REPUBLIK INDONESIA
RANCANGAN AWAL RKP 2018
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/
Kepala Bappenas
KERANGKA PAPARAN
2
PENDAHULUAN
POKOK-POKOK RANCANGAN AWAL RKP 2018
PENDAHULUAN
1
28 November - 9 Desember
2016
Workshop Internal
Bappenas
13 Januari 2017
Temu Konsultasi Triwulanan I
Bappenas-Bappeda dan Koordinasi
Kementerian/Lembaga
Penyampaian tentang Tema, Arah
Kebijakan, dan Prioritas
Pembangunan RKP 2018
Februari 2017
SIDANG KABINET
tentang Rancangan Awal
Rencana Kerja Pemerintah
tahun 2018
21 Februari - 3 Maret 2017
RAKORTEK dengan
Pemerintah Daerah
Konfirmasi, verifikasi, dan
penyepakatan Proyek
Prioritas Nasional
5 April 2016
Sidang Kabinet
tentang Pagu Indikatif
11 April 2017
Rapat Koordinasi Pembangunan
Tingkat Pusat (Rakorbangpus)
dan Temu Konsultasi Triwulanan
II Bappenas-Bappeda
Penyampaian Rancangan Awal RKP
2018 dan Pagu Indikatif 2018 (SB
MenPPN/Bappenas
–
Menkeu)
15 Maret s.d 21 April 2017
Rangkaian Musrenbang Provinsi
Penyampaian masing-masing
prioritas nasional dalam Rancangan
Awal RKP 2018 untuk masing-masing
provinsi
11 - 13 April 20167
Multilateral Meeting
17 - 21 April 2017
Bilateral Meeting
13 - 21 April 2017
Trilateral Meeting I
26 April - 9 Mei 2017
Forum Musrenbang Nasional
4
Mei s.d awal Juni 2017
Sidang Kabinet Penetapan RKP 2018
dan
Penyampaian RKP 2018
kepada DPR RI
Juni 2017
Perpres RKP 2018
Juli 2017
Peluncuran RKP 2018
oleh Presiden
PENDAHULUAN:
5
•
Workshop
Internal
•
Arah Kebijakan
Presiden
Koordinasi
dengan
Mitra K/L
•
Rancangan Awal RKP & Pagu Indikatif
•
Rakorbangpus dan Triwulanan
•
Multilateral & Bilateral Meeting
Rakortek K/L
dengan
Daerah
Musrenbang
Provinsi
Musrenbang
Nasional
e-Planning SIMU
e-Musrenbang
PENDAHULUAN:
6
1. Pendekatan Penyusunan RKP 2018 dilakukan
dengan Perkuatan Pelaksanaan Kebijakan
Money Follow Program
.
2. Penguatan tsb dilaksanakan dengan
Pendekatan
Tematik, Holistik, Integratif, dan
Spasial
dengan memperhatikan pada:
•
Pengendalian perencanaan
•
Perkuatan perencanaan dan penganggaran
untuk RKP 2018
•
Perkuatan perencanaan berbasis kewilayahan
•
Perkuatan integrasi sumber pendanaan.
Tematik
: Penekanan
atau fokus
perencanaan. Sampai
dengan Program Prioritas
Holistik
: pendekatan
menyeluruh dan
komprehensif (hulu
hilir)
Integratif
: integrasi
dalam siapa berbuat
apa, dan integrasi
sumber pendanaan
Spasial
: Keterkaitan
fungsi lokasi dari
berbagai kegiatan yang
terintegrasi
PENDAHULUAN:
RKP
2018
Menajamkan Prioritas
Nasional
Memastikan
pelaksanaan program
Menajamkan Integrasi
Sumber Pendanaan
10 PN dan 30
Program Prioritas
Pengendalian
dilakukan sampai ke
level proyek (satuan 3)
Belanja K/L, Belanja Non
K/L, Belanja Transfer ke
Daerah, PHLN, BUMN,
PINA dan Swasta
7
PENDAHULUAN:
PENGENDALIAN PERENCANAAN
PRIORITAS NASIONAL
Pengembangan Dunia Usaha dan
Pariwisata
PROGRAM PRIORITAS
Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata
KEGIATAN PRIORITAS
1. Pembangunan Sarpras
Transportasi
2. Pembangunan Fasilitas Umum
dalam Kawasan
3. Penyiapan Daya Tarik Wisata
SASARAN, LOKASI DAN PAGU
KEMENTERIAN/LEMBAGA
Target
(Rp M)
Lokasi
KEMENTERIAN PU & PERA
Preservasi dan Pelebaran Jalan Panguruan
-Ambarita - Tomok - Onan Rungu
Pembangunan Jalan Tol Baru Medan
–
Kualanamu
Penyediaan Air Baku Kabupaten Samosir
Revitalisasi Kawasan Danau Toba
25 Km
18 Km
1 Paket
1 Paket
150
250
6,5
9,8
Kab. Samosir
Provinsi Sumatera
Utara
Kab. Samosir
Tersebar
BUMN
Pengembangan Bandar Udara Silangit (AP 1)
