• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PSPI 1201958 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PSPI 1201958 Chapter1"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Fitri Wulan A, 2016

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN MAJALAH DINDING PERPUSTAKAAN DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI SISWA PADA SMP KARTIKA XIX.1 BANDUNG

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perpustakaan seperti sebuah permata yang hilang dan telah ditemukan. Dulu, perpustakaan telah ada bahkan jika ada sekolah, disitu perpustakaan berada. Akan tetapi, perpustakaan dulu hanya sebagai tempat buku saja, bahkan mungkin hanya sebagai pelengkap dunia pendidikan. Kini perpustakaan telah menemukan jati dirinya sebagai agen perubahan (agent of change), tempat berbagai informasi disimpan, dan tempat diciptakannya suatu yang intelektual. Dulu perpustakaan yang dianggap sebagai tempat buku saja, kini berkembang menjadi pusat sumber daya informasi. Artinya, perpustakaan tidak lagi sebagai penyimpanan buku semata, tetapi menjadi tempat pengguna mampu menciptakan lagi sesuatu yang dapat dibaca dan digunakan orang lain, tempat yang mampu menciptakan nilai tambah bagi pengguna yang bermanfaat bagi orang lain. Saat ini perpustakaan dituntut untuk selalu berkembang dalam upaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi pengguna. Perpustakaan tidak dapat dipahami hanya sebagai sebuah gedung atau tempat menyimpan buku semata. Sebagaimana yang kita ketahui perpustakaan yang ada dan berkembang saat ini berfungsi sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, dan pelestarian budaya bangsa. Peran perpustakaan di lingkungan masyarakat saat ini sudah menunjukkan adanya peningkatan, karena kebutuhan pemakai yang semakin hari semakin bertambah. Maka dari itu prinsipnya perpustakaan harus dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang diperlukan oleh pemakainya.

(2)

baik yang tercetak maupun yang terekam dalam berbagai media seperti buku, majalah, surat kabar, film, kaset, tape recorder, video, komputer, dan lain-lain”

Perpustakaan sebagai organisasi pengelola informasi berperan dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi pengunjung perpustakaan, menyediakan dan menyajikan informasi tersebut untuk siap dipergunakan dan diberdayagunakan oleh pengguna perpustakaan dari sumber-sumber informasi yang telah dihimpun. Sebagaimana diungkapkan oleh Suwarno (2010, hlm. 10), “Perpustakaan digambarkan sebagai suatu unit kerja yang substansinya merupakan sumber informasi yang setiap saat dapat digunakan oleh pengguna jasa layanan”.

Perpustakaan kini telah berkembang dan terbagi ke dalam beberapa jenis perpustakaan, hal ini didasari oleh kebutuhan pemustaka yang berbeda. Latar belakang munculnya jenis perpustakaan yaitu karena jenis koleksi yang dilayankan, potensi pemakai, ruang lingkup/ pengaruh lingkungan, serta tujuan terbentuknya perpustakaan. Salah satu jenis perpustakaan yang berkembang saat ini yaitu perpustakaan sekolah. Bafadal (2005, hlm. 4) menyatakan, “Perpustakaan sekolah adalah kumpulan bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan buku (non book materials) yang diorganisasi secara sistematis dalam suatu ruang sehingga dapat membantu murid-murid dan guru-guru dalam proses belajar mengajar di sekolah”. Sedangkan menurut Yusuf & Yaya (2007, hlm. 2) perpustakaan sekolah adalah

“…perpustakaan yang ada di lingkungan sekolah, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat di lingkungan sekolah yang bersangkutan, khususnya para guru dan murid. Perpustakaan berperan sebagai media dan sarana untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan perpustakaan merupakan bagian integral dari program penyelenggaraan pendidikan tingkat sekolah.”

(3)

murid-murid dan guru-guru dalam proses belajar mengajar di sekolah. Peranan perpustakaan dalam menunjang proses belajar mengajar sangat penting, karena perpustakaan merupakan satu unit kerja atau lembaga yang menyediakan sumber-sumber informasi sebagai bahan kegiatan proses belajar mengajar. Tanpa kehadiran perpustakaan, maka kegiatan proses belajar mengajar tidak akan efektif, karena baik guru maupan siswa yang terlibat dalam proses belajar mengajar tersebut tidak memiliki akses yang mudah, cepat, dan luas pada sumber-sumber informasi. Sedemikian pentingnya keberadaan perpustakaan di satu lingkungan pendidikan atau sekolah, sehingga sering dikatakan bahwa perpustakaan merupakan jantungnya pendidikan.

