• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Objek Wisata Kota Tapak Tuan Sebagai Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Aceh Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Potensi Objek Wisata Kota Tapak Tuan Sebagai Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Aceh Selatan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Pariwisata Secara Umum

Pengertian tentang pariwisata dan wisatawan timbul di Perancis pada

akhir abad ke-17. Tahun 1972 Maurice Menerbitkan buku petunjuk “ The True

QuideFor Foreigners Travelling in France to Appriciate its Beealities, Learn thelanguage and take exercise “. Dalam buku ini disebutkan ada dua perjalanan

yaitu perjalanan besar dan kecil ( Grand Tour dan Perit Tour ). Pertengahan abad

ke-19 jumlah orang yang berwisata masih terbatas karena butuh waktu lama dan

biaya besar, keamanan kurang terjamin, dan sarananya masih sederhana. Tetapi

sesudah Revolusi Industri keadaan itu berubah, tidak hanya golongan elit saja

yang bisa berpariwisata tapi kelas menengah juga. Hal ini ditunjang juga oleh

adanya kereta api. Pada abad ke-20 terutama setelah perang dunia II kemajuan

teknik produksi dan teknik penerbangan menimbulkan peledakan pariwisata.

Perkembangan terkahir dalam pariwisata adalah munculnya perjalanan paket (

Package tour ). Bila dilihat dari segi etimologinya, kata pariwisata berasal dari

bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua suku kata, yaitu pari berarti berkeliling,

berputarputar, berkali-kali, dari dan ke. Dan kata wisata berarti berpergian,

perjalanan, yang dalam hal ini bersinonim dengan kata travel. Dengan demikian

pengertian pariwisata yaitu perjalanan berkeliling ataupun perjalanan yang

dilakukan berkalikali, berputar-putar dari suatu tempat ke tempat lain ataupun

suatu perjalanan yang sempurna.

(2)

tourisme. Kemudian diselenggarakan Munas (Musyawarah Nasional) di Teretes

(Jatim), yang di dalam musyawarah itu dihasilkan sebuah istilah baru

yaknitourisme diganti dengan kata pariwisata. Kata pariwisata ini diusulkan oleh

Bapak Prof. Prijono yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan dan atas himbauan Bapak Presiden Indonesia Ir. Soekarno. Dan

selanjutnya pada tahun 1960 istilahDewan Tourisme Indonesia diganti menjadi

Dewan Pariwisata Nasional. Pengertian pariwisata di atas belum memberikan

pengertian yang jelas dan tidak mempunyai ketentuan mengenai batasan-batasan

dari pengertian pariwisata tersebut. Oleh karena itu sebagai bahan pertimbangan

dapat kita lihat beberapa pendapat ahli kepariwisataan mengenai pengertian

pariwisata.

Pengertian pariwisata secara umum merupakan suatu perjalanan yang

dilakukan seseorang untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu

tempat ke tempat yang lain dengan meninggalkan tempat semula dan dengan

suatu perencanaan atau bukan maksud untuk mencari nafkah di tempat yang

dikunjunginya, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan atau

rekreasi untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.

Pengertian pariwisata secara teknis merupakan kegiatan yang dilakukan

oleh seseorang atau berkelompok dalam wilayah negara sendiri maupun negara

lain dengan menggunakan kemudahan jasa atau pelayanan dan faktor-faktor

penunjang sertakemudahan-kemudahan lainnya yang diadakan oleh pemerintah,

(3)

Pariwisata menurut Prof. Salah Wahab (dalam Yoeti, 1982:107) “ A

proposeful human activity that serve as a link between people eitherwithin one some country or beyond the geographical limits or state. Itinvolves the temporary displacement of people to other region, country,for the satisfaction of varied needs other than exciting a renumaretedfunction ”. “ Pariwisata adalah suatu

aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara

bergantian diantara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri atau di luar negeri

(meliputi pendiaman orangorang dari daerah lain) untuk mencari kepuasan yang

beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya dimana ia memperoleh

pekerjaan tetap ”.

Pariwisata menurut Prof.K. Krapt dan Prof. Hunziker (dalam Yoeti,

1996:112) Pariwisata adalah keseluruhan dari gejala-gejala yang ditimbulkan dari

perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat tinggal

sementara, asalkan orang asing itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh

penghasilan dari aktivitas yang bersifat sementara.

Pariwisata menurut E. Guyer Fleuler, mengemukakan Pariwisata dalam

arti modern adalah fenomena dari zaman sekarang yang pada umumnya

didasarkan atas kebutuhan, kesehatan dan pergantian hawa. Sedangkan pada

khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas

masyarakat manusia sebagai hasil dari perkembangan perniagaan, industri,

perdagangan, serta penyempurnaan dari alat-alat pengangkutan.