1 paket
100,0
Kab. Tapanuli Utara
KEMENTERIAN PARIWISATA
Proyek Promosi produk destinasi wisata Danau Toba
melalui media elektronik, ruang, cetak, dan digital di
Eropa dan Timur Tengah
Proyek Peningatan sarana dan prasarana Akademi
Pariwisata Medan
8 paket
1 unit
10,7
25,0
Luar Negeri
Kota Medan
KEGIATAN PRIORITAS: Pengembangan Danau Toba
Pengendalian akan dilakukan hingga tingkat satuan
3 /
proyek untuk memastikan
rencana dijalankan dengan baik
PROYEK PRIORITAS disusun hingga berbasis kewilayahan
Pembangunan Jalan Tol
Medan
–
Kualanamu
–
Tebing
Tinggi (APBN/PHLN)
Pembangunan
Terminal/Dermaga Pelabuhan
Laut Belawan Phase I & II
(APBN/PHLN)
Preservasi dan Pelebaran
Jalan Tele Panguruan
-Nainggolan - Onan Rungu
(APBN/SBSN)
Preservasi dan Pelebaran
Jalan Panguruan Ambarita
-Tomok - Onan Rungu
(APBN/SBSN)
Pengembangan Bandara
Silangit (BUMN)
CONTOH : Kawasan
Pariwisata Danau Toba
9
Jalan Palipi
–
Parmonangan
(DAK)
Jalan SP.Provinsi-Desa
Hutarihit (DAK)
Penyediaan Air Baku
Kabupaten Samosir (APBN)
Pengembangan
Dunia Usaha dan
Pariwisata
Pengembangan 3
Kawasan
Pariwisata
(Danau Toba)
Pengembangan 3
Kawasan Industri
(KI)
(Sei Mangkei)
Pengembangan 5
Kawasan
Ekonomi Khusus
(KEK)
KEK Maloy
Batuta
Trans-Kalimantan
(MBTK)
•
Pembangunan Terminal/Dermaga Pelabuhan Laut
Belawan Phase I & II (
PHLN
)
•
Preservasi dan Pelebaran Jalan Tele Panguruan
-Nainggolan - Onan Rungu (
SBSN
)
Penyediaan Air Baku Kabupaten Samosir
Revitalisasi Kawasan Danau Toba
PERKUATAN INTEGRASI SUMBER PENDANAAN
Belanja KL
BUMN
Pemerintah Daerah
•
Pembangunan Jalan Tol Tebing Tinggi
–
Pematang Siantar
–
Parapat
•
Pengusahaan Sungai Asahan oleh PJT-I
•
Dana Alokasi Khusus (Penugasan)
•
Pembangunan ruas Simpang Silangit-simpang tiga
muara-muara bakkara
•
Rehabilitasi DI Ujung Pait, Kab. Simalungun
•
APBD
•
Pembangunan jalan prov/kab/kota
•
Peningkatan RSUD Dr Hadrianus Sinaga dari kelas C
menjadi kelas B
•
Pembangunan dermaga khusus pariwisata
Belanja KL
•
Preservasi jalan Lintas Timur Sumatera
•
Pembangunan Fly Over Seimangke,
Pembangunan Jalan KA antara Bandar
Tinggi - Kuala Tanjung (
SBSN
)
KPBU
•
Pengembangan Pelabuhan
Hub Kuala Tanjung
Belanja KL
•
Pembangunan Jalan
Akses KEK Maloy
•
Pembangunan Tangki
Timbun CPO
BUMN
•
Pembangunan Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU) Kaltim
10
Swasta
•
Resor dan spot
–
spot power boat
•
Pengadaan Fasilitas MICE
Swasta
•
Pembangunan Pabrik Pengolahan
Produk Turunan Kelapa Sawit
POKOK
–
POKOK RANCANGAN AWAL
RKP 2018
2
12
KERANGKA MAKRO
Asumsi Ekonomi Makro 2018
INDIKATOR EKONOMI
Range
Titik
Pertumbuhan Ekonomi (%)
5,4-6,1
5,6
Inflasi (%): average
3,5
1
4,0
Nilai Tukar (USD/IDR): average
13.600
–
13.900
13.700
ICP (USD/Barrel)
-
55
Lifting Minyak (ribu barrel/hari)
-
800
Lifting Gas (BOE/hari)
-
1200
Resiko
•
Asumsi ekonomi makro 2018 disusun dengan asumsi terjadi perbaikan pada pertumbuhan ekonomi dan volume
perdagangan dunia.
•
Harga minyak dunia yang lebih tinggi dapat berdampak positif terhadap penerimaan. Namun dapat berdampak juga
pada kenaikan inflasi
Komponen Sisi
Pengeluaran
Pertumbuhan
Tahun 2018 (%)
Baseline
Skenario
PDB
5.2
6.1
- Konsumsi RT
5.2
5.4
- Konsumsi LNPRT
8.2
9.0
- Konsumsi Pemerintah
4.6
4.4
- Investasi (PMTB)
5.5
8.0
- Ekspor
1.3
2.0
- Impor
1.5
2.5
Target Pertumbuhan Ekonomi 2018: Sisi Pengeluaran
Target Pertumbuhan Ekonomi 6,1
Persen
Pengeluaran
Konsumsi RT
5,5%
Konsumsi LNPRT 9,8%
Konsumsi Pem.
