• Tidak ada hasil yang ditemukan

01 Menteri PPN Paparan Rancangan Awal RKP 2018 Update Bu Winny

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "01 Menteri PPN Paparan Rancangan Awal RKP 2018 Update Bu Winny"

Copied!
145
0
0

Teks penuh

(1)

REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN AWAL RKP 2018

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/

Kepala Bappenas

(2)

KERANGKA PAPARAN

2

PENDAHULUAN

POKOK-POKOK RANCANGAN AWAL RKP 2018

(3)

PENDAHULUAN

1

(4)

28 November - 9 Desember

2016

Workshop Internal

Bappenas

13 Januari 2017

Temu Konsultasi Triwulanan I

Bappenas-Bappeda dan Koordinasi

Kementerian/Lembaga

Penyampaian tentang Tema, Arah

Kebijakan, dan Prioritas

Pembangunan RKP 2018

Februari 2017

SIDANG KABINET

tentang Rancangan Awal

Rencana Kerja Pemerintah

tahun 2018

21 Februari - 3 Maret 2017

RAKORTEK dengan

Pemerintah Daerah

Konfirmasi, verifikasi, dan

penyepakatan Proyek

Prioritas Nasional

5 April 2016

Sidang Kabinet

tentang Pagu Indikatif

11 April 2017

Rapat Koordinasi Pembangunan

Tingkat Pusat (Rakorbangpus)

dan Temu Konsultasi Triwulanan

II Bappenas-Bappeda

Penyampaian Rancangan Awal RKP

2018 dan Pagu Indikatif 2018 (SB

MenPPN/Bappenas

Menkeu)

15 Maret s.d 21 April 2017

Rangkaian Musrenbang Provinsi

Penyampaian masing-masing

prioritas nasional dalam Rancangan

Awal RKP 2018 untuk masing-masing

provinsi

11 - 13 April 20167

Multilateral Meeting

17 - 21 April 2017

Bilateral Meeting

13 - 21 April 2017

Trilateral Meeting I

26 April - 9 Mei 2017

Forum Musrenbang Nasional

4

Mei s.d awal Juni 2017

Sidang Kabinet Penetapan RKP 2018

dan

Penyampaian RKP 2018

kepada DPR RI

Juni 2017

Perpres RKP 2018

Juli 2017

Peluncuran RKP 2018

oleh Presiden

PENDAHULUAN:

(5)

5

Workshop

Internal

Arah Kebijakan

Presiden

Koordinasi

dengan

Mitra K/L

Rancangan Awal RKP & Pagu Indikatif

Rakorbangpus dan Triwulanan

Multilateral & Bilateral Meeting

Rakortek K/L

dengan

Daerah

Musrenbang

Provinsi

Musrenbang

Nasional

e-Planning SIMU

e-Musrenbang

PENDAHULUAN:

(6)

6

1. Pendekatan Penyusunan RKP 2018 dilakukan

dengan Perkuatan Pelaksanaan Kebijakan

Money Follow Program

.

2. Penguatan tsb dilaksanakan dengan

Pendekatan

Tematik, Holistik, Integratif, dan

Spasial

dengan memperhatikan pada:

Pengendalian perencanaan

Perkuatan perencanaan dan penganggaran

untuk RKP 2018

Perkuatan perencanaan berbasis kewilayahan

Perkuatan integrasi sumber pendanaan.

Tematik

: Penekanan

atau fokus

perencanaan. Sampai

dengan Program Prioritas

Holistik

: pendekatan

menyeluruh dan

komprehensif (hulu

hilir)

Integratif

: integrasi

dalam siapa berbuat

apa, dan integrasi

sumber pendanaan

Spasial

: Keterkaitan

fungsi lokasi dari

berbagai kegiatan yang

terintegrasi

PENDAHULUAN:

(7)

RKP

2018

Menajamkan Prioritas

Nasional

Memastikan

pelaksanaan program

Menajamkan Integrasi

Sumber Pendanaan

10 PN dan 30

Program Prioritas

Pengendalian

dilakukan sampai ke

level proyek (satuan 3)

Belanja K/L, Belanja Non

K/L, Belanja Transfer ke

Daerah, PHLN, BUMN,

PINA dan Swasta

7

PENDAHULUAN:

(8)

PENGENDALIAN PERENCANAAN

PRIORITAS NASIONAL

Pengembangan Dunia Usaha dan

Pariwisata

PROGRAM PRIORITAS

Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata

KEGIATAN PRIORITAS

1. Pembangunan Sarpras

Transportasi

2. Pembangunan Fasilitas Umum

dalam Kawasan

3. Penyiapan Daya Tarik Wisata

SASARAN, LOKASI DAN PAGU

KEMENTERIAN/LEMBAGA

Target

(Rp M)

Lokasi

KEMENTERIAN PU & PERA

Preservasi dan Pelebaran Jalan Panguruan

-Ambarita - Tomok - Onan Rungu

Pembangunan Jalan Tol Baru Medan

Kualanamu

Penyediaan Air Baku Kabupaten Samosir

Revitalisasi Kawasan Danau Toba

25 Km

18 Km

1 Paket

1 Paket

150

250

6,5

9,8

Kab. Samosir

Provinsi Sumatera

Utara

Kab. Samosir

Tersebar

BUMN

Pengembangan Bandar Udara Silangit (AP 1)

1 paket

100,0

Kab. Tapanuli Utara

KEMENTERIAN PARIWISATA

Proyek Promosi produk destinasi wisata Danau Toba

melalui media elektronik, ruang, cetak, dan digital di

Eropa dan Timur Tengah

Proyek Peningatan sarana dan prasarana Akademi

Pariwisata Medan

8 paket

1 unit

10,7

25,0

Luar Negeri

Kota Medan

KEGIATAN PRIORITAS: Pengembangan Danau Toba

Pengendalian akan dilakukan hingga tingkat satuan

3 /

proyek untuk memastikan

rencana dijalankan dengan baik

(9)

PROYEK PRIORITAS disusun hingga berbasis kewilayahan

Pembangunan Jalan Tol

Medan

Kualanamu

Tebing

Tinggi (APBN/PHLN)

Pembangunan

Terminal/Dermaga Pelabuhan

Laut Belawan Phase I & II

(APBN/PHLN)

Preservasi dan Pelebaran

Jalan Tele Panguruan

-Nainggolan - Onan Rungu

(APBN/SBSN)

Preservasi dan Pelebaran

Jalan Panguruan Ambarita

-Tomok - Onan Rungu

(APBN/SBSN)

Pengembangan Bandara

Silangit (BUMN)

CONTOH : Kawasan

Pariwisata Danau Toba

9

Jalan Palipi

Parmonangan

(DAK)

Jalan SP.Provinsi-Desa

Hutarihit (DAK)

Penyediaan Air Baku

Kabupaten Samosir (APBN)

(10)

Pengembangan

Dunia Usaha dan

Pariwisata

Pengembangan 3

Kawasan

Pariwisata

(Danau Toba)

Pengembangan 3

Kawasan Industri

(KI)

(Sei Mangkei)

Pengembangan 5

Kawasan

Ekonomi Khusus

(KEK)

KEK Maloy

Batuta

Trans-Kalimantan

(MBTK)

Pembangunan Terminal/Dermaga Pelabuhan Laut

Belawan Phase I & II (

PHLN

)

Preservasi dan Pelebaran Jalan Tele Panguruan

-Nainggolan - Onan Rungu (

SBSN

)

