• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Pengaruh Penggunaan Steel Slag Sebagai Agregat Halus Terhadap Kuat Tekan dan Lentur pada Beton Bertulang dengan Beton Normal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Pengaruh Penggunaan Steel Slag Sebagai Agregat Halus Terhadap Kuat Tekan dan Lentur pada Beton Bertulang dengan Beton Normal"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN I

(2)

ANALISA AYAKAN PASIR UNTUK MATERIALBETON

(ASTM C 136 – 84a)

Nama : Triboy A.M. Lumban Gaol Nim : 11 0404 126

Material : Pasir Biasa Tanggal : 15 Maret 2016

Diameter

Ayakan

(mm)

Berat Fraksi (gr)

Rata-rata

Klasifikasi pasir yang baik : Halus : 2.2 < FM < 2.6 Sedang : 2.6 < FM < 2.9 Kasar : 2.9 < FM < 3.2

Mengetahui,

Asisten Lab. Beton USU

(3)

ANALISA AYAKAN PASIR

Klasifikasi pasir yang baik :

Halus : 2.2 < FM < 2.6 Sedang : 2.6 < FM < 2.9 Kasar : 2.9 < FM < 3.2

Mengetahui,

Asisten Lab. Beton USU

(4)

BERAT JENIS DAN ABSORBSI AGREGAT HALUS UNTUK MATERIAL BETON

(ASTM C 128 – 88)

Nama : Triboy A.M. Lumban Gaol Nim : 11 0404 126

Material : Pasir Biasa Tanggal : 15 Maret 2016

Sampel

Berat agregat dalam keadaan SSD di udara, g(S) 500

Berat piknometer + agregat + air yang dikalibrasi, g(C) 972

Berat kering oven agregat di udara, g(A) 488

Berat piknometer yang terisi air, g(B) 675

Berat Jenis Kering

Asisten Lab. Beton USU

(5)

BERAT JENIS DAN ABSORBSI AGREGAT HALUS UNTUK MATERIAL BETON

(ASTM C 128 – 88)

Berat agregat dalam keadaan SSD di udara, g(S) 500

Berat piknometer + agregat + air yang dikalibrasi, g(C) 1057

Berat kering oven agregat di udara, g(A) 493

Berat piknometer yang terisi air, g(B) 699

Berat Jenis Kering

Asisten Lab. Beton USU

(6)

PEMERIKSAAN KADAR LUMPUR AGREGAT HALUS UNTUK MATERIAL BETON

(ASTM C 117 – 90)

Nama : Triboy A.M. Lumban Gaol Nim : 11 0404 126

Material : Pasir Biasa Tanggal : 15 Maret 2016

Sampel 1

Sampel 2 Rata-rata

Berat agregat mula-mula, g 500 500 500

Berat kering agregat setelah dicuci, g 482 480 481

Berat lumpur yang telah dicuci dengan ayakan No. 200, g

18 20 19

Kadar lumpur pada agregat yang telah dicuci

dengan ayakan No. 200, %

3.6 4 3.8

Berat kering kandungan liat kandungan liat (Clay Lump)(gr)

478 477 477.5

Berat kandungan liat (Clay Lump) (gr) 4 3 3.5

Kadar liat (Clay lump) pada agregat yang telah dicuci dengan ayakan No. 200 (%)

0,830 0,625 0,727

Mengetahui,

Asisten Lab. Beton USU

(7)

PEMERIKSAAN KADAR LUMPUR AGREGAT HALUS UNTUK MATERIAL BETON

(ASTM C 117 – 90)

Sampel 2 Rata-rata

Berat agregat mula-mula, g 500 500 500

Berat kering agregat setelah dicuci, g 485 487 486

Berat lumpur yang telah dicuci dengan ayakan No. 200, g

15 13 14

Kadar lumpur pada agregat yang telah dicuci

dengan ayakan No. 200, %

3 2.6 2.8

Berat kering kandungan liat kandungan liat (Clay Lump)(gr)

482 483 482.5

Berat kandungan liat (Clay Lump) (gr) 3 4 3.5

Kadar liat (Clay lump) pada agregat yang telah dicuci dengan ayakan No. 200 (%)

