• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat tanggung jawab belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tingkat tanggung jawab belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. i. TINGKAT TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling. Oleh : Febrina Putri Dewi 111114002 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii. TINGKAT TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling. Oleh : Febrina Putri Dewi 111114002 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v. Motto dan Persembahan. Hidup ini indah, jadi nikmatilah hidup ini dengan sebaik-baiknya. “ life is beatiful, so enjoy this life as well as possible” Tidak ada kata sukses tanpa sebuah pengorbanan dan usaha, jika ingin mencapai citacita berusahalah, maka hasil akan mengikuti setiap langkahmu ( Febrina Putri Dewi). Skripsi ini Saya Persembahkan kepada: Tuhan Yesus Kristus Kedua orangtuaku tercinta, terkhusus mamaku Yayuk Turliani, Budhe Sr. Frida, Yayasan Perkumpulan Dharma Putri yang telah membiaya saya selama kuliah berlangsung, kakak-kakakku Aprillius Fanda dan Aprillia Rinjani yang telah menyemangati saya dalam mengerjakan skripsi serta keluarga besarku yang telah mensupport dalam skripsi. Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Program Studi Bimbingan dan Konseling, khususnya angkatan 2011. Teman-teman seperjuanganku selama sekolah dan kuliah. Serta adek-adek kost yang menyemangati saya dalam mengerjakan skripsi.. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vi. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya kara ilmiah.. Yogyakarta, 30 Agustus 2016 Penulis. Febrina Putri Dewi. v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vii. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN ILMIAH Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta : Nama : Febrina Putri Dewi NIM : 111114002 Demi. perkembangan. ilmu. pengetahuan,. saya. memberikan. kepada. perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, karya ilmiah saya yang berjudul: TINGKAT TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI. 13. IMPLIKASINYA. YOGYAKARTA TERHADAP. TAHUN USULAN. AJARAN. 2015/2016. TOPIK-TOPIK. DAN. BIMBINGAN. BELAJAR, beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma Yogyakarta hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk keperluan akademis tanpa perlu meminta ijin maupun memberi royalti kepada saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta, 30 Agustus 2016 Pada tanggal : Yang menyatakan,. Febrina Putri Dewi. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii. ABSTRAK TINGKAT TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 YOGYAKARTA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR Febrina Putri Dewi Universitas Sanata Dharma 2016 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat tanggung jawab belajar yang dimiliki siswa SMP 13 kelas VIII Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 dan usulan topik-topik bimbingan belajar yang sesuai untuk para siswa. Tingkat tanggung jawab belajar digolongkan menjadi 4 kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang dan rendah. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Subjek penelitian adalah siswa Kelas VIII SMP 13 Yogyakarta berjumlah 92 orang. Alat pengumpul data yang digunakan adalah Kuesioner Tanggung Jawab Belajar yang disusun oleh peneliti. Kuesioner ini terdiri dari 41 item, dikonstrukkan berdasarkan tanggung jawab belajar yaitu mandiri, tekun, sikap positif, menentukan rencana atau prioritas utama dalam belajar, sikap proaktif, dan kontrol diri. Teknik pengujian reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach dan diperoleh hasil koefisiensi reliabilitas adalah 0,922. Teknik analisis data yang ditempuh adalah membuat tabulasi skor dari masingmasing item, menghitung skor total setiap item, menghitung mean secara keseluruhan, selanjutnya mengkategorisasikan tingkat tanggung jawab belajar menjadi 4 kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanggung jawab belajar siswa kelas VIII SMP 13 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 begradasi dengan menggolongkan 8 siswa (9%) tergolong sangat tinggi, 37 siswa (40%) tergolong tinggi, 37 siswa (40%) tergolong sedang dan 10 siswa (11%) tergolong rendah. Dalam pencapaian hasil skor kategori sedang dapat disimpulkan 10% dalam 4 item tergolong sangat tinggi, 47% dalam 19 item tergolong tinggi dan 44% dalam 18 item tergolong sedang. Maka dari itu, peneliti dapat mengusulkan topik- topik bimbingan belajarnya, diantaranya: kemandirian belajar, daya juang, positif thinking, dan prioritaskan belajarmu. Kata kunci: tanggung jawab belajar, bimbingan belajar dan siswa. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ix. ABSTRACT RESPONSIBILITIES LEVEL OF LEARNING OF CLASS VIII SMP 13 YOGYAKARTA AND ITS IMPLICATIONS TOWARDS PROPOSED LEARNING MENTORING TOPICS Febrina Putri Dewi Sanata Dharma University in 2016 This study aims to determine the level of responsibility of the students studying in class VIII of SMP 13 Yogyakarta academic year 2015/2016 and the proposed tutoring topics appropriate for the students. The level of responsibility of learning are classified into four categories: very high, high, medium and low. This research is a quantitative research. The subjects were 92 students of class VIII SMP 13 Yogyakarta. Data collection tool used is a Responsibility Study questionnaire prepared by the researcher. This questionnaire consists of 41 items, created based on learning responsibility which are self-responsibility, perseverance, positive attitude, determining a plan or top priority in learning, proactive attitude, and self-control. Mechanical reliability testing is using Cronbach alpha formula and the result of reliability coefficient was 0.922. The data analysis technique is by tabulating scores of each item, calculating the total score of each item, calculating the overall means, and then categorizing the level of responsibility of learning into four categories: very high, high, medium and low. The results showed that the responsibility of the students of class VIII SMP 13 Yogyakarta academic year 2015/2016 can be classified into several levels: 8 students (9%) is very high, 37 students (40%) is high, 37 students (40%) classified as moderate and 10 students (11%) is relatively low. Achievement in the score category was concluded as 10% in 4 items classified as very high, 47% in the 19 items is high and 44% in the 18 items classified as moderate. Therefore, researchers can propose guidance learning topics, including: independent learning, fighting spirit, positive thinking, and prioritizing their studies. Keywords: responsibility of learning, tutoring, student.. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. x. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala pertolongan, hikmat, karunia dan penyertaanNya dalam penyelesaian skripsi ini. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa terselesainya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada : 1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Santa Dharma. 2. Dr. Gendon Barus, M.Si., sebagai ketua program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Prias Hayu Purbaning Tyas, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi. 4. Bapak dan Ibu Dosen di Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu pegetahuan yang berguna bagi penulis. 5. Bapak Moko selaku sekretariat prodi BK yang berkenan membantu seluruh proses peneletian dan penyelesaian skripsi.. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. xi. 6. Kepala Sekolah SMP 13 Yogyakarta yang memberikan ijin untuk dapat penelitian disekolah. 7. Guru BK SMP 13 Yogyakarta yang selalu mendampingi dan membantu dalam proses penelitian. 8. Siswa kelas VIII SMP 13 Yogyakarta yang sudah membantu dalam pengisian kuisioner dan terlibat aktif dalam proses penelitian. 9. Mahasiswa prodi BK USD angkatan 2011 yang telah mendukung dan membantu atas karya skripsi. 10. Orangtuaku tercinta Ibu Yayuk Turliani, Sr. Frida serta yayasan Dharma Putri, kedua kakak yang selalu menyemati dalam pekerjaan skripsiku dan seluruh keluarga besar yang selalu mendukung serta memotivasi dalam karya skripsiku agar terselesaikan dengan cepat dan baik. 11. Sahabat yang kukasihi atas segala doa, dukungan semangat, perhatian, kasih sayang dan biaya yang diberikan selama menempuh studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. xii. 12. Seluruh teman-teman SMP yang sudah mendukung dan memotivasi dalam penyelesaian skripsi. 13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam proses penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Namun, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.. Yogyakarta, 30 Agustus 2016 Penulis,. Febrina Putri Dewi. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. xiii. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .............................................................................. i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................. ii. HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iii. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................. iv. PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................. v. MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................... vi. ABSTRAK .............................................................................................. vii. ABSTRACT ............................................................................................. viii. KATA PENGANTAR ............................................................................ ix. DAFTAR ISI ........................................................................................... xii. DAFTAR TABEL .................................................................................. xiv. DAFTAR GRAFIK ................................................................................ xvi. DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xvii. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1. B. Identifikasi Masalah ............................................................... 5. C. Pembatasan Masalah .............................................................. 5. D. Rumusan Masalah .................................................................. 6. E. Tujuan Masalah ...................................................................... 6. F. Manfaat Penelitian ................................................................. 6. G. Definisi Operasional Variabel ................................................ 7. BAB II LANDASAN TEORI A. Tanggung Jawab Belajar ....................................................... 9. 1. Definisi Tanggung Jawab Belajar ................................... 9. 2. Aspek-aspek Tanggung Jawab ......................................... 10. 3. Jenis-jenis Tanggung Jawab Belajar ................................ 20. xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. xiv. B. Faktor-faktor Perkembangan Tanggung Jawab Belajar Remaja................................................................................... 21. C. Bimbingan Belajar ................................................................. 25. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ....................................................................... 