• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah Bab 1 Pendahuluan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah Bab 1 Pendahuluan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, memberikan implikasi positif untuk mempercepat proses terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah memberikan kemampuan bagi Pemerintah Daerah untuk menyelenggarakan pemerintahan secara mandiri sesuai dengan hak dan kewajibannya, serta mampu meningkatkan daya saing, melalui prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan dalam pembangunan, meningkatkan daya guna potensi dan keanekaragaman sumberdaya daerah.

Pembagian urusan pemerintahan kepada daerah, memerlukan koordinasi dan pengaturan untuk lebih mengharmoniskan dan menyelaraskan pembangunan antara pembangunan pada tingkat nasional dengan tingkat daerah dan pembangunan antardaerah. Harmonisasi dan keselarasan pembangunan tersebut dimulai dari perencanaan pembangunan sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).

Upaya pembangunan yang dilakukan di daerah adalah merupakan bagian integral dari upaya pembangunan nasional. Sehingga ketika daerah menyusun dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah harus selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Timur serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.

(2)

(RTRW) Kabupaten serta memperhatikan RPJM Nasional dan RPJMD Provinsi Kalimantan Timur.

Pelaksanaan pembangunan Kutai Kartanegara sejak tahun 2011 berpedoman kepada RPJMD yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 27 Tahun 2010 tentang RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2010-2015. Dalam perjalanan pembangunan jangka menengah yang menginjak tahun ke-3 ini, dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMD. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, maka dipandang perlu untuk melakukan perubahan RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2010-2015.

Berdasarkan Pasal 282 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 perubahan RPJMD hanya dapat dilakukan apabila:

a) Hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan, tidak sesuai dengan tahapan dan tatacara penyusunan rencana pembangunan daerah yang diatur dalam Peraturan Menteri ini;

b) Hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa substansi yang dirumuskan, tidak sesuai dengan Peraturan Menteri ini;

c) Terjadi perubahan yang mendasar; dan/atau d) Merugikan kepentingan nasional.

Perubahan RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara 2010-2015 dilakukan atas pertimbangan bahwa hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan:

1) Adanya perubahan struktur organisasi Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara yang ditetapkan berdasarkan:

a) Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 9 Tahun 2011 tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara, dan

b) Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara.

2) Terbitnya regulasi baru tentang penerapan Standar Pelayanan Minimum (SPM) pada 15 (lima belas) bidang urusan wajib pemerintahan daerah yang ditetapkan kementerian/lembaga, yang akan berpengaruh pada capaian kinerja akhir tahun beberapa SKPD terkait.

(3)

3) Penyusunan dan penetapan RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara 2010-2015 belum berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Perubahan RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara 2010-2015 meliputi hal-hal sebagai berikut:

a) Periodesasi RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara yang semula “Tahun 2011-2015” diubah menjadi “Tahun 2010-2015”. Hal tersebut sesuai dengan masa jabatan kepala daerah (untuk jangka 5 tahun) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 150 ayat (3) huruf b Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Pasal 15 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 yang menyatakan peraturan daerah tentang RPJMD ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan setelah kepala daerah dilantik;

b) Sistematika penulisan disesuaikan dengan ketentuan Pasal 40 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008;

c) Data dan informasi yang disajikan dalam Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah sekurang-kurangnya berdasarkan perkembangan 3 (tiga) tahun terakhir;

d) Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah serta Kerangka Pendanaan yang disajikan dalam Bab III disajikan berdasarkan data keuangan daerah yang telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan sekurang-kurangnya berdasarkan perkembangan 3 (tiga) tahun terakhir; e) Substansi materi yang disajikan dalam Bab IV Analisis Isu-Isu

Strategis dirumuskan berdasarkan hasil identifikasi permasalahan pembangunan berdasarkan data dan informasi yang disajikan dalam Bab II sebagai landasan perumusan butir-butir isu strategis;

f) Rumusan perubahan sasaran yang disajikan dalam Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran memuat indikator kinerja sasaran dan target tahunan selama 5 (lima) tahun yang terukur untuk memudahkan penilaian atas capaian kinerja sasaran sampai dengan akhir periode RPJMD;

g) Perubahan rumusan setiap program yang tercantum dalam Tabel 8.1 Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan dilengkapi dengan indikator kinerja outcome, kondisi awal dan akhir, target indikator kinerja yang disertai pagu indikatif per tahun selama lima tahun, serta satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sebagai penanggung jawab program; dan

(4)

h) Perubahan Bab IX Indikator kinerja daerah dilengkapi dengan rencana target kinerja pemerintahan daerah mulai Tahun 2011-2015 mencakup aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspek daya saing daerah.

