• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi Sosial Permainan Shogi Di Jepang Dewasa Ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Fungsi Sosial Permainan Shogi Di Jepang Dewasa Ini"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN UMUM TERHADAP SHOGI

2.1 Pengertian Shogi

Shogi adalah permainan tradisional Jepang dan merupakan variasi dari catur barat. Shogi disukai dan dikenal secara luas di Jepang sama seperti Igo, juga paling terkenal dibandingkan dengan variasi permainan catur lainnya. Hanya saja, diluar negeri shogi tidak sepopuler di Jepang. Berdasarkan data dari Nihon Shogi Renmei (Assosiasi Shogi Jepang) kurang lebih terdapat 15 juta orang pecatur yang dapat memainkan permainan ini

kanji ”将棋” yang bermakna permainan papan. Pada zaman dahulu shogi dituliskan dengan kanji (象棋) dimana kanji ‘象’ atau zou bermakna gajah dan ‘棋’ bermakna

papan. Kanji ini sama dengan penulisan ‘xiangqi’ yaitu salah satu variasi catur dari Cina.

Menurut Nihon Dai Hyakka Zensho atau Encyclopedia Nipponica, shogi didefenisikan sebagai permainan dimana terdapat dua orang peserta yang saling bersaing untuk menentukan menang dan kalah berdasarkan pada peraturan. Para pemain duduk disalah satu sisi papan permainan dengan saling berhadapan satu sama

la

(2)

mengambil bidak raja lawan

variasi dari catur barat dan dikenal secara luas di Jepang. Pada umumnya, catur dan shogi memiliki banyak kesamaan. Tetapi, ada beberapa ciri khas dari shogi yang menjadi salah satu pembeda utama antara shogi dan catur. Baik dari segi alat permainan dan peraturannya. Shogi digemari sebagai salah satu permainan untuk mengisi waktu luang dan mengasah kemampun berpikir. Seiring berjalannya waktu dan perubahan zaman, shogi pun berkembang dan kini memiliki beberapa varian. Terdapat beberapa modifikasi dari shogi, baik dari segi ukuran papan dan pemainnya. Ada beberapa ciri khas dari shogi yang menjadi pembeda utama permainan ini dari variasi permainan catur lain.

Bidak shogi yang telah diambil lawan dapat dimainkan kembali atau biasa disebut dengan istilah ‘drop rule’. Bidak juga dapat mengalami kenaikan pangkat. Ciri khas ini banyak mempengaruhi permainan shogi jika dibandingkan dengan permainan catur barat. Alur permainan yang lebih dinamis dengan mengutamakan penyusunan strategi serangan secara efektif, juga sedikitnya hasil seri di akhir permainan (kurang dari 1%) (Legget, 1993 : 7). Ciri khas ini tentunya menjadi daya tarik tersendiri dari shogi dibandingkan variasi permainan catur lainnya.

2.2Sejarah Permainan Shogi

(3)

diciptakan pertama kali oleh seorang raja India bernama Ravana. Dia menggunakan permainan ini untuk mengasah kemampuan para jenderalnya dalam mengatur taktik dan strategi (Legget, 1966 : 10). Chaturanga dimainkan oleh 4 orang pemain pada papan berukuran 8 x 8 dimana setiap pemain memiliki 8 bidak. Setelah mengalami perubahan bentuk pada abad ke-6, permainan ini masuk ke Persia ketika chaturanga dijadikan hadiah pemberian raja India kepada raja Persia. Chaturanga abad ini dimainkan oleh 2 pemain (Averbakh, 2012 : 33). Setelah Persia ditaklukan oleh bangsa Arab pada abad ke -7, permainan ini berkembang dengan pesat. Permainan Chaturanga pertama kali masuk ke Asia Timur melalui perdagangan yang dilakukan bangsa Persia (Arab) dan Cina melalui jalur sutra.