Penyediaan Air Baku Kabupaten Samosir

Revitalisasi Kawasan Danau Toba

PERKUATAN INTEGRASI SUMBER PENDANAAN

Belanja KL

BUMN

Pemerintah Daerah

Pembangunan Jalan Tol Tebing Tinggi

Pematang Siantar

Parapat

Pengusahaan Sungai Asahan oleh PJT-I

Dana Alokasi Khusus (Penugasan)

Pembangunan ruas Simpang Silangit-simpang tiga

muara-muara bakkara

Rehabilitasi DI Ujung Pait, Kab. Simalungun

APBD

Pembangunan jalan prov/kab/kota

Peningkatan RSUD Dr Hadrianus Sinaga dari kelas C

menjadi kelas B

Pembangunan dermaga khusus pariwisata

Belanja KL

Preservasi jalan Lintas Timur Sumatera

Pembangunan Fly Over Seimangke,

Pembangunan Jalan KA antara Bandar

Tinggi - Kuala Tanjung (

SBSN

)

KPBU

Pengembangan Pelabuhan

Hub Kuala Tanjung

Belanja KL

Pembangunan Jalan

Akses KEK Maloy

Pembangunan Tangki

Timbun CPO

BUMN

Pembangunan Pembangkit Listrik

Tenaga Uap (PLTU) Kaltim

10

Swasta

Resor dan spot

spot power boat

Pengadaan Fasilitas MICE

Swasta

Pembangunan Pabrik Pengolahan

Produk Turunan Kelapa Sawit

(11)

POKOK

POKOK RANCANGAN AWAL

RKP 2018

2

(12)

12

KERANGKA MAKRO

(13)

Asumsi Ekonomi Makro 2018

INDIKATOR EKONOMI

Range

Titik

Pertumbuhan Ekonomi (%)

5,4-6,1

5,6

Inflasi (%): average

3,5

1

4,0

Nilai Tukar (USD/IDR): average

13.600

13.900

13.700

ICP (USD/Barrel)

-

55

Lifting Minyak (ribu barrel/hari)

-

800

Lifting Gas (BOE/hari)

-

1200

Resiko

Asumsi ekonomi makro 2018 disusun dengan asumsi terjadi perbaikan pada pertumbuhan ekonomi dan volume

perdagangan dunia.

Harga minyak dunia yang lebih tinggi dapat berdampak positif terhadap penerimaan. Namun dapat berdampak juga

pada kenaikan inflasi

(14)

Komponen Sisi

Pengeluaran

Pertumbuhan

Tahun 2018 (%)

Baseline

Skenario

PDB

5.2

6.1

- Konsumsi RT

5.2

5.4

- Konsumsi LNPRT

8.2

9.0

- Konsumsi Pemerintah

4.6

4.4

- Investasi (PMTB)

5.5

8.0

- Ekspor

1.3

2.0

- Impor

1.5

2.5

Target Pertumbuhan Ekonomi 2018: Sisi Pengeluaran

Target Pertumbuhan Ekonomi 6,1

Persen

Pengeluaran

Konsumsi RT

5,5%

Konsumsi LNPRT 9,8%

Konsumsi Pem.

5,0%

PMTB

8,0%

Ekspor

2,7%

Impor

2,8%

Konsumsi dan investasi

harus

menjadi pendorong pertumbuhan

Kebutuhan Investasi: Rp 5.082 T

Kinerja ekspor masih terbatas seiring dengan lemahnya ekonomi global dan stagnannya harga komoditas. Namun

ekspor jasa akan meningkat, terutama didorong oleh peningkatan pariwisata

Impor akan tumbuh lebih cepat dari ekspor, seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi dan permintaan

domestik

Konsumsi pemerintah akan relatif terbatas seiring

ruang fiskal yang sempit, dan prioritas pada

alokasi belanja modal

Sumber

: Hasil Simulasi Bappenas

Komponen Sisi Pengeluaran

Pertumbuhan

Tahun 2018 (%)

Range

Titik

PDB

5,4

6,1

5.6

- Konsumsi RT

5,2 - 5,4

5,3

- Konsumsi LNPRT

8,5

8,7

8,6

- Konsumsi Pemerintah

3,3

4,1

3,8

- Investasi (PMTB)

6,3

8,0

6,9

- Ekspor

2,8

3,8

3,1

- Impor

3,2

4,0

3,5

14

Target Pertumbuhan Ekonomi

5,6 Persen

Konsumsi dan investasi

harus menjadi

pendorong pertumbuhan

(15)

TARGET PERTUMBUHAN EKONOMI 2018: SISI PRODUKSI

Sumber

: Hasil Simulasi Bappenas

6

Sektor utama yang memiliki sumbangan terbesar terhadap

pertumbuhan adalah:

Industri pengolahan,

terutama nonmigas

Pertanian

Perdagangan

Konstruksi

Informasi dan

Komunikasi

3

Sektor prioritas yang akan ditingkatkan peranannya terhadap

pertumbuhan dan penciptaan lapangan pekerjaan adalah:

Pariwisata

Jasa

Keuangan

15

Industri pengolahan

Pertanian

Uraian

Pertumbuhan (%)

Peranan

thd PDB (%)

Sumber

Pertum

buhan

(%)

Range

Point

Industri

Pengolahan

5,1

5,7

5,3

21,2

1,1

Konstruksi

7,7

8,4

7,9

10,2

0,8

Perdagangan

5,6

6,3

5,8

13,3

0,8

Informasi dan

Komunikasi

10,5

11,9

10,9

5,4

0,6

Jasa Keuangan

10,6

11,5

11,0

4,4

0,5

Pertanian

3,6

4,0

3,8

12,4

0,5

Transportasi dan

Pergudangan

8,3

9,2

8,5

4,2

0,3

Pertambangan dan

Penggalian

1,4

1,7

1,6

7,6

0,1

(16)

Sumber Kebutuhan Investasi Untuk

Mendorong Pertumbuhan 5,4-6,1 Persen Tahun 2018

Sumber: Hasil simulasi Bappenas

Nilai

(Rp Triliun)

Share

(%)

Total Kebutuhan

Investasi

5.240

100,0

a. Investasi Pemerintah

443

8,5

b. Investasi BUMN

655

12,5

c. Investasi Swasta

4.142

79,0

- PMA dan PMDN

795

15,2

- Swasta Lainnya

3.347

63,8

Kebutuhan Investasi

Sumber

Pembiayaan

Investasi (%)

Total Pembiayaan

100,0

Kredit Perbankan

8,1

Luar Negeri

11,0

Penerbitan Saham

2,0

Penerbitan Obligasi

10,5

Dana Internal BUMN

6,3

Dana Internal

Masyarakat

62,1

Sumber Pembiayaan

Rp

Rp

Kapasitas fiskal yang

terbatas

menyebabkan

investasi tidak bisa

bergantung pada

investasi pemerintah

Sumber pembiayaan

tahun 2018, harus

berasal dari Swasta

dan juga peran

Dana

Internal

BUMN yang

meningkat

Catatan:

Investasi swasta lainnya adalah investasi: UMKM, sektor

migas, perbankan, lembaga keuangan non bank, asuransi,

sewa guna usaha, serta investasi rumah tangga lainnya

(seperti: pembangunan gedung, rumah, dll)

Catatan:

Dana internal masyarakat antara lain mencakup tabungan

individu, tabungan perusahaan dari laba ditahan, dan lain-lain

Tidak semua sumber pembiayaan sebagai investasi

(17)

KERANGKA FISKAL TAHUN 2018

Pada sisi penerimaan:

Basis Pajak 2018 diupayakan meningkat cukup signifikan

dari 2017 dengan adanya peningkatan basis pajak dari

Tax Amnesty,

dengan rasio perpajakan terhadap PDB

mencapai sekitar 11,0%

Pada sisi belanja:

o

Belanja negara diharapkan meningkat menjadi sekitar

15,2%, yang diarahkan pada sektor produktif (termasuk

belanja daerah)

o

Defisit anggaran akan terjaga pada kisaran 2,2%

Rp

(18)

UPAYA PEMERINTAH

Investasi Pemerintah

secara selektif

Fasilitasi Kebijakan untuk

mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Ruang untuk peningkatan terbatas, tetapi

tetap dijaga

dengan merealokasi belanja

non produktif ke belanja investasi

Fokus pada proyek yang

mendorong

produktivitas dan peningkatan aktivitas

sektor swasta

:

a.

