• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Destilasi Menggunakan Tenaga Surya T1 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Destilasi Menggunakan Tenaga Surya T1 BAB III"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PERANCANGAN ALAT

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dan realisasi dari sistem destilasi, yaitu destilator, penutup destilator, isolator, dan kondenser. Bahasan perancangan akan dimulai dengan penjelasan singkat cara kerja alat, kemudian penjelasan pemakaian bahan sistem destilator. Serta juga perancangan sistem destilasi.

Pembahasan selanjutnya mengenai penjelasan monitoring system yang akan digunakan untuk memantau suhu, kadar garam dan volume air laur yang ada didalam destilator. Kemudian pembahasan diakhiri dengan penjelasan dari sistem destilator dan monitoring system yang terintegrasi.

3.1. Gambaran Sistem Destilasi

Sistem yang dirancang oleh penulis adalah alat yang akan mengubah air laut menjadi air tawar yang nantinya akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dengan cara memanaskan air laut sehingga menguap menggunakan sumber panas dari matahari dan

kemudian uap air itu akan diembunkan, sehingga didapatkan air tawar. Realisasi alat ini adalah daerah yang berada disekitar pantai, dimana sumber air laut dan sinar matahari melimpah, sedangkan air tawar cenderung susah didapat. Sistem destilasi ini terdiri dari empat bagian, yaitu destilator, penutup destilator, isolator, dan kondenser.

(2)

3.2. Perancangan Sistem Destilasi

Pada bagian akan menjelaskan perancangan sistem destilasi dan pemakaian bahan yang dipakai dalam membuat sistem destilasi. Perancangan sistem destilasi akan dibagi dan dijelaskan pada beberapa bagian, sebagai berikut:

3.2.1. Destilator

Destilator pada skripsi ini adalah sebuah balok tanpa atap dan terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian dalam yang terbuat dari aluminium dan bagian luar dari beton. Bagian destilator pada bagian dalam berukuran panjang × lebar × tinggi adalah 40cm × 25cm × 15cm dan mempunyai ketebalan 1mm, sedangkan bagian luar hanya sebagai penutup destilator bagian dalam dengan ketebalan 3cm.

Gambar 3.1 Rancangan destilator

(3)

Gambar 3.2 Realisasi destilator (tampak atas)

3.2.2. Penutup Destiator

Tipe penutup destilator ini menggunakan tipe dua permukaan kaca miring. Bagian ini menggunakan kaca bening atau float glass dengan ketebalan 5mm. Pada bagian ujung atas terdapat ventilasi yang akan digunakan untuk mengalirkan udara dingin dari kondenser.

Gambar 3.3 Rancangan penutup destilator

(4)

Gambar 3.4 Realisasi penutup destilator

3.2.3. Isolator

Isolator akan menjadi bagian yang melapisi destilator terhadap pengaruh suhu luar. Isolator ini akan menggunakan dua macam isolator yaitu menggunakan glasswool dan kayu mahoni. Glasswool akan digunakan sebagai

isolator utama sedangkan kayu mahoni selain fungsinya sebagai isolator juga berfungsi untuk melindungi destilator dari pengaruh luar.

Karena isolator itu harus mempunyai nilai konduktivitas termal yang cukup rendah atau bisa disebut bahan isolator maka glasswool yang mempunyai nilai konduktivitas termal 0,024 W/m℃, merupakan salah satu isolator yang baik. Namun glasswool tidak akan bertahan lama ketika pemakaian berada diruang terbuka. Maka kayu mahoni menjadi pilihan penulis sebagai pelindung dari glasswool selain kuat dan tahan lama, kayu mahoni merupakan kayu yang bersifat isolator yang baik dibanding kayu lain yang mudah dijumpai.

3.2.4. Kondenser

(5)

3.3. Perancangan Monitoring System

Monitoring system adalah sebuah sistem dimana tujuan dari penulis, pengguna dapat memantau tiga parameter. Yaitu suhu, kadar garam, dan volume air didalam destilator, masing-masing akan ditampilkan dengan konfigurasi suhu dalam satuan ℃, kadar garam dalam satuan ppm dan volume air dalam satuan Liter. Pada perancangan monitoring system akan dibagi menjadi tiga, yaitu perancangan perangkat keras, perancangan elektronika, dan perancangan perangkat lunak.

Gambar 3.5 Diagram blok monitoring system

3.3.1. Perancangan Perangkat Keras

(6)

Gambar 3.6 Realisasi perangkat keras

3.3.2. Perancangan Elektronika

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai perancangan elektronika yang dipakai dalam sistem yang akan dibuat. Perancangan elektronika dalam pembutan tugas akhir ini terdiri dari bagian-bagian utama sebagai berikut:

1. Mikrokontroler jenis Arduino Mega 2560 sebagai pengendali utama. 2. Sensor TDS.

3. Sensor DS18B20. 4. Pelampung tangki. 5. LCD 20x4.

6. I2C.

3.3.2.1. Pengendali Utama

Pengendali utama pada tugas akhir ini menggunakan board Arduino Mega 2560 dengan IC mikrokontroler ATmega 2560. Sebagai pengendali utama, tugas mikrokontroler antara lain:

(7)

3. Mengolah data keluaran dari pelampung tangki untuk ketinggian air dan untuk volume air.

4. Menyalakan buzzer ketika kadar garam melebihi 5000 ppm, dan volume air kurang dari 3 Liter atau lebih dari 10 Liter.

5. Menampilkan hasil olah data mikrokontroler.

Tabel 3.1. Konfigurasi pin mikrokontroler Arduino Mega 2560 yang digunakan

Nama Port Fungsi

PORT SDA Terhubung dengan pin SDA I2C PORT SCL Terhubung dengan pin SCL I2C

PORT A0 Terhubung dengan pin data pada sensor TDS PORT A1 Terhubung dengan pin data pada pelampung tangki PORT D2 Terhubung dengan pin data pada sensor DS18B20

PORT D9 Terhubung dengan VCC buzzer

Gambar 3.7 Skema rancangan pengendali utama

3.3.2.2. Sensor TDS

(8)

selain murah juga cukup mudah dalam digunakan, namun kekurangannya adalah pembacaan sensor kurang akurat dibandingkan dengan TDS meter.