5,0%
PMTB
8,0%
Ekspor
2,7%
Impor
2,8%
Konsumsi dan investasi
harus
menjadi pendorong pertumbuhan
Kebutuhan Investasi: Rp 5.082 T
•
Kinerja ekspor masih terbatas seiring dengan lemahnya ekonomi global dan stagnannya harga komoditas. Namun
ekspor jasa akan meningkat, terutama didorong oleh peningkatan pariwisata
•
Impor akan tumbuh lebih cepat dari ekspor, seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi dan permintaan
domestik
Konsumsi pemerintah akan relatif terbatas seiring
ruang fiskal yang sempit, dan prioritas pada
alokasi belanja modal
Sumber
: Hasil Simulasi Bappenas
Komponen Sisi Pengeluaran
Pertumbuhan
Tahun 2018 (%)
Range
Titik
PDB
5,4
–
6,1
5.6
- Konsumsi RT
5,2 - 5,4
5,3
- Konsumsi LNPRT
8,5
–
8,7
8,6
- Konsumsi Pemerintah
3,3
–
4,1
3,8
- Investasi (PMTB)
6,3
–
8,0
6,9
- Ekspor
2,8
–
3,8
3,1
- Impor
3,2
–
4,0
3,5
14
Target Pertumbuhan Ekonomi
5,6 Persen
Konsumsi dan investasi
harus menjadi
pendorong pertumbuhan
TARGET PERTUMBUHAN EKONOMI 2018: SISI PRODUKSI
Sumber
: Hasil Simulasi Bappenas
6
Sektor utama yang memiliki sumbangan terbesar terhadap
pertumbuhan adalah:
Industri pengolahan,
terutama nonmigas
Pertanian
Perdagangan
Konstruksi
Informasi dan
Komunikasi
3
Sektor prioritas yang akan ditingkatkan peranannya terhadap
pertumbuhan dan penciptaan lapangan pekerjaan adalah:
Pariwisata
Jasa
Keuangan
15
Industri pengolahan
Pertanian
Uraian
Pertumbuhan (%)
Peranan
thd PDB (%)
Sumber
Pertum
buhan
(%)
Range
Point
Industri
Pengolahan
5,1
–
5,7
5,3
21,2
1,1
Konstruksi
7,7
–
8,4
7,9
10,2
0,8
Perdagangan
5,6
–
6,3
5,8
13,3
0,8
Informasi dan
Komunikasi
10,5
–
11,9
10,9
5,4
0,6
Jasa Keuangan
10,6
–
11,5
11,0
4,4
0,5
Pertanian
3,6
–
4,0
3,8
12,4
0,5
Transportasi dan
Pergudangan
8,3
–
9,2
8,5
4,2
0,3
Pertambangan dan
Penggalian
1,4
–
1,7
1,6
7,6
0,1
Sumber Kebutuhan Investasi Untuk
Mendorong Pertumbuhan 5,4-6,1 Persen Tahun 2018
Sumber: Hasil simulasi Bappenas
Nilai
(Rp Triliun)
Share
(%)
Total Kebutuhan
Investasi
5.240
100,0
a. Investasi Pemerintah
443
8,5
b. Investasi BUMN
655
12,5
c. Investasi Swasta
4.142
79,0
- PMA dan PMDN
795
15,2
- Swasta Lainnya
3.347
63,8
Kebutuhan Investasi
Sumber
Pembiayaan
Investasi (%)
Total Pembiayaan
100,0
Kredit Perbankan
8,1
Luar Negeri
11,0
Penerbitan Saham
2,0
Penerbitan Obligasi
10,5
Dana Internal BUMN
6,3
Dana Internal
Masyarakat
62,1
Sumber Pembiayaan
Rp
Rp
•
Kapasitas fiskal yang
terbatas
menyebabkan
investasi tidak bisa
bergantung pada
investasi pemerintah
•
Sumber pembiayaan
tahun 2018, harus
berasal dari Swasta
dan juga peran
Dana
Internal
BUMN yang
meningkat
Catatan:
Investasi swasta lainnya adalah investasi: UMKM, sektor
migas, perbankan, lembaga keuangan non bank, asuransi,
sewa guna usaha, serta investasi rumah tangga lainnya
(seperti: pembangunan gedung, rumah, dll)
Catatan:
•
Dana internal masyarakat antara lain mencakup tabungan
individu, tabungan perusahaan dari laba ditahan, dan lain-lain
•
Tidak semua sumber pembiayaan sebagai investasi
KERANGKA FISKAL TAHUN 2018
Pada sisi penerimaan:
Basis Pajak 2018 diupayakan meningkat cukup signifikan
dari 2017 dengan adanya peningkatan basis pajak dari
Tax Amnesty,
dengan rasio perpajakan terhadap PDB
mencapai sekitar 11,0%
Pada sisi belanja:
o
Belanja negara diharapkan meningkat menjadi sekitar
15,2%, yang diarahkan pada sektor produktif (termasuk
belanja daerah)
o
Defisit anggaran akan terjaga pada kisaran 2,2%
Rp
UPAYA PEMERINTAH
Investasi Pemerintah
secara selektif
Fasilitasi Kebijakan untuk
mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Ruang untuk peningkatan terbatas, tetapi
tetap dijaga
dengan merealokasi belanja
non produktif ke belanja investasi
Fokus pada proyek yang
mendorong
produktivitas dan peningkatan aktivitas
sektor swasta
:
a.
Infrastruktur listrik
b.