Infrastruktur listrik

b.

Infrastruktur transportasi dan logistik

Pelabuhan (penurunan

dwelling time

)

Pergudangan

Jalan

untuk mendukung konektivitas

Peningkatan Investasi Swasta

Perlu fokus untuk menghapuskan hambatan berkembangnya swasta di

6 sektor utama

(industri pengolahan nonmigas, pertanian, perdagangan,

konstruksi, informasi telekomunikasi, dan jasa keuangan)

Deregulasi peraturan investasi (peningkatan kemudahan berusaha, EoDB

menuju peringkat 40)

Pembenahan Iklim investasi di daerah

Fasilitasi masalah investasi

(RTRW, infrastruktur, penguatan data potensi

investasi, penyelesaian pengaduan masalah investasi)

Pemanfaatan dan penyaluran

dana repatriasi untuk investasi

Perbaikan

iklim ketenagakerjaan

: penyempurnaan UU ketenagakerjaan

(harmonisasi UU 13/2003 dengan SJSN)

Menjaga Daya Beli Masyarakat

Reformasi Struktural

18

Untuk mencapai 5,6 persen

Perlu Kerja Keras dan Langkah Konkrit

REKOMENDASI KEBIJAKAN:

(19)

19

(20)

KONTRIBUSI PEMBANGUNAN WILAYAH PER PULAU TAHUN 2018

UNTUK MENDUKUNG PERTUMBUHAN NASIONAL 5,4-6,1 PERSEN

Wilayah Sumatera

Laju Pertumbuhan Ekonomi

5,35

Tingkat Kemiskinan

10,25

Tingkat Pengangguran Terbuka

4,80

Wilayah Kalimantan

Laju Pertumbuhan Ekonomi

3,59

Tingkat Kemiskinan

5,40

Tingkat Pengangguran Terbuka

5,10

Wilayah Sulawesi

Laju Pertumbuhan Ekonomi

7,83

Tingkat Kemiskinan

9,96

Tingkat Pengangguran Terbuka

4,00

Wilayah Papua

Laju Pertumbuhan Ekonomi

6,81

Tingkat Kemiskinan

25,85

Tingkat Pengangguran Terbuka

3,60

Wilayah Maluku

Laju Pertumbuhan Ekonomi

6,10

Tingkat Kemiskinan

12,52

Tingkat Pengangguran Terbuka

4,90

Wilayah Bali Nusa Tenggara

Laju Pertumbuhan Ekonomi

6,22

Tingkat Kemiskinan

13,87

Tingkat Pengangguran Terbuka

2,80

Wilayah Jawa

Laju Pertumbuhan Ekonomi

5,63

Tingkat Kemiskinan

9,45

Tingkat Pengangguran Terbuka

5,90

Sumber

: Hasil Simulasi Kedeputian Bidang Pengembangan

Regional dan Kedeputian Bidang Kependudukan dan

Ketenagakerjaan, Bappenas

(21)

21

SASARAN PEMERATAAN PEMBANGUNAN ANTARWILAYAH

Wilayah

2015

2018

2019

Sumatera

22,21

22,12

22,02

Jawa

58,29

58,59

58,34

Kalimantan

8,15

7,75

7,68

Sulawesi

5,92

6,34

6,43

Bali dan Nusa Tenggara

3,06

3,09

3,10

Maluku

0,52

0,54

0,55

(22)

RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH PAPUA TAHUN 2018

Wilayah Papua 2018

Sasaran Laju Pertumbuhan

Ekonomi

6,81

Sasaran Tingkat Kemiskinan

25,85

Sasaran Tingkat Pengangguran

Terbuka

3,60

Sektor-sektor penggerak perekonomian

1. Pertambangan dan Penggalian

2. Konstruksi

3. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

4. Industri Pengolahan

5. Perdagangan besar dan eceran

Lokasi prioritas penurunan tingkat kemiskinan :

1. Provinsi Papua Barat

2. Provinsi Papua

Lokasi prioritas penurunan tingkat pengangguran

tebuka :

1. Provinsi Papua Barat

Kawasan Strategis Prioritas Nasional 2018

Kawasan Strategis Prioritas RPJMN 2015-2019

PEMBANGUNAN JALAN PERBATASAN

• Pembangunan Jalan Oksibil - Towe Hitam

KEK Sorong

KabSorong, Papua Barat

KI Bintuni

Kab. Bintuni, Papua Barat

•Pengembangan Pelabuhan Arar

•Pembangunan dermaga penyeberangan Batanta •Pembangunan Jalan Lingkar

Sorong

•Pembangunan Water Treatment Plant (WTP) Warsamson

Pembangunan Jalur KA Sorong -Manokwari (Pengadaan Lahan)

Pariwisata Raja Ampat

Kab. Raja Ampat, Papua Barat

22

(23)

RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH SULAWESI

TAHUN 2018

Wilayah Sulawesi 2018

Sasaran Laju Pertumbuhan

Ekonomi

7,83

Sasaran Tingkat Kemiskinan

9,96

Sasaran Tingkat Pengangguran

Terbuka

4,00

Sektor-sektor penggerak perekonomian

1. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

2. Konstruksi

3. Perdagangan besar dan eceran

4. Industri Pengolahan

5. Pertambangan dan Penggalian

Lokasi prioritas penurunan tingkat kemiskinan :

1. Provinsi Gorontalo

2. Provinsi Sulawesi Tengah

3. Provinsi Sulawesi Tenggara

4. Provinsi Sulawesi Barat

Lokasi prioritas penurunan tingkat pengangguran

tebuka :

1. Provinsi Sulawesi Utara

2. Sulawesi Selatan

Kawasan Strategis Prioritas Nasional 2018

Kawasan Strategis Prioritas RPJMN 2015-2019

KEK Bitung

Kab. Bitung, Sulut

KI Morowali

Kab.Morowali, Sulteng

KI Bantaeng

Kab.Bantaeng, Sulsel

Pariwisata

Wakatobi

Sulawesi Tenggara

Pariwisata Tana

Toraja

Sulawesi Selatan

•Flyover akses dari KEK ke Pelabuhan Bitung •Pembangunan Waste Water Treatment

Plant Kawasan Industri/Kawasan Ekonomi Khusus Bitung

•Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang di Sekitar KEK

•Pembangunan Water Treatment Plant Kawasan Industri Bantaeng

•Preservasi Jalan Bantaeng - Bulukumba 29 KM

•Pembangunan Jalan Poros, Jalan Lingkungan dan Gapura Kawasan Industri Bantaeng 30 KM

•Pelebaran Jalan Pelabuhan Bungku - Kawasan Industri KI Morowali 42 KM •Pembangunan Gedung

