• Tidak ada hasil yang ditemukan

Eksistensi Perempuan Komunitas Motor Di Kota Medan(Studi Kasus Pada Perkumpulan Ladies Matic Bikers)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Eksistensi Perempuan Komunitas Motor Di Kota Medan(Studi Kasus Pada Perkumpulan Ladies Matic Bikers)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan kapitalisme global yang semakin kuat telah menuntut sosio-kultur bangsa ini, khususnya di kota besar seperti Medan untuk terus membuat citra akan penampilan yang dianggap modern dan fashionable. Zaman sekarang gaya adalah segalanya, orang tidak lagi mementingkan nilai guna suatu barang. Namun, yang menjadi prioritas adalah status sosial dan prestise yang akan didapat dari barang tersebut. Gaya konsumerisme pun melebur antara kebutuhan dan keinginan, hal ini seperti yang terlihat dalam dunia style transportasi sekarang. Orang lebih suka menggunakan motor dengan style transportasi yang mewah daripada hanya menggunakan motor yang biasa.

(2)

tetangga, dan kelompok minat. Melalui komunitas, sekelompok orang berbagi nilai-nilai kognitif emosi dan material.

(http//www:digilib.UI.ac.id/apac/themes/libri2/detailjsp?id=126102&lokasi=loca) Berkembangnya komunitas motor di Indonesia merupakan hasil dari trend budaya global di dunia barat pasca Perang Dunia ke-II. Dari perkembangan budaya barat inilah muncul motor Harley Davidson yang merupakan ikon dari sebuah motor gede untuk pertama kalinya di dunia dan kemudian tumbuh dan berkembang di Indonesia dan merambat ke kota-kota besar baik di Pulau Jawa seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan lainnya, maupun kota-kota besar yang ada diluar Pulau Jawa seperti Medan. Pada awalnya motor gede atau yang lebih populer dikenal dengan akronim moge, memang tidak bisa dipungkiri telah mewakili suatu komunitas masyarakat tertentu yang identik dengan golongan “kelas atas”. Perkembangan zaman, di era modern ini banyak muncul dan berkembang komunitas-komunitas motor yang beragam dan bertingkat sesuai dengan kategori dan variasi motor yang ada. Namun banyak pula bermunculan komunitas motor yang terdiri dari berbagai macam tipe motor dan merk motor, sepeti Honda, Yamaha, Kawasaki bahkan sampai yang Jadul (zaman dahulu atau kuno) seperti Vespa.

(3)

pergeseran, bahwasanya dunia motor juga bisa dimasuki oleh perempuan. Hal ini awalnya terlihat pada perempuan yang bekerja sebagai mekanik atau motir di suatu bengkel. Lalu berlanjut kepada perempuan yang memiliki ketertarikan atau hobi hingga bergabung menjadi anggota komunitas motor. Ada beberapa hal yang melatarbelakangi para perempuan tertarik untuk membentuk atau bergabung dalam suatu komunitas motor, alasan mendasar adalah ingin memiliki kesempatan yang sama dengan pria yang bisa mengeksplorasikan hobi di dunia otomotif dan juga ingin membuktikan bahwa komunitas motor yang selama ini citra buruk sebagai komunitas yang anarkis dapat dikurangi.

Komunitas motor berkembang dengan sangat maju di Indonesia, seperti komunitas Harley Davidson di Jakarta, Komunitas Motor Tiger Di Bandung dan lain sebagainya (eJournal Sosiatri,2014,2(2):108-123I SSN 0000-0000, ejournal.sos.fisip-unmul.ac.id). Kota Medan tidak luput dari fenomena komunitas seperti ini. Adapun komunitas motor yang ada di Kota Medan adalah Honda CBR Club Medan, Yamaha Vixion Club Indonesia Chapter Medan, perkumpulan ladies matic bikers (PLATBK), serdadu matic club medan, dan lain sebagainya. Pertumbuhan dan perkembangan Komunitas Motor di Kota Medan mengalami kemajuan yang sangat pesat, hal ini dibuktikan dengan tingginya minat masyarakat dan sudah menjadi gaya hidup untuk memiliki kendaraan roda dua yang efisien ini. Perkembangannya pun bervariasi mulai dari yang berbody besar seperti Tiger sampai yang Matic seperti Vario, Scoopy, Mio.

