• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis cakupan sinyal jaringan wlan (wireless local area network) kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (studi kasus: gedung Fakultas Sains Dan Teknologi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis cakupan sinyal jaringan wlan (wireless local area network) kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (studi kasus: gedung Fakultas Sains Dan Teknologi)"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ANALISIS CAKUPAN SINYAL JARINGAN WLAN (WIRELESS LOCAL AREA NETWORK) KAMPUS III UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA (STUDI KASUS: GEDUNG FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI). SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika. Disusun Oleh: Yustinus Arif Wicaksana 085314071. PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. WLAN (WIRELESS LOCAL AREA NETWORK) NETWORK COVERAGE ANALYSIS OF CAMPUS III SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA (CASE STUDY: FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY BUILDING). A THESIS. Presented as Partial Fulfillment of The Requirements to Obtain Sarjana Komputer Degree in Informatics Engineering. Created By: Yustinus Arif Wicaksana 085314071. INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA 2015. ii.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HALAMAN PERSETUJUAN. SKRIPSI. ANALISIS CAKUPAN SINYAL JARINGAN WLAN (WIRELESS LOCAL AREA NETWORK) KAMPUS III UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA (STUDI KASUS: GEDUNG FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI). Oleh: Yustinus Arif Wicaksana NIM: 085314071. Telah disetujui Oleh:. Pembimbing. Iwan Binanto, M.Cs. Pada tanggal:. iii. 13 Januari 2016.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HALAMAN PENGESAHAN. SKRIPSI. ANALISIS CAKUPAN SINYAL JARINGAN WLAN (WIRELESS LOCAL AREA NETWORK) KAMPUS III UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA (STUDI KASUS: GEDUNG FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI). Dipersiapkan dan ditulis oleh Yustinus Arif Wicaksana NIM: 085314071 Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 15 Desember 2015 dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap. Tanda Tangan. Ketua. Drs. Haris Sriwindono, M.Kom.. ............................... Sekretaris. B. Herry Suharto, S.T., M.T.. ............................... Anggota. Iwan Binanto, S.Si., M.Cs.. ............................... Yogyakarta, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Dekan,. Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc.. iv.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak memuat karya milik orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagai layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 20 Desember 2015 Penulis. Yustinus Arif Wicaksana. v.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Yustinus Arif Wicaksana NIM. : 085314071. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “Analisis Cakupan Sinyal Jaringan WLAN (Wireless Local Area Network) Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (Studi Kasus: Gedung Fakultas Sains dan Teknologi)” Bersama perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 20 Desember 2015 Penulis. Yustinus Arif Wicaksana. vi.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HALAMAN MOTTO. vii.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. viii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK. Wireless merupakan teknologi tanpa kabel yang menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai media penghubungnya. Teknologi wireless yang berkembang sangat membantu masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi. Universitas Sanata Dharma (USD) Kampus III Paingan memiliki teknologi wireless berupa access point yang tersebar di area kampus untuk memudahkan pengguna mendapatkan informasi. Kenyataan di lapangan masih terdapat tempat yang sulit terjangkau oleh sinyal WiFi (Wireless Fidelity) sehingga akses internet dengan kecepatan tinggi tidak dapat tercapai. Dalam tugas akhir ini, penelitian dilakukan untuk mengetahui cakupan sinyal WiFi di Kampus III USD. Penelitian menggunakan sebuah laptop yang dapat terhubung dengan access point untuk mengambil data di setiap ruangan. Pengambilan data ini menggunakan software Vistumbler: dBm Berdasarkan hasil dari penelitian ini bahwa cakupan sinyal tidak menjangkau secara penuh, di ruangan yang lokasinya dekat dengan access point cenderung kuat, sedangkan ruangan yang lokasinya jauh dari access point cenderung melemah.. Kata Kunci: Wireless, Access Point, WiFi, sinyal, cakupan sinyal, dBm. ix.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT. Wireless is a wireless technology that uses electromagnetic waves as the connecting medium. The evolve of Wireless technology is helping people who have high mobility. Sanata Dharma (USD) Campus III Paingan have wireless technology in the form of access points which spread across the campus area to allow users to get information. Reality on the ground is some place is still difficult to reach by WiFi signal (Wireless Fidelity) so that high speed internet access can’t be achieved. In this thesis, the research was conducted to determine the WiFi signal coverage in Campus III USD. The study used a laptop that can connect to the access point to retrieve data in any room. This data retrieval using software Vistumbler: dBm Based on the results from this study that the signal coverage does not extend fully, in a room which is located close to the access point tends to be strong, while the rooms are located far from the access point tends to weaken. Key Word: Wireless, Access Point, WiFi, signal, signal coverage, dBm. x.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur kepada Allah Bapa yang Maha Kuasa atas segala karunia, rahmat dan bimbingan yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi “Analisis Cakupan Sinyal Jaringan WLAN (Wireless Local Area Network) Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (Studi Kasus: Gedung Fakultas Sains dan Teknologi)”. Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis tidak lepas bantuan sejumlah pihak, oleh sebab itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1.. Allah Bapa yang Maha Kuasa, yang telah menjawab doa, menuntunku dan mencurahkan rahmat dengan perantaraan Bunda Maria dan Yesus Kristus sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.. 2.. Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.. 3.. Ibu Dr. Anastasia Rita Widiarti, M.Kom. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.. 4.. Bapak Iwan Binanto, M.Cs. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membantu dalam proses pengerjaan skripsi ini. 5.. Bapak Drs. Haris Sriwindono, M.Kom dan bapak B. Herry Suharto, S.T., M.T. selaku panitia penguji yang telah memberikan banyak saran dalam penyempurnaan skripsi ini.. xi.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6.. Bapak Puspaningtyas Sanjoyo Adi, S.T., M.T., selaku Kepala BAPSI yang telah memberikan data yang diperlukan untuk penelitian ini.. 7.. Kedua orangtua dan kakak yang senantiasa memberikan dukungan dalam bentuk doa, materi, semangat, inspirasi, cinta, dan kasih sayang yang tulus selama ini.. 8.. Mas Rusdanang Ali Basuni selaku laboran yang selalu memberikan “informasi tambahan” dalam proses pengerjaan skripsi ini.. 9.. Sahabat-sahabat “SOB”, yaitu Hellan “Gendhut”, Hendro, Aji, Awis “Karjo”, Thomas “Jampess”, Ady “Kiting”, Victor “Krebo”, Agus, Edward “Item”, Andy “Pakdhe”, dan Dias “Hugo” atas persahabatan dan persaudaraannya.. 10.. Teman-teman seperjuangan TI angkatan 2008 (Frisca, Lia, Bogi, Apin, Richard, Catur, Suci, Ina, dan Mahesa; serta teman-teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu-persatu) yang telah berbagi cerita hidup selama menimba ilmu di Program Studi Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma, terima kasih untuk kisah manis getir yang telah kita lalui bersama.. 11.. Teman-teman dari Komunitas Gowes NANO-NANO yang selalu memberi semangat dan masukan yang positif.. 12.. Teman-teman “Clan COC Jawara Dunia” atas keceriaan dan semangatnya. xii.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13.. Untuk pihak-pihak yang tidak saya sebutkan satu persatu, penulis mengucapkan terima kasih atas bantuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.. Akhir kata, penulis berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan. Penulis juga meminta maaf kepada semua pihak bila ada kesalahan atau hal-hal yang kurang berkenan. Tuhan memberkati. Amin Yogyakarta, 20 Desember 2015 Penulis. Yustinus Arif Wicaksana. xiii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. iii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN HASIL KARYA ............................................. v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............ vi HALAMAN MOTTO ..................................................................................... vii HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... viii ABSTRAK ...................................................................................................... ix ABSTRACT .................................................................................................... x KATA PENGANTAR .................................................................................... xi DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xx BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 1.1.. Latar Belakang ............................................................................. 1. 1.2.. Rumusan Masalah ........................................................................ 2. 1.3.. Tujuan ........................................................................................... 2. 1.4.. Batasan Masalah ........................................................................... 2. 1.5.. Metodologi Penelitian .................................................................. 3. 1.6.. Sistematika Penulisan ................................................................... 3. BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 5 2.1.. Jaringan Komputer ....................................................................... 5. 2.2.. Jenis-jenis Jaringan Komputer ..................................................... 5 2.2.1 Local Area Network (LAN) ......................................................... 5 xiv.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.2.2 Metropolitan Area Network (MAN) ............................................ 6 2.2.3 Wide Area Network (WAN) ......................................................... 7 2.3.. Interconnected Network ............................................................... 8. 2.4.. Wireless Local Area Network (WLAN) ........................................ 8. 