28. B. Subjek Penelitian.................................................................... 29. C. Metode Pengumpulan Data .................................................... 29. D. Validitas dan Reliabilitas ....................................................... 35. 1. Validitas Kuisioner .......................................................... 35. 2. Reliabilitas Kuesioner ..................................................... 38. E. Teknik Analisis Data .............................................................. 39. 1. Persiapan dan Pelaksanaan ............................................... 39. 2. Tahap Analisis Data ........................................................ 41. BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN USULAN TOPIKTOPIK BIMBINGAN BELAJAR A. Hasil Penelitian ...................................................................... 44. 1. Deskripsi Tingkat Tanggung Jawab Belajar .................... 44. 2. Analisis Item Tingkat Tanggung Jawab Belajar .............. 46. B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 51. C. Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar ................................. 56. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................ 58. B. Keterbatasan Penelitian ......................................................... 59. C. Saran ...................................................................................... 59. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 61. LAMPIRAN ........................................................................................ .. 64. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. xv. DAFTAR TABEL Tabel 1 : Rincian Siswa Kelas VIII SMP 13 Yogyakarta ........................ 29. Tabel 2 : Kisi-kisi Kuisioner Tanggung Jawab Belajar ........................... 31. Tabel 3 : Norma Skoring Tanggung jawab Belajar ................................. 33. Tabel 4 : Kisi-kisi Instrumen Tanggung Jawab Belajar ........................... 33. Tabel 5 : Kisi-kisi Tanggung jawab Belajar Siswa Hasil Uji Coba ......... 37. Tabel 6 : Kriteria Guilford ....................................................................... 39. Tabel 7 : Norma Kategorisasi Tanggung Jawab Belajar .......................... 42. Tabel 8 : Tingkat Tanggung Jawab Belajar Kelas VIII SMP 13 Yogyakarta 45 Tabel 9 : Penggolonggan Item Tingkat Tanggung Jawab Belajar Berdasarkan Tinggi Rendahnya Skor ...................................... 47. Tabel 10 : Hasil Temuan Capaian Skor Kategori Sedang....................... 49. Tabel 11 : Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar .................................. 57. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. xvi. DAFTAR GRAFIK Grafik 1 : Grafik Kategorisasi Subjek Tanggung Jawab Belajar ............. 45. Grafik 2 : Grafik Kategorisasi Item Tanggung Jawab Belajar ................. 48. xv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. xvii. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Surat Penelitian Program Studi Bimbingan dan Konseling…………. 65 Lampiran 2 : Surat Penelitian Balai Kota ............................................... .……......... 67 Lampiran 3 : Surat Penelitian dari SMP 13 Yogyakarta ......................... ................. 69 Lampiran 4 : Kuisioner Uji Coba Penelitian ........................................... …….......... 71 Lampiran 5 : Tabulasi Skor Item Uji Coba ............................................. ……......... 77 Lampiran 6 : Hasil Validitas Uji Coba.................................................... …............. 82 Lampiran 7 : Hasil Reliabilitas Uji Coba................................................................. 88 Lampiran 8 : Kuisioner Penelitian............................................................................ 90. Lampiran 9 : Tabulasi Skor Item Penelitian............................................................. 95. Lampiran 10 : Hasil Reliabilitas Penelitian............................................................. 100. xvi.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dipaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional variabel penelitian. A. Latar Belakang Masalah Siswa adalah seseorang yang datang dalam suatu lembaga untuk memperoleh pelajaran atau ilmu yang diberikan oleh guru dalam suatu pendidikan. Selanjutnya, orang ini disebut pelajar atau orang yang mempelajari ilmu pengetahuan berapapun usianya, darimanapun, siapapun, dalam bentuk apapun, dengan biaya apapun untuk meningkatkan pengetahuan dan moral pelaku pelajar. Siswa disebut juga suatu komponen yang masuk dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Dalam pendidikan siswa memiliki peran yaitu belajar bukan untuk mengatur pelajaran. Siswa dituntut belajar aktif di setiap mata pelajaran yang diberikan guru akan memiliki pengetahuan luas sertasiswa sendirilah yang harus bertanggungjawab dalam setiap proses belajar dan hasil belajar agar seimbang (Wahyudin,2002). Dalam konteks ini siswa diharapkan untuk lebih giat dalam belajar agar pencapaian hasil belajar dapat dipertanggungjawabkan dengan jelas. Tanggung jawab dalam belajar adalah kewajiban untuk menyelesaikan tugas yang telah diterimasecara tuntas melalui usaha yang maksimal serta berani menanggung segala akibatnya. Individu yang bertanggungjawab. 1.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2. adalah individu yang dapat memenuhi tugas dan kebutuhan dirinya sendiri, serta dapat memenuhi tugas tanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya dengan baik. Pribadi harus dilatih secara terus menerus, sehingga menjadi pribadi yang bertanggungjawab. Oleh karena itu, remaja perlu belajar dan berlatih dalam membuat rencana, membuat keputusan, bertindak sesuai dengan keputusannya sendiri serta bertanggungjawab atas segala sesuatu yang dilakukannya. Siswa yang bertanggung jawab akan tugasnya sebagai pelajar ialah siswa yang memiliki sikap kedewasaan dalam mengambil suatu keputusan yang benar dan tepat. Tahap perkembangan siswa mengandung tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikannya, serta mengaktualisasikan kemampuandan kesiapan belajarnya. Karena itu, keberhasilan siswa dalam melaksanakan peranannya akan dipengaruhi oleh pemahamannya tentang perkembangan siswa serta kemampuan mengaplikasikannya dalam praktik pendidikan. Keberhasilan. siswadalam. menyelesaikan. tugas-tugas. perkembangan. disesuaikan dengan tahapan yang akan mempengaruhi keberhasilan siswa dalam setiap tugas yang telah dikerjakan (Wahyudin, 2002). Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2010:2). Tanggung jawab anak yang telah ditanamkan dan diterima sejak dini oleh orang tua akan membantu kegiatan belajar anak lebih bermakna yakni dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Siswa dapat membangun.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3. cara belajar yang baik dan teratur dengan adanya bantuan pendampingan dari orang tua dan guru. Dukungan yang diberikan oleh orang tua dan guru tersebut berupa upaya-upaya untuk lebih mengembangkan diri, seperti; mengikuti kegiatan les, ekstrakulikuler dan kelas tambahan. Siswa merasa mampu mengeksplorasi bakatnya dan bisa mengembangkan cara belajar yang baik untuk mengaktualisasikan dirinya. Kewajiban sebagai siswa adalah belajar, oleh karena itu pendidikan merupakan sebuah kebutuhan. Tanggung jawab yang besar dalam mencapai masa depan yaitu belajar. Siswa harus menanamkan rasa tanggung jawab pada dirinya. Tanggung jawab siswa sebagai pelajar adalah belajar dengan baik, mengerjakan tugas sekolah yang sudah diberikan kepadanya, disiplin dalam menjalani tata tertib sekolah. Artinya, setiap siswa wajib dan mutlak melaksanakan tanggung jawab yang ada di sekolahnya. Siswa yang kurang bertanggungjawab dalam proses pembelajaran akan sulit menerima pelajaran dan mudah menghindar bahkan sering bermalas-malasan. Siswa berangkat ke sekolah tidak lagi untuk belajar, akan tetapi dijadikan sebagai ajang untuk ketemu, kumpul dengan teman-teman, ngobrol dan lain sebagainya. Sementara, tugas sejatinya siswa adalah belajar dan menimba ilmu bukan lagi menjadi tanggung jawab yang utama, melainkan lebih banyak bermain dan asyik dengan kesibukan yang lain. Realitanya, siswa menginginkan sesuatu tanpa bersusah payah, menyerah sebelum berjuang, dan kalah sebelum bertanding. Contohnya, ketika siswa mendapatkan tugas dari guru dalam mengerjakan soal pelajaran, bukannya.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4. mengerjakan tetapi siswa banyak yang mengeluh dan akhirnya siswa saling menukarkan pekerjaannya dengan siswa lain. Tanggung jawab sebagian siswa tidak dilaksanakan dengan baik, maka dari itu sebagaian siswa tidak mencapai hasil belajar yang memuaskan. Tanggung jawab juga dapat diartikan sebagai tugas yang mampu menyelaraskan dalam mencapai kompetensi siswa yang dimilikinya. Siswa yang tidak bertanggungjawab dalam belajar akan mendapatkan hasil yang kurang maksimal, sehingga siswa tidak dapat mengetahui seberapa besar hasil kemampuan dirinya. Guna mencapai cita-cita yang diinginkan sebagai seorang pelajar harus memiliki tanggung jawab yang penuh dalam segi belajarnya. Siswa yang memiliki rasa tanggung jawab belajar tinggi akan mencapai keinginan yang diinginkan. Berdasarkan fenomena yang terjadi di SMP 13 Yogyakarta tahun 2014 pada masa PPL berlangsung, peneliti menemukan fenomena yang terjadi yaitu kurangnya tanggung jawab belajar siswa antara lain; 1) kurang menghargai guru ketika sedang mengajar atau memberikan materi pelajaran, 2) siswa asyik dengan kesibukan sendiri tanpa mendengarkan guru, 3) tidak adanya niat dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru melainkan meniru pekerjaan teman dan 4) siswa kurang memanfaatkan waktu belajar dengan baik dan benar. Belajar harus dilakukan dengan rasa tanggung jawab yang tinggi agar mendapatkan hasil yang maksimal dan menjadi kebanggaan pribadi. Dengan demikian, peneliti mengangkat tema tingkat tanggung jawab belajar, supaya peneliti mendapatkan gambaran yang akurat untuk.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 5. meningkatkan tanggung jawab siswa yaitu belajar. Peneliti juga berharap agar siswa lebih mempunyai sikap tanggung jawab yang besar dalam melaksanakan tugas belajar sebagaimana tugas seorang pelajar pada umumnya. Penelitian ini berharap akan ada manfaatnya untuk para siswa agar lebih bertanggungjawab dalam segi belajarnya sehingga mencapai hasil yang maksimal. Dalam pengambilan judul ini peneliti lebih melihat para siswa dapat serius untuk mengikuti mata pelajaran dan mampu berkembang dalam mengasah otak. B. Identifikasi Masalah Berangkat dari latar belakang masalah di atas, terkait dengan tanggung jawab belajar siswa dapat diidentifikasikan berbagai masalah sebagai berikut: 1.. Berdasarkan observasi, siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta yang kurang memiliki tanggung jawab sehingga kurang memanfaatkan waktu belajar dengan maksimal.. 2.. Siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru saat mengajar.. 3.. Siswa kurang menyiapkan diri selama proses pembelajaran.. 4.. Siswa tidak mengganggap PR itu sebagai pekerjaan rumah melainkan pekerjaan sekolah.. C. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini, fokus kajian diarahkan pada menjawab masalahmasalah yang teridentifikasi di atas, khususnya masalah mengenai tingkat tanggung jawab belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016..

