia paling kurang

satu

SMLB

pada

setiap kabupaten/

kota

Jenjang Pendidikan Menengah

(18)

Program Indonesia Pintar (PIP)

(19)

Program Indonesia Pintar

Bantuan Siswa Miskin

Perbedaan BSM dengan PIP

M

enjangkau rakyat miskin

M

enjangkau rakyat miskin dan rentan

miskin

B

erlaku di sekolah formal / madrasah

Berlaku juga di pesantren, pusat

kegiatan belajar masyarakat, sanggar kegiatan belajar, dan lembaga kursus dan pelatihan (termasuk balai latihan kerja)

T

idak menghimbau anak yang tidak bersekolah untuk bersekolah

Menghimbau sekolah untuk menerima kembali anak yang tidak bersekolah

H

anya mencakup peserta masalah kesejahteraan sosial

(20)

Tujuan

M

enjamin anak usia 6-21 tahun mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat satuan pendidikan menengah untuk mendukung Wajib Belajar 12 Tahun.

M

encegah peserta didik putus sekolah atau tidak melanjutkan pendidikan akibat kesulitan ekonomi.

M

enarik siswa putus sekolah atau tidak melanjutkan agar

kembali mendapatkan layanan pendidikan di

sekolah/madrasah/ pesantren/pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM)/sanggar kegiatan belajar (SKB)/lembaga kursus dan pelatihan.

1

2

(21)

PRIORITAS PENERIMA

KARTU INDONESIA PINTAR (KIP)

1

2

3

P

enerima BSM dari Pemegang KPS yg telah ditetapkan oleh Kemdikbud Th. 2014;

Anak usia sekolah (6-21 tahun) dari keluarga pemegang KPS/KKS yang belum ditetapkan sebagai Penerima manfaat BSM

Anak usia sekolah (6-21 tahun) dari keluarga Peserta PKH

Anak usia sekolah (6-21 tahun) yang tinggal di Panti Asuhan/Sosial

Siswa/santri (6-21 tahun) dari Pondok Pesantren yang memiliki KPS/KKS (khusus untuk BSM Madrasah) melalui jalur Format Usulan Madrasah (FUM)

Anak usia sekolah (6-21 tahun) yang terancam putus sekolah karena kesulitan ekonomi dan/atau korban musibah berkepanjangan/ bencana alam melalui jalur FUS/FUM

Anak usia sekolah yang belum atau tidak lagi bersekolah yang datanya telah dapat direkapitulasi pada Semester 2 (TA) 2014/2015

Penerima BSM dari mekanisme Usulan Sekolah/Madrasah (FUS/FUM) yang telah ditetapkan dalam SP2D 2014*

4

5

6

7

(22)

Sasaran Penerima

Program Indonesia Pintar (PIP) Tahun 2015

20.371.843

Anak

Calon Penerima PIP Kemdikbud

17.920.270

Anak

Calon Penerima PIP Kemenag

2.451.573

Anak

9.878.419

Luar Sek

592.191

SD

3.022.942

Luar Sek

1.226.665

SMP

618.526

Luar Sek

734.989

SMA

800.383

Luar Sek

1.046.155

SMK

Pastikan

setiap satuan Pendidikan agar melakukan Sinkronisasi data siswa pemegang KKS/KIP/KPS secara rutin dan Benar melalui

(23)

Rencana Tahap Penyaluran BSM/PIP

Tahun 2015

Tahap Langkah dan Sumber Data Jumlah Sasaran

Tahap I

(April 2015)

Penerima BSM Tahun 2014 dari KPS (Hasil

Integrasi dengan BDT)

6.293.825

Siswa dari keluarga pemegang KPS/KKS yang belum menerima BSM 2014 dan sudah entry

(Update data) ke Dapodik

3.744.418

Tahap II

(Juni 2015)

Siswa peserta PKH non KPS

2.500.000

Siswa dari panti sosial, siswa yatim dan/atau piatu

250.000

Anak usia sekolah (6-21 Tahun per 2015) tidak

bersekolah yang diharapkan bersekolah

3.600.000

Tahap III

(Jika Kuota Tahap I dan II tidak

terpenuhi)

Siswa miskin usulan sekolah

1.432.027

Non Tahap Siswa korban bencana

100.000

(24)