2.5.. Standart 802.11a/b/g/n ................................................................. 9 2.5.1 Protokol 802.11a .......................................................................... 10 2.5.2 Protokol 802.11b .......................................................................... 10 2.5.3 Protokol 802.11g .......................................................................... 11 2.5.4 Protokol 802.11n .......................................................................... 11. 2.6. Karakteristik Wireless LAN .......................................................... 13 2.6.1 Receiver Sensitivity ...................................................................... 13 2.6.2 EIRP (Effective Isotropic Radiated Power) ................................. 13 2.6.3 Free Path Loss .............................................................................. 14 2.6.4 Absorption (Penyerapan/ Peredaman Sinyal) ................................ 14 2.6.5 Pemantulan Sinyal ........................................................................ 15 2.6.6 Pemecahan Sinyal ........................................................................ 15 2.6.7 Pembelokan Sinyal ....................................................................... 16 2.6.8 Line of Sight (LOS) ...................................................................... 16. 2.7. Pertimbangan dalam Merancang Wireless LAN ........................... 16 2.7.1 RF Design Issues ........................................................................... 17 2.7.2 WLAN Site Qualification ............................................................... 18 2.7.3 Capacity and Coverage ................................................................ 19 2.7.4 Existing Network Issues ............................................................... 20. 2.8. Site Survey .................................................................................... 19. 2.9. Antena Wireless ........................................................................... 21 2.9.1 Antena Sectoral WaveGuide ......................................................... 21 2.9.2 Patch Antenna ............................................................................... 22. xv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.10. Polarisasi Antena .......................................................................... 23. 2.11. Parameter Performa Jaringan ....................................................... 24 2.11.1 Signal Strength .............................................................................. 24 2.11.2 Data Rate ...................................................................................... 25 2.11.3 Decibel (dB) .................................................................................. 26. 2.12. Alat Pengukuran ........................................................................... 26 2.12.1 Vistumbler .................................................................................... 27 2.12.2 Wifi Analyzer ............................................................................... 28. BAB III METODE PENGAMBILAN DATA ............................................. 29 3.1.. Identifikasi Perangkat ................................................................... 29. 3.2.. Spesifikasi Alat ............................................................................ 29 3.2.1 Hardware ..................................................................................... 29 3.2.1.1 HP 1000-1103TX .............................................................. 29 3.2.1.2 Adapter Atheros AR9845 802.11b/g/n WiFi .................... 31 3.2.2 Software ........................................................................................ 32. 3.3.. Site Survey .................................................................................... 32. 3.4.. Diagram Alir Penelitian ............................................................... 32. BAB IV. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS ........................................ 34. 4.1.. Skenario Penelitian ....................................................................... 34. 4.2.. Hasil Pencatatan Cakupan Sinyal dan Analisis ............................ 35 4.2.1 Lantai 2 ......................................................................................... 35 4.2.2 Lantai 3 ......................................................................................... 38 4.2.3 Lantai 4 ......................................................................................... 41. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 46. 5.1.. Kesimpulan.................................................................................... 46. 5.2.. Saran .............................................................................................. 46. xvi.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 47 LAMPIRAN .................................................................................................... 49. xvii.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1 Local Area Network (LAN) ...................................................... 6 Gambar 2.2 Metropolitan Area Network (MAN) .......................................... 9 Gambar 2.3 Wide Area Network (WAN) ....................................................... 9 Gambar 2.4 Wireless LAN ............................................................................. 10 Gambar 2.5 Pembagian alokasi channel WiFi ............................................... 14 Gambar 2.6 Antena Sectoral WaveGuide 180º .............................................. 19 Gambar 2.7 Pola radiasi Antena Sectoral ...................................................... 31 Gambar 2.8 Antena Patch............................................................................... 31 Gambar 2.9 Pola radiasi antena Patch ............................................................ 32 Gambar 2.10 Kategori kekuatan sinyal ........................................................... 32 Gambar 2.11 Screenshot Vistumbler ............................................................... 33 Gambar 2.12 Screenshot Wifi Analyzer .......................................................... 33 Gambar 3.1 Screenshot spesifikasi HP 1000-1103TX .................................. 34 Gambar 3.2 Screenshot Adapter Atheros AR9485 802.11b/g/n WiFi ........... 34 Gambar 3.3 Diagram Alir Penelitian ............................................................. 35 Gambar 4.1 Langkah Penelitian .................................................................... 36 Gambar 4.2 Access Point lantai 2 .................................................................. 36 Gambar 4.3 Capture sinyal dari access point lain ......................................... 36 Gambar 4.4 Hasil pengukuran lantai 2 .......................................................... 36. xviii.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Gambar 4.5 Access Point lantai 3 .................................................................. 36 Gambar 4.6 Capture sinyal dari access point lain ......................................... 36 Gambar 4.8 Access Point lantai 4 .................................................................. 36 Gambar 4.9 Capture sinyal dari access point lain ......................................... 36 Gambar 4.10 Hasil pengukuran lantai 4 ........................................................... 33. xix.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Protokol 802.11a ............................................................................. 53 Tabel 2.2 Protokol 802.11b .............................................................................. 55 Tabel 2.3 Protokol 802.11g .............................................................................. 56 Tabel 2.4 Protokol 802.11n .............................................................................. 57 Tabel 2.5 WiFi Channel .................................................................................. 59 Tabel 2.6 Tabel jenis-jenis material beserta tingkat redamannya ................... 60 Tabel 4.1 Rata-rata Kekuatan Sinyal Gedung Perkuliahan FST USD ............ 61. xx.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan yang besar akan internet membuat manusia terus berinovasi melahirkan teknologi yang lebih mudah dan praktis. Dalam mengakses internet, yang dulunya menggunakan kabel kini telah berkembang menjadi nirkabel atau wireless. Wireless merupakan teknologi tanpa kabel yang. menggunakan. gelombang. elektromagnetik. sebagai. media. penghubungnya. Hotspot adalah satu standar Wireless Netwoking tanpa kabel, hanya dengan komponen yang sesuai dapat terkoneksi ke jaringan (Priyambodo, 2005). Wi-Fi merupakan merek dagang wireless LAN yang diperkenalkan dan distandardisasi oleh Wi-Fi Alliance (Mulyanta, 2008). Kini teknologi wireless yang berkembang sangat membantu masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi. Sebagai salah satu universitas swasta terkemuka di Indonesia, Universitas Sanata Dharma (USD) Kampus III Paingan sadar akan kebutuhan teknologi wireless tersebut, dimana teknologi ini sangat menunjang kebutuhan mahasiswa, dosen, dan pegawai untuk mendapatkan informasi sehingga dengan adanya fasilitas tersebut mempermudah mobilitas akses internet. Dengan tersebarnya Access Point di lingkup Kampus III, seharusnya pengguna dapat mengakses internet dari titik manapun, namun ternyata di lapangan masih ada tempat atau lingkup di Kampus III ini yang sulit atau tidak terjangkau oleh sinyal WiFi (Wireless. 1.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Fidelity) dari titik Access Point yang telah disebar sehingga masih banyak pengguna yang kesulitan mendapatkan akses internet secara penuh. Penelitian ini akan mengalisis dan memetakan kembali jaringan WiFi yang digunakan Kampus III dengan mengambil studi kasus di Gedung Fakultas Sains dan Teknologi (FST). Analisis berkaitan dengan sinyal WiFi di berbagai titik di gedung tersebut, dan membuat denah jangkauan sinyal WiFi dari setiap Access Point yang ada di Gedung FST. Hasil dari analisis ini diharapkan memberikan data yang dapat menjadi acuan untuk perbaikan jaringan WiFi di Kampus III ini. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari penulisan tugas akhir ini adalah bagaimana mengetahui cakupan sinyal WiFi di Kampus III USD? 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah mengetahui jangkauan sinyal WiFi di Kampus III USD 1.4 Batasan Masalah Penelitian dirancang dengan batasan sebagai berikut: 1. Pengambilan data difokuskan pada Gedung atau ruang perkuliahan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Kampus III USD 2. Penelitian cakupan sinyal WiFi dari berbagai titik sesuai dengan tersebarnya Access Point di gedung FST USD. 2.

