• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR BIDANG STUDI BAHASA INGGRIS MATERI REPORT TEXT AND PROCEDURE TEXT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN THREE PHASE TECNIQUE PADA SISWA KELAS IX-E SMP NEGERI 1 POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN 20132014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR BIDANG STUDI BAHASA INGGRIS MATERI REPORT TEXT AND PROCEDURE TEXT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN THREE PHASE TECNIQUE PADA SISWA KELAS IX-E SMP NEGERI 1 POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN 20132014"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR BIDANG STUDI

BAHASA INGGRIS MATERI

REPORT TEXT AND PROCEDURE TEXT

DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN

THREE

PHASE TECNIQUE

PADA SISWA KELAS IX-E SMP NEGERI 1

POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I

TAHUN 2013/2014

Oleh: Didik Haryono

SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek

Abstrak. Tujuan penelitian ini diharapkan untuk mengetahui dan mendeskripsikan: (1) Konsep Three Phase Technique dalam pembelajaran sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan tahun 2013/2014; (2) Pendekatan Three Phase Technique dapat berpengaruh terhadap minat belajar pokok bahasan Report Text and Procedure Text pada siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan tahun 2013/2014 dalam kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu dari bulan Oktober sampai dengan Nopember 2013 pada bidang studi Bahasa Inggris materi ajar report text and procedure text. Lokasi penelitian tindakan ini adalah SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek. Prestasi yang diperoleh oleh siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan menunjukkan peningkatan lebih baik. Hal ini ditujukan dari hasil observasi peneliti dalam serangkaian kegiatan penelitian tindakan, khususnya kegiatan belajar mengajar di kelas. Hasil kegiatan yang diperoleh meliputi, peningkatan aktivitas, motivasi dan prestasi belajar. Untuk prestasi belajar ditunjukkan pada hasil evaluasi siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan tahun 2013/2014. Pada sebelum siklus diperoleh rata-rata nilai sebesar 59,31 dengan ketuntasan belajar 27,59%, pada siklus I rata-rata-rata-rata nilainya sebesar 70,69 dengan ketuntasan belajar 62,07% dan pada siklus II sebesar 86,90 dengan ketuntasan belajar mencapai 93,10%. Pembelajaran Three Phase Technique yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini dipastikan dapat meningkatkan prestasi belajar bidang studi Bahasa Inggris materi ajar report text and procedure text pada siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan tahun 2013/2014. Peningkatan ini dipertegas dengan adanya respon siswa yang menunjukkan respon yang sangat positif dalam menerima tindakan perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan persentase sebesar 1,7% pada siklus I dan 1,8% pada siklus II.

Kata kunci: Bahasa Inggris, Pembelajaran Three Phase Technique.

Strategi belajar tidak mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah strategi tersebut diharapkan mampu mendorong siswa untuk mengkonstruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri. Guru sebagai pelaksana pendidikan terdepan, harus mam-pu merencanakan suatu strategi pembela-jaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik, untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa melalui kegiatan belajar mengajar di kelas. Potensi tersebut

dapat dikembangkan oleh siswa apabila di dalam diri siswa terdapat minat untuk mengetahui sesuatu.

(2)

Strategi merupakan suatu upaya, cara ataupun langkah-langkah pendekatan untuk mencapai sesuatu tujuan secara optimal. Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dilakukan untuk menghasilkan pembelajaran tersebut tercapai sesuai dengan pendekatan tujuan yang direncanakan.

Berdasarkan pada konteks penelitian ini strategi pembelajaran diarahkan pada strategi yang berasosiasi dengan pembelajar-an kontekstual. Dipembelajar-antarpembelajar-anya: (1) pembela-jaran berbasis masalah, (2) pembelapembela-jaran kooperatif, (3) pembelajaran berbasis inqui-ry, (4) pembelajaran berbasis tugas/proyek, (5) pembelajaran berbasis kerja, dan (6) pembelajaran berbasis jasa layanan. (Nurhadi & Senduk, 2003).

