BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Bank merupakan lembaga yang menjadi perantara bagi pihak-pihak yang kelebihan dana dan pihak –pihak yang kekurangan dana. Pihak yang surplus dana akan menyimpan uang di bank, sedangkan pihak yang kekurangan dana akan meminjam uang di bank. Dengan kata lain bank merupakan lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi perusahaan, badan-badan pemerintah dan swasta, maupun perorangan menyimpan dana-dananya.
Sudah menjadi kesepahaman umum bahwa industri perbankan memiliki
karakteristik yang berbeda dibanding industri lainnya. Dengan demikian, berbeda
dari kondisi industri pada umumnya, persaingan yang terlalu ketat
(overcompetition) dalam industri perbankan akan memaksa bank untuk
mengambil excessive risk (terutama dalam persaingan untuk pasar kredit dan
deposito). Hal tersebut dapat menjurus kepada ketidakstabilan sistem keuangan
(Broecker, 1990).
Persaingan perbankan terjadi dalam perebutan dana pihak ketiga (DPK).
Dana pihak ketiga (simpanan) yang dijelaskan dalam UU Perbankan RI No. 15
tahun 2013 tentang perbankan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat
kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro,
deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu yang disampaikan Bank pada Laporan Berkala Bank
Menurut (Kasmir, 2002), dana pihak ketiga adalah dana yang berasal dari
masyarakat luas yang merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan
operasional suatu bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu
membiayai operasionalnya dari sumber dana ini.
Persaingan perebutan dana akan terjadi pada bank-bank besar, sebesar
64% dana pihak ketiga (DPK) perbankan dikuasai oleh sepuluh bank besar.
Sedangkan 70 kelompok bank kecil hanya memiliki porsi 6% terhadap total dana
perbankan. Persaingan dana pada bank besar mulai terjadi sejak tahun lalu.
Buktinya, kelompok bank besar menaikan bunga simpanan paling besar yakni
hingga 200 basis poin (bps) menjadi 6,20% per Desember 2013, dari posisi Maret
2013 sebesar 4,20%. Sedangkan, kelompok bank sangat besar menaikan 166 bps
menjadi 6,35% per Desember 2013, dari 4,69% dari Maret 2013. Kenaikan
tersebut melampaui kenaikan bunga acuan BI dan LPS yang sebesar 5.75% atau
Daftar Tabel 1.1
Peringkat Bank Berdasarkan Dana Pihak Ketiga
Sumber : Data Statistik BI
Persaingan antar bank bisa terjadi karena perebutan sumber daya yang
produktif, misalnya pada deposito, tabungan, dan penyaluran kredit yang
merupakan sumber pendapatan. Kompetisi non-harga antar bank bisa berbentuk
hadiah dan promosi untuk menarik nasabah sebanyak-banyaknya. Kompetisi juga
dapat berbentuk produk dan jenis layanan baru yang didukung oleh perkembangan
teknologi yang mampu menekan biaya produksi dan distribusi. Dalam upayanya
mencapai kondisi optimal, perbankan tidak hanya bersaing dalam harga, namun
juga non harga. Adapun bentuk-bentuk kompetisi non harga antara lain dapat
berupa sebagai berikut :
NO NAMA BANK DPK (Rp Milliar) PANGSA
PASAR (%)
1 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 380.236 13.65
2 PT BRI (Persero) Tbk 372.126 13.36
3 PT BCA Tbk 323.457 11.61
4 PT BNI (Persero) Tbk 224.902 8.08
5 PT Bank CIMB Niaga Tbk 131.794 4.73
6 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 88.665 3.18
7 PT Pan Indonesia Bank Tbk 85.537 3.07
8 PT Bank permata Tbk 82.925 2.98
9 PT BII Tbk 70.479 2.53
1) Pelayanan purna jual serta iklan untuk memberikan informasi dan
menampilkan produk secara eksklusif.
2) Membentuk citra yang baik.