Politeknik Tahap 4 3.600 m2

Jalan Bebas Hambatan Manado-Bitung

Pembangunan Bandara Morowali

Jalur Kereta Api

Manado-Bitung (Pengadaan Lahan)

Pembangunan Jalur KA Trans Sulawesi antara Makassar-Parepare Segmen

2 (Barru-Parepare) (SBSN)

(24)

RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN TAHUN 2018

Wilayah Kalimantan 2018

Sasaran Laju Pertumbuhan

Ekonomi

3,59

Sasaran Tingkat Kemiskinan

5,40

Sasaran Tingkat Pengangguran

Terbuka

5,10

Pelabuhan Banjarmasin

Sektor-sektor penggerak perekonomian

1. Pertambangan dan Penggalian

2. Industri Pengolahan

3. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

4. Konstruksi

5. Perdagangan besar dan eceran

Lokasi prioritas penurunan tingkat kemiskinan :

1. Provinsi Kalimantan Barat (tingkat

kemiskinan moderat)

2. Provinsi Kalimantan Utara (tingkat

Kemsikinan Moderat)

Lokasi prioritas penurunan tingkat pengangguran

tebuka :

1. Provinsi Kalimantan Timur

2. Provinsi Kalimantan Utara

KI. Landak/Ketapang

Kab. Lombok Tengah, NTB

KI Jorong

Kab. Tanah Laut, Kalses

KI Batulicin

Kab. Tanah Bumbu, Kalsel

KEK. MBTK

Kab. Kutai Timur , Kaltim

• Pembangunan Pelabuhan CPO Maloy • Peningkatan Jalan Nasional Simpang Perdau

- Batu Ampar

• Peningkatan Jalan Nasional Simpang Perdau

–Maloy

• Pembanguan Jalan Akses KEK Maloy

Jalan Bebas Hambatan Balikpapan - Samarinda

Kawasan Strategis Prioritas Nasional 2018

Kawasan Strategis Prioritas RPJMN 2015-2019

Pembangunan Jalur KA Balikpapan –Samarinda

(pembebasan lahan) Pembangunan Jembatan

Landak II PENINGKATAN STRUKTUR JALAN RUAS TUMBANG TALAKEN-TUMBANG JUTUH

PEMBANGUNAN JALAN PERBATASAN :

• Pembangunan Jalan Bts. Kec. Sekayan/Entikong - Rasau 2 • Pembangunan Jalan Bts. Kec. Siding/Seluas–Bts. Kec.

Sekayam/Entikong

• Pembangunan Jalan Perbatasan Prov Kalbar Ruas Nanga Era -Batas Prov. Kaltim

• Pembangunan Jalan Perbatasan Prov Kalbar Ruas Nanga Pinoh -Ela Hilir - Batas Prov. Kalteng

• Pembangunan Jalan Perbatasan Prov Kalbar Ruas Rasau - Sepulau - Batas Kapuas Hulu/Sintang

• Pembangunan Jalan Perbatasan Prov Kalbar Ruas Temajok -Badau

(25)

25

(26)

26

FUNGSI UTAMA KERANGKA PENDANAAN

FOKUS

pada

belanja

publik

MEMPERKUAT

money

follow

program

INTEGRASI

antar sektor

dan antar

Sumber

Sumber

pendanaan

1

2

3

(27)

27

STRUKTUR DANA TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

TAHUN 2018

Transfer

ke Daerah

Dana

Perimbangan

Dana Otonomi

Khusus dan

Dana

Keistimewaan

D.I.Yogyakarta

Dana

BagiHasil

Dana

AlokasiUmum

Pajak

SDA

DAK Non

Fisik

DAK Fisik

Dana Insentif

Daerah

DAK Reguler

DAK

Penugasan

Transfer ke Daerah

dan Dana Desa

Dana Desa

(28)

28

ARAH KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK

TAHUN 2018

Terdapat

penambahan 4 bidang DAK

Reguler baru

yaitu

Air Minum dan Sanitasi

untuk mendukung pemenuhan target

pelayanan dasar (SPM) serta

Pasar dan

Jalan

untuk mendukung ketersediaan

sarpras dalam mendukung pencapaian

Program Presiden Ekonomi Berkeadilan.

Terdapat penambahan

3 bidang DAK

Afirmasi baru yaitu Pendidikan, Air

Minum, dan Sanitasi

, untuk menunjang

pelayanan dasar di wilayah afirmasi, menu

dimungkinkan sama dengan DAK Reguler,

tetapi lokasinya dikunci.

Selain 8 bidang DAK Penugasan Eksisting

Tahun 2017, terdapat penambahan

1

bidang DAK dari Kementerian Lingkungan

Hidup dan Kehutanan yang sebelumnya

berada di bawah Bidang DAK Penugasan

Irigasi dan Sanitasi Tahun 2017.

Pemisahan

bidang DAK dilakukan agar implementasi

kegiatan dapat berlangsung lebih baik

dibandingkan tahun 2017.

Terdapat bidang

bidang yang

kemungkinan sama atau terdapat di lebih

dari 2 jenis DAK, namun berbeda dalam

fokus menu kegiatan dan lokasinya

.

DAK TA.2018

DAK REGULER

DAK AFIRMASI

DAK PENUGASAN

Tujuan: Untuk penyediaan pelayanan dasar

sesuai UU No. 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah dengan target

pemenuhan Standar Pelayanan Minimal

(SPM)

dan mendukung

ketersediaan sarana

dan prasarana untuk pencapaian Program

Presiden Ekonomi Berkeadilan

Tujuan: Mempercepat pembangunan

infrastruktur dan pelayanan dasar

yang

fokus pada Lokasi Prioritas

(Kecamatan)

pada Kab/Kota yang termasuk kategori

daerah perbatasan, kepulauan, tertinggal,

dan transmigrasi (

Area/Spatial Based

).

Tujuan: Mendukung Pencapaian Prioritas

Nasional Tahun 2018 yang menjadi

kewenangan Daerah dengan lingkup

kegiatan yang spesifik serta lokasi

prioritas tertentu.

1. Pendidikan

10. Pariwisata

1. Kesehatan (Puskesmas)

1. Pendidikan (SMK)

2. Kesehatan dan

KB

11. Jalan

2. Perumahan dan Permukiman

2. Kesehatan (RS Rujukan dan RS

Pratama)

3. Air Minum

3. Transportasi

3. Air Minum

4. Sanitasi

4. Pendidikan

4. Sanitasi

5. Perumahan dan

Permukiman

5. Air Minum

5. Jalan

6. Pasar

6. Sanitasi

6. Irigasi

7. IKM

7. Pasar

8. Pertanian

8. Energi Skala Kecil

9. Kelautan dan

Perikanan

(29)

29

LANGKAH PENYEMPURNAAN KEBIJAKAN DAK FISIK TAHUN 2018 :

PENGUSULAN DAK FISIK TAHUN 2018 MELALUI APLIKASI

E-PLANNING

02

03

01

Instruksi

Presiden

01

Satu Portal Aplikasi

Pengusulan DAK

Fisik

02

Sosialisasi

Aplikasi

e-Planning DAK

03

04

Instruksi Bapak Presiden RI mengenai

“Satu

usulan

dengan menggunakan teknologi

informasi”

;

Penyusunan aplikasi

e-planning

DAK ini menjadi

satu portal pengusulan DAK Fisik dari pemerintah

daerah

yang

dapat

diakses

oleh

seluruh

stakeholder

(lintas K/L dan lintas Pemerintah

Daerah).

Dilakukan pengintegrasian

e-planning

DAK

ke

e-planning

Bappenas.