(4)

kaum perempuan, awal berdirinya beranggotakan 18 perempuan yang terdiri dari berbagai latar belakang yang berbeda satu dengan yang lain ada para mahasiswa, pekerja kantoran sampai seorang guru paud juga ada. Akan tetapi setelah berjalan dua tahun komunitas ini menyisakan 13 orang anggota saja, ada banyak hal yang melatarbelakangi pengurangan anggota, hal ini juga yang membuat peneliti tertarik melakukan penelitian lebih lanjut dikarenakan meskipun anggota telah berkurang tetapi kegiatan tetap eksis dan tidak terpengaruh oleh anggota yang sedikit.

Komunitas ini sudah berjalan selama 2 tahun, dibentuk pada tanggal 06 juni 2013. PLATBK memiliki struktur organisasi dan Anggaran Dasar Aturan Rumah Tangga (ADART) yang jelas beserta peraturan yang mengikat para anggotanya. Para anggota PLATBK memiliki latar belakang orang tua dari berbagai pekerjaan yaitu terdiri dari Polisi, Buruh dan kapling. Munculnya komunitas motor perempuan dapat diartikan bahwa rekontruksi perempuan yang sifatnya feminim dan keibuaan dengan ranah domestik, tempat dominan mereka dan fenomena ini menggeser kearah prilaku maskulin dan keranah jalanan.

(5)

oleh karena itu para perempuan tidak mudah ketika berada pada komunitas motor tersebut. Dalam mengatasi segala permasalahan tersebut maka komunitas motor perempuan ini membentuk banyak bidang yang menjadi konsentrasi dari seorang penghobi, tidak hanya sekedar untuk balapan atau membuat keributan saja dijalanan melainkan dapat melakukan tindakan sosial seperti bantuan sosial atau gerakan sosial lainnya dengan memanfaatkan jaringan komunitas antar motor yang lebih luas.

Penelitian terdahulu Gaya Hidup Komunitas Motor Jupiter Di Surabaya. Hasil penelitiannya Gaya Hidup (lifestyle) komunitas motor jupiter di Surabaya (IJS) memiliki jenis gaya hidup yang berbeda-beda. Ada gaya hidup aktif atau militan dan gaya hidup tidak aktif atau non-militan. Gaya Hidup Aktif yang dimaksud adalah gaya hidup yang dimiliki karena sangat aktif dan tidak pernah melewati perkembangan apapun dalam komunitas IJS. Ada berbagai macam gaya hidup yang dimiliki oleh subjek penelitian yang memiliki gaya hidup aktif atau militan dalam komunitas IJS yaitu gaya hidup touring, gaya hidup modifikasi motor, gaya hidup jaringan sosial, dan gaya hidup minuman keras dan ganja. Suatu komunitas apapun pasti memiliki anggota yang militan maupun non militan atau yang aktif dengan yang tidak aktif. Dalam komunitas IJS juga memiliki anggota dengan gaya hidup tidak aktif atau non-militan. (http://ejournal.unesa.ac.id/article/8945/39/article.pdf)

(6)

tersebut dan bagaimana respon masyarakat terhadap komunitas motor perempuan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apa yang melatarbelakangi perempuan membentuk Perkumpulan ladies matic bikers?

2. Bagaimana peran Perkumpulan ladies matic bikers terhadap anggotanya dan masyarakat?

3. Bagaimana respon masyarakat di lingkungan sekitar Perkumpulan ladies matic bikers?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya suatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai. Dengan demikian pada dasarnya tujuan penelitian memberikan informasi mengenai apa yang akan diperoleh setelah selesai penelitian. Berdasarkan adanya keinginan penulis untuk memperoleh data guna menjawab pertanyaan-pertanyaan pada perumusan masalah penelitian ini, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui latar belakang kenapa perempuan membentuk Perkumpulan ladies matic bikers.