Untuk memotivasi siswa dalam belajar Bahasa Inggris, kita dapat berpe-doman pada beberapa prinsip antara lain: (1) Kebermaknaan; (2) Prasarat; (3) Prinsip Modeling; (4) Menarik; (5) Partisipasi dan keterlibatan; (6) Penarikan bimbingan secara langsung; (7) Penyebaran jadwal; (8) Konse-kuen dan kondisi yang menyenangkan; dan (9) Komunikasi terbuka. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Gugus Action Research yang menyimpulkan bahwa (1) Siswa memperoleh pokok bahasan Bahasa Inggris dari gejala yang teramati selama proses belajar mengajar; (2) Siswa mengetahui manfaat pokok bahasan Bahasa Inggris yang dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari; dan (3) Siswa dapat menyelesaikan soal-soal tes yang dirancang relevan dengan proses belajar mengajar. Tim Peneliti tersebut juga menyimpulkan bahwa kemampuan dan sikap guru dalam pelaksanaan belajar mengajar sangat menentukan hasil belajar siswa.

Dalam proses pembelajaran di sekolah proses itu diperlancar, digiatkan,

melalui peristiwa-peristiwa (events) di luar diri siswa. Guru mengatur even-even ekster-nal ini dengan maksud memudahkan belajar-nya siswa, dan dengan cara beginilah pembelajaran (pembelajaran) instruction berlangsung. Pengaturan peristiwa-peristiwa ini perlu dirancang secara seksama sehingga belajar siswa diperlancar, maju kearah pen-capaian tujuan belajar. Even-even pembe-lajaran itu adalah (1) membangkitkan per-hatian dan minat, (2) memberitahukan apa tujuan belajar, (3) membantu mengingat kembali prasyarat belajar yang telah diku-asai, (4) menyajikan stimulus belajar, (5) memberikan bimbingan belajar, (6) membuat siswa berkinerja (merespon), (7) mem-berikan balikan tentang kinerja, (8) menilai kinerja siswa, dan (9) menguatkan retensi (apa yang telah dipelajari) dan alih (transfer) belajar.

Dari fenomena tersebut, peneliti akan melakukan suatu kegiatan penelitian tindakan (action research) dalam upaya me-ningkatkan minat belajar siswa dalam ke-giatan belajar mengajar di kelas, agar di-peroleh peningkatan minat belajar dari ma-sing-masing individu siswa yang belajar. Upaya yang dilakukan adalah dengan implementasi strategi pembelajaran Three Phase Technique.

Pembelajaran Three Phase Technique

merupakan teknik pembelajaran meng-gunakan tiga langkah. Tiga langkah tersebut adalah kegiatan awal (pre activities), ke-giatan inti (mainactivities), dan kegiatan akir (post activities). Tiga hal kegiatan siswa dalam pembelajaran Three Phase Technique

(3)

yang akan dipelajarai dan siswa dapat men-jawab pertanyaan dari topik yang sedang dia pelajari; (b) Post Activities, dimana siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran. Siswa mendapatkan freedback dan melaku-kan refleksi pembelajaran; (c) Main Activiti-es, dimana siswa mendapatkan kegiatan yang berhubungan dengan materi ini siswa dapat mempraktekkan skill yang menjadi tujuan pembelajaran.

Selama proses pembelajaran dengan menggunakan pemebelajaran Three Phase Technique guru menjadi fasilitator dan me-monitor kegiatan siswa dan diakhir pem-belajaran memberikan freedback dan menilai kemajuan pembelajaran. (Bogdan, 1982)

Berdasarkan pada konsep strategi pembelajaran Three Phase Technique ter-sebut di atas, peneliti akan mencoba me-lakukan suatu usaha penelitian tindakan

(Action Research) dalam meningkatkan mi-nat belajar siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan tahun melalui strategi pembelajaran Three Phase Technique. Melalui penelitian tindakan tersebut diharapkan guru dapat melakukan upaya meningkatkan minat belajar siswa melalui strategi pembelajaran yaitu strategi Three Phase Technique. Oleh Karena itu tujuan penelitian ini diharapkan untuk mengetahui dan mendeskripsikan: (a) Konsep Three Phase Technique dalam pembelajaran seba-gai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan tahun 2013/2014; (b) Pendekatan

Three Phase Technique dapat berpengaruh terhadap minat belajar pokok bahasan Report Text and Procedure Text pada siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan tahun 2013/2014 dalam kegiatan belajar mengajar.

METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian tindakan ini adalah SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Treng-galek. Subyek penelitian ini adalah guru mata pelajaran Bahasa Inggris Kelas IX-E SMP Negeri 1 Pogalan dengan dibantu oleh guru kolaborator. Sedangkan obyek dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan pertim-bangan-pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut adalah faktor perbedaan kemampuan belajar antara siswa, dan kondisi lingkungan lokasi penelitian. Obyek penelitian ini adalah siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan tahun 2013/2014 yang berjumlah 29 siswa. Kegiatan penelitian dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu dari bulan Oktober sampai dengan Nopember 2013 pada bidang studi Bahasa Inggris materi ajar Report Text

and Procedure Text.

Pendekatan dan jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tindakan. Penelitian tindakan merupakan proses daur ulang, mulai tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pemantauan, refleksi yang mungkin diikuti dengan perencanaan ulang. Kehadiran peneliti dalam kegiatan penelitian ini lebih tepat bila dimaksudkan dalam kegiatan peran serta. Sebab peneliti dalam penelitian ini tergolong pada penelitian tindakan partisipan.

(4)

tidak terstruktur akan diperoleh informasi sebanyak banyaknya yang rahasia, dan sensitif sifatnya sekalipun serta memung-kinkan sekali dicatat semua respons afektif informan yang tampak selama wawancara berlangsung. Sebelum melakukan wawan-cara terlebih dahulu disusun garis-garis besar pertanyaan yang disampaikan kepada informan berdasarkan pada fokus dan sub fokus penelitian; (3) Dokumentasi: meng-umpulkan data melalui peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.

Dalam kegiatan analisis data tersebut, akan didapatkan dua jenis data yaitu, data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa hasil obeservasi yang dilakukan pada setiap tahap kegiatan, dan data kuantitatif berupa hasil belajar atau prestasi belajar yang didapatkan oleh siswa dalam melakukan proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran konatruktivisme. Teknis analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif yang bersifat linear (mengalir) maupun bersifat sirkuler. Adapun teknik analisis data yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Menelaah seluruh data yang telah dikum-pulkan. Penelaahan dilakukan dengan cara menganalisis, mensintesis, memaknai, mene-rangkan, dan menyimpulkan. Kegiatan penelaahan pada prinsipnya dilaksanakan sejak awal data dikumpulkan; (2) Mereduksi data yang didalamnya melibatkan kegiatan mengkategorikan dan pengklasifikasian; (3) Menyimpulkan dan memferivikasi.

Dalam penelitian tindakan ini, untuk mengecek keabsahan data yang diperoleh maka, ada beberapa langkah yang dilakukan oleh peneliti. Diantaranya: (1) Perpanjang

siklus kegiatan penelitian; (2) Ketekunan Pengamatan; (3) Triangulasi

Tindakan penelitian yang diren-canakan dalam penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut: (1) Menetapkan indikator desain pembelajaran Three Phase Technique

yang digunakan dalam proses belajar mengajar; (2) Menyusun strategi penyampaian dan pengelolaan pembelajaran dengan pembelajaran Three Phase Technique yang meliputi: merancang dan menyusun bahan ajar, merancang satuan pe-lajaran yang digunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar; (3) Menyusun me-tode dan alat perekam data yang terdiri atas catatan lapangan, pedoman observasi, pe-doman analisi, dan catatan harian; (4) Me-nyusun perencanaan teknik pengolahan data didasarkan pada model analisis data penelitian kualitatif.