Memenuhi kebutuhan informasi pemustaka merupakan hal yang menarik bagi perpustakaan, karena perpustakaan harus melayani setiap individu yang memiliki karakter berbeda-beda dan tentunya dengan kebutuhan informasi yang beragam, dan pada umumnya kebutuhan informasi itu dilatarbelakangi oleh perkembangan individu maupun lingkungannya. Perpustakaan sebagai lembaga yang beriorientasi melayani penggunanya tentu harus tanggap dengan perubahan dan perkembangan zaman, perpustakaan harus bekerja keras meningkatkan efisiensi dalam menjalankan fungsi sebagai pengelola informasi. Informasi menjadi salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi seperti kebutuhan pokok yang lain, informasi itu dapat diperoleh di perpustakaan dengan cepat dan mudah, dengan perpustakaan yang berfungsi dengan baik dan dikelola secara professional dan proposional maka informasi tersebut dapat terpenuhi.

(4)

kebutuhan yang didasari oleh dorongan untuk memahami dan menguasai lingkungan, memuaskan keingintahuannya, serta penjelajahan”. Hal ini menjelaskan bahwa kebutuhan informasi timbul ketika pengetahuan yang dimiliki dirasakan kurang dengan pengetahuan dari yang dibutuhkan, hal itu dapat dlatarbelakangi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang berasal dari diri pengguna, antara lain: ingin tahu dan menambah wawasan, sedangkan faktor ekternal berasal dari luar diri pengguna, antara lain: menyelesaikan tugas-tugas belajar atau tugas-tugas yang lain.

Munculnya kebutuhan informasi pemustaka yang beragam tersebut dikarenakan adanya faktor-faktor yang melatarbelakangi atau mempengaruhi kebutuhan informasi tiap-tiap pemustaka. Menurut Guha (dalam Puspitadewi dkk., 2012, hlm. 4), “Kebutuhan informasi pengguna dapat dilihat melalui beberapa pendekatan yaitu …current need approach…everyday need approach…exhausting need approach…catching up need approach…”. Jadi kebutuhan informasi pengguna diantaranya yaitu informasi yang mutakhir, informasi yang dibutuhkan sehari-hari, informasi yang menyeluruh, serta informasi yang sekilas. Sedangkan Prawati (dalam Achmad dkk., 2012, hlm. 55) menyatakan,

“Kebutuhan pengguna perpustakaan akan informasi berbeda-beda sesuai dengan latar belakang pencarian informasi, antara lain untuk meningkatkan pengetahuan, mengikuti perkembangan baru, mendukung dan merencanakan penelitian, mengajar, manajemen serta mengutip sitasi bibliografi bagi karya tulis.”

(5)

media yang dilayankan di perpustakaan. Kebutuhan informasi terjadi karena adanya kesenjangan dalam diri manusia antara pengetahuan yang dimiliki dan dengan yang dibutuhkan, kebutuhan informasi juga dapat digambarkan suatu kondisi yang tidak seimbang yang mengakibatkan kekosongan atau kekurangan pengetahuan serta pemahaman yang ada dalam diri manusia dalam menghadapi situasi tertentu untuk dapat mengambil keputusan dan mengurangi rasa ketidakpastian dalam diri individu tersebut.

Kebutuhan informasi merupakan suatu keharusan di jaman sekarang mengingat segala sesuatunya harus dilakukan dengan cepat dan tepat. Apabila kita hendak mengambil sebuah keputusan maka kita mencari dulu informasi tentang hal tersebut. Disinilah informasi tersebut sangat dibutuhkan. Seperti kita ketahui informasi adalah data yang sudah diolah dan memiliki potensi bermanfaat bagi seseorang. Media informasi saat ini berkembang menjadi media cetak baik dalam bentuk buku dan media bukan buku.

Melihat pentingnya manfaat dari proses identifikasi untuk mengetahui dan memahami kebutuhan informasi pemustaka, tenaga perpustakaan seharusnya melakukan identifikasi kebutuhan informasi pemustaka dengan seksama. Jadi tidak berdasarkan perkiraan sendiri bahwa informasi yang diperoleh telah mampu memenuhi kebutuhan pemustaka.

