• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Faktor Penyebab Technostress terhadap Kinerja Pegawai dengan Dukungan Organisasi sebagai Moderating Variabel T2 912013035 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Faktor Penyebab Technostress terhadap Kinerja Pegawai dengan Dukungan Organisasi sebagai Moderating Variabel T2 912013035 BAB V"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, faktor techno-overload dan techno-uncertainty secara signifikan berdampak negatif terhadap kinerja kedua faktor ini tidak hanya dipengaruhi faktor teknologi secara menyeluruh tetapi juga ada faktor lain yang berpengaruh terhadap kinerja seperti meningkatknya beban kerja yang menyebabkan pegawai harus menggunakan peralatan komputer dalam waktu lama. Faktor techno-uncertainty dipengaruhi oleh kurangnya evaluasi sebelum mengimplementasikan suatu sistem atau aplikasi baru sehingga menyebabkan seringnya update aplikasi yang membingungkan pegawai dan dapat menghambat pekerjaan.

(2)

saat ini teknologi informasi dan teknologi komputerisasi bukanlah hal yang menghambat dan menimbulkan dampak negatif, tetapi hadirnya teknologi dapat membantu meringankan dan mempercepat pekerjaan bila dibandingkan secara manual.

5.2 Implikasi

5.2.1 Implikasi Teoritis

(3)

Hasil pengujian terhadap faktor penyebab technostress: techno-invasion, techno-complexity, dan techno-insecuritymenunjukkan hasil yang tidak signifikan yang berarti bahwa faktor-faktor tersebut tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai pajak. Dalam penelitian ini para responden merasa nyaman dengan pekerjaan mereka dan pegawai membutuhkan teknologi karena teknologi memberikan kemudahan untuk mengerjakan pekerjaan, mempercepat menerima berbagai informasi kedinasan, dan memudahkan mengakses berbagai informasi dimanapun dan kapanpun melalui fasilitas yang telah disediakan organisasi. Hasil penelitian ini bertentangan dengan beberapa penelitian terdahulu Weill dan Rosen (1997); Enis (2005); Tarafdar et al. (2007); Ragu-Nathan et al. (2008); Ayyagari et al. (2011); Akhtari et al. (2013); Norulkamar et al. (2014) yang menunjukkan bahwa serbuan teknologi yang menyebabkan para pengguna teknologi harus terus terhubung dengan pekerjaan melalui media komunikasi, teknologi yang rumit, teknologi yang sering berubah dan juga teknologi yang terus berkembang hingga suatu saat nanti akan mengancam pekerjaan manusia.

(4)

tentang teknologi baru (Enis, 2005). Faktor dukungan organisasi tidak memberikan pengaruh yang signifikan sebagai variabel pemoderasi terhadap semua faktor penyebab technostress. Namun dengan tingginya nilai rata-rata variabel dukungan organisasi maka dapat dikatakan bahwa dukungan organisasi sangat diperlukan pegawai untuk dapat meningkatkan kinerja. Hal ini mendukung penelitianMelchionda (2007); Mathis dan Jackson (2001) yang meyebutkan bahwa upaya peningkatan SDM yang dapat dilakukan organisasi adalah dengan meningkatkan kemampuan berupa pemberian pelatihan, peralatan, tim kerja yang produktif dan menyediakan fasilitas yang memadai bagi pegawai. Sehingga semakin sesuai teknologi yang digunakan akan semakin menurunkan technostress yang terjadi seperti yang dipaparkan Ayyagari (2012).

5.2.2 Implikasi Terapan

(5)

yang sesuai kebutuhan sehingga nyaman untuk digunakan dalam jangka waktu lama, merancang manajemen waktu yang baik dengan menetapkan target yang realistis, melakukan peregangan ringan jika sudah mulai merasakan kelelahan pada anggota tubuh, melakukan kegiatan sampingan seperti mendengarkan musik, sesekali membuka jejaring sosial sebagai bentuk penyegaran pikiran agar tidak terlalu jenuh dengan rutinitas pekerjaan.

(6)

mempelajari teknologi yang harus digunakan dengan baik.

5.3 Keterbatasan Penelitian dan Agenda Penelitian Mendatang

Pada penelitian ini tentunya terdapat beberapa keterbatasan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. seperti banyak hipotesis yang tidak signifkan karena jika dilihat kembali pada deskripsi jawaban responden banyak jawaban responden yang tidak setuju dengan pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner. Hal tersebut menunjukkan bahwa pertanyaan tidak sesuai dengan kondisi responden. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner sebagai instrument penelitian juga sering kali menimbulkan bias. Sehingga pada penelitian mendatang ketika peneliti ingin menggunakan instrument standar maka harus berhati-hati dalam memodifikasi setiap indikator variabel agar benar-benar sesuai dengan kondisi responden (down to earth) sehingga lebih mudah untuk dipahami. Selain itu juga dapat melakukan wawancara mendalam dengan menentukan beberapa key informan yang dapat dijadikan sebagai data pembanding sehingga didapatkan hasil pegujian yang lebih akurat.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan data primer yang diambil dari kuesioner pada responden yang pernah menggunakan produk Nokia, Sony Ericson dan Samsung di Wilayah

[r]

peserta pelatihan. Membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan. Faktor Pendukung dan Penghambat 1. Guru sangat berkepentingan terhadap penguasaan kompetensi Penelitian

Hasil yang diperoleh bahwa analisis segmentasi pasar dari produk rokok mild berdasarkan atribut produk di Kabupaten Jember didasarkan pada hasil analisis cluster

Setelah berhasil menemukan model yang sesuai dengan masalah tersebut selanjutnya mencari dan menentukan algoritma untuk penyelesaiannya, dan algoritma yang digunakan adalah

Lagu perjuangan juga dikenal sebagai lagu wajib, karena lagu-lagu perjuangan pernah diwajibkan pemerintah untuk diketahui oleh anak-anak sekolah di indonesia.lagu perjuangan

- Pendaftaran dilakukan langsung oleh Direktur Utama/Pimpinan/Kepala Cabang atau orang yang ditugaskan oleh Direktur Utama/Pimpinan/Kepala Cabang dengan menunjukkan surat tugas

Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Kalimantan Barat akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan konstruksi sebagai berikut :..