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 6. D. Rumusan Masalah Masalah-masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1.. Seberapa tinggi tingkat tanggung jawab belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta?. 2.. Berdasarkan capaian skor item yang tanggung jawa belajar teridentifikasi sedang, topik-topik bimbingan belajar apa sajakah yang bisa diusulkan untuk meningkatkan tanggung jawab belajar pada siswa kelas VIII SMP 13 Yogyakarta?. E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini yaitu: 1.. Mengetahui tingkat tanggung jawab belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta.. 2.. Mengidentifikasikan capaian skor item tanggung jawab belajar yang teridentifikasi sedanguntuk diusulkan sebagai topik-topik bimbingan belajar untuk meningkatkan tanggung jawab pada belajar siswa kelas VIII SMP 13 Yogyakarta.. F. Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap muncul beberapa manfaat, adapun manfaat penelitian terbagi menjadi dua yaitu manfaat teoretis dan praktis, sebagai berikut: 1.. Manfaat teoretis Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan di bidang bimbingan dan konseling, khususnya bagi bimbingan belajar.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 7. untuk mengetahui seberapa besar tanggung jawab belajar siswa. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti lain yang berminat meneliti permasalahan yang terkait dengan penelitian ini. 2.. Manfaat praktis Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh siswa, guru pembimbing, maupun peneliti itu sendiri. a.. Bagi siswa, dapat meningkatkan belajar setelah mengikuti kegiatan bimbingan belajar.. b.. Bagi guru pembimbing di sekolah, sebagai bahan masukan dalam melaksanakan kegiatan bimbingan belajar.. c.. Bagi peneliti, dapat menambah pengalaman dan keterampilan cara meningkatkan dalam belajar siswa melalui pemberian layanan bimbingan belajar.. G. Definisi Operasional Variabel Adapun Definisi Operasional Variabel dalam penelitian ini yaitu: 1.. Tanggung jawab belajar adalah kesediaan siswa untuk menerima dan melaksanakan tugas belajar yang mencakup pada berani menanggung konsekuensi belajar, kontrol diri dalam bertindak, membuat perencanaan dan menentukan tujuan belajar, memiliki sikap positif dalam menerima kritikan, melakukan kewajiban untuk belajar, mandiri, berusaha mencapai hasil belajar yang baik, sikap proaktif, tekun dan reflektif.. 2.. Bimbingan Belajar adalah proses memberi bantuan kepada individu siswa agar mampu mengenali dirinya supaya mampu memecahkan.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 8. masalah dalam belajar, bertanggungjawab dalam menilai kemampuannya dan mampu menggunakan pengetahuannya secara efektif dalam mengembangkan potensi diri..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 9. BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini dipaparkan hakekat tanggung jawab belajar, faktor-faktor perkembangan tanggung jawab belajar pada remaja, dan hakekat bimbingan belajar. A. Tanggung JawabBelajar 1. Definisi Tanggung Jawab Belajar Tanggung. jawab. belajar. adalah. kewajiban. untuk. menyelesaikan tugas yang telah diterimanya dengan ikhlas melalui usaha yang maksimal serta berani menanggung segala akibat dalam belajar. Individu yang bertanggung jawab adalah individu yang dapat memenuhi tugas belajar dan memenuhi kebutuhan dirinya sendiri, serta dapat memenuhi tanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya dengan baik. Tanggung jawab belajar, menurutLewis (2004:385) adalah kesediaan seseorang untuk mengerjakan tugas belajar dengan sebaik-baiknya dalam segala konsekuensi yang menyertainya. Orang yang bertanggung jawab memiliki keyakinan bahwa dirinya memiliki sesuatu yang berharga untuk diberikan kepada orang lain dan yakin bahwa orang lain mampu merasakan hal yang sama terhadap dirinya.. 9.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 10. 2. Aspek-aspek Tanggung Jawab Secara lebih mendalam Josepshon, Peter, Dowd (2003:103) menjelaskan bahwa tanggung jawab mempunyai beberapa aspek yang dapat diuraikan sebagai berikut: a. Berani menanggung konsekuensi Remaja yang bertanggungjawab adalah remaja yang berani menanggung resiko atas pilihannya, termasuk berani menghadapi akibat buruk jika ia tidak mampu menyelesaikan tugasnya atau melakukan perbuatan tertentu yang mempunyai resiko tidak enak baginya. Ia tahu dan sadar bahwa hal baik maupun buruk pasti menyertai setiap tindakan dan pilihan yang diambilnya serta mau menanggung konsekuensi dari tindakan dan pilihannya. Clemen dan Bean (2001:89) menyebutkan bahwa remaja yang bertanggungjawab itu berani untuk mengakui kesalahan tanpa alasan yang dibuat-buat dan iapun mau menanggung konsekuensi dari perbuatannya. b. Kontrol Diri Kontrol diri berarti mengendalikan pikiran dan tindakan agar dapat menahan dorongan diri dalam maupun dari luar diri sehingga dapat bertindak dengan benar, Borba (2008:95). Remaja yang bertanggungjawab memiliki kontrol diri yang kuat ia mampu mengatakan “tidak” pada hal-hal yang dapat.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 11. merugikan dirinya, dan melakukan hal yang benar. Sebagai contoh, ketika teman-temannya mengajak dirinya untuk pergi jalan-jalan dan nonton, ia mampu mengolah dirinya dan mau berkata tidak, karena ia lebih memilih mengerjakan tugas PR dan belajar untuk mempersiapkan pelajaran esok harinya. Selain itu, remaja. yang bertanggung jawab mampu. mengontrol tindakan dan emosinya disaat memiliki masalah dan mampu mengendalikan diri. Contohnya, gagal mendapatkan nilai baik dalam ujian, tidak membuat dia lemah dan malas untuk belajar tetapi hal itu dapat memacunya agar lebih giat dalam belajar. Siswanto (1997:30) menyebutkan indikator remaja yang memiliki kontrol diri yaitu: ia dapat menguasai diri, yang berarti tidak ditaklukkan oleh perasaan-perasaan dan emosinya, berani bangkit ketika mengalami kegagalan. c. Menentukan tujuan dan membuat perencanaan Menentukan tujuan merupakan sebuah langkah penting yang harus kita buat sebelum kita melangkah, karena dengan menentukan tujuan lebih dahulu kita menjadi tahu kemana harus melangkah. Tujuan dapat membantu seseorang menentukan arah yang akan diambil, dan kita menjadi tahu hal-hal apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan kita..

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 12. Setelah memiliki tujuan yang jelas langkah berikutnya ialah membuat perencanaan agar tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai. Perencanaan berarti mencari tahu sebelum waktunya, bagaimana cara mengerjakan sesuatu dengan efisien, Lewis (2004:338). Sebagai contoh seorang siswa diawal. tahun. sudah. menentukan. tujuannya. untuk. memperoleh nilai akhir ujian semester rata-rata 8. Tujuan untuk menentukan arah dan pilihan dalam tindakannya. d. Memilih sikap Positif Remaja yang bertanggung jawab akan memilih sikap positif, seperti; antusias, jujur, murah hati, optimis, gigih, mau berusaha, dan kreatif daripada sikap negative seperti putus asa, mencari jalan pintas, pesimis, tidak jujur dan lain sebagainya. Sikap-sikap positif ini dapat mendukung perilaku-perilakunya yang bertanggungjawab. e. Mandiri Mandiri. menjadi. bagian. dari. sikap. yang. bertanggungjawab. Nuryoto (1993:51) mengartikan sikap mandiri sebagai kemampuan untuk mengambil inisiatif, mengatasi hambatan, melakukan sesuatu dengan tepat, gigih dalam usaha dan melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain..

