STANDAR 5
KURIKULUM, PEMBELAJARAN,
DAN SUASANA AKADEMIK
5.1 Perguruan tinggi memiliki kebijakan, peraturan, pedoman atau buku panduan untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala dan berkesinambungan; monitoring dan evaluasinya.
5.1.1 Dokumen kebijakan tentang pengembangan kurikulum yang lengkap.
5.1.2 Monitoring dan evaluasi pengembangan kurikulum program studi.
5.2 Pembelajaran, mencakup sistem pembelajaran dan pengendalian mutu proses pembelajaran.
5.2.1 Unit pengkajian dan pengembangan sistem dan mutu pembelajaran mendorong mahasiswa untuk berfikir kritis, bereksplorasi, berekspresi, bereksperimen dengan memanfaatkan aneka sumber yang hasilnya dimanfaatkan oleh institusi.
5.2.2 Sistem pengendalian mutu pembelajaran diterapkan institusi termasuk proses monitoring, evaluasi, dan pemanfaatannya
5.2.3 Pedoman pelaksanaan tridarma perguruan tinggi yang digunakan sebagai acuan bagi perencanaan dan pelaksanaan program tridarma unit dibawahnya, menjamin terintegrasinya kegiatan penelitian dan PKM ke dalam proses pembelajaran.
5.3 Suasana akademik
5.3.1 Dokumen formal tentang kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan, serta konsistensi pelaksanaannya.
STANDAR 5. KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK
5.1 Kurikulum
Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi, bahan kajian, maupun bahan pelajaran serta cara penyampaiannya, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di institusi perguruan tinggi.
Kurikulum seharusnya memuat standar kompetensi lulusan yang terstruktur dalam kompetensi utama, pendukung dan lainnya yang mendukung tercapainya tujuan, terlaksananya misi, dan terwujudnya visi institusi perguruan tinggi. Kurikulum memuat mata kuliah/modul/blok yang mendukung pencapaian kompetensi lulusan dan memberikan keleluasaan pada mahasiswa untuk memperluas wawasan dan memperdalam keahlian sesuai dengan minatnya, serta dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah/modul/blok, silabus, rencana pembelajaran dan evaluasi.
Kurikulum harus dirancang berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard skills dan keterampilan kepribadian dan perilaku (soft skills) yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.
5.1.1 Jelaskan kebijakan institusi dalam pengembangan kurikulum, bentuk duku-ngan institusi dalam pengembaduku-ngan kurikulum program studi, sistem monitoring dan evaluasi kurikulum, serta keberadaan dokumen.
Berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan pendidikan Tinggi nomor
44 Tahun 2015, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses dan penilaian
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi. Untuk
menjamin terselenggaranya proses pendidikan dengan baik dalam upaya
meningkatkan mutu lulusan, terkait dengan kurikulum, Unand telah menetapkan
kebijakan institusi dalam pengembangan kurikulum, dukungan institusi dalam
pengembangan kurikulum, monitoring dan evaluasi kurikulum, dan penyediaan
dokumen pendukung.
5.1.1.1 Kebijakan Institusi dalam Pengembangan Kurikulum
Unand memiliki visi “Menjadi Universitas Terkemuka dan Bermartabat”. Untuk mencapai visi Unand mempunyai misi pendidikan sebagai salah satu tridharma
dan profesi yang berkualitas dan berkesinambungan. Tujuan strategis yang telah
ditetapkan adalah:
1. Menghasilkan lulusan yang berdaya saing global, mempunyai spirit
kewirausahaan dan mendapat penghargaan dari dunia
2. Meningkatkan daya tampung dalam rangka pemerataan dan perluasan
akses pendidikan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, kebijakan institusi dalam pengembangan
kurikulum sangat diperlukan. Kebijakan pengembangan kurikulum yang sudah
dilakukan di Unand antara lain adalah (1) penetapan Kurikulum Berbasis
Kerangka Kualifikasi Nasional (KKNI) pada semua program studi di lingkungan
Unand; (2) penyediaan prasarana dan sarana pendukung penerapan kurikulum;
(3) penyediaan anggaran; (4) kebijakan penyelenggaraan proses pembelajaran
yang mengacu kepada SN-DIKTI.
KKNI merupakan penjenjangan kualifikasi yang dapat menyandingkan,
menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang
pelatihan kerja serta pengalaman kerja. Penyusunan kurikulum berbasis KKNI di
Unand dimaksudkan agar lulusan semua prodi di Unand memiliki capaian
pembelajaran yang sama dengan prodi sejenis baik di tingkat nasional maupun
internasional. Penjenjangan kualifikasi yang ada di Unand saat ini adalah
sebagai berikut.
a) Level 5 adalah lulusan diploma 3;
b) Level 6 adalah lulusan sarjana;
c) Level 7 adalah lulusan pendidikan profesi;
d) Level 8 adalah lulusan magister terapan, magister, atau spesialis satu;
e) Level 9 adalah lulusan pendidikan doktor terapan, doktor atau spesialis dua.
Terkait dengan penysunan kurikulum, saat ini Unand telah mengambil kebijakan
sebagai berikut.
a) setiap program studi wajib menyusun deskripsi capaian pembelajaran
minimal mengacu pada KKNI bidang pendidikan tinggi sesuai dengan
b) setiap program studi wajib menyusun kurikulum, melaksanakan, dan
mengevaluasi pelaksanaan kurikulum mengacu pada KKNI bidang
pendidikan tinggi sesuai dengan kebijakan, regulasi, dan panduan tentang
penyusunan kurikulum program studi; dan
c) setiap program studi wajib mengembangkan sistem penjaminan mutu
internal untuk memastikan terpenuhinya capaian pembelajaran program
studi.
A. KEBIJAKAN MUTU KURIKULUM
Unand telah memiliki Kebijakan Mutu Kurikulum yang ditetapkan melalui
Peraturan Rektor Nomor: 08/XIII/A/UNAND-2015 tentang Kebijakan Mutu
Kebijakan Pengembangan dan Evaluasi Kurikulum terdiri dari 8 bab dan 18
pasal. Cakupan isinya adalah Ketentuan Umum, Visi, Misi dan Arah
Pengembangan Pendidikan, Pengembangan Kurikulum, Implementasi
Kurikulum, Kualifikasi Lulusan, Evaluasi Kurikulum, Asas Penyelenggaraan dan
Penutup. Uraian masing-masingnya adalah sebagai berikut.
1. Arah Pengembangan Pendidikan di Unand
Peraturan Rektor Nomor: 08/XIII/A/UNAND-2015 bab 2 Pasal 5 tentang
Kebijakan Mutu Kurikulum berisi arah pengembangan pendidikan di unand.
Arah pengembangan pendidikan di Unand antara lain adalah sebagai berikut.
1) Menghasilkan lulusan yang berdaya saing global, mempunyai spirit
kewirausahaan dan berkarakter Andalasian.
2) Meningkatkan pemerataan dan perluasan akses oleh masyarakat.
3) Meningkatkan mutu pelayanan melalui penyediaan fasilitas, prasarana,
sarana dan teknologi sesuai dengan standar yang ditetapkan secara
nasional dan internasional serta mewujudkan suasana akademik yang
kondusif serta bermanfaat bagi masyarakat.
4) Memperluas dan meningkatkan jaringan kerjasama yang saling
menguntungkan dengan berbagai lembaga pemerintah/swasta di dalam dan
luar negeri.
2. Target Capaian Pendidikan
Peraturan Rektor Nomor: 08/XIII/A/UNAND-2015 bab 2 Pasal 6 tentang
Kebijakan Mutu Kurikulum berisi terget capaian pendidikan yaitu menghasilkan
lulusan yang memiliki daya saing global, mempunyai spirit kewirausahaan dan
berkarakter.
3. Pengembangan Kurikulum
3.1 Dasar Pengembangan Kurikulum
Peraturan Rektor Nomor: 08/XIII/A/UNAND-2015 bab 3 Pasal 7 tentang
Kebijakan Mutu Kurikulum berisi dasar pengembangan kurikulum sebagai
1) Pengembangan kurikulum didasarkan pada pendekatan capaian
pembelajaran.
2) Kebijakan pengembangan kurikulum menjadi dasar perumusan kurikulum
program studi.
3) Setiap pernyataan dalam standar pengembangan kurikulum harus
diimplementasikan di semua program studidi lingkungan Unand.
4) Capaian standar pengembangan kurikulum di semua program studi harus
dimonitoring dan dievaluasi sebagai dasar perbaikan mutu berkelanjutan.
