Renstra 2015 - 2019
DITJEN SDID
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI RAKERNAS 2016, SERPONG
MEMBANGUN SINERGI RISTEK DAN DIKTI
UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING
RENSTRA KEMENRISTEKDIKTI 2015 -2019
Visi Kemenristekdikti tahun 2015-2019
“Terwujudnya pendidikan tinggi yang bermutu serta kemampuan iptek dan
inovasi untuk mendukung daya saing bangsa”
Misi Kemenristekdikti tahun 2015-2019
•
Meningkatkan akses, relevansi, dan mutu pendidikan tinggi untuk
menghasilkan SDM yang berkualitas
•
Meningkatkan kemampuan iptek dan inovasi untuk menghasilkan nilai
tambah produk inovasi
ARAH KEBIJAKAN KEMENRISTEKDIKTI
“Meningkatkan tenaga terdidik dan terampil berpendidikan
tinggi; meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dan
lembaga litbang;
meningkatkan sumber daya litbang dan
pendidikan tinggi yang berkualitas
; meningkatkan
produktivitas penelitian dan pengembangan; dan
meningkatkan inovasi bangsa”
Tujuan Strategis
“Meningkatnya relevansi, kuantitas, dan kualitas sumber daya manusia
berpendidikan tinggi, serta kemampuan iptek dan inovasi untuk keunggulan daya saing bangsa”
Sasaran Strategis
• Meningkatnya kualitas pembelajaran dan kemahasiswaan pendidikan tinggi • Meningkatnya kualitas kelembagaan iptek dan pendidikan tinggi
• Meningkatnya relevansi, kualitas, dan kuantitas sumber daya iptek dan pendidikan tinggi
• Meningkatnya relevansi dan produktivitas riset dan pengembangan • Menguatnya kapasitas inovasi
DIRJEN SUMBERDAYA
IPTEK DAN PENDIDIKAN
TINGGI
SESDITJEN SUMBERDAYA IPTEK DAN PENDIDIKAN TINGGI
DIREKTUR KARIR DAN KOMPETENSI SUMBERDAYA MANUSIA
DIREKTUR SARANA PRASARANA
DIREKTUR KUALIFIKASI SUMBERDAYA MANUSIA
STRUKTUR DIREKTORAT JENDERAL SUMBERDAYA IPTEK DIKTI
TUGAS:
MENYELENGGARAKAN
PERUMUSAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN DI BIDANG SUMBER DAYA PENDIDIKAN TINGGI SERTA PERUMUSAN KOORDINASI DAN SYCRONISASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN DI BIDANG SUMBER DAYA IPTEK
FUNGSI :
• PERUMUSAN, KOORDINASI, SYCRONISASI
PELAKSANAAN KEBIJAKAN DI BIDANG KEAHLIAN, KEPAKARAN, KOMPETENSI MANUSIA DAN
PENGORGANISASIANNYA, KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN INFORMASI, SERTA SARANA DAN PRASARANA ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI.
• PERUMUSAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN DI BIDANG SUMBER DAYA PENDIDIKAN TINGGI.
• PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN FASILITASI
PENJAMINAN MUTU SUMBER DAYA MANUSIA DAN SARANA PRASARANA IPTEK DAN PENDIDIKAN TINGGI
• PELAKSANAAN EVALUASI DAN PELAPORAN DI BIDANG SUMBER DAYA IPTEK DAN PENDIDIKAN TINGGI
• PELAKSANAAN ADMINISTRASI DIRJEN SUMBERDAYA IPTEK DAN PENDIDIKAN TINGGI.