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 13. Ketika remaja berlatih untuk mengerjakan hal-hal yang berkaitan dengan dirinya maupun yang berkaitan dengan orang lain, hal ini akan menumbuhkan sikap rasa percaya diri sehingga dapat mengambil keputusan dengan tepat. dan. dapat. mempertanggungjawabkan. atas. perbuatannya. f. Melakukan kewajiban Menjadi remaja yang bertanggungjawab berarti ia tahu apa yang menjadi kewajibannya dan melakukan kewajiban itu dengan sebaik-baiknya, sekalipun itu bukan tugas yang menyenangkan baginya. Ia akan tetap berusaha meskipun mengalami kesulitan, ia mempunyai komitmen untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Menurut Elia (2008:1) remaja yang bertanggungjawab itu semestinya sudah memahami apa yang menjadi kewajiban sebagai seorang siswa dan ia tahu apa yang harus dilaksanakannya yaitu menggunakan sebagai besar waktunya untuk belajar, maka ia akan belajar sebaik-baiknya tanpa harus diminta dan diawasi oleh orang tua maupun gurunya. g. Mencapai hasil yang baik Remaja yang bertanggungjawab itu tidak minimalis dan. asal-asalan. dalam. mengerjakan. tugas-tugasnya.. Kesadaran akan tugas-tugasnya mampu mendorong dirinya.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 14. untuk menggunakan seluruh kemampuan yang ada dalam diri untuk mencapai hasil yang baik. h. Bersikap proaktif Proaktif. berarti. menyadari. bahwa. kita. bertanggungjawab atas pilihan-pilihan kita dan memiliki kebebasan untuk memilih berdasarkan prinsip dan nilai dan bukan berdasarkan suasana hati dan kondisi disekitar, Covey (2006:223). Remaja yang proaktif akan mengambil inisiatif untuk meningkatkan kemampuan yang ada dalam dirinya. Sikap proaktif ini mendorongnya untuk melakukan apa yang menjadi tugasnya, ia tidak menunggu orang lain meminta untuk mengerjakannya. i. Tekun Tekun berarti. rajin,. bersungguh-sungguh,. tetap. berpegang teguh. Ketekunan akan sangat mendukung seorang remaja. dalam. menampakkan. perilaku. yang. bertanggungjawab. Ketekunan membuat seseorang tidak mudah beralih ke hal-hal yang lebih menarik perhatiannya saat ia harus mengerjakan tugasnya, sehingga apa yang menjadi tugasnya dapat dikerjakan dengan baik. Lewis (2004:35) mengemukakan ciri-ciri remaja yang tekun yaitu: ia bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu, ia tidak mudah meninggalkan pekerjaannya yang.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 15. belum selesai dan beralih ke hal-hal yang menarik perhatiannya. j. Reflektif Sikap reflektif sangat dibutuhkan untuk membantu seseorang. bisa. menunjukkan. perilaku. yang. bertanggungjawab dalam kehidupan sehari-hari. Seorang remaja yang bertanggungjawab akan mencari waktu agar dapat melihat kembali apa yang sudah dilakukannya sehingga ia tidak mudah jatuh pada sikap suka menyalahkan keadaan atau orang lain. Sebagai contoh, ketika gagal dalam menghadapi ujian seorang remaja yang reflektif akan berusaha menemukan nilai dari kegagalannya, bahwa ia kurang berusaha dalam belajar untuk menghadapi ujian itu. Maka ia harus lebih giat lagi dalam belajar agar mencapai hasil yang maksimal. Ia mampu belajar dan menemukan nilai dari apa yang didengar dan dilihatnya sampai pada akhirnya nilai itu mampu mengubah sikapnya. Bagi remaja yang reflektif nilai-nilai ditemukannya melalui peristiwa-peristiwa hidup, dapat menjadi titik tolak bagi diri untuk memperbaiki perilakunya sehingga. ia. dapat. bertanggungjawab.. menunjukkan. perilaku. yang.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 16. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa aspek-aspek pada tanggung jawab. belajar yang menonjol. ketika. menjalankan PPL BK tahun 2014, peneliti hanya mengambil 6 aspek dari 10 aspek sesuai yang dilihat peneliti selama PPL, antara lain: 1. Mandiri Setiap siswa yang memiliki tanggung jawab dalam belajar harus memiliki sikap yang mandiri. Nuryoto (1993:51) mengartikan sikap mandiri sebagai kemampuan untuk. mengambil. inisiatif,. mengatasi. hambatan,. melakukan sesuatu dengan tepat, gigih dalam usaha dan melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain. Ketika remaja berlatih untuk mengerjakan hal-hal yang berkaitan dengan dirinya maupun yang berkaitan dengan orang lain, hal ini akan menumbuhkan sikap rasa percaya diri sehingga dapat mengambil keputusan dengan tepat. dan. dapat. mempertanggungjawabkan. atas. perbuatannya. 2. Tekun Dalam menjalankan tugas belajar, siswa mampu mengerjakan. tugas. dengan. tekun. berarti. rajin,. bersungguh-sungguh, tetap berpegang teguh. Ketekunan akan. sangat. mendukung. seorang. remaja. dalam.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 17. menampakkan. perilaku. yang. bertanggungjawab.. Ketekunan membuat seseorang tidak mudah beralih ke hal-hal yang lebih menarik perhatianya saat ia harus mengerjakan tugasnya, sehingga apa yang menjadi tugasnya dapat dikerjakan dengan baik. Lewis (2004:35) mengemukakan ciri-ciri remaja yang tekun. yaitu:. ia. bersungguh-sungguh. dalam. mengerjakan sesuatu, ia tidak mudah meninggalkan pekerjaannya yang belum selesai dan beralih ke hal-hal yang menarik perhatiannya. 3. Sikap Positif Remaja yang bertanggung jawab akan memilih sikap positif, seperti; antusias, jujur, murah hati, optimis, gigih, mau berusaha, dan kreatif daripada sikap negative seperti putus asa, mencari jalan pintas, pesimis, tidak jujur dan lain sebagainya. Sikap-sikap positif ini dapat mendukung. perilaku-perilakunya. yang. bertanggungjawab. 4. Menentukan rencana atau prioritas utama dalam belajar Setiap siswa dapat menentukan tujuan merupakan sebuah langkah penting yang harus kita buat sebelum kita melangkah, karena dengan menentukan tujuan lebih dahulu kita menjadi tahu kemana harus melangkah..

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 18. Tujuan dapat membantu seseorang menentukan arah yang akan diambil, dan kita menjadi tahu hal-hal apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan kita. Setelah. memiliki. tujuan. yang. jelas. langkah. berikutnya ialah membuat perencanaan agar tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai. Perencanaan berarti mencari tahu sebelum waktunya, bagaimana cara mengerjakan sesuatu dengan efisien, Lewis (2004:338). Sebagai contoh seorang siswa diawal tahun sudah menentukan tujuannya untuk memperoleh nilai akhir ujian semester rata-rata 8. Tujuan untuk menentukan arah dan pilihan dalam tindakannya. 5. Bersikap Proaktif Siswa yang bertanggungjawab dalam belajar harus memiliki sikap yang proaktif berarti menyadari bahwa kita bertanggungjawab atas pilihan-pilihan kita dan memiliki kebebasan untuk memilih berdasarkan prinsip dan nilai dan bukan berdasarkan suasana hati dan kondisi disekitar, Covey (2006:223). Remaja yang proaktif akan mengambil inisiatif untuk meningkatkan kemampuan yang ada dalam dirinya.. Sikap. proaktif. ini. mendorongnya. untuk.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 19. melakukan apa yang. menjadi tugasnya, ia tidak. menunggu orang lain meminta untuk mengerjakannya. 6. Kontrol Diri Dalam belajar siswa harus menjaga diri/kontrol diri berarti mengendalikan pikiran dan tindakan agar dapat menahan dorongan diri dalam maupun dari luar diri sehingga dapat bertindak dengan benar, Borba (2008:95). Remaja yang bertanggungjawab memiliki kontrol diri yang kuat ia mampu mengatakan “tidak” pada hal-hal yang dapat merugikan dirinya, dan melakukan hal yang benar. Sebagai contoh, ketika teman-temannya mengajak dirinya untuk pergi jalan-jalan dan nonton, ia mampu mengolah dirinya dan mau berkata tidak, karena ia lebih memilih mengerjakan tugas PR dan belajar untuk mempersiapkan pelajaran esok harinya. Selain itu, remaja yang bertanggung jawab mampu mengontrol tindakan dan emosinya disaat memiliki masalah dan mampu mengendalikan diri. Contohnya, gagal mendapatkan nilai baik dalam ujian, tidak membuat dia lemah dan malas untuk belajar tetapi hal itu dapat memacunya lebiah giat dalam belajar. Siswanto (1997:30) menyebutkan indikator remaja yang memiliki.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 20. kontrol diri yaitu: ia dapat menguasai diri, yang berarti tidak ditaklukkan oleh perasaan-perasaan dan emosinya, berani bangkit ketika mengalami kegagalan. 3. Jenis-jenis Tanggung Jawab dalam Belajar Menurut Tirtorahardjo (2005:8) tanggung jawab berdasarkan wujudnya terdiri dari: (1) tanggung jawab kepada diri sendiri, (2) tanggung jawab kepada masyarakat, dan (3) tanggung jawab kepada Tuhan. Berikut penjelasan dari ketiga jenis tanggung jawab berdasarkan wujudnya: Tanggung jawab kepada diri sendiri yaitu hakikat manusia sebagai makhluk individu yang mempunyai kepribadian yang utuh, dalam bertingkah laku, dalam menentukan perasaan, dalam menentukan keinginannya, dan dalam menuntut hak-haknya. Namun, sebagai individu yang baik maka harus berani menanggung tuntutan kata hati, misalnya dalam bentuk penyesalan yang mendalam. Tanggung jawab kepada masyarakat yaitu hakikat manusia sebagai makhluk individu, manusia juga sebagai makhluk sosial yang berada di tengah-tengah masyarakat dan tidak mungkin untuk hidup sendiri. Oleh karena itu, manusia dalam berpikir, bertindak, berbicara dan segala aktivitasnya, manusia terikat oleh masyarakat, lingkungan dan negara. Maka dari itu segala tingkah laku ataupun perbuatannya harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Tanggung jawab kepada masyarakat juga menanggung tuntutan-tuntutan berupa sanksi-sanksi dan.