• Tidak ada hasil yang ditemukan

Epistemologi dalam Mistik Intuitif Taoisme

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Epistemologi dalam Mistik Intuitif Taoisme"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

EPISTEMOLOGI DALA·M MISTIK INTUITIF TAOISME *)

Pendahuluan

Pembahasan epistemologi tidak terlepas,dari cabang-cabang filsafat lainnya, terutama dengan metafisika•. Metafisika dan epistemologi itu saling tergantung secara 10gis, dan bahwa suatuepistemoIogi tanpa praanggapan metaflsis tidak dapat dicapai sebagaimana juga meta-fisika tanpa praanggapan epistemologI (Runes, 1979). Dalam metafisikanya ··Toisme berprinsip bahwa manusia harusmengatur diri sendiri dalam berhubungan dengan alam, bukan dalam mengatur dan memanipulasi a1am, tetapi berupa suatu mistik di mana a1am dipandang se-bagai bagian dari kodrat ·manusia.

Antara epistemologi dengan .. etlka terdapat titik singgung, yaitu terletak pada suatu perbuatan; biasanya dilakukan untuk mewujudkan ~ujuan-tujuan tertentu, dan perbuatan tersebut .dilakukan karena keyaklnan bahwa . perbuatan itu boleh tadi akan mewujudkan tujuannya. Me-nurutpandangan Taoismebentuk tertinggi yang dapat dicapai oleh seorang manusia yaltu menjadi seorang bljaksana, dan hasil tertinggi yang dapat dicapai oleh seorang bijaksana lalah penunggalan atau penyatuan dengan a1am seniesta., Fungsi filsafat Cina bukan untuk menambahpengetahuan positip'mengenai fakta-fakta, melainkan untuk meninggikan taraf jiwa, sehingga menjadi manusia bljaksana (shang) yang hidup. dalam lingkungan transenden, karena .·la telah mencapaikesem-purnaan yang tertinggi (Fung Yu-Lan, tanpa tahu~). Ajaran Taoisme

Ajaran Taoisme dimunculkan oleh. Lao Tzu pada abad ke 4 SM dan kemudian dikembangkan oleh'Chuang Tzu pada abad ke 3 SM, ajaran Chuang Tzu tldak jauh berbeda dengan Lao Tzu, bila Tao dalam ajaran Lao Tzumasih bersifatkealaman maka pada Chuang Tzu bersilat transendental (Wing Tsit Chan, 1973). Kedua

*) Oleh: Drs. Imam Wahyudi Pengasuh M.-K. Epistemologi Jurus-an, filsafat Timur Fakultas filsafat UGH.

(2)

22

tokoh ini ajarannya bercorak mistik, yaitu suatu usaha manusiauntuk mencapai kesempurnaan dengan menyatu-kan dirinya dengan Tao.

Pemikiran Taoisme tentang alam semesta· bersifat pantheistik, yaitu Tao berada dibelakang fenomena, dunia fenomena yang kita lihat dan ketahui inl keluar dari Tao melalui terbelahnya Tao· menjadi dua kutub yang .bertentangan "yang" dan "yin" terang dan gelap. Kutub pertentangan ini hanya di dunia fenornena, pertentangan ini tidak ada di dalamTao, sebab ia merupakan kesa-tuan yang tidak terpisahkan, juga merupakan arah ke mana jiwa manusia akan kembali.

Kata "Taof~ dalam Tao Te Ching mempunyai makna ganda, disatu pihak iamerupakan aspek transendental, dilain pihak Tao adalah jalan hidup yang berupaprinsip moralatau "kebijaksanaan" manusia dalam berhubungan dengan a1am. Sehingga seseorang yang menyatakan Tao akan terdorong untuk mengarahkan hidupnya yaitu berupa 'hidup tanpa kegiatan. (Wu wei).

Manusia agar hidupnya berbahagi~ harus berusaha untul< kembali ke pada Tao sebagai "kenyataan terting-giu. Adapun yang ...menjadi penghalang bagi manusia un-tuk bersatu yaitu "pengetahuan",· oleh karena iw agar manusia dapat bersatu dengan Tao, maka harus menin.g-galkan "pengetahuan", sehingga orang yang "tidak ber-pengetahuan" adalah berbahagia. 'Keingintahuan dan pe..;. ngetahuan manusia perlu dibatasi sebab pengE;tahuan adalah obyek keingintahuan dan sekaligus ia bisa menga-rahkan keingintahuan. Pengetahuan bisa menjadi budak dan -tuan keingintahuan. Bila pengetahuan bertambah maka ia mulai tidak lagi bersikap. spontan dan natural. Seperti kita.ketahui·· karena Taoisme bersikap anti ·inte-lektualisme (Yosep Umarhadi, 1983).

