• Tidak ada hasil yang ditemukan

IKHTISAR EKSEKUTIF - 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IKHTISAR EKSEKUTIF - 2014"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Tahun

2013

IKHTISAR EKSEKUTIF

Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Lombok Barat adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Lombok Barat sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan dan amanah demi mewujudkan Visi “Terwujudnya Masyarakat Lombok Barat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat Dengan Dilandasi Nilai Nilai Patut Patuh Patju”. Pelaporan LAKIP pada intinya merupakan pengukuran-pengukuran capaian pembangunan. Pengukuran Pencapaian Pembangunan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat Pada Tahun 2013.

Pada Perencanaan kinerja tahun 2013, target-target kinerja yang ditetapkan dalam RPJMD sudah menjadi acuan, sehingga selaras antara perencanaan jangka menengah, jangka pendek (tahunan) dan penganggaran tahunan.

Pelaksanaan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan pada tahun 2013 telah mengacu kepada perencanaan Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat tahun 2010–2014, yang dijabarkan dalam Perencanaan Kinerja Tahunan. Secara ringkas pembangunan kesehatan pada tahun 2013 ini terdiri dari 19 program dan 72 kegiatan pembangunan bidang kesehatan yang meliputi upaya untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat sampai ditingkat pedesaan, upaya pencegahan penyakit dan pemberantasan penyakit menular melalui upaya eradikasi dan surveillance penyakit menular, perlindungan keluarga terutama pada penurunan angka kematian ibu, kematian bayi, serta peningkatan status kesehatan lanjut usia, pemberdayaan dan peningkatan kemandirian masyarakat dalam upaya kesehatan melalui pemasyarakatan pola perilaku hidup bersih dan sehat serta pemasyarakatan Bina Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan (BPJK) perbaikan kualitas lingkungan dan pengawasan kualitas air, upaya peningkatan mutu sumber daya kesehatan secara berkesinambungan serta kabupaten sehat.

Secara struktural, Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat terdiri dari 4 Bidang, 1 Sekretaris dan 3 UPTD. Bidang – Bidang tersebut adalah Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatran Lingkungan (P2PL), Bidang Bina Kesehatan Masyarakat (BINKESMAS), Bidang

(2)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Tahun

2013

Bina Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan (BPJK), dan Bidang Pelayanan Kesehatan (YANKES), sedangkan UPTD terdiri dari UPTD Data dan Informasi (DATIN), UPTD Instanlasi Farmasi Kesehatan (IFK), dan UPTD Laboratorium. Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan maupun pembangunan kesehatan, Dinas Kesehatan didukung oleh institusi pelayanan kesehatan puskesmas, puskesmas pembantu, serta polindes yang tersebar diseluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Lombok Barat. Jumlah Puskesmas 16 buah, Puskesmas Pembantu 57 buah, Poskesdes berjumlah 116 buah dan Posyandu 802 pos. Fasilitas pelayanan kesehatan tersebut didukung oleh tenaga medis , paramedis, tenaga kesehatan masyarakat maupun tenaga non medis yang menangani admnistrasi di puskesmas.

Anggaran pembiayaan pembangunan Kesehatan dua tahun terakhir ini di Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat bersumber dari :

No SUMBER DANA TAHUN 2013

1. APBD JUMLAH %

a. DAU Program Rp. 2.632.930.145 ,-b. DAU Retribusi Pusk. Rp. 12.988.632.672,-c. DAK + Pendamping Rp.

5.053.279.000,-2.

TOTAL ANGGARAN DIKES Rp. 58.542.567.525,22 100 %

Sedangkan kegiatan indikator sasaran pembangunan kesehatan di Kabupaten Lombok Barat terdiri dari (terlampir form. PPS) :

A. Kegiatan efektif

Kegiatan yang dikatakan efektif bila mampu mencapai angka rata-rata outcome / benefit / infact minimal 100 %. Pada tahun 2013 kegiatan indikator yang termasuk efektif 72 kegiatan.

B. Kegiatan kurang efektif / tidak efektif

Kegiatan dinyatakan kurang / tidak efektif apabila capaian rata-rata indikator outcome / benefit / imfact dibawah 100 %. Selama tahun 2013, tidak terdapat kegiatan indikator sasaran yang termasuk kurang / tidak efektif.

C. Kegiatan yang belum dapat diukur efektifitasnya

(3)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Tahun

2013

Kegiatan yang belum dirumuskan indikator kinerja outcome / benefit imfact. Selama tahun 2013 tidak ada kegiatan yang masuk dalam katefgori ini.

Dalam penyusunan Lakip ini, komponen benefit dan imfact sebagian besar belum bisa ditampilkan karena kedua komponen tersebut baru bisa diukur dalam jangka panjang. Benefit dan imfact belum dapat diukur begitu kegiatan selesai dilaksanakan.

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat ini dapat kami susun. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan ini maupun pelaksanaan kegiatan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifarnya membangun sangat kami harapkan.

Referensi

Dokumen terkait

Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pelaksanaannya meliputi upaya kesehatan perseorangan, upaya kesehatan masyarakat, dan pembangunan berwawasan kesehatan. Pasal 10

Pengadaan SDM Kesehatan adalah upaya yang meliputi pendidikan tenaga kesehatan dan pelatihan SDM Kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan kesehatan. Pendayagunaan

penatalaksanaan pengobatan serta kegiatan atau upaya pasien dalam mencari dan mendapatkan pelayanan kesehatan. Secara ringkas dapat dikemukakan yang dimaksud dengan proses

Untuk beberapa Sub.Uskeg pengembangan teknologi produksi radioisotop adalah untuk keperluan bidang kesehatan, seperti karakterisasi PZC untuk generator 99Mo/99mTc diatas 1 Ci,

Kebijakan mutu akademik meliputi tiga bidang, yaitu bidang pendidikan, bidang penelitian dan bidang pengabdian kepada masyarakat. 1) Kebijakan mutu bidang pendidikan antara

Sistem Kesehatan Daerah yang selanjutnya disingkat SKD adalah tatanan penyelenggaraan pembangunan kesehatan Provinsi Maluku terdiri dari komponen Upaya Kesehatan, Penelitian

Pencapaian kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan tahun 2013 dalam meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas- tugas teknis dapat

Dalam bidang politik dan pemerintahan, pembangunan daerah meliputi upaya-upaya untuk mengembangkan (i) kualitas sumber daya manusia, yang meliputi kemampuan, sikap mental,