• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-1 DALAM MEMAHAMI JENIS-JENIS USAHA DALAM BIDANG EKONOMI PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI

METODE INKUIRI DI SMP NEGERI 4 PAREPARE

Oleh:

Dra. Hj. Rahmatang Kurusi (Guru SMP Negeri 4 Parepare)

ABSTRAK

Rata-rata hasil belajar siswa VII-1 di SMP Negeri 4 Parepare pada tahun sebelumnya dikategorikan Rendah dengan perolehan rata - rata 60% di bawah KKM pada Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPS yang dikategorikan Baik Sekali hanya mencapai 10%, memperoleh nilai Baik 10%, nilai yang Lebih dari Cukup 20%, yang mendapatkan nilai Cukup 20%, dan nilai Kurang sebanyak 40% dari 38 orang jumlah siswa.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada topik Jenis - Jenis Usaha dalam bidang Ekonomi dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia pada mata pelajaran IPS melalui Metode Inkuiri di kelas VII-1 SMP Negeri 4 Parepare, dan untuk memperoleh gambaran mengenai aktifitas belajar siswa kelas VII-VII-1 dalam pelajaran IPS dengan menggunakan Metode Inkuiri. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 4 Parepare, dengan sasaran penelitian yaitu siswa kelas VII-1 SMP yang berjumlah 38 orang terdiri dari 22 orang siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Metode penelitian menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas yang meliputi empat tahapan tindakan, yaitu; 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan siklus I rata-rata nilai akhir siswa mencapai skor 65, dan pada siklus II rata-rata nilai akhir siswa mencapai 71.58 serta pada siklus III rata-rata nilai akhir siswa mencapai 82.10. Berdasarkan perolehan data hasil belajar siswa maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil.

(2)

1. Pendahuluan

Pembangunan dibidang pendidikan merupakan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila. Khususnya dalam bidang pendidikan telah diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945. Hal ini yang memungkinkan warganya dapat mengembangkan diri sebagai manusia yang seutuhnya.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) itu lahir dari keinginan para pakar pendidikan untuk membekali para siswa supaya kelak mampu menghadapi dan menangani kompleksitas kehidupan di masyarakat yang sering berkembang secara tak terduga. Perkembangan seperti itu dapat membawa berbagai dampak yang sangat luas. Karena luasnya akibat tersebut terhadap kehidupan masyarakat maka lahirlah masalah yang disebut masalah sosial.

Masa peralihan ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukan kemampuannya dalam berprestasi, dan mereka juga dituntut untuk dapat belajar demi mencapai tujuan secara kebersamaan. Sebab dengan belajar secara kebersamaan / kelompok mereka dapat belajar tentang sikap dan kebiasaan dalam bekerja sama saling menghormati pendapat teman, sesama, di mana ia sedang belajar.

Dengan demikian seorang pengajar dituntut untuk dapat memilih model yang tepat dalam memberikan pengajaran kepada peserta didiknya. Hal ini dapat dirasakan dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri 4 Parepare kelas VII-1 pada Topik Jenis-jenis usaha dalam bidang ekonomi dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia. Peserta didik kurang memahami topik tersebut.

Rata-rata hasil tes siswa pada tahun sebelumnya selalu rendah. Siswa kelas VII-1 di SMP Negeri 4 Parepare hanya memperoleh rata - rata 60% di bawah KKM dari satu Kompetensi Dasar (60) dengan jumlah siswa sebanyak 38 orang yang mendapatkan nilai kategori baik sekali hanya mencapai 10%, nilai baik 10%, nilai yang lebih dari cukup 20%, yang mendapatkan nilai cukup 20%, dan yang mendapatkan nilai kurang sebanyak 40%. Pada umumnya para guru hanya menggunakan metode tradisonal yaitu metode ceramah. Apabila kita cermati dengan seksama metode ceramah ini masih banyak mengalami kekurangannya apabila dibandingkan dengan kelebihannya. Metode ceramah ini, hasil belajarnya pun tidak menampakkan hasil yang menggembirakan.

