• Tidak ada hasil yang ditemukan

Angka Kejadian Depresi Pasca Bencana Sinabung pada Lansia di Posko Pengungsian Universitas Karo (UKA) Kabupaten Karo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Angka Kejadian Depresi Pasca Bencana Sinabung pada Lansia di Posko Pengungsian Universitas Karo (UKA) Kabupaten Karo"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional, telah mewujudkan

berbagai hasil yang positif di berbagai bidang yaitu kemajuan ekonomi, perbaikan

lingkungan hidup dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

(Mubarak dkk, 2006). Dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

(IPTEK), terutama di bidang kedokteran, termasuk penemuan obat-obatan seperti

antibiotika yang mampu melenyapkan berbagai penyakit infeksi, berhasil

menurunkan angka kematian bayi dan anak, memperlambat kematian,

memperbaiki gizi dan sanitasi sehingga kualitas dan umur harapan hidup

meningkat. Akibatnya, jumlah penduduk lanjut usia semakin bertambah banyak,

bahkan cenderung lebih cepat dan pesat (Nugroho, 2008).

Penuaan adalah suatu proses yang normal ditandai dengan perubahan fisik dan

tingkah laku (Stanley & Beare, 2006). Proses menua yang dialami oleh lansia

menyebabkan mereka mengalami berbagai macam perasaan seperti sedih, cemas,

kesepian, dan mudah tersinggung. Masalah gangguan kesehatan jiwa mulai

dialami oleh golongan lansia pada saat mereka mulai merasakan adanya

tanda-tanda terjadinya proses penuaan pada dirinya. Kondisi mental yang sehat dan aktif

pada masa tua dibutuhkan pemeliharaan yang kontinu untuk mempertahankan

daya pikirnya dan mencegah dari perasaan cemas dan depresi (Maryam dkk,

(2)

Berdasarkan hasil Susenas tahun 2013, jumlah lansia di Indonesia telah

mencapai 20,04 juta orang atau sekitar 8,05 persen dari seluruh penduduk

Indonesia. Jika dilihat menurut kelompok umur, lansia terbagi menjadi lansia

muda (60-69 tahun) dengan proporsi sebesar 4,91 persen, lansia menengah/madya

(70-79 tahun) sebesar 2,31 persen, dan lansia tua (80 tahun ke atas) sebesar 0,83

persen. Sementara itu, penduduk pra lansia yaitu kelompok umur 45-54 tahun dan

55-59 tahun masing-masing sebesar 11,57 persen dan 3,90 persen. Berdasarkan

data statistik Indonesia tahun 2005 jumlah lansia 12.129.597 orang. Sumatera

Utara merupakan provinsi keempat yang memiliki jumlah lansia terbanyak di

Indonesia (551.453 orang) setelah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat

(BPS, 2014).

Menurut WHO dalam jangka beberapa tahun terakhir ini jumlah penduduk

dunia yang sudah lanjut usia mengalami peningkatan yakni pada tahun 2010

penduduk lansia mencapai 350 juta jiwa dan yang mengalami depresi sekitar 20%,

sedangkan pada tahun 2011 jumlah penduduk dunia yang sudah lanjut usia hanya

sekitar 250 juta jiwa dan yang mengalami depresi sekitar 19%. Sementara pada

tahun 2012 penduduk lansia mencapai 680 juta jiwa dan yang mengalami depresi

sekitar 32%. Menurut data yang dikeluarkan oleh Kementerian Sosial Republik

Indonesia bahwa jumlah lansia yang ada di Indonesia tiap tahun mengalami

peningkatan. Survei yang dilakukan Persatuan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa

(PDSKJ) pada tahun 2007 menyebutkan sekitar 94% masyarakat Indonesia

(3)

dan yang mengalami depresi sekitar 20%, tahun 2009 penduduk lansia berjumlah

11,3 juta jiwa dan mengalami depresi sekitar 18%, memasuki tahun 2010 lansia

berjumlah 17,2 juta jiwa. Pada tahun 2011 lansia mencapai 1,5 juta jiwa dan yang

mengalami depresi sekitar 32% (Ishak, 2013 dalam Firdawati & Riyadi, 2014).

Pada penghujung kehidupannya, lansia bisa mengalami depresi (Potter &

Perry, 2009). Keberadaan lanjut usia sering kali dipersepsikan secara negatif,

dianggap sebagai beban keluarga dan masyarakat sekitarnya. Kenyataan ini

mendorong semakin berkembangnya anggapan bahwa menjadi tua itu identik

dengan semakin banyaknya masalah kesehatan yang dialami oleh lanjut usia.

Lanjut usia cenderung dipandang masyarakat tidak lebih dari sekelompok orang

yang sakit-sakitan. Persepsi negatif seperti itu tentu saja tidak semuanya benar.

Oleh karena itu, lanjut usia harus dipandang sebagai individu yang memiliki

kebutuhan intelektual, emosional, dan spiritual, selain kebutuhan bersifat biologis

(Nugroho, 2008).

Dari hasil penelitian gambaran depresi pada lanjut usia oleh Saragih (2010)

disimpulkan bahwa proporsi depresi pada lansia di Kelurahan Padang Bulan

tergolong tinggi, didapatkan bahwa 26% lansia diduga mengalami depresi.

Penelitian yang dilakukan Werdiningsih (2010) akibat Erupsi Gunung Merapi

yang terjadi di Kabupaten Sleman sekitar 40% lansia mengalami depresi. Depresi

pada lansia dapat diperberat oleh adanya bencana alam (Nurhasanah et al, 2009).

Lansia merupakan kelompok yang sangat rentan mengalami gangguan jiwa akibat

(4)

Berdasarkan kondisi lansia yang perlu diperhatikan agar tidak mengalami

depresi, peneliti tertarik untuk meneliti angka kejadian depresi pasca bencana

sinabung pada lansia di posko pengungsian Universitas Karo (UKA) Kabupaten

Karo.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Maka berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah pada penelitian ini

adalah “seberapa besarkah angka kejadian depresi pasca bencana sinabung pada

lansia? ”.

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian adalah mengidentifikasi angka kejadian depresi

pasca bencana sinabung pada lansia di posko pengungsian Universitas Karo

(UKA) Kabupaten Karo.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1.4.1 Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan memperluas

pengetahuan mahasiswa dalam pengelolaan lansia di lingkungan pengungsian.

1.4.2 Penelitian Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi berharga untuk

(5)

1.4.3 Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi tenaga kesehatan untuk

lebih memperhatikan kondisi pengungsi agar tidak mengalami depresi khususnya

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penulisan ilmiah ini penulis akan menjelaskan tentang pembuatan Aplikasi Beasiswa yang dikelola oleh Universitas Gunadarma dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic

Ada empat hal yang ingin dicapai melalui penelitian ini, yaitu: (1) Untuk mengetahui situasi dan kondisi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat yang ada di wilayah

Game menjadi fenomena menarik saat ini, Selain memiliki penggemar yang banyak, game juga bisa menjadi lahan bisnis bila ditekuni dengan matang. Tapi sampai saat ini sangat sedikit

ABSTRAK: - Bahwa dengan telah ditetapkanya Peraturan Daerah Kota Yogyakarta nomor 2 Tahun 2012 tentang Bangunan Gedung, agar dapat dilaksanakan secara optimal perlu

[r]

[r]

[r]

[r]