Infrastruktur transportasi dan logistik
Pelabuhan (penurunan
dwelling time
)
Pergudangan
Jalan
untuk mendukung konektivitas
Peningkatan Investasi Swasta
•
Perlu fokus untuk menghapuskan hambatan berkembangnya swasta di
6 sektor utama
(industri pengolahan nonmigas, pertanian, perdagangan,
konstruksi, informasi telekomunikasi, dan jasa keuangan)
•
Deregulasi peraturan investasi (peningkatan kemudahan berusaha, EoDB
menuju peringkat 40)
•
Pembenahan Iklim investasi di daerah
•
Fasilitasi masalah investasi
(RTRW, infrastruktur, penguatan data potensi
investasi, penyelesaian pengaduan masalah investasi)
•
Pemanfaatan dan penyaluran
dana repatriasi untuk investasi
•
Perbaikan
iklim ketenagakerjaan
: penyempurnaan UU ketenagakerjaan
(harmonisasi UU 13/2003 dengan SJSN)
Menjaga Daya Beli Masyarakat
Reformasi Struktural
18
Untuk mencapai 5,6 persen
Perlu Kerja Keras dan Langkah Konkrit
REKOMENDASI KEBIJAKAN:
19
KONTRIBUSI PEMBANGUNAN WILAYAH PER PULAU TAHUN 2018
UNTUK MENDUKUNG PERTUMBUHAN NASIONAL 5,4-6,1 PERSEN
Wilayah Sumatera
Laju Pertumbuhan Ekonomi
5,35
Tingkat Kemiskinan
10,25
Tingkat Pengangguran Terbuka
4,80
Wilayah Kalimantan
Laju Pertumbuhan Ekonomi
3,59
Tingkat Kemiskinan
5,40
Tingkat Pengangguran Terbuka
5,10
Wilayah Sulawesi
Laju Pertumbuhan Ekonomi
7,83
Tingkat Kemiskinan
9,96
Tingkat Pengangguran Terbuka
4,00
Wilayah Papua
Laju Pertumbuhan Ekonomi
6,81
Tingkat Kemiskinan
25,85
Tingkat Pengangguran Terbuka
3,60
Wilayah Maluku
Laju Pertumbuhan Ekonomi
6,10
Tingkat Kemiskinan
12,52
Tingkat Pengangguran Terbuka
4,90
Wilayah Bali Nusa Tenggara
Laju Pertumbuhan Ekonomi
6,22
Tingkat Kemiskinan
13,87
Tingkat Pengangguran Terbuka
2,80
Wilayah Jawa
Laju Pertumbuhan Ekonomi
5,63
Tingkat Kemiskinan
9,45
Tingkat Pengangguran Terbuka
5,90
Sumber
: Hasil Simulasi Kedeputian Bidang Pengembangan
Regional dan Kedeputian Bidang Kependudukan dan
Ketenagakerjaan, Bappenas
21
SASARAN PEMERATAAN PEMBANGUNAN ANTARWILAYAH
Wilayah
2015
2018
2019
Sumatera
22,21
22,12
22,02
Jawa
58,29
58,59
58,34
Kalimantan
8,15
7,75
7,68
Sulawesi
5,92
6,34
6,43
Bali dan Nusa Tenggara
3,06
3,09
3,10
Maluku
0,52
0,54
0,55
RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH PAPUA TAHUN 2018
Wilayah Papua 2018
Sasaran Laju Pertumbuhan
Ekonomi
6,81
Sasaran Tingkat Kemiskinan
25,85
Sasaran Tingkat Pengangguran
Terbuka
3,60
Sektor-sektor penggerak perekonomian
1. Pertambangan dan Penggalian
2. Konstruksi
3. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
4. Industri Pengolahan
5. Perdagangan besar dan eceran
Lokasi prioritas penurunan tingkat kemiskinan :
1. Provinsi Papua Barat
2. Provinsi Papua
Lokasi prioritas penurunan tingkat pengangguran
tebuka :
1. Provinsi Papua Barat
Kawasan Strategis Prioritas Nasional 2018
Kawasan Strategis Prioritas RPJMN 2015-2019
PEMBANGUNAN JALAN PERBATASAN
• Pembangunan Jalan Oksibil - Towe Hitam
KEK Sorong
KabSorong, Papua Barat
KI Bintuni
Kab. Bintuni, Papua Barat
•Pengembangan Pelabuhan Arar
•Pembangunan dermaga penyeberangan Batanta •Pembangunan Jalan Lingkar
Sorong
•Pembangunan Water Treatment Plant (WTP) Warsamson
Pembangunan Jalur KA Sorong -Manokwari (Pengadaan Lahan)
Pariwisata Raja Ampat
Kab. Raja Ampat, Papua Barat
22
RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH SULAWESI
TAHUN 2018
Wilayah Sulawesi 2018
Sasaran Laju Pertumbuhan
Ekonomi
7,83
Sasaran Tingkat Kemiskinan
9,96
Sasaran Tingkat Pengangguran
Terbuka
4,00
Sektor-sektor penggerak perekonomian
1. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
2. Konstruksi
3. Perdagangan besar dan eceran
4. Industri Pengolahan
5. Pertambangan dan Penggalian
Lokasi prioritas penurunan tingkat kemiskinan :
1. Provinsi Gorontalo
2. Provinsi Sulawesi Tengah
3. Provinsi Sulawesi Tenggara
4. Provinsi Sulawesi Barat
Lokasi prioritas penurunan tingkat pengangguran
tebuka :
1. Provinsi Sulawesi Utara
