• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penerapan Standar Prosedur Operasional dan Disiplin Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi pada PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Penerapan Standar Prosedur Operasional dan Disiplin Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi pada PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam setiap

kegiatan perusahaan atau organisasi. Semakin canggih teknologi yang digunakan

tanpa didukung oleh manusia sebagai pelaksana kegiatan operasional, maka

perusahaan tidak akan mampu menghasilkan output yang sesuai dengan yang

diharapkan. Peranan sumber daya manusia dalam perusahaan sudah ada sejak

dikenalnya perusahaan sebagai wadah bersama dalam mencapai suatu tujuan.

Hutapea dan Nurianna (2008:86) mengemukakan bahwa peran sumber daya

manusia perlu dikelola secara profesional. Peran sumber daya manusia yang

semula hanya sebagai penunjang perlu diubah menjadi strategik, dimana

pengelolaan sumber daya manusia ditujukan agar organisasi dapat beroperasi

dengan efisien sehingga dapat mencapai sasaran kerjanya.

Sumber daya manusia dalam hal ini adalah para karyawan pada sebuah

perusahaan, tentunya bekerja dengan kemampuan yang mereka miliki agar dapat

mencapai kinerja yang diinginkan perusahaan. Setiap perusahaan mengharapkan

agar semua karyawan dapat terlibat dalam setiap kegiatan organisasi yang ada,

sehingga karyawan dapat memberikan prestasi kerja yang baik dalam bentuk

produktivitas kerja yang optimal dan juga dapat menunjukkan kualitas diri yang

dimiliki karyawan. Salah satu kualitas diri dari karyawan tersebut dapat dilihat

dari sejauh mana kinerja yang dimilikinya. Kinerja seseorang menjadi sangat

(2)

karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang karyawan dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan. Defenisi kinerja menurut Kusriyanto dalam Mangkunegara

(2005:9) adalah perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja

per satuan waktu (lazimnya per jam). Gomes dalam Mangkunegara (2005:9)

menegemukakan defenisi kinerja sebagai ungkapan seperti output, efisiensi serta

efektivitas, sering dihubungkan dengan produktivitas.

Kinerja seorang karyawan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

pendukung, diantara faktor tersebut adalah Standar Prosedur Operasional (SPO).

Menurut Sailendra (2015:11) SPO merupakan panduan yang digunakan untuk

memastikan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan berjalan dengan

lancar. Penerapan SPO yang baik, akan menunjukkan konsisten hasil kinerja, hasil

produk dan proses pelayanan seluruhnya dengan mengacu kepada kemudahan,

pelayanan, dan pengaturan yang seimbang. SPO mempunyai peranan penting

dalam proses pengembangan perusahaan. Tanpa adanya standar baku, pengelolaan

perusahaan pasti tidak memiliki keunggulan kompetitif. Dengan SPO, semua

kegiatan aktivitas operasional dapat terkendali dan terpantau dengan baik.

Penerapan SPO yang mengikuti peraturan akan berdampak pada kinerja yang

baik, hal ini disebabkan oleh seluruh rangkaian kegiatan operasional yang

dijalankan oleh karyawan berjalan semestinya. Setiap perusahaan, bagaimanapun

bentuk dan apapun jenisnya, membutuhkan sebuah panduan untuk menjalankan

(3)

jelas, tugas dan fungsi tiap elemen perusahaan akan berjalan timpang. Itulah

mengapa perusahaan membutuhkan SPO.

Faktor lainnya yang perlu diperhatikan oleh perusahaan utnuk

meningkatkan kinerja karyawan adalah disipin kerja yang dimiliki karyawan.

Sutrisno (2009:86) mengatakan, disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan

seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-norma peraturan yang berlaku di

sekitarnya. Disiplin karyawan yang baik akan mempercepat tujuan perusahaan,

sedangkan disiplin yang merosot akan menjadi penghalang dan memperlambat

pencapaian tujuan perusahaan. Dalam melaksanakan kegiatan operasioanal, setiap

perusahaan harus menuntut karyawan untuk menjalankan sikap disiplin kerja

yang tinggi. Karena dengan disiplin kerja yang tinggi akan membantu pencapaian

target perusahaan semakin efektif dan efisien. Di samping itu disiplin bermanfaat

mendidik karyawan untuk mematuhi dan menaati peraturan, prosedur, maupun

kebijakkan yang ada sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.

Disiplin merupakan sarana untuk melatih kepribadian karyawan agar

senantiasa menunjukkan kinerja yang baik, sikap, perilaku dan pola kehidupan

yang baik dan berdisiplin tidak terbentuk dalam waktu yang lama. Salah satu

proses untuk membentuk kepribadian tersebut dilakukan melalui proses latihan.