Berkaitan dengan tindakan peneliti-an, maka diperlukan suatu langkah-langkah penelitian, agar dalam pelaksanaan penelitian dapat terprogram dengan baik. Penelitian tindakan direncanakan melalui beberapa tahap perencanaan, diantarannya: (1) refleksi awal, (2) peneliti merumuskan permasalahan secara operasional, (3) peneliti merumuskan hipotesis tindakan, dan (4) menetapkan dan merumuskan rancangan tindakan.

HASIL DAN PEMBAHASAN RefleksiAwal

(5)

penerapan metode belajar yang konvensional. Dari hasil catatan lapangan yang dilakukan oleh observer diketahui bahwa pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas IX-E menjadi tidak bermakna karena dalam proses pembelajaran pengalaman dan pengetahuan siswa belum mampu diinformasikan dan dikomunikasikan dengan baik melalui penyajian materi melalui pendekatan Three Phase Technique. Untuk itu diperlukan perombakan metode pem-belajaran Bahasa Inggris di Kelas IX-E agar prestasi belajar siswa dapat meningkat.

Hasil Tindakan Penelitian SIKLUS I

Perencanaan

Setelah diketahuinya permasalahan pembelajaran di Kelas IX-E pada mata pela-jaran Bahasa Inggris, langkah selanjutnya peneliti secara kolaboratif menyusun rencana pemberian tindakan yang terdiri dari: (a) Rencana pembelajaran yang dirancang seca-ra sesuai dengan metode yang digunakan; (b) Menyusun format penilaian; (c) Menyusun format pengamatan aktivitas pembelajaran; (d) Menyusun jadwal penelitian

Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan penelitian pada siklus I sesuai yang terdapat pada rencana pelaksanaan pembelajaran berikut.

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Oktober 2013 pada pukul 07.00 WIB. Kegiatannya adalah: (a) Kegiatan Awal, meliputi: (1) Pukul 07.00 WIB guru memasuki ruang kelas IX-E; (2)

Greeting, checking the roll. (b) Kegiatan inti, meliputi: (1) Pukul 07.30 WIB Guru memberikan kegiatan pre listening dengan menyajikan kosa kata untuk mengantarkan siswa ke materi; (2) Pukul 08.00 WIB Guru membacakan teks lisan pendek (The Biggest

Event Of The Year…); (3) Pukul 08.20 WIB guru memberikan tugas kepada siswa untuk mencari makna kata dan fungsi kalimat yang didengar (Asking the students to answer the question orally! What is the announcement about?…); (4) Siswa mencari makna kata dan fungsi kalimat yang didengar; (5) Siswa mencari ide pokok dari bacaan; (6) Pukul 09.00 WIB siswa mengumpulkan tugas; (7) Pukul 09.05 siswa dan guru membahas materi pembelajaran. (c) Kegiatan Akhir, meliputi: (1) Guru menanyakan kesulitan-kesulitan siswa yang dihadapi selama meng-ikuti pelajaran; (2) Guru memberi pengayaan berupa tugas yang dikerjakan dirumah; (3) Guru mengumumkan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 Oktober 2013 pada pukul 07.00 WIB. Kegiatannya adalah: (a) Kegi-atan Awal, meliputi: (1) Pukul 07.00 WIB guru memasuki ruang kelas IX-E; (2)

(6)

mengumumkan tes evaluasi pada pertemuan berikutnya yaitu hari Selasa tanggal 22 Oktober 2013.

Pengamatan

Berdasarkan paparan data kegiatan siklus I, maka diperoleh hasil pengamatan dan observasi peneliti berkaitan dengan upaya peningkatan Prestasi belajar siswa melalui pembelajaran Three Phase Tech-nique.

Secara umum, hasil dari observasi dan catatan peneliti selama kegiatan pe-nelitian berlangsung, menunjukkan bahwa strategi pembelajaran Three Phase Tech-nique berdampak positif terhadap prestasi belajar bidang studi Bahasa Inggris materi ajar Report Text and Procedure Text, sehing-ga berpensehing-garuh terhadap hasil belajar siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan.

