Godaan Gadoan
Makan menjadi aktivitas rutin manusia. Kebutuhan manusia akan makanan, apa saja? Di Indonesia tentunya, makanan pokok itu nasi, baik nasi putih atau anasi merah. Belum makan nasi hari ini, ada yang kurang ya. Berbeda kultur atau adat bias saja makanan pokok di belahan dunia manapun. Hidup manusia butuh, perutnya di isi agar tidak ‘keroncongan’ dengan panganan/makanan. Butuh air minum, betul itu….namun makan dulu dong. Jika minum terus telalu banyak sebutannya kembung, jika makan kebanyakan sebutannya kekenyangan.
Dari sinilah kita mengeathui hidup manusia yang tak mungkin terlepas dari namanya makana. Dalam penggunaan istilah yang kita ketahui pun terdapat istilah gadoan, pastinya itu berhubungan erat dengan makanan. Di mana makanan itu jadi penting sekecil apapun bentuk makanan itu sangat berarti. Misalnya, …… lagi ngapain bu? Lagi gadoin tempe bacem (makanan ringan) ..heheh enak ya, ikut gadoin tempe bacemnya dong, boleh tidak? Maaf baru saya habiskan semuanya. Waah bukan rejeki nih! Kagak dapat gadoan tempenya.
Itulah pembicaraan mengenai makanan yang terjadi dalam kehidupan keseharian kita. Katanya….makan besar 3 kali sehari lebih sehat. Yakinkah? Lalu tidak dihitung dengan gadoan? Bilamana dihitung bisa lebih dari 3 kali seandainya tempe bacem tadi telah habis 2 piring. Jadi orang tersebut yang makan makanan tadi benar-benar kenyang sekali (artinya buanget). Ya, gadoan makanan itu jadi permenungan kita (saya, anda sekalian). Betapa pentingnya makanan gadoan itu bagi kita dalam keadaan yang terburu-buru, jangan sampai perut kosong, nanti pingsan di tempat.
Kisah, Dulu Yesus berpuasa 40 hari lamanya bahwa iblis menggoda Yesus jika kita renungkan dengan budaya di Indonesia, roti itu menjadi gadoan saja. Betul? Situasi padang gurun menyebabkan rasa haus dan diukuti rasa menguasai Yesus pada saat itu. Ia pasti mengalami lapar dan haus selama menyendiri, berpuasa dan berdoa di tempat itu. Maka, iblis memanfaatkan situasi “lapar” dan berkata, “Jika Engkau Anak Allah (artinya: Mesias), suruhlah batu ini menjadi roti”. Kita fokus betul-betul pada godaan dari Iblis yang ditujukan kepada Yesus. Hidup manusia itu, awal yang bisa menghancurkan adalah makanan.