3.2 Pengelola Pengembangan Kurikulum
Peraturan Rektor Nomor: 08/XIII/A/UNAND-2015 bab 3 Pasal 8 tentang
Kebijakan Mutu Kurikulum berisi organisasi pengelola pengembangan kurikulum
sebagai berikut.
1) Penanggungjawab pengembangan dan evaluasi kurikulum melekat ke
organisasi universitas.
2) Di tingkat universitas adalah rektor, komisi I bidang pendidikan,
kemahasiswaaan dan penjaminan mutusenat akademik universitas, wakil
rektor bidang akademik, Lembaga Pengembangan Pendidikan dan
Penjaminan Mutu (LP3M), dan Lembaga Pengembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (LPTIK).
3) Di tingkat fakultas/pascasarjana adalah dekan/direktur, senat fakultas, wakil
dekan/ wakildirektur bidang akademik dan Badan Penjaminan Mutu
(BAPEM)/Pusat Penjaminan Mutu.
4) Di tingkat jurusan/bagian/program studi adalah Ketua
urusan/bagian/program studi, koordinator program studi S2/S3dan Gugus
Kendali Mutu (GKM).
3.3 Pelaksana Pengembangan Kurikulum
Peraturan Rektor Nomor: 08/XIII/A/UNAND-2015 bab 3 Pasal 9 tentang
Kebijakan Mutu Kurikulum berisi pelaksana pengembangan kurikulum sebagai
berikut.
pedoman penyusunan dan evaluasi kurikulum dirumuskan oleh LP3M.
2) Rumusan kebijakan dan standar pengembangan kurikulum dibahas dan
disetujui oleh Komisi I Bidang Pendidikan, Kemahasiswaaan dan
Penjaminan Mutu Senat Akademik Universitas.
3) Kebijakan dan standar pengembangan kurikulum ditetapkan oleh rektor.
4) Kurikulum program studi disusun/direvisiolehtim (adhoc) kurikulum.
5) Usulan kurikulum program studi disetujuioleh dekan atas pertimbangan
senat fakultas.
6) Kurikulum program studi ditetapkan oleh rektor.
7) Implementasi kurikulum dilaksanakan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik,
Dekan dan wakil dekan/wakil direktur bidang akademik, dan Ketua
Jurusan/Bagian/ Program Studi.
4. Implementasi Kurikulum 4.1 Ruang lingkup Kurikulum
Peraturan Rektor Nomor: 08/XIII/A/UNAND-2015 bab 4 Pasal 10 tentang
Kebijakan Mutu Kurikulum berisi ruang lingkup kurikulum mencakup capaian
pembelajaran, bahan kajian, proses pembelajaran, dan penilaian pembelajaran.
4.2 Capaian Pembelajaran
Peraturan Rektor Nomor: 08/XIII/A/UNAND-2015 bab 4 Pasal 11 tentang
Kebijakan Mutu Kurikulum berisi capaian pembelajaran yang dapat diuraikan
sebagai berikut.
1) Capaian pembelajaran merupakan internalisasi dan akumulasi ilmu
pengetahuan, keterampilan, afeksi, dan kompetensi yang dicapai melalui
proses pendidikan yang terstruktur dan mencakup suatu bidang
ilmu/keahlian tertentu atau melalui pengalaman kerja.
2) Capaian pembelajaran lulusan mencakup unsur sikap dan tatanilai,
pengetahuan, dan keterampilan.
a) unsur sikap dan tatanilai telah ditetapkan oleh KKNI dan dikembangkan
oleh Unand sesuai dengan nilai-nilai unggul dan kearifan lokal;
pembelajaran dalam KKNI;
c) unsur keterampilan atau kemampuan kerja dibagi atas dua macam yaitu
kemampuan kerja umum dan khusus.
3) Rumusan capaian pembelajaran lulusan wajib:
a) mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan KKNI; dan
b) memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI
4) Capaian pembelajaran dirumuskan berdasarkan profil lulusan suatu program
studi.
4.3 Bahan Kajian
Peraturan Rektor Nomor: 08/XIII/A/UNAND-2015 bab 4 Pasal 12 tentang
Kebijakan Mutu Kurikulum berisi bahan kajian yang dapat diuraikan sebagai
berikut.
1) Bahan kajian merupakan isi pembelajaran yang mencakup tingkat
kedalaman dan keluasan materi pembelajaran, yang dirumuskan dengan
mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan dari KKNI untuk
setiap program pendidikan.
2) Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran untuk setiap program
pendidikan, dirumuskan dengan mengacu pada deskripsi capaian
pembelajaran lulusan dari KKNI.
3) Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran dituangkan dalam
bahan kajian yang distrukturkan dalam bentuk mata kuliah atau blok.
4.4 Proses Pembelajaran
Peraturan Rektor Nomor: 08/XIII/A/UNAND-2015 bab 4 Pasal 13 tentang
Kebijakan Mutu Kurikulum mengatur proses pembelajar yang dapat diuraikan
sebagai berikut.
1) Perencanaan proses pembelajaran disusun untuk setiap mata kuliah atau
blok dan disajikan dalam bentuk silabus dan rencana pembelajaran
semester (RPS) atau Rencana Pembelajaran Blok (RPB).
2) Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib menggunakan metode
pembelajaran yang diterapkan di Unand saat ini Pembelajaran Berpusat
pada Mahasiswa (Student Center Learning). Metode pembelajaran SCL
dipilih karena metode ini dapat mengembangkan kreatifitas dan menggali
potensi mahasiswa.
4.5 Penilaian Hasil Belajar
Peraturan Rektor Nomor: 08/XIII/A/UNAND-2015 bab 4 Pasal 14 tentang
Kebijakan Mutu Kurikulum mengatur penilaian hasil belajar yang dapat
diuraikan sebagai berikut.
1) Penilaian pembelajaran mencakup penilaian proses dan hasil belajar
mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
2) Pelaksanaan penilaian untuk program spesialis dua dan program doktor
wajib menyertakan penilai eksternal dari perguruan tinggi lain atau institusi
riset.
5. Kualifikasi Lulusan
Peraturan Rektor Nomor: 08/XIII/A/UNAND-2015 bab 5 Pasal 15 tentang
Kebijakan Mutu Kurikulum mengatur kualifikasi lulusan yaitu di samping
Ijazah dan Transkrip Akademik, kepada lulusan diberikan Surat Keterangan
Pendamping ljazah (SKPI).
5. Evaluasi Kurikulum
Peraturan Rektor Nomor: 08/XIII/A/UNAND-2015 bab 6 Pasal 16 tentang
Kebijakan Mutu Kurikulum mengatur evaluasi kurikulum dilaksanakan secara
terintegrasi, terstruktur, dan rutin untuk peningkatan mutu secara berkelanjutan.
B. STANDAR KURIKULUM UNAND
Kebijakan Rektor tentang pengembangan kurikulum Unand antara lain
dituangkan dalam Peraturan Rektor Nomor: 09/XIII/A/UNAND-2015 tentang
Standar Mutu Kurikulum. Standar Mutu Kurikulum Unand terdiri 6 stándar dan 12
Standar 1: Pengembangan Kurikulum Komponen 1: Pengembangan Kurikulum
1) Pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan visi dan misi institusi,
perkembangan IPTEKS, kebutuhan masyarakat dan pasar kerja.
Komponen 2: Capaian Pembelajaran
2) Capaian pembelajaran lulusan harus disusun berdasarkan profil lulusan
yaitu peran yang dapat dilakukan oleh lulusan di masyarakat dan lapangan
kerja.
3) Penyusunan capaian pembelajaran lulusan harus disesuaikan dengan level
4) Rumusan capaian pembelajaran lulusan harus mencakup unsur-unsur: (a)
sikap dan tata nilai; (b) penguasaan keilmuan;dan (c) kemampuan kerja.
5) Unsur sikap dan tata nilai harus mencakup: (a) deskripsi umum sesuai
dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, dan (b) deskripsi
khusus yaitu berkarakter Andalasian dan berjiwa kewirausahaan.
6) Unsur penguasaan keilmuan harus dirumuskan berdasarkan deskripsi
capaian pembelajaran untuk: (a) penguasaan keilmuan yang disusun oleh
forum program studi atau pengelola program studi sejenis; dan (b)
penguasaan keilmuan dan keterampilan khusus sesuai dengan
kharakteristik suatu prodi.