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. Sinyal yang diteliti adalah Wireless LAN 802.11g yang bekerja pada frekuensi 2.4 GHz 4. Tidak membahas karakteristik antena wireless 1.5 Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Studi literatur: a. Teori Wireless LAN (WLAN) b. Teori sinyal c. Teori parameter peforma jaringan 2. Mencari, mengumpulkan, dan memvalidasi data mengenai jaringan dan perangkat (spesifikasi) WiFi Kampus III USD 3. Melakukan analisis topologi jaringan, infrastruktur yang digunakan, dan membuat denah persebaran Access Point 4. Analisis kekuatan sinyal WiFi dari berbagai titik di lingkungan kampus 5. Evaluasi 6. Kesimpulan 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika yang digunakan adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan tugas akhir, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. 3.

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI Bab. ini. menjelaskan. tentang. teori. yang. berkaitan. dengan. judul/rumusan masalah di tugas akhir. BAB III METODE PENGAMBILAN DATA Bab ini menjelaskan tentang spesifikasi alat yang digunakan dan metode dalam pengambilan data. BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS Bab ini berisi tentang pelaksanaan pengujian dan hasil pengujian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan atas analisis dan saran berdasarkan hasil yang telah dilaksanakan.. 4.

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekumpulan dua atau lebih komputer yang masing-masing berdiri sendiri dan saling terhubung melalui sebuah teknologi dimana komputer-komputer tersebut dapat bertukar informasi, (Tanenbaum, 2003).. 2.2. Jenis-jenis Jaringan Komputer Jaringan komputer berdasarkan ruang lingkup dan jangkauan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: 2.2.1. Local Area Network (LAN) LAN adalah jaringan komputer yang dibangun pada area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti perkantoran di sebuah gedung. Umumnya jangkauan luas tidak lebih dari sekitar 1 km2. Singkatnya, LAN merupakan jaringan yang menghubungkan beberapa komputer dalam suatu area lokal. LAN dibedakan dari jenis jaringan lain oleh tiga karakteristik yaitu, teknologi transmisi, ukuran, dan topologi (Tanenbaum, 2003). 5.

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Gambar 2.1 Local Area Network (LAN). 2.2.2. Metropolitan Area Network (MAN) MAN adalah suatu jaringan yang berjarak antara satu perangkat dengan perangkat lainnya relatif lebih jauh dari pada LAN dan jarak batas dalam satu kota. Pembangunan jenis jaringan komputer ini merupakan pilihan perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam sektor jasa perbankan, supermarket, perguruan tinggi dan lain sebagainya yang memiliki banyak kantor cabang dalam satu kota (Tanenbaum, 2003).. 6.

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Gambar 2.2 Metropolitan Area Network (MAN). 2.2.3. Wide Area Network (WAN) Jaringan WAN adalah jaringan komputer yang mencakup area geografis sangat besar, seperti antarkota, antarnegara, atau antarbenua. Jaringan WAN umumnya terhubung melaluli satelit. Jaringan WAN dapat menghubungkan dua buah LAN atau MAN yang dipisahkan oleh jarak yang jauh.. 7.

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Gambar 2.3 Wide Area Network (WAN). 2.3 Interconnected Network Interconnected Network (Internet) adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan banyak komputer dan jaringan – jaringan komputer di seluruh dunia. Dengan adanya TCP/IP, jaringan – jaringan komputer dapat berkomunikasi tanpa secara bebas tanpa adanya kendala perbedaan jenis platform atau hardware. 2.4 Wireless Local Area Network (WLAN) Wireless LAN atau lebih dikenal dengan WiFi (Wireless Fidelity) merupakan teknologi komunikasi atau proses pengiriman data dengan menggunakan frekuensi radio sebagai media perantaranya. Proses komunikasi. 8.

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. tanpa kabel ini dimulai dengan munculnya alat-alat berbasis gelombang radio seperti, walkie talkie, remote control, cordless phone dan perangkat radio lainnya. Jangkauan akses dari WLAN dapat mencapai 500-1000 meter. Dengan adanya keinginan untuk menjadikan komputer sebagai barang mobile dan mudah digabungkan dengan jaringan yang sudah ada, maka dikembanganlah teknologi wireless untuk jaringan komputer.. Gambar 2.4 Wireless LAN 2.5 Standard 802.11a/b/g/n Pada tahun 1997 IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) membuat standar komunikasi data untuk Wireless LAN yang diberi kode 802.11, dimana perangkat wireless dapat bekerja pada frekuensi 2.4 GHz, dengan kemampuan data ratenya sebesar 1 Mbps dan 2 Mbps. Wireless LAN sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu 802.11a, 802.11b, 802.11g, dan 802.11n (Kurnia, 2010). 9.

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.5.1 Protokol 802.11a Protokol ini dikeluarkan pada tahun 1999, dan bekerja dalam frekuensi 5 GHz.. Kemampuan data ratenya mencapai 54 Mbps,. namun gelombang radio yang dipancarkan oleh peralatan 802.11a sulit menembus dinding atau penghalang lainnya. Jarak jangkau gelombang radio juga relatif pendek yang hanya mencapai kurang lebih 30 meter. Tabel 2.1 Protokol 802.11a Dirilis Frekuensi 1999. 5 GHz. Data Rate Jangkauan Jangkauan (Max) (Indoor) (Outdoor) 54 Mbps. 35 Meter. 120 Meter. 2.5.2 Protokol 802.11b Protokol ini dikeluarkan pada bulan Juli tahun 1999 di waktu yang hampir bersamaan dengan 802.11a. 802.11b bekerja dalam frekuensi 2.4 (range 2.4-2.497 GHz), dan memiliki kemampuan data rate maximum 11 Mbps. Lebar pita menjadi 11 channel (Channel 1-11). Penggunaan frekuensi 2.4 GHz pada 802.11b ini ternyata memiliki kelemahan, yaitu dapat terinterfensi dengan peralatan-peralatan yang tersebar dengan gelombang radio, seperti bluetooth, microwave dan cordless phone.. 10.

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Tabel 2.2 Protokol 802.11b Dirilis Frekuensi 1999. 2.4 GHz. Data Rate Jangkauan Jangkauan (Max) (Indoor) (Outdoor) 11 Mbps. 38 Meter. 140 Meter. 2.5.3 Protokol 802.11g Merupakan generasi ketiga dalam standarisasi wireless yang dicetuskan oleh IEEE pada bulan Juni tahun 2003. Spesifikasi dari 802.11g ini merupakan gabungan dari 802.11b dan 802.11a. Protokol ini bekerja pada frekuensi 2.4 GHz (sama dengan 802.11b), dengan kecepatan data rate mencapai 54 Mbps, dan jarak jangkau yang lebih jauh dari 802.11b. Dari sisi hardware, 802.11b kompatibel dengan 802.11g, sehingga jika dipertukarkan dapat berjalan dengan baik. Tabel 2.3 Protokol 802.11g Dirilis Frekuensi 2003. 2.4 GHz. Data Rate Jangkauan Jangkauan (Max) (Indoor) (Outdoor) 54 Mbps. 38 Meter. 140 Meter. 2.5.4 Protokol 802.11n Data rate pada 802.11n dapat mencapai 248 Mbps dan bekerja pada frekuensi 2,4 GHz. 802.11n juga bersifat kompatibel, yang artinya perangkat ini dapat menjalankan input sesuai perangkat keluaran. 11.