Latihan tersebut dilaksanakan antara karyawan, pimpinan dan seluruh personil

yang ada dalam organisasi tersebut. Pada awalnya mungkin disiplin itu penting

karena suatu pemaksaan, namun karena adanya pembiasaan dan proses latihan

yang terus menerus maka disiplin dilakukan atas kesadaran dalam diri sendiri dan

(4)

disiplin ini meningkat menjadi kebiasaan berpikir baik, positif, bermakna dan

memandang jauh kedepan akan manfaat disiplin bukan hanya soal mengikuti dan

mentaati peraturan, melainkan sudah meningkat menjadi disiplin berpikir yang

mengatur dan mempengaruhi seluruh aspek kehidupannya.

PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan berlokasi di Desa Dagang

Kelambir & Dalu X, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang,

Propinsi Sumatera Utara dengan jenis usaha berupa Peternakan Ayam Bibit Induk

dan Unit Penetasan. Kegiatan farm ini mulai beroperasi secara komersil sejak

tahun 1993.

Berdasarkan hasil prasurvey penulis dengan pihak perusahaan, masih

ditemukan karyawan bagian produksi yang tidak menjalankan SPO dengan baik.

Misalnya dalam SPO biosecurity, fenomena yang ada dalam hal ini adalah masih

ada karyawan bagian produksi yang tidak memakai masker, topi, sepatu

khususatau yang disebut dengan Alat Pelindung Diri (APD) yang sudah

didesinfeksi saat memasuki kandang dan mengakibatkan kehidupan ayam akan

terancam dengan menyebarnya virus/kuman yang berasal dari tubuh manusia,

pemberian pakan ayam yang telat, lupa mengecek pakan dan air minum ayam,

lupa untuk terus mengontrol suhu yang tepat pada kandang, merokok dalam

kandang, membawa handphone dan mendengar musik yang mengakibatkan ayam

akan stress, gagalnya proses bertelur dan dapat memicu kematian. Hal ini

berdampak negatif pada hasil kinerja karyawan jika dilakukan terus menerus.

Biosecurity ini merupakan suatu program yang dirancang untuk melindungi

(5)

kuman atau agen penyakit jauh dari tubuh ayam dan menjaga ayam jauh dari

kuman. Sistem Prosedur Operasional Biosecurity ini dilaksanakan dengan

mengontrol lalu lintas orang, seperti mengunci pintu dan mengizinkan masuk

orang tertentu setelah mereka didesinfeksi, mencuci tangan setelah bekerja, mandi

semprot, memakai sepatu khusus, baju penutup, masker dan topi yang telah

didesinfeksi, melaksanakan vaksinasi pada ayam, pencatatan riwayat flok ayam,

pencucian kandang ayam, kontrol terhadap pakan, kontrol terhadap air, dan

kontrol limbah. Banyak sekali yang dapat menjadi sumber penyakit pada ayam di

antaranya ayam (ayam sakit, bangkai, ayam pembawa penyakit atau disebut ayam

carrier), manusia (anak kandang, tamu), pakan, air minum, kotoran ternak, limbah

peternakan, hama (rodensia seperti tikus dan bermacam-macam serangga), burung

dan unggas lain (burung yang sering masuk ke area peternakan misalnya merpati

dan burung liar), dan hewan-hewan lain (anjing, kucing, dan sebagainya). Ada

dua hal yang dapat mengancam kehidupan ayam bila tidak melaksanakan SPO

Biosecurity, yaitu masuknya penyakit yang belum pernah ada dan penyakit yang

ada tidak juga hilang dan cenderung berulang.

Dalam peternakkan, Biosecurity merupakan konsep integral yang

mempengaruhi suksesnya sistem produksi ternak. Apabila Biosecurity

dilaksanakan secara baik, benar dan disiplin maka target produktivitas ternak akan

tercapai dengan baik. Biosekuriti (biosecurity) dapat dikatakan sebagai pertahanan

terdepan pada suatu peternakan.

Selain pelanggaran penerapan SPO, pelanggaran disiplin kerja juga turut

(6)

adalah masih banyak ditemukan karyawan bagian produksi yang tidak

memaksimalkan waktu kerja dengan baik, misalnya terlambat masuk kerja,

absen, mangkir dari pekerjaan, sering izin dengan alasan yang tidak jelas dan

sering memperpanjang waktu istirahat. Kondisi ini mengakibatkan menurunnya

kinerja karyawan yang akan berdampak pada pencapaian hasil produksi dan

tujuan perusahaan.