Berdasarkan observasi yang dilaku-kan oleh peneliti dalam kegiatan belajar mengajar pada tahap siklus I, dapat dicatat keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar (diskusi kelas) dengan strategi pembelajaran Three Phase Tech-nique yang disampaikan oleh peneliti.

Dari 29 responden, persentase ke-aktifan siswa 60,00%. Dari hasil persentase tersebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar mulai menunjukkan aktivitas yang berarti. Sedang-kan untuk aktivitas guru memperoleh persen-tase sebesar 62,50%. Artinya guru sudah baik dalam menjalankan tindakan perbaikan pembelajaran. Berdasarkan pada hasil evaluasi yang dilakukan, secara rinci akan dipaparkan data hasil evaluasi belajar siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan pada siklus 1.

Tabel 1 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I

No. Nama Siswa Hasil

11 Ginda Ogilia Putri

B. 85 T 29 Youngki Alfian

Dinata 80 T

Jumlah 2050 18 11 Rata-rata 70.69 62.07 37.93

(7)

Refleksi

Berdasarkan paparan data tentang aktivitas dan prestasi belajar siswa Kelas IX-E SMP Negeri 1 Pogalan, peneliti melakukan refleksi dari hasil temuan kegiatan penelitian sebagai berikut: (1) aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mulai nampak terlihat ada peningkatan dibandingkan dengan kegiatan belajar mengajar sebelumnya, (2) beberapa siswa cepat dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh guru, sehingga hasil evaluasi belajar yang dilakukan oleh guru beberapa siswa tidak mengalami kesulitan (3) beberapa siswa sudah ada keberanian dalam menyampaikan pendapat, dan (4) kegiatan diskusi sudah terkesan hidup dan berjalan, tetapi masih didominasi oleh siswa yang pandai.

Selanjutnya untuk membuktikan keefektifan pendekatan Three Phase Tech-nique dalam kegiatan belajar mengajar dalam upaya peningkatan minat belajar siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan, akan dijabarkan lebih lanjut pada kegiatan siklus II.

SIKLUS II Perencanaan

Perencanaan pemberian tindakan pada siklus II secara garis besar sama dengan siklus I, hanya saja pada siklus II terdapat beberapa perubahan, yaitu lebih fokus dalam kegiatan dikusi khususnya kegiatan diskusi kelas guru memberikan motivasi secara merata dalam pembelajaran.

Pelaksanaan

Selanjutnya peneliti akan mendis-kripsikan proses pembelajaran pada siklus II sebagai berikut. Pertemuan pertama dilak-sanakan pada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2013 pada pukul 07.00 WIB. Kegiatannya

adalah: (a) Kegiatan Awal, meliputi: (1) Pu-kul 07.00 WIB guru memasuki ruang kelas IX-E SMP Negeri 1 Pogalan; (2) Greeting, checking the roll. (b) Kegiatan inti, meliputi: (1) Pukul 07.30 WIB Guru memberikan ke-giatan pre listening dengan menyajikan kosa kata untuk mengantarkan siswa ke materi; (2) Pukul 08.00 WIB Guru membacakan teks lisan pendek; (3) Pukul 08.20 WIB guru memberikan tugas kepada siswa untuk men-cari makna kata dan fungsi kalimat yang di-dengar (The Biggest Event Of The Year…);

(4) Siswa mencari makna kata dan fungsi kalimat yang didengar; (5) Siswa mencari ide pokok dari bacaan; (6) Siswa mulai me-ngerjakan sesuai perintah; (7) Pukul 09.00 WIB siswa mengumpulkan tugas; (8) Pukul 09.05 siswa dan guru membahas materi pem-belajaran. (c) Kegiatan Akhir, meliputi: (1) Guru menanyakan kesulitan-kesulitan siswa yang dihadapi selama mengikuti pelajaran; (2) Guru memberi pengayaan berupa tugas yang dikerjakan dirumah; (3) Guru mengumumkan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

(8)

pokok dari bacaan; (6) Siswa mengerjakan sesuai tugas; (7) Siswa mengumpulkan tugas; (8) Siswa dan guru membahas materi pembelajaran. (3) Kegiatan Akhir, meliputi: (1) Guru menanyakan kesulitan-kesulitan siswa yang dihadapi selama mengikuti pela-jaran; (2) Guru mengumumkan tes evaluasi pada pertemuan berikutnya yaitu hari Selasa tanggal 2 November 2013.