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. terdahulu, dimana WiFi Adapter 802.11n tetap dapat berkomunikasi dengan 802.11g namun data rate maksimalnya menyesuaikan 802.11g. Tabel 2.4 Protokol 802.11n Dirilis Frekuensi 2009. 2.4 GHz. Data Rate Jangkauan Jangkauan (Max) (Indoor) (Outdoor) 248 Mbps. 70 Meter. 250 Meter. Penggunaan frekuensi WiFi tidak perlu untuk mendapatkan ijin dari pemerintah atau pengatur lokal. Channel yang dipakai oleh negara Amerika dan Indonesia saat ini ada 11 Channel yang beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Tabelnya dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 2.5 WiFi Channel Channel. Frequency (Ghz). Range. Channel Range. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11. 2.412 2.417 2.422 2.427 2.432 2.437 2.442 2.447 2.452 2.457 2.462. 2.401 - 2.423 2.406 - 2.428 2.411 - 2.433 2.416 - 2.438 2.421 - 2.443 2.426 - 2.448 2.431 - 2.453 2.436 - 2.458 2.441 - 2.463 2.446 - 2.468 2.451 - 2.473. 1-3 1-4 1-5 2-6 3-7 4-8 5-9 6 - 10 7 -11 8 - 11 9 - 11. 12.

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Gambar 2.5 Pembagian alokasi channel WiFi. 2.6 Karakteriktik Wireless LAN Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja dan kehandalan jaringan Wireless LAN. Beberapa faktor tersebut antara lain: 2.6.1 Receiver Sensitivity Sensitivitas perangkat penerima (receiver sensitivity) merupakan kepekaan suatu perangkat pada sisi penerima yang dijadikan ukuran threshold. Receiver sensitivity menunjukkan besarnya sensitivitas penerima sebagai tolak ukur penerimaan sinyal yang ditransmisikan merupakan sensitivitas standar 802.11a/b/g/n (Manurung, 2013). 2.6.2 EIRP (Effective Isotropic Radiated Power) EIRP (Effective Isotropic Radiated Power) adalah total energi yang dikeluarkan oleh sebuah access point dan antena. Saat sebuah access point mengirim energinya ke antena untuk dipancarkan, sebuah kabel mungkin ada diantaranya. Beberapa pengukuran besar energi tersebut akan terjadi di dalam kabel.. 13.

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Untuk mengimbangi hal tersebut, sebuah antena menambahkan power/gain, dengan demikian power bertambah. Jumlah penambahan power tersebuttergantung tipe antena yang digunakan. EIRP inilah yang digunakan untuk memperkirakan area layanan sebuah wireless (Manurung, 2013) 2.6.3 Free Path Loss Free Path Loss adalah suatu kondisi dimana sebuah sinyal akan semakin mengecil atau menghilang ketika menjauhi sumbernya. Sinyal tersebut akan berkurang ketika. diakses menjauhi sumber (Access. Point), namun pancaran sinyal tersebut tetap ada (tidak berhenti). 2.6.4 Absorption (Penyerapan/ Peredaman Sinyal) Seperti yang diketahui, semakin besar Amplitudo gelombang (power) semakin jauh sinyal dapat memancar. Ini dikatakan baik karena dapat menghemat access point dan dapat menjangkau lebih luas. Dengan mengurangi besar amplitudo (power) suatu sinyal, maka jarak jangkauan sinyal tersebut akan berkurang. Faktor yang mempengaruhi transmisi wireless dengan mengurangi amplitudo (power) disebut Absorption (penyerapan sinyal). Efek dari penyerapan adalah panas. Masalah yang dihadapi ketika sinyal diserap seluruhnya adalah sinyal berhenti. Namun efek ini tidak mempengaruhi/ mengubah panjang gelombang dan frekuensi dari sinyal tersebut (Ridha, 2010).. 14.

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.6.5 Pemantulan Sinyal Sinyal RF bisa memantul bila menemui cermin/kaca. Biasanya banyak terjadi pada ruangan kantor yang disekat. Pemantulan pun tergantung dari frekuensi sinyalnya. Ada beberapa frekuensi yang tidak terpengaruh sebanyak frekuensi yang lainnya dan salah satu effect dari pemantulan sinyal ini adalah terjadinya multipath. Multipath adalah suatu bentuk gangguan atau interferensi yang muncul ketika sinyal memiliki lebih dari satu jalur pada saat di transmisikan.. Karakteristiknya. adalah. penerima. kemungkinan. menerima sinyal yang sama beberapa kali dari arah yang berbeda. Ini tergantung dari panjang gelombang dan posisi penerima. Karakteristik lainnya adalah multipath dapat menyebabkan sinyal = nol, artinya saling membatalkan, atau dikenal dengan istilah Out Of Phase Signal (Ridha, 2010). 2.6.6 Pemecahan Sinyal Isu dari pemecahan sinyal terjadi saat sinyal dikirim dalam banyak arah. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa objek yang dapat memantulkan sinyal, seperti partikel debu di air dan udara. Ilustrasi nya adalah menyinari lampu ke pecahan kaca. Cahaya akan dipantulkan ke berbagai arah dan menyebar. Dalam skala besarnya adalah bayangan saat cuaca hujan. Hujan yang besar mempunyai kemampuan. 15.

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. memantulkan cahaya. Oleh karena itu saat hujan, sinyal wireless dapat terganggu (Ridha, 2010). 2.6.7 Pembelokan Sinyal Pembelokan sinyal dapat terjadi ketika sinyal melalui benda atau sesuatu yang memiliki massa yang berbeda. Namun, tidak semua sinyal dibelokkan, ada sebagian yang dipantulkan kembali tergantung dari massa benda tersebut. 2.6.8 Line of Sight (LOS) Line of Sight artinya suatu kondisi di mana pemancar dapat dilihat secara jelas tanpa halangan sebuah penerima. Walaupun terjadi kondisi LOS, belum tentu tidak ada gangguan pada jalur tersebut. Dalam hal ini yang harus diperhitungkan adalah penyerapan sinyal, pemantulan sinyal, dan pemecahan sinyal. Bahkan dalam jarak yang lebih jauh (Ridha, 2010). 2.7 Pertimbangan dalam Merancang Wireless LAN Jaringan wireless, termasuk IEEE 802.11x wireless local area network (WLAN), mempunyai batasan dan permasalahan performansi yang harus dipertimbangkan dalam perencanaannya. Batasan dan permasalahannya meliputi batasan yang sering terjadi, maupun yang jarang terjadi, jika tidak diikuti dalam proses perencanaannya, maka dapat menyebabkan gangguan maupun kegagalan.. 16.

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Permasalahan yang harus dipertimbangan dalam perancanaan tersebut dikategorikan sebagai berikut: 1. RF Design Issues (permasalahan desain RF) 2. WLAN Site Qualification (pembatasan tempat WLAN) 3. Capacity and Coverage (kapasitas dan cakupan) 4. Existing network issues (permasalahan jaringan yang ada) 2.7.1 RF Design Issues Cara bekerja Wireless LAN dengan mentransmisikan gelombang RF (Radio Frequency). Transmisi gelombang yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan di sekitarnya menyebabkan terjadinya permasalahan sehingga penempatan Access Point haruslah tepat. Beberapa alat yang beroperasi di frekuensi 2.4 GHz dapat mempengaruhi perfomansi dari WLAN. Alat-alat yang mempengaruhi tersebut contohnya adalah bluetooth, telepon cordless, komunikasi dengan gelombang radio, dan alat pemantau kesehatan. Jarak merupakan salah satu contoh permasalahan dari besar kecilnya gelombang RF yang diterima user. Semakin jauh posisi user dengan Access Point, maka kekuatan sinyal juga akan berkurang. Kotak logam di terminologi RF merupakan benda yang terbuat dari logam maupun magnet yang menghambat atau menahan sinyal RF yang ditransmisikan, contohnya adalah AC, kotak besi (brankas), dan partisi besi.. 17.