Sumber Pengetahuan

Menurut Taoisme manusia yang berpengetahuan atau rnengandalkan intelek adalah manusia yangdengan akal-nya secara sadar 'mengambil jarak dari alam! kemampu-an mkemampu-anusia ykemampu-ang demikian mengakibatkanmanusia tidak dapat menangkapeksistensi Tao yang memanifestasikan diri dalam Alam secara utuh, m'elainkan dengan aka!

dan inder~ya manusia hanya mampu mengetahui secara

parsial dari ... bagian luar atau fenomena Tao saj~ ·tanpa . dapat menemukan Tao.

(3)

Taoisme lebih mempercayai intuisi dari pada akal budi, pusat kesadaran seseorang bukanlah terletak pada inte-leknya melainkan pada hatinya, ia meropersatukan. akal budi·dan intuisi, intelegensi dan perasaan. Ia menghayati hidup.dalam keseluruhan adanya, bukan dengan otak(Lin Yu Tang, 1962).

Sebagai pengganti pemikiran berdasarkan logika yang kakudan serba terbatasdalam menghadapi kebenaran hidup, kami memiliki suatu bentukpemi..: kirn berdasar intu1si, yang akrab, hangat dan perso-nal, biasanya lebih dekat dengan .kenyataan. Logika secara tepat membagi realitas ke dalam bagian-bagian,yang .salingberbeda, dan karena. itu 1a dalam proses membunuh, sedang pem.ikiran 'intuitif yang simbolik m..erangkum. sesuatu secara menyeluruh. (Lin Yu Tang, 1962).

Pengetahuan·..· tentang "the ultimate tr,uthU

adalahpenge-tahuan . yang dangkal, sebab manusia memaksanya dalam term intelek manusia sehingga. Tao, ,tidak 'dapat ·diketahui dan tak diketahui. Sebagaimana ucapan Lao Tzu dalam

Tao Te Ching : '

Tao yang dapat dijadikan bahanperbincangan bukan-lah Tao yang abadi.

Nama yang dapat dina,makan bukanlah .nama ,yang kekal, Yang tak bernama adalah asal .usul Surga dan' Bumi; .Yang'·~rnama adalah Ibu..segala sesuatu. Mereka yang mengetahuinya tidak memperbincang-. kannya, dan mereka yang' memperbincangkannya tidak.mengetahu1nya (Lao Tzu, 1962).

Metode

Lao Tzu mengajarkan bahwa Tao adalah sumber misteri, kedalaman, dasardari ada.Untuk, menyingkap misteri itu ada dua jalan yaitu jalan informasi dan jalan negasi, kedua pendekatan ini buk~nlah' merl:lpakan oposisi namun saling melengkapi. Metode positip merupakan jatan informasi ialah membicarakan tentang objek meta-fisik yang merupakan .tnasalah .yangsedang diselidikinya, sedangkan hakekat fDetode negatif ialah tidak membi-carakannya. Metode negatip in1 mengungkapkan aspek-aspek tertentu yang tidak dapat dianalisa secara positip

(4)

24

. Taoisme men91ak bentuk pengetahuan yang be·rme-tode positip, sebab ·pengetahuan· yang demikian terlalu dingin 'dan kering· dalam memprosesnya. Lain ha1nya

dengan bentuk pengetahuan yang bermetode

negatip,

pengetahuan yang dihasilkannya ialah suatu pengertian yang ~enunjukkan, dan yang arti sepenuhnya diberikan oleh barang sesuatu yang ditangkap secara langsung, konsepyang .demikian oleh Northrop dinamakan "A con-cept .by intuition". .

Ajaran Taoisme menyiratkan suatu bentuk mistik Alam, yaltu suatu kesatuan manusia dengan Tao yang memanifestasikan diri pada alam. Dalam mistik. yang demikian peran intuisi sangat bes~r, sebab dengan intuisi manusladapat menangkap "keberlangsungan" Tao dalam keseluruhannya, sehingga manusia mengala~i kesatuan dengan Tao.