• PELAKSANAAN FUNGSI LAIN YANG DIBERIKAN OLEH MENTERI
86% 14%
Dosen Nasional KEMENRISTEKDIKTI Per Status Dosen
Dosen tetap
Dosen tidak tetap
197.746 32.770
PETA
KUALIFIKASI
DOSEN
NASIONAL
JUMLAH DOSEN PER
PTN DAN PTS
DI KEMENRISTEKDIKTI
T
Asisten Ahli, 40.514 Lektor, 44.142 Lektor Kepala, 31.070 Profesor, 5.112 Tanpa Jabatan, 76.897Rekap Dosen KEMENRISTEKDIKTI Berdasarkan Jabatan
Akademik
Asisten Ahli Lektor Lektor Kepala Profesor Tanpa JabatanProfil Kelembagaan PT Indonesia
996 175 1356 66 501 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600Akademi Politeknik Sek. Tinggi Institut Universitas
Bentuk PT
SUMBER Forlap.dikti.go.id
Peta Program Studi Nasional
49 575 2516 755 301 2580 4055 1499 2599 3058 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 Jml. Prodi Total : 17.897Jumlah Program Studi
Peta Rasio Dosen Mahasiswa Sehat
1 Universitas Indonesia
1 : 17
2 Intitut Teknologi Bandung
1 : 20
3 Universitas Gadjah Mada
1 : 27
4 Universitas Bina Nusantara
1 : 30
5 Universitas Trisakti
1 : 14
6 Universitas Islam Indonesia
1 : 36
7 Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
1 : 24
8 Universitas Katolik Widya Mandala Sby
1 : 25
http://forlap.dikti.go.id
Peta Rasio Dosen Mahasiswa Tidak Sehat
1 Bimbingan Dan Konseling
S-1
1 : 711
2 Pendidikan Guru PAUD
S-1
1 : 427
3 Pendidikan Luar Biasa
S-1
1 : 396
4 Pendidikan Matematika
S-1
1 : 339
5 PPKN
S-1
1 : 254
6 Pendidikan Biologi
S-1
1 : 239
7 Pendidikan Sejarah
S-1
1 : 114
•
PT
XXX
(Rasio
1: 309
)
•
Program Studi :
http://forlap.dikti.go.idREGISTRASI PENDIDIK PERGURUAN TINGGI
Registrasi pendidik diharapkan menjadi solusi menjaga nisbah (Rasio) dosen dan mahasiswa
BERBAGI SUMBER DAYA DAN MEMBANGUN SINERGI ANTARA AKADEMISI, PELAKU DUNIA USAHA, PENELITI, PEREKAYASA, PRAKTISI DAN PEMERINTAH
PERGURUAN
TINGGI
TAHUN
JUMLAH
2010
2011
2012
2013
2014
2015
PTN
8755
11684
8774
3103
2850
5212
40378
PTS
2936
6748
5189
3271
3043
5513
26700
JUMLAH
11691
18432
13963
6374
5893
10725
67078
Tren Serdos 2010 - 2015
PT NON-
KEMENRISTEKDIKTI PT
KEMENRISTEKDIKTI
•
Ditemukan kemiripan isian
narasi Deskripsi Diri (DD)
dengan yang disusun oleh
DYS
•
Ada satu isian butir DD atau
lebih yang kosong
•
Tidak ditemukan bukti karya
ilmiah yang dipublikasikan
pada isian DD
•
Dokumen pekerti /
applied
approach
(AA) tidak sah /
palsu
Ketidaklulusan Dosen
yang ikut Sertifikasi (DYS)
HASIL SERDOS 2015
PROGRAM MAGANG
Nama-nama perguruan tinggi Pembina : IPB ITB UNESA
UNPAD UGM UNAIR
Program pengiriman dosen muda ke perguruan tinggi pembina untuk belajar tentang pelaksanaan tridharma perguruan tinggi dan tata kelola perguruan tinggi. Jangka waktu magang selama sekitar 5 bulan.
• Program pengiriman dosen pakar dari perguruan tinggi sumber (pertisum) ke perguruan tinggi sasaran (pertisas) untuk memperbaiki kualitas tridarma dan tata kelola perguruan tinggi. Tahun ini diperuntukkan bagi PTN baru. Lama pelaksanaan program sekitar 3 bulan.
• Tahun 2015 sudah diberangkatkan sebanyak 48 dosen pakar/ahli ke PTN Baru. Dan 2016 akan diikut sertakan 50 dosen pakar
MOBILISASI
DOSEN
Lektor Kepala + Guru Besar (Profesor) 0 1000 2000 3000 4000 5000 2011 2012 2013 2014 2015
Hasil PAK Dosen 2011- 2015
Profesor Lektor Kepala
kendala pelaksanaan
program PAK
1. Jumlah angka kredit tidak mencapai angka kredit yang dibutuhkan.
2. Syarat khusus tidak dapat dilengkapi ; tidak ada jurnal nasional
terakreditasi atau jurnal internasional bereputasi
3. Ditemukan beberapa karya
ilmiah yang termasuk dalam kategori plagiasi
Realisasi PAK 2015
Jumlah yang dinilai
Lektor Kepala Guru Besar
Disetujui Belum disetujui
Disetujui Belum Disetujui
148 74 82 33 48 0 100 200 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah penerima SAME
SAME
• Program yang
diperuntukkan bagi dosen LPTK untuk memperbaiki kualitas pembelajaran baik di perguruan tinggi maupun
di sekolah dengan
memberikan training
singkat di Jepang selama 1
bulan. Program ini
kerjasama dengan JICA.