Di Cina, permainan chaturanga berkembang pesat dan mulai disebarkan ke wilayah Korea dan Jepang. Chaturanga mengalami proses akulturasi disetiap wilayah penyebaran. Nama dan peraturan permainan juga dirubah sesuaikan dengan kebudayaan lokal. Chaturanga dikenal sebagai shatranj di Persia, xiangqi di Cina, janggi di Korea dan shogi di Jepang. Di Eropa chaturanga dikenal sebagai chess dengan istilah checkmate dalam catur berasal dari bahasa Persia ‘shah’ berarti raja dan ‘mat’ berarti mati,

(4)

Tidak diketahui dengan pasti kapan shogi masuk ke Jepang dengan sedikitnya bukti. Beberapa ahli shogi berpendapat jika shogi sudah terbagi menjadi 2 bentuk atau lebih ketika masuk ke Jepang (Legget, 1993 : 8). Catatan tertua tentang shogi

terdapat di buku teks Kirinshou ( 麒麟抄 ) pada tahun 1027. Tetapi hanya terdapat

sedikit penjelasan yaitu tentang bagaimana cara menuliskan karakter kanji ke bidak shogi lebih mendalam tentang shogi, ditemukan beberapa penemuan 16 buah bidak shogi di Kuil Koofuji di Nara pada abad ke- 11. Bidak ini terbuat dari kayu hinoki dan sudah memiliki bentuk yang sama dengan bidak shogi modern.

Ada banyak catatan lain yang memuat kata shogi, namun tidak ada yang menyebutkan tentang aturan bermain shogi secara jelas. Kata shogi ditemukan dalam

buku Shin Saru Gakki (新 猿 楽 記) yang ditulis oleh Fujiwara Akihira pada tahun

1058 – 1064. Buku ini menjadi sebuah bukti permainan shogi sudah muncul pada

zaman itu (Masukawa, 1996 : 189). Pada buku Nichureki (二中歴) yang ditulis tahun

(5)

bukti pada zaman itu shogi sudah muncul didalam masyarakat dengan dituliskannya kata chuu shogi (shogi ukuran menengah) (Masukawa, 1996 : 72). Tersebar cerita jika shogi diciptakan oleh Yuwen Yong yang berasal dari Cina atau dibawa oleh seorang tokoh bernama Kibi Makibi setelah ia mengunjungi dinasti Tang. Namun kebenaran dari cerita ini tidak dapat dipastikan dan akhirnya hanya dianggap sebagai kabar burung saja.

Di zaman Heian, permainan shogi hanya boleh dimainkan oleh kalangan bangsawan dan biarawan. Namun sejak zaman Kamakura, shogi turut dimainkan oleh para samurai. Bahkan rakyat biasa juga dapat memainkan shogi. Pada abad ke -16 dan ke- 17 shogi semakin berkembang. Terutama setelah 3 shogun ( jenderal militer dengan pangkat tertinggi) di Jepang yaitu Nobunaga, Hideyoshi dan Ieyasu menyukai permainan shogi. Sama seperti raja Ravana, para shogun menggunakan shogi sebagai alat untuk mengasah kemampuan mereka menyusun taktik dan strategi perang. Setelah Ieyasu menjadi pemimpin pemerintahan di Jepang, kepopuleran shogi semakin kuat dibawah pengaruhnya. Pada zaman Edo ini, terbentuk banyak variasi shogi yaitu tenjiku shogi, dai dai shogi, maka dai dai shogi,tai shogi,dan taikyoku shogi.

Tahun 1612, Ieyasu mengundang pecatur shogi dan igo untuk bermain catur

di istananya. Para pecatur handal atau yang dikenal dengan meijin ( 名人 ) diberikan

(6)

yang diundang shogun yaitu Sookei dan anaknya Sooyo. Mereka berusaha untuk menjaga dan mengembangkan shogi dengan membangun sebuah keluarga khusus

atau dikenal dengan istilah Iemoto (家 元) yang membidangi shogi. Keluarga ini

dikenal sebagai keluarga Oohashi dan merupakan honke dalam keluarga pecatur shogi. Dibentuk juga bunke atau keluarga cabang. Keluarga Oohashi merupakan bunke yang didirikan oleh adik Sooyo bernama Sooko. Sedangkan Keluarga bunke Itoo dibentuk oleh murid Sooko bernama Sookan beserta menantunya (Masukawa, 2005 : 17). Keluarga shogi ini menjadi salah satu fondasi yang melestarikan dan menyebarkan permainan shogi keseluruh dunia hingga saat ini. Pada waktu pemerintahan Shogun Tokugawa Yoshimune, sebuah turnamen shogi diadakan di

istana Shogun setiap setahun sekali pada Tanggal 17 Kannazuki (神無月) atau Bulan Ke- 10 dalam hitungan kalender Jepang kuno. Merujuk pada hal ini, di zaman modern tanggal 17 November dijadikan sebagai hari shogi di Jepang.