7) Unsur kemampuan kerjaharus mencakup: (a) kemampuan kerja khusus
berdasarkan deskripsi capaian pembelajaran sesuai dengan bidang keahlian
program studi dan jenjang pendidikan; dan (b) kemampuan kerja umum
yang mencirikan kemampuan lulusan sesuai tingkat dan jenis program
pendidikan tidak tergantung pada bidang studinya.
Standar 2: Bahan Kajian
Komponen 3: Materi Pembelajaran
8) Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran untuk setiap program
pendidikan harus disesuaikan dengan capaian pembelajaran yang telah
dirumuskan.
9) Bahan-bahan kajian harus dikelompokkan menjadi unit-unit matakuliah
dengan bobot sks yang disesuaikan dengan tingkat kedalaman dan
keluasan materi pembelajaran.
Komponen 4: Fleksibilitas kurikulum
8) Kurikulum program studi harus fleksibel dengan menyediakan matakuliah
pilihan kepada mahasiswa untuk memperluas wawasan dan memperdalam
keahlian tertentu sesuai dengan minatnya baik dalam program studi sendiri
Standar 3: Proses Pembelajaran Komponen 5: Perencanaan
9) Perencanaan pembelajaran setiap matakuliah dari kurikulum suatu program
studi harus dituangkan ke dalam rencana pembelajaran semester (RPS)
atau rencana pembelajaran blok (RPB).
10) RPS/RPB minimal harus memuat deskripsi singkat mata kuliah, tujuan atau
capaian pembelajaran, metode pembelajaran, metoda penilaian, referensi,
dan rencana kegiatan pembelajaran mingguan.
11) Perencanaan pembelajaran setiap matakuliah dari kurikulum suatu program
studi harus dilengkapi dengan bahan ajar berupa power point, modul, diktat
atau buku ajar.
12) Mata kuliah berupa Kerja Praktek/Magang, dan Tugas Akhir/Skripsi harus
dilengkapi dengan panduannya.
13) RPS/RPB, bahan ajar, panduan Kerja Praktek/Magang dan Tugas
Akhir/Skripsi harus diunggah ke laman I-Learning atau website agar efektif
diakses oleh mahasiswa.
Komponen 6: Pelaksanaan
14) RPS/RPB harus disampaikan kepada mahasiswa pada pertemuan pertama
perkuliahan sebagai pedoman belajarnya.
15) Proses pembelajaran di setiap matakuliah seharusnya dilaksanakan sesuai
RPS atau RPB.
16) Pembelajaran harus interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual,
tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa.
17) Dosen harus memenuhi persyaratan dari jumlah kehadiran perkuliahan dan
disiplin terhadap jawdwal waktu yang ditetapkan.
Komponen 7: Pemantauan dan Evaluasi
18) Proses pembelajaran harus dipantau dan dievaluasi secara berkala untuk
pengembangan berkelanjutan.
19) Data kepuasan mahasiswa terhadap proses perkuliahan harus dianalisis
oleh program studi dan hasilnya disampaikan kepada dosen terkait sebagai
Standar 4: Penilaian Pembelajaran Komponen 8: Penilaian pembelajaran
20) Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa harus mencakup: (a) prinsip
penilaian; (b) teknik dan instrumen penilaian; (c) mekanisme dan prosedur
penilaian; dan (d) pelaksanaan penilaian.
21) Mekanisme dan pelaksanaan penilaian harus sesuai dengan kontrak
perkuliahan dalam RPS atau RPB, dan memberikan umpan balik kepada
mahasiswa.
22) Penilaian pembelajaran harus mencakup penilaian formatif dan sumatif.
Komponen 9: Hasil pembelajaran
23) Hasil penilaian proses dan penilaian UTS harus disampaikan kepada
mahasiswa sebagai umpan balik bagi mahasiswa dalam perbaikan capaian
pembelajarannya.
24) Hasilkemajuan studi mahasiswa harus dievaluasi oleh fakultas/program studi
sebagai dasar pembimbingan.
25) Hasil kemajuan studi mahasiswa harus dapat diakses oleh orang tua atau
instansi terkait secara berkala.
Standar 5: Kualifikasi Lulusan Komponen 10: Kualifikasi Lulusan
26) Kualifikasi lulusan suatu program pendidikan harus dilengkapi dengan SKPI
yang memberikan informasi tentang kualifikasi dan capaian pembelajaran
lulusan.
27) SKPI harus disosialisasikan kepada mahasiswa dan dipahaminya dengan
baik.
Standar 6: Peninjauan dan Evaluasi Kurikulum Komponen 11: Peninjauan Kurikulum
28) Peninajaun kurikulum harus dilaksanakan secara rutin yang mencakup
pembaharuan bahan ajar sesuai dengan perkembangan IPTEKS, inovasi
Komponen 12: Evaluasi Kurikulum
29) Kurikulum harus dievaluasi minimal satu dalam 5 (lima) tahun dengan
melibatkan lulusan, pihak pengguna lulusan.
5.1.1.2 Dukungan Institusi dalam Mengembangkan Kurikulum
Karena kurikulum merupakan elemen penting dalam mengembangkan proses
pembelajaran dan meningkatkan mutu lulusan, Unand memberikan dukungan
penuh bagi pengembangan kurikulum setiap program studi yang ada di Unand.
Wujud dukungan Unand untuk pengembangan kurikulum program studi antara
lain adalah membentuk Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan
Mutu (LP3M) dan memfasilitasi semua kegiatan yang terkait dengan
pengembangan kurikulum. Bentuk dukungan Unand dalam mengembangkan
kurikulum dapat dilihat pada tabel berikut.
No. Bentuk dukungan Sasaran Dana
(Rp Juta) Tahun 2014
1 Evaluasi & pengembangan kurikulum
2 Penyempurnaan sistem Proses Pembelajaran. 3 Penyempurnaan sistem Proses Pembelajaran 4 Bantuan mengikuti workshop kurikulum 5 Lokakarya RPS berbasis KKNI
6 Penyusunan bahan ajar dan hand out 7 Penyediaan prasarana dan sarana 8 Pemberian hibah penyusunan kurikulum Tahun 2015
1 Evaluasi & pengembangan kurikulum
2 Penyempurnaan sistem Proses Pembelajaran. 3 Penyempurnaan sistem Proses Pembelajaran 4 Bantuan mengikuti workshop kurikulum 5 Lokakarya RPS berbasis KKNI
Tahun 2016
1 Evaluasi & pengembangan kurikulum
2 Penyempurnaan sistem Proses Pembelajaran. 3 Penyempurnaan sistem Proses Pembelajaran 4 Bantuan mengikuti workshop kurikulum 5 Lokakarya RPS berbasis KKNI
6 Penyusunan bahan ajar dan hand out 7 Penyediaan prasarana dan sarana 8 Pemberian hibah penyusunan kurikulum Tahun 2017
1 Evaluasi & pengembangan kurikulum
2 Penyempurnaan sistem Proses Pembelajaran. 3 Penyempurnaan sistem Proses Pembelajaran 4 Bantuan mengikuti workshop kurikulum 5 Lokakarya RPS berbasis KKNI
6 Penyusunan bahan ajar dan hand out 7 Penyediaan prasarana dan sarana 8 Pemberian hibah penyusunan kurikulum
5.1.1.3 Sistem Monitoring dan Evaluasi Kurikulum
1. Bagian Yang Bertanggung Jawab Melakukan Monev Kurikulum
Bagian yang bertanggung jawab melakukan monitoring dan evaluasi kurikulum
adalah GKM prodi, BAPEM fakultas dan pascasarjana serta LP3M pada tingkat
Unand. Prodi melalui GKM (Gugus Kendali Mutu) dan Tim Kurikulum prodi
melaksanakan monitoring dan evaluasi kurikulum terkait dengan hal-hal berikut:
a. Profil prodi
g. SDM dosen dan staf pendukung
h. Sarana pembelajaran
Sementara itu, fakultas dan Program Pascasarjana melalui LP3M
evaluasi kurikulum untuk mengetahui dan menindaklanjuti hal-hal berikut:
a. Hasil monitoring dan evaluasi GKM prodi
b. SOP penyusunan kurikulum apakah telah dilaksanakan
c. Apakah kurikulum telah memenuhi standar sesuai dengan SNPT
Universitas melalui LP3M melaksanakan monitoring dan evaluasi kurikulum
adalah untuk mengetahui kesesuaian terhadap beberapa hal sebagai berikut.
a. Kurikulum prodi telah berbasis KKNI
b. Kurikulum telah memenuhi ketentuan pemerintah.
c. Kesesuaian kurikulum prodi dengan kebijakan dan standar akademik
d. Fakultas dan Program Pascasarjana telah melaksanakan monev.