Berikut merupakan skema konfigurasi sensor TDS dengan Arduino Mega 2560.

Gambar 3.8 Wiring sensor TDS

3.3.2.3. Sensor DS18B20

Penggunaan sensor DS18B20 untuk sensor suhu pada skripsi ini

karena sensor ini memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi dan waterproof, selain itu sensor yang terbuat dari stainless steel yang membuat

sensor ini tidak mudah korosi ketika digunakan pada larutan yang bersifat korosif.

(9)

Gambar 3.9 Wiring sensor DS18B20

3.3.2.4. Pelampung Tangki

Pelampung tangki pada skripsi ini digunakan sebagai pengukur

ketinggian air yang ada didalam destilator. Pelampung ini memiliki keterbatasan jangkauan, yaitu pelampung akan mulai naik dan melakukan pengukuran ketika ketinggian 2 sampai 3 cm.

Berikut merupakan skema konfigurasi pelampung tangki dengan Arduino Mega 2560.

(10)

3.3.2.5. LCD 20×4

Pada skripsi ini penggunaan LCD 20×4 berfungsi sebagai display yang akan menampilkan suhu, kadar garam, dan volume air didalam destilator. Penggunaan LCD 20×4 dikarenakan jumlah karakter yang cukup banyak sehingga memudahkan membaca display yang akan ditampilkan.

3.3.2.6. I2C

I2C digunakan untuk mempermudah komunikasi antara mikrokontroler dengan LCD, selain itu penggunaan I2C memperingkas kabel penghubung antara mikrokontroler dan LCD.

Berikut merupakan skema konfigurasi I2C dan LCD dengan Arduino Mega 2560.

Gambar 3.11 Wiring I2C

3.3.2.7. Buzzer

(11)

Gambar 3.12 Wiring buzzer YDT-3015A

3.3.3. Perancangan Perangkat Lunak

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat lunak yang akan dijelaskan mengenai mikrokontroler Arduino Mega 2560 dan pengolahan data dari sensor suhu DS18B20, sensor TDS, pelampung tangki, pengendali utama LCD 20x4 dan buzzer. Penjelasan dari perancangan perangkat lunak dari alat ini akan dijelaskan melalui diagram alir

(12)

Gambar 3.13 Diagram alir perangkat lunak

Dan berikut merupakan penjelasan dari gambar 3.13 sebagai diagram alir perangkat lunak.

(13)

2. Setelah itu sistem akan mengukur tingkat konduktivitas air didalam destilator, kemudian mikrontroler akan mengolah nilai konduktivitas itu menjadi kadar garam dalam ppm.

3. Sistem kembali mengukur volume air yang ada didalam destilator, dan mikrokontroler akan mengolah nilai tegangan yang merupakan data keluaran pelampung tangki itu menjadi ketinggian dan kemudian diubah menjadi volume.

4. Kemudian setelah semua data selesai diolah maka data tersebut akan ditampilkan didalam LCD 20x4.

5. Ketika suatu kondisi bahwa kadar garam melebihi 5000ppm dan atau volume air didalam destilator kurang dari 3 Liter atau lebih dari 10 Liter, maka secara otomatis sistem akan mengaktifkan buzzer untuk memberikan peringatan pada pengguna.

6. Pada saat buzzer menyala sistem menunggu ketika kadar garam kurang dari batas yang ditentukan yaitu 5000 ppm dan atau volume air sudah melebihi 3 Liter atau kurang dari 10 Liter maka buzzer secara

otomatis akan mati.

3.4. Sistem Destilator dan Monitoring System yang Terintegrasi

(14)

Gambar 3.14 Realisasi sistem destilator dan monitoring system yang terintegrasi (tampak samping)

Gambar 3.15 Realisasi sistem destilator dan monitoring system yang terintegrasi (tampak atas)

Gambar

Gambar 3.1 Rancangan destilator
Gambar 3.2 Realisasi destilator (tampak atas)
Gambar 3.4 Realisasi penutup destilator
Gambar 3.5 Diagram blok monitoring system
+7

Referensi

Dokumen terkait

Respon positif dari warga yang tinggal di dalam dan di luar Kolaka Utara, menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi pemerintah kabupaten induk, DPRD serta pemerintah provinsi

PINDAAN KEPADA LAMPIRAN SURAT SIARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA BILANGAN 24 TAHUN 2013 : PENGGAL PERSEKOLAHAN, CUTI PERISTIWA DAN CUTI BERGANTI TAHUN 2014 BAGI

ANALISIS PERCAKAPAN PADA INTERAKSI FRONT OFFICE DENGAN PASIEN DALAM PELAYANAN ADMINISTRASI REKAM MEDIK RSGM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Keberadaan kampung-kampung yang berada dalam lingkaran kraton yang nama-nama kampung tersebut berkait dengan peran dan tugas penghuninya terhadap kraton, merupakan bagian

In order to find out whether or not there was a significant difference in vocabulary achievement between the pupils who were taught through chants strategy and that

[r]

Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban financial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar

Yasir Nasution, Prof... Syukri Al