0,619 0,821 0,720

Mengetahui,

Asisten Lab. Beton USU

(8)

BERAT ISI AGREGAT HALUS

UNTUK MATERIAL BETON

(ASTM C. 136-71)

Nama : Triboy A.M. Lumban Gaol Nim : 11 0404 126

Material : Pasir Biasa Tanggal : 15 Maret 2016

Pasir

Cara Merojok Cara Menyiram

Sampel I (gr) Sampel II (gr) Sampel I

Cara Merojok Cara Menyiram Sampel I Berat Isi Pasir 1612.073 1614.241 1407.245 1409.412

Rata-rata 1613.157 1408.329

Mengetahui,

Asisten Lab. Beton USU

(9)

BERAT ISI AGREGAT HALUS

Cara Merojok Cara Menyiram

Sampel I (gr) Sampel II (gr) Sampel I

Cara Merojok Cara Menyiram Sampel I Berat Isi Pasir 1977.296 1980.005 1821.236 1828.281

Rata-rata 1978.650 1824.758

Mengetahui,

Asisten Lab. Beton USU

(10)

ANALISA AYAKAN AGREGAT KASAR UNTUK MATERIAL BETON

(ASTM C 136 – 84a)

Nama : Triboy A.M. Lumban Gaol Nim : 11 0404 126

Material : Batu Pecah Tanggal : 15 Maret 2016

Diameter

Ayakan

(mm)

Berat Fraksi (gr)

Rata-Fineness Modulus (FM) = 7,46

Mengetahui,

Asisten Lab. Beton USU

(11)

BERAT JENIS DAN ABSORBSI AGREGAT KASAR UNTUK MATERIAL BETON

ASTM C 127 – 88

Nama : Triboy A.M. Lumban Gaol Nim : 11 0404 126

Material : Batu Pecah Tanggal : 15 Maret 2016

Sampel

Berat agregat dalam keadaan SSD di udara, g(B) 1250

Berat agregat dalam air, g(C) 775

Berat kering oven agregat di udara, g(A) 1238

Berat Jenis Kering

2.606

Berat Jenis SSD

2.632

Berat Jenis Semu

2.674

Absorbsi, %

0.969

Mengetahui,

Asisten Lab. Beton USU

(12)

PEMERIKSAAN KADAR LUMPUR AGREGAT KASAR UNTUK MATERIAL BETON

ASTM C 117 – 90

Nama : Triboy A.M. Lumban Gaol Nim : 11 0404 126

Material : Batu Pecah Tanggal : 15 Maret 2016

Sampel 1

Sampel 2 Rata-rata

Berat agregat mula-mula, g 1000 1000 1000

Berat kering agregat setelah dicuci, g 994 991 992,5

Berat lumpur yang telah dicuci dengan ayakan No. 200, g

6 9 7,5

Kadar lumpur pada agregat yang telah dicuci

dengan ayakan No. 200, %

0,6 0,9 0,75

Mengetahui,

Asisten Lab. Beton USU

(13)

BERAT ISI AGREGAT KASAR

UNTUK MATERIAL BETON

(ASTM C.29/C.29M-90)

Nama : Triboy A.M. Lumban Gaol Nim : 11 0404 126

Material : Batu Pecah Tanggal : 15 Maret 2016

Batu Pecah

Cara

Merojok Cara Menyiram Sampel I (gr) Sampel I (gr)

Berat Bejana 5000 5000

Batu Pecah +

Bejana 21000 20200

Bejana + Air 14200 14200

Berat Batu Pecah 16000 15200

Berat Air 9200 9200

PERHITUNGAN

Keterangan

Cara Merojok Cara Menyiram Sampel I

(Kg/m3)

Sampel II (Kg/m3)

Berat Isi Air 996.505 996.505

Berat Isi Batu Pecah 1733.052 1646.400

Mengetahui,

Asisten Lab. Beton USU

(14)

LAMPIRAN II

(15)

MIX DESIGN BETON ( f’c = 30 MPa )

