• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Benalu Duku (Loranthus Sp)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Benalu Duku (Loranthus Sp)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang kaya akan sumber daya alami

tumbuh-tumbuhan. Menurut catatan dalam buku journal of the Asiatic Society

ofBengal vol.LVI part 2 (1887) dijelaskan bahwa sebelum tahun 1887 telah

ditemukan tumbuhan benalu di Indonesia, antara lain di Sumatera, Jawa dan

Kalimantan. Selain itu, benalu juga ditemukan di daerah subtropis. Benalu yang

ditemukan di berbagai daerah tersebut kebanyakan termasuk jenis Loranthus (Pitojo,

1996).

Benalu merupakan tumbuhan parasit terhadap inang tempat tumbuhnya, walaupun

bersifat parasit benalu berpotensi sebagai tumbuhan obat. Masyarakat menggunakan

untuk bahan obat tradisional (Soejono, 1995). Masyarakat awam umumnya belum

mengetahui bahwa benalu yang hidup menumpang pada tanaman inang banyak

jenisnya antara lain untuk pengobatan, misalnya benalu teh, benalu kelor, benalu

sawo (Pitojo, 1996).

Flavonoid merupakan salah satu golongan fenol alam yang terbesar. Sebenarnya,

flavonoid terdapat dalam semua tumbuhan hijau sehingga pastilah ditemukan pula

(2)

al., (2006) menyatakan bahwa sejumlah tanaman obat yang mengandung flavonoid

telah di laporkan memiliki aktivitas antioksidan, antibakteri, antivirus, antiradang,

antialergi dan antikanker, di antaranya benalu mangga. Benalu merupakan salah satu

tumbuhan yang cukup menjanjikan dan masih membutuhkan eksplorasi lebih lanjut.

Selain dapat digunakan dalam sedian tradisional (jamu), benalu juga berpeluang

dijadikan sebagai fitofarmaka (Artanti et al., 2006). Namun pada setiap jenis benalu

memiliki perbedaan kandungan senyawa metabolit sekunder yang berbeda. Hal ini

disebabkan karena inang benalu yang berbeda mempengaruhi benalu sebagai parasit

baik secara langsung maupun tidak langsung. Karena benalu memperoleh nutrisi dan

senyawa untuk pertahanan dari inang benalu tersebut, banyak bagian-bagian dari

benalu tergantung kualitas inang mereka (Adler, 2002).

Perbedaan kelimpahan kandungan metabolit sekunder benalu juga dipengaruhi oleh

usia sampel, meskipun secara kualitatif kandungan metabolit sekunder sama dan juga

tergantung pada faktor lingkungan dan faktor dalam tumbuhan itu sendiri (Erlyanti,

2012). Kandungan kimia utama dalam benalu adalah flavonoid, tanin, asam amino,

karbohidrat, alkaloid, dan saponin (Pitoyo,1996 dan Kirana et al.,2001).

Dari penelitian sebelumnya telah meneliti daun benalu kopi yaitu pengujian aktivitas

antibakteri menggunakan pelarut metanol dan etil asetat pada konsentrasi 500 mg/ml

dengan zona hambat 16,96 mm dan 15,2 mm terhadap bakteri Staphylococcus aureus

dan pada konsentrasi 500mg/ml dengan zona hambat 17,2 mm dan 16,43 mm

(3)

Benalu duku (Loranthus Sp) adalah salah satu contoh dari beberapa benalu yang

dapat ditemukan pada pohon duku yang berada di kawasan daerah kebun pohon duku

Benteng Hilir, Kecamatan Medan Tembung.Masyarakat tersebut kurang mengetahui

manfaat benalu duku tersebut yang dapat digunakan sebagai pengobatan tradisional

sehingga banyak dibuang karena dianggap merugikan pohon duku yang

ditumpanginya. Benalu duku dapat menghasilkan ekstrak benalu duku menggunakan

pelarut metanol dan etil asetat. Oleh Karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti

aktivitas antibakteri dengan menggunakan metode difusi agar terhadap bakteri

Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dari daun benalu duku yang diperoleh

dari kampung Benteng Hilir, Kecamatan Medan Tembung.

1.2 Perumusan Masalah

Apakah ekstrak etil asetat dari tumbuhan daun benalu duku dapat menghambat

pertumbuhan bakteri Eschericia coli, dan Staphylococcus aureus.

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah ekstrak etil asetat dari tumbuhan daun benalu duku dapat

menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah bahwa ekstrak

flavonoid dari tumbuhan daun benalu duku dapat menghambat pertumbuhan bakteri

(4)

1.5 Lokasi Penelitian

1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari daerah kampung

Benteng Hilir, Kecamatan Medan Tembung.

2. Ekstraksi dan skrining fitokimia daun benalu duku dilakukan di Laboratorium

Pasca Sarjana Kimia FMIPA USU.

3. Uji aktivitas antibakteri dari ekstrak daun benalu duku dilakukan di

Laboratorium Mikrobiologi FMIPA USU.

4. Determinasi daun benalu duku dilakukan di Laboratorium Herbarium FMIPA

USU.

1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara eksperimen laboratorium dan sebagai objek penelitian

adalah daun benalu duku yang berada di kampong Benteng Hilir, Kecamatan Medan

Tembung. Daun benalu duku dipisahkan dari batang dan buahnya, di iris tipis-tipis

kemudian diuji skrining fitokima, dikeringkan dengan cara diangin-anginkan,

dihaluskan dengan menggunakan blender.

Serbuk benalu duku, diekstraksi dengan cara maserasi dengan menggunakan pelarut

metanol selama 3x24 jam, dilakukan perlakuan yang sama sampai pelarut metanol

berwarna jernih, kemudian di tampung filtrat metanol daun benalu duku diuapkan

sampai pelarut metanol habis, sehingga dihasilkan ekstrak kering metanol. Ekstrak

(5)

filtrat etil asetat berwarna jernih, filtrat etil asetat yang dihasilkan diuapkan diatas

penangas air sampai dihasilkan ekstrak kering etil asetat. Ekstrak kering yang

dihasilkan di ekstraksi partisi dengan pelarut metanol dan n-heksana untuk

membebaskan klorofil dan lemak dari ekstrak banalu duku. Diuji skrining fitokimia

untuk ekstrak etil asetat. Diuji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus

Referensi

Dokumen terkait

[r]

DINAS PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN KABUPATEN WONOSOBO TAHUN ANGGARAN

Biaya penyusutan aktiva tetap berwujud tersebut akan berpengaruh terhadap laporan rugi Laba pada tahun 2003, yaitu jika menggunakan metode garis lurus maka laba yang diperoleh

[r]

Dari hasil penelitian yang didapat diketahui bahwa untuk perhitungan harga pokok produksi untuk roti tawar lebih besar menggunakan metode Variabel Costing dibandingkan

mengganggu kinerja SKPD yang bersangkutan, sehingga perlu dilakukan penyesuaian kembali terhadap kode rekening belanja tersebut, maka Penjabaran Anggaran Pendapatan

Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang pada Koridor Utara jalan By Pass mulai dari Simpang Pagai sampai Batas Kota Padang dilakukan oleh Tim Pelaksana

Dalam kegiatan produksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan pasti membutuhkan biaya produksi, mulai dari mengolah bahan sampai menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Dalam