Aplikasi

e-planning

DAK Fisik ini akan disinkronkan

dengan sistem serupa di K/L Pengampu DAK.

04

Pengintegrasian

Aplikasi Kementerian

(30)

RANCANGAN JADWAL PROSES PENYUSUNAN KEBIJAKAN DAK FISIK

TA. 2018

30

Desember 2016

20 Februari 2017

10-21 April 2017

Juli-Agustus 2017

Tujuan:

Membahas dan menyepakati arah kebijakan dan Bidang DAK Tahun 2018

Peran:

Bappenas (Melalui RAPIM)

Tujuan:

Sosialisasi arah kebijakan, bidang, dan menu kegiatan DAK sekaligus bimbingan teknis penggunaan aplikasi e-planning DAK kepaada Pemda

Peran:

Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis

Tujuan:

Konfirmasi hasil penilaian proposal usulan DAK kepada daerah, serta

pembahasan menu dan lokus DAK Peran:

Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis, DPD

RAPIM

Penentuan

Bidang DAK

Trilateral Meeting

DAK

23 Maret 2017

Sosialisasi aplikasi

e-planning DAK

Forum Konfirmasi

Bersama Pusat-Daerah

Rakor Pusat II

Okt 2017

Penetapan Perpres Pagu Alokasi DAK

November 2017

Tujuan:

Alokasi ditetapkan yang akan memuat alokasi, menu, dan lokus prioritas

Peran:

Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis

Tujuan:

Penetapan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis DAK Tahun 2018 kepada daerah

Peran:

Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis

Penilaian Proposal Usulan

DAK

Penyampaian Proposal

oleh Daerah

April-Mei 2017

Tujuan:

Menilai proposal usulan DAK berdasarkan format penilaian (lokasi prioritas, kriteria teknis, serta rekomendasi menu dan lokus) yang telah

ditetapkan dalam Trilateral Meeting DAK

Peran:

Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis

Penyusunan

Rancangan Awal Juknis

dan Juklak

Sept 2017

Tujuan:

Penyusunan draft awal petunjuk teknis pelaksanaan DAK berdasarkan hasil kesepakatan dalam TM DAK

Peran:

Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis

Tujuan:

Penyesuaian Lokus Kegiatan, menu dengan Pagu Definitif per Daerah

Peran:

Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis

Penetapan Perpres

Juknis

Desember 2017

Sept 2017

Tujuan:

Pembahasan Materi TKDD dalam RUU APBN fan Nota Keuangan

Peran:

DPR RI, Bappenas & Kemenkeu

Rapat Panja TKDD

Rapat Paripurna

DPR RI

Oktober 2017

Tujuan:

Penyampaian hasil pembahasan

Peran:

DPR RI, Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis

Penetapan Prioritas

Nasional

Tujuan:

Penetapan PN, PP, dan KP untuk tahun 2018

Peran:

Bappenas

Tujuan:

Membahas dan menyepakati kebijakan sasaran, menu, lokasi prioritas, dan kriteria teknis DAK

Peran:

Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis

Tujuan:

Penerimaan proposal usulan sekaligus

melakukan verifikasi awal terkait kelengkapan proposal (rekapitulasi usulan, usulan per bidang, dan data teknis) melalui sistem e-planning

Peran:

Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis

Mei-Juni 2017

Rakor Pusat

Tujuan:

Penyesuaian Lokus Kegiatan, menu dengan Pagu Indikatif

Peran:

Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis

Agustus 2017

Konsolidasi dan Uji Coba Sistem E-Planning untuk Proposal DAK

30-31 Maret 2017

Tujuan:

Finalisasi sistem e-planning sebagai portal utama pengusulan proposal DAK oleh Daerah

Peran:

Bappenas, Kemenkeu.

Sidang DPOD terkait

Kebijakan DAK

Tujuan:

Penyampaian kebijakan DAK 2018 sebelum dibahas bersama legislatif Peran:

DPOD, Kemendagri, Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis

(31)

31

(32)

32

Program pembangunan nasional untuk pencapaian sasaran RPJMN 2015

2019 sesuai

Tema Pembangunan RKP 2018

10 Prioritas Nasional dan 30 Program Prioritas

Direncanakan hingga tingkat proyek satuan 3 dengan lokasinya

(Provinsi/Kabupaten/Kota) sehingga dapat dikendalikan

Revisi proyek prioritas harus mendapat persetujuan Bappenas dan KemKeu

Contoh : Pembangunan KEK Sorong:

Proyek Peningkatan Struktur Jalan Lingkar Sorong - Pelabuhan Arar (KemPUPERA)

Proyek Pembangunan Dermaga Penyeberangan Kota Sorong (KemHub)

(33)

33

Revolusi Mental

Kesetaraan Gender

Perubahan Iklim

Tata kelola Pemerintahan

yang Baik Pemerataan

=Pengarusutamaan/ Mainstreaming

X. POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN & KEAMANAN

27. Penguatan Pertahanan 29, Kepastian Hukum 28. Stabilitas Politik dan Keamanan 30. Reformasi Birokrasi

IV. PENGEMBANGAN DUNIA USAHA DAN PARIWISATA

8. Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata (dari 10)

9. Pengembangan 5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) (dari 10)

10. Pengembangan 3 Kawasan Industri (KI) (dari 14)

11. Perbaikan Iklim Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja

12. Peningkatan Ekspor Barang dan Jasa Bernilai Tambah Tinggi

V. KETAHANAN ENERGI

13. EBT dan Konservasi Energi 14. Pemenuhan Kebutuhan Energi

VI. KETAHANAN PANGAN

15. Peningkatan Produksi pangan 16. Pembangunan sarana dan prasarana

pertanian (termasuk irigasi)

I. PENDIDIKAN

1. Pendidikan Vokasi 2. Peningkatan kualitas guru

II. KESEHATAN

3. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak

4. Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit 5. Preventif dan Promotif

(Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)

III. PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

6. Penyediaan Perumahan Layak

7. Air Bersih dan Sanitasi

VII. PENANGGULANGAN KEMISKINAN

17. Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran

18. Pemenuhan Kebutuhan Dasar 19. Perluasan Akses Usaha Mikro, Kecil,

dan Koperasi

VIII. INFRASTRUKTUR, KONEKTIVITAS, DAN KEMARITIMAN

20. Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi (darat, laut, udara, dan inter-moda)

21. Pengembangan Telekomunikasi dan Informatika

IX. PEMBANGUNAN WILAYAH

22. Pembangunan Wilayah Perbatasan dan Daerah Tertinggal

23. Pembangunan Perdesaan 24. Reforma Agraria

25. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana (a.l Kebakaran Hutan) 26. Percepatan Pembangunan Papua

PRIORITAS KHUSUS

Asian Games dan Asian Para Games

RANCANGAN TEMA, PRIORITAS NASIONAL DAN PROGRAM PRIORITAS RKP 2018

TEMA RENCANA KERJA PEMERINTAH 2018 :

Memacu Investasi dan Infrastruktur Untuk Pertumbuhan dan Pemerataan

Peningkatan Kualitas

Money Follow Program

dengan pendekatan Holistik, Tematik, Integratif dan Spasial

(34)

KEBIJAKAN PRIORITAS NASIONAL PENANGGULANGAN KEMISKINAN

PKH bagi 6 juta

Keluarga Termiskin

Bantuan pendidikan bagi

19.7 juta anak usia sekolah

bagi keluarga sangat miskin

dan miskin

Rastra/Bantuan Pangan

Non-Tunai bagi keluarga

sangat miskin, miskin

dan rentan

Bantuan iuran kesehatan

bagi 94.4 juta penduduk

miskin dan rentan

(termasuk bayi baru lahir)