2. Tujuan Monitoring dan Evaluasi Kurikulum
Monitoring dan evaluasi pengembangan kurikulum pada semua prodi di
lingkungan Unand dilakukan dengan tujuan untuk menjamin mutu pembelajaran
di masing-masing prodi. Di samping itu, monev kurikulum juga dilakukan sebagai
bagian dari upaya penjaminan mutu secara berkesinambungan. Hasil monitoring
dan dievaluasi digunakan untuk pemutakhiran kurikulum prodi.
3. Bagian Yang Menjadi Sasaran Monitoring dan Evaluasi Kurikulum
Yang menjadi sasaran monitoring dan evaluasi kurikulum adalah pengguna
kurikulum di tingkat prodi pada semua jenjang pendidikan seperti D.III, Sarjana
S-1, Pascasarjana S-2, Profesi dan Program Doktor. Secara substansi, hal-hal
yang dievaluasi adalah poin-poin sebagai berikut.
a. Profil prodi
b. Capaian pembelajaran
c. Bahan kajian
d. Matakuliah
e. Metode pembelajaran
f. Metode pernilaian
g. SDM dosen dan staf pendukung
Analisis dan evaluasi kurikulum dilakukan dengan membandingkannya dengan
standar kurikulum dan pelaksanaan kurikulum yang diatur di dalam peraturan
pemerintah, asosiasi atau konsorsium keilmuan dan pendidikan tinggi, BAN PT
atau badan nasional standar pendidikan, kebijakan akademik, peraturan
akademik dan standar akademik Unand.
4. Mekanisme Monitoring dan Evaluasi Kurikulum
Mekanisme monitoring dan evaluasi kurikulum salah satunya dilakukan dengan
menjaring pendapat alumni, pengguna lulusan dan bahkan juga mahasiswa.
Evaluasi kurikulum dilakukan dengan memperhatikan tuntutan pasar terhadap
mutu lulusan, relevansi kurikulum dengan dunia kerja serta penjenjangan
pendidikan.
5.1.1.4 Dokumen dan Peraturan Pengembangan Kurikulum
Sebagaimana tercantum dalam buku Pedoman Penyusunan dan Evaluasi
Kurikulum Unand tahun 2015, penyusunan kurikulum prodi di lingkungan unand
telah mempertimbangkan dan memperhatikan dasar penyusunan kurikulum.
Hal-hal yang menjadi pertimbangan adalah 1) peraturan Pendidikan Tinggi yang
terkait dengan kurikulum; ii) memahami unsur-unsur deskripsi KKNI; iii) standar
minimal pendidikan yang harus dipenuhi pada SNPT; iv) mengimplementasikan
Standar dan Kebijakan Pengembangan Kurikulum yang ditetapkan Unand; v)
mempertimbangkan kebutuhan pasar kerja lulusan; dan vi) visi, misi dan tujuan
program studi, fakultas dan universitas. Peraturan dan dokumen lain yang
menjadi dokumen dan peraturan pengembangan kurikulum adalah sebagai
berikut.
1. Rencana Strategis Unand Tahun 2015-2019.
2. Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Tahun 2016.
3. Peraturan Rektor Unand No. 3 Tahun 2016 tentang Peraturan Akademik
Program Sarjana dan Pascasarjana Unand.
4. Panduan Penyusunan dan Evaluasi Kurikulum Unand Tahun 2015.
6. Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang SN-DIKTI.
7. Pedoman Manajemen dan Evaluasi Mutu Laboratorium/Bengkel Tahun 2015
8. Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Kurikulum Unand Tahun 2015
9. Standar Mutu Laboratorium/Bengkel/Studio, 2015
10. Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Unand Tahun 2013-2017.
11. Standar Mutu Internal Unand Tahun 2013-2017
12. Manual Prosedur Unand Tahun 2013-2017
13. Panduan Praktis Pelaksanaan SCL di Unand Tahun 2014.
14. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
15. Perpres Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI).
16. Keputusan Rektor No.: 1037/XIII/A/Unand-2008 tentang perubahan
pembelajaran dari Teacher-Centered Learning (TCL) menjadi
Student-Centered Learning (SCL) di seluruh program studi di lingkungan Unand.
17. Pedoman Perumusan soft skills lulusan dalam kurikulum dan
pengintegrasiannya ke dalam proses pembelajaran.
5.1.1.5 Kurikulum Unand
Unand telah menerapkan kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI). Sesuai dengan filosofi KKNI yaitu perwujudan mutu dan jati
diri bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan dan pelatihan serta
program peningkatan SDM secara nasional, penerapan kurikulum berbasis KKNI
di Unand adalah dalam upaya meningkatkan mutu lulusan Unand agar bisa
bersaing baik di tingkat nasional maupun internasional. Melalui penerapan
kurikulum berbasis KKNI, lulusan prodi di unand diharapkan memiliki kompetensi
yang sama dengan prodi sejenis baik di tingkat nasional maupun internasional.
Untuk menyusun kurikulum berbasis KKNI, Unand telah memiliki buku Pedoman
Penyusunan dan Evaluasi Kurikulum yang disusun oleh Lembaga
Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) pada tahun 2015
Penyusunan buku pedoman ini mengacu pada Standar Nasional Pendidikan
Tinggi (SNPT) dan peraturan-peraturan lainnya yang relevan. Mengacu kepada
buku pedoman penyusunan kurikulum, komponen-komponen kurikulum prodi di
Unand saat ini adalah sebagai berikut.
1. Profil lulusan.
2. Capaian Pembelajaran
3. Bahan Kajian
4. Mata kuliah
6. Metoda Penilaian
7. Dosen/laboran/teknisi
8. Sarana Pembelajaran
Hubungan antara dasar pengembangan kurikulum dan penyusunan dokumen
kurikulum dapat dilihat pada Gambar berikut.
Peraturan Pendidikan Tinggi
Visi, misi dan tujuan Prodi 1 • Profil
Gambar . Alur Penyusunan Kerangka Kurikulum
1. Profil Lulusan
Profil lulusan merupakan elemen penting dalam struktur kurikulum Unand. Profil
lulusan disusun dan dirancang oleh masing-masing prodi dilingkungan Unand.
Profil lulusan disusun dan dirancang dengan melakukan tracer study terhadap
alumni, analisis need assessment dari stakeholders, sciencetific vision dan
analisis SWOT dari program studi, fakultas, pascasarjana dan Unand.
Penyusunan profil lulusan disesuaikan pula dengan penjenjangan pendidikan
Berpedoman kepada penjenjangan pendidikan seperti pada gambar di atas,
profil lulusan Unand sesuai dengan penjenjangan pendidikan adalah sebagai
operator dan teknisi sesuai dengan bidang ilmu yang dikembangkan di prodi
pada jenjang DIII, dan menjadi tenaga ahli di bidang ilmu yang dikembangkan di
prodi-prodi pada jenjang SI, S2, Program Profesi dan S3 di lingkungan Unand.
2. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran dapat dipandang sebagai hasil keseluruhan proses
pembelajaran yang telah ditempuh oleh seorang mahasiswa selama menempuh
studinya di Unand pada setiap jenjang pendidikan seperti DIII, S-1, S-2, Profesi
dan S-3. Capaian pembelajaran mencakup sikap dan tata nilai, pengetahuan,
kemampuan, wewenang dan tanggung jawab. Setiap program studi di Unand
telah menyusun deskripsi capaian pembelajaran dengan mengacu pada KKNI
disebutkan di atas.
Capaian pembelajaran untuk deskripsi umum pada setiap level kualifikasi
mencakup proses yang menumbuh kembangkan afeksi sebagai berikut:
(i) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
(ii) Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik didalam menyelesaikan
tugasnya.
(iii) Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta
mendukung perdamaian dunia.
(iv) Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang
tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya.
(v) Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan
agama serta pendapat/temuan orisinal orang lain.
(vi) Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk
mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
2.1 Sikap dan Tata Nilai
Sesuai dengan pedoman penyusunan kurikulum berbasis KKNI, sikap dan tata
nilai dapat dikembangkan dengan berpedoman kepada KKNI. Sikap dan tata
nilai itu diinternalisasi melalui penyerapan ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang disaripatikan melalui mata-mata kuliah yang tercantum dalam kurikulum.
Sikap dan tata nilai itu diwujudkan ke dalam bentuk soft skill.