• Tahun 2015 telah
diberangkatkan sebanyak 40
orang dosen untuk
mengikuti pelatihan LS di Jepang. Target tahun 2016 sebanyak 20 orang akan diberangkatkan ke Jepang
Lesson Study (LS)
• program peningkatan kompetensi dosen dengan
mengirimkan atau mendatangkan profesor/dosen senior ke luar negeri atau ke dalam negeri untuk melakukan penelitian mandiri atau bersama, dosen tamu, pemantapan kejasama double degree, penulisan buku, misi khusus pengajar bahasa Indonesia (BIPA).
Diktendik Berprestasi
• Seluruh peserta akan dievaluasi proposalnya untuk menentukan 15 besar (finalis)
• Finalis akan diundang pada tingkat pusat untuk proses diskusi atau wawancara
• Pemenang akan diberikan hadiah oleh Bapak Menristekdikti pada malam puncak pada tanggal 28 Oktober 2015
• Pimpinan PT dan Kopertis akan diundang dalam acara tersebut
• Untuk tenaga kependidikan dari PTS yang masuk dalam 15 finalis mendapat kesempatan melanjutkan pendidikan ke pasca sarjana.
No. Kategori 1. Dosen 2. Kaprodi 3. Laboran 4. Pustakawan 5. Administrasi Akademik 6. Pengelola Keuangan
PENINGKATAN KUALIFIKASI
DOSEN INDONESIA
TOTAL S2 897 S3 2.175
TREN BPPLN
2010-2015
KENDALA PROGRAM BPPLN
• Kurangnya kompetensi dalam berbahasa asing
KENDALA PROGRAM BPPDN
•
Kesesuaian linearitas bidang ilmu pada Program Studi yang akan dipilih
•
Dosen lebih memilih mendapatkan sertifikasi dosen dari pada
RISET PRO NON Degree
Existing data jumlah karya siswa (KS) Riset pro
RISET PRO Degree
Existing data jumlah karya siswa Riset pro
Problem :
1. Keterlambatan karya siswa mendapatkan LoA dari perguruan tinggi 2. Kemampuan berbahasa
asing yang masih terbilang minim
Solusi
1. Koordinasi internal lebih ditingkatkan dengan mengaktifkan peran steering comitee dan technical comitee 2. Penyederhanaan proses seleksi 3. Bekerjasama dengan universitas -universitas luar negeri
PENGELOLAAN SARPRAS
PERGURUAN TINGGI
0 1 2 0 0 0 1 6 1 1 0 3 3 16 8 3 4 9 5 24 5 5 9 15 0 5 10 15 20 25 30 KOMPOSISI PTN
BERDASARKAN BENTUK DAN WILAYAH (N=121)
KELOMPOK AKREDITASI Nilai Rerata Standar 6 (Pembiayaan, Sarpras, dan Sistem Informasi)*
Ter-akreditasi
Prodi Diploma 2,57 Prodi Sarjana 2,67 Prodi Magister 3,19 Prodi Doktor 3,45 Institusi (PT) 3,00Tidak Terakreditasi Seluruh Prodi 2,50
Rerata Nilai Standar Kelompok 6 2,89
* Nilai dari 1 - 4
NILAI RERATA STANDAR 6 BORANG AKREDITASI BAN-PT PERIODE PENILAIAN 2011 – 2014
(sumber: paparan BAN-PT dalam Harmonisasi SPM Dikti tahun 2015)
Berdasarkan data diatas :
1. Nilai rerata 2.89 pada Standar Pembiayaan Sarpras dan Sistem Informasi, berkontribusi pada rendahnya nilai Akreditasi Program Studi dan Institusi 2. Pendanaan Sarpras untuk Program Diploma menjadi prioritas untuk didanai.
