• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam, Pupuk Hijau, dan Kapur CaCO3 Pada Tanah Ultisol Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam, Pupuk Hijau, dan Kapur CaCO3 Pada Tanah Ultisol Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Bagan Penelitian di Rumah Kasa

I

K

0

C

1

H

2

H

3

A

3

C

3

A

2

U

II

C

1

C

2

A

2

K

0

H

3

A

3

A

1

III

A

3

H

2

H

1

C

3

A

1

H

3

A

2

A

1

C

3

C

1

H

1

H

1

C

2

(2)

Keterangan :

K0 = Tanpa Perlakuan

A1 = Pupuk Kandang Ayam 5 ton/ha (setara dengan 12,5 g/pot) A2 = Pupuk Kandang Ayam 10 ton/ha (setara dengan 25 g/pot) A3 = Pupuk Kandang Ayam 15 ton/ha (setara dengan 37,5 g/pot) H1 = Pupuk Hijau 5 ton/ha (setara dengan 12,5 g/pot)

(3)

Lampiran 2. Kriteria Sifat Tanah

Sifat Tanah Satuan Sangat Rendah Sedang Tinggi Sangat

Rendah Tinggi

(4)

Lampiran 3. Data Hasil Analisis Awal Contoh Tanah Ultisol Tambunan A

Parameter Satuan Hasil Analisis Kriteria

pH H2O --- 5,25 Masam

pH KCl --- 4,1 Masam

C-Organik (Walkley&Black) % 0.62 Sangat Rendah

Aldd KCl 1 N me/100g 1.00 ---

KTK me/100g 14.00 Rendah

Kejenuhan Al (KCl) % 7.14 Sangat Rendah

Tekstur --- Lempung Liat

Berpasir (Llp) ---

Kadar Air % 26.60 ---

Kapasitas Lapang % 36,23 ---

Lampiran 4. Hasil Analisis Kotoran Ayam

Parameter Satuan Hasil Analisis Kriteria

pH H2O --- 7,54 Alkalis

C-Organik (Walkley&Black) % 5,37 (%) Sangat Tinggi

N Total % 3,16 (%) Sangat Tinggi

Kadar Air % 10,12 ---

(5)

Lampiran 5. Perhitungan AlddEkstraktan KCl 1 N

Metode Aldd KCl 1 N

No. Berat Contoh Tanah Volume KCl Volume Titrasi Aldd

(g) (mL) NaOH (mL) HCl (mL) (me/100g) Kebutuhan kapur untuk 5 Kg TKO

5x103g Kebutuhan kapur untuk 5 Kg TKO

5x103g Kebutuhan kapur untuk 5 Kg TKO

(6)

Lampiran 6. Data Hasil Pengukuran C-Organik Tanah Setelah Inkubasi

Lampiran 7. Daftar Sidik Ragam Pengukuran C-Organik Tanah Setelah Inkubasi

(7)

Lampiran 8. Data Hasil Pengukuran pH H2O Tanah Setelah Inkubasi

Lampiran 9. Daftar Sidik Ragam Pengukuran pH H2O Tanah Setelah

Inkubasi

(8)

Lampiran 10. Data Hasil Pengukuran pH KCl Tanah Setelah Inkubasi

Lampiran 11. Daftar Sidik Ragam Pengukuran pH KCl Tanah Setelah Inkubasi

(9)

Lampiran 12. Data Hasil Pengukuran P-Tersedia Metode Bray II (ppm)

Lampiran 13. Daftar Sidik Ragam Pengukuran P-Tersedia Metode Bray II

Sumber Keragaman db JK KT Fhit F 0.01 F 0.05

(10)

Lampiran 14. Data Hasil Pengukuran Al-dd Tanah Ekstrak KCl

Lampiran 15. Daftar Sidik Ragam Pengukuran Al-dd Tanah Ekstrak KCl

Sumber Keragaman db JK KT Fhit F 0.05 F 0.01

(11)

Lampiran 16. Data Hasil Pengukuran Tinggi Tanaman (cm)

Lampiran 17. Daftar Sidik Ragam Pengukuran Tinggi Tanaman

Sumber Keragaman db JK KT Fhit F 0.05 F 0.01

(12)

Lampiran 16. Data Hasil Pengukuran Berat Kering Tajuk (g)

