• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kontrol Diri dengan Perilaku Seksual Pranikah Dikalangan Siswa SMK N 1 Wonosegoro Kelas X TKR I dan 2 T1 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kontrol Diri dengan Perilaku Seksual Pranikah Dikalangan Siswa SMK N 1 Wonosegoro Kelas X TKR I dan 2 T1 Full text"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH DIKALANGAN SISWA SMK N 1 WONOSEGORO KELAS X TKR I DAN 2

ARTIKEL TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Program Studi Bimbingan Konseling FKIP UKSW Untuk Memenuhi Syarat-Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun oleh : Dedy Widi Arsanto

132012046

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

(2)
(3)
(4)

LEMBAR PERSETUJUAN

HUBUNGAN KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU SEKSUAL

PRANIKAH DIKALANGAN SISWA SMK N 1 WONOSEGORO

KELAS X TKR 1 DAN 2

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Program Studi Bimbingan dan Konseling

untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan

Oleh : Dedy Widiarsanto

132012046

Disetujui Oleh :

Prof. J. T Lobby Loekmono P.hD Drs. Tritjahjo Danny Soesilo, M.Si

Pembbimbing I Pembimbing II

Yustinus Windrawanto

(5)

LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU SEKSUAL

PRANIKAH DIKALANGAN SISWA SMK N 1 WONOSEGORO

KELAS X TKR 1 DAN 2

Oleh

Dedy Widiarsanto 132012046

Mengesahkan bahwa skripsi ini telah diuji, dipertahankan dan di setujui

dalam Sidang Ujian Skripsi pada tanggal 10 Januari 2017

Disahkan oleh :

Dr. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd Setyorini, M.Pd

(6)

HUBUNGAN KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU SEKSUAL

PRANIKAH DIKALANGAN SISWA SMK N 1 WONOSEGORO

KELAS X TKR 1 DAN 2

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Program Studi Bimbingan dan Konseling

untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Dedy Widi Arsanto 132012046

Disetujui Oleh :

Prof. J. T Lobby Loekmono P.hD Drs. Tritjahjo Danny Soesilo, M.Si

(7)

HUBUNGAN KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU SEKSUAL

PRANIKAH DIKALANGAN SISWA SMK N 1 WONOSEGORO

KELAS X TKR 1 DAN 2

Oleh : Dedy Widi Arsanto

(Program Studi Bimbingan dan Konseling-FKIP-UKSW)

Pembimbing :

Prof. J. T Lobby Loekmono P.hD

Drs. Tritjahjo Danny Soesilo, M.Si

ABSTRAK

Penelitian dalam bentuk korelasi yang dilaksanakan pada tanggal 9 November 2016 bertujuan untuk mengetahui signifikansi kontrol diri dengan perilaku seksual pranikah dikalangan siswa SMK N 1 Wonosegoro kelas X TKR 1 dan TKR 2.Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SMK N 1 Wonosegoro kelas X TKR 1 dan TKR 2 yang berjumlah 67 siswa, alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala sikap yang diadopsi dari teori Averill (1973) dan angket perilaku seksual pranikah mengadopsi dari teori Sarlito Sarwono (2011) yang dibuat oleh penulis. Analisis data yang digunakan untuk mengukur kontrol diri siswa dengan perilaku seksual pranikah menggunakan korelasi Pearson Product Moment melalui program SPSS for windows realese 16.0. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kontrol diri dengan perilaku seksual pranikah dikalangan siswa SMK N 1 Wonosegoro kelas X TKR 1 dan TKR 2 dimana hasil 0,177 dengan nilai Sig. (2 tailed) p-value sebesar 0,166 >dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kenaikan atau penurunan skor kontrol diri tidak dapat ditentukan dan di ikuti kenaikan atau penurunan skor perilaku seksual pranikah.