Tabel 1.1

Rekapitulasi Absensi Karyawan PT. Charoen Pokphand Jaya Farm I Medan

Periode Januari – Desember 2014 No. Bulan Jumlah

Sumber : PT. Charoen Phokpand Jaya Farm I Medan

Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 1.1 diatas, dapat dilihat bahwa

masih banyaknya karyawan bagian produksi yang datang terlambat, absen tanpa

keterangan, cuti dan izin. Jumlah rekapitulasi absensi tertinggi terdapat pada

bulan Desember dimana jumlah karyawan yang datang terlambat sebanyak

54orang, absen tanpa keterangan sebanyak 23 orang, cuti sebanyak 12 orang dan

(7)

jumah karyawan yang datang terlambat sebanyak 20 orang, absen tanpa

keterangan sebanyak 5 orang, cuti sebanyak 3 orang dan izin sebanyak 2 orang.

Tabel 1.2 Hasil Produksi Telur

PT. Charoen Phokpand Jaya Farm I Medan Periode Januari – Desember 2014 Bulan Jumlah telur

September 2.003.879 2.461.597 81.41 %

Oktober 2.008.125 2.543.620 78.95 %

November 2.320.330 2.902.129 79.95 %

Desember 1.614.210 2.212.554 72.96 %

TOTAL 24.850.926 30.910.382 80.40 %

Sumber : PT. Charoen Phokpand Jaya Farm I Medan

Dari Tabel 1.2 hasil produksi telur diatas terlihat bahwa adanya fluktuasi

persentase dari hasil produksi telur pada PT. Charoen Phokpand Farm I Medan

periode Januari – Desember 2014. Persentase terendah terdapat pada bulan

Desember yaitu 72.96%, jumlah telur yang dihasilkan sebanyak 1.614.210 butir,

sedangkan target produksi telur sebesar 2.212.554 butir. Persentase tertinggi

terdapat pada bulan April yaitu 84.82 %, dengan jumlah telur yang dihasilkan

sebanyak 2.188.180 butir, target produksi telur yang harus di capai sebanyak

2.212.554 butir. Fluktuasi persentase hasil produksi ini menunjukkan bahwa

(8)

penerapan SPO dengan baik dan tingkat kedisiplinan yang rendah pada PT.

Charoen Pokphand Jaya Farm I Medan.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk

melaksanakan penelitian tentang “Pengaruh Penerapan Standar Prosedur

Operasional (SPO) dan Disiplin terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi pada PT. Charoen Pokphand Jaya Farm I Medan.”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka dapat

dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah: “Apakah penerapan SPO

dan disiplin berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan bagian

produksi pada PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan?”

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian yang

ingin dicapai adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan SPO dan disiplin

terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada PT. Charoen Pokhpand Jaya

Farm I Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian adalah sebagai berikut:

a. Bagi PT. Charoen Pokhpand Farm I Medan.

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana

informasi dan masukan bagi manajemen perusahaan dalam upaya meningkatkan

(9)

b. Bagi Peneliti

Suatu kesempatan yang baik bagi peneliti untuk dapat menerapkan ilmu

yang telah diperoleh selama proses perkuliahan dan memperluas cara berpikir

ilmiah dalam bidang manajemen sumber daya manusia.

c. Bagi Peneliti Lainnya

Sebagai referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan bagi peneliti

lain yang melakukan penelitian yang berkaitan dengan penerapan SPO dan

Gambar

Tabel 1.1 Rekapitulasi Absensi Karyawan
Tabel 1.2 Hasil Produksi Telur

Referensi

Dokumen terkait

3. Tidak menuntut hasil seleksi administrasi Penyediaan Biaya Pendidikan dari Pemerintah Kab. Seluruh dokumen yang saya sampaikan sebagai bahan larnpiran permohonan

Diperlukan pemahaman guru pengajar di kelas bahwa anak tuna laras dapat memahami bahasa reseptif di kelas tetapi mengalami kesulitan untuk mengungkapkan dengan bahasa

Pada penulisan ini metode yang digunakan adalah dengan melakukan pengumpulan data dan analisa dengan menggunakan dua metode penelitian, yaitu metode keperpustakaan dan metode

[r]

bahwa mewujudkan salah satu strategi Pembangunan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagaimana dimaksud dalam dalam Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung

bahwa berdasarkan pasal 160 Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, pergeseran anggaran sebagaimana dimaksud huruf a di atas dapat

[r]

Lampiran Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 2 Tahun 2012 tentang Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian Provinsi