• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Swot Sebagai Dasar Penentuan Strategi Bersaing Pada Pt. Perkebunan Nusantara Iv

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Swot Sebagai Dasar Penentuan Strategi Bersaing Pada Pt. Perkebunan Nusantara Iv"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

ANALISIS SWOT SEBAGAI DASAR PENENTUAN STRATEGI BERSAINGPADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV

Oleh :

MUHAMMAD IRFAN HSB 112102122

PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : MUHAMMAD IRFAN HSB

NIM : 112102122

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : ANALISIS SWOT SEBAGAI DASAR

PENENTUAN STRATEGI BERSAING PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV

Tanggal : Mei 2015 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

(

NIP. 19680501 199502 2 001 Dra. Mutia Ismail, MM, Ak, CA )

Tanggal : Mei 2015 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi

(

NIP. 19511114 198203 1 002 Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA )

Tanggal : Mei 2015 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

(

NIP. 19560407 198002 1 001

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : MUHAMMAD IRFAN HSB

NIM : 112102122

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : ANALISIS SWOT SEBAGAI DASAR

PENENTUAN STRATEGI BERSAING PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV

Medan, Mei 2015 Menyetujui

(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT. Shalawat dan salam kepada junjungan kita Rasullullah SAW. Atas rahmat dan limpahan karunia-Nya, saya selaku penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. TugasAkhir ini sebagai syarat dalam penyelesaian program studi Diploma III Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Sumatera Utara.

Tugas akhir ini disusun berdasarkan apa yang telah dilakukan dan didapat selama penelitian di PT. Perkebunan Nusantara IVdi Jalan Letjen. Suprapto No. 2 Medan, dengan mengangkat judul “Analisis SWOT Sebagai Dasar Penentuan Strategi Bersaing Pada PT. Perkebunan Nusantara IV”.

Dalam penyusunan hingga penyelesaian tugas akhir, penulis mendapatkan bantuan dari banyak pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih terhadap pihak-pihak terkait yang telah memberikan bantuan dan atensi dalam penyusunan tugas akhir ini, khususnya kepada:

1. Bapak Erwin Nasution selaku Direktur Utama PT. Perkebunan Nusantara IV.

2. Ibu Ir. Nurmala Dewi Hasibuan, MM selaku Kepala Bagian SDM PT. Perkebunan Nusantara IV.

(5)

4. Ibu Ir. Biduri Marahimin selaku Kepala Urusan Bagian Perencanaan PT. Perkebunan Nusantara IV.

5. BapakAminuddin, Bapak Rahmad Gusrifa, SE, M.Si, Ak, Ibu Hj. Isna Hidayah, SP, M.Si, Bapak Khairudin, SE, Bapak Ruslan, SE, Bapak Syahrial Nst, S.Sos, Bapak Yus Effendi Siregar yang turut memberikan bantuan selama penelitian sehingga dapat terselesaikannya tugas akhir ini. 6. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac. Ak, CA selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

7. Bapak Fahmi Natigor Nasution,SE.MAcc, Ak selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

8. Bapak Drs. Rustam, MSi, Ak, CA selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 9. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak selaku Sekretaris Program Studi

Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

10.Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, AK, CA selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

(6)

12.Seluruh teman-teman di D-III Akuntansi khususnya rekan penulis saya Fauzi Abdillah, Habib Fadhilah, M. Adli Handoko, Syayu Mutiara, Tio Pardamean Sianipar yang telah membantu untuk melaksanakan penelitian dan diskusi-diskusi hingga terselesainya penyusunan tugasakhirini.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kelemahan, baik dari segi isi, penyajian, maupun ejaan. Hal ini dikarenakan oleh kekurangan penulis dalam hal waktu, sumber rujukan dan analisis. Untuk itu penulis sangat mengharapkan berbagai saran dan masukan untuk perbaikan di masa-masa selanjutnya.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak-pihak yang telah banyak memberikan arahan, pembelajaran, dan pengalaman yang tidak ternilai. Mohon maaf jika salah satu diantaranya tidak disebutkan diatas. Setiaphal yang penulis dapatkan akan menjadi bekal di masa mendatang. Semoga tulisan ini memberi manfaat.

Medan, Mei 2015 Penulis

112102122

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I : PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

D. Rencana Penulisan ... 4

1. Jadwal Survey/Observasi ... 5

2. Rencana Isi ... 5

BAB II : PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV ... 8

A. Latar Belakang dan Sejarah Perusahaan ... 8

B. Struktur Organisasi ... .11

C. Job Desription ... 12

D. Jaringan Usaha ... 23

E. Kinerja Usaha ... ...27

F. Rencana Usaha/ Kegiatan...30

(8)

A. Pengertian SWOT………... 34

B. Standar Analisis SWOT PT. Perkebunan Nusantara IV ... 36

C. Pengertian Strategi ... …40

1. Keunggulan Bersaing……….43

D. Bentuk Strategi Pada PT. Perkebunan Nusantara IV...…..44

1. Strategi Corporate ………...44

2. Strategi Bisnis ………...45

3. Strategi Operasional ………...45

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 47

A.Kesimpulan ... 47

B.Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 49

(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

I.1.Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir ... ...5

(10)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

II.1.Logo Perusahaan………. ... ...9

II.2.StrukturOrganisasi ... ...11

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era perekonomian yang semakin maju ini, dunia bisnis mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam segala bidang. Perusahaan dituntut untuk tumbuh dan berkembang untuk mencari peluang dalam meningkatkan pangsa pasar. Pengembangan strategi bersaing ini bertujuan agar perusahaan dapat melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan eksternal seingga dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal,yang sangat penting untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan dukungan optimal dari sumber daya yang ada (Rangkuti,2005)

Pentingnya strategi adalah merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan jangka panjang dan terus menerus harus dilakukan untuk menghadapi para pesaing dan keunggulan bersaing di masa depan, sehingga perusahaan harus lebih cermat membaca serta mengantisipasi keadaan pasar sehingga dapat menciptakan produk yang berkualitas, memberikan pelayanan yang berkualitas yang dapat memuaskan konsumen sehingga dapat memenangkan persaingan.

(12)

pencapaian tujuan organisasi tersebut. Dalam konteks ini, salah sedikit saja dalam mengambil keputusan bisnis, bisa berakibatmerosotnya penjualan produk kita dibanding produk kompetitor, begitu juga sebaliknya.

Perusahaan mau tidak mau dituntut untuk selalu melakukan inovasi dalam strategi bersaing. Dimana strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam suatu industri atau arena fundamental dimana persaingan berlangsung. Selain itu teori pemasaran modern menyatakan bahwa kunci sukses sebuah perusahaan bersaing tergantung pada penyesuaian lingkungan yang selalu berubah-ubah.