Pengamatan

Berdasarkan paparan data kegiatan siklus II, maka diperoleh hasil pengamatan dan observasi peneliti berkaitan dengan upa-ya peningkatan minat belajar siswa melalui pembelajaran Three Phase Technique.

Berdasarkan observasi yang dilaku-kan oleh peneliti dalam kegiatan belajar me-ngajar pada tahap siklus II, dapat dicatat ke-aktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar (diskusi kelas) dengan stra-tegi pembelajaran Three Phase Technique

yang disampaikan oleh peneliti.

Dari data tersebut menunjukkan bah-wa keaktifan sisbah-wa dalam mengikuti kegiatan belajar jauh lebih baik jika dibanding pada siklus I dalam artian komunikasi yang terjadi pada pembelajaran sudah menunjukkan komunikasi multi arah. Dari 29 responden, persentase keaktifan siswa 77,50%. Dari hasil persentase tersebut menunjukkan bah-wa aktivitas sisbah-wa dalam kegiatan belajar mengajar mulai menunjukkan aktivitas yang berarti. Sedangkan aktifitas guru dalam siklu II meningkat lebih baik menjadi 78,80%. Berdasarkan data hasil evaluasi yang dilakukan, secara rinci akan dipaparkan dari hasil evaluasi belajar siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan tahun 2013/2014. Berikut ini akan dipaparkan distribusi hasil evaluasi kegiatan belajar mengajar pada siklus II.

Tabel 2 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II No. Nama Siswa Hasil 29 Youngki Alfian

Dinata 95 T

Jumlah 2520 27 2 Rata-rata 86.90 93.10 6.90

(9)

Refleksi

Berdasarkan observasi dan pengama-tan yang dilakukan oleh peneliti didapatkan temuan sebagai berikut: (1) terlihat ada peningkatan yang signifikan terhadap aktivi-tas dan presaktivi-tasi siswa dalam mengikuti ke-giatan belajar mengajar, (2) sebagian besar siswa lebih cepat memahami dan mempela-jari materi yang disampaikan oleh guru, (3) sebagian besar siswa ada keberanian dalam menyampaikan pendapat, dan (4) kegiatan diskusi sudah terkesan hidup dan berjalan, dan tidak lagi didominasi oleh siswa yang pandai, sehingga aktivitas siswa dalam belajar mempermudah pencapaian tujuan yang direncanakan dalam kegiatan pembela-jaran. Hal ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran Three Phase Technique sangat efektif dalarn meningkatkan minat belajar siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan tahun 2013/2014.

Proses Penganalisis dan Refleksi

Berdasarkan paparan data tersebut, maka dapat penelitian tindakan ini dapat direfleksikan sebagai berikut: (1) Pendekatan

Three Phase Technique memiliki dampak siswa aktif di dalam kegiatan belajar meng-ajar, sehingga motivasi belajar siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan ta-hun 2013/2014, dalam kegiatan belajar mata pelajaran Bahasa Inggris mengalami pening-katan yang berarti; (2) Dalam pendepening-katan

