• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan dan fungsi guru docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peranan dan fungsi guru docx"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan merupakan wadah yang berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia ynag beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Dalam mewujudkan tujuan pendidikan dibutuhkan sosok yang mampu menjadi tumpuan proses pendidikan itu berlangsung.

Guru sebagai salah satu komponen di sekolah menempati profesi yang penting dalam proses belajar mengajar. Kunci keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan di sekolah ada di tangan guru. Ia mempunyai peranan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan siswanya self concept, pengetahuan, ketrampilan, kecerdasan dan sikap serta pandangan hidup siswa. Oleh karenanya masalah sosok guru yang bagaimana yang kita butuhkan agar ia dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan siswa sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan yang diharapkan.

(2)

Dengan demikian guru adalah seseorang yang professional dan memiliki ilmu pengetahuan, serta mengajarkan ilmunya kepada orang lain, sehingga orang tersebut mempunyai peningkatan dalam kualitas sumber daya manusianya.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1. Apakah pengertian dari guru?

2. Apa tugas dan tanggung jawab guru?

3. Apa peranan dan fungsi guru?

4. Apa kompetensi yang harus dimiliki guru?

C. TUJUAN

Adapun beberapa tujuan dalam pembahasan makalah ini adalah:

1. Agar bisa mengetahui tentang makna seorang guru.

2. Agar bisa mengetahui tentang tugas dan tanggung jawab guru.

3. Agas bisa mengetahui tentang peranan dan fungsi guru.

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN GURU

Guru dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2005: 509). Pengertian ini memberi kesan bahwa guru adalah orang yang melakukan kegiatan dalam bidang mengajar. Istilah guru sinonim dengan kata pengajar dan sering dibedakan dengan istilah pendidik. Perbedaan ini dalam pandangan Muh. Said dalam Rusn (2009: 6263) dipengaruhi oleh kebiasaan berpikir orang Barat, khususnya orang Belanda yang membedakan kata onderwijs (pengajaran) dengan kata opveoding (pendidikan). Pandangan ini diikuti oleh tokoh-tokoh pendidikan di dunia Timur, termasuk tokoh-tokoh pendidikan di kalangan muslim.

Nata (1997: 61) mengemukakan istilah-istilah yang berkaitan dengan penamaan atas aktivitas mendidik dan mengajar. Ia lalu menyimpulkan bahwa keseluruhan istilah-istilah tersebut terhimpun dalam kata pendidik. Hal ini disebabkan karena keseluruh istilah itu mengacu kepada seseorang yang memberikan pengetahuan, keterampilan atau pengalaman kepada orang lain.

(4)

Seseorang yang aktif dalam dunia pendidikan harus memiliki kepribadian sebagai seorang pendidik. Tuntutan akan kepribadian sebagai pendidik kadang-kadang dirasakan lebih berat dibandingkan dengan profesi yang lain. Karena, guru merupakan seorang yang harus bisa digugu dan ditiru. Digugu artinya segala sesuatu yang disampaikan senantiasa dipercaya dan diyakini sebagai kebenaran oleh semua muridnya. Segala ilmu pengetahuan yang datangnya dari sang guru dijadikan sebagai sebuah kebenaran yang tidak perlu dibuktikan atau diteliti lagi. Ditiru artinya ia menjadi uswatun hasanah, menjadi suri teladan dan panutan bagi muridnya, baik cara berpikir dan cara berbicaranya maupun berprilaku sehari-hari (Mulyasa, 2008:48). Dengan demikian, guru memiliki peran yang sangat besar dalam pelaksanaan pembelajaran atau pendidikan.

B. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB GURU

Seseorang dapat disebut sebagai manusia yang bertanggung jawab apabila ia mampu membuat pilihan dan membuat keputusan atas dasar nilainilai dan norma-norma tertentu, baik yang bersumber dari dalam dirinya maupun yang bersumber dari lingkungan sosialnya (Hamalik, 2008: 39). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa manusia bertanggung jawab apabila ia mampu bertindak atas dasar keputusan moral.