Subsidi energi bagi

masyarakat sangat

miskin, miskin dan rentan

Perluasan kepersetaan

Jaminan Kesehatan dan

Jaminan Sosial

Ketenagakerjaan

Jaminan dan Bantuan

Sosial Tepat Sasaran

Pemenuhan

Kebutuhan Dasar

Perluasan Akses Usaha

Mikro, Kecil, dan Koperasi

Percepatan

kepemili-kan identitas hukum

(akta kelahiran, NIK)

Penyediaan infrastruktur

dasar: sanitasi, air minum,

jalan, jembatan

Bantuan pembiayaan

KPR swadaya,

sejahtera tapak, dan

satuan rumah susun

Penyediaan rumah

bagi masyarakat

berpenghasilan

rendah

UMKM dan Koperasi sebagai penggerak

Ekonomi rakyat

Pengembangan sarana dan

prasarana usaha bagi UMKM

Fasilitasi sertifikasi,

standardisasi, merek, dan

pengemasan

Akses UMKM

untuk mendapat kredit

Perbaikan tata kelola dan

kelembagaan koperasi

Registrasi usaha skala mikro

dan kecil

Penyaluran bantuan sosial kartu

kombo untuk mendukung

inklusi keuangan

Penajaman target wilayah

(prioritas kantong-kantong

kemiskinan)

Mendorong usaha mikro dan

kecil

naik kelas

Terfasilitasinya akses

terhadap pelayanan

kesehatan untuk

mengurangi angka

stunting

(35)

35

HIGHLIGHT

PRIORITAS NASIONAL PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Sasaran Prioritas :

Menurunkan tingkat kemiskinan pada kisaran 9,0-10,0 persen; Tingkat pengangguran menjadi 5,3-5,5 persen, dan gini rasio 0,38

Program Prioritas Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran

1. Bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI)

Rp. 26,5 T

2. Penyaluran Bantuan Tunai Bersyarat (PKH)

Rp. 17,2 T

3. Penyaluran Bantuan Pangan

Rp. 21,2 T

a) Bantuan Pangan Non-Tunai/ BPNT

b) Subsidi RASTRA

4. Bantuan Pendidikan Melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP)

Rp. 12,9 T

a) Siswa MI, MTs, MA/Ulya

b) Siswa SD, SMP, SMA, SMK

5. Subsidi Energi Tepat Sasaran

Rp. 44,5 T

(angka sementara)

a) Subsidi listrik daya 450 VA dan 900 VA

b) Subsidi LPG 3 kg

Sebaran Pelaksanaan BPNT berdasarkan Kesiapan Infrastruktur & Agen Bank

Sebaran Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH)

Jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM)

(36)

36

Peningkatan kontribusi sektor pariwisata, peningkatan daya saing tiga kawasan pariwisata, dan peningkatan kesiapan

destinasi wisata prioritas lainnya

Percepatan pengembangan lima Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) prioritas berbasiskan potensi ekonomi wilayah

Percepatan pembangunan Kawasan Industri (KI) terutama di luar Jawa berdasarkan keunggulan wilayah

Pembenahan iklim investasi di pusat dan daerah

Penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya didorong dengan peningkatan iklim ketenagakerjaan dan hubungan industrial

Pengembangan keahlian tenaga kerja

Peningkatan populasi dan daya saing industri, dan penguatan pertumbuhan ekonomi kreatif

Peningkatan perdagangan luar negeri

KEBIJAKAN PRIORITAS NASIONAL

PENGEMBANGAN DUNIA USAHA &

(37)

Highlight

Program Prioritas Pengembangan 5 KEK

KEK Sorong

Pembangunan Jembatan akses pelabuhan Arar (225 meter)

Rp. 100,0 M

KemenPUPR

Pembangunan Dermaga Penyeberangan Kota Sorong

Rp. 45 M

Kemenhub

Penyusunan Peta Dasar Skala 1:5.000 untuk Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang

(RDTR) di sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (185 NLP)

Rp. 17 M

BIG

KEK Tanjung Kelayang

Pelebaran Jalan Tanjung Pandan - Sp. Empat Sijuk (Akses Bandara) (10 Km)

Rp 90 M

Kemen PUPR

Pengembangan Pelabuhan Tanjung Pandan

Rp. 100 M

Kemenhub

Penyusunan Peta Dasar Skala 1:5.000 untuk Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang

(RDTR) di sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (106 NLP)

Rp. 10 M

BIG

KEK Bitung

Pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung Seksi 1 (6 Km)

Rp 770 M

KemenPUPR

Penyusunan Data Batimetri dan Garis Pantai (2000 Line Km)

Rp. 1,7 M

BIG

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang di Sekitar KEK

Rp. 1,5 M

Kemen ATR

KEK MBTK

Pengembangan Bandara Sangatta

Rp. 55,0 M

Kemenhub

Pembangunan Pelabuhan Maloy

Rp 55 M

Kemenhub

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang di Sekitar KEK

Rp. 1,5 M

Kemen ATR

KEK Morotai

Pembangunan Jalan Sofifi

Wayabula

Rp 100 M

KemenPUPR

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) MPP Tobelo (10 MW)

Rp. 135 M

KemenESDM

Pembangunan Bandar Udara Pitu

Rp. 74 M

Kemenhub

Sasaran Prioritas :

Terbangunnya 5 KEK: KEK Sorong. KEK Tanjung Kelayang, KEK Bitung, KEK Maloy Batuta Trans-Kalimantan (MBTK), KEK Morotai

KEK Bitung

Indust rial Area P o r t A r e a

KEK Maloy

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) MBTK

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung

37

(38)

-Rasio

Elektrifikasi

96.6%

Akses Sanitasi

100%

Akes

Perumahan

Layak Huni

Aksesibilitas

Perbatasan &

Tertinggal

Penyediaan

Pelayanan Dasar

Infrastruktur

Mendukung Sektor Unggulan

Konektivitas

Tol Laut

+

intermoda

Pembangunan TIK:

Palapa Ring

Rencana pita lebar: government, pendidikan,

E-Kesehatan, E-commerce, E-logistik, E-pengadaan

Pembangunan Energi 35 GW

Sasaran 1.200 kWh/Kap. di 2019 (saat ini Vietnam 1.300

kWh/Kap, Malaysia 4.400 kWh/Kap.)

Sektor

Infrastruktur Perkotaan

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

MENDUKUNG KESELURUHAN PRIORITAS NASIONAL

Keamananan

dan

Keselamatan

Transportasi

Membangun Angkutan Massal Berbasis

Jalan , Rel & Intermoda

Meningkatkan kapasitas dan kualitas

jaringan jalan perkotaan

Mengembangkan

transportasi

perkotaan yang

berkelanjutan

Shift

Improve

Jaringan yang

Mendukung

Konsep Pengembangan Transportasi Perkotaan

Avoid

38

Energi untuk

Transportasi

Perkotaan

Akses Air

Minum 100%

Pengendalian

Banjir

(39)

39

DUKUNGAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI DI 3 KI, 3 KSPN, DAN 5 KEK

Contoh

Proyek Prioritas satuan 3

KI Sei Mangkei (Alokasi Kegiatan Prioritas Rp. 1.337 M)

Pembangunan FO Seimangke

Rp. 120 M

Kemen PUPR

Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Medan - Kualanamu

Rp. 250 M

Kemen PUPR

Pembangunan Jalan KA antara Bandar Tinggi - Kuala Tanjung

(SBSN)

Rp. 346 M

Kemenhub

Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Belawan (PHLN)

Rp. 500 M

Pelindo 1

Pembangunan Jalan Ujung Kubu - Simp Posko; Simp. Sianam - Simp.