(8)

PENDAHULUAN

Remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada masa remaja juga merupakan masa peralihan, masa dimana seseorang mencari jati diri, pada proses perkembangan memasuki masa remaja dimana terjadi perubahan-perubahan dalam hal motivasi seksuil, organisasi dari pada ego, sehingga agar siap memasuki kedewasaan, mereka harus siap berkenalan dan berhubungan dengan berbagai masalah orang dewasa (Gunarsa, 2000).

Proses perkembangan seorang remaja sangat berkaitan dengan pengendalian diri, karena pada masa remaja seseorang sangat membutuhkan pengendalian diri agar tidak terjerumus ke hal-hal yang negative. Pengendalian diri atau self kontrol adalah kemampuan untuk mengendalikan emosi seseorang, perilaku dan keinginan untuk memperoleh imbalan tertentu, atau menghindar dari hukuman tertentu.

Seorang remaja yang hidup di kota-kota besar harus memiliki pengendalian diri yang kuat, karena lingkungan pergaulan yang sudah bebas perhatian orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya menjadikan ssalah satu faktor berkembangnya kenakalan remaja.

Akhir-akhir ini banyak terjadi kasus penyimpangan perilaku pada remaja, terutama perilaku seksual pranikah. Banyak media masa yang memberitakan bahwa perilaku seksual pranikah dikalangan remaja semakin meningkat akhir-akhir ini. Banyak terjadi aborsi, hamil di luar nikah dan pemerkosaan. Selain faktor pergaulan

dan lemahnya control dari orang tua, kecanggihan teknologi dan kemudahan mengakses situs-situs porno juga menyebabkan tingginya perilaku seksual pranikah.

Perilaku seksual adalah, segala tingkah laku yang di dorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenisnya maupun dengan sesame jenis. Bentuk bentuk tingkah laku ini bermacam macam mulai dari perasaan tertarik sampai dengan tingkah laku berkencan, bercumbu, dan bersenggama (Sarwono, 2011).

Dari hasil survei kesehatan reproduksi remaja, remaja indonesia pertama kali pacaran pada usia 12 tahun. Perilaku pacaran remaja juga semakin permisif yakni sebanyak 92% remaja berpegangan tangan saat pacaran, 82% berciuman, 63% rabaan petting. Perilaku-perilaku tersebut kemudian memicu remaja melakukan hubungan seksual.

Sedangkan menurut Amirin, (2011), yang mengutip dalam behavior survei, bahwa anak-anak muda yang berada di

kota-kota besar di indonesia „belajar‟ seks

melalui video porno atau DVD bajakan. Akibatnya dari 39% ABG atau anak di usia remaja 15-19 tahun sudah pernah melakukan hubungan seksual diluar nikah sisanya sebanyak 61% dilakukan oleh seorang yang berusia 20-25 tahun.

(9)

catatan lembaganya, Julianto mengatakan 46 persen remaja indonesia berusia 15-19tahun sudah pernah berhubungan seks, kebanyakan dari usia tersebut melakukan hubungan seks pada awal masuk SMA/SMK (BKKBN). Sementara menurut survei yang dilakukan oleh BKKBN pada tahun 2015 terdapat tanda-tanda bahwa perilaku seksual dikalangan remaja tidak hanya dilakukan oleh siswa SMA/SMK tetapi mulai dari SMP. Meski demikian belum ada survei pasti untuk perilaku seksual di kalangan siswa SMP.Patut menjadi sebuah pelajaran bagi orang tua maupun lingkungan sosial untuk mengawasi anak-anaknya pada saat memasuki fase remaja menuju dewasa serta memberikan pendidikan seks sejak dini agar anak-anak bisa mengontrol dirinya untuk tidak melakukan perilaku seksual sebelum menikah.