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Alokasi APBN Sarpras 765 M 3,6 T 3,4 T 3,9 T 3,5 T 6 T 1,8 T Jumlah PTN Penerima 36 54 90 91 96 106 36* Rerata Alokasi per PT 21,25 JT 68,34 JT 37,93 JT 42,85 JT 36,82 JT 56,60 JT 50 JT
* Merupakan jumlah target output anggaran sebanyak 36 PTN. Tahun 2015 hingga SAAT INI terdapat 121 PTN. TA 2016 yang mengusulkan APBN Sarpras sebanyak 113 PTN. Sedangkan Target Renstra sebanyak 142 PTN
PERKEMBANGAN RELOKASI ANGGARAN SARPRAS TAHUN 2010 - 2016
JADI : Peluang semua PTN pengusul mendapatkan Relokasi Sarpras TA 2016 SEMAKIN KECIL atau
REKAPITULASI PENERIMA ALOKASI APBN TA 2015
BERDASARKAN BENTUK DAN WILAYAH PTN (DALAM RIBUAN RUPIAH)
BENTUK BALI NT JAWA KALIMANTAN MALUKU PAPUA SULAWESI SUMATERA TOTAL
AK - - - - - - - INSTITUT 15.000.000 329.000.000 - - - 11.000.000 355.000.000 POLTEK 182.940.069 754.251.195 564.754.713 87.000.000 272.400.000 291.650.000 2.152.995.977 UNIVERSITAS 375.000.000 1.320.997.008 200.098.000 217.500.000 665.194.907 713.214.108 3.492.004.023 GRAND TOTAL 572.940.069 2.404.248.203 764.852.713 304.500.000 937.594.907 1.015.864.108 6.000.000.000 % 10% 40% 13% 5% 16% 17%
REKAPITULASI PENERIMA ALOKASI APBN TA 2015
BERDASARKAN BENTUK DAN WILAYAH PTN (JUMLAH ITEM )
BENTUK BALI NT JAWA KALIMANTAN MALUKU PAPUA SULAWESI SUMATERA TOTAL
AK 0 2 0 0 0 1 3
INSTITUT 1 6 1 1 0 3 12
POLTEK 3 16 8 3 4 9 43
UNIVERSITAS 5 24 5 5 9 15 63
GRAND TOTAL 9 48 14 9 13 28 121
KINERJA SERAPAN ALOKASI SARPRAS TA 2015 PER 25 JANUARI 2016
CATATAN : 0% DAPAT BERARTI BELUM MENYAMPAIKAN LAPORAN
0 20 40 60 80 100
Institut Pertanian Bogor Institut Teknologi Bandung
Institut Teknologi Sepuluh… Institut Seni Indonesia Surakarta
Institut Seni Indonesia Padang… Institut Seni Budaya Indonesia… Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Institut Seni Indonesia Denpasar
POSISI SERAPAN ALOKASI SARPRAS TA 2015 UNTUK INSTITUT
KINERJA SERAPAN ALOKASI SARPRAS TA 2015
CATATAN : 0% DAPAT BERARTI BELUM MENYAMPAIKAN LAPORAN
0 10 20 30 40 50 60 70
Politeknik Negeri Malang Politeknik Pertanian Negeri… Politeknik Maritim Negeri Indonesia
Politeknik Negeri Batam Politeknik Negeri Semarang Politeknik Negeri Jember Politeknik Negeri Sriwijaya Politeknik Negeri Bandung Politeknik Negeri Ujung Pandang Politeknik Perikanan Negeri Tual
POSISI SERAPAN ALOKASI SARPRAS TA 2015 UNTUK POLITEKNIK (% FISIK < 70%)
% Uang
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Politeknik Negeri Bengkalis Politeknik Negeri Ambon Politeknik Negeri Kupang Politeknik Negeri Manado Politeknik Negeri Banjarmasin Politeknik Negeri Banyuwangi Politeknik Negeri Madura Politeknik Negeri Balikpapan Politeknik Negeri Lampung Politeknik Negeri Tanah Laut PolIteknik Negeri Medan Politeknik Negeri Samarinda Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
POSISI SERAPAN ALOKASI SARPRAS TA 2015 PER 25 JANUARI 2016
UNTUK POLITEKNIK (% FISIK > 70%)
% Uang % Fisik
KINERJA SERAPAN ALOKASI SARPRAS TA 2015
CATATAN : 0% DAPAT BERARTI BELUM MENYAMPAIKAN LAPORAN
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Universitas Cenderawasih Universitas Jenderal Soedirman Universitas Lambung Mangkurat Universitas Musamus Universitas Negeri Gorontalo Universitas Negeri Malang Universitas Nusa Cendana Universitas Palangkaraya Universitas Pendidikan Ganesha Universitas Samudra Universitas Sembilanbelas…
Universitas Siliwangi Universitas Sumatera Utara Universitas Terbuka Universitas Andalas Universitas Hassanudin Universitas Riau Universitas Jambi Universitas Tanjungpura Universitas Negeri Semarang Universitas Jember Universitas Mulawarman Universitas Udayana Universitas Brawijaya Universitas Borneo Tarakan Universitas Negeri Medan Universitas Tidar Universitas Khairun
POSISI SERAPAN ALOKASI SARPRAS TA 2015 UNTUK UNIVERSITAS (%FISIK < 70%)
% Uang
0 20 40 60 80 100