Three Phase Technique, setiap materi pela-jaran yang baru harus dikaitkan dengan ber-bagai pengalaman dan pengetahuan yang ada sebelumnya. Materi pelajaran yang baru di-sesuaikan secara aktif dengan pengetahuan yang sudah ada. Karena itulah dalam pende-katan Three Phase Technique, kegiatan bela-jar mengabela-jar harus dimulai dengan hal yang sudah dikenal dan dipahami siswa. Agar

siswa aktif guru perlu menciptakan strategi yang tepat guna sedemikian rupa sehingga siswa mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar. Demikian juga guru harus dapat menciptakan situasi yang kondusif, sehingga materi pelajaran selalu tampak menarik dan tidak membosankan; (3) Pembelajaran Three Phase Technique dalam pembelajaran dapat diaplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran lain selain mata Pelajaran Bahasa Inggris. Namun yang perlu dicatat, bahwa penggunaan strategi belajar, harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa, baik itu lingkungan belajar, maupun kemampuan masing-masing individu; (4) Hal yang perlu diingat dalam penggunaan pembelajaran Three Phase Technique dalam kegiatan belajar mengajar adalah: (a) pusat kegiatan belajar mengajar adalah siswa aktif, (b) pembelajaran dimulai dengan hal yang sudah diketahui dan dipahami siswa, (c) bangkitkan motivasi belajar dengan mem-buat materi pelajaran sebagai hal yang mena-rik dan berguna bagi kehidupan siswa, dan (d) guru harus selalu mengenali materi pela-jaran dan metode pembelapela-jaran yang membuat siswa bosan, dan hal ini harus se-gera ditanggulangi; (5) Pembelajaran Three Phase Technique, mengkondisikan siswa belajar dengan meningkatkan aktivitas, motivasi dan prestasi belajar. Sehingga pendekatan konstruktivisme yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini diharapkan rnampu rneningkatkan aktivitas, dan prestasi belajar siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan tahun 2013/2014.

(10)

Hasil Pembahasan Penelitian dan Pe-ngambilan Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan rumu-san masalah dalam penelitian tindakan ini, menunjukkan bahwa pendekatan Three Phase Technique dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris bagi siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan tahun 2013/2014dimaksudkan untuk: (1) Meningkatkan Aktivitas Siswa; (2) Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa; (3) Meningkatkan Prestasi Siswa.

Prestasi yang diperoleh oleh siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Po-galan menunjukkan peningkatan lebih baik.

Hal ini ditujukan dari hasil observasi peneliti dalam serangkaian kegiatan penelitian tindakan, khususnya kegiatan belajar menga-jar di kelas. Hasil kegiatan yang diperoleh meliputi, peningkatan aktivitas, motivasi dan prestasi belajar. Untuk prestasi belajar ditunjukkan pada hasil evaluasi siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan tahun 2013/2014. Pada sebelum siklus diper-oleh rata-rata nilai sebesar 59,31 dengan ketuntasan belajar 27,59%, pada siklus I rata

-rata nilainya sebesar 70,69 dengan ketuntasan belajar 62,07% dan pada siklus II sebesar 86,90 dengan ketuntasan belajar mencapai 93,10%.

Gambar 1 Perbandingan Prestasi Belajar Siswa Setiap Siklus

0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00

Seb. Siklus Siklus I Siklus II 59.31

70.69

86.90

27.59

62.07

93.10

(11)

Gambar 2 Perbandingan Aktivitas Siswa dan Guru Setiap Siklus PENUTUP

Kesimpulan

Dalam pembelajaran Three Phase Technique, setiap materi pelajaran yang baru, harus dikaitkan dengan berbagai pengalaman dan pengetahuan yang ada sebelumnya. Pembelajaran Three Phase Technique, mengkondisikan siswa belajar dengan meningkatkan aktivitas, motivasi dan pres-tasi belajar. Sehingga pembelajaran Three Phase Technique yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini dipastikan dapat meningkatkan prestasi belajar bidang studi Bahasa Inggris materi ajar Report Text and Procedure Text pada siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Pogalan tahun 2013/2014.

Selama diberikan tindakan perbaikan penelitian prestasi belajar siswa terus mengalami peningkatan yaitu dari 29 siswa Kelas IX-E Semester I SMP Negeri 1 Po-galan tahun 2013/2014 tersebut diketahui, hasil belajar pada sebelum siklus diperoleh rata-rata nilai sebesar 59,31 dengan ketun-tasan belajar 27,59%, pada siklus I rata-rata nilainya sebesar 70,69 dengan ketuntasan belajar 62,07% dan pada siklus II sebesar

86,90 dengan ketuntasan belajar mencapai 93,10%.