2. Sulawesi Selatan
Kawasan Strategis Prioritas Nasional 2018
Kawasan Strategis Prioritas RPJMN 2015-2019
KEK Bitung
Kab. Bitung, Sulut
KI Morowali
Kab.Morowali, Sulteng
KI Bantaeng
Kab.Bantaeng, Sulsel
Pariwisata
Wakatobi
Sulawesi TenggaraPariwisata Tana
Toraja
Sulawesi Selatan
•Flyover akses dari KEK ke Pelabuhan Bitung •Pembangunan Waste Water Treatment
Plant Kawasan Industri/Kawasan Ekonomi Khusus Bitung
•Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang di Sekitar KEK
•Pembangunan Water Treatment Plant Kawasan Industri Bantaeng
•Preservasi Jalan Bantaeng - Bulukumba 29 KM
•Pembangunan Jalan Poros, Jalan Lingkungan dan Gapura Kawasan Industri Bantaeng 30 KM
•Pelebaran Jalan Pelabuhan Bungku - Kawasan Industri KI Morowali 42 KM •Pembangunan Gedung
Politeknik Tahap 4 3.600 m2
Jalan Bebas Hambatan Manado-Bitung
Pembangunan Bandara Morowali
Jalur Kereta Api
Manado-Bitung (Pengadaan Lahan)
Pembangunan Jalur KA Trans Sulawesi antara Makassar-Parepare Segmen
2 (Barru-Parepare) (SBSN)
RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN TAHUN 2018
Wilayah Kalimantan 2018
Sasaran Laju Pertumbuhan
Ekonomi
3,59
Sasaran Tingkat Kemiskinan
5,40
Sasaran Tingkat Pengangguran
Terbuka
5,10
Pelabuhan Banjarmasin
Sektor-sektor penggerak perekonomian
1. Pertambangan dan Penggalian
2. Industri Pengolahan
3. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
4. Konstruksi
5. Perdagangan besar dan eceran
Lokasi prioritas penurunan tingkat kemiskinan :
1. Provinsi Kalimantan Barat (tingkat
kemiskinan moderat)
2. Provinsi Kalimantan Utara (tingkat
Kemsikinan Moderat)
Lokasi prioritas penurunan tingkat pengangguran
tebuka :
1. Provinsi Kalimantan Timur
2. Provinsi Kalimantan Utara
KI. Landak/Ketapang
Kab. Lombok Tengah, NTB
KI Jorong
Kab. Tanah Laut, Kalses
KI Batulicin
Kab. Tanah Bumbu, Kalsel
KEK. MBTK
Kab. Kutai Timur , Kaltim
• Pembangunan Pelabuhan CPO Maloy • Peningkatan Jalan Nasional Simpang Perdau
- Batu Ampar
• Peningkatan Jalan Nasional Simpang Perdau
–Maloy
• Pembanguan Jalan Akses KEK Maloy
Jalan Bebas Hambatan Balikpapan - Samarinda
Kawasan Strategis Prioritas Nasional 2018
Kawasan Strategis Prioritas RPJMN 2015-2019
Pembangunan Jalur KA Balikpapan –Samarinda
(pembebasan lahan) Pembangunan Jembatan
Landak II PENINGKATAN STRUKTUR JALAN RUAS TUMBANG TALAKEN-TUMBANG JUTUH
PEMBANGUNAN JALAN PERBATASAN :
• Pembangunan Jalan Bts. Kec. Sekayan/Entikong - Rasau 2 • Pembangunan Jalan Bts. Kec. Siding/Seluas–Bts. Kec.
Sekayam/Entikong
• Pembangunan Jalan Perbatasan Prov Kalbar Ruas Nanga Era -Batas Prov. Kaltim
• Pembangunan Jalan Perbatasan Prov Kalbar Ruas Nanga Pinoh -Ela Hilir - Batas Prov. Kalteng
• Pembangunan Jalan Perbatasan Prov Kalbar Ruas Rasau - Sepulau - Batas Kapuas Hulu/Sintang
• Pembangunan Jalan Perbatasan Prov Kalbar Ruas Temajok -Badau
25
26
FUNGSI UTAMA KERANGKA PENDANAAN
FOKUS
pada
belanja
publik
MEMPERKUAT
money
follow
program
INTEGRASI
antar sektor
dan antar
Sumber
–
Sumber
pendanaan
1
2
3
27
STRUKTUR DANA TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA
TAHUN 2018
Transfer
ke Daerah
Dana
Perimbangan
Dana Otonomi
Khusus dan
Dana
Keistimewaan
D.I.Yogyakarta
Dana
BagiHasil
Dana
AlokasiUmum
Pajak
SDA
DAK Non
Fisik
DAK Fisik
Dana Insentif
Daerah
DAK Reguler
DAK
Penugasan
Transfer ke Daerah
dan Dana Desa
Dana Desa
28
ARAH KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK
TAHUN 2018
•
Terdapat
penambahan 4 bidang DAK
Reguler baru
yaitu
Air Minum dan Sanitasi
untuk mendukung pemenuhan target
pelayanan dasar (SPM) serta
Pasar dan
Jalan
untuk mendukung ketersediaan
sarpras dalam mendukung pencapaian
Program Presiden Ekonomi Berkeadilan.
•
Terdapat penambahan
3 bidang DAK
Afirmasi baru yaitu Pendidikan, Air
Minum, dan Sanitasi
, untuk menunjang
pelayanan dasar di wilayah afirmasi, menu
dimungkinkan sama dengan DAK Reguler,
tetapi lokasinya dikunci.