DISDIK KAB/KOTA DISDIK KAB/KOTA

SISWA melapor membawa

Mekanisme Pengusulan Penerima PIP

2

1

Sekolah/SKB/PKBM/lembaga kursus

ANAK mendaftar sebagai calon siswa/peserta membawa No KPS/KKS/KIP

SEKOLAH

1. menerima pendaftaran/ mengentri/meng-up-date data siswa (nomor

KPS/KKS/ KIP) ke Dapodik 2. Menseleksi siswa dari FUS 3. Menyampaikan usulan calon

penerima PIP ke kab/kota

SKB/PKBM/LEMBAGA KURSUS & PELATIHAN

1. Menerima pendaftaran peserta baru 2. Menseleksi peserta untuk diusulkan

melalui FUL

3. Menyampaikan usulan calon penerima PIP dari KPS ke kab/kota

2

3 1. Mengesahkan usulan Sekolah/SKB/PKBM/ lembaga kursus

2. Meneruskan usulan calon penerima ke Kemdikbud (direktorat terkait)

KEMDIKBUD (Dit. Teknis) KEMDIKBUD

(Dit. Teknis)

4 1. Dit PSD, PSMP, PSMA dan SPMK Meng-SK-kan penerima PIP

2. Dit terkait Meng-SK-kan penerima PIP setelah menerima surat keputusan dari Dit Kursus dan Pelatihan

5

(25)

Mekanisme Pencairan/Pengambilan Dana PIP

Sekolah/SKB/PKBM/lembaga kursus

KPPN menyalurkan dana sesuai SP2D ke rekening penyalur

KEMDIKBUD (Dit. Teknis) KEMDIKBUD

(Dit. Teknis)

3

DISDIK KAB/KOTA DISDIK KAB/KOTA

Alur penyaluran Dana Alur penyampaian SK

KPPN

1 1. Mengirimkan SK penerima kepada disdik kab/kota dan lembaga penyalur untuk dibuatkan rekening

2. Mengajukan SPP, SPM ke KPPN untuk diterbitkan SP2D

4

2

Siswa mengambil dana BSM/PIP di lembaga penyalur membawa: 1. Surat keterangan kepala sekolah 2. Fotocopy rapor dan didampingi

orangtua/wali untuk SD dan SMP, Kartu pelajar/identitas lain untuk SMA dan SMK

6

1. Memberitahukan kesiapan pencairan dana kepada penerima melalui disdik

kab/kota/sekolah Memberitahukan kesiapan

pencairan dana kepada siswa melalui sekolah

5 Memberitahukan kesiapan pencairan dana kepada siswa melalui sekolah

(26)
(27)

Contoh Kartu Indonesia Pintar (KIP)

LKPP LKPP

Melaksanakan lelang KIP

bersama kartu lainnya (KKS dan KIS)

Kemdikbud Kemdikbud

Basis Data Terpadu (BDT)

Basis Data Terpadu (BDT)

1. Mencetak Kartu sesuai oplah lelang 2. Mengirimkan KIP ke rumah tangga

sasaran melalui Kantor POS/ Penyedia terpilih dalam satu amplop bersama KKS

TNP2K Mengirimkan data anak usia sekolah 6 – 21 Tahun

1. Permintaan lelang Kartu ke LKPP 2. Mengirimkan data sasaran dan

spesifikasi KIP

2

(28)

Kemdikbud

Disdik

Menetapkan Juknis.

Sosialisasi dan koordinasi Identifikasi, kompilasi, dan sinkronisasi data

Menetapkan SK penerima Menetapkan lembaga penyalur Menginformasikan SK penerima. Melayani pengaduan

Pemantauan dan Pelaporan

Sosialisasikan dan koordinasikan Mengesahkan calon penerima Menyampaikan usulan dari sekolah/lembaga

Pemantauan

Melayani pengaduan

Menseleksi dan mengusukan Siswa/peserta melalui Dapodik Menyampaikan informasi pencairan kepada siswa /peserta

Membuat surat keterangan untuk pengambilan dana

Pemantauan dan pengarahan

Menerima pendaftaran anak usia sekolah yang tidak bersekolah

Menyampaikan informasi

pencairan kepada siswa /peserta melalui dinas/sekolah

Menyalurkan dana manfaat Pelaporan penyaluran

Pertanggungjawaban penyaluran

(29)