Pariwisata menurut Mr. Herman V. Schulard (dalam Yoeti, 1996:114)

(4)

perekonomian secara langsung berhubungan dengan masuknya orangorang asing

melalui lalu lintas di suatu negara tertentu, kota dan daerah.

2.1.1 Bentuk dan Jenis Pariwisata

Bentuk dan jenis pariwisata sangat membantu dalam menyusun strategi

pengembangan objek-objek dan daya tarik wisata untuk mengetahui kapan dan

darimana asal wisatawan yang akan menjadi objek pasar. Sampai saat ini ada

berbagai jenis pengertian pariwisata yang kita kenal dari beberapa sudut pandang

(Yoeti,1996:117) menyatakan :

a. Menurut Letak Geografi

1. Pariwisata Lokal (Local Toruism)

2. Pariwisata Regional (Regional Tourism)

3. Nasional Tourism (Domestic Tourism)

4. Regional International Tourism

5. International Tourism

b. Menurut Tujuannya :

1.Recreational Tourism (Pariwisata Rekreasi)

2.Culture Tourism (Pariwisata Budaya) 3.Sport Tourism (Pariwisata Olahraga)

4. Conference Tourism (Pariwisata Konferensi/Convention)

5. Health Tourism (Pariwisata Kesehatan)

c. Menurut pengaruhnya terhadap neraca pembayaran :

1. Pariwisata Aktif (kegiatan pariwisata yang mendatangkan devisa dengan

(5)

2. Pariwisata Pasif (kegiatan pariwisata yang mengurangi cadangan devisa negara

ditandai dengan keluarnya penduduk ke suatu negara lain ke negara lain untuk

melakukan kegiatan kunjungan).

d. Menurut alasannya :

1. Seasiona Tourism (kegiatan pariwisata yang dilakukan pada waktuwaktu

tertentu).

2. Occational Tourism (kegiatan pariwisata yang dilakukan menurut kejadian atau

event-event tertentu).

2.1.2Pengertian Industri Pariwisata

Kata industri yang melekat pada pariwisata bukanlah industri seperti

biasa kita bayangkan, semisal beranggapan adanya bangunan pabrik dan segala

perlengkapanya yang mengolah barang mentah menjadi barang jadi menggunakan

mesin. Anggapan tersebut salah, karena industri pariwisata bukanlah industri yang

sebenarnya, produknya itu tampak seperti industri yang sebenarnya. Dari

anggapan di atas maka cenderung akan memberikan batasan industri pariwisata

sebagai yang dikemukakan R.S Damarjadi (dalam Yoeti, 1996 : 15)

mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan industri pariwisata adalah

“rangkuman dari berbagai macam bidang usaha, secara bersama-sama

menghasilkan produk-produk maupun jasa-jasa/layanan atau service, yang

nantinya baik secara langsung maupun tidak langsung akan dibutuhkan oleh para

wisatawan”. Para ahli kepariwisataan di luar negeri memberikan beberapa batasan

yang bervariasi di industri pariwisata misalnya : Prof. Hunziker (dalam Yoeti,

(6)

“Tourism

enterprises are all business entities which, by combining various means of production, provide goods and services of a specifically tourist-nature”. Batasan

tersebut lebih banyak berorientasi dengan kegiatan menganalisis cara-cara

melakukan pemasaran dan promosi hasil (produk) industri pariwisata. Dikatakan

industri pariwisata bukanlah industri yang berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu

industri yang terdiri dari serangkaian perusahaan yang menghasilkan jasa-jasa

atau produk yang berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan tidak hanya pada

jasa yang dihasilkan tetapi juga dalam besarnya perusahaan, lokasi, atau tempat

kedudukan, letak geografis, fungsi, bentuk organisasi mengelola dan metode

pemasarannya. Pengertian industri pariwisata akan lebih jelas bila kita

mempelajari dari jasa atau produk yang dihasilkan atau pelayanan yang

diharapkan wisatawan ketika ia melakukan perjalanan. Pendekatan ini

beranggapan bahwa produk dari industri adalah semua jasa yang diberikan oleh

macam-macam perusahaan sejak seorang wisatawan meninggalkan tempat

tinggalnya sampai di daerah tujuan wisata yang menjadi pilihannya sampai ke

rumah tempat tinggalnya semula. Dapat dibayangkan betapa banyaknya jasa yang

diperlukan oleh wisatawan jika ia melakukan perjalanan wisata semenjak ia

berangkat dari rumahnya hingga ia kembali ke rumahnya tersebut. Jasa yang

dibutuhkan tidak hanya oleh satu perusahaan saja, tetapi dihasilkan oleh

perusahaan yang menghasilkan jasa yang dibutuhkan oleh wisatawan. Oleh karena

itu, produk pariwisata merupakan suatu “package” baik perjalanan yang diurus

(7)

tour operator dalam suatu “package tour” dengan “itinerary” yang telah

dipersiapkan terlebih dahulu. Berikut ini beberapa produk yang termasuk ke

dalam industri pariwisata yang berbentuk barang dan jasa :

1. Travel agent, yang memberikan informasi, advise pengurusan dokumen

perjalanan, perencanaan perjalanan (tour planning).