•
Selain 8 bidang DAK Penugasan Eksisting
Tahun 2017, terdapat penambahan
1
bidang DAK dari Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan yang sebelumnya
berada di bawah Bidang DAK Penugasan
Irigasi dan Sanitasi Tahun 2017.
Pemisahan
bidang DAK dilakukan agar implementasi
kegiatan dapat berlangsung lebih baik
dibandingkan tahun 2017.
•
Terdapat bidang
–
bidang yang
kemungkinan sama atau terdapat di lebih
dari 2 jenis DAK, namun berbeda dalam
fokus menu kegiatan dan lokasinya
.
DAK TA.2018
DAK REGULER
DAK AFIRMASI
DAK PENUGASAN
Tujuan: Untuk penyediaan pelayanan dasar
sesuai UU No. 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah dengan target
pemenuhan Standar Pelayanan Minimal
(SPM)
dan mendukung
ketersediaan sarana
dan prasarana untuk pencapaian Program
Presiden Ekonomi Berkeadilan
Tujuan: Mempercepat pembangunan
infrastruktur dan pelayanan dasar
yang
fokus pada Lokasi Prioritas
(Kecamatan)
pada Kab/Kota yang termasuk kategori
daerah perbatasan, kepulauan, tertinggal,
dan transmigrasi (
Area/Spatial Based
).
Tujuan: Mendukung Pencapaian Prioritas
Nasional Tahun 2018 yang menjadi
kewenangan Daerah dengan lingkup
kegiatan yang spesifik serta lokasi
prioritas tertentu.
1. Pendidikan
10. Pariwisata
1. Kesehatan (Puskesmas)
1. Pendidikan (SMK)
2. Kesehatan dan
KB
11. Jalan
2. Perumahan dan Permukiman
2. Kesehatan (RS Rujukan dan RS
Pratama)
3. Air Minum
3. Transportasi
3. Air Minum
4. Sanitasi
4. Pendidikan
4. Sanitasi
5. Perumahan dan
Permukiman
5. Air Minum
5. Jalan
6. Pasar
6. Sanitasi
6. Irigasi
7. IKM
7. Pasar
8. Pertanian
8. Energi Skala Kecil
9. Kelautan dan
Perikanan
29
LANGKAH PENYEMPURNAAN KEBIJAKAN DAK FISIK TAHUN 2018 :
PENGUSULAN DAK FISIK TAHUN 2018 MELALUI APLIKASI
E-PLANNING
02
03
01
Instruksi
Presiden
01
Satu Portal Aplikasi
Pengusulan DAK
Fisik
02
Sosialisasi
Aplikasi
e-Planning DAK
03
04
Instruksi Bapak Presiden RI mengenai
“Satu
usulan
dengan menggunakan teknologi
informasi”
;
Penyusunan aplikasi
e-planning
DAK ini menjadi
satu portal pengusulan DAK Fisik dari pemerintah
daerah
yang
dapat
diakses
oleh
seluruh
stakeholder
(lintas K/L dan lintas Pemerintah
Daerah).
Dilakukan pengintegrasian
e-planning
DAK
ke
e-planning
Bappenas.
Aplikasi
e-planning
DAK Fisik ini akan disinkronkan
dengan sistem serupa di K/L Pengampu DAK.
04
Pengintegrasian
Aplikasi Kementerian
RANCANGAN JADWAL PROSES PENYUSUNAN KEBIJAKAN DAK FISIK
TA. 2018
30
Desember 2016
20 Februari 2017
10-21 April 2017
Juli-Agustus 2017
Tujuan:
Membahas dan menyepakati arah kebijakan dan Bidang DAK Tahun 2018
Peran:
Bappenas (Melalui RAPIM)
Tujuan:
Sosialisasi arah kebijakan, bidang, dan menu kegiatan DAK sekaligus bimbingan teknis penggunaan aplikasi e-planning DAK kepaada Pemda
Peran:
Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis
Tujuan:
Konfirmasi hasil penilaian proposal usulan DAK kepada daerah, serta
pembahasan menu dan lokus DAK Peran:
Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis, DPD
RAPIM
Penentuan
Bidang DAK
Trilateral Meeting
DAK
23 Maret 2017
Sosialisasi aplikasi
e-planning DAK
Forum Konfirmasi
Bersama Pusat-Daerah
Rakor Pusat II
Okt 2017
Penetapan Perpres Pagu Alokasi DAK
November 2017
Tujuan:
Alokasi ditetapkan yang akan memuat alokasi, menu, dan lokus prioritas
Peran:
Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis
Tujuan:
Penetapan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis DAK Tahun 2018 kepada daerah
Peran:
Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis
Penilaian Proposal Usulan
DAK
Penyampaian Proposal
oleh Daerah
April-Mei 2017
Tujuan:
Menilai proposal usulan DAK berdasarkan format penilaian (lokasi prioritas, kriteria teknis, serta rekomendasi menu dan lokus) yang telah
ditetapkan dalam Trilateral Meeting DAK
Peran:
Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis
Penyusunan
Rancangan Awal Juknis
dan Juklak
Sept 2017
Tujuan:
Penyusunan draft awal petunjuk teknis pelaksanaan DAK berdasarkan hasil kesepakatan dalam TM DAK
Peran:
Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis
Tujuan:
Penyesuaian Lokus Kegiatan, menu dengan Pagu Definitif per Daerah
Peran:
Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis
Penetapan Perpres
Juknis
Desember 2017
Sept 2017
Tujuan:Pembahasan Materi TKDD dalam RUU APBN fan Nota Keuangan
Peran:
DPR RI, Bappenas & Kemenkeu
Rapat Panja TKDD
Rapat Paripurna
DPR RI
Oktober 2017
Tujuan:
Penyampaian hasil pembahasan
Peran:
DPR RI, Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis
Penetapan Prioritas
Nasional
Tujuan:
Penetapan PN, PP, dan KP untuk tahun 2018
Peran:
Bappenas
Tujuan:
Membahas dan menyepakati kebijakan sasaran, menu, lokasi prioritas, dan kriteria teknis DAK
Peran:
Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis
Tujuan:
Penerimaan proposal usulan sekaligus
melakukan verifikasi awal terkait kelengkapan proposal (rekapitulasi usulan, usulan per bidang, dan data teknis) melalui sistem e-planning
Peran:
Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis
Mei-Juni 2017
Rakor Pusat
Tujuan:
Penyesuaian Lokus Kegiatan, menu dengan Pagu Indikatif
Peran:
Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis
Agustus 2017
Konsolidasi dan Uji Coba Sistem E-Planning untuk Proposal DAK
30-31 Maret 2017
Tujuan:
Finalisasi sistem e-planning sebagai portal utama pengusulan proposal DAK oleh Daerah
Peran:
Bappenas, Kemenkeu.