Nama : Triboy A.M. Lumban Gaol Semen : Semen Andalas Type 1 Ag. Halus : Pasir

Ag. Kasar : Batu Pecah

Air : PDAM

Slump : 6 – 18 cm

Mutu rencana : f’c 30 MPa

Deviasi : 55

Rencana pelaksanaan di lokasi : 451,65 1. Perencanaan Faktor Air Semen

Perencanaan Faktor Air Semen

Jenis Agregat Kasar

Umur Beton Pada Saat Diuji (hari)

3 7 28 91

Kerikil 170 230 330 400

Batu Pecah 190 270 370 450

Berdasarkan grafik factor air semen : 0.43 Koefisien koreksi laboratorium 0,95 : 0.41

Factor air semen maksimum : 0.6

(16)

2. Perencanaan air bebas untuk campuran beton (1 lt/m3)

Agregat Slump

Max Jenis 0 - 1 cm 1 - 3 cm 3 - 6 cm 6 - 18 cm

10 mm Tidak Pecah 150 180 205 225

Pecah 180 205 230 250

20 mm Tidak Pecah 135 160 180 195

Pecah 170 190 210 225

30 mm Tidak Pecah 115 140 160 175

Pecah 155 175 190 205

Direncanakan memakai air sebanyak : 6-18 cm Perencanaan pemakaian air sebanyak : 205 l/m3 Pemakaian semen sebanyak : 476,744 kg/m3 Persyaratan semen minimum : 400 kg/m3

3. Klasifikasi agregat halus

Diameter ayakan

(mm)

Persentase lolos ayakan

Agregat Zona I Zona II Zona III Zona IV

9.5 100 100 100 100 100 0

4.75 90-100 90-100 90-100 95-100 100 0 2.38 60-95 75-100 85-100 95-100 93.3 6.7 1.19 30-70 55-90 75-100 90-100 72.05 27.95

0.6 15-34 35-59 60-79 80-100 44.45 55.55 0.3 5-20 8--30 12-40 15-50 22.3 77.7

(17)

3.1 Gradasi Perbutiran Pasir Biasa

Diameter Ayakan

(mm)

Batas Bawah Zona

(18)

3.2Gradasi Perbutiran Pasir slag

Diameter Ayakan

(mm)

(19)

4. Klasifikasi agregat campuran

Komposisi Rencana Komposisi Pasir Batu Pecah

Fineness Modulus 5.506

5. Proporsi Campuran

Berat Jenis SSD Slag 3.521

Berat jenis SSD batu pecah 2.632

Berat jenis SSD pasir 2.463

Berat jenis SSD gabungan 2.589

Berat jenis Beton 2337.5 Kg/m3

Penggunaan semen 501.836 Kg/m3

Penggunaan air 205 Kg/m3

Kadar agregat gabungan 1630.664 Kg/m3

Kadar batu pecah 1222.998 Kg/m3

(20)

Proporsi campuran Semen (Kg) Air (Kg) Pasir (Kg) Batu Pecah (Kg) Untuk 1 m^3 beton segar 501.836 205 407.666 1222.998

Volume Silinder (m^3)

FS = 1,2 0.00636 0.00636 0.00636 0.00636

Untuk 1 benda uji silinder

(s = 15 cm, t = 30 cm) 3.191 1.303 2.592 7.776

Untuk 12 benda uji kubus

(s = 15 cm, t = 30 cm) 38.291 15.642 31.106 93.317

Volume Balok (m^3) 0.144 0.144 0.144 0.144

Untuk 1 benda uji balok

(a = 15x25 cm, l = 3,2 m) 72.264 29.520 58.704 176.112 Untuk 3 benda uji balok

(a = 15x25 cm, l = 3,2 m) 216.793 88.560 176.112 528.335

Total 255.084 104.202 207.217 621.652

Perbandingan 1 0.4085 0.81 2.44

KOMPOSISI CAMPURAN

1. Beton Normal

Proporsi campuran Semen (Kg) Air (Kg) Pasir (Kg) Batu Pecah (Kg) Untuk 1 m^3 beton segar 501.836 205 407.666 1222.998

Volume Silinder (m^3)

FS = 1,2 0.006 0.00636 0.00636 0.00636 Untuk 1 benda uji silinder

(21)

2. Beton 85% Pasir Biasa dan 15% Pasir slag

Volume pasir slag : 0.0249 m3 Banyak pasir slag : 87.419 kg

Proporsi campuran Semen

(Kg) Air (Kg)

3. Beton 75% Pasir Biasa dan 25% Pasir slag

Volume pasir slag : 0.0414 m3 Banyak pasir slag : 145.698kg

Proporsi campuran Semen

(22)
(23)

LEMBAR DATA PENGUJIAN NILAI SLUMP CAMPURAN BETON.