Bahan Sosialisasi Program Indonesia Pintar (PIP)

Tepat

(30)

Transparansi BOS

(31)

Tujuan dan Sasaran BOS Tahun 2015

Sasaran dan Anggaran BOS

SMA

4.535.644

siswa

5.368 Juta

Anggaran

SMK

4.475.329

siswa

5.268 Juta

SMP

9.886.889

siswa

9.886 Juta

SD

26.764.260

siswa

21.411 Juta

1. Membebaskan seluruh peserta didik

miskin dari seluruh pungutan dalm bentuk apapun, baik disekolah negeri maupun swasta

2. Membebaskan pungutan bagi seluruh peserta didik SD/SDLB negeri/SMP/ SMPLB negeri/SD-SMP Satap/SMPT terhadap biaya operasional sekolah

3. Meringankan beban biaya operasi sekolah bagi peserta didik disekolah swasta

Jenjang Pendidikan

Dasar

Jenjang Pendidikan

Menengah

1. Membantu biaya operasional non-personalia

sekolah.

2. Mengurangi angka putus sekolah SMA.

3. Meningkatkan Angka Partisipasi Kasar

(APK) siswa SMA

.

4. Mewujudkan keberpihakan pemerintah

(

affirmative action

) bagi siswa miskin

SMA dengan membebaskan (

fee waive

)

dan/atau membantu (

discount fee

) tagihan

biaya sekolah bagi siswa miskin.

5. Memberikan kesempatan yang setara (

equal

opportunity

) bagi siswa miskin SMA untuk

mendapatkan layanan pendidikan yang

terjangkau dan bermutu.

(32)

Pemanfaatan Dana BOS Ditjen Dikdasmen

Jenjang Pendidikan Dasar

Jenjang Pendidikan Menengah

1. Pengembangan Perpustakaan

2. Kegiatan dalam rangka penerimaan peserta didik baru

3. Kegiatan pembelajaran dan ekstra-kurikuler peserta didik

4. Kegiatan Ulangan dan Ujian

5. Pembelian bahan-bahan habis pakai 6. Langganan daya dan jasa

7. Perawatan sekolah/Rehab Ringan dan sanitasi sekolah

8. Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidi-kan honorer

9. Pengembangan profesi guru 10. Membantu peserta didik miskin 11. Pembiayaan pengelolaan BOS

12. Pembelian dan perawatan perangkat komputer

13. Biaya lainnya jika seluruh komponen 1 s.d. 12 telah terpenuhi pendanaan-nya dari BOS

1. Pengadaan Alat Tulis Sekolah serta Alat dan bahan habis pakai;

2. Pengadaan Buku Pelajaran/ Buku Penunjang Pelajaran/ Buku Referensi; 3. Pemeliharaan Dan Perbaikan Ringan

Sarana/Prasarana Sekolah;

4. Langganan Daya Dan Jasa Lainnya;

5. Penyelenggaraan Evaluasi Pembelajaran; 6. Penyelenggaraan kegiatan pembinaan

siswa/ekstrakurikuler dan intrakurikuler; 7. Kegiatan Penerimaan Siswa Baru;

8. Pengembangan Profesi Guru dan Tenaga Kependidikan;

9. Pengelolaan data individual sekolah

berbasis TIK melalui aplikasi Dapodikmen 2015;

10. Pengembangan Website Sekolah; 11. Biaya Asuransi Keamanan dan

Keselamatan Sekolah;

(33)

Alur Penyiapan Data BOS

Melalui Dapodik dan Penyalurannya

1

2

3

4

5

Sekolah Dasar dan Menengah menyiapkan kelengkapan yang dibutuhkan untuk

pencairan BOS SM dan melakukan entry Bank Penyalur yang ditetapkan oleh Direktorat mencairkan BOS yang

BANK PENYALUR APLIKASI

DAPODIK

SPM diterima di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) III Jakarta untuk diterbitkan Surat Perintah

DIREKTORAT menyiapkan : 1. Panduan BOS

2. Penentapan Bank Penyalur

3. Penentapan SK Sekolah Penerima BOS

4. Menyiapkan SPM untuk pencairan BOS ke KPPN 5. Menerima Laporan Pelaksanaan BOS

6. Bimbingan Teknis, Supervisi dan Monev Pelaksanaan BOS

Aplikasi DAPODIK menyediakan Baseline Data Peserta Didik sebagai dasar

penentuan Besaran Dana BOS per Sekolah. Website baseline data BOS :

