• Tidak ada hasil yang ditemukan

Impression Management Pengemis Di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Impression Management Pengemis Di Kota Medan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Impression Management Pengemis Di kota Medan. Tujuan penelitian untuk menggambarkan symbol verbal dan nonverbal pengemis seta menggambarkan proses Impression Management yang dikosntruksikan oleh pengemis yang berada di kota Medan. Penelitian ini menggunakan. Metode penelitian yang dipilih adalah metode deskriptif kualitatif yaitu untuk menggambarkan bagaimana Impression Management pengemis dikota Medan. Penelitian ini memakai paradigma konstruktivis sebagai pendekatan. Teori yang mendukung adalah Dramaturgi, Konsep Diri, Disonansi Kognitif. Informasi diperoleh melalui observasi dan wawancara mendalam (in depth interview) terhadap informan. Dalam penelitian ini objek penelitia adalah symbol verbal dan nonverbal serta Impression Management yang dilakukan oleh pengemis. Subjek penelitian ditujukan kepada 20 pengemis yang menjadi informan. Dengan menggunakan metode snow ball sampling yaitu pengambilan sampel dengan menentukan satu atau lebih individu dan meminta dia untuk menyebut orang-orang lain yang pada gilirannya dapat ditemui, maka ditetapkanlah duapuluh orang pengemis sebagai Informan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada duapuluh informan tersebut ini ditemukan alas an informan menjadi pengemis karena faktor ekonomi, pengaruh teman dan lingkungan. Pengemis melakukan impression management dengan cara diantaranya mendesain diri, sikap, gaya berbicara dan tampilan saat berada di front stage dan back stage. Teknik analisis

data dalam penelitian ini adalah Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan pengemis selalu mengkonstruksi impression management secara sengaja pada saat berinteraksi dengan calon dermawannya agar mendapatkan belas kasihan.

Kata Kunci :

Dramaturgi, Konsep Diri, Disonansi Kognitif, Pengemis

(2)

ABSTRACT

This study titled Impression Management Beggars In the city of Medan. The aim of research to describe the characteristics of beggars seta describe the process Impression Management constructed by beggars in the city of Medan. This research uses. The research method chosen was a qualitative descriptive method is to describe how the Impression Management of beggars in the city of Medan. The study used the constructivist paradigm as an approach. The theory behind is Dramaturgy, Self-Concept, Cognitive Dissonance. Information obtained through observation and in-depth interviews (in depth interview) against informants. In this study empirically object is Impression Management conducted by beggars. Research subjects addressed to 20 beggars who become informants. By using snow ball sampling method is sampling to determine one or more individuals and asked him to call other people who in turn can be found, then ditetapkanlah twenty beggars as an informant. Based on research conducted in twenty informants was found reasons informant became beggars due to economic factors, the influence of friends and the environment. Beggars do impression management by means of which to design self, attitude, style of speech and the current display is in the front stage and back stage. The techniques of analysis data in this study is Miles and Huberman. The results showed beggars always construct a deliberate impression management when interacting with prospective generosity in order to obtain mercy.

Keyword : Impression Management Beggars

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian bahwa kader yang mempunyai pengetahuan cukup yaitu sebanyak 19 responden (54,3%), motivasi kader sebagian besar adalah cukup sebanyak 16 responden

Manajemen aktif berdasarkan alasan bahwa dengan mempersingkat lamanya waktu kala tiga, bisa mengurangi banyaknya darah yang hilang, dan oleh karena itu mengurangi angka kematian

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, peneliti memberikan saran sebagai berikut: (1) penerapan model kooperatif picture and picture

1) Variabel bebas yaitu tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap, dukungan orang tua, dukungan umi/nyai, dukungan teman dan pemanfaatan sarana prasarana. 2)

Project-based learning is a learning model that provides an opportunity for students to participate actively in making a project within the group or individual

Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program sanitasi total berbasis masyarakat pilar pertama ( Stop BABS) di Desa Purwosari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak

Kepala kantordan seluruh pegawai Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli Utara yang telah memberikan waktu dan saran bagi penulis

 Belia yang melakukan aktiviti khidmat masyarakat mempunyai kebarangkalian yang kurang untuk terlibat dengan pelakuan tidak sihat, lebih merasakan diri mereka dekat