STATUS DAN HAK MEWARISI ANAK DARI HASIL PERKAWINAN LAKI-LAKI BATAK DENGAN PEREMPUAN MINANGKABAU DI NAGARI KOTO TANGAH, KECAMATAN TANJUNG EMAS, KABUPATEN TANAH DATAR, SUMATERA
BARAT
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Dan Melengkapi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Hukum
Oleh FITRI ARIFAH
110200026
Departemen Hukum Keperdataan Program Kekhususan Hukum Perdata BW
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PROGRAM REGULER
STATUS DAN HAK MEWARISI ANAK DARI HASIL PERKAWINAN LAKI-LAKI BATAK DENGAN PEREMPUAN MINANGKABAU DI NAGARI KOTO TANGAH, KECAMATAN TANJUNG EMAS, KABUPATEN TANAH DATAR, SUMATERA
BARAT
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum
Oleh:
NIM: 110200026 FITRI ARIFAH
Diketahui Oleh
Ketua Departemen Hukum Keperdataan
NIP. 196603031985081001 Dr. H. Hasim Purba, SH.M.Hum
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Malem Ginting, S.H., M.Hum
NIP. 195707151983031002 NIP. 197512102002122001 Dr. Yefrizawati, SH. M.Hum
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat
dan hidayah-Nya serta diberikannya kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus penulis
penuhi guna menyelesaikan studi di Fakultas Hukum USU Medan untuk
memperoleh gelar Sarjana Hukum. Skripsi ini berjudul : STATUS DAN HAK
MEWARISI ANAK DARI HASIL PERKAWINAN LAKI-LAKI BATAK DENGAN PEREMPUAN MINANGKABAU, DI NAGARI KOTO TANGAH, KECAMATAN TANJUNG EMAS, KABUPATEN TANAH DATAR, SUMATERA BARAT.
Penulis dengan segala kerendahan hati menyadari bahwa skripsi ini masih
kurang dari kesempurnaan dikarenakan keterbatasan pengetahuan, kemampuan,
wawasan, serta bahan-bahan literatur yang penulis dapatkan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan segala bentuk kriktik dan saran yang bersifat membangun
dari para pembaca untuk mencapai kesempurnaan tulisan ini.
Pada kesempatan ini dengan rasa hormat dan bahagia penulis ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini dan semua pihak yang telah menjadi bagian penting
1. Prof. Dr. Runtung, SH., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum USU
Medan.
2. Prof. Dr. Budiman Ginting, SH., M.Hum., selaku Wakil Dekan I Fakultas
Hukum USU Medan.
3. Bapak Syafrudin Hasibuan, SH., M.Hum., DFM, selaku Wakil Dekan II
Fakultas Hukum USU Medan
4. Bapak Dr. O.K, SH., M.Hum., selaku Wakil Dekan III Fakultas Hukum
USU Medan.
5. Bapak Dr. H. Hasim Purba, SH., M.Hum., selaku Ketua Departemen
Hukum Keperdataan USU Medan.
6. Ibu Rabiatul Syariah, S.H., M.Hum., selaku Sekretaris Departemen
Hukum Keperdataan USU Medan.
7. Bapak Syamsul Rizal, SH., M.Hum., selaku Ketua Program Kekhususan
Hukum Perdata BW.
8. Bapak Malem Ginting, S.H., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing I, yang
sabar membimbing saya mulai dari titik awal penulisan skripsi sampai
dengan selesainya penulisan. Terima kasih banyak Bapak.
9. Ibu Dr. Yefrizawati, SH., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing II, yang
sabar membimbing saya mulai dari titik awal penulisan skripsi sampai
dengan selesainya penulisan. Terima kasih banyak Ibu.
10.Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan staf Fakultas Hukum USU Medan yang
11.Buat teman-teman terdekat yang terbaik, “ Nopi Aryani Siregar, Keumala
Meutia, Syarah Ermayanti, Rizky Syahbana Harahap, Agung Rahmatullah,
M. Ikhwan Adabi, Kayaruddin, dan Rendra Hanafi ”. Terima kasih atas
semangat yang selalu diberikan kepada penulis, semoga kita menjadi
orang yang sukses.
12.Teman-teman Stambuk 2011, khusus teman-teman grup E, senang bisa
mengenal kalian semua (Tata, Happy, Rika, Imeh, Apre, Yana, Marni,
Christi, Icha, Febri, Rahmansyah, Abdel, Husein, Rasyid, Eka) dan semua
pihak yang tidak mungkin disebutkan namanya satu persatu lagi.
Terima kasih buat Papa Zulbakri, S.H., dan Mama Yuni Reslita, S.pd.,
yang terkasih dan tercinta karena telah memberikan semangat, doa, rasa cinta dan
kasih sayang pada anaknya karena dengan keikhlasan dan ketulusan serta
pengorbanannya anaknya dapat menjadi apa yang diharapkan oleh orang tua.
Buat adik-adik Pinto Insani Putra, Aqil Almubaraq, dan Fadlan Adil
terima kasih semangat dan dorongannya semoga nantinya kita bisa bersama-sama
memperoleh kesuksesan dan membanggakan kedua orang tua kita.
Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada
semua pihak yang telah membantu penulis secara langsung maupun tidak
Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pembaca dan mahasiswa-mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Medan.
Medan, 15 Agustus 2015
Hormat Saya,
ABSTRAK Fitri Arifah.* Malem Ginting.**
Yefrizawati. ***
Masyarakat adat menempatkan masalah perkawinan sebagai urusan keluarga dan masyarakat. Dari perkawinan akan timbul hubungan hukum antara orang tua dan anak-anak mereka, dan timbulnya hubungan hukum antara mereka dengan harta kekayan. Di Indonesia terdapat tiga macam sistem kewarisan, yaitu sistem kewarisan mayorat, sistem kewarisan individual, dan sistem kewarisan kolektif. Dengan adanya beragam bentuk sistem kewarisan hukum adat, menimbulkan akibat yang berbeda pula, sehingga harus disesuaikan dengan adat masing-masing daerah. Begitu juga status anak dari hasil perkawinan laki-laki Batak dengan perempuan Minangkabau di Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat sebelum tahun 1974, dan setelah tahun 1974. Hak mewarisi anak dari hasil perkawinan laki-laki Batak dengan perempuan Minangkabau di Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode penelitian yuridis normatif dan metode penelitian yuridis empiris yang bersifat deskriptif. Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Penelitian ini dilakukan di Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif. Status anak dari hasil perkawinan laki-laki Batak dengan perempuan Minangkabau di Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat sebelum tahun 1974, yaitu dominan memilih hukum Batak dan Minangkabau sebagai hukum anaknya dan setelah tahun 1974, dominan memilih hukum Batak sebagai hukum anaknya. Sedangkan hak mewarisi anak dari hasil perkawinan laki-laki Batak dengan perempuan Minangkabau yaitu dominan kepada anak laki-laki sebagai ahli warisnya, anak perempuan juga memperoleh harta warisan, tetapi dengan jumlah yang sedikit dibanding anak laki-laki. Pembagian harta warisan untuk anak dari hasil perkawinan laki-laki Batak dengan perempuan Minangkabau diberikan kepada anak-anak dari pewaris, besar pembagiannya yaitu mendapatkan pembagian sama besar. Tetapi berlaku juga prinsip anak perempuan memperoleh ½ bagian dari anak laki-laki.
Kata kunci : Hukum Perkawinan Adat, Anak, Hukum Waris Adat dan Hak Mewaris.
*Mahasiswa Departemen Keperdataan Fakultas Hukum USU
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR ISTILAH ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
BAB I PENDAHULUAN
F. Keaslihan Penulisan ... 14
G. Sistematika Penulisan ... 14
BAB II TINJUAN UMUM TENTANG PERKAWINAN A. Pengertian Perkawinan ………..17
B. Asas-asas dan Tujuan Perkawinan … ………....29
C. Sahnya Perkawinan ………... 33
D. Akibat Perkawinan….……… ……... 36
BAB III PEMBAGIAN HARTA WARISAN MENURUT HUKUM ADAT A. Hukum Waris Adat ... 44
B. Sistem Kewarisan ... 51
C. Unsur-unsur Warisan ... 56
D. Hukum Waris Adat Minangkabau ... 61
B. Hak Mewarisi Anak dari Hasil Perkawinan Laki-Laki Batak Dengan Perempuan Minangkabau Di Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat ... 76 C. Pembagian Harta Warisan untuk Anak dari Hasil Perkawinan Laki-Laki
Batak Dengan Perempuan Minangkabau Di Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. 78 D. Hambatan dalam Pembagian Warisan untuk Anak dari Hasil Perkawinan
Laki-Laki Batak Dengan Perempuan Minangkabau Di Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat ... 80 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR ISTILAH
No Nama-nama Istilah Arti
1 Baralek Pesta perkawinan adat di Sumatera
Barat/ Minangkabau.
2 Marapulai Pengantin laki-laki di Minangkabau.
3 Anak daro Pengantin perempuan di Minangkabau.
4 Kaum Persekutuan hukum adat.
5 Payuang Kumpulan dari kaum.
6 Mamak Secara sempit : Saudara laki-laki ibu.
Secara luas : panggilan untuk laki-laki
yang satu suku.
7 Mamak kaum Laki-laki tertua dalam kaum.
8 Warih nan dakok Waris yang dekat.
9 Dunsanak samandeh Saudara seibu.
10 Dunsanak sakanduang Saudara sekandung.
11 Harta suarang Harta sendiri.
12 Harta pusako Harta pusaka.
13 Nagari Pembagian wilayah administratif
terendah pada sistem pemerintahan di
DAFTAR TABEL
TABEL 1 Hukum yang Berlaku untuk Anak dari Hasil Perkawinan Laki-Laki Batak dengan Perempuan Minangkabau Sebelum Tahun 1974 ... 69
TABEL 2 Hukum yang Berlaku untuk Anak dari Hasil Perkawinan Laki-Laki Batak dengan Perempuan Minangkabau Setelah Tahun 1974 ... 75