(34)

Jadual Penyaluran Dana BOS SD dan SMP

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

dari Dapodik bulan November tahun sebelumnya

D

ST

BT

Pengambilan data Dapodik

Pencairan/penyaluran dana ke sekolah

Pencairan/penyaluran dana buffer ke sekolah

ST-1 D-1 BT-1 ST-2 D-2 BT-2 ST-3 D-3 ST-4 D-4 B-3/4

(35)

D-4 D-5 D-6 D-3

D-2 D-1

Jadual Penyaluran Dana BOS SMA dan SMK

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

D

ST

Pengambilan data Dapodik

Pencairan/penyaluran dana ke sekolah

ST-1

ST-1 ST-1 ST-1 ST-1 ST-1 ST-2 ST-2 ST-2 ST-2 ST-2

(36)

Penerimaan Siswa Baru

(37)

1.

Pemberitahuan ke masyarakat paling lambat 30 hari sebelum

pendaftaran dimulai.

2.

Pendaftaran

dilakukan

selambat-lambatnya

7

hari

sesudah

pengumuman hasil ujian akhir dan berlangsung paling lama 15 hari.

3.

Pengumuman peserta didik baru yang diterima dilakukan 1 hari

setelah selesai proses seleksi.

4.

Pendaftaran ulang dilakukan 1 hari setelah pengumuman.

PPDB dilaksanakan pada bulan Juni s.d. Juli setiap tahun

Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru

Peraturan Pendukung

• Peraturan bersama antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Agama Nomor 2/VII/PB/2014, Nomor 7 Tahun 2014 tentang penerimaan peserta didik baru pada taman kanak-kanak/raudhatul athfal/bustanul athfal dan sekolah/madrasah.

• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2012 tentang Pungutan dan Sumbangan Biaya Pendidikan Pada Satuan Pendidikan Dasar

(38)

Memberi kesempatan yang seluas-luasnya bagi warga negara usia

sekolah agar memperoleh layanan pendidikan yang sebaik-baiknya

PPDB Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah

Tujuan

Persyaratan

Jenjang Pendidikan Menengah

Jenjang Pendidikan Dasar

TK/TKLB*/RA/BA

1. Telah berusia 4 s.d. 5 Tahun untuk kelompok A 2. Telah berusia 5 s.d. 6 Tahun untuk kelompok B

SD/SDLB*/MI

1. Telah berusia 7 s.d. 12 Tahun wajib diterima 2. Telah berusia 6 Tahun dapat diterima

3. Telah berusia 5 s.d 6 Tahun dapat dipertimbangkan atas rekomendasi tertulis dari psikolog profesional

SMP/SMPLB*/MTs

1. Berusia paling tinggi 18 Tahun

2. Telah lulus dan memiliki Ijazah/STTB SD/SDLB/MI/Paket A/Pendidikan Pesantren Salafiyah Ula

3. Memiliki SKHU SD/MI/SDLB/Paket A/Pendidikan Pesantren

SMA/SMALB*/MA/SMK/SMKLB

1. Berusia paling tinggi 21 Tahun

2. Telah lulus dan memiliki Ijazah/STTB SMP/SMPLB/ MTs/Paket B/ Pendidikan Pesantren Salafiyah Wustha/ Sederajat

3. Memiliki SKHUN SMP/SMPLB/MTs/ Paket B/Pendidikan Pesantren Salafiyah Wustha/Sederajat

(39)

Jumlah Siswa Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah

TK/RA/BA SD/MI SMP/MTs SMA/MA SMK/MAK

25

32

36

40

40

(bidang studi keahlian/program studi keahlian/kompetensi

keahlian/Pekerjaan Sosial/Bisnis/Manajemen)

30

(bidang studi keahlian lainnya)

Maksimal dalam 1 rombongan belajar

TKLB SDLB SMPLB SMALB

5

5

5

5

(40)

SD/SDLB/MI SMP/SMPLB/MTs SMA/SMALB/MA SMK/SMKLB/MAK t A/Pendidikan Pesantren Salafiyah Ula

1. SKHUN SMP/SMPLB/MTs/Paket B/Pendidikan Pesantren Salafiyah Wustha/ Sederajat

2. Laporan hasil belajar/laporan hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik

3. Aspek jarak tempat tinggal ke sekolah 4. Usia calon peserta didik baru

5. Prestasi di bidang akademik 6. Bakat olahraga/seni

7. Prestasi lain yang diakui sekolah.

Apabila tidak terpenuhi sekolah dapat melakukan tes bakat skolastik/potensi akademik

Khusus SMK/SMKLB/MAK seleksi dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian kemampuan dan minat Peserta didik baru dengan bidang studi keahlian/program studi keahlian/kompetensi keahlian yang dipilihnya.