Setiap guru profesional harus memenuhi persyaratan sebagai manusia yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan dan dalam waktu yang sama dia juga mengembang sejumlah tanggung jawab dalam bidang pendidikan. Guru sebagai pendidik bertanggung jawab mewariskan nilai-nilai dan norma-norma kepada generasi muda sehingga terjadi proses pelestarian dan penerusan nilai. Bahkan melalui proses pendidikan, diusahakan terciptanya nilai-nilai baru.

Kehadiran guru dalam proses pembelajaran sebagai sarana mewariskan nilai-nilai dan norma-norma masih memegang peranan yang sangat penting. Peranan guru dalam pembelajaran tidak bisa digantikan oleh hasil teknologi modern seperti kompoter dan lainnya. Masih terlalu banyak unsur manusiawi, sikap, sistem nilai, perasaan, motivasi, kebiasaan dan lain-lain yang harus dimiliki dan dilakukan oleh guru. Seorang guru akan sukses melaksanakan tugas apabila ia profesional dalam bidang keguruannya. Selain itu, tugas seorang guru mulia dan mendapat derajat yang tinggi yang diberikan oleh Allah swt. disebabkan mereka mengajarkan ilmu kepada orang lain.

(5)

Sebagai pengajar, guru berperanan aktif (medium) antara peserta didik dengan ilmu pengetahuan. (Muhaimin dkk., 1996: 54). Secara umum dapat dikatakan bahwa tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh guru adalah mengajak orang lain berbuat baik.

Apabila dilihat dari rincian tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh guru, al-Abrasyi (1979: 150-151) yang mengutip pendapat al-Ghazali bahwa: 1. Guru harus menaruh rasa kasih sayang terhadap murid dan memberlakukan

mereka seperti perlakuan anak sendiri.

2. Tidak mengharapkan balas jasa ataupun ucapan terima kasih, tetapi bermaksud dengan mengajar itu mencari keridaan Allah dan mendekatkan diri kepada Tuhan. 3. Memberikan nasehat kepada murid pada tiap kesempatan, bahkan menggunakan

setiap kesempatan itu untuk menasehati dan menunjukinya.

4. Mencegah murid dari akhlak yang tidak baik dengan jalan sindiran jika mungkin dan dengan jalan terus terang, dengan jalan halus, dan tidak mencela.

5. Seorang guru harus menjalankan ilmunya dan jangan berlainan kata dengan perbuatannya.

Ahmad Tafsir, 1994: 79) membagi tugas-tugas yang dilaksanakan oleh guru yaitu:

1. Wajib mengemukakan pembawaan yang ada pada anak dengan berbagai cara seperti observasi, wawancara, melalui pergaulan, angket dan sebagainya.

2. Berusaha menolong peserta didik mengembangkan pembawaan yang baik dan menekankan pembawaan yang buruk agar tidak berkembang;

3. Memperlihatkan kepada peserta didik tugas orang dewasa dengan cara memperkenalkan berbagai keahlian, keterampilan agar mereka memilikinya dengan cepat.

4. Mengadakan evaluasi setiap waktu untuk mengetahui apakah perkembangan peserta didik berjalan dengan baik;

5. Memberikan bimbingan dan penyuluhan tatkala peserta didik melalui kesulitan dalam mengembangkan potensinya.

Tanggung jawab seorang Guru (professional) antara lain:

(6)

2. Tanggung jawab sosial, diwujudkan melalui kemampuan guru berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama kolega pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

3. Tanggung jawab spiritual dan moral, diwujudkan melalui penampilan guru sebagai insan beragama yang perilakunya senantiasa berpedoman pada ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya serta tidak menyimpang dari norma agama dan moral.

4. Tanggung jawab pribadi, diwujudkan melalui kemampuan guru memahami dirinya, mengelola dirinya, mengendalikan dirinya, dan menghargai serta mengembangkan dirinya dalam bentuk moral spiritual.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat diketahui bahwa tugas dan tanggung jawab guru bukan hanya mengajar atau menyampaikan kewajiban kepada peserta didik, akan tetapi juga membimbing mereka secara keseluruhan sehingga terbentuk kepribadian yang baik.