Perasaan merupakan unsur penting bagi kegiatan intuj-ini, sebab denganpera.saan maka rnanusia. dapat me-rasakan keadaan suatu obyek atau situasi yang meling-kupinya, baik -itu berupa sesuatu yang menyenangkan, menakutkan maupun sesuatu yang mencemaskan. Seb~gai

akibat atau 'hasiLdari kesadaran terhadap situasi dari obyek teFsebutmaka timbul suatu cinta,pencerahan· ataupun suatu kesattlan (Ali Mudhofir, 1983).

subjek' dalam keseluruhan eksistensinya subjek perbuatan merupakan

suatu mistik. Hanya manusiayang kata lain manusia

utama. suatu

banyak contoh yang nlenggambarkan bahwa kemahiran 'yang'paling

terjadi . pada tiridakan naluriah· tanpa sertakan keglatan intelek (Creel, H.G,1989).

Taoisme merupakan sernua orang

punya .pengalaman disalahkan atau

mungkin ·untuk·' mempersiapkan menerima. pengalaman mistik, walaupun pun hasilnya akan berbeda yaitu sesuai de-.

terhadap suasana yang dihadapinya. Bah-ini tidak akan didapat bila· dibutuhkan, ,sebab

(5)

ja tergantung pada situasi dan lingkunganyang dihadapi (l'forthrop Dalam Mistik Taoisme, intuisi lebih meru-pakanP

bentuk perbuatan mengalami dari .. pada "merupakan kemampuan untuk memperolehpengetahuan. Apa yang dikatakan oleh intuisi kepadakita tidak pernah dapat diberitahukan, karena untukmemberitahukan perlu diter-jemahkan ke dalam simbol-simbol (Yolthon.

J.

W•. 1965)•

.Validitas Pengetahuan

Tao sebagai jalan kenyataan terakhir tidak dapat

ditangk~p. dengan panca indera manusia, karena ia me-lampaui panca indera. Ia juga meme-lampaui semuapemi-kiran dan khayalan sehingga manusia tidak mampu· menghadapi Tao· yang mengungkapkan diri dengan penuh ketajaman, kepenuhan, dan kegemilangan. Oleh karena itu kata-kata tidakdapat menggambarkan 'ataupun meru-muskcin (Smith.H,- 1985). Intuisi sebenarnya sanga~, po-tensial, karena 1a timbul secara spontan. dan tanpa diuji terlebih dahuJu. Untuk dapat dikatakan' sebagai penge-tahuan, intuisi perlu diterJemahkan ke dalam bahasa simbol.

Pengalaman dalam mistikadalah pengalaman yang langsung tanpa perantara simbol-simbol. Dalam kesatuan nusia dengan Taoadalah lebih dari pada subjek mengha-dapi objek, melainkan gabungan atau kesatuan satu dan lainnya, lebih· dalam dan memper jelas, namunkurang mampu "untuk mendiskripsikan menjadi .pengetahuan. Walaupun demikian adalah tidak mungkin untukdidis-kripsikan kedalam term-termrasional sehingga secara logis tidak dapat ditunjukkan validitasnya, maka dapat dikatakan apa yang· disebut "tahu" rriefUpakan" ketidak-tahuan sebab .ia tidak dapat membuktikan (Northrop.

E.S.C, 1950). .

"Tidak tahu" berarti 'sederhana dan murni (Yu). Yu itu merupakan .keutamaan yang .benar. Namun Yu seorang

anal< berbeda denganYu seorang bijak. Yu seorang bijak merupakan hasil dari proses perkembangan kesadaran. Yu itu lebih benar daripada pengetahuan, pepatan Cina mengatakan : "Kebijaksanaan adalah ketidaktahuan". Sedang Yu .bagi anal< atau orang dewasa biasa adalah

(6)

26 f

n

·t h a ( F 1 Pemahaman yang·diperoleh dari pengalaman

lang-sung seseorang· tidak melulu. berupa karangan dari data obyek yang dimengerti seperti; warna, bau, dan suara, tetapi mencakup segala sesua:tu secara keseluruhan yang bermacam-macam. Keanekaragamannya adalah sebanyak isi "kesadaran" dan lsi pengalaman langsung tentang Alam yang beragam. Yang membuat keberlangsungan intuisi kompleks yaitu karena ia tidak dapat'di diskrip-sikan,. sehingga tidak dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak memperoleh 'pengalaman "union mistica".