Beberapa kelemahan yang terdapat pada metode ceramah yang dikemukakan oleh Moedjiono dan Dimyati dalam (Gilstrap dan Martin, 1993 : 31) diantaranya, yaitu 1) Cenderung terjadi proses satu arah, mengakibatkan para siswa dalam proses pembelajarannya pasif, 2) Cenderung ke arah pembelajaran berdasarkan guru. 3) Menurunnya perhatian siswa, disebabkan karena kejenuhan mengikuti ceramah yang diberikan oleh guru, 4) Memungkinkan siswa yang tidak memiliki tipe pengamatan auditif dan tidak bisa mencatat, juga siswa yang mampu belajar sendiri lebih cepat daripada diberi ceramah secara klasikal.

Sehubungan dengan permasalahan tersebut di atas penulis mencoba untuk menggunakan Metode Inkuiri dalam penelitian ini. Karena model ini termasuk salah satu model yang lebih memungkinkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, sebab dapat dilakukan secara individu, kelompok, tanya jawab, diskusi, ataupun kegiatan lain di dalam maupun di luar sekolah (kelas).

(3)

Tujuan PTK adalah memperbaiki kualitas proses pembelajaran dengan sasaran akhir memperbaiki hasil belajar siswa, sehingga PTK mempunyai manfaat yang sangat besar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Dengan adanya pelaksanaan PTK, kesalahan dan kesulitan dalam proses pembelajaran (baik strategi, teknik, konsep, dan lain-lain) akan dengan cepat dapat dianalisis dan didiagnosis, sehingga kesalahan dan kesulitan tersebut tidak akan berlarut- larut. Jika kesalahan yang terjadi dapat segera diperbaiki, maka pembelajaran akan mudah dilaksanakan, menarik, dan hasil belajar siswa diharapkan akan meningkat. Ini menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara pembelajaran dan perbaikan hasil belajar siswa. Keduanya akan dapat terwujud, jika guru memiliki kemampuan dan kemauan untuk melakukan penelitian tindakan.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian adalah “Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII-1 dalam memahami Jenis-Jenis Usaha dalam bidang Ekonomi pada mata pelajaran IPS melalui Metode Inkuiri di SMP Negeri 4 Parepare?”

Adapun tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII-1 dalam memahami Jenis-Jenis Usaha dalam bidang Ekonomi pada mata pelajaran IPS melalui Metode Inkuiri di SMP Negeri 4 Parepare tahun pelajaran 2013/2014.

2. Kajian Pustaka

Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan yang dialami siswa setelah mengikuti proses pembelajaran selama kurun waktu tertentu yang dibuktikan dengan perolehan nilai pada saat pelaksanaan ulangan harian dan penilaian sikap pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999: 250) bahwa hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesikannya bahan pelajaran.

Sedangkan menurut Hamalik (2006: 30) hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.

Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian hasil belajar adalah perubai han yang dialami siswa setelah mengikuti proses pembelajaran baik dari aspek kognitif, afektif maupun dari aspek psikomotorik.

Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPS SMP

Depdiknas (2006 : 417) menjelaskan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di SMP. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SMP mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.

Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.

(4)

tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.

Adapun tujuan pelaksanaan pembelajaran IPS agar peserta didik memiliki kemampuan, yaitu: 1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, 2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial, 3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, dan 4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek, 1) Manusia, Tempat, dan Lingkungan; 2) Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan; 3) Sistem Sosial dan Budaya; 4) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

Namun demikian standar komptensi yang dijadikan acuan untuk pengembangan materi dalam penelitian adalah standar kompetensi: 3. Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan. Sedangkan untuk kompetensi dasarnya merujuk pada dua kompetensi dasar, yaitu; 3.1 Mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan; dan 3.2 Mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam berbagai kegiatan sehari-hari.