C. PERANAN DAN FUNGSI GURU

Didalam proses belajar guru berperan sebagai perantara atau medium. Peserta didik harus berusaha sendiri mendapatkan suatu pengertian atau insight, sehingga timbul perubahan dalam pengetahuan, tingkah laku, dan sikap. (1) Guru sebagai pembimbing, untuk membawa peserta didik peserta didik kearah kedewasaan, pendidik tidak maha kuasa, tidak dapat membentuk anak menurut sekehendaknya; (2) Guru sebagai penghubung antara peserta didik yang nantinya akan hidup dan bekerja, serta mengabdikan diri dalam masyarakat Negara dan bangsa, dengan demikian peserta didik harus dilatih dan dibiasakan di bawah pengawasan guru di sekolah. (1) Guru sebagai penegak disiplin guru menjadi contoh-teladan dalam segala hal tata tertib baik yang berlaku di sekolah maupun yang terdapat di lingkungan masyarakat sekolah; (2) Guru sebagai administrator dan manajer.

(7)

sekolah dan lingkungan tidak boleh ditinggalkan; (2) Guru sebagai pemimpin (guidance worker). Guru mempunyai kesempatan dan tanggung jawab dalam banyak situasi untuk membimbing peserta didik kearah pemecahan masalah, membuat keputusan secara signifikan dan representative dan adil bijaksana. Guru sebagai sponsor dalam kegiatan peserta didik. Artinya guru harus turut aktif dalam segala aktivitas anak didik, misalnya dalam ekstrakurikuler membentuk kelompok belajar dan lain sebagainya yang berguna bagi kepentingan sekolah dan masyarakat lingkungan

Guru dalam menjalankan tugas keprofesiannya memiliki multi peran. Peran guru dalam kegiatan belajar mengajar, secara singkat dapat dipaparkan sebagai berikut. Dalam konteks sebagai organisator ini guru memiliki peran pengelolaan kegiatan akdemik, menyusun tata tertib sekolah,menyusun kalender akademik,dan sebagainya. Semuanya diorganisasikan, agar dapat mencapai efektivitas dan efisiensi belajar mengajar yang signifikan. Sebagai demonstrator, lecturer/pengajar, guru hendaknya senantiasa menguasai bahan, materi ajar, dan senantiasa mengembangkan dan meningkatkan kemampuan yang dimilikinya. 1. Peran guru sebagai pembimbing harus lebih dipentingkan, karena kehadiran

guru di sekolah adalah untuk membimbing peserta didik menjadi manusia dewasa susila yang cakap, terampil, berbudi pekerti luhur dan berakhlak mulia. Tanpa bimbingan, peserta didik akan mengalami kesulitan dalam menghadapi perkembangan dirinya. Kekurang mampuan peserta didik menyebabkan lebih banyak tergantung pada bantuan guru. Tetapi semakin dewasa, pererta didik semakin berkurang ketergantungannya kepada guru. Bagaimanapun juga bimbingan dari guru sangat diperlukan pada saat peserta didik belum mampu mandiri.

(8)

faktor, antara lain faktor guru, hubungan pribadi antara peserta didik di dalam kelas, serta suasana di dalam kelas.

3. Sebagai fasilitator guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan kemudahan belajar bagi peserta didik. Lingkungan belajar yang tidak menyenangkan, suasana rung kelas yang pengap, meja dan kursi yang berantakan, fasilitas belajar yang kurang tersedia, menyebabkan peserta didik ngantuk dan malas belajar. Oleh karena itu menjadi tugas guru sebagai fasilitator menyediakan fasilitas, sehingga dapat menciptakan lingkungan pembelajaran, yang Aktif, Kreratif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) peserta didik.

4. Peran guru sebagai mediator, dimana guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan, karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar-mengajar. Media pembelajaran merupakan sarana yang sangat urgen dan merupakan bagian integral demi berhasilnya proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Guru tidak cukup memiliki pengetahuan tentang media pendidikan dan pembelajaran, tetapi juga harus memiliki keterampilan memilih menggunakan serta mengusahakan media pembelajaran yang baik.