Pentingnya perusahaan mengetahui faktor-faktor kunci sukses eksternal dan internal lingkungan perusahaan merupakan nilai lebih untuk daya saing perusahaan.

Penggunaan analisis SWOT ini sebenarnya telah muncul sejak ribuan tahun lalu dari bentuknya yang paling sederhana, yaitu dalam rangka menyusun strategi untuk mengalahkan musuh dalam setiap pertempuran, sampai menyusun strategi untuk memenangkan persaingan dari perusahaan lainnya.

(13)

mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Hanya bagaimana perusahaan tetap bisa bertahan disaat dunia bisnis semakin berkembang dan perusahaan-perusahaan baru bermunculan yang menjadi resiko tersendiri bagi suatu perusahaan untuk dapat bertahan.

PTPN IV bergerak dibidang Grup Usaha Agroindustri dengan mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengelolaan areal dan tanaman, pemeliharaan tanaman, kebun bibit, pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) menjadi Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK) dan pengolahanPalm Kernel(PK) menjadi Palm Kernel Oil/Palm Kernel Meal (PKO/PKM) serta pengembangan industri hilir.

Atas latar belakang inilah penulis tertarik untuk mengangkat judul “Analisis SWOT Sebagai Dasar Penentuan Strategi Bersaing Pada PT. Perkebunan Nusantara IV”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dapat disimpulkan sebagai berikut:

­ Bagaimana PT. Perkebunan Nusantara IV menerapkan analisis SWOT sebagai dasar menentukan strategi bersaing?

(14)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui bagaimana PT. Perkebunan Nusantara IV menerapkan analisis SWOT sebagai dasar menentukan strategi bersaing.

b. Untuk mengetahui bentuk dari strategi yang diterapkan oleh PT. Perkebunan Nusantara IV dalam menghadapi dunia persaingan.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Bagi Penulis, diiharapkan mampu menjadi penambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman bagi penulis dengan menerapkan teori yang telah dipelajari selama studi.

b) Bagi Perusahaan, untuk dapat digunakan sebagai pembelajaran dan pengambilan kebijakan selanjutnya mengenai penetapan strategi bersaing dengan didasari oleh analisis SWOT.

c) Bagi Pembaca, diharapkan dapat menjadi referensi dan informasi tambahan bagi yang menghadapi permasalahan serupa.

d) Untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai strategi bersaing yang didasari oleh analisis SWOT di PT. Perkebunan Nusantara IV.

(15)

Tabel 1.1

Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

No Kegiatan Februari 2015 Maret 2015 April 2015

I II III IV I II III IV I II III IV

1 Pengesahan Penulisan Tugas Akhir

2 Pengajuan Judul

3 Permohonan Izin Riset

4 Penunjukan Dosen Pembimbing

5 Pengumpulan Data

6 Penyusunan Tugas Akhir

7 Bimbingan Tugas akhir

8 Penyelesaian Tugas Akhir

2. Rencana Isi

[image:15.595.110.516.182.460.2]
(16)

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan masalah dan manfaat penelitian dan rencana penulisan yang terdiri dari jadwal survey/observasi dan rencana isi.

BAB II : PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV

Dalam bab ini membahas tentang sejarah ringkas, struktur organisasi dan personalia, jobs description, jaringan usaha/kegiatan, kinerja perusahaan dan rencana usaha.

BAB III : ANALISIS SWOT SEBAGAI DASAR PENENTUAN STRATEGI BERSAING PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA

Dalam bab ini membahas tentang hasil tugas akhir mengenai segala hal yang berhubungan dengan judul tugas akhir. Pembahasan berupa pengertian SWOT, standar analisis SWOT PT. Perkebunan Nusantara IV, pengertian strategi, dan bentuk strategi.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

(17)

BAB II

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV

A. Latar Belakang dan Sejarah Perusahaan

(18)

PTPN IV sendiri bergerak dibidang Usaha Agroindustri dengan mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengelolaan areal dan tanaman, pemeliharaan tanaman, kebun bibit, pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) menjadi Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK) dan pengolahan PK menjadi Palm Kernel Oil/Palm Kernel Meal (PKO/PKM) serta pengembangan industri hilir.

PTPN IV terdiri dari 36 unit usaha kebun/pabrik terbagi kedalam 4 Grup Unit Usaha (GUU). Selain daripada itu juga memiliki 3 unit rumah sakit, 1 unit Pabrik Mesin Tenera (PMT) dan unit Kantor Perwakilan Jakarta (KPJ). Untuk 5 tahun ke depan, PTPN IV berencana melakukan restrukturisasi dan rightsizing organisasi menjadi 22 unit usaha Kebun. Wilayah kerja PT Perkebunan Nusantara IV meliputi 11 Daerah Kota Madya/Tingkat II, yaitu Kota Madya Medan, Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Batubara, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara, Padang Lawas dan Mandailing Natal.

Logo Perusahaan

Gambar II . 1

(19)

Visi dan Misi Perusahaan Visi Perusahaan:

Visi PTPN IV adalah menjadi perusahaan unggul dalam usaha agroindustri yang terintegrasi.

Misi PTPN IV adalah:

1 menjalankan usaha dengan prinsip-prinsip usaha terbaik, inovatif dan berdaya saing tinggi,

2 menyelenggarakan usaha agroindustri dengan manajemen yang handal berbasis kelapa sawit, teh dan karet,

3 mengintegrasikan usaha agroindustri hulu, usaha agroindustri hilir dan produk baru, usaha pendukung agroindustri dan usaha pendayagunaan aset dengan preferensi pada teknologi terkini yang teruji (proven) dan berwawasan lingkungan.

Untuk mencapai visi dan misi tersebut, diperlukan suatu perencanaan jangka panjang (corporate plan) yang akan menjadi pedoman manajemen dalam menjalankan keputusan jangka panjang yang berkelanjutan dengan memperhatikan potensi kompetensi inti yang dimiliki PTPN IV yaitu sebagai produsen energi baru terbarukan berbahan baku mikrohidro dan biomassa/biogas.

(20)

Tata Nilai Perusahaan

Tata Nilai yang dianut oleh perusahaan yang mengakar dan menjadi patokan yang dipegang oleh seluruh pekerja untuk menjalankan aktivitasnya serta internalisasi diri.

PT Perkebunan Nusantara IV memiliki Tata Nilai yang terdiri dari 5 (lima) nilai,yaitu :

P : Profitability (mengutamakan profit)

R : Responsibility (bertanggung jawab terhadap stakeholder) I : Integrity (Integritas)

M : Market ahead (selalu yang terdepan) A : Accountability (terpercaya)

[image:20.595.133.501.478.666.2]

B. Struktur Organisasi

Gambar II . 2

(21)

C. JOB DESCRIPTION

1. Tugas Dewan Komisaris

- Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannyapengurusan pada umumnya baik mengenai perusahaan maupun usaha perusahaan yang dilakukan oleh Direksi serta memberi nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan sertaketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham,serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan

- Pemberian persetujuan atas rancangan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) perusahaan.