(6)

dijalankan oleh perpustakaan sekolah menurut Rosalin (2008, hlm. 25) yaitu, “Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang berfungsi menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung didalam koleksi perpustakaan dengan para pemakainya”. Hal ini menjelaskan bahwa perpustakaan dapat dimanfaatkan sebagai media penghubung antara koleksi yang dimiliki dengan pengguna perpustakaan, untuk menemukan sumber informasi.

Koleksi merupakan salah satu unsur terpenting di perpustakaan. Perpustakaan akan mampu mendukung misi lembaga induknya yaitu sekolah apabila memiliki koleksi yang handal. Pengguna perpustakaan akan merasakan manfaat dari eksistensi perpustakaan apabila informasi yang dicarinya dapat diperoleh melalui koleksi perpustakaan. Koleksi dan pengguna perpustakaan memiliki hubungan yang erat. Perpustakaan akan berfungsi secara maksimal jika semua potensi yang ada di perpustakaan terutama koleksi yang ada di perpustakaan dapat dimanfaatkan secara optimal dan efisien oleh pengguna. Salah satu koleksi yang terdapat di perpustakaan yaitu majalah. Menurut Tamburaka (2013, hlm. 40),

“Majalah adalah seni atau keterampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun, dan menyajikan informasi tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari secara indah, dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hati nurani khalayaknya”.

(7)

Majalah dinding termasuk kepada bentuk House Journal. Menurut Soemirat & Elvinaro (2012, hlm. 21), “House Journal adalah suatu penerbitan untuk kalangan sendiri (private publication) yang dibedakan dari media massa yang dijual untuk umum (commercial press)”. Jika dikaitkan dengan perpustakaan, house journal merupakan koleksi yang diterbitkan secara khusus oleh perpustakaan bagi pemustaka dilingkungan perpustakaan. Salah satu bentuk house journal adalah majalah dinding. Seperti yang dikatakan oleh Soemirat & Elvinaro (2012, hlm. 23) berikut ini, “The Wall Newspaper merupakan bentuk media komunikasi antar karyawan dalam organisasi/

perusahaan dan berada dilingkungan perusahaan tersebut”. Jika

pembahasannya dikaitkan dengan perpustakaan maka majalah dinding merupakan media komunikasi antar pemustaka dan perpustakaan yang berada pada lingkungan perpustakaan tersebut, misalnya lingkungan sekolah.

Majalah dinding yang diterbitkan memiliki banyak sekali manfaat bagi pembacanya. Nursisto (dalam Santoso, 2011, hlm. 7) menyatakan bahwa ada 7 manfaat yang diberikan oleh majalah dinding, yaitu sebagai berikut:

“Sebagai media komunikasi, sebagai media kreatifitas, sebagai media untuk meningkatkan keterampilan menulis, sebagai media untuk membangun keterampilan membaca, sebagai pengisi waktu, sebagai media untuk melatih kecerdasan berpikir, dan sebagai media untuk melatih berorganisasi”.

Melihat manfaat yang diberikan dari diterbitkannya majalah dinding tersebut, memberikan pengertian bahwa media dapat memberikan perubahan kepada seseorang dilihat dari berbagai aspek. Ardianto (2007, hlm. 50) menyatakan bahwa, “…yang mempengaruhi khalayak bukan apa yang disampaikan oleh media, tetapi jenis media komunikasi yang digunakan oleh khalayak tersebut, baik tatap muka maupun melalui media cetak atau elektronik”.

(8)

jurnalisme, opini, dan sastra, sisanya yang berhubungan dengan kreativitas seni misalnya karikatur, lukisan, dll. Selanjutnya Tamburaka (2013, hlm. 87) menyatakan bahwa, “Konten dari sebuah media massa dalam hal ini majalah terdiri dari lima yaitu: berita, iklan, karikatur, fotografi dan film”. Sedangkan menurut Soemirat (2012, hlm. 37), “Perencanaan isi dalam sebuah penerbitan house journal yaitu berita, feature/ karangan khas, news feature, dan artikel”. Informasi yang menjadi isi/ konten dari majalah dinding harus menjadi informasi yang berkualitas bagi pembacanya. Informasi merupakan hasil pengolahan data yang dapat bermanfaat bagi seseorang dalam pengambilan keputusan.