5. Peran guru sebagai inspirator, menuntut kemampuan guru memberikan inspirasi bagi kemajuan belajar peserta didik. Persoalan belajar adalah masalah utama peserta didik. sebagai inspirator guru hendaknya dapat memberikan petunjuk bagaimana cara belajar yang baik. Sebagai inspirator, guru harus dapat memberikan ilham yang baik bagi kemajuan belajar peserta didik. Petunjuk belajar tersebut tidak selamanya harus bertolak dari sejumlah teori-teori belajar, dari pengalamanpun bisa dijadikan petunjuk bagaimana cara belajar yang baik. Yang penting bukan teorinya, tetapi bagaimana mengeliminir kalaupun tidak menghilangkan sama sekali masalah yang dihadapi oleh peserta didik.

(9)

7. Sebagai motivator, guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar bergairah dan aktif belajar. Dalam upaya memberikan motivasi, guru dapat menganalisis motif-motif yang melatar belakangi anak didik malas belajar dan menurun prestasinya di sekolah. Peranan guru sebagai motivator dapat memberikan motivasi pada peserta didik untuk lebih bergairah dan bersemangat belajar. Peranan guru sebagai motivator sangat penting dalam interaksi edukatif, karena menyangkut esensi pekerjaan mendidik yang membutuhkan kemahiran social, menyangkut performance dalam personalisasi dan sosialisasi diri.

8. Peran guru sebagai korektor menuntut guru bisa membedakan mana nilai yang baik, dan mana nilai yang buruk, mana nilai positif dan mana nilai negatif. Kedua nilai yang berbeda ini harus dipahami dalam kehidupan masyarakat. Kedua nilai ini mungkin telah dimiliki peserta didik dan mungkin pula telah mempengaruhinya sebelum peserta didik masuk sekolah. Latar belakang kehidupan peserta didik yang berbeda-beda sesuai dengan sosio-kultural masyarakat di mana peserta didik tinggal cepat atau lambat akan mewarnai kehidupan peserta didik.

9. Peran guru sebagai inisiator, artinya guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuan pendidikan dan pengajaran. Proses interaksi edukatif yang ada sekarang harus diperbaiki susuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan. Kompetensi guru harus diperbaiki, keterampilan penggunaan media pendidikan dan pengajaran harus diperbarui sesuai kemajuan media komunikasi dan informasi.

10. Peran guru sebagai evaluator, artinya seseorang guru dituntut untuk menjadi seorang penilaian yang baik dan jujur, dengan memberikan penilaian yang menyentuh asfek ekstrinsik dan intrinsik, penilaian pada asfek intrinsik lebih diarahkanpada asfek kepribadian peserta didik, yakni aspek nilai (values). Berdasarkan hal ini guru harus bisa memberikan penilaian dalam dimensi yang luas. Penilaian terhadap kepribadian peserta didik harus diutamakan daripada penilaian terhadap jawaban siswa ketika mengerjakan ulangan atau diberikan tes. 11. Sebagai supervisor, guru hendaknya dapat membentu, memperbaiki, dan menilai

secara kritis terhadap proses pembelajaran. Teknik-teknik supervisi harus dikuasai dengan baik agar dapat melakukan perbaikan terhadap situasi pembelajaran menjadi lebih baik.

(10)

akan melewati tahap kulminasi, suatu tahap yang memungkinkan setiap peserta didik bisa mengetahui kemajuan belajarnya. Disini peran kulminator terpadu dengan peran sebagai evaluator.

(11)

didik kearah pemecahan masalah, mengambil keputusan, dan menghadapkan peserta didik pada problem. Guru sebagai sponsor dalam kegiatan peserta didik. Guru harus turut aktif dalam segala aktifitas anak, misalnya dalam ekstrakurikuler membentuk kelompok belajar dan sebagainya;.

D. KOMPETENSI GURU

Berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 10 ayat (1) dikatakan bahwa “Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi: Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial, dan Kompetensi Profesional yang diperoleh melalui Pendidikan Profesi”.

1. Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Sub kompetensi dalam kompetensi Pedagogik meliputi: (1) Memahami peserta didik secara mendalam yang meliputi memahami peserta didik dengan memamfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif, prinsip-prinsip kepribadian, dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik; (2) Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran yang meliputi memahami landasan pendidikan, menerapkan teori belajar dan pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih.