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 21. norma-norma sosial, misalnya seperti cemoohan masyarakat, hukuman penjara, dan lain-lain. Tanggung jawab kepada Tuhan yaitu manusia yang ada di alam semesta ini tidaklah muncul dengan sendirinya, namun ada yang menciptakan yaitu Tuhan YME. Makhluk ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepadanya dan juga menanggung tuntutan norma-norma agama serta melakukan kewajibannya kepada Tuhan YME. Berdasarkan penjelasan tentang jenis-jenis tanggung jawab tersebut, maka tanggung jawab belajar siswa termasuk dalam jenis tanggung jawab kepada diri sendiri. Artinya, siswa tersebut harus bisa menanggung kata hatinya untuk bersedia melakukan kewajibannya sebagai siswa yaitu belajar. Siswa tersebut harus bisa berkomitmen untuk membiasakan diri dalam belajar dengan baik dan disiplin dalam sekolah. B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Tanggung Jawab Belajar pada Remaja Sukmaningrum (2005:3) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tanggung jawab belajar perkembangan sosial remaja pada tingkat perkembangan anak yang telah mencapai jenjang menjelang dewasa. Pada jenjang ini, kebutuhan remaja telah cukup kompleks, interaksi sosial dan pergaulan remaja telah cukup luas. Dalam penyesuaian diri terhadap lingkungannya, remaja telah mulai memperlihatkan dan mengenal berbagai norma pergaulan, yang berbeda dengan norma yang berlaku sebelumnya di dalam keluarganya. Remaja menghadapi berbagai.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 22. lingkungan, bukan saja bergaul dengan berbagai kelompok umur. Dengan demikian, remaja mulai memahami norma pergaulan dengan kelompok remaja, kelompok anak-anak, kelompok dewasa, dan kelompok orang tua. Pergaulan dengan sesama remaja lawan jenis dirasakan yang paling penting tetapi cukup sulit, karena disamping harus memperhatikannorma pergaulan sesama remaja juga terselip pemikiran adanya kebutuhan masa depan untuk memilih teman hidup. Pada masa remaja, anak mulai memperhatikan dan mengenal berbagai norma pergaulan. Pergaulan sesama teman lawan jenis dirasakan sangat penting, tetapi cukup sulit, karena disamping harus memperhatikan norma pergaulan sesama remaja juga terselip pemikiran adanya kebutuhan masa depan untuk memilih teman hidup. Kehidupan sosial remaja ditandai dengan menonjolnya fungsi intelektual dan emosional. Remaja sering mengalami sikap hubungan sosial yang tertutup sehubungan dengan masalah yang dialaminya. Masa remaja terjadi masa krisis, masa pencarian jati diri, dia berpendapat bahwa penemuan jati diri seseorang didorong oleh sosiokultural. Sedangkan kehidupan sosial remaja didorong oleh diri sendiri dan orientasi pada kepentingan seksual. Pergaulan remaja banyak diwujudkan dalam bentuk kelompok-kelompok, baik kelompok besar maupun kelompok kecil. Faktor-Faktor yang mempengaruhi perkembangan tanggung jawab belajar pada remaja menurut Sukmaningrum dipengaruhi oleh beberapa.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 23. faktor yaitu: keluarga, kematangan anak, status ekonomi keluarga, tingkat pendidikan, dan kemampuan mental terutama emosi dan inteligensi. 1. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya, Musa (2006:2). Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Di dalam keluarga berlaku norma-norma kehidupan keluarga, dan dengan demikian pada dasarnya keluarga merekayasa perilaku kehidupan budaya anak. Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan dan bagaimana norma dalam menempatkan diri terhadap lingkungan yang lebih luas ditetapkan dan diarahkan oleh keluarga. 2. Kematangan anak bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu mempertimbangan dalam proses sosial, memberi dan menerima pendapat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional. Di samping itu, kemampuan berbahasa ikut pula menentukan. Dengan demikian, untuk mampu bersosialisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik sehingga setiap orang fisiknya telah mampu menjalankan fungsinya dengan baik. 3. Status sosial ekonomi kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan memandang anak, bukan sebagai anak yang independen, akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 24. utuh dalam keluarga anak itu. “ia anak siapa”. Secara tidak langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan kelompoknya dan memperhitungkan norma yang berlaku di dalam keluarganya. Dari pihak anak itu sendiri, perilakunya akan banyak memperhatikan kondisi. normatif. yang. telah. ditanamkan. oleh. keluarganya.. Sehubungan dengan itu, dalam kehidupan sosial anak akan senantiasa “menjaga” status sosial dan ekonomi keluarganya. Dalam hal tertentu, maksud “menjaga status sosial keluarganya” itu mengakibatkan menempatkan dirinya dalam pergaulan sosial yang tidak tepat. Hal ini dapat berakibat lebih jauh, yaitu anak menjadi “terisolasi” dari kelompoknya. Akibat lain mereka akan membentuk kelompok elit dengan normanya sendiri. 4.. Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, akan memberikan warna kehidupan sosial anak di dalam masyarakat dan kehidupan mereka di masa yang akan datang. Pendidikan dalam arti luas harus diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan keluarga, masyarakat, dan kelembagaan. Penanaman norma perilaku yang benar secara sengaja diberikan kepada peserta didik yang belajar di kelembagaan pendidikan (sekolah). Kepada peserta didik bukan saja dikenalkan kepada norma-norma lingkungan dekat, tetapi dikenalkan kepada norma kehidupan bangsa (nasional) dan.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 25. norma kehidupan antar bangsa. Etik pergaulan membentuk perilaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara. 5.. Kapasitas mental, emosi, dan intelegensi kemampuan berpikir banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Anak yang berkemampuan intelektual tinggi akan berkemampuan berbahasa secara baik. Oleh karena itu kemampuan intelektual tinggi, kemampuan berbahasa baik, dan pengendalian. emosional. secara. seimbang. sangat. menentukan. keberhasilan dalam perkembangan sosial anak. Sikap saling pengertian dan kemampuan memahami orang lain merupakan modal utama dalam kehidupan sosial dan hal ini akan dengan mudah dicapai oleh remaja yang berkemampuan intelektual tinggi. C. Bimbingan Belajar Bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan yang diberikan kepada orang lain yang bermasalah dengan harapan orang tersebut dapat menerima keadaannya. sehingga. dapat. mengatasi. masalahnya. dan. mengadakan. penyesuaian terhadap diri pribadi, lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat, untuk lebih jelasnya perhatikan uraian mengenai bimbingan dari beberapa ahli yang lebih mengarah kepada pelaksanaan bimbingan belajar di sekolah..

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 26. Menurut Yusuf dan Nurihsan (2005) tujuan dari bimbingan belajar adalah: 1. Agar siswa memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan. 2. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat. 3. Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca buku, menggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian. 4. Memiliki keterampilan menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas. 5. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian. Menurut Winkel (2004:43) bentuk layanan bimbingan belajar dapat dilakukan dengan program bimbingan belajar yang terencana dan terorganisir dengan baik, meliputi: 1. Pemberian informasi kepada siswa baru di sekolah mengenai tujuan sekolah, isi kurikulum, penyesuaian diri di sekolah, cara-cara belajar dan struktur organisasi sekolah. Semua ini diusahakan dalam orientasi belajar siswa. 2. Memberikan informasi kepada siswa dan tuntunan dalam hal belajar dirumah dan membentuk kelompok-kelompok belajar..

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 27. 3. Memberikan informasi tentang kemungkinan dan kesempatan untuk melanjutkan studi dan tuntutan-tuntutan apa yang harus dipenuhi supaya berhasil. 4. Mengumpulkan data mengenai bakat-bakat dan hasil belajar masingmasing siswa, agar siswa dapat ditolong untuk mengenal dirinya sendiri. Tanpa tersedianya data semacam ini, program bimbingan belajar tidak dapat terlaksana dengan baik. 5. Melakukan wawancara dengan siswa untuk membicarakan kesukarankesukaran dalam belajar, untuk membicarakan pilihan sekolah lanjutan, dan untuk membicarakan kegagalan yang disebabkan karena salah memilih jurusan. Jadi, bentuk layanan bimbingan belajar yang diberikan kepada siswa adalah segala informasi yang menunjang kegiatannya dalam hal belajar mulai dari pengenalan tentang sekolah, pengenalan bakat dan kemampuan diri dalam hal belajar sampai kepada kesulitan belajar yang akan dihadapi..