Universitas Sebelas Maret Universitas Maritim Raja Ali Haji Universitas Gadjah Mada Universitas Negeri Makassar Univeristas Negeri Surabaya Universitas Tadulako Universitas Negeri Yogyakarta Univ Bangka Belitung Universitas Malikussaleh Universitas Haluoleo Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Universitas Padjadjaran Universitas Sulawesi Barat Universitas Negeri Jakarta Universitas Bengkulu Uninversitas Airlangga Universitas Pattimura Universitas Sam Ratulangi Universitas Indonesia Universitas Diponegoro Universitas Negeri Manado Universitas Trunojoyo Madura Universitas Mataram Universitas Teuku Umar Universitas Negeri Padang Universitas Syiah Kuala Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Lampung Universitas Negeri Papua Universitas Sriwijaya
POSISI SERAPAN ALOKASI SARPRAS TA 2015 UNTUK UNIVERSITAS (%FISIK > 70%)
Fakta Dampak Akar Masalah Alternatif Solusi
Tidak semua PTN yang layak, mendapatkan relokasi anggaran sarpras. Jika dapat, alokasi mayoritas tidak sebesar nilai usulan
Kebutuhan Sarpras PTN untuk proses pendidikan terhambat. Perubahan peruntukan dari yang direncanakan
Alokasi APBN Sarpras Terbatas
1. Reorientasi relokasi sarpras dari :
a) Prodi oriented menjadi Resources Sharing; b) Pengadaan Sarpras bagian
dari pembiayaan program (mengadopsi pada PLN); c) anggaran diprogramkan
hingga produk tuntas
2. Fasilitasi Alternatif Pembiayaan Non APBN
3. Tersedianya Sistem Informasi Manajemen Sarpras
(Perencanaan, Pemanfaatan, Pengembangan, dan Monev) 4. Fasilitasi Sistem Penjaminan Mutu
Sarpras Sebagian besar PTN penerima Alokasi
Sarpras tidak update laporan progress fisik dan serapan anggaran
Keputusan kurang tepat sasaran, karena informasi yang didapat kurang memadai
Belum tersedianya sistem informasi Sarpras yang memadai
Rerata Progress Fisik Alokasi Sarpras TA 2015 67%, Serapan Anggaran 59%, (Yang sudah update laporan per 31/12/2015 sebanyak 39 PTN dengan rerata % Fisik 90% dan rerata % Uang 88%)
Berpotensi bermasalah (”mangkrak”, realisasi anggaran tidak optimal, kerugian negara)
Keputusan Relokasi Anggaran terlambat (Mei-Juni) yang seharusnya pada t-1
Rerata Nilai Standar 6 Akreditasi BAN-PT (Pembiayaan, Sarpras, dan Sistem Informasi) 2,89 (Sumber data BAN-PT pada acara harmonisasi SPM Dikti 2015)
Memberikan kontribusi pada
rendahnya peringkat akreditasi prodi atau Institusi
Sistem pengelolaan Sarpras yang masih perlu ditingkatkan
Pembangunan Slif Way dan Fakultas Teknik di Universitas Pattimura
Pembangunan Gedung Pusat Kemahasiswaan, Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran di Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung
Lanjutan Pembangunan Gedung Laboratorium C-Dast di Universitas Jember
75% 92% 93% -20% 10% 40% 70% 100%
BALI NT JAWA KALIMANTAN MALUKU PAPUA
SULAWESI SUMATERA PROSENTASE PTN PENGUSUL
ALOKASI APBN TA 2016 (113 PT DARI 121 PT)
AK INSTITUT POLTEK UNIVERSITAS
SAMPAI DENGAN BULAN OKTORBER 2015, DAFTAR PTN YANG TIDAK MENGUSULKAN ALOKASI SARPRAS APBN TA 2016 (n=8 PTN)
Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat Politeknik Negeri Nusa Utara Akademi Komunitas Negeri Pacitan UPN Veteran Jawa Timur Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar Blitar UPN Veteran Yogyakarta Institut Seni Budaya Indonesia Tanah Papua Universitas Sumatera Utara
REKOMENDASI KEBIJAKAN PROGRAM
DIREKTORAT SARPRAS
1. Reorientasi relokasi sarpras dari :
a) Prodi oriented menjadi Resources Sharing;
b) Pengadaan Sarpras bagian dari pembiayaan program (mengadopsi pada PLN); c) anggaran diprogramkan hingga produk tuntas
2. Fasilitasi Alternatif Pembiayaan Non APBN
3. Fungsi Perencanaan, Pengelolaan, Pengembangan, dan Monev Sarpras Berbasis Sistem Informasi Manajemen
KEMENRISTEKDIKTI (PEMERINTAH) PERGURUAN TINGGI (SARANA PRASARANA) LPNK (SARANA PRASARANA) KONSORSIUM RISTEKDIKTI (LPNK-PT) DUNIA INDUSTRI SINERGITAS DAN OPTIMALISASI SARANA PRASARANA ANTARA PT-LPNK-DUNIA INDUSTRI
STRATEGI
Problem Solusi - Pemanfaatan masih bersifat parsial- Ego sektoral