- Pemberian persetujuan atas rancangan Rencana Kerja dan AnggaranPerusahaan (RKAP) perusahaan.

• Pemberian persetujuan atas transaksi atau tindakan dalam lingkupkewenangan Dewan Komisaris atau RUPS.

• Pengawasan atas implementasi rencana dan kebijakan perseroan yangdilaksanakan oleh Direksi.

(22)

• Pengawasan terhadap efektivitas dan kesinambungan penerapanpraktik Good Corporate Governance di perusahaan.

• Melakukan penilaian kinerja Direksi secara kolegial dan individuberdasarkan kriteria, target dan indikator utama yang dimuat dalamKontrak Manajemen Direksi dan Key Perfomance Indikator (KPI)sebagaimana dilampirkan dalam RKAP.

• Pengawasan terhadap kebijakan dan pelaksanaan pengelolaan anakperusahaan/perusahaan patungan.

2. DIREKSI

Direksi dalam melaksanakan tugasnya harus dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab,mematuhi anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan, wajib melaksanakan prinsip-prinsipGood Corporate Governance untuk kepentingan perseroan dan sesuai denganmaksud dan tujuan perseroan, serta memastikan agar perseroan melaksanakan tanggungjawab sosialnya serta memperhatikan kepentingan dari berbagai pemangku kepentingansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Tugas Direksi :

(23)

dengan pembatasan-pembatasan sebagaimanadiatur dalam peraturan perundang-undangan, anggaran dasar dan/atauKeputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

• Menetapkan struktur/susunan organisasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan

• Menetapkan kebijakan-kebijakan operasional dan standar baku (SOP)untuk seluruh proses bisnis perusahaan.

• Menyusun Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) perusahaan dandisahkan oleh RUPS.

• Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) perusahaan dan disahkan oleh Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham.

• Menempatkan karyawan pada semua tingkatan jabatan sesuai denganspesifikasi jabatan dan memiliki rencana suksesi untuk seluruh jabatan dalam perusahaan.

• Memberikan respon terhadap usulan peluang bisnis dari manajemen di bawah Direksi/Dewan Komisaris yang berpotensi meningkatkan

pendapatan perusahaan, penghematan/efisiensi perusahaan,pendayagunaan aset, dan manfaat lainnya sesuai dengan

mekanismeyang telah ditetapkan.

(24)

• Melaksanakan program/kegiatan sesuai dengan RKAP dan disetujui olehDewan Komisaris dan /atau Pemegang Saham sesuai dengankewenangan yang ditetapkan dalam anggaran dasar serta didukung datalengkap, analisa yang memadai, kajian hukum dan risiko, dan tepatwaktu.

• Menetapkan pedoman dan menerapkan manajemen risiko pada seluruh proses bisnis Perusahaan, dan dievalusi secara berkala.

• Menetapkan pedoman dan menerapkan sistem pengendalian intern(termasuk standar operasional prosedur) dan pengawasan intern pada

3. Bagian Pemasaran

• Menyusun sistem perencanaan penjualan,pencarian,monitoring dan evaluasi harga kelapa sawit dan non kelapa sawit, analisa pasar, promosi serta distribusi.

4. Unit Usaha

• Menyusun perencanaan, melakukan pengelolaan dan melakukan evaluasi di unit/kebun.

5. Bagian Tanaman

(25)

• Peremajaan/ Tanaman Ulang (TU)/ Konversi/ Tanaman Baru (TB) dan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) Kelapa Sawit,Teh dan Karet.

• Tanaman Menghasilkan Kleapa Sawit, Teh dan Karet.

• Pemupukan.

• Urusan Produksi.

• Pembibitan

• Plasma

• Pembenihan Kelapa Sawit

6. Bagian Logistik

• Menyusun dan mengevaluasi program kerja dan sistem pengadaan barang dan jasa.

• Menyelenggarakan pengadaan barang dan jasa dengan harga yang wajar/bersaing, memenuhi spesifikasi teknis baik kualitas maupun kuantitas yang diperlukan, tepat waktu, sesuai ketentuan/prosedur yang berlaku, serta dilakukan secara transparan dan kompetitif.

• Menyusun sistem pelaporan pengadaan barang dan jasa yang efektif untuk dilaporkan ke Direksi.

• Menjalin hubungan baik dengan vendor penyedia barang dan jasa dan secara berkala melakukan evaluasi atas kerjasama yang dilakukan.

(26)

7. Pembelian Bahan Baku

• Menyusun sistem perencanaan, pengelolaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatanpembelian bahan baku di PTPN IV.

• Menjaga agar PKS tidak idle capacity.

• Melakukan identifikasi terhadap PKS yang masih memungkinkan untuk mengelola TBS dari pihak eksternal (Petani Plasma, Pekebun, dan Pengumpul).

• Membuat pedoman Pembelian TBS Plasma/Non Plasma, sistem, dan mengkoordinir pembukuan sertam pengawasan penggunaan dana untuk pembelian TBS.

• Membangun hubungan kemitraan dengan pemasok yang saling memperhatikan, mendukung, dan menguntungkan, meningkatkan posisi tawar (daya saing) dalam proses dan mekanisme pembelian TBS terhadap PKS di sekitar, dan menciptakan peluang profit dari kegiatan pembelian TBS.

• Membangun Trust dan Integrity, kerjasama dan kordinasi yang maksimal, antara Bagian Pembelian Bahan Baku dengan Bagian Pemasaran, Bagian Akuntansi dan Bagian Keuangan.

8. Bagian Panitia Penetapan Harga (P2H)

(27)

• Menganalisa dan menyusun harga perkiraan sendiri untuk setiap proses pengadaan barang dan jasa yang memenuhi kriteria yang dipersyaratkan oleh peraturan yang berlaku, bernama dengan bagian/unit terkait.

• Melakukan evaluasi terhadap seluruh harga dan biaya pengadaan barang/jasa yang terjadi di seluruh Unit Usaha, GUU, dan bagian di PTPN IV.

9. Bagian Teknik

• Menyusun sistem perencanaan, pengelolaan, penilaian, dan pengembangan bidang teknik pada PTPN IV dan Unit Usaha.

10.GUU

• Menyusun sistem perencanaan, pengelolaan, penilaian dan pengembangan GUU dan Unit-Unit Usaha dibawah lingkup GUU.

11.Bagian Pengolahan

• Menyusun dan mengevaluasi sistem perencanaan, pembimbingan, pengendalian, mutu dan evaluasi proses pengolahan pada kebun kelapa sawit dan teh.

(28)

• Mengembangkan teknik/manajemen bidang pengolahan secara inovatifguna meningkatkanproduktivitas, efisiensi dan kualitas.