Berbicara mengenai aktifitas majalah dinding sangat berkaitan erat dengan proses komunikasi, karena pada prinsipnya majalah dinding menyangkut penyebaran informasi yang merupakan penyebaran pesan yang berisi fakta atau suatu data yang sesuai dengan kenyataan dan dapat menimbulkan penjelasan yang benar dan pengertian yang sama saat informasi itu dibaca dan disebarkan.

Definisi pemanfaatan menurut KBBI (2008, hlm. 873), “Pemanfaatan merupakan proses, cara, perbuatan memanfaatkan”. jadi pemanfaatan merupakan suatu aktivitas memanfaatkan sesuatu melalui suatu proses dan cara dengan tujuan tertentu. Pemanfaatan sebuah media penyebaran informasi yaitu majalah dapat dilatarbelakangi oleh beberapa faktor. Mengenai hal ini Handoko (dalam Prawati, 2003, hlm. 27) menyatakan,

“Dari segi pengguna, pemanfaatan majalah di perpustakaan khusus dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi kebutuhan, motif, dan minat pengguna, sedangkan faktor eksternal mencakup kelengkapan koleksi majalah diperpustakaan, keterampilan pustakawan dalam melayani pemakai, dan ketersediaan fasilitas pencarian kembali”.

(9)

Asezao (dalam Dewi, hlm. 3) menyatakan, “Sebagai media, majalah dinding dapat dimanfaatkan sebagai media pendorong siswa dan siswi untuk membaca, menilai dan menanggapi”. Kemudian Ardianto & Erdinaya (dalam Intani dan Nova, 2015, hlm. 234) mengemukakan bahwa, “Jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai pemanfaatan media meliputi frekuensi pemanfaatan dan durasi pemanfaatan, dengan demikian pemanfaatan suatu media dapat diukur melalui frekuensi dan durasi khalayak terhadap suatu penerbitan media yang disebut sebagai intensitas”. Pemanfaatan majalah dinding perpustakaan dimaksudkan untuk menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran dikelas dalam memenuhi kebutuhan informasi siswa dengan penyajian informasi-informasi melalui majalah dinding. Pemanfaatan majalah dinding oleh pemustaka dapat dilihat dari intensitas pemanfaatan, aktivitas pemanfaatan dan faktor-faktor yang melatarbelakangi pemanfaatan majalah dinding perpustakaan tersebut.

Salah satu perpustakaan sekolah yang menyelenggarakan koleksi majalah dinding yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan informasi siswa adalah Perpustakaan SMP Kartika XIX.1 Bandung. Perpustakaan SMP Kartika XIX.1 Bandung merupakan salah satu unit pendukung kegiatan belajar mengajar di kelas. Oleh karena itu Perpustakaan SMP Kartika XIX.1 Bandung berperan dan bertanggungjawab dalam penyediaan bahan pustaka baik buku maupun bukan buku yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran seluruh siswa di sekolah. Perpustakaan SMP Kartika XIX.1 Bandung memiliki koleksi yang beragam dan memiliki topik-topik yang menarik untuk pengguna perpustakaan sekolah. Akan tetapi, banyak dan beragamnya jenis-jenis koleksi perpustakaan belum dapat dijadikan tolak ukur utama untuk menilai terpenuhinya kebutuhan informasi pengguna.

(10)

mempunyai perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Walaupun demikian, dari heterogenitas di antara mereka itu dapat dicari homogenitas atau persamaannya, yaitu diantaranya adalah kesamaan dalam pemikiran dan kebutuhan informasi. Salah satu usaha untuk memenuhi kebutuhan informasi siswanya, maka perpustakaan membuat media informasi yang berupa media internal yaitu majalah dinding perpustakaan. Perpustakaan mengharapkan dampak atau efek yang cukup penting dari penerbitan majalah dinding tersebut, yaitu kebutuhan informasi siswa mengenai pengetahuan yang lebih luas dapat terpenuhi.

Pada Perpustakaan SMP Kartika XIX.1 Bandung, perpustakaan menerbitkan koleksi majalah dinding. Isi dari majalah dinding ini mencakup beberapa konten tentang berbagai pengetahuan yang dapat menambah wawasan pemustaka, tips-tips umum yang dapat meningkatkan pengetahuan pemustaka, menerbitkan informasi yang belum ada pada koleksi perpustakaan dan informasi terkait perkembangan perpustakaan sekolah. Sudah dapat dilihat bahwa majalah dinding ini dijadikan media informasi antara perpustakaan dengan pengguna serta sebaliknya. Majalah dinding pada Perpustakaan SMP Kartika XIX.1 Bandung diletakkan di depan perpustakaan berdekatan dengan pintu masuk perpustakaan, tujuannya agar mudah ditemukan dan dibaca oleh pengguna perpustakaan.