(ASTM C 143-90A)

Nama : Triboy A.M. Lumban Gaol

Nim : 11 0404 126

Tanggal Pengujian : 18 Mei 2016

Nilai Slump dari Campuran Beton

Kadar persentase agregat halus Nilai Slump (cm)

100 % pasir biasa(Normal) 12

85 % pasir biasa + 15 % pasir slag steel(VP 15%) 11

75 % pasir biasa + 25 % pasir slag steel(VP 25%) 10

Mengetahui,

Asisten Lab. Beton USU

(24)

LEMBAR DATA

PENGUJIAN KUAT TEKAN

Nama : Triboy A.M. Lumban Gaol

Nim : 11 0404 126

Benda Uji : Silinder Beton Tanggal Pengujian : 15 Juni 2016

No Variasi Sampel Berat

Asisten Lab. Beton USU

(25)

LEMBAR DATA PENGUJIAN LENDUTAN

Nama : Triboy A.M. Lumban Gaol

Nim : 11 0404 126

Variasi(Substitusi) : Balok Beton Normal

Tanggal Pengujian : 16 September 2016

Beban

Lendutan Dial Reading

Lendutan Dial Reading

Asisten Lab. Struktur USU

(26)

LEMBAR DATA PENGUJIAN LENDUTAN

Nama : Triboy A.M. Lumban Gaol

Nim : 11 0404 126

Variasi(Substitusi) : 85% Pasir Biasa dan 15% pasir slag

Tanggal Pengujian : 16 September 2016

Beban

Lendutan Dial Reading

Lendutan Dial Reading

Asisten Lab. Struktur USU

(27)

LEMBAR DATA PENGUJIAN LENDUTAN

Nama : Triboy A.M. Lumban Gaol

Nim : 11 0404 126

Variasi(Substitusi) : 75% Pasir Biasa dan 25% pasir slag

Tanggal Pengujian : 16 September 2016

Beban

Lendutan Dial Reading

Lendutan Dial Reading

Asisten Lab. Struktur USU

(28)
(29)

1.

PEMERIKSAAN BAHAN

Penimbangan Agregat Pengovenan

(30)

2.

PROSES PENGECORAN

Penyediaan Bahan

Benda uji silinder Pengecoran Balok

(31)

3.

PROSES PENGUJIAN SILINDER BETON

Capping Penimbangan Silinder

(32)

4.

PROSES PENGUJIAN BALOK BETON BERTULANG

hydrolic jack dial indicator

Balok setelah pembebanan

Referensi

Dokumen terkait

Pola pengumpulan dan pengangkutan di Kelurahan Rawajati adalah individual tidak langsung. Pengangkutan sampah dilakukan oleh suku dinas kebersihan Kecamatan Pancoran

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah, disusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional yang disusun

Pengaruh penambahan gas hidrogen terhadap peningkatan gas metan (CH4) pada proses dekomposisi sampah organik yang dilakukan di WorkShop Teknik Lingkungan Universitas Trisakti,

Pada PLTS sudah terdapat sistem monitoring yang dapat menampilkan jumlah tegangan dan arus yang dihasilkan, tetapi masih memiliki kekurangan, yaitu tidak

Sulawesi Selatan dalam upaya mencapai visi pembangunan yang telah.. ditetapkan dalam kurun waktu 2008-2013

Keseluruhan sistem pembangkit dengan dua modul surya dan reflektor parabola dapat menghasilkan daya maksimum 13,111 W dan efisiensi tertinggi sebesar 11,92 % atau 1,113

Bab IV Penutup , menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2013 dan menguraikan rekomendasi

Untuk dapat mereduksi distorsi tersebut digunakan filter aktif sistem tiga fase.. Reduksi dilakukan dengan mengkompensasi