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 28. BAB III METODE PENELITIAN Padabab ini dipaparkan jenis penelitian, subjek penelitian, metode pengumpulan data,. validitas dan reabilitas kuesioner, dan teknik analisis. produser pengumpulan data. A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskripsi dengan metode observasi dan survey. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, jadi ia juga menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi (Narbuko & Achmad, 2009:44). Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu (Azwar, 2012:7). Menurut Whitney (1960:160), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Menurut Nazir (2005:54), metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat hubungan antarfenomena yang diselidiki. Penelitian deskripsi dengan metode survey dirancang untuk memperoleh gambaran Tingkat Tanggung Jawab Belajar Siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta dalam belajar tahun ajaran 2015/2016.. 28.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 29. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/siswi kelas VIII SMP 13 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016, terdapat 3 kelas yaitu VIII A, VIII C dan VIII D. Peneliti mengambil data dengan menggunakan uji penelitian. Berikut ini adalah jumlah siswa kelas VIII SMP 13 Yogyakarta, antara lain: Tabel 1. Subjek Penelitian Siswa Kelas VIII SMP 13 Tahun ajaran 2015/2016 Yogyakarta Subjek kelas Jumlah Siswa VIIIA. 34. VIII C. 30. VIII D. 28. Total. 92. C. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data ini menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010:199). Kuesioner sering disebut sebagai angket di mana dalam kuesioner tersebut terdapat beberapa macam pertanyaan yang berhubungan erat dengan masalah penelitian yang hendak dipecahkan, disusun, dan disebarkan ke responden untuk memperoleh informasi dilapangan. Kuesioner yang digunakan sesuai dengan konsep dasar mengenai tanggung jawab belajar dan di adaptasi.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 30. menjadi lebih sederhana supaya para siswa kelas VIII SMP 13 Yogyakarta lebih mudah memahami dan mengerti makna setiap pernyataannya. Penyusunan butir-butir kuesioner bertolak dari aspek-aspek tanggung jawab belajar, antara lain: berani menanggung resiko, memiliki kontrol diri, menentukan tujuan dan membuat perencanaan, memilih sikap positif, mandiri, melakukan apa yang menjadi kewajiban, mencapai hasil yang baik, proaktif, tekun, dan reflektif. Untuk program pelaksanaan penelitian, peneliti melaksanakan penelitian di sekolah SMP 13 Yogyakarta, tanggal terlaksana 18-19 juni 2016 pukul 08.00- 12.00 peneliti melakukan proses uji coba kuesioner. Setelah peneliti mendapatkan hasil uji coba yang disesuaikan dengan program SPSS versi 16.0, maka peneliti mendapat hasil validitas dan reliabilitas untuk menjadi pegangan dalam hasil penelitian selanjutnya..

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 31. No 1.. 2.. 3.. 4.. 5.. 6.. Tabel 2. Kisi-kisi Kuisioner Tanggung Jawab Belajar Siswa Kelas VIII SMP 13 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 Aspek Indikator Item Item Unfav Fav Mandiri 1.1 Mampu mengatasi segala 1,2 3,4 hambatan dalam belajar 1.2 Memiliki inisiatif untuk 5,6,7 8,9,10 belajar Tekun 2.1 Serius dalam mengerjakan 11,12 13,14 tugas 2.2 Mau bekerja keras dalam 15,16 17,18 belajar Sikap Positif 3.1 Jujur dalam mengerjakan 19,20 21,22 tugas 3.2 Mampu membantu teman 23,24 25,26 yang kesulitan dalam belajar 3.3 Memiliki keyakinan dalam 27,28 29,30 mencapai nilai maksimal Menentukan 4.1 Mampu menentukan prioritas 31,32 33,34 rencana atau dalam belajar prioritas utama 4.2 Membuat jadwal belajar 35,36 37,38 dalam belajar secara rutin 4.3 Mampu mengutamakan 39,40 41,42 belajar daripada bermain Sikap Proaktif 5.1 Mampu memotivasi diri 43,44 45,46 dalam belajar 5.2 Mampu menyikapi masalah 47,48 49,50 belajar dengan baik Kontrol Diri 6.1 Mampu mengatakan “tidak” 51,52 53,54 dalam hal belajar yang dapat merugikan diri sendiri 6.3 Fokus terhadap tugas yang 55,56 57,58 dikerjakan Jumlah Item 29. 29.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 32. Kuesioner ini menggunakan alternatif jawaban yang mengacu pada prinsip-prinsip Skala Likert yang kemudian dimodifikasi untuk mengukur tingkat tanggung jawab belajar siswa kelas VIII SMP 13 Yogyakarta. Item-item kuesioner terdiri atas dua pernyataan yaitu favorabel dan unfavorabel. Pernyataan favorabel isinya menunjukkan adanya tingkat tanggung jawab belajar sedangkan unfavorabel isinya tidak adanya tingkat tanggung jawab belajar, yang terdiri dari empat alternatif jawaban yaitu Selalu (SL), Sering (SR), Jarang (JR), Tidak Pernah (TP). Penentuan skor untuk jawaban pada item adalah Selalu = 4, Sering = 3, Jarang = 2, dan Tidak Pernah = 1. Subjuk diminta memilih satu dari empat alternatif jawaban yang disediakan pada setiap pernyataan, dengan memberikan tanda centang (√) pada kolom altermatif jawaban. Tabel 3. Norma Skoring Inventori Tanggung Jawab Belajar Alternatif Jawaban Skor Favorabel Skor Unfavorabel Selalu 4 1 Sering 3 2 Jarang 2 3 Tidak Pernah 1 4.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 33. Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Tanggung Jawab Belajar Siswa Kelas VIII SMP 13 Yogyakarta N O 1.. ASPEKASPEK Mandiri. INDIKATOR. ITEM FAVORABLE. 1.. Mampu mengatasi segala hambatan dalam belajar. 1.. Saya mampu mengerjakan PR yang sulit tanpa bantuan orang lain Saya bisa mengunakan waktu belajar di rumah dengan baik. 1.. Saya selalu meringkas pelajaran yang sudah diterangkan guru Saya mengulang kembali pelajaran yang diberikan guru Saya mampu meluangkan waktu lebih banyak untuk mempelajari pelajaran yang saya rasa lebih sulit Saya bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas Saya rajin mengerjakan tugas hingga selesai. 1.. 1.. Saya mampu belajar minimal 2 jam dalam sehari. 1.. 2.. Saya mengerjakan tugas meskipun sulit untuk dikerjakan. 2.. Saya menghindar ketika mendapatkan kesulitan dalam mengerjakan tugas. 1.. Saya berani bertanya ketika saya belum jelas apa yang disampaikan oleh guru. 1.. Saya menyontek saat ulangan. 2. 2.. Saya mengerjakan tugas tepat waktu Saya mampu membantu teman dalam mengerjakan tugas yang sulit. Saya sering meniru tugas dari teman. 1.. Saya tidak mampu menanggapi teman ketika bertanya mengenai tugas. 2.. 2.. Memiliki inisiatif untuk belajar. 1.. 2.. 3.. 2.. Tekun. 1.. Serius dalam mengerjakan tugas. 1. 2.. 2.. 3.. Sikap Positif. 1.. 3.. 3.. Mau bekerja keras dalam belajar. Jujur dalam mengerjakan tugas. Mampu membantu teman yang kesulitan dalam belajar. Memiliki keyakinan dalam mencapai nilai maksimal. UNFAVORABLE. 1.. 2.. 2.. 3.. Saya mudah putus asa dalam mengerjakan soal ulangan yang diberikan guru Saya menggunakan jam belajar hanya untuk sms teman Saya tidak pernah mencicil tugas, ketika tugas datang bertubi-tubi Saya kurang memanfaatkan waktu belajar dengan baik Saya mudah menyerah jika tugas tidak terselesaikan dengan baik. 1.. Saya kurang teliti dalam mengerjakan tugas. 2.. Saya malas untuk mengerjakan tugas melainkan mencontek tugas teman Saya cepat bosan dalam mengerjakan tugas. 2.. Saya membimbing teman yang kesulitan dalam masalah belajar. 2.. Saya tidak ada waktu dalam mengajarkan tugas kepada teman karena adanya keterbatasan waktu. 1.. Saya optimis mendapatkan nilai ulangan lebih dari KKM 7,0. 1.. Saya mudah putus asa ketika hasil tidak sesuai dengan KKM 70.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 34. 2.. 4.. Menentukan rencana atau prioritas utama dalam belajar. 1.. 3.. Saya merasa bangga ketika mendapatkan nilai sesuai KKM 70 Saya selalu mengulang materi pelajaran setiap hari Saya mampu mendengarkan guru disaat guru sedang menerangkan pelajaran. 2.. Saya selalu membuat agenda belajar setiap hari. 1.. Saya tidak memanfaatkan waktu belajar dengan baik. Saya belajar tepat waktu sesuai jadwal 1. Saya tetap belajar meskipun teman mengajak untuk bermain 2. Saya dapat belajar dengan tenang ketika suasana hening daripada ramai 2. Saya memiliki semangat untuk belajar dalam mencapai masa depan.. 