12.Sekretaris Perusahaan

• Menyusun sistem perencanaan, pengeolaan, penilaian dan pengembangan sistem kesekriatan perusahaan, corporate legal dan kerjasama usaha, hubungan masyarakat/komunikasi pada PTPN IV.

• Sekretaris Perusahaan juga memberikan saran/pemikiean kepada Direksi dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen di bidang komunikasi perusahaan (corporate communication) dengan Departemen, Instansi Pemerintah dan pihak lain yang berhubungan dengan kegiatan/operasional PTPN IV.

13.Satuan Pengawas Intern

• Untuk menjamin bahwa audit internal dilaksanakn dengan efektif dan efisien sesuai dengan program di PT Perkebunan Nusantara IV, yaitu : Evaluasi laporan, Sistem, dan Prosedur, Pengawasan Operasional.

14. Bagian Manajemen Risiko dan GCG

(29)

15.Kantor Perwakilan Jakarta

• Memfungsikan Kantor Perwakilan Jakarta sebagai kantor pelayanan bagi kantor pusat.

• Mengamankan asset dan fasilitas PTPN IV yang ada di Jakarta.

16.Bagian Keuangan

• Mengendalikan arus kas perusahaan.

• Meningkatkan pengendalianpelaksanaananggaran sesuai RKAP.

• Melaksanakan sosialisasi dan manejem perpajakan dan asuransi.

17.Bagian Akuntansi

• Melaksanakan sistem akuntansi sesuai pedoman akuntansi umum yang berlaku.

• Melakukan pembukuan semua transaksi yang dilaksanakan berdasarkan standar akuntansi umum yang dilengkapi dengan nomor rekening/akun yang telah ditetapkan.

• Melaksanak verifikasi dokumen transaksi serta melakukan pembinaan administrasi secara periodik.

• Melaksanakan evaluasi Neraca Percobaan dan Laporan Manajemen unit usaha dan kantor pusat.

(30)

18.Bagian Perencanaan

• Menyusun dan merevisi RJP dan PDK.

• Melakukan evaluasi terhadap RJP, RKAP, dan PDK.

• Melakukan standarisasi dan sertifikasi untuk mutu dan lingkungan.

• Melakukan penelitian dan pengkajian di seluruh kegiatan fungsional (bagian dan unit usaha).

19.Pengembangan Usaha

• Menyusun sistem perencanaan, pengelolaan, penilaian, dan pengembangan usaha pada perusahaan PTPN IV dan Unit Usaha

. 20.PKBL

• Menyusun sistem perencanaan, pengeloalaan, penilaian dan pengembangan PKBL pada PTPN IV.

21.Bagian Manajemen Sistem Informasi

• Merumuskan sasaran, strategi, dan kebijakan tata teknologi informasi di seluruh level dan lingkungan perusahaan.

(31)

22.Bagian SDM

• Menyusun dan mengkoordinasikan sistem perencanaan, pembinaan, pengembangan, kordinasi, pengawasan,dan pengendalian SDM pada PTPN IV dan Unit-Unit Usaha PTPN IV.

23.Bagian Umum

• Merencanakan, mengelola, dan memelihara fasilitas, infrastruktur, dan aset perusahaan.

• Melaksanakan kegiatan-kegiatan protokoler peruahan baik yang dilaksanakn secara internal maupun eksternal.

• Merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan penunjang aktivitas perusahaan.

• Mengelola aktivitas yayasan dan sekolah yang didirikan oleh perushaan.

24.Bagian Hukum Pertanahan

• Menyusun sistem perencanaan, penyusunan strategi, kebijakan dan program kerja bagian Hukum dan Pertanahan.

• Melaksanak sosialisasi, bimbingan dan konsultasi yang berkaitan dengan hukum dan peraturan perundang-undangan

• Melakukan oebgawasab kegiatan operasional Hukum dan Pertanahan

(32)

D. JARINGAN USAHA/KEGIATAN

PT. Perkebunan Nusantara IV bukan lagi sebagai perusahaan BUMN tetapi anak perusahaan PTPN III (Pesero) Badan Usaha Milik Negara (BUMN)yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PT. Perkebunan Nusantara IV mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya.

Total Areal konsesi yang diusahakan PT. Perkebunan Nusantara IV mencapai 175.735 ha. Dari total area tersebut, areal tanaman menghasilkan 107.368 ha, tanaman belum menghasilkan 26.128 ha, tanaman ulang/baru dan areal tanaman direhabilitasi 7.202 ha serta areal lain-lain 35.037 ha.

Produk yang dihasilkan antara lain Minyak Sawit (Rude Palm Oil), Inti Sawit (Palm Kernel). Palm Kernel Oil (PKO), Palm Kernel Meal (PKM), dan Teh Jadi.

(33)

Organisasi di Grup Unit Usaha (GUU)

Grup Unit Usaha (GUU) adalah satuan organisasi yang berada di antara Unit Usaha dan Direksi, yang membawahi beberapa Unit Usaha dan dipimpin oleh Manajer grup. GUU melakukan fungsi pembinaan dan pengendalian atas pengolahan Unit Usaha di dalam grupnya untuk mencapai dan meningkatkan kinerja masing-masing Unit Usaha di dalam grupnya untuk mencapai dan meningkatkan kinerja masing-masing Unit Usaha dalam kesatuan tujuan grup Unit Usaha secara efektif dan efisien.

Pengelompokan Unit Usaha di dalam Grup Unit Usaha

Dengan didasarkan pertimbangan jenis usaha/komoditi, wilayah/rentang kendali, skala usaha (meliputi aset, luas areal tanaman/kelas lahan dan kapasitas pabrik/pengolahan produksi), maka pengelompokan Unit Usaha dalam Grup Unit Usah berikut kode Unit Usaha ditetapkan sebagai berikut :

Grup Unit Usaha I (GUU I)

1. Kebun Bah Jambi yang teletak di Kabupaten Simalungun 2. Kebun Balimbingan yang terletak di Kabupaten Simalungun 3. Kebun Tonduhan yang terletak di Kabupaten Simalungun 4. Kebun Pasir Mandoge yang terletak di Kabupaten Asahan 5. Kebun Sei Kopas yang terletk Kabupaten Asahan

(34)

8. Kebun Bah Birung Ulu yang terletak di Kabupaten Simalungun 9. Kebun Marjandi yang terletak di Kabupaten Simalungun

Grup Unit Usaha II (GUU II)

1. Kebun Gunung Bayu yang terletak di Kabupaten Simalungun 2. Kebun Mayang yang terletak di Kabupaten Simalungun 3. Kebun Bukit Lima yang terletak di Kabupaten Simalungun 4. Kebun Dolok Ilir yang terletak di Kabupaten Simalungun 5. Kebun Laras yang terletak di Kabupaten Simalungun 6. Kebun Tanah Itam Ulu yang terletak di Kabupaten Asahan 7. Kebun Bah Butong yang terletak di Kabupaten Simalungun 8. Kebun Teh Sidamanik yang terletak di Kabupaten Simalungun 9. Kebun Teh Tobasari yang terletak di Kabupaten Simalungun