(41)

Antar Sekolah Dalam Satu Kab/Kota, Antar Kab/Kota

dalam satu Provinsi atau Antar Provinsi

Dari Sekolah Indonesia di Luar Negeri

Dari Satuan Pendidikan Asing ke Satuan Pendidikan Nasional

1. Persetujuan Kepala Sekolah Asal

Persetujuan Direktur

Jenderal

2. Persetujuan Kepala Sekolah yang

dituju

3. Dilaporkan kepada Kepala Dinas

Pendidikan Kab/Kota dan Provinsi

sesuai kewenangannya

(42)

TK/TKLB SD/SDLB DAN SMP/SMPLB SMA/SMALB/SMK/ SMKLB

Pemerintah/Pemda Masyarakat

Biaya penerimaan diatur seringan mungkin dengan

memberikan prioritas paling sedikit 20% bagi peserta didik yang berasal dari keluarga yang kurang mampu agar dipertimbangkan dibebaskan dari biaya penerimaan atau tidak dipungut biaya

Dilarang memungut biaya pendidikan dalam bentuk apapun

Dapat memungut biaya pendidikan sesuai dengan

ketentuan peraturan

Dapat memungut biaya pendidikan sesuai dengan

ketentuan peraturan

Orang tua calon peserta didik diberi kesempatan untuk memberikan sumbangan kepada TK/TKLB atau Sekolah

(43)

Pendidikan Karakter

(44)

Tujuan dan Sasaran

Tujuan

Sasaran

Mencegah dan menanggulangi

tindak kekerasan yang terjadi di

lingkungan satuan pendidikan.

Menumbuhkan

kehidupan pergaulan peserta didik yang

harmonis

dalam satu satuan pendidikan maupun antar satuan pendidikan.

Menumbuhkan

semangat kebersamaan dan saling menghormati

sesama peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan serta

dengan masyarakat sekitar satuan pendidikan.

1

2

3

• Peserta Didik

• Pendidik dan Tenaga Kependidikan

• Pimpinan Satuan Pendidikan

(45)

Satuan Pendidikan Provinsi Kabupaten/Kota Kemdikbud Masyarakat

1. Mengidentifikasi dan

penanganan khusus peserta didik yang

berpotensi berprilaku menyimpang

2. Memperkuat

Pembinaan Kesiswaan melalui kegiatan

ekstrakurikuler dan kokurikuler

3. Mengintensifikasi

pendidikan karakter 4. Menerapkan peraturan

disiplin dan tata tertib

yang tegas dan konsisten

5. Membangun dan mengembangkan

jejaring antar satuan pendidikan

6. Pemantauan dan

pengendalian peserta didik selama di satuan pendidikan

1. Menetapkan regulasi

pencegahan tindak kekerasan satuan pendidikan di wilayahnya

2. Memfasilitasi/menduku ng satuan pendidikan untuk kegiatan

intra/ekstrakulikuler 3. Menciptakan

lingkungan satuan

pendidikan yang aman, nyaman, bersih, dan tertib melalui kerjasama dengan pihak-pihak terkait

4. Koordinasi

pencegahan tindak kekerasan dengan

aparat keamanan

5. Pemberian layanan

pendidikan kepada peserta didik yang menjalani proses hukum

1. Menetapkan kebijakan dan pembinaan tindak kekerasan pada satuan pendidikan.

2. Menetapkan tindak kekerasan pada satuan pendidikan sebagai indikator penilaian kinerja dan/penilaian akreditasi pada satuan pendidikan.

3. Koordinasi dengan

instansi/lembaga lain dalam upaya pencegahan tindak kekerasan

Masyarakat

dapat secara

aktif melakukan pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan.