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Furnitur juga berpengaruh terhadap pancaran sinyal RF, contohnya tembok, tanaman di dalam ruangan, dan kotak pemadam kebakaran. Furnitur yang berbeda-beda menyebabkan level interfensi yang berbeda pula (Price, 2007). 2.7.2 WLAN Site Qualification Rancangan jaringan wireless yang baik selalu memperhitungkan jumlah user dan bandwith yang akan dialokasikan. Aturan secara umum untuk mendesain jaringan WLAN ini adalah 20 user dalam satu Access Point. Jumlah yang kurang dari atau sama dengan 20 user adalah sebuah kondisi yang ideal, namun dengan berbagai catatan yaitu antara Access Point dengan user harus di dalam kondisi Line of Sight; jika di dalam ruangan, maka tidak boleh ada furnitur, besi, maupun benda padat lain yang sifatnya memantulkan sinyal. Situasi belakangan ini, banyak Access Point yang dipasang di banyak ruangan yang terdapat furnitur, kotak besi, lampu, sehingga sinyal yang dipancarkan oleh sebuah Access Point lemah. Hal ini sering disebut dengan redaman. Berikut ini adalah tabel redaman dalam Degree of Attenuation yang disusun oleh Common Materials. Tabel 2.6 Tabel jenis-jenis material beserta tingkat redamannya (Sumber: Price, R., (2007), Enterprice, J. (2014)) Halangan Ruang terbuka Kayu. Tingkat Redaman Tidak Rendah. Contoh Cafetaria, halaman Dinding bagian dalam partisi ruang kantor, pintu, lantai 18.

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Plester. Rendah. Bahan Sintetis. Rendah. Blok Sinder. Rendah. Asbes Kaca Logam pada kaca. Rendah Rendah Sedang. Dinding bagian dalam (plester lama lebih rendah daripada plester baru) Penyekat ruangan Dinding bagian dalam, dinding bagian luar Langit-langit/eternit Kaca jendela Pintu, jendela, kaca film. Tubuh manusia. Sedang. Orang yang sedang berkumpul. Air. Sedang. Batu bata. Sedang. Marmer. Sedang. Keramik Kertas Beton Kaca antipeluru Bahan yang mengandung perak. Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat tinggi. Logam. Sangat tinggi. Kelembaban kayu, akuariaum, bahan organik Dinding bagian dalam, dinding bagian luar, lantai Dinding bagian dalam, dinding bagian luar, lantai Lantai keramik, eternit, lantai Gulungan atau tumpukan kertas Lantai, dinding bagian luar, pilar Jendela, pintu Cermin Meja, partisi kantor, beton bertulang, poros lift, mengisi kabinet, sistem sprinkler, ventilator. 2.7.3 Capacity and Coverage Untuk memperluas cakupan area Wireless LAN, maka Access Point harus ditempatkan di tengah atau lokasi dimana mendukung cakupan area yang paling luas. Di dalam area yang luas, yang menjangkau sampai 100 meter, maka hal yang harus dilakukan adalah menambah Access Point lebih dari satu, dengan catatan Access Point tersebut harus. 19.

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. di set dalam channel yang berbeda agar tidak terjadi overlapping yang mengakibatkan crosstalk (Price, 2007). 2.7.4 Existing network issues Permasalahan. ketika. memperluas. jaringan. WLAN. dengan. menambahkan perangkat WLAN adalah permasalahan yang sama ketika merancang jaringan WLAN yang baru. Merancang jaringan WLAN harus mempetimbangkan beberapa faktor yaitu desain, kapasitas, topologi, dan tempat, karena akan sangat mempengaruhi dalam perencanaan pemasangan Access Point ini (Price, R., 2007).. 2.8 Site Survey Site. survey. merupakan. salah. satu. langkah. terpenting dalam. menganalisis jaringan WLAN. Di dalamnya meliputi persiapan, perencanaan, dan pemasangan jaringan WLAN yang baru. Intinya, WLAN Site Survey adalah sebuah langkah persiapan untuk memasang jaringan WLAN. Site Survey ini dapat menentukan cakupan wilayah bagaimana sinyal dari Access Point menyebar dan kuantitas yang disebabkan oleh interfensi gelombang elektromagnetik dan interfensi yang lain. Alasan utama mengapa perlu dilakukannya Site Survey adalah untuk menentukan tipe antena yang akan digunakan. Selain itu gelombang radio dari Access Point ini tidak dapat menjangkau dengan pola radiasi yang sama. Adanya dinding, pintu, manusia, dan beberapa material lainnya dapat menyebabkan pola radiasi gelombang tidak tetap dan tidak dapat diprediksi.. 20.

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Jadi, langkah Site Survey haruslah dilakukan sebelum pemasangan jaringan WLAN. 2.9 Antena Wireless Antena merupakan salah satu perangkat penting dalam komunikasi yang menggunakan sinyal. Antena mempunyai dua fungsi. Fungsi yang pertama. adalah. untuk. mengubah. sinyal. listrik. menjadi. sinyal. elektromagnetik, kemudian memancarkannya. Kemudian fungsi yang kedua adalah untuk menerima sinyal pancaran elektromagnetik dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Bentuk antena secara umum mengikuti pola penyebaran, frekuensi, dan gain (karakter antena yang terkait dengan kemampuan antena mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu). 2.9.1 Antena Sectoral WaveGuide Antena Sectoral mempunyai pola radiasi vertikal dan dirancang untuk digunakan pada base station (BTS) tempat Access Point berada.. Antena. Sectoral. hanya. memberikan. servis. pada. wilayah/sektor yang terbatas (45-180º). Keuntungan yang diperoleh dengan membatasi wilayah servis tersebut adalah antena sektoral mempunyai gain antara 10-19 dBi (Purbo, O.W., 2003) Pola radiasi yang horisontal umumnya memancar ke arah mana antena ini diarahkan sesuai dengan jangkauan dari derajat pancarannya. Pada bagian belakang antenna, radiasi sinyal nol atau tidak ada sama sekali. 21.

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Gambar 2.6 Antena Sectoral WaveGuide 180 º. Gambar 2.7 Pola radiasi Antena Sectoral. 2.9.2. Patch Antenna Patch antenna adalah antena yang umum digunakan di dalam ruangan. Antena ini menghasilkan radiasi yang lebar dan jauh ke arah depan namun hampir tidak ada radiasi di belakangnya, sehingga jika posisi user di belakang antena maka tidak akan mendapatkan frekuensi yang cukup (S’to, 2014).. 22.

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Gambar 2.8 Antena Patch. Gambar 2.9 Pola radiasi antena Patch. 2.10. Polarisasi Antena Polarisasi adalah arah orientasi dari medan elektromagnetik gelombang radio dibandingkan dengan permukaan bumi. Ada tiga jenis polarisasi, yaitu horisontal, vertikal, dan sirkular. Posisi atau polarisasi ini berpengaruh pada bentuk pola dari penyebaran sinyal yang dipancarkan. Posisi vertikal menyebabkan polarisasi penyebaran signal atau gelombang yang dipancarkan menjadi lebih rapat atau sempit dengan daya jangkauan yang lebih jauh. Posisi horizontal menyebabkan polarisasi penyebaran. 23.

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. signal atau gelombang yang dipancarkan menjadi lebih lebar dengan daya jangkauan yang lebih pendek dibandingkan dengan posisi vertikal. Jika dua titik atau lokasi yang akan dihubungkan menggunakan wireless posisi antennanya berbeda, satu vertikal dan satunya horizontal maka kemungkinan besar pasti tidak akan terkoneksi. Hal ini disebabkan oleh posisi keduanya berbeda sehingga menyebabkan power loss yang besar. Penggunaan posisi vertikal adalah untuk koneksi jarak jauh dan sudut LOS yang kecil. Penggunaan posisi horizontal adalah untuk koneksi jarak dekat dengan sudut LOS yang besar. Kelebihan posisi vertikal adalah jangkauan yang jauh tetapi kekurangannya beamnya sangat kecil sehingga saat pointing harus benarbenar pas dan butuh kesabaran yang tinggi. Kelebihanan posisi horisontal adalah beamnya besar sehingga tidak susah untuk pointing tetapi kekurangannya adalah mudah terkena interfensi dan jarak jangkauannya kurang jauh. Polarisasi dapat diubah dengan mengubah posisi antena, namun hanya beberapa antena saja yang dapat diubah polarisasinya. 2.11 Parameter Performa Jaringan 2.11.1 Signal Strength Semakin kuat sinyal maka semakin baik dan handal konektivitasnya. Satuan kekuatan sinyal WiFi ditunjukkan dengan satuan dBm. Rentang kuat sinyal WiFi di antara lebih dari -51 dBm. 24.