Pengertian Metode Inkuiri

Metode inkuiri adalah metode yang mengajak siswa untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang diberikan dalam pembelajaran. Namun menurut Sumantri dan Permana (2000: 142) adalah cara penyajian pelajaran dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru. Dengan kata lain, inquiri berkaitan dengan aktivitas dan keterampilan aktif yang focus pada pencarian pengetahuan atau pemahaman untuk memuaskan rasa ingin tahu (Haury,1993).

Dalam metode ini selain guru sebagai pengarah dan pembimbing, guru menjadi sumber informasi data yang diperlukan. Siswa masih harus mengumpulkan informasi tambahan, membuat hipotesis, dan mengujinya. Mengajar dengan metode inkuiri dapat dilakukan melalui ekspositori, kelompok, dan secara sendiri-sendiri.

Menurut Sumantri dan Permana (2000: 114) menjelaskan tujuan penggunaan metode Inkuiri dalam pembelajaran, yaitu; a) Meningkatkan keterlibatan siswa dalam menemukan dan memproses bahan pelajarannya; b) Mengurangi ketergantungan siswa pada guru untuk mendapatkan pelajarannya; c) Melatih siswa dalam menggali dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar yang tidakada habisnya; d) Memberi pengalaman belajar seumur hidup; e) Meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam menemukan dan memproses bahan pelajarannya; f) Mengurangi ketergantungan peserta didik pada guru untuk mendapatkan pengalaman belajarnya; g) Melatih peserta didik menggali dan memanfaaatkan lingkungan sebagai sumber belajar yang tidak ada habisnya; dan h) memberi pengalaman belajar seumur hidup.

Dari penjelasan tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode Inkuiri adalah metode pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dan dengan memberikan pengalaman belajar sehingga siswa dapat menggali dan memanfaaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.

3. Metode Penelitian

(5)

perubahan dan peningkatan yang terjadi sebagai akibat dari penerapan tindakan yang dilakukan oleh peneliti dalam proses pembelajaran. b) Merancang tindakan yaitu memperbaiki dan meningkatkan dan atau mengadakan perubahan kepada keadaan sebagaimana yang tercantum dalam hipotesis tindakan. c) Melaksanakan tindakan yaitu apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan peningkatan atau perubahan yang diinginkan. d) Observasi yaitu mengamati hasil atau dampak dari tindakan-tindakan yang dilaksanakan oleh siswa. e) Refleksi (reflection) yaitu tahap evaluasi, melihat dan mempertimbangkan atas hasil dan proses dari setiap tindakan. Melalui hasil refleksi ini kita melakukan perbaikan atau revisi terhadap rencana semula.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Kota Parepare, dengan sasaran penelitian yaitu siswa kelas VII-1 yang berjumlah 38 orang terdiri dari 22 orang siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Hal yang menjadi penekanan dalam penelitian ini adalah penggunaan model pengajaran inkuiri pada pembelajaran IPS dengan topik Jenis- jenis usaha dalam bidang ekonomi dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia kelas VII-1 SMP. Dalam proses pembelajaran ini siswa di bagi ke dalam beberapa kelompok, terdiri dari 5 orang dan 6 orang siswa pada tiap kelompok. Dipilihnya sekolah tersebut diatas sebagai tempat penelitian didasarkan pada beberapa pertimbangan sebagai berikut: a) Peneliti merupakan guru Sekolah Menengah Pertama tersebut sehingga sangat memahami permasalahan-permasalahan yang ada di sekolah tersebut. b) Solusi yang diperoleh dari peneliti ini dapat diterapkan langsung pada kegiatan pembelajaran sekolah tersebut sehingga penelitian akan sangat bermakna. 3) Sifat, bahasa, kebiasaan dan perilaku siswa di sekolah tersebut sudah sangat dipahami oleh peneliti sehingga akan memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data yang sifatnya kualitatif yang terkait erat dengan konteks situasi pembelajaran dapat diperoleh dengan akurat.