Pencegahan dan Penanggulangan

(46)

Rencana Aksi (1/2)

No Rencana Aksi Kegiatan

1 Kegiatan Pembinaan

Pendidikan

Kewarganegaraan

• Diseminasi Model Pengintegrasian Pendidikan

Antikorupsi pada PPKn

• Pengadaan barang dagangan untuk Kantin Kejujuran

Sekolah Workshop dan Interaktif Pendidikan Antikorupsi

• Diseminasi Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas pada PPKn

2 Kegiatan Pembinaan

Pendidikan Agama dan Akhlak Mulia

• Sosialisasi dan Bantuan Pembinaan Pendidikan Agama dan Akhlak Mulia

3 Kegiatan Pembinaan

Pendidikan Estetika

• SBSB (Sastrawan Bicara Siswa Bertanya)

• MMAS (Membaca, Menulis dan Apresiasi Sastra)

• LMCA (Lomba Menulis Cerita Anak)

• LMCR (Lomba Menulis Cerita Remaja)

4 Kegiatan Pembinaan

Bakat dan Prestasi

(47)

Rencana Aksi (2/2)

No Rencana Aksi Kegiatan

5 Kegiatan Pembinaan

UKS

• Lomba Sekolah Sehat

• Penyuluhan Pencegahan HIV-AIDS dan Narkoba

6 Kegiatan Melalui

Lomba/Festival

• OSN

• OPSI

• Olimpiade Sains Internasional

• FLS2N

• O2SN

• Kompetisi Olahraga tingkat Internasional

7 Pengembangan

Kewirausahaan/

Teaching Factory

• Praktik Kerja Industri

• Kerja sama dengan industri

8 Pameran hasil karya

siswa

(48)

Peran Komite Sekolah

(49)

Pendirian KOMITE SEKOLAH

Komite Sekolah

sebagai lembaga mandiri, dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu palayanan pada tingkat satuan pendidikan.

Permendiknas No. 044/U/2002

TUJUAN Komite Sekolah

1. Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan di satuan pendidikan;

2. Meningkatkan tanggung jawab dan peranserta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan;

3. Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan.

FUNGSI Komite Sekolah

1. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan;

2. Melakukan kerjasama dengan masyarakat (perorangan/organisasi/dunia usaha/dunia industri) dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu;

3. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan kebutuhan pendidikan yang diajukan masyarakat; 4. Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan

5. Mendorong orangtua, masyarakat berpartisipasi dlam peningkatan mutu&pemerataan pendidikan; 6. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan;

7. melakukan evaluasi, pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan.

(50)

FUNGSI dan TUGAS KOMITE SEKOLAH

Pasal 196 ayat 1

1. Memberikan pertimbangan

2. Arahan, dukungan tenaga, sarana dan prasarana, dan 3. Pengawasan pendidikan

Pasal 196 ayat 3

Memperhatikan dan menindaklanjuti keluhan, saran,

kritik, dan aspirasi masyarakat terhadap satuan

pendidikan

PP NOMOR 17 TAHUN 2010

2

(51)

KONDISI KOMITE SEKOLAH

Komite Sekolah belum berperan maksimal sebagai mitra

sekolah

• Pengurus Komite Sekolah didominasi oleh unsur birokrasi, misalnya

guru menjadi bendahara Komite Sekola

h (Ketentuan dalam PP

anggota Komite Sekolah terdiri atas orangtua/wali peserta didik

minimal 30%, tokoh masyarakat 30%, dan tokoh pendidikan 30%).

• Ketentuan dalam PP mengatur SK Komite Sekolah diterbitkan oleh

Kepala Sekolah.

• Fungsi Komite Sekolah dalam melaksanakan pengawasan belum

berjalan sebagaimana mestinya. Sebaliknya lebih banyak Komite

Sekolah dimanfaatkan oleh Kepala Sekolah

• Komite Sekolah belum banyak dilibatkan dalam kegiatan sekolah,

misalnya dalam penyusunan RAPBS, penggunaan BOS, dsb.

(52)

Pengembangan SMK (Sekolah Vokasi)

(53)

Nawacita

6

Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya

saing di pasar internasional*

Membangun sejumlah science and technopark di kawasan politeknik dan

SMK-SMK dengan prasarana dan sarana dengan teknologi terkini.