Peningkatan ini juga dipertegas dengan adanya respon siswa yang menunjuk-kan respon yang sangat positif dalam menerima tindakan perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan persentase sebesar 1,7% pada siklus I da 1,8% pada siklus II.

Saran

Guru hendaknya mempertimbangkan pemberian materi pembelajaran dengan me-ngenalkan kepada siswa dengan mengguna-kan berbagai macam strategi. Salah satu strategi pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan pembelajaran Three Phase Technique. Penerapan strategi pendekatan

Three Phase Technique dalam kegiatan belajar mengajar di kelas perlu ditingkatkan, dengan harapan siswa dapat terpacu minat dalam belajar. Pendekatan ini perlu diulang-ulang dengan memberikan materi yang se-derhana menuju ke materi yang lebih variatif. Minat belajar siswa dapat dimunculkan dengan berbagai macam teknik dan metode yang disampaikan oleh guru.

0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00

Siklus I Siklus II

62.50

78.80

60.00

77.50

Aktivitas Guru

(12)

DAFTAR RUJUKAN

Bogdan, R. C., & Biklen, S. K. 1982. Qualitative Research In Education. Boston: Allyn & Bacon

Guba, E. G., & Lincoln, Y. S. 1981. Effective Evaluation. San Fransisco: Jossey-Bass Publishers

Hamalik, O. 2002. Perencanaan Pembela-jaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Moleong, L. J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. 1988. Metode Penelilian Naturulistik Kualitatif. Bandung: Penerbit Tarsito.

Nurhadi, & Senduk, G., A., 2003. Pembe-lajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK Malang: Universitas Negeri Malang.

Spradley, J., P. 1980. Participant Observation, NewYork: Holt, Rinehart and Winston

Winkel, 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia Woodworth, R., 1951. Psichology. New

York: Henry Holt & CO

Zuriah, N. 2003. Penelitian Tidakuri dalarn Bidang Pendidikan dan Sosial. Edisi Pertarna. Malang: Bayu Media Publishing

Sukirin. 1984. Psikologi Belajar. Yogyakarta: FIP IKIP Yogyakarta Nurhadi, 2002. Pendekatan Kontekstual.

Malang: Universitas Negeri Malang Kusaeri, S. 200 f. Pendekalan Konstruktivis

Gambar

Tabel 1 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
Tabel 2 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
Gambar 1 Perbandingan Prestasi Belajar Siswa Setiap Siklus
Gambar 2 Perbandingan Aktivitas Siswa dan Guru Setiap Siklus

Referensi

Dokumen terkait

• Harga pokok meliputi harga faktur ditambah semua beban yg dikeluarkan sampai barang tiba / ada di gudang pembeli / importir.. • Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak

Merkez, üst kontrol limiti ve alt kontrol limitini belirlenip, klasik istatistik kalite kontrol grafikleri oluşturularak ve daha sonra bulan ı k istatistiksel kalite

Bahaya penghirupan Berdasarkan data yang tersedia, kriteria klasifikasi tidak terpenuhi. Efek-efek kronis

gangguan saluran pencernaan pada pasien yang menderita nyeri perut. Bukan masalah terkait obat karena nyeri perut disebabkan oleh gastroenteritis, bukan karena penggunaan

Pada gambar 3 menunjukkan bahwa penyisihan BOD mengalami fluktuasi secara keseluruhan, hal tersebut karena ozon bersifat tidak stabil dan terdekomposisi secara

Observasi Kolabolator Terhadap Peneliti Saat Memberikan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Untuk Meningkatkan Kemampuan Kepemimpinan Siswa Kelas XI

Persentase nilai harapan peternak di Kecamatan Rengat Barat terhadap adopsi teknologi inseminasi buatan terlihat bahwa 40 orang peternak menyatakan tinggi (51,9%), 35

[r]