- Belum terdapatnya informasi tentang resources yang dimiliki
- Belum banyak centre of excellent - Belum ada standarisasi
- Melakukan pemetaan banyak centre of excellent di berbagai perguruan tinggi - Membentuk sistem informasi terkait sumber resources baik di PT maupun LPNK
- Peningkatan kuaitas di lab, Bengkel atau studio di PT Maupun LPNK
- Membentuk standarisasi berdasarkan ISO
PENGEMBANGAN
RUMAH SAKIT
PENDIDIKAN DOKTER PT …… …
Pengembangan RS PTN
(berdasarkan lokasi)
RSP yang ada Ekstensi RS BaruPENGUATAN INTEGRASI RS PEND BARU
1 2 3
> 2000 RS lain > 400 RSP UU No.20/2013 tentang Pendidikan Kedokteran UU No.44/2009
tentang Rumah Sakit
PP RSP PP RSP PB Menkes dan Mendikbud
No.2/2013 dan No.8/2013 tentang RS PTN Pedoman RS PTN Pedoman RSP Komite RS PTN Komite RSP PP Dosen PP FK
Harmonisasi menjadi satu PP yang terintegrasi
harmonisasi
Penguatan aspek legal : Permenristekdikti & Kepmenristek-dikti Th 2015 Fungsi utama : Tridharma PT, pelayanan Fungsi utama : Pelayanan, pendidikan, penelitian, pengmas
LINGKUP & ASPEK LEGAL RSP DAN RS PTN
UU No.12/2012 tentangPendidikan Tinggi
Rumah Sakit Pendidikan
adalah rumah sakit yang mempunyai fungsi
sebagai tempat
pendidikan, penelitian, dan pelayanan kesehatan
secara terpadu
dalam bidang pendidikan dokter dan/atau dokter gigi,
pendidikan berkelanjutan, dan pendidikan kesehatan lainnya secara
multiprofesi.
HARMONISASI DEFINISI :
RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DAN RUMAH SAKIT PERGURUAN TINGGI
Sumber : Panduan Rumah Sakit Perguruan Tinggi, Ditjen Dikti, 2013
Rumah sakit Perguruan Tinggi
merupakan rumah sakit pendidikan
milik pemerintah, yang dikelola perguruan tinggi serta ditujukan
untuk menjadi
wahana pendidikan di bidang kedokteran dan
kesehatan, penelitian dan pelayanan kesehatan secara terpadu
Proyeksi Kebutuhan RS PTN
Perencanaan Ideal
• Jumlah mahasiswa program profesi yang
membutuhkan pasien sebagai bahan ajar (rasio 1 mahasiswa: 3 pasien)
• Mahasiswa program profesi terdiri dari 2 batch/angkatan
• Utilititas TT RS/pasien untuk wahana pendidikan dokter umum = pasien/70 % (BOR efektif RS)
• Untuk menghasilkan lulusan dokter (umum) 6000/tahun dibutuhkan :
- Jumlah pasien : 2x6000x3= 36.000 pasien
- Jumlah TT RS : 36000:70% = 51.428 TT RS
Kebutuhan Riil
• Data saat ini : 41.000 TT RS di semua
wahana pendidikan dokter umum
• Gap Kebutuhan Ideal dan Kondisi Rill :
51.428 – 41.000 = 10.428 TT
• Rencana Jumlah TT dari 21 RS PTN :
4.200 TT
• Kekurangan jumlah TT : 10.428-4.200 = 6.228 TT
(dapat diakomodir dari RS PT atau wahana pendidikan klinik lainnya)
Jika lulusan dokter (umum)/tahun = 5000 orang, maka jumlah TT dengan RS PTN saat ini
Berdasarkan hasil Monev Komite Pengembangan dan Pembinaan RS PTN sejak tahun 2012-2014, terdapat beberapa permasalahan pada fisik bangunan, peralatan dan operasional di RS , yaitu :
• 6 RS PTN sudah beroperasional tahap awal dan siap operasional penuh (USU, UNAIR,
UGM, UNDIP, UNUD, dan UNHAS), namun masih ada yang dalam tahap penyelesaian final bangunan dan peralatan serta perlu komitmen dalam perencanaan anggaran operasional melalui BOPTN
• 3 RS PTN dalam proses pelaksanaan pembangunan fisik (UI, UNAND, dan UNS) yang
masih dalam persiapan operasionalisasi
• 11 RS PTN dalam keadaan mengalami hambatan pembangunan fisiknya dan
bermasalah (UNSRAT, UNTAD, UNJA, UNPAD, UNCEN, UNEJ, UNLAM, UNRAM, UNRI, UB, dan UHO)
• Secara teknis, perencanaan serta perancangan bangunan dan prasarana fisik yang ada
belum memenuhi panduan RSP Kemkes maupun Kemristekdikti
GAMBARAN PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN
21 RS PTN
Isu Program RS PTN 2015 (1)
UU No.20/2013 pasal 6 ayat (3) :
Pembentukan Fakultas Kedokteran dan/atau Fakultas Kedokteran Gigi paling
sedikit harus memenuhi syarat dan ketentuan sebagai berikut:
d. memiliki Rumah Sakit Pendidikan atau memiliki rumah sakit yang bekerja sama
dengan Rumah Sakit Pendidikan dan Wahana Pendidikan Kedokteran.