LANDASAN TEORI

Semakin meningkatnya perilaku seksual dikalangan remaja disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, Meningkatnya Libido Seksual, penundaan usia perkawinan, kurangnya informasi, tabu larangan, pergaulan semakin bebas (Sarwono, 2011)

Menurut Averill (1973), kontrol diri merupakan variable psikologis yang sederhana karena di dalamnya tercakup tiga konsep yang berbeda tentang kemampuan mengontrol diri yaitu kemampuan individu untuk memodifikasi perilaku, kemampuan individu dalam mengelola informasi yang tidak diinginkan dengan cara menginterpretasi serta kemampuan individu untuk memilih suatu tindakan berdasarkan suatu yang diyakini. Averill (dalam Ghufron 2011), menyebut kontrol diri mencakup 3

aspek yaitu kontrol perilaku (behavior kontrol), kontrol kognitif (cognitive kontrol), dan kontrol keputusan (decisional kontrol).

Berdasarkan uraian diatas yang menyebutkan bahwa di kota-kota besar perilaku seksual cukup tinggi, maka peneliti ingin meneliti dan mengetahui apakah di desa perilaku seksual pranikah juga tinggi. Maka peneliti meneliti di SMK N 1 Wonosegoro untuk mengetahui tingkat control dan perilaku seksual pranikah. Peneliti mengambil judul penelitian

“hubungan control diri dengan perilaku seksual pranikah dikalangan Siswa SMK N

1 Wonosegoro Kelas X TKR 1 dan TKR 2”.

METODE

Penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian korelasional dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dan pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini banyak menggunakan angka-angka yang didapatkan berdasarkan skala sikap yang telah di sebar dan isi oleh responden. Pada penelitian ini peneliti menggunakan sampling total atau sampel yang digunakan yaitu seluruh sampel dalam populasi yaitu kelas X TKR 1 dan TKR 2 yang berjumlah 67 orang. Penelitian ini menggunakan skala sikap Averill (1973) yang diadopsi dari Skripsi Nurfaujiyanti (2010) dengan total 60 butir dan menggunakan angket yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan teori Sarwono (2011)

HASIL PENELITIAN

(10)

Tabel 1.1 Deskripsi Subjek Subjek

Penelitian

Jenis Kelamin Usia

Laki-Tabel 1.2. Kategori Kontrol Diri Siswa Kelas X TKR 1 dan TKR 2

Berdasarkan table diatas sebagian besar ( 71% ) Kontrol Diri Siswa SMK N 1 Wonosegoro Kelas X TKR 1 dan TKR 2 berada pada kategori agak kuat.

Tabel 1.3. Perilaku Seksual Pranikah Siswa Kelas X TKR 1 dan TKR 2

Berdasarkan table diatas sebagian besar ( 43% ) Perilaku Seksual Pranikah Siswa SMK N 1 Wonosegoro Kelas X TKR 1 dan TKR 2 berada pada kategori Sangat Tinggi.

Tabel 1.4 Hasil Uji Deskriptif Statistik

Descriptive Statistics

N Minimum

Maximu

m Mean

kontrol_diri 67 127.00 213.00 1.76072

Perilaku_seks

ual 67 9.00 18.00 15.7463

Valid N

(listwise) 67

(11)

Tabel 1.5 Hasil Uji Hubungan antara Kontrol Diri dan Perilaku Seksual Pranikah menggunakan pearson product moment menunjukkan hasil korelasi 0,171 sehingga dapat dikatakan memiliki korelasi positif sedangkan hasil Sig. (2-tailed) atau p-value sebesar 0,166 atau > dari 0,05 sehingga Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara kontrol diri dengan perilaku seksual, artinya kenaikan atau penurunan skor kontrol diri tidak dapat ditentukan di ikuti kenaikan atau penurunan skor perilaku seksual pranikah.

