1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Ikan nila (Oreocrhomis niloticus) merupakan ikan yang sangat digemari oleh masyarakat karena memiliki rasa daging yang lezat dan protein yang tinggi sehingga ikan nila mempunyai nilai ekonomis yang tinggi di masyarakat sebagai konsumsi masyarakat. Menurut Kordi (2010) ikan nila (Oreocrhomis niloticus) atau populer dengan sebutan "tilapia" merupakan salah satu jenis ikan dalam sistem budidaya perairan atau akua kultur dunia Departemen Perikanan dan Akuakultur FAO (Food and Agriculture Organization) menempatkan nila pada urutan ketiga setelah salmon dan udang sebagai contoh sukses perikanan budidaya dunia.
Menurut Handajani dan Samsundari (2005) dalam Prasetya et al., (2013) masalah utama dalam budidaya ikan di Indonesia hingga saat ini salah satunya adalah tentang penyakit. Penyakit ini menyebabkan kerugian ekonomis karena dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan ikan, periode pemeliharaan lebih lama, tingginya konversi pakan, padat tebar yang tinggi dan kematian. Sistem imun ikan yang rendah menyebabkan survival rate menurun sehingga laju pertumbuhan ikan menurun.
Menurut Apriliana (2013) ikan yang kebal terhadap serangan penyakit memiliki sistem pertahanan tubuh yang kuat yang berkaitan dengan sistem imun yang berasal dari tubuh ikan. Sistem imun itu tergantung dari efektifitas sel darah putih yang dapat melindungi tubuh ikan dari infeksi sekunder yang disebabkan oleh serangan penyakit.
Laju pertumbuhan ikan nila sangat dipengaruhi oleh sistem kekebalan ikan, jika sistem kekebalan ikan nila meningkat maka laju pertumbuhan meningkat dan kelangsungan hidup ikan meningkat pula. Salah satu cara supaya laju pertumbuhan ikan nila meningkat adalah dengan cara memberi
2
imunostimulan pada ikan sehingga ketahanan dan kelangsungan hidup ikan nila dalam menghadapi penyakit meningkat.
Kayu manis yang memiliki kandungan metabolit sekunder diduga mamapu menjadi imunostimulan yang meningkatkan laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan. Ikan nila yang ketahanan tubuhnya meningkat jarang terserang penyakit sehingga laju pertumbuhan ikan meningkat. Hasil penelitian Hutama (2012) pemberian tepung daun kayu manis sampai 1% dalam pakan ikan mas ternyata dapat meningkatkan nafsu makan, dan membuat tekstur daging ikan menjadi lebih kompak dan rasa daging lebih manis dari biasanya, serta terjadi peningkatan kadar protein tubuh. Oleh karena itu diperlukan penelitian tentang pengaruh tepung kayu manis terhadap laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup
Oreocrhomis niloticus.
1.2 Permasalahan
Ikan nila (Oreocrhomis niloticus) merupakan ikan yang sangat digemari oleh masyarakat bukan hanya karena harga yang ekonomis tetapi karena rasa dagingnya yang lezat dan mengandung protein yang penting bagi tubuh. Namun ikan nila termasuk ikan yang sangat mudah terserang penyakit yang menyebabkan laju pertumbuhan ikan menurun. Kayu manis (Cinnamomum burmannii)
merupakan jenis tanaman yang diduga mampu meningkatkan laju pertumbuhan ikan nila (Oreocrhomis niloticus) karena dapat menjadi imunostimulan. Kandungan metabolit sekunder yang dimiliki oleh kayu manis (Cinnamomum burmannii) diduga mampu melawan penyakit pada ikan nila (Oreocrhomis niloticus) sehingga dapat meningkatkan laju pertumbuhan ikan dan kelangsungan hidup meningkat. Namun demikian belum ada diketahui bagaimanakah pengaruh kayu manis (Cinnamomum burmannii) terhadap laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan Oreocrhomis niloticus.
3
1.3Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk menganalisa pengaruh pemberian tepung kayu manis (Cinnamomum burmannii) terhadap laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan Oreocrhomis niloticus.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi tentang tepung kayu manis yang dapat meningkatkan laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila dan mendapatkan dosis yang terbaik dari kayu manis yang meningkatkan laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila serta memberikan informasi pembudidaya ikan dan penelitian selanjutnya.