(11)

kesusasteraan yaitu cerpen, puisi, atau pantun sangat menarik perhatian, tema seperti itu mereka jadikan hiburan setelah pembelajaran formal di kelas. Pengelola perpustakaan yang merangkap sebagai guru mata pelajaran mengakui bahwa tidak punya banyak waktu untuk memperbaharui informasi yang ada di mading tersebut, yang seharusnya jadwal pembaharuan informasi di mading satu bulan sekali terkadang mundur dikarenakan waktu pengelola perpustakaan yang disibukan dengan pembelajaran di kelas, selain itu menurut pengelola perpustakaan pembaca mading bisa dikatakan banyak namun membacanya hanya sekilas, dan hanya sedikit siswa yang membaca secara detail informasi yang terdapat pada mading.

Telah banyak penelitian mengenai majalah yang dikaitkan dengan pemenuhan kebutuhan informasi yang telah dilakukan diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Andika Eka Putra tahun 2012 yang berjudul “Hubungan Antara Pencarian Informasi Dalam Majalah Properti Indonesia Dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Perkembangan Properti Di Indonesia.” Hasil penelitiannya mengemukakan bahwa

“Media massa memiliki fungsi memberikan informasi, mendidik, mempengaruhi, dan menghibur sebagai perantara dalam penyampaian informasi ke masyarakat luas. Kebutuhan akan informasi berhubungan dengan tingkat kepuasan menggunakan media dan pengetahuan, kepuasan disini berhubungan dengan kepuasan informasi, kepuasan pribadi, integritas dan iteraksi social, dan hiburan. Sedangkan pengetahuan disini berhubungan dengan kesadaran akan informasi dan pemahaman mengenai informasi tersebut. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara pencarian informasi melalui majalah dengan pemenuhan kebutuhan informasi agen”.

(12)

“Berbagai sarana penyedia informasi terus berusaha untuk meningkatkan penyediaan informasi yang lengkap dan berkualitas, salah satunya dengan mengoptimalkan pemanfaatan media massa untuk mencapai tujuan dan fungsi dari media massa tersebut. Informasi sangat erat kaitannya dengan media massa, media merupakan salah satu alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator terhadap khalayak. Hasil dari penelitian ini yaitu majalah Etakitu dinilai sebagai media yang sangat tepat untuk memenuhi hasrat keingintahuan mereka akan informasi seputar Kota Bogor, pemanfaatan isi konten majalah Etakitu sudah sangat baik karena menampung segudang informasi unik yang mungkin tidak banyak disadari masyarakat”.

Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Dellia Pavilo Aribah tahun 2014 yang berjudul “Hubungan Antara Promosi Perpustakaan Melalui Majalah Dinding Dengan Minat Kunjung Siswa.” Hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa

“Keberadaan suatu promosi perpustakaan erat kaitannya dengan penggunaan media promosi itu sendiri, diera modern seperti sekarang ini banyak sekali media yang bermunculan dan dapat digunakan sebagai media promosi perpustakaan salah satunya yaitu majalah dinding yang isinya ajakan berkunjung ke perpustakaan, membaca buku, laporan kegiatan dan acara yang akan digelar, dll. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang cukup signifikan antara peran promosi perpustakaan melalui majalah dinding dengan peningkatan minat kunjung siswa ke perpustakaan”.

Walaupun hasil dari penelitian terdahulu sama-sama meneliti mengenai majalah, namun dalam penelitian yang akan dilakukan lebih memfokuskan pada majalah dinding dikaitkan dengan pemenuhan kebutuhan informasi, sehingga penelitian yang akan dilakukan berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

(13)

tertarik untuk meneliti mengenai hubungan antara pemanfaatan majalah dinding perpustakaan dengan pemenuhan kebutuhan informasi siswa pada SMP Kartika XIX.1 Bandung.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Rumusan Masalah Umum:

Apakah terdapat hubungan antara pemanfaatan majalah dinding perpustakaan dengan pemenuhan kebutuhan informasi siswa pada SMP Kartika XIX.1 Bandung?