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. sampai kurang dari -113 dBm. Sinyal yang nilainya mendekati angka positif maka semakin kuat sinyal tersebut. Pengkategorian kuat sinyal adalah sebagai berikut:. Gambar 2.10 Kategori kekuatan sinyal (Sumber: Hiller, C., (2012), Vyctoria, (2014)). 2.11.2 Data Rate Data rate merupakan kecepatan (rate) data efektif, yang diukur dengan satuan bps (bit per second). Data rate ini merupakan. 25.

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. data digital yang dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain dalam waktu yang ditentukan. 2.11.3 Decibel (dB) Decibel atau disingkat dengan dB adalah satuan perbedaan antara kekuatan daya pancar signal. Asal mula dB diambil dari nama Alexander Graham Bell (dimana huruf "B" merupakan huruf besar). Satuan dB ini digunakan untuk menunjukkan efek dari sebuah perangkat terhadap kekuatan/daya pancar sinyal. Decibel milliWatt (dBm) merupakan satuan kekuatan sinyal atau daya pancar. Nilai 0 dbm didefinisikan sebagai 1 mW (milliWatt) beban daya pancar, contoh sebuah antena ataupun radio. Satuan dBi merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan kekuatan sinyal (gain) untuk antena. Huruf i adalah singkatan dari isotropic. Isotropic merupakan penguatan dari sebuah antena terhadap suatu antena standard imaginari (isotropic antenna). Karena merupakan imaginari, maka antena standar ini hanya ada secara teori dan digunakan untuk pengukuran. (Vyctoria, 2014). 2.12 Alat Pengukuran Dalam penelitian tugas akhir ini akan menggunakan 2 jenis software. Software yang pertama adalah Vistumbler yang digunakan untuk memantau dan mengetahui kuat sinyal dan channel wireless, nantinya hasil ditampilkan dalam bentuk grafik garis. Software yang kedua adalah Wifi Analyzer yang digunakan untuk mengukur kecepatan transfer data dalam jaringan. 26.

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.12.1 Vistumbler Vistumbler merupakan salah satu software yang tidak asing lagi bagi pengguna yang berhubungan langsung dengan wireless. Vistumbler menampilkan kekuatan sinyal (live scanning) berupa grafik. Selain itu Vistumbler juga mampu memberikan tampilan informasi yang detail tentang channel yang digunakan, MAC Address dari access point, SSID, presentase sinyal, sinyal tertinggi (High RSSI), RSSI (Receive Signal Stregth Indication), Authentication, Encryption, Network Type, fungsi GPS, dan Manufacturer.. Gambar 2.11 Screenshot Vistumbler. 27.

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.12.2 Wifi Analyzer Wifi Analyzer merupakan sebuah software yang digunakan untuk menganalisis pancaran sinyal WiFi. Software ini dikembangkan oleh Kevin Yuan Corp yang digunakan untuk platform Android.. Gambar 2.12 Screenshot Wifi Analyzer. 28.

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB III METODE PENGAMBILAN DATA. 3.1 Identifikasi Perangkat Identifikasi perangkat yang akan diteliti merupakan langkah awal yang digunakan penulis untuk mempermudah dalam pengambilan data. Penelitian ini untuk mengetahui kualitas sinyal WiFi di Kampus III (studi kasus: Gedung Fakultas Sains dan Teknologi), Paingan, Maguwoharjo, Depok Sleman pada bulan Oktober 2015.. 3.2 Spesifikasi Alat Pengujian dilakukan terhadap kualitas jaringan wireless. Pengujian dilakukan dengan menggunakan perangkat sebagai berikut: 3.2.1 Hardware 3.2.1.1 HP 1000-1103TX Perangkat laptop ini akan digunakan sebagai perangkat menangkap sinyal melaui wireless Network Interface Card yang sudah included di dalam laptop. Laptop ini memiliki spesifikasi sebagai berikut.. 29.

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Gambar 3.1 Screenshot spesifikasi HP 1000-1103TX. 30.

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3.2.1.2 Adapter Atheros AR9485 802.11b/g/n WiFi Adapter ini telah terpasang pada laptop yang akan digunakan dalam penelitian. Perangkat ini dibuat oleh perusahaan perangkat keras HP (Hewlett-Packard) dengan spesifikasi sebagai berikut: General Device Type. Network adapter. Interface (Bus) Type. PCI Express Half Mini Card. Approximate Width. 1.2 in. Approximate Depth. 1.1 in. Approximate Height. 0.2 in. Approximate Weight. 0.2 oz. Networking Connectivity Technology. Wireless. Data Link Protocol. IEEE 802.11b, IEEE 802.11g, IEEE 802.11n. Spread Spectrum Method. OFDM. Data Transfer Rate. 300 Mbps. Line Coding Format. DBPSK, DQPSK, CCK, 64 QAM, BPSK, QPSK, 16 QAM, OFDM. Frequency Band. 2.4 GHz. Compliant Standards. IEEE 802.11b, IEEE 802.11g, IEEE 802.1x, WiFi CERTIFIED, IEEE 802.11n. Expansion / Connectivity Compatible Slots. 1 x PCI Express Mini Card. Miscellaneous Encryption Algorithm. AES, 128-bit WEP, 64-bit WEP, TLS, PEAP, TTLS, WPA, WPA2. Compliant Standards. ACPI. Pricing Type. CTO. Environmental Parameters Min Operating Temperature. 14 °F. Max Operating Temperature. 149 °F. Humidity Range Operating. 10 - 90% (non-condensing). Gambar 3.2 Screenshot Adapter Atheros AR9485 802.11b/g/n WiFi. 31.

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3.2.1 Software 1. Windows 7 yang digunakan sebagai client 2. Vistumbler dan Wifi Analyzer sebagai network tools yang digunakan untuk memantau sinyal WiFi 3.3 Site Survey Untuk melakukan site survey ini langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan lokasi access point yang akan diamati. Dalam studi kasus ini menggunakan access point dari lantai 2 sampai dengan lantai 4 gedung FST. Pengamatan dan penelitian dilakukan dengan menggunakan software Vistumbler yang mengacu pada skenario yang sudah dibuat sebelumnya yaitu dengan melakukan pengamatan sinyal WiFi untuk mengetahui area cakupan dari sinyal tersebut dan dibuat peta yang menghasilkan site survey.. 3.4 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian WiFi ini dibutuhkan perencanaan yang tepat agar hasil yang didapat sesuai dengan harapan. Berikut ini merupakan diagram alir pengujian:. 32.

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Mulai. Identifikasi perangkat yang akan diteliti Pengamatan coverage berdasarkan kekuatan sinyal Mencatat nilai dB dan pemetaan range berdasarkan pengamatan. Analisis Data. Hasil. Selesai. Gambar 3.3 Diagram Alir Penelitian. Pengamatan nantinya dilakukan sebanyak jumlah Access Point yang tersebar di lingkup kampus yang difokuskan pada gedung Fakultas Sains dan Teknologi. Setelah mendapatkan data pengamatan, data akan dianalisis dan di rata-rata setiap Access Pointnya.. 33.

(54) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. 4.1 Skenario Penelitian Dalam penelitian ini hanya menggunakan 1 skenario. Gambarnya adalah sebagai berikut: R1. R2. R3. R4. R5 R6. Gambar 4.1 Langkah Penelitian Keterangan: Penelitian ini menggunakan sebuah laptop untuk dapat terhubung dengan Access Point. Proses pengambilan data di setiap ruangan (R1 sampai dengan R6) dilakukan dengan menempatkan laptop pada sudut-sudut tertentu (diwakili dengan 8 penjuru arah mata angin) secara bergantian. Di setiap. 34.