Menurut Lao Tzu, sesuatuyang benar adalah muncul bersama datangnya intuisi 'dan bukan melulu pengertian murnihalnya· ataupun introspeksi data. la merupakan rangkaian keseluruhan intuisi dari pengalaman langsung. Jadi sesuatu yang" benar tidaklah' melulu dari dalam ke-beradaan rrlanusia, juga bukan .dari alam, ,tetapi dar! suatu keberlangsungan mistik (Northrop.·F~C~, 1950). Bahkan menurut Lao Tzu, semua konsep adalah nama dari pemahaman langsung yang khusus'dan unik, sehing-. ga tldak ada realita kecuali yang ditunj~k oleh konsep dengan intuisinya, "'dan tidak ada komponen yang nyata kecuali'komponen intuisi.

Intuisi memungkinkan bagai kebenaran tertinggi, subyek

sebagai

obyek yang

. ilmu, tetapi yang bereksistensi dengan Kebenaran· Intuisi menganggap bagaimana Tao keunikannya• .Penutup Pengetahuan selalu

pada

sebab "objekU yang tidak kognitip. Mungkin pemakaian Taoisme sangat tepat. Namun

(7)

metode intuisi secara tunggal dapat menghasilkan penge-·t!huan yan.g tidak··TDasukak~Cl.l atau mustahil•. Pengeta-huan' yang dernikianQap~t dihindari kalau dikendalikan atau clicek dengao·· aka1· atau indera.

DAFTAR PUSTAKA

All" Mudhofir, 1983, "Intuisi Sebagai Pengetahuan" dalam Beberapa. Pemikiran Kefilsafatan hal: 28, 29, Fa-kultas Filsafat UGM Yogyakarta.

Creel.H.G. 1989, Alam Pikiran· Cina,alih bahasa; Soejono Soemargono, hal.: 112, Tiara Wacapa Yogyq,karta~

Fung Yu Lan, t~t., Sejarah RingkasFilsafat Tiongkok~

d1sadur: Seejono Soemargono, hal: 12, 32,. Fakultas Filsafat UGM Yogyakarta.

}..ao Tzu, 1962; Tao Te Tjing, alih bahasa: Tjan Tjao Som, Bhratara, Jakarta.

Yu Tang 1962., The Pleasures Of. a .Non Gonformist, hal: 12,. The.Wprld Publishing .Company,Clevelend. Northrop F.S.C.1950, The Meeting Of East And West,

: 312-374, The Macmillan Company, New York. Runes. D 1970, Dictionary Of Philosophy, 2nded

LittlefIeld Adams & Co, New Jersey.

Smith. Huston 1985, Agama AgamaManusia, hal: 233, alih bahasa: Saafroedin Bahar, Yayasan ·Obor nesia, Jakarta.

Wing Tsit ·Ch~n 1973, SoUrce.Book In Chinese Philoso-phy, hal: 178, Princeton Univ. ~ress, New Jersey. Yolton. John. W. 1965, Theory Of Knowledge, hal: 36

Macmillan Company, New York. .

Yosep Umarhadi· 1983, Taoisme, D~iyarkara, tahun: X no. : 4, ....hal: 28, 29.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kalimat dalam setiap paragraf pada teks deskripsi yang ditulis siswa SMP N 1 Cepogo, Boyolali bervariasi.Variasi

Dalam kerangka analisis wacana kritis Fairclough dimensi pertama yang dianalisis adalah analisis tekstual yang mencakup struktur teks, tata bahasa (ketransitifan,

seseorang dan ketika hendak membuka pintu rumahnya saksi MURNIATY BR SIMBOLON terkejut melihat korban OJI SAPUTRA SIANTURI telah tertidur di kursi ruang tamu rumah saksi

Aplikasi ini memudahkan pengguna dalam pencarian informasi tempat kos dan melakukan pemesanan terhadap tempat kos yang diinginkan. Aplikasi dapat memfasilitasi

002 Perkara dilingkungan peradilan agama yang diselesaikan melalui pembebasan biaya perkara 003 Perkara di lingkungan peradilan agama yang diselesaikan di luar gedung pengadilan 004

Pentingnya power otot tungkai pada saat melakukan gerakan tendangan tehnik ap chagi pada taekwondo, dikarenakan pada saat menendang sansak untuk mencapai suatu tendangan yang optimal

kombinasi ideal ini dapat dicapai jika tim terdiri dari hero yang berasal dari kategori yang berbeda- beda. Seperti bisa dilihat pada gambar diatas hero dota sangat banyak

pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan, apakah si pelamar memiliki antusias dan etika kerja yang sesuai dengan harapan recruiter,