Perguruan Tinggi juga sangat dimungkinkan menyusun sikap dan tata nilai yang
akan menjadi bagian dari kompetensi lulusannya. Oleh sebab itu, unsur sikap
dan tata nilai yang dikembangkan Unand adalah berkarakter Andalasian dan
berjiwa kewirausahaan. Nilai-nilai yang menjadi anutan yang diberikan melalui
Karakter Andalasian adalah SEJATI yang dapat diuraikan menjadi
komponen-komponen nilai sebagai berikut.
1. SABAR
2. EMPATI
3. JUJUR
5. TANGGUNG JAWAB
6. IKHLAS
Nilai-nilai inti ini dikembangkan lagi menjadi lebih rinci seperti terlihat pada
gambar berikut.
2.2 Pengetahuan dan Keterampilan 2.2.1 Penguasaan Pengetahuan
Capaian pembelajaran disusun dengan mengacu kepada rumusan capaian
pembelajaran yang disusun oleh asosiasi/konsorsium/perhimpunan prodi
sejenis. Di samping itu, capaian pembelajaran juga disusun dengan
memperhatikan keunggulan dan kekhasan prodi sesuai dengan visi dan misi
yang sudah ditetapkan. Visi dan misi prodi disusun dengan mengacu kepada visi
dan misi fakultas dan Unand. Unsur Penguasaan Keilmuan dirumuskan
berdasarkan deskripsi Capaian Pembelajaran dalam KKNI adalah sebagai
1) Lulusan Program D3 Unand (Level 5): Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum, serta mampu memformulasikan
penyelesaian masalah prosedural.
2) Lulusan Program S1 Unand (Level 6): Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus
dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu
memformulasikan penyelesaian masalah prosedural
3) Lulusan Program Profesional Unand (Level 7): Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya
melalui pendekatan monodisiplin.
4) Program S2 Unand (Level 8): Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan
inter atau multidisiplin.
5) Program S3 Unand (Level 9): Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan
inter, multi atau transdisiplin.
2.2.2 Penguasaan Keterampilan
Keterampilan merupakan kemampuan melakukan unjuk kerja dengan
menggunakan konsep, teori, metode, bahan, dan/atau instrumen, yang diperoleh
melalui pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau
pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran. Keterampilan yang
harus dimiliki lulusan disusun dengan merujuk kepada keterampailan yang
dsusun oleh asosiasi/konsorsium/perhimpunan prodi sejenis. Di samping itu,
keterampilan yang harus dimiliki lulusan juga disusun dengan memperhatikan
keunggulan dan kekhasan prodi sesuai dengan visi dan misi yang sudah
ditetapkan.
2.2.2.1 Keterampilan Umum
Keterampilan umum sebagai kemampuan kerja umum yang wajib dimiliki oleh
setiap lulusan dalam rangka menjamin kesetaraan kemampuan lulusan sesuai
dengan keterampilan lunak (soft skills) yang mencakup intraperonal skills dan
interpersonal skills, untuk memperkuat keterampilan khusus lulusan.
2.2.2.2 Keterampilan Khusus
Keterampilan khusus adalah kemampuan kerja khusus yang wajib dimiliki oleh
setiap lulusan sesuai dengan bidang keilmuan program studi. Jenis keterampilan
ini dapat saja berbeda dari satu prodi ke prodi lainnya. Unand sudah memiliki
3. Bahan Kajian
Setelah menetapkan capaian pembelajaran maka langkah selanjutnya adalah
menentukan bahan kajian yang akan dipelajari. Bahan kajian adalah suatu
bangunan IPTEKS dari obyek yang dipelajari, yang merupakan:
a) ciri cabang ilmu tertentu, atau dengan kata lain menunjukkan bidang kajian
atau inti keilmuan yang telah menjadi kesepakatan suatu program studi;
b) pengetahuan/bidang kajian kekhasan program studi atau pembeda dengan
program studi lain dan sesuai dengan visi dan misi program studi, yang
dinyatakan dalam bentuk IPTEKS Pendukung;
c) pengetahuan untuk menunjang cabang ilmu suatu program studi, yang
dinyatakan dalam bentuk IPTEKS Pelengkap;
d) pengetahuan yang dikembangkan untuk perluasan dan pendalaman
keilmuan pada bidang kajian atau cabang ilmu tertentu;
e) keilmuan yang sangat potensial atau dibutuhkan masyarakat untuk masa
depan; dan
f) keilmuan sebagai karakteristik Perguruan Tinggi atau ciri Perguruan Tinggi.
Pilihan bahan kajian ini sangat dipengaruhi oleh visi keilmuan program studi
yang bersangkutan, yang biasanya dapat diambil dari program pengembangan
program studi (misalnya diambil dari pohon penelitian program studi). Penetapan
bahan kajian mencakup isi pembelajaran, keluasan dan kedalaman
pengetahuan. Perencanaan isi pembelajaran mencakup:
a) Isi pembelajaran merupakan tingkat kedalaman dan keluasan materi
pembelajaran yang mengacu pada capaian pembelajaran lulusan.
b) Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran untuk setiap program
pendidikan, dirumuskan dengan mengacu pada deskripsi capaian
pembelajaran lulusan dari KKNI, yang bersifat kumulatif dan/atau integratif.
c) Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran dituangkan dalam
bahan kajian yang distrukturkan dalam bentuk matakuliah.
Penetapan keluasan dan kedalaman bahan kajian, minimal harus mencakup
pengetahuan atau keilmuan yang harus dikuasai dari deskripsi capaian
pembelajaran program studi yang sesuai dengan level KKNI dan telah disepakati
Tabel . Kedalaman penguasaan pengetahuan
Level Kedalaman dan Keluasan materi Pembelajaran sesuai SNPT
Jenjan g 5 Konsep teoritis bidang dan keterampilan tertentu secara
umum
D3
6 Konsep teoritis bidang dan keterampilan tertentu secara umum, dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan dan keterampilan tersebut secara mendalam
S1
7 Teori aplikasi bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu Profesi 8 Teori dan teori aplikasi bidang pengetahuan dan keterampilan
tertentu
S2
9 Filosofi keilmuan bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu
S3
3.4 Matakuliah
Semua tingkat keluasan dan kedalaman materi pembelajaran yang ditetapkan
untuk mencapai capaian pembelajaran dikemas dalam bentuk mata kuliah.
Matakuliah ditetapkan secara sangat terstruktur berdasarkan capaian
pembelajaran dan kajian/materi yang diperlukan. Penetapan matakuliah terkait
pula dengan besaran sks. Secara prinsip pengertian sks harus dipahami
sebagai waktu yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk mencapai kompetensi
tertentu, dengan melalui bentuk pembelajaran dan bahan kajian tertentu.
Sementara itu, makna bahwa 1 sks :
a) Untuk perkuliahan, responsi dan tutorial di kelas bermakna 50 menit
pembelajaran atap muka di kelas, 50 menit tugas mandiri dan 1 jam tugas
terstruktur setiap minggunya;
b) Untuk pembelajaran seminar atau bentuk pembelajaran lain yang sejenis,
mencakup bermakna 100 menit tugas di ruang tutorial atau praktek dan 1
jam tugas mandiri setiap minggunya;
c) Untuk bentuk pembelajaran praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik
lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan/atau bentuk
pembelajaran lain yang setara, adalah 160 (seratus enam puluh) menit per
minggu per semester.
Berdasarkan pengertian di atas maka bentuk pembelajaran yang akan dirancang
kuliah paling sedikit memiliki bobot 1 sks. Selain itu, semester merupakan
satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama 16 minggu. Proses
penetapan sks yang akan disajikan dalam struktur kurikulum perlu
mempertimbangkan kekuatan lama belajar mahasiswa. Beban normal belajar
mahasiswa adalah 8 (delapan) jam per hari atau 48 (empat puluh delapan) jam
per minggu setara dengan 18 (delapan belas) sks per semester, sampai dengan
9 (sembilan) jam per hari atau 54 (lima puluh empat) jam per minggu setara
dengan 20 (dua puluh) sks per semester.