Gambus; Indrapura - Pagok (batas Simalungun) (DAK)

Rp. 57 M

Kab. Batubara

Pembangunan Jalan Simpang Pasar Baru - Sei Bejangkar/ Bts. Kab.

Batubara;Tanah Jawa - Boluk; Perdagangan - Indrapura/ Batubara;

Rp. 143 M

Kab.

Simalunggun

Meningkatkan Konektivitas Kawasan

Industri “ei Mangkei.

Alokasi Proyek Prioritas Pembangunan

3 Kawasan Industri

KI Sei Mangkei

Rp 1.337 M

KI Morowali

Rp 185 M

KI Bantaeng

Rp 180 M

TOTAL

Rp. 1.702 M

Alokasi Proyek Prioritas Pembangunan

3 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional

Danau Toba

Rp 397 M

Mandalika

Rp 62 M

Borobudur

Rp 986 M

TOTAL

Rp 1.445 M

Alokasi Proyek Prioritas Pembangunan

5 Kawasan Ekonomi Khusus

KEK MBTK

Rp 1.918 M

KEK Bitung

Rp 770 M

KEK Tanjung Kelayang

Rp 218 M

KEK Sorong

Rp 646 M

KEK Morotai

Rp 174 M

TOTAL

Rp 3.726 M

(40)

40

HIGHLIGHT

PRIORITAS NASIONAL INFRASTRUKTUR, KONEKTIVITAS

DAN KEMARITIMAN

Penyelesaian Pembangunan 15 Bandara Baru dan Pengembangan

Bandara Pengumpul dan Pengumpan sebesar Rp 1.278 Milyar

Highlight

Bandar Udara

Rp (Milyar)

Pembangunan Bandara Kertajati

350

Pengembangan Bandar Udara Tampa Padang

100

Pengembangan Bandar Udara Dr F.L. Tobing

75

Pembangunan Jalur Kereta Api Baru sebesar Rp

6.915 Milyar

Highlight Perkeretaapian

Rp (Milyar)

Jalur KA Makassar-Parepare

1.500

Jalur Ganda Lintas Selatan Jawa

2.506

Jalur KA Trans Sumatera

1.413

Pembangunan Infrastruktur Transportasi Perkotaan

sebesar Rp 8.161 Milyar

Highlight Transportasi Perkotaan

Rp (Milyar)

LRT Sumsel

7.000

Jalur Ganda Padalarang-Cicalengka

132

Pembangunan Fasilitas Perkeretaapian

untuk Manggarai s/d Jatinegara

392

Tramway Surabaya

225

Pembangunan dan Pengembangan Pelabuhan Utama, Pengumpul,

Pengumpan Regional dan Penyeberangan sebesar Rp 3.100

Milyar

Highlight Pelabuhan Laut dan Penyeberangan

Rp (Milyar)

Pembangunan Pelabuhan Belawan

500

Pembangunan Pelabuhan Patimban

500

Pembangunan Pelabuhan Pelaihari/ Swarangan

100

Pembangunan Jalan Utama Logistik, termasuk jalan tol dan Jalan

Akses menuju Simpul Transportasi sebesar Rp 5.280 Milyar

Highlight Jalan

Utama Logistik, Jalan Tol dan

Jalan Akses

Rp (Milyar)

Pembangunan Jalan Akses ke 4 Bandara, 6

Pelabuhan dan 1 Terminal

510

Pembangunan Jalan Tol Ngawi-Kertosono

635

Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu

1.214

Pembangunan Jalan Pantai Selatan Jawa Ruas

Panggul - Sd. Biru - Jarit - Puger - Glenmore

312

Pembangunan Infrastruktur Transportasi untuk Mendukung Jalur Utama Logistik dan Jalan

Akses ke Simpul Transportasi sebesar

Rp 25.169 Milyar

, dengan rincian sebagai berikut:

(41)

41

(42)

42

PENGARUSUTAMAAN DAN PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG:

Revolusi Mental

INDIKATOR

BASELINE

2014

2015

2016

2017

2018

2019

MENINGKATNYA GOTONG ROYONG

Indeks Pembangunan Masyarakat (toleransi, gotong royong, rasa aman)

0,56

Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat

Berkurangnya jumlah konflik/kekerasan di kalangan masyarakat

N/A

<5

<5

<5

<5

<5

Persentase ruang publik yang bebas muatan negatif (penyebar kebencian, radikalisme dan pornografi)

100%

100%

100%

100%

100%

100%

Indeks Pembangunan Gender

70,5 (2013)

Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat

KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN REVOLUSI MENTAL

1. Reformasi birokrasi pemerintahan

2. Penegakan hukum dan kelembagaan politik

3. Peneguhan jati diri dan karakter bangsa

4. Penguatan daya rekat sosial dan kemajemukan

(43)

43

No

Indikator

Baseline 2014

Capaian 2015

2016

2017

2018

Sasaran Akhir

RPJMN (2019)

1.

Indeks Pembangunan Gender (IPG)

90,34

91,03

Meningkat

Meningkat

Meningkat

Meningkat

2.

Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)

70,68

70,83

Meningkat

Meningkat

Meningkat

Meningkat

PENGARUSUTAMAAN DAN PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG:

Pengarusutamaan Gender

KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN GENDER

1. Meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan di berbagai bidang pembangunan

2. Meningkatkan perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan, termasuk TPPO

(44)

44

PENGARUSUTAMAAN DAN PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG:

Pembangunan Berkelanjutan dan Perubahan Iklim

SASARAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN PERUBAHAN IKLIM

1. Menurunkan emisi GRK pada lima sektor prioritas tahun 2018 sebesar 22,7% (dari target 26% di tahun 2020);

2. Menyusun strategi kebijakan nasional terkait adaptasi perubahan iklim yang akan diimplementasikan di setiap

sektor oleh K/L.

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN PERUBAHAN IKLIM

Mitigasi perubahan iklim

1.

Penurunan emisi pada sektor utama kehutanan dan lahan gambut, pertanian, energi dan transportasi, industri dan limbah.

2. Mengembangkan dan mobilisasi sumberdaya untuk perubahan iklim, termasuk penguatan pengelolaan pendanaan hibah

untuk penanganan perubahan iklim, termasuk melalui Lembaga Wali Amanat Perubahan Iklim (ICCTF).

3. Peningkatan inventarisasi GRK di Pusat dan Daerah.

Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API)

1.

Peningkatan kapasitas stakeholder K/L dalam perencanaan aksi nasional adaptasi perubahan iklim serta penguatan

koordinasi antar K/L di tingkat pusat.

2.

Penguatan mekanisme dan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan adaptasi di pusat dan daerah.

3.

Finalisasi sistem informasi dan

database

kerentanan, sistem penandaan kegiatan adaptasi perubahan iklim, dan

(45)

45

PENGARUSUTAMAAN DAN PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG:

Pemerataan Antar Kelompok Pendapatan

SASARAN PEMERATAAN ANTAR KELOMPOK PENDAPATAN

Sasaran utama adalah menurunkan Gini Rasio mendekati 0,38 pada tahun 2018.