PEMBAHASAN

Berdasarkan analisis data diperoleh hasil korelasi sebesar 0,171 dan Sig. (2-tailed) atau p-value sebesar 0,166. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara kontrol diri dengan perilaku seksual pranikah dikalangan siswa kelas X TKR 1 dan TKR 2 di SMK N 1 Woosegoro. Tidak adanya hubungan antara kontrol diri dan perilaku seksual pranikah pada siswa mengindikasikan jika perilaku seksual pranikah dikalangan siswa dipengaruhi oleh faktor lain hasil tersebut sudah sesuai dengan hipotesis yang

diajukan. Tingginya perilaku seksual dikalangan siswa bisa dikarenakan faktor lain selain kontrol diri seperti meningkatnya libido, kurangnya informasi dan juga tabu akan seks (Sarwono, 2011).

Kontrol diri pada remaja mencakup tiga aspek yaitu, kontrol perilaku, kontrol kognitif, dan keputusan (Averill, 1973). Ketiga aspek tersebut berperan penting dalam mengendalikan kecenderungan perilaku seksual pranikah akibat adanya dorongan atau impuls yang berkaitan dengan seksualitas. Remaja yang memiliki kontrol diri yang kuat akan mampu memahami dengan baik fungsi organ tubuhnya terutama organ seksual. Pada penelitian yang sudah dilakukan didapatkan hasil bahwa tingkat kontrol diri yang tergolong sangat rendah namun hal ini tidak memberikan pengaruh kepada rendahnya tingkat perilaku seksual pranikah. Hal itulah yang menyebabkan tidak adanya hubungan antara kontrol diri dengan perilaku seksual pranikah dikalangan siswa.

PENUTUP

(12)

ditentukan di ikuti kenaikan atau penurunan skor perilaku seksual pranikah.

DAFTAR PUSTAKA

BKKBN : 63% Remaja Indonesia NgeseksPranikah. Diakses 25 juli 2016 http://wahdah.or.id/bkkbn-63-remaja-indonesia-ngeseks-pra-nikah

Depkes RI. 2006. Lebih 1,2JutaRemaja Indonesia

SudahLakukanSeksPranikah.Diakses

25 juli 2016.

http://karodalnet.blogspot.com/2008/0

8/lebih-12-juta-remaja indonesia-

sudah.html.

Ghufron, M. Nur&RiniRisnawati. (2010). Teori-teoripsikologi. Jogjakarta :ar-ruzz media group

Nurfaujiyanti (2010). HubunganAntara Self-KontrolDenganAgresifitasAnakJalana n. UIN Jakarta

Gambar

Tabel 1.1 Deskripsi Subjek
Tabel 1.5 Hasil Uji Hubungan antara Kontrol Diri dan Perilaku Seksual

Referensi

Dokumen terkait

Untuk variabel nilai pribadi diperoleh nilai t hitung sebesar 2,197> t tabel sebesar 1,663 dengan nilai signifikan 0,031< = 0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak

Capaian IPM Kabu- paten Sumedang tahun 2012 sebesar 72,95, shortfall sebesar 1,02 dan masuk kategori menengah atas.. Hal ini tidak terlepas dari upaya pemerintah daerah

Bagi Peserta Lelang yang merupakan Badan Usaha dapat diwakilkan dengan ketentuan WAJIB membawa surat kuasa atau surat tugas dari pimpinan perusahaan (isi surat tugas memuat

Preferensi nasabah menabung atau berinvestasi pada suatu bank adalah keinginan atau kecenderungan mereka untuk memilih transaksi seharusnya melakukan keuangan. Preferensi

Pendekatan PMR memuat lima karakteristik yang sesuai dengan materi penerapan PLSV dalam pemecahan masalah sehingga dapat diterapkan dalam penyusunan LKS berbasis

Berdasarkan hasil wawancara diperoleh bahwa kemampuan subjek laki- laki dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah berbentuk kontekstual yaitu subjek laki-laki dengan

Pada penelitian ini diketahui bahwa orientasi penggunaan teknologi modern yang dilakukan oleh usaha songket di Kota Palembang belum diterapkan oleh sebagian besar

[r]