Sidang DPOD terkait
Kebijakan DAK
Tujuan:
Penyampaian kebijakan DAK 2018 sebelum dibahas bersama legislatif Peran:
DPOD, Kemendagri, Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis
31
32
•
Program pembangunan nasional untuk pencapaian sasaran RPJMN 2015
–
2019 sesuai
Tema Pembangunan RKP 2018
•
10 Prioritas Nasional dan 30 Program Prioritas
•
Direncanakan hingga tingkat proyek satuan 3 dengan lokasinya
(Provinsi/Kabupaten/Kota) sehingga dapat dikendalikan
•
Revisi proyek prioritas harus mendapat persetujuan Bappenas dan KemKeu
•
Contoh : Pembangunan KEK Sorong:
•
Proyek Peningkatan Struktur Jalan Lingkar Sorong - Pelabuhan Arar (KemPUPERA)
•
Proyek Pembangunan Dermaga Penyeberangan Kota Sorong (KemHub)
33
Revolusi Mental
Kesetaraan Gender
Perubahan Iklim
Tata kelola Pemerintahan
yang Baik Pemerataan
=Pengarusutamaan/ Mainstreaming
X. POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN & KEAMANAN
27. Penguatan Pertahanan 29, Kepastian Hukum 28. Stabilitas Politik dan Keamanan 30. Reformasi Birokrasi
IV. PENGEMBANGAN DUNIA USAHA DAN PARIWISATA
8. Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata (dari 10)
9. Pengembangan 5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) (dari 10)
10. Pengembangan 3 Kawasan Industri (KI) (dari 14)
11. Perbaikan Iklim Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja
12. Peningkatan Ekspor Barang dan Jasa Bernilai Tambah Tinggi
V. KETAHANAN ENERGI
13. EBT dan Konservasi Energi 14. Pemenuhan Kebutuhan Energi
VI. KETAHANAN PANGAN
15. Peningkatan Produksi pangan 16. Pembangunan sarana dan prasarana
pertanian (termasuk irigasi)
I. PENDIDIKAN
1. Pendidikan Vokasi 2. Peningkatan kualitas guru
II. KESEHATAN
3. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak
4. Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit 5. Preventif dan Promotif
(Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)
III. PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
6. Penyediaan Perumahan Layak
7. Air Bersih dan Sanitasi
VII. PENANGGULANGAN KEMISKINAN
17. Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran
18. Pemenuhan Kebutuhan Dasar 19. Perluasan Akses Usaha Mikro, Kecil,
dan Koperasi
VIII. INFRASTRUKTUR, KONEKTIVITAS, DAN KEMARITIMAN
20. Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi (darat, laut, udara, dan inter-moda)
21. Pengembangan Telekomunikasi dan Informatika
IX. PEMBANGUNAN WILAYAH
22. Pembangunan Wilayah Perbatasan dan Daerah Tertinggal
23. Pembangunan Perdesaan 24. Reforma Agraria
25. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana (a.l Kebakaran Hutan) 26. Percepatan Pembangunan Papua
PRIORITAS KHUSUS
Asian Games dan Asian Para Games
RANCANGAN TEMA, PRIORITAS NASIONAL DAN PROGRAM PRIORITAS RKP 2018
TEMA RENCANA KERJA PEMERINTAH 2018 :
Memacu Investasi dan Infrastruktur Untuk Pertumbuhan dan Pemerataan
Peningkatan Kualitas
Money Follow Program
dengan pendekatan Holistik, Tematik, Integratif dan Spasial
KEBIJAKAN PRIORITAS NASIONAL PENANGGULANGAN KEMISKINAN
PKH bagi 6 juta
Keluarga Termiskin
Bantuan pendidikan bagi
19.7 juta anak usia sekolah
bagi keluarga sangat miskin
dan miskin
Rastra/Bantuan Pangan
Non-Tunai bagi keluarga
sangat miskin, miskin
dan rentan
Bantuan iuran kesehatan
bagi 94.4 juta penduduk
miskin dan rentan
(termasuk bayi baru lahir)
Subsidi energi bagi
masyarakat sangat
miskin, miskin dan rentan
Perluasan kepersetaan
Jaminan Kesehatan dan
Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan
Jaminan dan Bantuan
Sosial Tepat Sasaran
Pemenuhan
Kebutuhan Dasar
Perluasan Akses Usaha
Mikro, Kecil, dan Koperasi
Percepatan
kepemili-kan identitas hukum
(akta kelahiran, NIK)
Penyediaan infrastruktur
dasar: sanitasi, air minum,
jalan, jembatan
Bantuan pembiayaan
KPR swadaya,
sejahtera tapak, dan
satuan rumah susun
Penyediaan rumah
bagi masyarakat
berpenghasilan
rendah
UMKM dan Koperasi sebagai penggerak