KEBIJAKAN PEMERATAAN ANTAR KELOMPOK PENDAPATAN

Diarahkan kepada:

1. Masyarakat yang tergolong di bawah 40 persen penduduk dengan pendapatan terendah.

2. Penguatan masyarakat rentan tersebut dilakukan dengan penguatan lima aset penting untuk dapat mandiri secara

berkesinambungan, yaitu:

sumber daya alam

kohesi sosial

sarana dan prasarana

akses terhadap pembiayaan (finansial)

(46)

46

PENGARUSUTAMAAN DAN PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG

Tata Kelola Pemerintahan

No

Indikator

Sasaran

2018

Sasaran RPJMN

2015-2019

I.

Peningkatan keterbukaan informasi dan komunikasi publik

% jumlah PPID di K/L/Pemda

90%

100%

% K/L/D yang melakukan kerjasama dengan media massa dalam rangka Public Awareness Campaign

85%

100%

% K/L/D yang mempublikasikan dokumen perencanaan dan penganggaran

90%

100%

% K/L/D yang mempublikasikan laporan keuangan dan kinerja (LAKIP)

90%

100%

I.

Peningkatan partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan

% K/L/D yang melaksanakan Forum Konsultasi Publik dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan

90%

100%

% K/L/D yang mempublikasikan program dan kegiatan prioritas di instansi masing-masing

70%

100%

% K/L/D yang memiliki website yang mudah diakses, interaktif serta memiliki data dan informasi mutakhir

90%

100%

III.

Peningkatan kapasitas birokrasi melalui Reformasi Birokrasi

% K/L/D yang telah menyusun Grand Design dan Road Map Reformasi Birokrasi Instansi

100%

100%

% K/L/D yang telah melakukan penataan organisasi

90%

100%

% K/L/D yang telah menyusun SOP utama sesuai dengan proses bisnis organisasi/unit kerja

90%

100%

Jumlah K/L/D yang membangun dan menerapkan e-Government (e-Planning, e-Budgeting, e-Procurement,

e-Performance/e-Reporting)secara integratif

90%

100%

% K/L/D yang menggunakan Computer Assisted Test(CAT) system dalam rekrutmen CPNS

100%

100%

III.

Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

% unit penyelenggara pelayanan publik yang sudah menerapkan Standar Pelayanan

90%

100%

% unit penyelenggara pelayanan publik yang memiliki Unit Pengaduan Masyarakat berbasis teknologi informasi (LAPOR!)

90%

100%

% unit penyelenggara pelayanan publik yang memiliki sistem informasi pelayanan publik berbasis IT (e-services)

90%

100%

% unit penyelenggara pelayanan publik yang melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat (SKM)

80%

100%

ARAH KEBIJAKAN

1.

Peningkatan keterbukaan informasi dan komunikasi publik

2.

Peningkatan partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan

3.

Peningkatan kapasitas birokrasi

(47)

47

PENUTUP

(48)

PERKUATAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RKP 2018

Melanjutkan implementasi

Money Follow Program

1. Integrasi sumber pendanaan

untuk pencapaian sasaran

pembangunan

(Belanja K/L

Subsidi/PSO

Dana Transfer

Khusus

Dana Desa

PMN

BUMN

KPBU - PINA)

2. Menyusun proyek prioritas

nasional satuan 3

3. Menyusun skala prioritas

proyek sebagai dasar alokasi

anggaran

Memperkuat koordinasi

antar K/L dan Pusat- Daerah

1. Mengintegrasikan proyek

prioritas nasional untuk

sasaran pembangunan

2. Memastikan kesiapan proyek

prioritas nasional

3. Memastikan penganggaran

proyek prioritas nasional

4. Meningkatkan koordinasi

KemKeu - Bappenas (belanja

operasional

belanja

prioritas)

Memperkuat kendali

program

1. Pengalokasian anggaran dan

revisi proyek prioritas nasional

harus mendapat persetujuan

Bappenas dan KemKeu

2. Menyempurnakan format

RKP-RKAKL-DIPA untuk

meningkatkan kendali program

3. Melaksanakan data

sharing

(Bappenas-KemKeu-Menko)

untuk

pengendalian dan monev

4. Bappenas melakukan

pengendalian sumber pendanaan

SINKRONISASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

Agar penyusunan RKP hingga pengamanan alokasinya di RAPBN 2018 dapat berjalan efektif,

langkah-langkah sinkronisasi perencanaan dan penganggaran perlu dilakukan

(49)

PENUTUP

1.

Dalam upaya perkuatan pelaksanaan Kebijakan

Money Follow Program

dan pendekatan

Tematik-Holistik, Integratif dan Spasial, perlu dilakukan :

a) Penajaman hingga tingkat Proyek Prioritas Nasional dan Proyek K/L;

b) Pembahasan bersama instansi terkait dan pemerintah daerah;

c) Pengintegrasian dengan sumber pendanaan lainnya (a.l APBN, DAK, BUMN, PINA);

d) Pengendalian dan pengawalan pendanaan pembangunan (APBN, BUMN, PINA).

2.

Forum Rakorbangpus diikuti dengan Forum Multilateral Meeting yang melibatkan multi

K/L untuk melakukan pembahasan dan penajaman kembali Proyek Prioritas Nasional dan

Proyek K/L, termasuk sasaran, alokasi pagu dan lokasi per proyek K/L, sesuai dengan pagu

indikatif K/L;

3.

Selanjutnya, K/L menindaklanjuti untuk melakukan penajaman Program dan Kegiatan K/L

sebagai bahan penyusunan Renja K/L melalui Forum Bilateral Meeting.

(50)

50

LAUNCHING APLIKASI

Agar dapat mencapai target-target pembangunan, diperlukan sinergi yang lebih

baik antara proses perencanaan dan penganggaran, mulai dari RPJMN, Renstra

K/L, RKP, Renja K/L sampai dengan RKA-KL dan DIPA. Oleh karena itu

diperlukan sinkronisasi proses perencanaan dan penganggaran pembangunan

nasional.

Dalam rangka sinkronisasi tersebut dan untuk mendukung kebijakan money

follow program, maka sesuai kesepakatan antara Menteri PPN/Bappenas,

Menteri Keuangan, dan Menteri PAN RB, dengan ini Saya launching Sistem

Aplikasi Integrasi Perencanaan, Penganggaran dan Informasi Kinerja.

(51)

TERIMA KASIH

(52)

52

(53)

53

Referensi

Dokumen terkait

Rantai alfa yang berlebihan, yang tidak dapat berikatan dengan rantia globin lainnya, akan  berpresipitasi pada prekrusor sel darah merah dalam sumsum tulang dan

Dalam penelitian ini struktur modal digunakan sebagai variabel intervening karena ketika perusahaan melakukan pembagian deviden dan keputusan investasi akan berpengaruh

Rele jarak tergolong dalam salah satu bagian dari sistem proteksi yang digunakan sebagai pengaman pada saluran transmisi karena kemampuanya dalam menghilangkan

Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini dibatasi pada sebuah tindakan untuk mengetahui perubahan

PELANGGARAN WILAYAH OLEH KAPAL IKAN TIONGKOK YANG DIKAWAL COAST GUARD TIONGKOK. JUMAT, 17

Berdasarkan uraian tersebut, masalah yang diteliti adalah sejauh mana konsep diri yang dimiliki remaja laki-laki maupun perempuan, dan sejauh mana persepsinya

PUTERI SANTUBONG dan PUTERI SEJINJANG berundur.PENDUDUK PASIR KUNING DAN PASIR PUTIH masuk dari kiri dan kanan pentas dengan parang-parang mereka.. PUTERI SANTUBONG DAN PUTERI

Dari data-data diatas dapat dikumpulkan untuk menjawab tentang pemahaman pengguna jasa dan penyedia jasa terhadap kontrak Lump Sum di kota Malang, mengetaui