Perbaikan-perbaikan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan aspek-aspek keterkaitan antar dokumen perencanaan, hubungan antarsusunan pemerintahan serta menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Mengingat bahwa revisi ini dilakukan pada Tahun 2013, maka salah satu fokus perubahan adalah memantapkan prioritas dan sasaran pembangunan periode RKPD Tahun 2014 dan menentukan agenda yang harus dilakukan pada RKPD Tahun 2015.

Selanjutnya, mengingat bahwa suatu RPJMD dilaksanakan melalui Renstra SKPD maka perubahan RPJMD juga berbarengan dengan perubahan Renstra SKPD. Hal ini sejalan dengan Pasal 25 ayat (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 menyebutkan bahwa penyusunan Renstra SKPD berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif dimana penyusunan Renstra SKPD dilakukan bersamaan dengan RPJMD.

1.2. Dasar Hukum Penyusunan

Dasar hukum penyusunan dokumen RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara, sebagai berikut:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Kalimantan sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1820);

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang di Provinsi Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 175, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3896);

(5)

Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, Dan Kota Bontang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3962);

5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Repubublik Indonesia Nomor 4421);

8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 125 Tahun 2004, Tambahan Lebaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4438);

10.Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

11.Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

(6)

Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

13.Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

14.Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011, tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

15.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2002 Tentang Perubahan Nama Kabupaten Kutai menjadi Kutai Kartanegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 13);

16.Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

17.Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

18.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

19.Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Reublik Indonesia Nomor 4741);

20.Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

21.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

(7)

22.Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833); 23.Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;

24.Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia Tahun 2011-2025;

25.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

26.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

27.Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur No. 04 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Timur 2009-2013;

28.Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara (Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2008 Nomor 12) sebagaimana telah diubah menjadi Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 9 tahun 2011 tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara (Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2011 Nomor 9);

29.Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 14 Tahun 2008 tentang Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Kutai Kartanegara (Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2008 Nomor 14);

(8)

Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 10 tahun 2011 tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara (Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2011 Nomor 10);

31.Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 16 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara (Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2008 Nomor 16) sebagaimana telah diubah menjadi Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Dan Sekretariat DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara (Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2011 Nomor 11);

32.Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 17 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2010 Nomor 17);

33.Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 27 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Tahun 2011-2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2010 Nomor 27); dan

34.Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2013-2033.

1.3. Hubungan Antar Dokumen

1.3.1. Hubungan RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan RPJMD Provinsi Kalimantan Timur

Penyusunan RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara antara lain memperhatikan RPJMN sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010. Penelaahan kebijakan pembangunan nasional yang ditetapkan dalam RPJMN merupakan salah satu identifikasi faktor-faktor eksternal yang bertujuan untuk mendapatkan butir-butir kebijakan pemerintah terpenting, yang berhubungan dan berpengaruh langsung terhadap perencanaan pembangunan jangka menengah Kabupaten Kutai Kartanegara.

(9)

kabupaten/kota yang ada di provinsi ini harus membangun sistem perencanaan yang terintegrasi. Sinkronisasi perencanaan pembangunan provinsi dengan kabupaten/kota menjadi suatu keharusan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebagaimana diamanatkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan, penyusunan RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara berpedoman kepada RPJMD Provinsi Kalimantan Timur 2013-2018. Berhubung RPJMD Provinsi Kalimantan Timur 2009-2013 telah berakhir pada Tahun 2013 dan RPJMD Provinsi Kalimantan Timur 2013-2018 belum ditetapkan, maka telaahan dilakukan sampai tahun 2013. Untuk terciptanya sinergi provinsi dan kabupaten, RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara ini dikonsultasikan ke Gubernur Kalimantan Timur.

1.3.2. Hubungan RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara dengan RPJPD, RKPD, Renstra SKPD dan Renja SKPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang memuat visi, misi dan arah kebijakan pembangunan daerah selama 20 tahun ke depan merupakan pedoman bagi penyusunan RPJMD. RPJMD sebagai perencanaan pembangunan selama periode 5 tahun disusun dengan berpedoman kepada RPJPD. Untuk itu, dalam 4 (empat) periode pembangunan jangka menengah 5 (lima) tahunan, RPJMD disusun dengan berpedoman kepada RPJPD. Arah kebijakan pembangunan lima tahunan periode kedua pada RPJPD Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi acuan bagi penyusunan sasaran pembangunan dalam RPJMD. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) menjadi pedoman bagi penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD). Renstra SKPD merupakan rencana kerja lima tahunan yang menjabarkan perencanaan kerja tahunan SKPD untuk menunjang pencapaian visi, misi dan sasaran pembangunan lima tahunan sebagaimana termuat dalam RPJMD serta penyelenggaraan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten. Penjabaran rencana tahunan SKPD termuat dalam Rencana Kerja (Renja) SKPD. RPJMD sebagai dokumen perencanaan pembangunan lima tahunan dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai perencanaan tahunan daerah. Selanjutnya, RKPD menjadi acuan bagi setiap SKPD dalam menyusun rencana kerja (Renja SKPD) tahunannya.