(55) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. sudut pencatatan kekuatan sinyal dilakukan sampai sinyal terlihat stabil. Setelah stabil kemudian posisi berpindah ke sudut yang lain. Setelah 1 ruangan terwakili kemudian berpindah ke ruangan berikutnya. Jika seluruh ruangan dari lantai 2 sampai dengan lantai 4 sudah terpenuhi, maka langkah berikutnya adalah pengambillan data di sekitar ruangan atau di luar ruangan untuk mengamati sejauh mana sinyal yang dipancarkan tercapai. Pengamatan dan pengambilan data sinyal ini menggunakan software Vistumbler.. 4.2 Hasil Pencatatan Cakupan Sinyal dan Analisis Berdasarkan pengamatan, dengan jumlah Access Point sebanyak 3 buah di lantai 2, 3, dan 4, dengan spesifikasi yang ada (terlampir) diperoleh hasil sebagai berikut: 4.2.1 Lantai 2 Pengamatan di lantai 2, access point yang diteliti dengan SSID Wifi.USD yang berada di tengah-tengah selasar lantai 2. Antena yang digunakan adalah Sectoral WaveGuide 180º 17 dBi. Di sekitar area lantai 2, tercatat kondisi sebagai berikut (foto access point, antena, dan scanning area wifi):. 35.

(56) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Gambar 4.2 Access Point lantai 2. Gambar 4.3 Capture sinyal dari access point lain. 36.

(57) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. -90 -88. -90. -90. -83. -88. -89. -89 -89 -82 -86. -87. -87. -82 -80. -85. -86. -82. -82. -81. -80. -81. -81. -76. -75. -75. -55 -72. -73. -75. -62. -60. -62. -50 -67. -66. -67. -72. -73. -67. -70 -75 -79 -77. -75. -69. -81. -81. -80. -82. -81. -76 -77 -84 -85 -83 -77 -83. -85 -85. -86 -85. -84. -86. -87 -86. -84. -85. -87. K204. -90 -87 -85. -75. K205. -64 -65 -57. SSID: Wifi.USD. K206. K207. -57 -62. -79. -78. -83. K208. K209. -84. Gambar 4.4 Hasil pengukuran lantai 2 Di lantai 2 ini (gambar 4.3), pancaran sinyal didominasi oleh warna kuning atau kategori fair (cukup). Pancaran di setiap ruangan tidak. 37.

(58) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. dapat diterima secara penuh. Di ruang perkuliahan lantai 2, hanya 2 ruangan saja yang terjangkau dengan sinyal kategori good atau bagus, yaitu di K206 dan K207 dengan rata-rata sinyal di kedua ruangan -70 dBm. Di ruang K205 dan K208 yang letaknya sedikit lebih jauh dari access point mendapatkan sinyal dengan kategori fair atau cukup dengan rata-rata -81 dBm. Ruang K204 dan ruang K209 yang letaknya paling jauh dari access point, sebagian besar ruang K204 mendapat sinyal dengan kategori poor yang rata-ratanya -87 dBm, sedangkan di ruang K209 kategori sinyal masih termasuk dalam kategori fair dengan rata-rata -84 dBm. 4.2.2 Lantai 3 Pengamatan di lantai 3, access point yang diteliti dengan SSID Wifi.USD yang berada di tengah-tengah selasar lantai 3. Antena yang digunakan adalah Sectoral WaveGuide 180º 17 dBi. Di sekitar area lantai 3, tercatat kondisi sebagai berikut (foto access point, antena, dan scanning area wifi):. 38.

(59) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Gambar 4.5 Access Point lantai 3. Gambar 4.6 Capture sinyal dari access point lain. 39.

(60) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. -92 -82. -88. -82. -81. -82. -81. -89 -89 -82 -80. -82. -87. -82 -78. -78. -78. -77. -78. -77. -75. -78. -75. -64. -64. -64. -57 -61. -60. -61. -62. -62. -64. -50 -71. -70. -67. -75. -70. -67. -70 -77 -87 -77. -72. -65. -86. -79. -84. -84. -75. -76 -84 -86. -85 -85. -86 -86. -77 -84. -87. -90. -90. -90. -95. -87 -90 -87 -85. -75. K310. K311. -72 -64 -65. SSID: Wifi.USD. -62. K312. K313. -62. -79. -85 -86 -87 -86. -78. K314. K315. -84. Gambar 4.7 Hasil pengukuran lantai 3 Di ruang perkuliahan lantai 3, hanya 2 ruangan saja yang terjangkau dengan sinyal dengan rata-rata kategori good, yaitu di K312 dan K313 dengan rata-rata sinyal di kedua ruangan -62 dBm dan -70 40.

(61) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. dBm. Di ruang K311 dan K314 yang letaknya sedikit lebih jauh dari access point mendapatkan sinyal dengan kategori fair atau cukup dengan rata-rata -77 dBm dan -83 dBm. Ruang K310 dan ruang K315 yang letaknya paling jauh dari access point, sebagian besar ruang K310 masih mendapat sinyal dengan kategori fair yang rata-ratanya -82 dBm, sedangkan di ruang K315 kategori sinyal masih termasuk dalam kategori poor dengan rata-rata -88 dBm. 4.2.3 Lantai 4 Pengamatan di lantai 4, access point yang diteliti dengan SSID Wifi.USD yang berada di tengah-tengah selasar lantai 4. Antena yang digunakan adalah Patch Antena 2.4 GHz 12 dBi. Di sekitar area lantai 4, tercatat kondisi sebagai berikut (foto access point, antena, dan scanning area wifi):. Gambar 4.8 Access Point lantai 4. 41.

(62) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Gambar 4.9 Capture sinyal dari access point lain. Hasil pencatatan nilai dBm di ruang perkuliahan lantai 4, sinyal dengan kategori excellent berada di ruang K414 dengan sinyal rata-rata -53 dBm. Sinyal dengan kategori good diterima di ruang K415 dengan sinyal rata-rata -70 dBm. Sinyal dengan kategori fair sebagian besar diterima di tiga ruang, yaitu K412, K413, dan K416. Ketiga ruangan ini memiliki rata-rata sinyal -82 dBm, -81 dBm, dan -82 dBm. Sinyal dengan kategori poor hanya diterima di satu ruangan yaitu K417 dengan rata-rata -89 dBm. Adapun hasil gambarnya adalah sebagai berikut:. 42.

(63) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. -92 -85. -82. -81. -81. -82. -86. -89 -89 -80 -80. -82. -83. -75 -85. -82. -81. -81. -82. -81. -80. -81. -81. -57. -54. -52. -55 -54. -54. -55. -50. -53. -54. -50 -67. -66. -68. -65. -63. -64. -70 -62 -82 -73. -64. -65. -81. -82. -80. -82. -81. -76 -84 -89. -82 -85. -84 -86. -77 -90. -89. -93. -91. -88. -98. -87. K412. -90 -87 -85. -72. K413. -61 -65 -57. SSID: Wifi.USD. K414. K415. -58 -62. -79. -85 -83 -87 -84. -76. K416. K417. -87. Gambar 4.10 Hasil pengukuran lantai 4. 43.

(64) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Berdasarkan penelitian dengan menggunakan aplikasi Vistumbler tersebut dan dengan mencatat kekuatan sinyalnya, maka didapatkan hasil bahwa secara keseluruhan cakupan sinyal yang difokuskan pada gedung perkuliahan FST ini belum menjangkau secara penuh atau full access. Hasil yang didapatkan dari tabel di bawah ini rata-rata sinyal di lantai 2 sebesar -79 dBm, lantai 3 sebesar -77 dBm, dan lantai 4 sebesar 75 dBm. Ada beberapa faktor yang menyebabkan tidak optimalnya sinyal tersebut. Tabel 4.1. Rata-rata Kekuatan Sinyal Gedung Perkuliahan FST USD Lantai. Lantai 2. Lantai 3. Lantai 4. Rata-rata (dBm). Ruang/ Kekuatan Sinyal (dBm) K204. K205. K206. K207. K208. K209 -79. -87. -82. -70. -70. -81. -84. K310. K311. K312. K313. K314. K315 -77. -82. -77. -62. -70. -83. -88. K412. K413. K414. K415. K416. K417 -75. -82. -81. -53. -64. -82. -89. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan sinyal tidak dapat dijangkau secara penuh antara lain:. 44.