2. Perusahaan pengangkutan.

3. Pelayanan dari perusahaan akomodasi perhotelan, bar, restoran, dan lain-lain.

4. Toko souvenir.

5. Perusahaan pendukung, misalnya kantor pos, bank, money changer, rumah

sakit, dan lain-lain. (Yoeti, 1987 : 8)

2.1.3 Wisatawan

Kata “wisatawan” berasal dari bahasa Sansekerta, yang berasal dari kata

“wisata” yang berarti perjalanan yang dapat disamakan dengan kata tour dalam

bahasa Inggris. Kata “wisatawan” selalu diasosiasikan dengan kata tourist dalam

bahasa Inggris. Berdasarkan pasal 5 Resolusi Dewan Ekonomi dan Dewan Sosial

Perserikatan Bangsa-Bangsa No. 870 yang isinya : “Untuk tujuan statistik yang

dimaksud dengan visitor atau pengunjung adalah setiap orang mengunjungi suatu

negara yang bukan merupakan tempat tinggalnya yang biasa, dengan alasan

apapun juga mengusahakan sesuatu pekerjaan yang dibayar oleh negara yang

dikunjunginya”. (Dalam Soekadijo 1997:18) Secara umum pengertian wisatawan

adalah seseorang yang melakukan perjalanan ke suatu tempat bukan untuk bekerja

(8)

dari 24 jam dan kurang dari satu tahun. Pengunjung dapat dibagi ke dalam dua

kategori, (Sinaga:1995):

1. Wisatawan adalah pengunjung sementara yang tinggal paling sedikit selama 24

jam di negara yang dikunjungi dalam bentuk :

a. Pesiar (Leisure) ialah orang yang berkunjung untuk keperluan rekreasi, berlibur,

kesehatan, studi, keagamaan dan olahraga.

b. Bisnis, keluarga, konferensi dan misi.

2. Pelancong (Excursionist) yaitu pengunjungan sementara yang kurang dari 24

jam di negara yang dikunjungi. Wisatawan dibagi ke dalam dua istilah, yaitu :

a. Wisnus (wisatawan nusantara), yaitu wisatawan yang berasal dari dalam negeri.

b. Wisman (wisatawan mancanegara), yaitu wisatawan yang berasal dari luar

neger

2.2Potensi Pariwisata

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) kata “ potensi “ adalah

kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan; kekuatan;

kesanggupan; daya. Sedangkan kata “ pariwisata” memiliki arti segala yang

berhubungan dengan perjalanan untuk rekreasi; pelancongan; turisme. Jadi dapat

disimpulkan bahwa pengertian potensi pariwisata adalah kemampuan,

kesanggupan, kekuatan, dan daya tarik untuk mengembangkan segala sesuatu

yang berhubungan dengan perjalanan, pelancongan, atau kegiatan pariwisata

lainnya dalam hal ini pengembangan produk objek dan daya tarik wisata.

(9)

Objek dan daya tarik wisata merupakan salah satu unsur penting dalam

dunia kepariwisataan. Dimana objek dan daya tarik wisata dapat menyukseskan

program pemerintah dalam melestarikan adat dan budaya bangsa sebagai asset

yang dapat dijual kepada wisatawan. Objek dan daya tarik wisata dapat berupa

alam, budaya, tata hidup dan sebagainya yang memiliki daya tarik dan nilai jual

untuk dikunjungi ataupun dinikmati oleh wisatawan. Dalam arti luas, apa saja

yang mempunyai daysa tarik wisata atau menarik wisatawan dapat disebut sebagai

objek dan daya tarik wisata. Produk pariwisata meliputi keseluruhan pelayanan

yang diperoleh, dirasakan, dimiliki dan dinikmati oleh wisatawan sejak ia

meninggalkan rumah, tempat tinggal sampai ke daerah wisata yang dipilihnya

hingga kembali ke tempat asalnya. Adapun yang dimaksud dengan produk

industri wisata adalah keseluruhan pelayanan yang diperoleh oleh wisatawan.