2.. Saya tidak memiliki inisiatif dalam belajar Saya tidak belajar melainkan bermain Saya tidak pernah mengerjakan tugas melainkan mencontek tugas teman Saya kurang termotivasi dengan hasil belajar. Mampu menentukan prioritas dalam belajar. 1.. Membuat jadwal belajar secara rutin. 1.. 2.. 2. 3.. 5.. Sikap proaktif. 1.. Mampu mengutamakan belajar daripada bermain. Mampu memotivasi diri dalam belajar. 3.. 3.. Mampu menyikapi masalah belajar dengan baik. 1.. 2.. 6. Kontrol Diri. 1.. 3.. Mampu mengatakan “ tidak” dalam hal belajar yang dapat merugikan diri sendiri. Fokus terhadap tugas yang dikerjakan. Saya mampu termotivasi agar hasil yang menurun menjadi meningkat Saya berani pulang telat ketika saya ingin bertemu dengan guru Saya berani mengakui kesalahan ketika berbuat salah. 1.. Saya mampu menolak ajakan teman disaat jam pelajaran berlangsung. 2.. Saya mampu mengerjakan tugas tanpa meminta bantuan orang lain. 1.. 2.. 1. 2.. 1.. Saya tersinggung ketika teman mendapatkan nilai sesuai KKM 70 Saya malas untuk belajar meskipun tidak ada ulangan Saya memprioritaskan bermain daripada tugas. 2.. Saya merasa enggan untuk membenahi diri. 1.. Saya tidak bertanggungjawab ketika mengcopy paste jawaban teman. 2.. Saya tidak belajar ketika mendapatkan kesempatan untuk ulangan kembali. 1. Saya tidak menolak ajakan teman pergi kekantin pada saat jam pelajaran berlangsung 2.. 1.. Saya mampu menyelesaikan tugas hingga selesai. 1.. 2.. Saya mampu fokus terhadap tugas walaupun kelas sangat ramai. 2.. Saya tidak menyesali perbuatan yang dilakukan selama pelajaran berlangsung Saya tidak bisa mengerjakan tugas disaat kelas ramai Saya kurang memfokuskan diri ketika pelajaran berlangsung.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 35. D. Validitas Kuesioner dan Reabilitas Kuesioner 1. Validitas Kuesioner Validitas dalam pengertian secara umum adalah ketepatan dan kecermatan skala dalam menjalankan fungsi ukurnya (Azwar, 2005:7). Masidijo menjelaskan bahwa validitas adalah taraf sampai dimana suatu alat mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas yang diuji untuk instrumen penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional dengan cara professional judgement (Azwar,. 2004:45).. Dalam. penelitian. ini. instrumen. penelitian. dikonstruksi berdasarkan aspek-aspek yang akan diukur dan selanjutnya dikonsultasikan pada ahli (dosen pembimbing). Kisi-kisi itu terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolok ukur dan nomor butir (item) pertanyaan yang telah dijabarkan dari indikator. Kisi-kisi instrumen itu maka pengujian validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis (Sugiyono, 2010: 182). Teknik uji yang digunakan adalah dengan cara mengkorelasikan skor-skor setiap item yang digunakan terhadap skor-skor aspek melalui pendekatan analisis korelasi Pearson Product Momen. Selanjutnya diuji coba dan dianalisis dengan analisis item. Analisis item dilakukan dengan menghitung korelasi antara tiap-tiap item dengan keseluruhan total item. Penghitungan korelasi item dengan total dilakukan dengan rumus product-moment dengan rumus sebagai berikut..

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 36. ∑ √* ∑. (∑ )(∑ ) (∑. )+* ∑. (∑ ) +. Ket: = Korelasi produk moment = Nilai setiap butir = Nilai dari jumlah butir = Jumlah responden Peneliti menggunakan hasil perhitungan validitas dalam skor item 0,275. Hasil perhitungan tersebut, item-item yang memiliki korelasi item total kurang dari 0,275 maka hasil tidak valid, jika lebih dari 0,275 maka hasil merupakan valid. Berdasarkan hasil data uji coba siswa kelas VIII B menghasilkan hasil data valid dan tidak valid dari beberapa pernyataan yang diisi oleh siswa. Hasil data valid dan tidak valid dapat diketahui pada tabel 5, dibawah ini:.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 37. Tabel 5. Kisi-kisi Tanggung Jawab Belajar Siswa Kelas VIII SMP 13 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 Hasil Uji Coba N o 1.. Aspek Mandiri. Indikator 1.3. 2.. Tekun. 3,4. 5,6,7. 8,9,10. Serius dalam mengerjakan tugas Mau bekerja keras dalam belajar. 11,12. 13,14. 15,16. 17,18. 3.4 Jujur dalam mengerjakan tugas 3.5 Mampu membantu teman yang kesulitan dalam belajar 3.6 Memiliki keyakinan dalam mencapai nilai maksimal 4.4 Mampu menentukan prioritas dalam belajar 4.5 Membuat jadwal belajar secara rutin 4.6 Mampu mengutamakan belajar daripada bermain 5.1 Mampu memotivasi diri dalam belajar 5.2 Mampu menyikapi masalah belajar dengan baik. 19,20. 21,22. 23,24. 25,26. 27,28. 29,30. 31,32. 33,34. 35,36. 37,38. 39,40. 41,42. 43,44. 45,46. 47,48. 49,50. 6.1 Mampu mengatakan “tidak” dalam hal belajar yang dapat merugikan diri sendiri 6.3 fokus terhadap tugas yang dikerjakan Total Item. 51,52. 53,54. 55,56. 57,58. 29. 29. 2.3 2.4. 3.. 4.. 5.. 6.. Sikap Positif. Menentukan rencana atau prioritas utama dalam belajar. Sikap Proaktif. Kontrol Diri. Item Unfav. 1,2. 1.4. Mampu mengatasi segala hambatan dalam belajar Memiliki inisiatif untuk belajar. Item Fav. Item Valid 1,2,3,4,9. Item Tidak Valid 5,6,7,8,10. 13,14,15 16,18. 11,12,17. 20,23,24,27, 28. 19,21,22, 25,26,29,30. 32,33,35, 36,38,39, 40. 31,34,37, 41,42. 44,45,47, 48,49,50. 43,46. 52,54,55, 56. 51,53,57, 58. 32. 26.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 38. Dari hasil valid dan tidak valid dapat disimpulkan bahwa 32 item merupakan data yang valid, sedangkan 26 item merupakan data tidak valid. Maka dari itu peneliti ingin merubah sedikit pernyataan tidak valid agar menjadi data yang valid bila dihitung dalam program SPSS. Data hasil yang diubah antaranya nomer 5,8,17,21,22,41,42,51, dan 53. Hasil dari data uji coba yang diubahakan digunakan sebagai kuesioner penelitian. Peneliti menggunakan kuesioner yang telah diperhitungkan dalam hasil validitas kuisioner uji coba. Peneliti mengubah pernyataan kuesioner dikarenakan pernyataannya susah dipahami oleh siswa, alasannya ketika peneliti melaksanakan proses uji coba penelitian, peneliti merasa beberapa siswa yang kurang jelas akan pernyataan kuesioner, maka dari itu peneliti ingin berubah pernyataan kuesioner supaya pernyataan lebih jelas dipahami oleh siswa. Kuesioner yang akan digunakan sebagai penelitian terdiri dari 41 item yang akan dihitung dalam program spss versi 16.0. 2. Reliabilitas Kuesioner Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2010:173). Penelitian ini menggunakan teknik koefisien AlphaCronbach (α) menguji reliabilitas. Perhitungan koefisien Alpha.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 39. Cronbach dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows versi 16.0. Rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (α) adalah sebagai berikut:. α =2[1-. Sx 2 + Si 2 Sx 2. ]. Keterangan rumus : S12 dan S22. : varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2. Sx2. : varians skor skala. Hasil perhitungan indeks reliabilitas dikonsultasikan dengan kriteria Guilford (Masidjo, 1995: 209). Pada reliabilitas korelasi mengunakan data r= 0,785. Maka, hasil penelitian reliabilitas kuesioner tanggung jawab belajar termasuk dalam kualifikasi sangat tinggi dengan skor 0,922. Tabel 6. Kriteria Guilford No 1 2 3 4 5. Koefisien Korelasi 0,91 – 1,00 0,71 – 0,90 0,41 – 0,70 0,21 – 0,40 Negatif – 0,20. Kualifikasi Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah. E. Teknik Analisis Data 1. Persiapan dan Pelaksanaan a. Mempelajari buku-buku tentang tanggung jawab belajar b. Menyusun instrumen tingkat tanggung jawab belajar dengan mengikuti beberapa langkah yaitu: 1) Menetapkan dan mendefinisikan variabel penelitian.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 40. 