3.5 Metode Pembelajaraan
Sejalan dengan standar proses pembelajaran bahwa ada kriteria minimal
tentang pelaksanaan pembelajaran pada program studi untuk memperoleh
capaian pembelajaran lulusan. Karakteristik proses pembelajaran terdiri atas
sifat:
i. Interaktif, maksudnya capaian pembelajaran lulusan diraih dengan
mengutamakan proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen.
ii. Holistik, maksudnya proses pembelajaran mendorong terbentuknya pola
pikir yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan
dan kearifan lokal maupun nasional.
iii. Integratif, maksudnya capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran
lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui
pendekatan antardisiplin dan multidisiplin.
iv. Saintifik, maksudnya capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta
lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah
ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan
kebangsaan.
v. Kontekstual, maksudnya capaian pembelajaran lulusan diraih melalui
proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan
vi. Tematik, maksudnya capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program
studi dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan
transdisiplin.
vii. Efektif, maksudnya capaian pembelajaran lulusan diraih secara berhasil
guna dengan mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar
dalam kurun waktu yang optimum.
viii. Kolaboratif, maksudnya capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar individu pembelajar
untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
ix. Berpusat pada mahasiswa, maksudnya capaian pembelajaran lulusan
diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pengembangan
kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta
mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan
pengetahuan.
Perencanaan proses pembelajaran disusun untuk setiap mata kuliah dan
disajikan dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) atau Rencana
Pembelajaran Blok (RPB).
Pelaksanaan proses pembelajaran berlangsung dalam bentuk interaksi antara
dosen, mahasiswa, dan sumber belajar dalam lingkungan belajar tertentu.
Proses pembelajaran di setiap mata kuliah dilaksanakan sesuai RPS dengan
karakteristik interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif,
kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa. Proses pembelajaran melalui
kegiatan kurikuler wajib menggunakan metode pembelajaran yang efektif sesuai
dengan karakteristik mata kuliah untuk mencapai kemampuan tertentu yang
ditetapkan dalam matakuliah dalam rangkaian pemenuhan capaian
pembelajaran lulusan. Metode pembelajaran yang dapat dipilih untuk
pelaksanaan pembelajaran mata kuliah antara lain: diskusi kelompok, simulasi,
studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran
berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau metode pembelajaran
lain, yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran
dapat dipelajari pada "Panduan Praktis Pelaksanaan SCL", yang disediakan oleh
LP3M Unand. Soft skill mahahsiswa dapat dikembangkan melalui SCL dan
bukan melalui matakuliah tersendiri.
3.6 Strategi Penilaian
Sistem penilaian dalam kurikulum perguruan tinggi menggunakan standar
penilaian pembelajaran, yang diartikan sebagai kriteria minimal tentang penilaian
proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian
pembelajaran lulusan. Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup:
1. Prinsip penilaian;
2. Teknik dan instrumen penilaian;
3. Mekanisme dan prosedur penilaian;
4. Pelaksanaan penilaian;
5. Pelaporan penilaian;
6. Kelulusan mahasiswa.
Tabel : SOP Penyusunan Kurikulum
1. Ketua prodi membentuk tim yang terdiri dari dosen-dosen untuk menyusun kurikulum prodi masing-masing dengan mempertimbangkan masukan dari alumni dan stakeholder.
2. Hasil penyusunan kurikulum oleh tim penyusun kemudian dimatangkan dalam rapat prodi
3. Ketua prodi mengirimkan perubahan kurikulum ke fakultas untuk (dibahas di rapat senat fakultas sebelum) disetujui oleh dekan.
4. Pihak fakultas mengirimkan seluruh perubahan kurikulum per prodi ke LP3M.
5. Subagian pendidikan dan evaluasi merekap kurikulum setiap fakultas 6. Subagian pendidikan dan evaluasi menerbitkan SK Rektor mengenai
Kurikulum pendidikan per fakultas
5.2 Pembelajaran
5.2.1 Sistem Pembelajaran
Jelaskan unit organisasi yang melaksanakan kegiatan pengkajian dan pengembangan sistem dan mutu pembelajaran yang menghasilkan capaian pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan lulusan yang mampu berpikir kritis, bereksplorasi, bereksperimen, dan memiliki integritas, serta pemanfaatan hasilnya.
5.2.1.1 Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) adalah unit
organisasi yang melaksanakan kegiatan pengkajian dan pengembangan sistem
dan mutu pembelajaran. LP3M Unand dimasukkan ke dalam organisasi dan tata
kerja (OTK) Unand berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
No. 25 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unand.
Struktur Organisasi LP3M Unand terdiri dari penanggung jawab (Rektor), Ketua,
Sekretaris, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan, Kepala
Pusat Penjaminan Mutu Internal, Kepala Pusat Pengembangan Kurikulum dan
Pembelajaran, Kepala Pusat Pengembangan Standar dan Kebijakan Pendidikan,
Kepala Pusat Pengembangan Akreditasi dan Sertifikasi, Kabag Tata Usaha,
Kasubag Umum, Kasubag Umum, Kasubag Data dan Infromasi, dan Staf.
LP3M mempunyai tugas melaksanakan, mengkoordinasikan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan pengembangan pendidikan dan penjaminan mutu. Dalam melaksanakan tugas terkait pendidikan, LP3M menyelenggarakan fungsi, antara lain:
a. Pelaksanaan pengembangan sistem pendidikan;
b. Pelaksanaan peningkatan mutu proses pembelajaran
c. Pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan;
d. Pelaksanaan audit internal dan perbaikan proses pembelajaran
5.2.1.2 BAPEM Fakultas dan Program Pascasarjana
b. Pelaksanaan peningkatan mutu proses pembelajaran fakultas/pascasarjana
c. Pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan fakultas/pascasarjana;
d. Pelaksanaan audit internal dan perbaikan proses pembelajaran fakultas/
pascasarjana.
5.2.1.3 GKM (Gugus Kendali Mutu) Program Studi
GKM berada di bawah koordinasi BAPEM Fakultas dan Program Pascasarjana bertugas melaksanakan, mengkoordinasikan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan pengembangan pendidikan dan penjaminan mutu di Program Studi. Dalam melaksanakan tugas terkait pendidikan, GKM menyelenggarakan fungsi, antara lain:
a. Pelaksanaan pengembangan sistem pendidikan di program studi;
b. Pelaksanaan peningkatan mutu proses pembelajaran di program studi
c. Pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan di program studi;
d. Pelaksanaan audit internal dan perbaikan proses pembelajaran di program
studi.
Jadi, di Unand terdapat lembaga LP3M di tingkat Universitas, BAPEM di tingkat
Fakultas dan Program Pascasarjana dan GKM di tingkat program studi yang
khusus berfungsi untuk mengkaji dan mengembangkan sistem serta mutu
pembelajaran, telah melaksanakan fungsinya dengan baik serta hasilnya telah
dimanfaatkan oleh institusi.
a. Pelaksanaan peningkatan mutu proses pembelajaran:
Pengembangan dan penerapan berbagai metode belajar active learning untuk
student-centered learning (pembelajaran berpusat mahasiswa). Metode ini telah
mendorong mahasiswa untuk berfikir kritis, bereksplorasi, berekspresi,
bereksperimen dengan memanfaatkan aneka sumber. Unand melalui LP3M
sudah membuat buku sebagai Panduan Praktis Pelaksanaan Students
Buku Panduan Praktis Student-Centered Learning (SCL)
b. Pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan:
Pengembangan dan penerapan penjaminan mutu dengan penyiapan standar
akademik dan manual prosedur. Standar akademik dijadikan acuan untuk
monitoring dan evaluasi mutu proses pembelajaran. Monev ini dilakukan oleh
GKM untuk setiap program studi secara berkala.
c. Pelaksanaan audit internal dan perbaikan proses pembelajaran:
Proses belajar dan mengajar dievaluasi berdasarkan audit kelengkapan bahan
ajar setiap tahun seperti RPS, handout/modul/buku ajar, absensi, tugas,
soal-soal UTS dan UAS. Survei kuisioner hasil belajar setiap matakuliah dan dosen
oleh mahasiswa dilakukan setiap semester dan diselenggarakan oleh LP3M
yang diisi sebelum mengisi mata kuliah di portal akademik. Ada dua puluh lima
butir pertanyaan yang harus di jawab oleh mahasiswa terkait kepuasan mereka
Hasil yang Dimanfaatkan oleh Institusi
Hasil evaluasi proses pembelajaran dimanfaatkan untuk rekonstruksi
matakuliah-matakuliah sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Akademik Unand dalam Peraturan Rektor Nomor 3 Tahun 2016 terkait standar proses pembelajaran mencakup:
a. Karateristik Proses Pembelajaran
b. Perencanaan Proses Pembelajaran
c. Pelaksanaan Proses Pembelajaran
d. Beban Belajar bagi Mahasiswa
- Perubahan sistem pembelajaran dari TCL ke SCL
- Perubahan strategi pembelajaran yang tercermin dalam RPS
- Capaian Pembelajaran yang tergambar dalam RPS. Ini juga menjadi dasar dalam memberikan hibah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), seperti berikut
- Pengembangan RPS, materi perkuliahan dan metode pembelajaran yang diatur dalam Standar Mutu Pembelajaran mengikuti SN-DIKTI 2014.