Grup Unit Usaha (GUU III)

1. Kebun Pabatu yang terletak di Kabupaten Serdang Bedagei 2. Kebun Adolina yang terletak di Kabupaten Serdang Bedagei 3. Kebun Tinjowan yang terletak di Kabupaten Simalungun

4. Kebun Padang Matinggi yang terletak di Kabupaten Simalungun 5. Kebun Aek Nauli yang terletak di Kabupaten Simalungun 6. Kebun Sawit Langkat yang terletak di Kabupaten Langkat 7. Kebun Timur yang terletak di Kabupaten Mandailing Natal 8. Kebun Batang Laping yang terletak di Kabupaten Mandailing

Natal

(35)

Grup Unit Usaha IV (GUU IV)

1. Kebun Air Batu yang terletak di Kabupaten Asahan 2. Kebun Pulu Raja yang terletak di Kabupaten Asahan 3. Kebun Berangir yang terletak di Kabupaten Labuhan Batu 4. Kebun Ajamu yang terletak di Kabupaten Labuhan Batu

5. Kebun Meranti Paham yang terletak di Kabupaten Labuhan Batu 6. Kebun Sosa yang terletak di Kabupaten Tapanuli Selatan

7. Pabrik Kelapa Sawit Sosa yang terletak di Kabupaten Tapanuli Selatan

8. Kebun Panai Jaya yang terletak di Kabupaten Labuhan Batu

Unit Usaha Rumah Sakit

Unit Usaha Rumah Sakit, tidak termasuk salam kelompok salah satu Grup Unit Usaha dan ditetapkan sebagai Unit Usaha tersendiri yang merupakan Unit Jasa pelayanan kesehatan bagi karyawan di Unit Usaha PT. Perkebunan Nusantara IV yang pengelolaannya berada dibawah/bertanggung jawab kepada direksi.

1. Rumah Sakit Laras yang terletak di Kabupaten Simalungun 2. Rumah Sakit Pabatu yang terletak di Kabupaten Serdang Bedagei 3. Rumah Sakit Balimbingan yang terletak di Kabupaten Simalungun

Unit Usaha Perbengkelan

(36)

Usaha di lingkup PT. Perkebunan Nusantara IV yang pengelolaannya berada dibawah/bertanggung jawab kepada direksi.

Kantor Perwakilan Jakarta

Kantor Perwakilan Jakarta (KPJ) ditetapkan sebagai unit tersendiri yang merupakan unit pelaanan dan pembantu Direksi dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen di bidang komunikasi perusahaan (Corporate Communication) dengan kementrian, instansi pemerintah dan pihak lainyang berkaitan dengan operasional PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV.

E. KINERJA USAHA

Gambaran Singkat Kinerja Perusahaan

• Capaian produksi TBS Kebun Sendiri dan pembelian TBS s.d. Triwulan IV/2013 masing-masing dibawah RKAP-P sebesar 354.028 ton atau 14.56% dan 142.882 ton atau 17.62% dan secara gabungan produksi TBS dibawah RKAP-P sebesar 496.910 ton atau 15.33%.

(37)

Realisasi Produksi Daun Teh Basah kebunsendiri s.d. Triwulan IV/2013 dibawah RKAP-P sebesar 1.456 ton atau 6,31% dan dibandingkan dengan periode ang sama tahun lalu diatas sebesar 3.275 ton atau 17,84%.

• Rendemen minyak sawit kebun sendiri s.d. Triwulan IV/2013 dibawah RKAP-P sebesar 0,22% dan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dibawah 0,12%.

Rendemen inti sawit kebun sendiri s.d. Triwulan IV/2013 dibawah RKAP-P sebesar 0,26% dan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dibawah 0,11% Rendemen Teh Jadi kebun sendiri s.d. Triwulan IV/2013 dibawah RKAP-P sebesar 0,77% dan dibanding dengan periode yang sama tahun lalu dibawah sebesar 1,35%.

• Capaian penjualam setelah pungutan ekspor s.d. Triwulan IV/2013 sebesar Rp. 5.238,00 milyar jika dibandingkan dengan RKAP-P sebesar Rp. 5.758,31 milyar maka berada dibawah RKAP-P sebesar RP. 520,31 atau 9,04%. Selanjutnya bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp. 5.319,12 milyar mengalami penurunan sebesar Rp. 81,12 milyar atau 1,53%.

(38)

sama tahun lalu sebesar Rp. 4.318,55 milyar mengalami kenaikan Rp. 241,33 milyar atau 5,59%.

• Capaian Laba sebelum PPh s.d. Triwulan IV/2013 sebesar Rp. 678,12 milyar jika dibandingkan dengan RKAP-P sebesar Rp. 782,62 milyar, berada dibawah RKAP-P sebesar Rp. 104,50 milyar atau 13,35%. Selanjutnya bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp. 1.000,57 milyar mengalami penurunan sebesar Rp. 322,45 milyar atau 32,23%

Capaian Laba per komoditi masing-masing tanaman :

Laba komoditi kelapa sawit s.d. Triwulan IV/2013 sebesar Rp. 726,27 milyar jika dibandingkan dengan RKAP-P sebesar Rp. 836,46 milyar berada dibawah RKAP-P sebesar Rp. 110,19 milyar atau 13,17% dan bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp. 1.073,24 milyar mengalami penurunan Rp. 346,97 milyar atau 32,33%. Hal ini disebabkan karena tidak tercapainya produksi minyak sawit dan menurun dari tahun lalu karena harga jual yang berada dibawah tahun lalu.

(39)

• Capaian laba setelah pajak s.d. Triwulan IV/2013 sebesar Rp. 233,34 milyar, jika dibandingkan dengan RKAP-P sebesar Rp. 579,14 milyar, berada dibawah RKAP-P sebesar Rp.145,79 milyar atau 25,17%, selanjutnya bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp. 697,43 milyar mengalami penurunan sebesar Rp. 264,08 milyar atau 37,87%.

• Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2013 ditutup dengan total aset sebesar Rp. 9.396,54 milyar dibandingkan per 31 Desember 2012 sebesar Rp. 9.199,39 milyar mengalami kenaikan sebesar Rp. 197,15 milyar atau 2,14%. Hal ini disebabkan penambahan aset tanaman dan aset tetap sebesar Rp. 456,97 milyar atau 7,14%.