(7)

3. Untuk mengetahui respon masyarakat di lingkungan sekitar Perkumpulan ladies matic bikers.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat merupakan sesuatu yang diharapkan ketika sebuah penelitian sudah selesai ditulis. Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah kajian ilmiah bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa Sosiologi serta dapat memberikan kontribusi bagi ilmu sosiologi, khususnya Sosiologi Postmodern dan Sosiologi Perkotaan.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Anggota Komunitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tinjauan terhadap komunitas mereka agar menjadi lebih baik lagi serta menambah wawasan dari setiap anggota komunitas mengenai bagaimana peran mereka di dalam komunitas maupun di luar komunitas.

2. Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat memahami dan menerima keberadaan komunitas motor perempuan di lingkungan mereka.

3. Pemerintah

(8)

mengenai komunitas motor sehingga tidak ada pihak yang akan merasa dirugikan.

1.5 Definisi Konsep

Dalam sebuah penelitian ilmiah, definisi konsep sangat diperlukan untuk mempermudah dan memfokuskan penelitian. Konsep adalah definisi abstrak mengenai gejala atau realita atau suatu pengertian yang nantinya akan menjelaskan suatu gejala (Moleong, 1997). Di samping mempermudah dan memfokuskan penelitian konsep juga berfungsi sebagai panduan bagi peneliti untuk menindaklanjuti penelitian tersebut serta menghindari timbulnya kekacauan akibat kesalahan penafsiran dalam penelitian. Adapun konsep yang digunakan sesuai dengan konteks penelitian ini antara lain :

1. Komunitas

Komunitas merupakan sekelompok organisme yang hidup dan saling berinteraksi di daerah tertentu. Dalam pengertian yang lebih luas lagi komunitas dapat diartikan sebagai masyarakat. Dalam penelitian ini komunitas yang dimaksud adalah para kelompok perempuan yang memiliki hobi mengendarai sepeda motor.

2. Komunitas Sepeda Motor

(9)

3. Lady Bikers

Memang terasa asing di telinga masyarakat kita, hal ini wajar karena istilah tersebut berasal dari bahasa Inggris yang secara harfiah berarti pengendara wanita. Jika kita lihat dari definisi bikers sendiri adalah seorang pengendara kendaraan roda dua (sepeda motor). Di masyarakat kita bikers adalah seseorang yang memiliki hobi dan ketertarikan di dunia sepeda motor yang biasanya tergabung dalam suatu komunitas motor, yang lebih sering disebut dengan anak motor oleh masyarakat kita.

4. Prilaku Komunitas Motor

Prilaku komunitas motor adalah sikap dan tindakan komunitas motor dalam menunjukkan identitas serta berinteraksi dengan komunitas motor lainnya. 5. Eksistensi perempuan

Referensi

Dokumen terkait

Cara mempromosikan baju yang akan dijual adalah dengan cara membuat aplikasi Augmented Reality (AR) dan membuat katalog yang di dalam katalog tersebut adanya

[r]

Ž. 5% relative to the positive control. The amount of inbreeding homozygosity and paternal contamination were assayed by using polymorphic microsatellite DNA markers. In less than 1%

A starvation and then feeding method was developed to produce about 100% marketable sea urchins, Paracentrotus li Õ idus, in 3 1 r 2 months. This method is needed because

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengaruh proporsi pemberian pakan dengan lama pencahayaan di malam hari tidak berpengaruh terhadap konsumsi

13 Hal ini senada dengan penelitian Dewi (2014) bahwa dari hasil uji fisher exact menunjukkan bahwa variabel sikap tidak memiliki hubungan yang bermakna

Manajemen risiko terdiri dari enam langkah, yaitu menentukan tujuan, mengidentifikasi risiko, menentukan ukuran risiko, menyeleksi teknik analisis, implementasi, dan