FK
RS PT
FK
RS
RSP
Penetapan dari kemkes Penetapan dari kemkes
1
2
Isu 1 :
Kebijakan bahwa semua RS PTN
harus bisa memenuhi syarat menjadi RSP setelah beroperasi maks. 3 tahun
Isu 2 : Pengelolaan Keuangan RS PTN
– Revisi Permenristekdikti mengenai BOPTN : Aspek legal alokasi dana
operasional RS PTN pada BOPTN
– PB Menkes-Menristekdikti-Menkeu perihal pengelolaan keuangan RS PTN
– Diperlukan rekening rektor dan PPK khusus untuk RS PTN
Isu 3 : Pengelolaan Dosen RS PTN
- RPP tentang Dosen Kedokteran : Status Kepegawaian, Karir dan Pola insentif
sudah diusulkan kepada Presiden
- PB Menkes-Menristekdikti-Menpan perihal pengelolaan Dosen dan SDM RS
PTN
- Penyediaan SDM dapat melalui beasiswa PPDS (Program Pendidikan Dokter
Spesialis)
Isu 4 : Pengelolaan Aset RS PTN
- Perlu pengaturan manajemen aset pada RS PTN (termasuk status kepemilikan
lahan, bangunan, dan peralatan)
Isu 5 : Persyaratan PTN yang mengajukan pendanaan untuk mendirikan RS PTN
• PTN sehat + PT akreditasi min.B + FK akreditasi min.B + memiliki prodi keperawatan akreditasi min B
• Pimpinan PT menerbitkan pakta integritas untuk merencanakan, mempersiapkan dan mengelola RS PTN dengan FK dan RSP yang sudah ditetapkan
• Pimpinan PT memiliki PKS dengan RSP yang sudah ditetapkan untuk mendampingi RS PTN sampai mendapatkan penetapan sebagai RSP
• Pimpinan PT membuat pernyataan kesanggupan untuk penyediaan sumber daya yg diperlukan oleh RS PTN apabila sumber daya dari kementerian mengalami kekurangan atau keterbatasan
• Bagi FK yang telah mendirikan RS PTN tetapi fk nya belum terakreditasi B, maka harus menyesuaikan paling lama 3 tahun atau sebelum penetapan kelas RS PTN
Isu Program RS PTN 2015 (4)
Isu 6 : Unit Struktural Kemristekdikti yang Mengelola Program
RS PTN
-
Perlu kesepakatan Ditjen yang menjadi
leading sector
untuk
tiap program RS PTN (Usulan : Dikarenakan lintas Ditjen,
komite RS PTN dapat bertanggung jawab ke Menristekdikti)
-
Perlu disusun SOP/ketetapan tentang pembagian tugas dan
tanggung jawab program RS PTN di Kemristekdikti (termasuk
pola dan mekanisme kerja dengan komite RS PTN)
Program RS PTN Kemristekdikti 2011-2014
Kebijakan tentang RSP dan RS PTNPendampingan
dan Monev
RS PTN
Program
Penunjang
KEMKE S & KKEMR IS TE K D IKTI KEMR IS TE KD IKTI (PR O YEK HP EQ D AN ID B 3in1) • Mekanisme penetapan RSP• Revisi pedoman standar dan klasifikasi RSP
• Pembentukan Komite RS PTN
• Penyusunan Pedoman RS PTN
• Perumusan kebijakan tentang Dosen Kedokteran
• Sosialisasi Pedoman RS PTN
• Monitoring dan evaluasi perkembangan operasionalisasi RS PTN
• Pendampingan RS PTN oleh Komite
• Pengembangan Academic Health Center/Academic Health System
• Pengembangan Himpunan Ahli Teknik Perumahsakitan Indonesia
• Nomenklatur prodi teknik biomedik
Ditjen Sumber Daya IPTEK dan Dikti
Ditjen
Pembelajaran & Kemahasiswaan Ditjen Sumber Daya IPTEK dan Dikti
Ditjen
Kelembagaan IPTEK & Dikti
• Penyusunan naskah akademik teknik biomedik dan teknik klinis
• Perhitungan unit cost pendidikan klinik di RSP
2015 dst
Unit Struktural Kemristekdikti yang Mengelola Program RS PTN
Pembentukan Komite
Bersama
Kemristekdikti-kemkes Komite Bersama
Kemristekdikti – Kemkes
Peningkatan Kualitas
Pendidikan, Penelitian
Dan Pelayanan
Kesehatan
Leading sectorDitjen SD IPTEK dan Dikti
Tugas Utama Komite Bersama
1.