F. RENCANA USAHA

PTPN IV telah menyusun sasaran strategis ke depan melalui Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJP) 2014-2018 dengan melakukan penataan ulang usaha melalui transformasi struktural, dari perusahaan yang hanya berfokus pada usaha agroindustri hulu kelapa sawit dan teh, menjadi perusahaan yang mengelola berbagai usaha dalam agroindustri yang terintegrasi, yaitu : Membentuk 4 Grup Usaha yang terdiri atas, Grup Usaha Agroindustri Hulu, Grup Usaha Agroindustri Hilir dan Produk Baru, Grup Usaha Pendukung Agroindustri, Grup Usaha Pendayagunaan Aset.

(40)

anak perusahaan sebesar 89.100 ton. Produktivitas TBS kebun sendiri sebesar 26,23 ton/ha dan minyak sawit sebesar 6,56 ton/ha dan memproduksi benih sebanyak 3 juta.

Sedangkan usaha agroindustri hilir dan produk baru akan memproduksi; green diesel 400.000 ton per tahun; green chemical 25.000 ton per tahun yang terdiri atas activated carbon, carbon black dan pulp dan dried long fiber; fatty acid 300 ton per hari; produk refinery (olein, stearin dan PFAD) 813.037 ton per tahun, dan power plant (PLTM) dengan kapasitas 32.000 MWh per tahun serta power plant biomassa dengan kapasitas 64.000 MWh per tahun.

Untuk usaha pendukung agroindustri yang terdiri dari dari jasa tangki timbun CPO, usaha mesin dan peralatan pabrik pengolahan kelapa sawit, dan unit usaha pupuk akan mencapai sasaran masing-masing sebesar 293.000 ton per tahun kapasitas tangki timbun CPO, produksi mesin dan peralatan pabrik sebesar 1.200 ton per tahun dan produksi pupuk NPK sebesar 100.000 ton per tahun.

Pada usaha pendayagunaan aset terdiri dari; usaha jasa wisata agro dengan sasaran jumlah wisatawan sebanyak 62.205 orang per tahun dan MICE (Meetings Incentives Conferences Exhibitions) dengan kapasitas ballroom 2.000 orang. Lalu, optimalisasi aset untuk property dilakukan dengan membangun (tahap konstruksi) apartemen sewa dan lifestyle mall. Kemudian, usaha pelayanan kesehatan (rumah sakit) dan sekolah dipisahkan (spin off) dari core business disamping itu rumah sakit akan ditingkatkan menjadi rumah sakit kelas C.

(41)

meningkatnya turbulensi tantangan bisnis global. Usaha agroindustri hulu kelapa sawit dan teh yang saat ini menjadi usaha inti (core business) PTPN IV memiliki karakteristik yang menjadi titik lemah dan hambatan bagi perusahaan, seperti ketersediaan lahan untuk pengembangan kebun semakin langka, upah tenaga kerja semakin tinggi, dan harga jual produk yang fluktuatif.

Sementara itu PTPN IV harus tetap berkembang untuk meningkatkan nilainya. Dalam menghadapi hambatan tersebut, maka PTPN IV melakukan penataan ulang usaha melalui transformasi struktural secara radikal yang berfokus pada 2 aspek strategis yaitu, pengeloaan Usaha Agroindustri Hulu, meliputi; usaha agroindustri hulu akan dikelola dengan cara yang tidak biasa-biasa saja (doing business not as usual) untuk mendapatkan hasil operasi yang istimewa (operational excellence) melalui implementasi praktek-praktek manajemen terbaik (Best Management Practices/BMP). Untuk menghindari hambatan inefisiensi, pengembangan areal (ekstensifikasi) agroindustri hulu dilakukan melalui anak perusahaan dan/atau akuisisi.

(42)

usaha pendayagunaan aset. Pengembangan struktur usaha baru tersebut akan dilakukan melalui anak-anak perusahaan atau penyertaan.

(43)

BAB III

ANALISIS SWOT SEBAGAI DASAR PENENTUAN STRATEGI BERSAING PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV

A. Pengertian SWOT

Pengertian Analisis SWOT(singkatan bahasa Inggris yaitu “kekuatan”/strengths, ”kelemahan”/weaknesses,”kesempatan”/opportunities, dan “ancaman”/threats) adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

Dalam melakukan analisis eksternal, PT. Perkebunan Nusantara IV menggali dan mengidentifikasi semua peluang (opportunities) yang berkembang dan menjadi trend pada saat itu serta ancaman (threats) dari para pesaing dan calon pesaing. Sedangkan analisa internal lebih memfokuskan pada identifikasi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknessness) dari PT. Perkebunan Nusantara IV. Analisa SWOT ini juga membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strenghts) dan kelemahan (weaknessness). Dengan melakukan kedua analisis tersebut, maka PT. Perkebunan Nusantara dikatakan telah melakukan analisis SWOT.

(44)

Sebagai anak perusahaan serta sebagai perusahaan perkebunan yang diperhitungkan dalam dunia bisnis, tentu tidak mudah untuk terus bertahan, dan berkembang tanpa adanya strategi yang tepat dari para pihak yang terkait di PT. Perkebunan Nusantara IV, tentunya akan sangat dipengaruhi oleh analisis SWOT yang dilakukan oleh pihak perusahaan ini sendiri. Untuk merespon secara efektif perubahan dalam lingkungannya, perusahaan harus mencermati lingkungan eksternal dan internalnya.

Dalam proses perencanaan strategisnya pihak perusahaan menyediakan informasi tentang kekuatan dan kelemahan internal PT. Perkebunan Nusantara IV sehubung dengan peluang dan ancaman eksternal yang dihadapin perusahaan. Salah satu ciri menarik dari sebahagian analisis SWOT adalah bahwa kekuatan dan kelemahan, serta peluang dan ancaman, terkadang merupakan cermin dari citra yang satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain, kekuatan terbesar dari PT. Perkebunan Nusantara IV bisa jadi pula merupakan kelemahannya yang paling besar.

Salah satu ciri khusus dari perecanaan strategis adalah perhatian yang diberikan kepada lingkungan ekstenal dan internal. Disertai dengan perhatian kepada tugas dan misi, penilaian lingkungan internal dan eksternal memberi pengertian yang jelas kepada suatu organisasi tentang situasinya sekarang ini dan meletakkan baik bagi pengidentifikasikan isu-isu strategis dan-mengembangkan strategis dan mengembangkan strategis dalam langkah berikutnya (David :2002)

Analisis SWOT digunakan untuk :

(45)

1. Menganalisis kondisi internal lembaga dan lingkungan eksternal lembaga.

2. Menganalisis kondisi internal perusahaan dan lingkungan eksternal perusahaan.

3. Memanfaatkan kesempatan dan kekuatan (O dan S). Analisis ini diharapkan membuahkan rencana jangka panjang. Mengatasi atau mengurangi ancaman dan kelemahan (T dan W).