Lampiran 17. Daftar Sidik Ragam Pengukuran Berat Kering Tajuk

Sumber Keragaman db JK KT Fhit F 0.05 F 0.01

(13)

Lampiran 18. Data Hasil Pengukuran Berat Kering Akar (g)

Lampiran 19. Daftar Sidik Ragam Pengukuran Berat Kering Akar

Sumber Keragaman db JK KT Fhit F 0.01 F 0.05

(14)

Lampiran 20. Data Hasil Pengukuran Serapan P Tanaman (mg/tanaman)

Perlakuan Blok Blok Blok Total Rataan

I II III

Kontrol 3046.6292 2556.1798 2482.2674 8085.08 2695.03 A1 5393.3978 5664.7685 6315.9034 17374.07 5791.36 A2 7120.6989 8338.9663 11349.1011 26808.77 8936.26 A3 7829.7101 11721.5955 7362.9888 26914.29 8971.43 H1 5299.5034 7790.9528 2898.0000 15988.46 5329.49 H2 2279.5281 3386.4270 7084.1169 12750.07 4250.02 H3 2319.2180 8807.4000 4075.0652 15201.68 5067.23 C1 2790.9034 8629.6809 2136.9663 13557.55 4519.18 C2 4714.9753 3320.3730 3320.0045 11355.35 3785.12 C3 4679.7596 8298.2157 2513.7303 15491.71 5163.90 Total 45474.32 68514.56 49538.144 163527.03

Rataan 4547.43 6851.46 4953.81 5450.90

Lampiran 21. Daftar Sidik Ragam Pengukuran Serapan P Tanaman

Sumber Keragaman db JK KT Fhit F 0.01 F 0.05

Galat 18 82411697.997 4578428

Total 29 112745829.090

(15)

Lampiran 22. Data Hasil Pengukuran Umur Berbunga

Lampiran 23. Daftar Sidik Ragam Pengukuran Umur Berbunga

Sumber Keragaman db JK KT Fhit F 0.01 F 0.05

(16)

Lampiran 24.Prosedur Pengukuran Aldd Ekstraktan KCl 1 N

1. Gelas erlenmeyer 250 cc 2. Gelas ukur

1. Dimasukkan 5 g tanah ke dalam gelas erlenmeyer 250 cc 2. Ditambahkan 50 ml larutan KCl 1 N ke dalamnya dan

kemudian diguncang dengan mesin pengguncang selama 15 menit

3. Disaring dan ditampung hasil saringannya

4. Dipipet 25 ml hasil saringan ke dalam erlenmeyer 100 cc 5. Ditambahkan 5 tetes larutan indikator Phenopthalin

6. Dititrasi dengan NaOH 0.1 N sampai timbul warna merah muda yang permanen

7. Setelah itu, tambahkan beberapa tetes HCl 0.1 N sampai warna merah muda lenyap kembali

8. Ditambahkan 10 ml NaF 4%, dimana warna merah muda akan timbul kembali jika ada Al yang dapat dipertukarkan

9. Kemudian titrasi dengan HCl 0.1 N sampai warna merah muda hilang, dicatat volume HCl yang dipakai

10.Jumlah asam yang dipakai akan setara dengan jumlah Al yang dapat dipertukarkan

Perhitungan

Referensi

Dokumen terkait

Keadaan Pajak Buah Berastagi cukup ramai diminati dan dikunjungi oleh para wisatawan, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pajak ini terletak di lokasi

[r]

Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bantul

bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 8 Peraturan Bupati Bantul Nomor 73 Tahun 2013 tentang Sistem Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bantul dan

Panitia Pengadaan Jasa Konsultansi Selaku Kelompok Kerja Pekerjaan Jalan dan Jembatan Provinsi Jawa Tengah pada Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Dana APBD Tahun

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor diijinkannya alih fungsi lahan di Kabupaten Tegal yaitu harus sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah

10 Tahun 1983 tentang izin perkawinan dan perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan PP No. Selain poligami, Undang-undang perkawinan di Indonesia juga mengatur

Dampak positif dalam kegiatan atraksi wisata “Mahakarya Legenda Goa Kreo” adalah masyarakat terjun langsung dan terlibat langsung didalam kegiatan atraksi wisata,