Daya upaya memperoleh kebenaran yang akurat dalam pengumpulan data diperlukan suatu alat pengumpulan data yang tepat dan sesuai dengan permasalahan dalam penelitian instrumen yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut: a) Lembar kerja siswa (LKS) yang dimaksud penelitian ini adalah berupa permasalahan / soal yang harus dikerjakan oleh siswa dalam suatu kelompok pada kegiatan pembelajaran. Isi dari sebuah LKS merupakan alat yang digunakan untuk kegiatan belajar-mengajar dengan menggunakan Metode Inkuiri, b) Lembar observasi adalah alat penilaian yang banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati seperti tingkah laku siswa pada waktu belajar, prilaku guru pada saat mengajar, kegiatan diskusi, partisipasi dalam simulasi, dan penggunaan alat peraga, c) Lembar wawancara adalah lambar / alat penelitian yang digunakan untuk mengetahui pendapat, aspirasi, harapan, prestasi, keinginan, keyakinan, dan lain-lain sebagai hasil belajar siswa. Dalam wawancara dibutuhkan ungkapan dengan kata-kata secara lisan oleh sumbernya. d) Catatan lapangan adalah alat pengumpulan data atau catatan seketika yang berisi peristiwa-peristiwa atau kenyataan yang spesifik dan menarik mengenai suatu yang diamati atau terlihat secara kebetulan. e) Evaluasi dilaksanakan untuk memperoleh gambaran tentang hasil belajar siswa secara individu setelah dilaksanakan tindakan dari hasil evaluasi selain diperoleh sejumlah data mengenai hasil belajar siswa secara individu juga dapat taraf dan tingkat keberhasilan terhadap materi pembelajaran tindakan.

(6)

dari lembar observasi, lembar wawancara, cataatan lapangan, LKS, hasil evaluasi. Setelah data yang diperoleh terkumpul dan langkah selanjutnya dikategorikan berdasasrkan fokus penelitian, diberi tanda-tanda tertentu berdasrkan jenis dan sumbernya yang akan dianalisis dan direfleksikan. Dari hasil pengolahan data, observasi, wawancara, catatan lapangan, LKS kemudian dituliskan deskripsi. Hasil evaluasi siswa secara kelompok dan individu dituliskan dalam bentuk tabel, sehingga nilai yang diperoleh siswa dapat terlihat dengan jelas.

4. Hasil dan Pembahasan

Hasil Tindakan Siklus I

Setelah mengetahui tentang keadaan serta jumlah siswa, maka siswa segera dibentuk ke dalam 7 kelompok. Tiap kelompok berjumlah 5 orang dan ada yang 6 orang, karena jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 38 orang, kemudian melakukan tindakan. Pada tindakan ini siswa diharapkan dapat memahami konsep / kemampuan memahami kegiatan ekonomi di Indonesia dengan cara menyebutkan dan memberikan contoh dari jenis-jenis usaha yang dikelola sendiri dan kelompok di masyarakat.

Kegiatan yang dilakukan pada siklus I adalah pembelajaran tentang materi Jenis-jenis usaha dalam perekonomian masyarakat Indonesia tepatnya usaha informal dengan menggunakan Metode Inkuiri. Pada siklus ini selain menggunakan Metode Inkuiri juga ditunjang dengan beberapa metode, yaitu metode ceramah, tanya jawab, diskusi kelompok, dan penugasan.

Pemahaman siswa terhadap topik tentang materi Jenis-jenis usaha dalam perekonomian masyarakat Indonesia tepatnya informal sebagian besar telah memahaminya. Hanya alat penunjang materi tersebut kurang memadai, karena tidak semua kelompok memiliki memiliki buku atau gambar tentang kegiatan ekonomi, sehingga sebagian kesulitan melihat gambar tentang kegiatan ekonomi disebabkan karena jarang sekali siswa membaca buku atau majalah atau media lainnya, dan kebiasaan guru yang hanya menggunakan metode tradisional yaitu ceramah.