4. Analisa ini lebih condong menghasilkan rencana jangka pendek, yaitu rencana perbaikan (short-term improvement plan).

5. Dan mengetahui sejauh mana diri kita didalam lingkungan kita.

B. Standar Analisis SWOT PT. Perkebunan Nusantara IV 1. Pembobotan dan Penilaian

Untuk menghitung nilai skor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, faktor dan variabel dilakukan dengan cara, sebagai berikut:

(46)

pembobotan tertimbang total bobot untuk setiap faktor kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman adalah 100%.

- Penilaian ( rating ) untuk setiap variabel menggunakan nilai skala likert 1 sampai 5 dengan mempertimbangkan posisi relatif dibandingkan dengan perusahaan sejenis dalam industri yang sama. Skala 5 menunjukkan nilai terbesar dan 1 menunjukkan nilai terkecil.

- Skor ( scoring )diperoleh dari perkalian bobot dan nilai. Selanjutnya akan diperoleh jumlah dari skor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Skor IFE ( Internal Factors Evaluation ) diperoleh dari skor kekuatan dikurangi dengan skor kelemahan dan skor EFE ( External Factors Evaluation ) diperoleh dari skor peluang dikurangi dengan skor ancaman. - Berdasarkan skor IFE dan EFE maka diperoleh Diagram Delphi.

2. Perhitungan Kuantitatif Analisis SWOT

(47)
[image:47.595.118.505.211.756.2]

Tabel III . 1 Penilaian Analisis SWOT

Analisis Internal

Faktor Kekuatan Bobot Nilai Skor

Produktivitas 8,93% 4 0,36

Kapasitas pabrik 7,14% 3 0,21

Infrastruktur 5,36% 4 0,21

Tingkat kesehatan perusahaan 5,36% 5 0,27

Kompetensi SDM 8,04% 3 0,24

Tata kelola usaha (GCG) 6,25% 4 0,25

Dipercaya publik dan perbankan 4,46% 4 0,18

Integrasi bisnis 5,36% 3 0,16

Penelitian dan pengembangan 4,46% 2 0,09

Likuiditas 7,14% 4 0,29

Jumlah Kekuatan 62,50% 2,26

Faktor Kelemahan Bobot Nilai Skor

Kelincahan bisnis 7,14% 4 0,29

Kompetensi bisnis industri hilir 5,36% 3 0,16 Distribusi tenaga kurang proporsional 4,46% 3 0,13 Internalisasi nilai-nilai perusahaan 7,14% 3 0,21 Tingginya harga pokok produksi 8,93% 4 0,36 Generasi tanaman ke III dan IV 4,46% 3 0,13

Jumlah Kelemahan 37,50% 1,29

(48)

Analisis Eksternal

Faktor Peluang Bobot Nilai Skor

Pertumbuhan pasar untuk produk hulu dan hilir 13,89% 4 0,56 Diversifikasi produk berbasis kelapa sawit 9,72% 4 0,39 Perluasan lahan masih terbuka 11,11% 3 0,33 Penggunaan tenaga kerja outsourcing 5,56% 4 0,22

Dukungan masyarakat sekitar 6,94% 3 0,21

Dukungan agroinput 8,33% 3 0,25

Jumlah Peluang 56% 1,96

Faktor Ancaman Bobot Nilai Skor

Permasalahan pertahanan 9,72% 3 0,29

Pencurian produksi 5,56% 2 0,11

Pengaruh ekonomi global 11,11% 3 0,33

Issue perusakan lingkungan 9,72% 4 0,39

keberagaman kepentingan stakeholders 8,33% 2 0,17

Jumlah Ancaman 44,44% 1,29

Peluang –Ancaman 100% 0,67

3. Posisi Perusahaan

(49)

Oppurtunities

2

0,67

2 0,97 2

Weaknesses Strengths

2

[image:49.595.53.543.123.479.2]

Threats

Gambar III.1

Posisi PTPN IV dalam Analisis SWOT

C. Pengertian Strategi

Berikut ini penjelasan beberapa definisi strategi menurut beberapa para ahli sebagai berikut :

Definisi strategi menurut Rangkuti (2009) adalah sebagai berikut :

“Strategi yaitu suatu alat untuk menapai tujuan. Tujuan utamanya adalah

STABILITY GROWTH

(50)

supaya perusahaan dapat melihat secara obyektif kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga peruahaan dapat mengantisipasiperubahan lingkungan eksternal”.

Definisi strategi menurut Kotler (2000:91) adalah :

“Strategi adalah suatu rencana permainan untuk mencapai sasaran yang diinginkan dari suatu unit bisnis”.

Definisi strategi menurut Marrus (2002:31) adalah :

“Strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat tercapai.

Menurut Wikipedia, Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.

Dalam manajeman strategi yang baru, Mintzberg mengemukakan 5P yang sama artinya dengan strategi, yaitu:

1. Strategi adalah Perencanaan (Plan)

Konsep strategi tidak lepas dari aspek perencanaan, arahan atau acuan gerak langkah perusahaan untuk mencapai suatu tujuan di masa depan. Akan tetapi, tidak selamanya strategi adalah perencanaan ke masa depan yang belum dilaksanakan. Strategi juga menyangkut segala sesuatu yang telah dilakukan sebelumnya.

2. Strategi adalah Pola (Patern)

(51)

selanjutnya disebut sebagai intended strategy, karena belum terlaksana dan berorientasi ke masa depan. Atau disebut juga sebagai realized strategy karena telah dilakukan oleh perusahaan.

3. Strategi adalah Posisi (Position)

Yaitu memposisikan produk tertentu ke pasar tertentuyang dituju. Strategi sebagai posisi menurut Mintzberg cenderung melihat ke bawah, yaitu ke suatu titik bidik di mana produk tertentu bertemu dengan pelanggan, dan melihat ke luar yaitu meninjau berbagai aspek lingkungan eksternal

4. Strategi adalah Perspektif (Perspektif)

Jika dalam arti Pola dan Posisi cenderung melihat ke bawah dan ke luar, maka sebaliknya dalam Perspektif cenderung lebih melihat ke dalam yaitu ke dalam organisasi, dan ke atas yaitu melihat grand vision dari perusahaan.

5. Strategi adalah Permainan (Play)

Dalam arti ini, strategi adalah suatu manuver tertentu untuk memperdaya lawan atau pesaing. Suatu merek misalnya meluncurkan merek kedua agar posisinya tetap kukuh dan tidak tersentuh, karena merek-merek pesaing akan sibuk berperang melawan merek kedua tadi.