1.3.3. Hubungan dengan Dokumen Tata Ruang

Penyusunan RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara disinergikan dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2013-2033. Dengan

(10)

demikian diharapkan kebijakan dan program pembangunan 5 (lima) tahunan di RPJMD sejalan dengan kebijakan struktur dan pola ruang, dan program yang termuat di dalam RTRW Kabupaten Kutai Kartanegara untuk sisa periode pembangunan dalam periode pembangunan jangka menengah 2010-2015.

1.4. Sistematika Penulisan

Penyajian RPJMD Kutai Kartanegara 2010-2015 terdiri dari 11 (sebelas) bab, sebagai berikut:

Bab I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Dasar Hukum Penyusunan 1.3 Hubungan Antar Dokumen 1.4 Sistematika Penulisan 1.5 Maksud dan Tujuan

Bab II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografi dan Demografi

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat 2.3 Aspek Pelayanan Umum

2.4 Aspek Daya Saing Daerah

Bab III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu

3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu 3.3 Kerangka Pendanaan

Bab IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 4.1 Permasalahan Pembangunan 4.2 Isu Strategis

Bab V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1 Visi

5.2 Misi

5.3 Tujuan dan Sasaran

Bab VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1 Strategi

6.2 Arah kebijakan

Bab VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

7.1 Kebijakan Umum

7.2 Program Pembangunan Daerah

(11)

DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1 Pedoman Transisi

10.2 Kaidah Pelaksanaan

Bab XI PENUTUP

1.5. Maksud dan Tujuan

Penyusunan RPJMD Tahun 2010–2015 dimaksudkan untuk menghasilkan rumusan strategi, arah kebijakan dan program pembangunan yang terarah, efektif, efisien dan terpadu yang dapat mendorong terwujudnya visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan oleh Bupati dan Wakil Bupati dengan mengacu arah kebijakan pembangunan RPJPD Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2005-2025, serta memperhatikan berbagai aspirasi seluruh pemangku kepentingan yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara.

RPJMD juga dimaksudkan sebagai acuan dan pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam penyusunan Rencana Strategis SKPD (Renstra-SKPD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

Perubahan RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara dimaksudkan untuk menyesuaikan RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2010-2015 dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan permasalahan/isu strategis pembangunan.

Tujuan penyusunan RPJMD, yaitu:

1. Memberikan pedoman bagi SKPD dalam menyusun Renstra SKPD; 2. Memberikan pedoman penyusunan RKPD setiap tahun selama Tahun

2011-2015;

3. Menjadi tolok ukur keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah dibawah kepemimpinan bupati dan wakil bupati;

4. Menjadi instrumen pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD dalam mengendalikan penyelenggaraan pembangunan daerah dan menyalurkan aspirasi masyarakat sesuai dengan arah kebijakan yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang RPJMD;

5. Memastikan terciptanya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif, berkualitas, dan berkelanjutan; dan

6. Memungkinkan terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antardaerah, antarwaktu, antarfungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Pada permukaan sebuah danau terdapat dua buah gabus yang terpisah satu dengan lainnya sejauh 75 cm. Keduanya turun – naik bersama permukaan air dengan frekuensi 2 getaran

Dengan ber lakunya keput usan ini, m aka Baku Mut u Udar a em isi sum ber t ak ber ger ak sebagaim ana dim aksud dalam Keput usan Ment er i Negar a kependudukan dan Lingkungan

[r]

kegiatan penempatan atau pemberangkatan calon transmigran yang merupakan. warga Kota Semarang minat transmigrasi ke lokasi permukiman transmigrasi

Wiyose salat kang pundi, kang tinakokaken ika, ing guru kang luwih kaot, pan dudu mahkluk punika, nenggih wiyosing salat, jatine kalek puniku, kang ngucap alahu

Untuk mengatasi kelemahan tersebut, diperlukan solusi dalam bentuk surveilans dengan pemodelan matematis Susceptible, Infected, Recovered (SIR). Model ini dibangun berdasarkan

Pada hari ini, Selasa tanggal Delapan belas bulan September tahun Dua ribu dua belas, bertempat di Badan Kepegawaian Negara Kantor Regional VIII Banjarmasin,

Risiko pasar dalam investasi ORI dapat dihindari apabila pembeli ORI di Pasar Perdana tidak menjual ORI sampai dengan jatuh tempo dan hanya menjual ORI jika harga jual (pasar)