2.3 Alat Permainan Shogi

2.3.1 Papan Shogi

(7)

Gambar 2.3.2.1

(sumber :

Di dalam papan shogi terdapat zona khusus yaitu zona promosi, dimana bidak yang melewati daerah tersebut mengalami kenaikan pangkat. Garis hijau di dalam gambar di bawah menunjukkan zona promosi dalam papan shogi. Dimana zona promosi dimulai dari garis pertama sampai ketiga terjauh dari sisi pemain.

Gambar 2.3.2.2

(8)

2.3.2 Bidak Shogi

Jika bidak pada catur barat dibuat dengan berupa ukiran, bidak shogi berbentuk segilima dan dituliskan dengan kanji. Terbuat dari kayu juga sama seperti papan permainannya. Setiap kanji yang ada didalam bidak shogi yang mewakili posisi bidak dipapan permainan. Bidak ratu (queen) dalam catur biasa tidak terdapat didalam bidak permainan shogi. Selain itu tidak ada warna tertentu yang membedakan pihak lawan baik dalam papan permainan dan bidak yang biasanya menjadi ciri khas catur biasa (Wibowo, 2014 : 4).

(9)

Berikut ini adalah keterangan dari lambang, posisi bidak shogi (Legget, 2009 : 15-24).

1. Ooshoo atau Gyokushoo (王将 /玉将)

Bidak ini merupakan bidak dengan posisi tertinggi dalam permainan shogi yaitu bidak raja. Tidak mengalami promosi, dan untuk mengakhiri permainan bidak ooshoo harus ditangkap oleh lawan.

2. Hisha (飛車)

Bidak Awal Bidak Promosi

Bidak ini dalam istilah catur dikenal sebagai benteng. Hisha merupakan bidak terkuat dalam permainan shogi karena dapat melakukan serangan kepada bidak lawan dengan mudah. Bidak hisha dapat di promosikan dan menjadi bidak Ryuuou (dragon king).

3. Kakugyoo (角行 )

BidakAwal Bidak Promosi

(10)

menteri. Memiliki fungsi utama untuk melakukan serangan. Bidak kakugyou dapat dipromosikan dan berubah menjadi bidak Ryuuma (dragon horse).

4. Kinshoo (金将 )

Bidak kinshoo atau jenderal emas tidak terdapat dalam permainan catur biasa. Bidak kinshoo harus selalu berada di dekat bidak ooshoo atau bidak raja. Karena bidak ini memiliki fungsi khusus sebagai pelindung atau pengawal bidak ooshoo. Tidak mengalami promosi, namun kebanyakan bidak lain akan berubah menjadi kinshoo jika di promosikan.

5. Ginshoo(銀将 )

Bidak Awal Bidak Promosi

(11)

6. Keima (桂馬 )

Bidak Awal Bidak Promosi

Bidak keima dalam istilah catur biasa dikenal sebagai bidak kuda. Merupakan bidak yang lebih sering digunakan untuk melakukan serangan kepada bidak lawan. Bidak keima dapat di promosikan menjadi bidak narikei.

7. Kyoosha (香車 )

Bidak Awal Bidak Promosi

(12)

8. Fuhyoo(歩兵 )

Bidak Awal Bidak Promosi

Bidak fuhyoo dikenal dengan bidak prajurit dalam catur biasa dan memiliki fungsi yang juga sama. Jika mendapat promosi, bidak fuhyoo akan berubah menjadi bidak tokin.

2.4 Pemain Shogi (棋士)

Ada 2 posisi pemain dalam shogi. Sente (先手) yaitu pemain yang pertama

kali melakukan langkah dan Gote(後手) yaitu pemain yang melakukan langkah kedua.

Karena tidak terdapat perbedaan warna di bidak shogi, bisa diasumsikan jika sente adalah pemain dengan bidak hitam dan gote pemain dengan bidak putih di dalam catur biasa. Bidak–bidak shogi disusun secara berhadapan dengan masing – masing ujung bidak menghadap kearah lawan.

Pemain shogi disusun menjadi 2 kelas, yaitu pemain professional atau kishi

(棋士) dan pemain amatir. Dalam permainan shogi ada sistem ranking untuk para

(13)

2.5 Peraturan Shogi

Terdapat beberapa poin peraturan dalam permainan shogi.

• Setiap pemain harus mengucapkan salam “よ ろ し く お 願 い し ま す”

sebelum dan sesudah permainan.

• Tidak boleh membatalkan posisi bidak yang telah digerakkan.

Permainan akan selesai jika terjadi tsumi atau skak mat. Dimana bidak raja

lawan telah ditangkap dan mengatakan “Oote!’’ (王手).

• Bidak yang mengalami promosi akan kehilangan status promosinya ketika

bidak tersebut ditangkap oleh lawan.