Kondisi SMK (Sekolah Vokasi)

12.696

SMK

33.148

Paket Keahlian di SMK

143.034

Rombel di SMK

27.626

Workshop/RPS di SMK

99.444

Kebutuhan Workshop/RPS SMK

2,61

Rata-rata Paket Keahlian di setiap SMK

11,27

Rata-rata Rombel di SMK

2,18

Rata-rata Workshop/RPS di setiap SMK

4,47 juta

2.102.160

Pendaftar

(54)

1.

Revitalisasi

Paket Keahlian

2.

SMK

Model/Rujukan

3.

SMK

Poros Maritim

4.

SMK

Pariwisata

5.

SMK

Pertanian

6.

Pengembangan

Teaching Factory/Technopark

Pendekatan Pengembangan SMK

Pendekatan Pengembangan SMK

(55)

Strategi Pengembangan SMK (Sekolah Vokasi)

Strategi Pengembangan SMK (Sekolah Vokasi)

Peningkatan Akses

• Pembangunan USB • Pembangunan RKB

• Rehabilitasi Ruang Belajar

Peningkatan Mutu

• Penyediaan Peralatan Praktik • Penyedian RPS

• Penyedian Laboratorium • Penyediaan Perpustakaan • Penyediaan Bahan Ajar

Tata Kelola Pendidikan

• Peningkatan Kemampuan Kepsek • Peningkatan Kemampuan Pendidik

• Peningkatan Kemampuan Tenaga Kependidikan

• Peningkatan transparansi dalam pengelolaan pendidikan

• Penyediaan Data Pendidikan yang benar, akurat dan terbarukan.

1

2

3

(56)

2015 2016

SMK Rujukan

109

SMK Rujukan

300

SMK Rujukan

638

SMK Rujukan

975

SMKRujukan

1213

SMK Rujukan

1650

Kebekerjaan

93%

I N T E R V E N S I

1. BOS 2. PIP 2. SMK Rujukan, 3. Pembelajaran Berbasis TIK,4. Teaching Factory, 5. Penambahan Guru Produktif, 6. Kewirausahaan, 7. Kemitraan dg Industri/institusi,

Kondisi

(57)

2015

• RKB 3.600 Ruang

• USB 60 Unit

• RPS 1.050 Ruang

• Peralatan 17.108 set

• Teaching Factory/ Technopark 162 Unit

• BOS 4.824.973Siswa

• PIP 1.846.538 Siswa

2015

2019

Ketercapaian 2019

2016

• RKB 6.450 Ruang

• USB 217 Unit

• RPS 5.799 Ruang

• Peralatan 17.108 set

• Teaching Factory/ Technopark 138 Unit

• BOS 5.086.607 Siswa

• Teaching Factory/ Technopark 138 Unit

• Teaching Factory/ Technopark 138 Unit

• Teaching Factory/ Technopark 138 Unit

• BOS 5.434.428Siswa • PIP 1.846.538 Siswa

Intervensi Pengembangan SMK

(Sekolah Vokasi) 2015-2019

Baseline :

Siswa SMA:SMK = 49%:51%

APK SMK = 33%

Siswa SMA:SMK = 40%: 60%

(58)

2014

• BOS Dikmen

• PMU

• 109 SMK Rujukan

• 340 SMK Maritim

• 650 Buku Kejuruan

• Verifikasi Wilayah

2015

• Revitalisasi SMK 4 tahun

• K13 seluruh kelas

• 1650 SMK Rujukan dibina

• UN online T. Kejuruan

• Sertifikasi lulusan SMK via UKK 2016

• 500 SMK 4 tahun HOTS*

• Reorganisasi 6000 SMK kecil

• UN online semua mapel

• Tabletisasi SMK

2017

• 1000 SMK dgn Sertifikasi int’l

• e- Pembelajaran

• 2300 Materi animatif online 2018

Revitalisasi spektrum SMK 7,5% lulusan berwirausaha Implementasi MEME**

2019

• APK SMK 60 % dari SM

• 3500 SMK punya TEFA

• TV SMK on deman SMK Dwi bahasa.