(12)

meliputibertindak sesuai dengan norma religius (imtak, jujur, ikhlas, suka menolong) dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.

3. Kompetensi Profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya: (1) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung pelajaran yang dimampu; (2) Mengusai standar kompentensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang dimampu; (3) Mengembangkan materi pembelajaran yang dimampu secara kreatif; (4) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif; (5) Memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangakan diri.

4. Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar: (1) Bersikap inskulsif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, raskondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial keluarga; (2) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat; (3) Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman social budaya; (4) Mampu berkomunikasi lisan maupun tulisan.

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

(13)

pengajaran. Hanya tindakan yang merubah perilaku murid saja yang disebut dengan pengajaran. Oleh karenanya, seorang pendidik dituntut untuk secara terus menerus menguasai strategi yang dapat merubah perilaku murid menjadi kearah yang lebih baik. Tugas utama seorang guru dibedakan menjadi tiga bagian yaitu: tugas profesi/ professional, tugas kemanusiaan, dan tugas kemasyarakatan. Peran guru dikelompokan menjadi empat macam, yaitu: peran guru dalam proses belajar mengajar, peran guru dalam pengadministrasian, peran guru sebagai pribadi, dan peran guru sebagai psikologis. Tanggung jawab guru dikategorikan dalam lima macam, yaitu: tanggung jawab intelektual, profesi, sosial, moral-spiritual, dan tanggung jawab pribadi.

Di sinilah, perlunya seorang guru memiliki kompetensi. Sebagaimana disebutkan dalam PP R.I, nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, BAB VI, pasal 28 ayat 3, bahwa ada empat kompetensi : kompetensi kepribadian, paedagogik, profesional, dan sosial.

B. SARAN

1. Seorang guru harus selalu memahami dan menjalankan tugas dengan baik agar dapat meningkatkan mutu pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional

2. Seorang guru harus selalu memahami dan melaksanakan peran dengan baik sehingga dapat menciptakan pendidikan yang berkualitas.

3. Seorang guru harus selalu melaksanakan tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

DAFTAR PUSTAKA

(14)

M. Shabir U. 2015. Kedudukan Guru Sebagai Pendidik : (Tugas dan Tanggung Jawab, Hak dan Kewajiban, dan Kompetensi Guru). Makassar : Jurnal AULADUNA, VOL. 2 NO. 2 DESEMBER 2015: 221-232

Wildan, Nurmayani. (November,2014). Manajemen Sekolah Tugas dan Peran Guru Dalam Manajemen Sekolah . diakses pada Sabtu, (24/02/2018) dari

Referensi

Dokumen terkait

Likas na sa mga Pilipino ang pagbibigay halaga sa edukasyon. Ang edukasyon ay isang paraan kung saan pinapaunlad ang kaalaman at pagkatao ng isang indibidwal

Bioautogtafi, karena metode ini merupakan pengujian lanjutan bertujuan untuk mengetahui komponen kimia apa yang memberikan aktivitas antibakteri dari ekstrak air

Pembelajaran dengan menggunakan lagu sebagai media pendukung dalam mempelajari serta mengembangkan kosakata Bahasa Inggris sangat mendukung karena kegiatan yang

Pada saat panampang solar cell terkena cahaya, maka sel surya akan menerima energi dari foton ke electron yang bergerak bebas pada lapisan tipe-n, sehingga

Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan mengungkap jenis peran gender yang dilakukan suami istri dalam keluarga, mengungkap kasus cerai gugat yang sering

Mengajar IPS di SD seharusnya menghasilkan siswa memiliki rasa empati terhadap lingkungan sekitar. Tetapi guru kesulitan dalam mengimplikasikan contoh konkrit

- Domain (Daerah asal) dari Relasi R adalah himpunan bagian dari A yang terdiri atas elemen pertama dari semua pasangan terurut anggota R.f. Gambarkan diagram panah

Dari pengujian yang telah dilakukan, diperoleh bahwa sistem memiliki nilai kompleksitas yang rendah sehingga mudah untuk melakukan perbaikan serta 100% valid