Bidak lawan yang telah ditangkap dapat dimainkan kembali (drop rule).

Namun bidak tersebut tidak dapat menangkap bidak lawan, hanya untuk pertahanan dan tidak mengalami kenaikan pangkat.

2.6 Variasi Shogi

Terdapat beberapa varian dalam permainan shogi

Sho Shogi (小将棋) adalah salah satu varian yang pertama kali muncul dalam

(14)

Dalam sho shogi, belum terdapat drop rule dan terdapat satu bidak bernama

drunk elephant atau suizou (酔象) yang dapat dipromosikan menjadi bidak taishi

(

太 子). Namun pada masa pemerintahan Kaisar Go- Nara (1526 – 1557) bidak ini dihilangkan. Dipercaya pada tahun ini peraturan drop rule mulai diterapkan. Terdapat 21 Bidak dalam sho shogi yang terdiri dari 9 jenis bidak dan dimainkan di atas papan berukuran 9 x 9.

Gambar 2.6.1

(sumber : http://www.chessvariants.org/shogivariants.dir/shoshogi.html)

Chuu Shogi (中将棋) adalah salah satu varian pertama dari permainan shogi.

(15)

besar lainnya. Tidak terdapat sistem drop dalam chuu shogi, dan permainan ini lebih mirip dengan catur biasa dibandingkan shogi modern kini.

Gambar 2.6.2

(sumber :

Dai Shogi (大将棋 )adalah varian shogi yang menggunakan papan berukuran

(16)

Gambar 2.6.3

(sumber :

Tenjiku Shogi (天竺将棋) merupakan salah satu varian shogi menggunakan

papan besar yang berukuran 16 x 16 dengan total 256 kotak. Setiap sisi papan terdapat 78 bidak catur. Tenjiku shogi dikatakan sebagai salah satu variasi permainan shogi yang paling menarik. Kata tenjiku sendiri bermakna eksotik, ini dikarenakan tenjiku shogi lebih memiliki permainan lebih dinamis dengan alur permainan yang cepat. Sejak awal permainan, pemain harus cerdik memikirkan strategi bermainnya jika tidak ingin kalah. Tidak terdapat drop rule dalam permainan ini.

Gambar 2.6.4

(sumber : http://history.chess.free.fr/tenjikushogi.htm)

Dai Dai Shogi (大大将棋) dimainkan di papan berukuran 17 x 17 dengan

(17)

yaitu tidak dapat memainkan kembali bidak yang telah ditangkap seperti dalam shogi biasa.

Gambar 2.6.5

(sumber : http://history.chess.free.fr/daidaishogi.htm)

Maka Dai Dai Shogi (摩訶大大将棋) dimainkan di papan berukuran 19 x 19

dengan masing – masing pemain memiliki 96 bidak. Kata maka berasal dari bahasa sansekerta ‘maha’ dan bermakna sangat besar. Maka dai dai shogi dimainkan di atas papan dengan ukuran lebih besar dari papan dai dai shogi.

Gambar 2.6.6

(18)

Taikyoku Shogi (大 局 将 棋) adalah permainan shogi yang dibentuk pada

sekitar abad ke- 16 oleh para pendeta Budha. Merupakan permainan shogi yang menggunakan papan berukuran 25 x 25 dengan total bidak 354 buah. Walaupun masih ada sampai sekarang, tetapi variasi permainan shogi ini tidak diketahui oleh banyak orang. Ini disebabkan karena hanya 2 set papan dan bidak taikyoku shogi yang tersisa di Jepang. Salah satunya, kini disimpan di Universitas Osaka

Gambar 2.6.7

(sumber :https://cf.geekdo-images.com/images/pic446211.jpg)

Heian Shogi (平安将棋) Heian shogi diperkirakan masuk dari Cina, Burma,

(19)

permainan ini dianggap kurang menarik dan hanya digunakan sebagai bahan penelitian sejarah.