Ekonomi rakyat
Pengembangan sarana dan
prasarana usaha bagi UMKM
Fasilitasi sertifikasi,
standardisasi, merek, dan
pengemasan
Akses UMKM
untuk mendapat kredit
Perbaikan tata kelola dan
kelembagaan koperasi
Registrasi usaha skala mikro
dan kecil
Penyaluran bantuan sosial kartu
kombo untuk mendukung
inklusi keuangan
Penajaman target wilayah
(prioritas kantong-kantong
kemiskinan)
Mendorong usaha mikro dan
kecil
naik kelas
Terfasilitasinya akses
terhadap pelayanan
kesehatan untuk
mengurangi angka
stunting
35
HIGHLIGHT
PRIORITAS NASIONAL PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Sasaran Prioritas :
Menurunkan tingkat kemiskinan pada kisaran 9,0-10,0 persen; Tingkat pengangguran menjadi 5,3-5,5 persen, dan gini rasio 0,38
Program Prioritas Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran
1. Bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI)
Rp. 26,5 T
2. Penyaluran Bantuan Tunai Bersyarat (PKH)
Rp. 17,2 T
3. Penyaluran Bantuan Pangan
Rp. 21,2 T
a) Bantuan Pangan Non-Tunai/ BPNT
b) Subsidi RASTRA
4. Bantuan Pendidikan Melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Rp. 12,9 T
a) Siswa MI, MTs, MA/Ulya
b) Siswa SD, SMP, SMA, SMK
5. Subsidi Energi Tepat Sasaran
Rp. 44,5 T
(angka sementara)
a) Subsidi listrik daya 450 VA dan 900 VA
b) Subsidi LPG 3 kg
Sebaran Pelaksanaan BPNT berdasarkan Kesiapan Infrastruktur & Agen Bank
Sebaran Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH)
Jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
36
Peningkatan kontribusi sektor pariwisata, peningkatan daya saing tiga kawasan pariwisata, dan peningkatan kesiapan
destinasi wisata prioritas lainnya
Percepatan pengembangan lima Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) prioritas berbasiskan potensi ekonomi wilayah
Percepatan pembangunan Kawasan Industri (KI) terutama di luar Jawa berdasarkan keunggulan wilayah
Pembenahan iklim investasi di pusat dan daerah
Penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya didorong dengan peningkatan iklim ketenagakerjaan dan hubungan industrial
Pengembangan keahlian tenaga kerja
Peningkatan populasi dan daya saing industri, dan penguatan pertumbuhan ekonomi kreatif
Peningkatan perdagangan luar negeri
KEBIJAKAN PRIORITAS NASIONAL
PENGEMBANGAN DUNIA USAHA &
Highlight
Program Prioritas Pengembangan 5 KEK
KEK Sorong
Pembangunan Jembatan akses pelabuhan Arar (225 meter)
Rp. 100,0 M
KemenPUPR
Pembangunan Dermaga Penyeberangan Kota Sorong
Rp. 45 M
Kemenhub
Penyusunan Peta Dasar Skala 1:5.000 untuk Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) di sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (185 NLP)
Rp. 17 M
BIG
KEK Tanjung Kelayang
Pelebaran Jalan Tanjung Pandan - Sp. Empat Sijuk (Akses Bandara) (10 Km)
Rp 90 M
Kemen PUPR
Pengembangan Pelabuhan Tanjung Pandan
Rp. 100 M
Kemenhub
Penyusunan Peta Dasar Skala 1:5.000 untuk Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) di sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (106 NLP)
Rp. 10 M
BIG
KEK Bitung
Pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung Seksi 1 (6 Km)
Rp 770 M
KemenPUPR
Penyusunan Data Batimetri dan Garis Pantai (2000 Line Km)
Rp. 1,7 M
BIG
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang di Sekitar KEK
Rp. 1,5 M
Kemen ATR
KEK MBTK
Pengembangan Bandara Sangatta
Rp. 55,0 M
Kemenhub
Pembangunan Pelabuhan Maloy
Rp 55 M
Kemenhub
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang di Sekitar KEK
Rp. 1,5 M
Kemen ATR
KEK Morotai
Pembangunan Jalan Sofifi
–
Wayabula
Rp 100 M
KemenPUPR
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) MPP Tobelo (10 MW)
Rp. 135 M
KemenESDM
Pembangunan Bandar Udara Pitu
Rp. 74 M
Kemenhub
Sasaran Prioritas :
Terbangunnya 5 KEK: KEK Sorong. KEK Tanjung Kelayang, KEK Bitung, KEK Maloy Batuta Trans-Kalimantan (MBTK), KEK Morotai
KEK Bitung
Indust rial Area P o r t A r e a
KEK Maloy