(65) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1.. Di setiap ruangan terdapat beberapa furnitur dan benda-benda yang memiliki tingkat hambatan mulai dari kategori rendah sampai tinggi, seperti kayu, tembok, kaca, logam, keramik, dan beton. Beberapa furnitur dan benda-benda tersebut memiliki karakteriktik menghambat dan menyerap pancaran sinyal, sehingga sinyal tidak dapat masuk ke ruangan karena diserap dan dipantulkan.. 2.. Hasil pengamatan di setiap ruangan, terdapat beberapa sinyal wireless LAN lain yang mempunyai channel yang sama, sehingga terjadi crosstalk.. 3.. Di ruangan yang jaraknya paling jauh dengan access point rata-rata sinyal diatas -80 dBm. Penyebabnya karena sinyal yang merambat semakin jauh dari access point maka semakin melemah walaupun dalam kondisi Line Of Sight (LOS).. 45.

(66) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Dari pengukuran dan analisis dapat disimpulkan bahwa cakupan sinyal tidak menjangkau secara penuh, karena di ruangan yang lokasinya dekat dengan access point cenderung kuat (rata-rata excellent dan good), sedangkan ruangan yang lokasinya jauh dari access point cenderung melemah (fair dan poor). 5.2 Saran Terdapat beberapa saran dari penulis agar peneliti selanjutnya dapat memperhatikan hal – hal dibawah ini, guna perbaikan ke arah yang lebih baik. Adapun saran tersebut adalah: 1. Disarankan pemasangan access point lebih memperhatikan kondisi ruangan. 2. Perlu pengujian lebih lanjut mengenai tingkat redaman yang mempengaruhi kekuatan sinyal.. 46.

(67) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR PUSTAKA. Dwi Hantoro, Gunadi. 2009. “Wifi Jaringan Komputer Tanpa Kabel”. Informatika, Bandung Enterprise, Jubilee. 2014. “Trik Membuat Jaringan Komputer dan Wifi”. PT Elex Media Komputindo, Jakarta Fields, D., 2009, “20 Myths of Wi-Fi Interference”, [online], (http://www.cisco.com/c/en/us/products/collateral/wireless/spectrumexpert-wi-fi/prod_white_paper0900aecd807395a9.html, diakses tanggal 2 November 2015) Forouzan, B.A. 2001. “Data Communications and Networking 2nd Edition”. The McGraw-Hill Companies, United States Forouzan, B.A. 2007. “Data Communications and Networking 4th Edition”. The McGraw-Hill Companies, United States Gunawan, I.K.A.R., 2015, “Analisis Coverage Wireless Fidelity Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung”, [pdf], (https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1004405053-3-BAB%20II.pdf, diakses pada 30 Oktober 2015) Hamila, R. 2007. “Blind Estimation of Large Frequency Offset in Wireless OFDM Systems”. IEEE Transactions on Vehicular Technology Hillier, C. 2012. “NETSHELTER CX WIFI TEST”. Schneider Electric, United States Koruse, J & Keith Ross. 2000. “Computer Networking: A Top Down Approach Featuring the Internet”. Addison Wesley Liao, G., Ahmed Saleh, & Aqib Haque., “Characteristics of Wi‐Fi, [pdf], (http://www2.ensc.sfu.ca/~ljilja/ENSC427/Spring10/Projects/team13/ 427finalreport.pdf, diakses pada 30 Oktober 2015) Manurung, D.G. & Naemah Mubakarah., 2013, “Analisis Coverage Area Wireless Local Area Network (WLAN) 802.11b dengan menggunakan Simulator Radio Mobile”, [pdf], (http://download.portalgaruda.org/article.php?article=58564&val=411 7, diakses tanggal 30 Oktober 2015. 47.

(68) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. McNeil, P., “Wireless Network Applications Overview Choosing the Right WiFi Antenna for your Application”, [pdf], (http://www.L-com.com, diakses pada 30 Oktober 2015) Mulyanta, E.S. 2005. “Pengenalan Komputer”. Andi, Yogyakarta. Protokol. Jaringan. Wireless. Poltak, Tommi. 2006. “Tuntunan Praktis Menguasai Jaringan Komputer”. Ardana Media Price, R. 2007. “Fundamentals of Wireless Networking”. The McGrawHill Companies, United States Priyambodo, Kuntoro & Dodi Heriadi. 2005. “Jaringan Wi-Fi: Teori dan Implementasi”. Thc Mandiri, Yogyakarta Purbo, O.W. 2003. “Infrastruktur Wireless Internet Kecepatan 1122Mbps”. Andi, Yogyakarta S’to. 2014. “Wireless Kung Fu: Networking & Hacking”. Ed. 2015. Jasakom Sofana, Iwan. 2015. “Membangun Jaringan Komputer”. Informatika, Bandung Stalling, William. 2004. “Komunikasi dan Jaringan Nirkabel”. Erlangga, Jakarta Stalling, William. 2004. “Wireless Communications and Networks 2nd Edition”. Prentice Hall Tanenbaum, A.S. 2003. “Jaringan Komputer. Jilid 1”. Prenhallindo, Jakarta Vyctoria. 2014. “Tips & Trik Jaringan Wireless”. PT Elex Media Komputindo, Jakarta Wagito. 2007. “Jaringan Komputer, Teori dan Implementasi Berbasis Linux”. Gava Media, Yogyakarta. 48.

(69) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. LAMPIRAN. Kondisi ruangan yang diteliti. 49.

(70) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Perangkat Access Point. Gambar 1 Spesifikasi Access Point. Gambar 2 Hardware Access Point. 50.

(71) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Gambar 3 PC Module di Access Point. Gambar 4 Spesifikasi detail PC Module. 51.

(72) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 47.

(73) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 47.

(74)

Gambar

Gambar 2.4 Wireless LAN
Tabel 2.1 Protokol 802.11a  Dirilis  Frekuensi  Data Rate
Tabel 2.3 Protokol 802.11g  Dirilis  Frekuensi  Data Rate
Tabel 2.4 Protokol 802.11n  Dirilis  Frekuensi  Data Rate
+7

Referensi

Dokumen terkait

a. Hakim pengadilan dalam lingkungan peradilan agama yang memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara yang berkaitan dengan ekonomi syariah, mempergunakan sebagai

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan laba sebesar Rp 7,61 triliun pada Kuartal III 2014 atau tumbuh 16,4% lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun

Pendekatan berbeda yang digunakan oleh Pusdalops PB Sumatera Barat dan Pusdalops PB Kota Padang menghasilkan arahan yang berbeda. Kota Padang menyebarkan arahan

Hasil analisa menunjukkan bahwa pengembangan standar untuk proses operasi atau teknik insersi tidak perlu dilakukan, hal ini dikarenakan faktor kompetensi pelaku insersi dan

1) Kuadran I (Prioritas Utama) menunjukkan tidak ada hasil atau tidak ada atribut yang masuk kedalam kuadran I. 2) Kuadran II (Pertahankan Kinerja) menunjukkan

Faktor yang paling mendasar dalam menentukkan kelas kemampuan lahan adalah keadaan lereng, di daerah penelitian mempunyai tiga kemiringan lereng seperti di tunjukkan

PENINGKATAN DAYA SAING UKM KERAJINAN BATIK BAKARAN KECAMATAN JUWANA KABUPATEN PATI SEBAGAI SALAH SATU PRODUK INDUSTRI KREATIF UNGGULAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja atas pelaksanaan anggaran belanja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Riau yang diukur dengan