1. Keunggulan Bersaing

(52)

perusahaan yang ada. Pemikiran dasar dari penciptaan strategi bersaing berawal dari pengembangan formula umum mengenai bagaimana bisnis akan dikembangkan, apakah sebenarnya yang menjadi tujuannya dan kebijakan apa yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Pengertian keunggulan bersaing sendiri memiliki dua arti yang berbeda tetapi saling berhubungan. Pengertian pertama menekankan pada keunggulan atau superior dalam hal sumber daya dan keahlian yang dimiliki perusahaan. Perusahaan yang memiliki kompetensi dalam bidang pemasaran, manufacturing, dan inovasi dapat menjadikannya sebagai sumber-sumber untuk mencapai keunggulan bersaing. Melalui ketiga bidang kompetensi tersebut, perusahaan dapat mengembangkan strategi sehingga dapat menghasilkan produk laku di pasaran. Sedangkan pengertian kedua menekankan pada keunggulan dalam pencapaian kinerja selama ini. Pengertian ini terkait dengan posisi perusahaan dibandingkan dengan apa pesaingnya. Perusahaan yang terus memperhatikan perkembangan kinerjanya dan berupaya untuk meningkatkan kinerja tersebut memiliki peluang mencapai posisi persaingan yang baik maka sebenarnya perusahaan telah memiliki modal yang kuat untuk terus bersaing dengan perusahan lain.

(53)

Harga bersaing adalah kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan harga produknya dengan harga umum di pasaran. Tidak mudah dijumpai berarti keberadaannya langka dalam persaingan yang saat ini dilakukan. Tidak mudah ditiru berarti dapat ditiru dengan tidak sempurna. Sulit digantikan berarti tidak memiliki pengganti yang sama.

D. Bentuk Strategi Pada PT. Perkebunan Nusantara IV 1. Strategi Corporate

A. Strategi utama yang ditempuh untuk mencapai sasaran perusahaan adalah Strategi Kombinasi, yaitu penggabungan antara Strategi Stabilitas, Pertumbuhan (Ekspansi) dan penciutan yang dilaksanakan secara simultan.

Strategi Pertumbuhan (Ekspansi) adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka panjang dengan pengembangan (perluasan) areal kelapa sawit (strategi pertumbuhan konsentrasi horizontal) dan pengembangan industri hilir (strategi pertumbuhan konsentrasi vertikal).

(54)

2. Strategi Bisnis

Strategi Kepemimpinan Biaya (Overall Cost Leadership), dengan memberikan perhatian pada aspek skala usaha (ekonomi), biaya input, teknologi produksi, pemanfaatan kapasitas, dan efektifitas organisasi serta manajemen. Fokus kepada Core Bisnis dan melakukan diferensiasi pada produk industri hilir teh.

3. Strategi Operasional

- Meningkatkan nilai perusahaan dengan perluasan areal dan Pengembangan industri.

- Menerapkan SOP (Standard Operations Procedure) pemeliharaan, panen, pengolahan, dan perawatan pabrik secara konsisten.

- Mengadakan peremajaan / replanting tanam secara teratur setiap tahun.

- Mengurangi/meniadakan kerugian dari usaha perkebunan teh. - Mengintensifkan lahan produktif.

- Meningkatkan produktifitas dan efisiensi melalui penerapan praktek-praktek bisnis terbaik mencakup baku teknis, manajemen dan sistem kerja.

- Meningkatkan kemampulabaan dengan efisiensi di segala bidang. - Membangun dan mengembangkan sistem penilaian kinerja, sistem

(55)

- Meningkatkan kesadaran biaya (cost consciousness) semua personil perusahaan.

- Melaksanakan proses bisnis dengan berdasar pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).

- Mengembangkan inovasi penciptaan jenis produk-produk baru untuk lebih diterima pasar.

(56)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah peneliti melakukan topik penelitian mengenai analisis SWOT sebagai dasar penentuan strategi bersaing pada PT. Perkebunan Nusantara IV dan setelah peneliti melakukan riset pada perusahaan tersebut , maka dalam hal ini peneliti menarik beberapa kesimpulan antara lain , yaitu :

1. Penggunaan analisis SWOT pada PT. Perkebunan Nusantara IV dapat mengetahui kekuatan-kekuatannya yang bisa dimanfaatkan secara efektif dan efesien, dapat juga mengetahui kelemahan-kelemahanya, sehingga dapat digunakan untuk memperbaikin kinerja perusahaan.

2. Melalui analisis SWOT ini juga PT. Perkebunan Nusantara IV dapat sensitive merasakannya, sehingga tidak ada kesempatan yang terlewatkan serta dapat mengambil tindakan sebagai langkah antisipasi bagi berbagai ancaman yang menghampiri perusahaan baik itu dari pihak intern maupun pihak ekstern.

B. Saran

(57)

1. PT. Perkebunan Nusantara IVharus terus memperhatian pelaksanaan analisis SWOT ini untuk upaya pengembangan kelangsungan perusahaan. Karena dapat dilihat bahwa dalam menetapkan strategi yang akan diwujudkan dalam Misi dan Visi perusahaan diperlukan analisa lingkungan yang baik agar tujuan PT. Perkebunan Nusantara IV secara menyeluruh dan dapat dicapai sebagai mana mestinya,

2. Hasil analis SWOT menunjukkan bahwa skor peluang lebih besar dari ancaman yang ada, sedangkan skor kekuatan lebih besar dari kelemahan, hal ini menunjukkan bahwa PT Perkebunan Nusantara IV secara konsolidatif memiliki kekuatan untuk melakukan pengembangan usaha dengan memanfaatkan peluang-peluang yang ada.

(58)

DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip. (2000). Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium. Jakarta: Prehallindo

Marrus, Stephanie K. (2002). Desain Penelitian Manajemen Strategik. Jakarta: Rajawali Press

Rangkuti, Freddy. (2005).Great Sales Forcast For Marketing. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama

Rangkuti, Freddy. (2009). Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Siagian, Sondang P. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

(http:/id.wikipedia.org/wiki/analisis_SWOT)

(59)

Gambar

Tabel 1.1
Gambar II . 2
Tabel  III . 1
Gambar III.1

Referensi

Dokumen terkait

Cara mudah membuat jamu kuat pria yang ampuh dari bahan alami -Banyak pria dewasa berkeinginan bisa tahan lama saat bercinta dengan pasangannya.. Namun mereka resah karena tidak

a. The form that arranged items which explain the occurrences, behaviors or actions which is described. Write the data of observation is not just to write, but also have

The total amount of nitrogen released by microbial activity in our system, as calculated by addition of N available in soil, N taken up by plants and N leached with soil water

[r]

ISPRS Annals of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume II-2/W2, 2015 Joint International Geoinformation Conference 2015, 28–30 October 2015,

(3) Ketentuan mengenai tata cara pengumpulan data, analisis, mobilitas dan persebaran penduduk sebagai bagian dari perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga

Susuai dengan gambar 4.12 subjek RP dapat menentukan apa yang diketahui oleh soal yaitu untuk mecari banyak lingkaran pada pola le 50, yaitu dengan menggunakan

Melalui program ini alat dikendalikan dengan data yang sudah baku dan sudah dirancang agar tampilan pada alat sesuai dengan menekan beberapa tombol