Keanggotaan kelompok yang heterogen dalam hal kemampuan akademis serta jenis kelamin berpengaruh terhadap kegiatan belajar. Sebab siswa yang kemampuannya kurang hanya sebagai penonton saja didalam penggunaan alat bantu gambar. Jadi yang lebih aktif menggunakan alat bantu yang disediakan adalah siswa-siswa yang lebih pandai.

Tindakan kedua adalah membahas mengenai topik Jenis-jenis usaha dalam perekonomian masyarakat Indonesia tepatnya informal. Hal yang sama dialami pada tindakan ini yaitu terjadi peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan atas penggunaan Metode Inkuiri secara berkelompok ini. Selain itu siswa sebelum menyelesaikan LKS, siswa terlebih dahulu mendiskusikannya dengan anggota kelompoknya dan siswa yang kurang paham tidak lagi pasif, tetapi mau ikut menyelesaikan dengan temannya yang lain.

Setelah selesai tindakan kedua maka dilaksanakan evaluasi, kegiatan ini dilakukan secara individual. Pada evaluasi ini siswa sebagian tidak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal evaluasinya. Jadi siswa kelas 5 telah memahami tentang materi jenis-jenis usaha dalam perekonomian masyarakat Indonesia tepatnya informal dan formal, apalagi dengan digunakannya Metode Inkuiri.

Hasil Tindakan Siklus II

Kegiatan yang dilakukan pada siklus II adalah pembelajaran dengan topik penjelasan usaha yang dikelola sendiri dan kelompok. Tindakan pertama yaitu pembelajaran tentang materi usaha yang dikelola sendiri. Sebagian besar siswa telah dapat menjelaskan tentang materi usaha yang dikelola sendiri, alat bantu dalam pembelajaran ini sangat membantu dalam menyelesaikan soal, ini menunjukan bahwa alat bantu atau alat peraga sangat diperlukan dalam menyelesaikan soal-soal.

(7)

hal tersebut dapat diatasi.

Setelah selesai tindakan pertama dan tindakan kedua, maka dilaksanakan evaluasi secara individual. Setelah memperhatikan hasil evaluasi ternyata ada peningkatan pemahaman terhadap materi yang diberikan walaupun sedikit.

Hasil Tindakan Siklus III

Siklus III dilaksanakan sebagai pemantapan dari penelitian ini. Kegiatan yang dilakukan pada siklus III ini tindakan pertama adalah pembelajaran tentang materi cara menghargai kegiatan orang dalam usaha. Pada tindakan ini sama halnya dengan yang dilakukan pada tindakan-tindakan sebelumnya yaitu penggunaan Metode Inkuiri secara berkelompok. Didalam tindakan ini siswa belajar secara berkelompok, siswa tidak begitu mengalami kesulitan. Tapi yang perlu diingatkan adalah supaya siswa tidak keliru dalam memahami pembelajaran tentang materi cara menghargai kegiatan orang dalam usaha.

Tindakan kedua dalam siklus ini adalah pembelajaran tentang materi cara menghargai kegiatan orang dalam kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi di Indonesia. Supaya seluruh siswa dalam kelompoknya benar-benar memahami materi, maka perlu diberikan soal-soal yang sifatnya pemecahan masalah. Dengan seringnya berlatih menyelesaikan soal-soal, maka siswa yang kurang cermat akan mudah terpantau.

Evaluasi dilaksanakan setelah selesai tindakan kedua. Dari hasil evaluasi menunjukan tidak adanya kesulitan yang berarti sebagian besar siswa dapat menyelesaikan soal-soal dengan baik, terutama soal-soal tentang materi cara menghargai kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi di Indonesia. Namun beberapa siswa yang perlu diberi pemahaman lagi dengan diberikannya beberapa soal latihan agar kesalahan tadi tidak terjadi lagi.

Hasil tindakan selama tiga siklus dimana masing-masing siklus dilaksanakan evaluasi. Tujuan pelaksanaan evaluasi adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah diberikan tindakan pembelajaran dengan menggunakan metode Inkuiri pada mata pelajaran IPS di kelas VII.1 SMP Negeri 4 Parepare. Hasil evaluasi pada masing-masing siklus disajikan dalam bentuk tabel berikut ini.