Hasil evaluasi proses pembelajaran dimanfaatkan untuk peningkatan kapasitas
dosen dan fasilitas pembelajaran yang menjadi program kerja universitas dan
unit kerja yang didanai melalui RKAKL universitas dan unit kerja masing-masing.
Bila digambarkan dalam suatu diagram, perubahan esensi yang diarahkan
Gambar. Perubahan Esensi Pembelajaran di Unand
Mengandalkan tatap muka Pemanfaatan TIK
Kuliah satu arah Kuliah Interaktif
Pembelajaran pasif Pembelajaran aktif
Perubahan ini secara kontinu dilakukan baik melalui pelatihan yang diberikan
oleh LPTIK atau berbentuk hibah pembuatan bahan ajar dan penelitian tindakan
kelas yang berhubungan dengan metode pembelajaran, kurikulum, asesmen,
atau teknologi pembelajaran yang dilakukan LP3M (web site lp3m.unand.ac.id).
Setiap tahun, terjadi peningkatan jumlah penelitian yang didanai.
Tabel. Hibah Pengembangan Pendidikan dalam Proses Pembelajaran
Tahun Hibah
Tabel. Pelatihan Pengembangan Proses Pembelajaran dan Pemanfaatan TIK Melibatkan Dosen dan Tendik dalam Upaya Pencapaian Tujuan Pendidikan Unand
2 Referensi Publikasi Ilmiah
Dosen 150 V
3 Pengelolaan Websites Tendik 25 V 4 Trobleshooting Network
And Configure WIFI
5 Blog Dosen, 8 Penggunaan Repository Dosen,
Tendik
Tabel. Pelatihan Metode Evaluasi Pembelajaran (Minta ke Lp3m)
No Jumlah Dosen Peserta Tahun
2015 2016 2017
1 84 V
2 V
3 V
Hasil evaluasi proses pembelajaran dimanfaatkan untuk peningkatan
kapasitas dosen dan fasilitas pembelajaran yang menjadi program kerja
universitas dan unit kerja yang didanai melalui RKAKL universitas dan unit
kerja masing-masing.
5.2.2 Pengendalian mutu proses pembelajaran
Jelaskan bagaimana sistem pengendalian mutu pembelajaran diterapkan institusi termasuk proses monitoring, evaluasi, dan pemanfaatannya.
Pengendalian Mutu Proses Pembelajaran
Salah satu faktor penentu mutu lulusan sebuah prodi di universitas adalah pengendalian mutu proses pembelajaran. Terkait dengan hal itu, Unand telah menjalankan langkah-langkah pengendalian mutu proses pembelajaran. Langkah-langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut.
1.1 Pembentukan Lembaga Pengendalian Mutu
pengendalian mutu di tingkat Unand berada di bawah naungan LP3M. Pengendalian mutu di tingkat fakultas berada di bawah naungan BAPEM dan di tingkat prodi berada di bawah naungan Gugus Kendali Mutu (GKM) prodi.
1.2 Penyediaan Prasarana dan Sarana
Mutu proses pembelajaran sangat ditentukan pula oleh ketersediaan prasarana dan sarana pendukung proses pembelajaran. Unand sudah memiliki areal kampus yang sangat memadai untuk melaksanakan proses pembelajaran. Sarana pendukung juga sudah sangat mencukupi seperti gendung perkuliahan dengan sarana pendukungnya yaitu gedung A, B, C, D, E, F, G, H, I, labor/bengkel/studio, Perpustakaan Unand yang sudah terakreditasi A, ruang baca di masing-masing fakultas dan prodi, dan fasilitas-fasilitas pendukung lainnya.
1.3 Peningkatan Kualitas Sumber Daya manusia
Mutu proses pembelajaran juga ditentukan oleh kualitas sumber daya dosen. Unand telah berupaya dari waktu ke waktu meningkatkan kualitas dosen dengan memfasilitasi dosen untuk melanjutkan studi ke jenjang S3. Saat ini Unand memiliki xx Guru Besar, xxxDoktor, dan xx Magister. Xxx dosen Unand sedang menlanjutkan studinya
mengambil program Doktor, seperti yang tergambar dalam table di bawah ini. (minta
data ke Kepegawaian)
No Tahun Guru Besar Doktor Magister Studi Lanjutan Doktor 1 2014
2 2015 3 2016 4 2017
Di samping itu, dosen-dosen yang sudah bergelar doktor juga dimotivasi dan difasilitasi untuk menjadi guru besar. Didukung dengan dialokasikannya dana penelitian untuk Guru Besar dengan mewajibkan pengikutsertaan Doktor sebagai anggpta tim yang mendorong luaran berupa artikel dipublikasi di jurnal terindeks scopus. Ada sekitar xx
1.4 Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran di Kelas
Langkah lainnya yang dilakukan untuk pengendalian mutu proses pembelajaran di Unand adalah melakukan monitoring dan evaluasi proses pembelajaran di kelas. Monitoring dan evaluasi dilakukan melalui metode survei dengan menggunakan kuisioner. LP3M dan LPTIK bekerja sama mengolah dan menempatkan kuisioner itu di Portal Akademik. Sebelum mengisi KRS, mahasiswa menjawab sejumlah pertanyaan di portal akademik mereka masing-masing. Berikut pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada mahasiswa untuk setiap matakuliah yang dikelompokkan pada unsur kualitas perencanaan, proses dan evaluasi pembelajaran untuk perkuliahan
Tabel : Aspek penilaian persepsi mahasiswa terhadap mutu pembelajaran No. Kualitas Aspek Penilaian
1.
Perencanaan proses pembelajaran
1. Tata tertib perkuliahan/kontrak dan panduan perkuliahan
4. Pelaksanaan perkuliahan di minggu pertama
5. Ketepatan waktu dosen mengawali perkuliahan
6. Ketepatan waktu dosen mengakhiri perkuliahan
7. Frekuensi pelaksanaan perkuliahan
8. Kesesuaian materi yang disampaikan dengan RPS
9. Cara dan teknik perkuliahan
10. Penggunaan LCD dalam perkuliahan/Tutorial
3.
Pelaksanaan evaluasi pembelajaran
11. Kelengkapan penilaian
12. Keterbukaan dosen dalam memberikan penilaian
1.5 Monitoring dan Evaluasi secara Periodik
Hasil AMI dengan aspek-aspek mutu tersebut di atas dapat membuat penilaian
dan klasifikasi organisasi terhadap mutu program studi dengan level, rentang
nilai dan arti level. Klasifikasi organisasi tersebut berdasarkan kriteria unit
penjaminan mutu Unand. Tingkatan klasifikasi ini mengadopsi strata Malcolm
Baldridge Criteria (MBNQA).
Tabel: Level, rentang nilai, dan arti level Level Rentang Nilai Keterangan
I (0-250) Organisasi berada pada Tahap Awal Pengembangan
II (251-350) Hasil awal sudah mulai terlihat
III (351-450) Sudah ada perbaikan sistematis
IV (451-550) Unjuk kinerja organisasi sudah baik
V (551-650) Berpotensi unggul di dalam bidangnya
VI (651-750) Pemimpin di bidangnya
VII (750-875) Menjadi rujukan
VIII (876-1000) Kelas dunia
Untuk audit mutu proses pembelajaran, pertanyaan-pertanyaan audit dapat
dilihat pada tabel berikut,
Tabel : Pertanyaan Audit untuk Proses Pembelajaran
i. Siapakah yang berperan dalam mendorong pelaksanaan peningkatan mutu prodi?