Gambar 2.6.8

(sumber http://www.chessvariants.org/shogivariants.dir/heian.html)

Doubutsu Shogi (動 物 将 棋) merupakan variasi shogi yang khusus dibuat

(20)

Gambar 2.6.9

( sumber : https://shogibrasil.files.wordpress.com/2011/06/doubutsu02.jpg)

2.7 Eksistensi Permainan Shogi

1. Assosiasi Shogi Jepang Nihon Shogi Renmei (日本将棋連盟)

Dibentuknya Assosiasi shogi Jepang atau Nihon Shogi Renmei (日本将棋連盟). Dimulai dari gelar meijin atau master shogi menjadi gelar yang diwariskan hanya pada keturunan keluarga pecatur Oohashi dan Itoo saja. Setelah jatuhnya keshogunan, pemerintahan kembali kepada keluarga kaisar. Dan keluarga kaisar tidak memberi bantuan keuangan dan perhatian kepada permainan shogi seperti yang dilakukan oleh para Shogun. Keluarga Oohashi dan Itoo dipaksa untuk menyerahkan gelar meijin agar dapat diperebutkan oleh semua kalangan masyarakat umum dalam pertandingan catur.

(21)

pertandingan mereka mendapat perhatian publik. Pada tahun 1909, perkumpulan

shogi atau shogi doumeisha (将 棋 同 盟 社) mulai dibentuk. Pada tahun 1924 Assosiasi Shogi Tokyo atau Tokyo Shogi doumeisha (東京将棋同盟社 ) muncul.

Lantas assosiasi ini menjadi awal mula dari Nihon Shogi Renmei(日本将棋連) yang sekarang dikenal sebagai JSA (Japanese Shogi Association). Assosiasi ini terbentuk pada tahun 192

2. Klub Shogi

Dibentuknya berbagai klub berbasis permainan shogi, baik klub ekstrakurikuler di sekolah – sekolah di Jepang ataupun klub khusus bermain shogi yang banyak diminati oleh banyak kalangan wanita dan pria, mulai dari anak – anak sampai orang tua. Di Jepang juga sering diadakan seminar permainan shogi oleh klub – klub dan assosiasi shogi Jepang. Dimana seminar itu membahas teknik untuk bermain shogi dengan lebih baik.

3. Turnamen Shogi

(22)

baik dari tingkat Sekolah dasar sampai sekolah menengah atas. Ada juga turnamen shogi khusus wanita yang diselenggarakan oleh Nihon joushi pro shogi

kyoukai (日本女子プロ将棋協会) atau assosiasi shogi wanita profesional.

4. Shogi Elektronik

Perpaduan budaya lokal dan kemajuan zaman dapat mengoptimalkan manfaatnya dalam masyarakat (Sibarani, 2014 : 123). Kemajuan teknologi juga dapat dipadukan dengan permainan shogi. Dapat dilihat dari munculnya permainan shogi yang dimainkan dengan menggunakan alat elektronik seperti komputer ataupun ponsel cerdas (smartphone). Shogi komputer mengalami booming di Jepang, dimana dibuat komputer dengan rancangan khusus untuk bermain shogi bertanding melawan para pecatur shogi profesional. Kemudian, ada juga dibuat aplikasi permainan shogi yang dapat di unduh ke dalam smartphone. Aplikasi ini dapat digunakan untuk membantu berlatih bermain shogi, terutama untuk para pemula yang tertarik untuk bermain shogi namun tidak mampu membeli papan shogi.

5. Festival Ningen Shogi

(23)

Gambar

gambar di bawah menunjukkan zona promosi dalam papan shogi. Dimana zona
Gambar 2.6.1
Gambar 2.6.2
Gambar 2.6.4
+4

Referensi

Dokumen terkait

(7) Apabila dukungan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tidak tersedia atau tidak mencukupi, maka Menteri dapat menetapkan proyek tetap dilanjutkan apabila hasil evaluasi

mengembangkan bahan ajar dalam melaksanakan pembelajaran pokok bahasan penyebab perubahan, sehingga diharapkan pengajar menjadi lebih termotivasi untuk terus

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jember mempunyai peran yang sangat strategis sebagai kunci utama dalam penyebaran informasi kepada masyarakat dan menjadi gerbang untuk

Himpunan indeks dapat berupa bilangan bulat ℤ atau bilangan real ℛ. Proses seperti ini sering dinamakan random fields.. Amatilah suatu proses di sekitar saudara, jelaskan

Sistem pembelajaran adalah mekanisme pelaksanaan pembelajaran pada program studi untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan yang mencakup: 1) metode dan bentuk

Peraturan perundang-undangan menjelaskan tanggung jawab perusahaan penerbangan, perlindungan hukum dan jumlah ganti rugi terhadap penumpang yang dirugikan.. Dalam praktiknya,

Perseroan selama lebih dari satu dekade telah memegang komitmennya untuk mengadakan pelatihan dan pendidikan berupa pembinaan keahlian, baik keahlian karyawan

Ir.I Gusti Ngurah Eddy Mulya,SE.M.Si Drs.. I Gusti Ayu