•789 SMK Maritim Kontrak Kinerja

baseline

Milestone Akses , Mutu dan Relevansi SMK s.d 2020

Pembangunan, Pendampingan,

Penguatan dan Produktivitas

(59)

Roadmap Pengembangan SMK Pendukung Poros

Maritim, Ketahanan Pangan dan Pariwisata

(60)

2015

Ketercapaian 2019

Baseline :

Siswa SMK = 71.605

SMK Maritim = 911 SMK

Dukungan program reguler SMK

Pendukung KEMARITIMAN

2015 - 2019

Target Tahun 2019

(61)
(62)

SMK PERTANIAN

(63)

2015

Ketercapaian 2019 Baseline :

APK SMK= 32 %

SMK Pertanian= 2744 Keahlian

SMK Rujukan = 30 Sekolah

Program Pengembangan

SMK Pertanian 2015 - 2019

(64)

NO

Program

Kebutuhan

Output

Kegiatan

Volume

1

Peningkatan Program Ketahanan Pangan melalui Program Revitalisasi dan

Pengembangan SMK Pertanian

SMK Unggul Bidang Agribisnis dan Agro Teknologi dalam rangka memperkuat ketahanan pangan

1. Pemenuhan Sarpras;

2. Sertifikasi Guru dan siswa;

3. Kerjasama magang dengan

industri pertanian dan perkebunan. 4. Budidaya pertanian;

5. Pengolahan hasil pertanian agar memiliki nilai tambah;

6. Membangun Teaching Factory

bidang pertanian untuk

menghasilkan wirausahawan

muda lulusan SMK Pertanian

600 SMK

2

Peningkatan Akses, pemerataan, mutu dan relevansi

kompetensi lulusan SMK bidang pertanian.

SMK bidang kelautan dan perikanan yang mampu mengelola hasil perikanan dan sumber daya

kemaritiman lainnya.

1. Pembangunan USB dan sarpras SMK Pertnian di Luar jawa;

2. Pengolahan hasil pertanian sehingga memiliki nilai tambah keekonomian;

3. Membangun wirausahawan muda

600 SMK

(65)
(66)

SMK PARIWISATA

(67)

PENGEMBANGAN SMK PARIWISATA BERBASIS POTENSI WILAYAH

DAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA KELAUTAN

Aksesibilitas

Interaksi ke pusat pertumbuhan

Gugus pulau kecil

(68)

2015

Ketercapaian 2019 Baseline :

APK SMK= 32 %

SMK Par.= 2369 Progr. Keahlian

Program reguler pengembangan

SMK Pariwisata 2015 - 2019

APK SMK = 42%

SMK Par= 3250 Program Keahlian

(69)

MK Rujukan Bidang keahlian Tata Boga: - Cullinary, Beauty, Tourism

- Teaching Factory :

• Hotel Training

• Restourant

• Spa

(70)

No Topik Bahasan Permasalahan Solusi

1.

Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada

Jenjang

Pendidikan

Dasar

dan

Menengah

2.

Program Indonesia Pintar (PIP)

3

Transparansi BOS Jenjang Pendidikan

Dasar dan Menengah

4

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)

Jenjang

Pendidikan

Dasar

dan

Menengah

5

Pendidikan Karakter Jenjang Pendidikan

Dasar dan Menengah

6

Peran Komite Sekolah

7

Pengembangan SMK (Sekolah Vokasi)

(71)

Referensi

Dokumen terkait

Unit Industri Bahan dan Barang Teknik Dinas Perindustrian dan Energi Prov.

Pada Hari Ini Jumat, Tanggal Sepuluh Bulan Februari Tahun Dua Ribu Dua Belas, kami Panitia Pengadaan Barang/Jasa yang ditetapkan berdasarkan SK Direktur ATIM

[r]

kami yang bertanda tangan di bawah ini Pokja Jasa Konsultansi Provinsi Jawa.. Barat yang dibentuk berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor

Dengan hasil Pembuktian Kualifikasi sebagai berikut: Secara Substantif dokumen kualifikasi yang dilakukan pembuktian kualifikasi Ada yang Tidak Sesuai sehingga TI DAK MEMENUHI

Seluruh berkas asli yang tercantum didalam formulir isian kualifikasi penawaran yang saudara sampaikan pada paket pekerjaan tersebut di atas (Khusus Ijazah, cukup menunjukan

Kelompok Kerja Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Unit Layanan Pengadaan Kota Baubau.

Berdasarkan hasil evaluasi dokumen kualifikasi Kegiatan : Pembangunan IPA Sangatta (Stadion) Kapasitas Minimal 15 Liter/Detik Paket : Pengawasan Pembangunan IPA Sangatta