Tabel Hasil Evaluasi Belajar Tiap Siklus

No. Hasil Analisis (KKM 60 %) Siklus I Siklus II Siklus III

1. Ketuntasan Kelas (%) 65,79 % 89,47 % 97,37 %

2. Daya Serap Siswa 65 71,58 82,10

3. Jumlah Siswa Tuntas 25 34 37

4. Jumlah Siswa Tidak Tuntas 13 4 1

5. Skor Tertinggi 90 90 100

6. Skor Terendah 40 40 50

(8)

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan hasil penelitian tentang topik jenis-jenis usaha dalam bidang ekonomi dan kegiatan ekonomi di Indonesia dengan menggunakan Metode Inkuiri dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Dengan digunakannya Metode Inkuiri yang dilaksanakan secara berkelompok, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran pada topik jenis- jenis usaha dalam bidang ekonomi dan kegiatan ekonomi di Indonesia. Model ini juga sebagai salah satu model pembelajaran sangat tepat digunakan pada siswa kelas VII, karena pada model ini siswa belajar memecahkan suatu persoalan sehingga siswa menjadi yakin.

2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan Metode Inkuiri yang dilaksanakan secara berkelompok terdapat peningkatan bila dibandingkan dengan aktivitas sebelumnya.

3. Adanya peningkatan hasil belajar pada setiap siklus serta adanya peningkatan pemahaman terhadap topik jenis-jenis usaha dalam bidang ekonomi dan kegiatan ekonomi di Indonesia.

Daftar Pustaka

Belen, S.et al. 1990. Materi Pokok Pendidikan IPS I, Jakarta : Depdikbud Dikti Proyek Pengembangan Pendidikan.

Dahar, et al. 1996. Teori-teori Belajar. Bandung : Erlangga.

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS SMP. Jakarta: Depdiknas

Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Hendrayana, Yudi. 2003. Pembelajaran Permainan Dasar. Jakarta : Depdiknas

Kasbolah, K. 1999. Penelitian Tindakan Kelas. Depdikbud : Dikbud.

Roestiyah, N.K. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Asdi Mahasatya.

Sudarsono, FX. 2001. Apikasi Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Pusat Antar Universitas Untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Dirjen Dikti Depdiknas.

Gambar

Tabel Hasil Evaluasi Belajar Tiap Siklus

Referensi

Dokumen terkait

1) Aspek barang dan jasa. Kepuasan konsumen terhadap barang atau jasa dipengaruhi secara signifikan oleh penilaian konsumen terhadap fitur barang dan jasa. Emosi atau

Proses mengangkut kacang kedelai dilakukan dengan cara manual (memindahkan atau mengangkut dengan tangan) tanpa menggunakan alat bantu, sehingga mengakibkan keluhan rasa sakit pada 3

Dalam rangka terus meningkatkan Pemahaman Iman kepada Jemaat, maka mulai bulan Agustus 2020, di dalam Ibadah Keluarga Live streaming setiap hari Rabu, akan dilaksanakan

KARYA CIPTA UTAMA GUGUR TEKNIS.. P6

Berdasarkan model yang terbentuk diatas dapat menjelaskan bahwa pada saat persentase tingkat partisipasi angkatan kerja kurang dari 62,53068 artinya adalah jika

Sementara itu dari kawasan eropa, setelah bergerak fluktuatif, pasar saham Ero- pa berhasil ditutup menguat diawal pekan seiring kenaikan harga minyak dalam dua hari

Sebagai konsekuensinya, pada tingkat ini pendidikan bukan hanya sebagai hak tetapi juga sebagai kewajiban bagi setiap warga negara pada tingkat umur tertentu (di

Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa peneliti menggunakan teori semiotika dari John Fiske untuk penelitian ini karena setiap level yang dipaparkan oleh