2. Rumusan Masalah Khusus:

a. Apakah terdapat hubungan antara intensitas pemanfaatan majalah dinding perpustakaan dengan pemenuhan kebutuhan informasi siswa pada SMP Kartika XIX.1 Bandung?

b. Apakah terdapat hubungan antara aktivitas pemanfaatan majalah dinding perpustakaan dengan pemenuhan kebutuhan informasi siswa pada SMP Kartika XIX.1 Bandung?

c. Apakah terdapat hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan majalah dinding perpustakaan dengan pemenuhan kebutuhan informasi siswa pada SMP Kartika XIX.1 Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan penelitian ini bertujuan:

1. Tujuan Penelitian Umum:

(14)

2. Tujuan Penelitian Khusus:

a. Mengetahui hubungan antara intensitas pemanfaatan majalah dinding perpustakaan dengan pemenuhan kebutuhan informasi siswa pada SMP Kartika XIX.1 Bandung.

b. Mengetahui hubungan antara aktivitas pemanfaatan majalah dinding perpustakaan dengan pemenuhan kebutuhan informasi siswa pada SMP Kartika XIX.1 Bandung.

c. Mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan majalah dinding perpustakaan dengan pemenuhan kebutuhan informasi siswa pada SMP Kartika XIX.1 Bandung.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka manfaat hasil penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis:

Secara teoritis diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran positif bagi pengembangan Program Studi Perpustakaan dan Ilmu Informasi mengenai kajian tentang majalah dinding perpustakaan, khususnya kegiatan pemanfaatan majalah dinding perpustakaan dan pemenuhan kebutuhan informasi siswa.

2. Manfaat Praktis:

a. Bagi pemustaka atau siswa di sekolah, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam memberikan motivasi untuk siswa lebih bisa mengeksplor kreativitas dan inovasi untuk mengembangkan konten majalah dinding.

(15)

pengembangan koleksi majalah dinding perpustakaan selanjutnya, terutama dalam pengembangan konten dan penyajian majalah dinding. c. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat

dalam memberikan gambaran untuk pengembangan tentang teori yang sama.

d. Bagi lembaga sekolah SMP Kartika XIX.1 Bandung, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada lembaga sekolah dalam kegiatan pemanfaatan koleksi perpustakaan agar siswa dapat memanfaatakan sumber informasi yang telah dilayankan.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Penulisan skripsi ini dibagi dalam V bab seperti dibawah ini.

Bab I berisi pendahuluan yang terdiri atas latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan stuktur organisasi skripsi

Bab II berisi kajian pustaka/ landasan teoritis yang terdiri atas kajian pustaka, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, asumsi dan hipotesis penelitian. Kajian pustaka mempunyai peran yang sangat penting. Kajian pustaka menunjukan kedudukan masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti. Kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoritik dalam menyusun pertanyaan penelitian, tujuan serta hipotetsis.

(16)

Bab IV berisi temuan dan pembahasan, bab ini menyampaikan dua hal utama yaitu; temuan penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dengan berbagai kemungkinan dan bentuknya sesuai dengan urutan rumusan masalah penelitian dan pembahasan temuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.

Referensi

Dokumen terkait

Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategi perusahaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peri- laku Hidup Bersih dan Sehat pada penelitian ini mayoritas berada pada kategori sehat purnama dengan persentase 40%, dengan

total bakteri asam laktat pada yogurt ganyong substitusi sari kacang merah juga dapat dipengaruhi beberapa faktor antara lain lama waktu fermentasi, dan bahan tambahan yang

Pimpinan memberikan petunjuk kepada bawahan, tidak, beliau acuh dan tidak selalu memberikan petunjuk ketika ada persoalan yang di hadapi oleh saya, beliau hanya

Secara komulatif Indeks Nilai Penting makrozoobenthos yang tertinggi di perairan Sungai Tallo adalah Nereis sp, ini menggambarkan bahwa jenis Neris sp mampu bertahan

Dari hasil perhitungan didapatkan total biaya kerusakan lingkungan akibat tumpahan minyak di perairan Cilacap dari skenario yang telah ditentukan adalah Rp.. 1,9 triliun,

Dalam rangka mewujudkan misi ”Meningkatkan dan mendayagunakan sumberdaya kesehatan”, maka ditetapkan kebijakan : Penyediaan tenaga kesehatan di rumah sakit, balai

Deregulasi paket oktober (pakto) dimana kebijakan ini merupakan kebijakan moneter dan perbankan ini memiliki cakupan yang sangat luas dan sangat liberal, di samping karena