3) Mempengaruhi perilaku konsumen.
Keputusan investasi yang akurat diperlukan agar perusahaan dapat
berjalan dengan tingkat efisiensi yang sangat tinggi. Tidak tertutup kemungkinan
perusahaan melakukan kegiatan intelijen industri untuk memperoleh informasi
(mengetahui) keadaan, kekuatan dan kelemahan pesaing nyata maupun potensial.
Informasi-informasi ini sangat penting agar perusahaan dapat memprediksi reaksi
pesaing terhadap setiap keputusan yang diambil.
(Alhadeff dalam Widyastuti dan Armanto, 2013), pasar perbankan
memiliki beberapa ciri, antara lain pertama, adanya kehadiran lebih dari satu
penyedia kredit, dalam hal ini bank, dalam satu wilayah; kedua hubungan antara
bankers dan peminjam (debitur) dibangun berdasarkan pengalaman-pengalaman
yang berkaitan dengan penyaluran kredit waktu sebelumnya; ketiga, peminjam
kredit dalam volume besar akan mendapatkan lebih banyak penawaran kredit
sementara peminjam dalam jumlah kecil menghadapi suplai yang sangat terbatas;
keempat, danya hambatan-hambatan untuk masuknya pemain baru yang
menunjukkan adanya kecenderungan mempertahankan kondisi monopoli ataupun
oligopoli dalam rangka mendapatkan keuntungan positif dalam jangka panjang;
dan kelima, tindakan atau keputusan bankers umumnya saling berkorelasi yang
sering disebut dengan istilah agreement, mutual assistance, pengurangan
kerugian yang terjadi pada saat saling bersaing dapat tergantikan dengan profit
yang didapatkan setelah agreement tercapai. Perbedaan dengan penelitian ini
terdapat dalam persaingannya yaitu dalam perebutan dana pihak ketiga berupa
bentuk simpanan dan kredit.
Suku bunga merupakan faktor yang penting dalam perekonomian suatu
negara karena sangat berpengaruh terhadap “kesehatan” suatu perekonomian. Hal
ini tidak hanya mempengaruhi keinginan konsumen untuk membelanjakan
ataupun menabungkan uangnya tetapi juga mempengaruhi dunia usaha dalam
mengambil keputusan. Oleh karena itu tingkat suku bunga mempunyai pengaruh
yang sangat luas, tidak hanya pada sektor moneter, melainkan juga pada sektor
riil, sektor ketenagakerjaan, bahkan sektor internasional.
Setiap bank mempunyai kompetisi, dan apabila bank tersebut memiliki
tingkat suku bunga terlalu tinggi, maka akan menjadi tidak kompetitif. Melihat
masalah yang ditimbulkan akibat dari persaingan bank terhadap suku bunga,
penulis merasa perlu untuk meneliti dan membahasnya dalam bentuk skripsi
dengan judul: “PENGARUH PERSAINGAN PERBANKAN TERHADAP SUKU BUNGA DI INDONESIA”.
1.2 Perumusan Masalah
Beberapa permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh simpanan terhadap suku bunga bank?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui pengaruh simpanan terhadap suku bunga bank
2. Untuk mengetahui pengaruh kredit terhadap suku bunga bank
1.4 Manfaat penelitian
Penelitian ini bermanfaat bagi :
1. Bagi pihak perbankan maupun instansi keuangan lainnya, sebagai bahan
kajian dan rekomendasi dalam penentuan tingkat suku bunga dalam
persaingan perebutan dana pinak ketiga.
2. Bagi masyarakat dan akademisi, sebagai salah satu referensi objek
penelitian dan sebagai pengembang ilmu pengetahuan. Selain itu, dapat
memberikan jawaban dalam pemilihan bank untuk melakukan investasi.
3. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan serta menyelaraskan ilmu
yang di dapat selama perkuliahan dengan kenyataan di lapangan.
4. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi penelitian sejenis dan