Menyusun
rumusan kebijakan
untuk pengembangan dan pembinaan
Rumah Sakit Pendidikan serta wahana pendidikan dan penelitian; serta
pengembangan dan implementasi pendidikan tinggi kesehatan.
2.
Melakukan
koordinasi dan sinkronisasi implementasi kebijakan
pengembangan dan pembinaan Rumah Sakit Pendidikan serta wahana
pendidikan dan penelitian; serta pendidikan tinggi kesehatan.
3.
Melaksanakan
monitoring, evaluasi dan pelaporan
dalam lingkup :
•
pengembangan dan pembinaan Rumah Sakit Pendidikan serta wahana
pendidikan dan penelitian;
•
pengembangan dan implementasi pendidikan tinggi kesehatan;
•
pengembangan sistem data yang terintegrasi antara Pusdatin
PROGRAM :
Pengembangan
dan Pembinaan
Rumah Sakit
Pendidikan
serta Wahana
Pendidikan dan
Penelitian
Mekanisme
Monitoring & Evaluasi (M & E)
RS PTN
DESK EVALUATION
VISITASI / KUNJUNGAN
LAPANGAN
PEMBINAAN/PENDAMPING AN UNTUK TIAP RS PTN
PENGISIAN INSTRUMEN
M & E*
(
OLEH TIAP RS PTN)
KOORDINASI
TIM M & E
LAPORAN HASIL M & E DAN MENYEPAKATI STRATEGI
PEMBINAAN
Analisis Hasil Pengisian Instrumen (termasuk penguatan identifikasi
kendala)
Penyamaan persepsi persiaan visitasi (terutama pemahaman
instrumen visitasi)
Pendalaman hasil desk evaluation melalui In-Depth Interview/FGD dengan
pihak-pihak terkait
Telah dilakukan Uji coba instrumen M & E RS PTN, dengan sampling RS PTN berdasarkan kategori instrumen :
• Instrumen 1 (usulan baru) : UNSYIAH, UNIB
• Instrumen 2 & 3 (fisik dan pra operasional) : UNS, UNAND, UNRI
• Instrumen 4 (operasional) : semua yang sudah operasional (UNAIR, UNHAS, UNPAD, UNUD, UNTAN)
Milestone Pengembangan SDID
2015 2025
2020
• Pemastian pemetaan kebutuhan dosen nasional
• Terobosan peningkatan kuantitas dosen nasional melalui implementasi
Registrasi Pendidik di Perguruan Tinggi
• Rekrutmen Dosen setara S3 melalui PMDSU
• Peningkatan kualitas dosen melalui skema Beasiswa
• Pemastian kualitas Profesor melalui Professorship
• Peningkatan dosen berkualifikasi S3 sebanyak 50% dari jumlah dosen
nasional
• Mendorong karir dosen menuju Profesor yang bermutu dan berkualitas
melalui Professorship
• Meningkatkan mobilisasi dosen nasional baik dari dalam maupun luar
SD IPTEK DIKTI SDM PENGAYAAN PT, LPNK, BALITBANGDA, PUI, KONSORSIUM-RISTEKDIKTI SDM INDUSTRI PENGUATAN SISTEM PENDIDIKAN
NASIONAL INTERNASIONAL DUNIA
PENGA YAA N PENGUATAN KONSEP PENGEMBANGAN SDM IPTEKDIKTI