Menurut UU No. 9 Tahun 1990 Bab III Pasal IV tentang kepariwisataan

menjelaskan perbedaan antara objek dan daya tarik wisata adalah :

1. Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud

keadaan alam serta flora dan fauna, seperti : pemandangan alam, panorama indah,

hutan rimba dengan tumbuhan hutan tropis serta binatang-binatang langka.

2. Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum,

peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, pertanian (wisata agro),

wisata tirta (air), wisata petualangan, taman rekreasi, dan tempat hiburan lainnya.

3. Sasaran wisata minat khusus, seperti : berburu, mendaki gunung, gua, industri

dan kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempattempat ibadah,

(10)

4. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk

pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang

tersebut. Dengan demikian pariwisata meliputi : a. Semua kegiatan yang

berhubungan dengan perjalanan wisata.

b. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata, seperti : kawasan wisata, taman

rekreasi, kawasan peninggalan sejarah (candi, makam), museum, waduk,

pagelaran seni budaya, tata kehidupan masyarakat. Dan yang bersifat alamiah,

seperti : keindahan alam, gunung berapi, danau, pantai dan sebagainya.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 2009,

“Daya Tarik Wisata” dijelaskan sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan,

kemudahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan

hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan wisatawan.

MenurutSK Menparpostel No. KM 98 PW. 102 MPPT – 87 yaitu :

“Objek wisata adalah suatu tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya

alam yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik yang

diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan”. Dalam kepariwisataan

faktor manfaat dan kepuasan wisatawan berkaitan dengan “Tourism Resourch dan

Tourist Service. Objek dan atraksi wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah

tujuan wisata yang mempunyai daya tarik tersendiri yang mampu mengajak

wisatawan berkunjung. Hal-hal yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung

(11)

1. Natural Amenities, adalah benda-benda yang sudah tersedia dan sudah

ada di alam. Contoh; iklim, bentuk tanah, pemandangan alam, flora dan fauna, dan

lain-lain.

2. Man Made Supply, adalah hasil karya manusia seperti benda-benda bersejarah,

kebudayaan, dan religi.

3. Way of Life, adalah tata cara hidup tradisional, kebiasaan hidup, adatistiadat

seperti pembakaran mayat di Bali, upacara sekaten di Jogjakarta.

4. Culture, adalah kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat yang tinggal di

daerah objek wisata.Tourist Service adalah segala fasilitas yang digunakan dan

aktifitas yang dilakukan dimana pengadaannya disediakan oleh perusahaan lain

secara komersial.

Untuk dapat menjadi suatu daerah tujuan wisata yang baik maka kita harus

mengembangkan tiga hal yaitu :

1. Something to see, adalah segala sesuatu yang menarik untuk dilihat. 2. Something to buy, adalah segala sesuatu yang menarik atau mempunyai ciri

khas tersendiri untuk dibeli.

3. Something to do, yaitu suatu aktivitas yang dapat dilakukan di tempat tersebut.

Ketiga hal itu merupakan unsur-unsur yang kuat untuk suatu daerah tujuan wisata

sedangkan untuk pengembangan suatu daerah tujuan wisata ada beberapa hal yang

harus diperhatikan antara lain :

1. Harus mampu bersaing dengan objek wisata yang ada di daerah lain.

(12)

3. Harus tetap tidak berubah dan tidak berpindah-pindah kecuali di bidang

pembangunan dan pengembangan.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, ukuran perusahaan, leverage , porsi kepemilikan saham yang dimiliki oleh publik, likuiditas, profitabilitas, dan umur yang semakin tinggi akan

Aplikasi Multimedia Mengenai Info Musik Kelompok Bad Religion yang dibuat dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 ini dapat memberi kemudahan kepada user yang ingin

[r]

Dalam penulisan ini penulis membahas mengenai perancangan database dan struktur navigasi yang digunakan dalam pembuatan web ini, selain itu penulis juga membahas tentang

Pada penulisan ilmiah yang berjudul Aplikasi pembayaran administrasi sekolah pada yayasan XXX)dengan menggunakan bahasa pemrograman Micrososft Visual Basic 6.0, menjelaskan

The research aims to find out whether clinico- pathologic factors and examination of the expres- sion of caspase-3 before administration of neoad- juvant chemotherapy could be used as

Berdasarkan uraian diatas, peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian atas kualitas pelayanan suatu perusahaan terhadap kepuasan konsumen, dengan topik penelitian

(1) Struktur dan besarnya tarif retribusi adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran II dan ditambah struktur dan besarnya tarif retribusi pada Balai Benih