Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan pemahaman tentang kremasi yang
dilakukan oleh jemaat GKPB Kristus Kasih Denpasar dan Menemukan makna teologisnya.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan munculnya permasalahan tentang pandangan GKPB
terhadap kremasi yang dilakukan oleh Jemaat Kristus Kasih Denpasar dan bagaimana
kremasi itu bisa dibenarkan secara teologis. Dalam penelitian ini penulis melakukan metode
wawancara dengan beberapa informan dari GKPB Kristus kasih dengan pendekatan
kualitatif. Temuan – temuan yang didapat dalam penelitian ini adalah Pertama, belum semua
warga Gereja bisa menerima kremasi sebagai satu-satunya jalan peniadaan jenazah. Kedua,
pandangan tentang mengapa kremasi masih susah untuk diterima sebagai ritual paniadaan
jenazah oleh keluarga jemaat yang meninggal. Hasil penelitianya ialah Kematian tubuh
jasmani adalah kebangkitan roh yang sebenarnya, bukan hanya tubuh yang fana yang
mengalami kebangkitan, tetapi roh yang hidup bersama-sama dengan Kristus yang
mengalami kebangkitan yang sesungguhnya. Kristus yang bangkit telah membuat jalan
kehidupan bagi semua orang. Tidak ada seorangpun yang mati untuk dirinya sendiri, dan
tidak ada seorangpun yang hidup untuk dirinya sendiri, tetapi setiap orang akan mati dan
hidup untuk Tuhan (roma 14:7-9) sehingga penguburan dan kremasi memiliki makna yang
sama dalam cara peniadaan jenazah lainnya. Penelitian ini direkomendasikan kepada Sinode
Gereja Kristen Protestan di Bali dan seluruh pelayan jemaat agar bisa melakukan sosialisasi
tentang pemahaman kematian, kebangkitan dalam Kristus secara mendalam.