Mata Kuliah yang diajarkan?
iii. Apakah Silabus/SAP didokumentasi di Prodi?
iv. Pada semester yang lewat atau yang sedang berjalan, berapa persen Mata Kuliah dilengkapi dengan Silabus/SAP?
v. Bagaimanakah Silabus/SAP didisiminasi kepada mahasiwa?
vi. Berapa persen dari buku teks yang digunakan/dianjurkan dalam Silabus/SAP tersedia di perpustakaan? (Pilih salah satu)
vii. Berapa persen Mata Kuliah yang diktat/bahan ajar/catatan kuliah tersedia di perpustakaan?
viii. Adakah Fasilitas internet tersedia bagi dosen? ix. Adakah Fasilitas internet tersedia bagi mahasiswa?
x. Apakah tersedia fasilitas ruang dan peralatan audio-visual bagi dosen untuk mempersiapkan kuliah?
xi. Berapa persen (%) rata-rata tingkat kehadiran dosen selama satu semester dalam proses pembelajaran?
xii. Apakah prodi mewajibkan dosen memberi tugas kepada mahasiswa, mengkoreksi dan mengembalikannya?
xiii. Apakah prodi melaksanakan metode pembelajaran yang bersifat student-centered learning?
xiv. Apakah telah dibuat standar minimal yang harus dilakukan oleh dosen dalam menerapkan student-centered learning?
1.6 Evaluasi Hasil Monev
1.7. Tindak Lanjut Monitoring dan Evaluasi
Tindak lanjut dari hasil monitoring dan evaluasi adalah penguatan setiap prodi yang masih dianggap lemah. Caranya adalah dengan melakukan pembenahan manajemen. Di samping itu, Unand juga bertanggung jawab menyediakan dana bagi pembenahan prodi yang masih dianggap lemah. Untuk itu, Unand memberikan bantuan pembuatan renstra, pembuatan roadmap prodi, revisi kurikulum.
No Bentuk Bantuan Jumlah
5.2.3 Pedoman Pelaksanaan Tridharma PT
Jelaskan keberadaan pedoman pelaksanaan tridharma PT, serta pengintegrasian kegiatan penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat ke dalam proses pembelajaran, serta ketersediaan dokumen pendukung.
5.2.3.1 Pedoman Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi
Unand melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan berpedoman
kepada semua peraturan yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Peraturan-peraturan tersebut
mencakup peraturan yang ditetapkan oleh Kemristekdikti dan
peraturan-peraturan yang dibuat oleh rektor.
A. Penyelenggaraan Pendidikan
Penyelenggaraan pendidikan di Unand berpedoman kepada peraturan-peraturan
yang ditetapkan baik oleh Kemristekdikti maupun rector. Sejumlah dokumen dan
peraturan yang dipedomani dalam menyelenggarakan pendidikan adalah
sebagai berikut.
1. Rencana Strategis Unand Tahun 2015-2019.
2. Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Tahun 2016.
- Peraturan Rektor Unand No. 3 Tahun 2016 tentang Peraturan Akademik Program Sarjana dan Pascasarjana Unand.
- Panduan Penyusunan dan Evaluasi Kurikulum Unand Tahun 2015. - Kebijakan Mutu Kurikulum Unand Tahun 2015.
- Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang SN-DIKTI.
- Pedoman Manajemen dan Evaluasi Mutu Laboratorium/Bengkel Tahun 2015 - Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Kurikulum Unand Tahun 2015
- Standar Mutu Laboratorium/Bengkel/Studio, 2015
- Standar Mutu Internal Unand Tahun 2013-2017 - Manual Prosedur Unand Tahun 2013-2017
13. Panduan Praktis Pelaksanaan SCL di Unand Tahun 2014.
14. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 15. Perpres Nomor 8 Tahun 2012 tentang KKNI
16. Keputusan Rektor No.: 1037/XIII/A/Unand-2008 tentang perubahan pem-belajaran dari Teacher-Centered Learning (TCL) menjadi Student-Centered Learning (SCL) di seluruh program studi di lingkungan Unand.
17. Pedoman Perumusan soft skills lulusan dalam kurikulum dan peng-integrasiannya ke dalam proses pembelajaran.
B. Penyelenggaraan Penelitian
Penyelenggaraan penelitian di Unand berpedoman kepada peraturan-peraturan
yang ditetapkan baik oleh Kemristekdikti maupun rektor. Sejumlah dokumen dan
peraturan yang dipedomani dalam menyelenggarakan pendidikan adalah
sebagai berikut.
1. Unand melaksanakan kegiatan penelitian dalam bentuk penelitian dasar,
penelitian terapan, penelitian pengembangan, dan/atau penelitian industri.
2. Penelitian dilaksanakan untuk:
- Mencari dan/atau menemukan kebaharuan kandungan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni dan/atau olah raga;
- Menguji ulang teori, konsep, prinsip, prosedur, metode, dan/atau model
yang sudah menjadi kandungan ilmu pengetahuan, teknologi, seni
dan/atau olah raga.
6. Kegiatan penelitian dilaksanakan oleh dosen dan/atau mahasiswa dengan
mematuhi kaidah/norma dan etika akademik sesuai dengan prinsip otonomi
keilmuan, serta mengacu kepada peraturan yang berlaku terkait pengelolaan
dan penyelenggaraan pendidikan.
C. Penyelenggaraan Pengabdian kepada Masyarakat
1. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan oleh sivitas
akademika secara individu atau berkelompok.
dan/atau hasil penelitian dalam upaya pemberdayaan masyarakat,
pengembangan industri, jasa dan wilayah. Hasil pengabdian kepada
masyarakat dimanfaatkan untuk pengayaan pembelajaran dan penelitian.
7. Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan sesuai dengan otonomi
perguruan tinggi.
8. Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk dan tata cara pelaksanaan
pengabdian kepada masyarakat diatur dalam Peraturan Rektor.
5.2.3.2 Pengintegrasian Hasil penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ke dalam Proses Pembelajaran.
Pengintegrasian kegiatan penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat ke dalam proses pembelajaran telah dilakukan di Unand. Berikut ini bentuk-bentuk pengintegrasian hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ke dalam proses pembelajaran.
1. Kerja praktek (2 sks) yang merupakan integrasi proses praktek industri dan penelitian mahasiswa ke dalam proses pembelajaran
2. KKN (Kuliah Kerja Nyata, 4 sks) yang merupakan integrasi pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa ke dalam proses pembelajaran 3. Kuliah Kerja Lapangan (KKL, 2 sks) yang merupakan integrasi proses praktek dan
penelitian mahasiswa di lapangan ke dalam proses pembelajaran
4. Tugas akhir (5 sks) yang merupakan integrasi penelitian mahasiswa ke dalam proses pembelajaran. Tugas penelitian pada Pengabdian Pada Masyarakat Pimnas yang didanai Ditjen DIKTI Kemendikbud dapat menjadi tugas akhir mahasiswa
6. Handout perkuliahan yang merupakan integrasi penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat oleh dosen ke dalam proses pembelajaran (sebutkan contohnya
dan siapkan ketika visitasi)
5.3 Suasana Akademik
5.3.1 Kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik, dan Otonomi Keilmuan. Jelaskan bagaimana institusi menjamin pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan. Jelaskan pula ketersediaan dokumen pendukung serta konsistensi pelaksanaannya.
Unand sudah membangun suasana akademik yang kondusif dalam kegiatan
tridharma perguruan tinggi sebagai upaya menumbuhkembangkan budaya
akademik. Hal ini sejalan dengan Renstra Bisnis 2015-2019 yang merupakan
tahap kedua pencapaian visi Unand. Terciptanya suasana akademik yang
kondusif di antara sivitas akademika di lingkungan UNAND telah menjamin
terselenggaranya kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademi dan
otonomi, yang dapat dipertanggunng jawabkan berlandaskan etika akademik,
moral akademik dan norma akademik, dan didukung oleh etos kerja yang tinggi
oleh tenaga kependidikan.
Kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik, dan Otonomi Keilmuan
diatur dalam :
Statuta Unand (Permendikbud 47 Tahun 2013, BAB VII, pasal 89 dan 90)
Pedoman Pengembangan Suasana Akademik Tahun 2015
Kebijakan Mutu Suasana Akademik Unand (Peraturan Rektor no. 12 Tahun 2015):
Standar Mutu Suasana Akademik Unand (Peraturan Rektor no. 13 Tahun 2015):
1. Kebebasan Akademik dan Kebebasan Mimbar Akademik
Unand telah mengimplementasikan kebebasan mimbar akademik. Kebebasan
Akademik dan Kebebasan Mimbar Akademik telah dilaksanakan secara
konsisten. Adapun misi dan tujuan Kebebasan Mimbar Akademik dinyatakan
dalam buku Kebijakan Mutu Suasana Akademik Unand Tahun 2015, Pasal 12
sebagai berikut.
(1) Universitas memberikan wewenang kebebasan mimbar akademik
sepenuhnya kepada profesor dan/atau dosen yang memiliki otoritas dan