2) Mendiskusikan alat angket pada dosen pembimbing 3) Menjabarkan variabel penelitian ke dalam aspek-aspek dan indikator-indikatornya 4) Menyusun item-item pernyataan sesuai dengan aspek dan indikator tanggung jawab belajar yang telah dibuat peneliti 5) Pengujian item kuesioner oleh dosen pembimbing 6) Bertemu dengan Kepala Sekolah dan guru BK SMP 13 Yogyakarta untuk meminta ijin mengadakan uji coba penelitian dan melaksanakan penelitian 7) Melaksanakan uji coba penelitian di SMP 13 Yogyakarta pada kelas VIII B 8) Setelah mendapatkan hasil data uji coba, peneliti mengukur dan menelaah data kuesioner untuk dijadikan data kuesioner penelitian supaya mendapatkan hasil penelitian yang riil 9) Pengumpulan data empirik terhadap validitas dan reliabilitas instrumen Tahap Pengumpulan Data di SMP 13 Yogyakarta, peneliti melakukan tahap uji coba kuesioner tanggung jawab belajar tanggal 18-19 Juni 2016 sebelum acara buka puasa, tetapi pada proses uji coba peneliti melakukan penelitian dengan cara tidak efektif dikarenakan siswa tidak tentu hadir dalam acara buka bersama sehingga peneliti hanya mendapatkan 29 siswa dari 34 siswa, subjek uji coba kelas VIII B. Penelitian dilaksanakan pada tanggal.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 41. 18-19 agustus 2016, subjek yang diteliti adalah siswa kelas VIII A, C, dan D SMP 13 Yogyakarta yang berjumlah 92 siswa. 2. Tahap Analisis Data Sugiyono (2011:207) mengatakan bahwa analisis data merupakan kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Berikut langkah-langkah teknik analisis data yang ditempuh dalam penelitian ini: a. Menentukan skor pengolahan data Penentuan skor pada item kuesioner dilakukan dengan cara memberikan nilai dari angka 1 sampai 4 berdasarkan norma skoring yang berlaku, selanjutnya memasukkannya ke dalam tabulasi data dan menghitung total jumlah skor subjek serta jumlah skor item. Tahap selanjutnya adalah menganalisis data secara statistik menggunakan program aplikasi SPSS versi 16.0. b. Menentukan kategori pada tingkat tanggung jawab belajar siswa. Pengkategorian tingkat tanggung jawab belajar siswa SMP 13 Yogyakarta disusun berdasarkan model distribusi normal. Tujuan kategorisasi ini adalah menempatkan individu ke dalam kelompokkelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 42. berdasarkan atribut yang diukur (Azwar, 2009). Kontinum jenjang pada penelitian ini adalah dari sangat rendah sampai dengan sangat tinggi. Norma kategorisasi disusun berdasarkan pada norma kategorisasi yang disusun oleh Azwar (2009) yang mengelompokkan tingkat tanggung jawab belajar siswa SMP 13 Yogyakarta ke dalam lima kategori: sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi dengan norma kategorisasi sebagai berikut: Tabel 7. Norma Kategorisasi Tanggung Jawab Belajar Norma/Kriteria Skor Kategori X≤ µ -1,5σ Sangat Rendah µ - 1,5 σ <X≤ µ -0,5 σ Rendah µ -0,5 σ <X≤ µ +0,5 σ Sedang µ +0,5 σ <X≤ µ +1,5 σ Tinggi µ +1,5 σ <X Sangat Tinggi Keterangan: Skor maksimum teoritik Skor minimum teoritik Standar deviasi (σ / sd) µ (mea[n teoritik). : Skor tertinggi yang diperoleh subjek Penelitian berdasarkan perhitungan skala : Skor terendah yang diperoleh subjek Penelitian menurut perhitungan skala : Luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran : Rata-rata teoritis skor maksimum dan minimum. c. Membuat tabulasi data dan menghitung skor total dari masing–masing item kuesioner dan skor rata–rata butir dengan menggunakan mirosoft office excel d. Menghitung uji koefisien validitas instrumen tingkat tanggung jawab belajar siswa kelas VIII SMP 13 Yogyakarta dengan menggunakan rumus Product Moment dari Pearson melalui program komputer SPSS 16,0.

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 43. e. Menghitung koefisien realibilitas instrumen tingkat tanggung jawab belajar siswa kelas VIII SMP 13 Yogyakarta dengan menggunakan teknik pendekatan koefisien Alpha Cronbach f. Menentukan usulan topik-topik bimbingan belajar. Usulan topik-topik bimbingan belajar disusun berdasarkan tanggung jawab belajar yang sesuai untuk siswa kelas VIII SMP 13 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016..

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 44. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisi uraian hasil penelitian dan pembahasan tentang jawaban dari pertanyaan pada rumusan masalah. Penyajian hasil penelitian dilanjutkan dengan pembahasan dan usulan topik-topik bimbingan. A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tingkat Tanggung Jawab Belajar Kategorisasi skor subjek penelitian dilakukan dengan tujuan untuk memetakan tinggi rendahnya tanggung jawab belajar subjek penelitian. Norma kategorisasinya adalah sebagai berikut : X maksimum teoritik. : 4 x 41 = 164. X minimum teoritik. : 1 x 41 = 41. Luas jarak. : 164 – 41 = 123. Standar Deviasi (σ/sd). : 123 : 6 = 20,5 dibulatkan menjadi 21. Mean teoritik (µ). : ( 164+41):2= 102,5 dibulatkan menjadi 105. Setelah dilakukan perhitungan diketahui bahwa tingkat tanggung jawab belajar siswa kelas VIII SMP 13 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 adalah seperti yang disajikan pada tabel 8.. 44.

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 45. Tabel 8 Tingkat Tanggung Jawab pada Belajar Siswa Kelas VIII SMP 13 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 Norma/Kriteria Skor Jumlah % Kategori Skor Subyek µ + 1,5 σ < X µ + 0,5 σ < X ≤ µ + 1,5 σ µ - 0,5 σ < X ≤ µ + 0,5 σ µ - 1,5 σ < X ≤ µ 0,5 σ X ≤ µ - 1,5 σ. >138 137– 117. 8 37. 9% 40%. Sangat Tinggi Tinggi. 116 – 96. 37. 40%. Sedang. 95 – 75. 10. 11%. Rendah. ≤ 74. -. -. Sangat Rendah. Kategorisasi tanggung jawab belajar jika digambarkan dalam diagram dapat dilihat dibawah ini :. Kategorisasi Tingkat Tanggung Jawab Belajar 11%. 40%. 40%. sangat tinggi. 9%. tinggi. sedang. rendah. Tabel dan gambar diagram menerangkan bahwa: a. Ada 8 siswa (9%) yang memiliki tingkat tanggung jawab belajar yang sangat tinggi. Artinya yaitu, bahwa 8 siswa (9%) sudah memiliki tanggung jawab dalam belajar yang sangat baik..

(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 46. b. Ada 37 siswa (40%) yang memiliki tingkat tanggung jawab belajar yang tinggi. Artinya yaitu, bahwa 37 siswa (40%) sudah memiliki tanggung jawab belajar yang baik. c. Ada 37 siswa (40%) yang memiliki tingkat tanggung jawab belajar yang sedang. Artinya yaitu, bahwa 37 siswa (40 %) yang cukup baik dalam tanggung jawab belajar. d. Ada 10 siswa (11%) yang memiliki tingkat tanggung jawab belajar yang rendah. Artinya yaitu, bahwa 10 Siswa yang memiliki tanggung jawab belajar rendah. e. Tidak ada siswa (0 %) yang memiliki tingkat tanggung jawab belajar yang sangat rendah. Artinya yaitu, bahwa tidak ada siswa yang sangat kurang tanggung jawab dalam belajarnya. 2. Analisis Capaian Item Tingkat Tanggung Jawab Belajar Kategorisasi. item. kuesioner. penelitian. dilakukan. berdasarkan penghitungan (dengan jumlah subjek 92) sebagai berikut : X maksimum teoritik. : 4 x 92 = 368. X minimum teoritik. : 1 x 92 = 92. Luas jarak. : 368 – 92 = 276. Standar deviasi (σ/sd). : 276 : 6 = 46. Mean teoritik (µ). : (368+92) : 2 = 230.

(64) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 47. Setelah dilakukan perhitungan, diketahui bahwa tingkat tanggung jawab belajar siswa kelas VIII SMP 13 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 adalah seperti disajikan pada tabel 9. Tabel 9. Penggolongan Item Tingkat Tanggung Jawab Siswa kelas VIII SMP 13 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 Berdasarkan Tinggi Rendahnya Skor Norma/Kriteria Skor. Skor. Jumlah Item. %. Kategori. Nomor Item. µ + 1,5 σ < X. >300. 4. 10%. 4,15,30,34. 47%. Sangat Tinggi Tinggi. µ + 0,5 σ < X ≤ 299µ + 1,5 σ 254. 19. µ - 0,5 σ < X ≤ µ 253+ 0,5 σ 208. 18. 44%. Sedang. 1,2,5,8,10, 11,12,14,17 18,23,24,26,32 36,37,39,41. µ - 1,5 σ < X ≤ µ 207- 0,5 σ 162 X ≤ µ - 1,5 σ ≤ 161. -. -. Rendah. -. -. -. Sangat Rendah. -. 3,6,7,9,13,16 19,20,21,22,25 27,28,29,31,33 35,38,40. Dari tabel 9 tampak bahwa item-item tanggung jawab belajar siswa kelas VIII SMP 13 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 sebagai berikut: a. Terdapat 4 item atau (10%) skor item yang menunjukkan tanggung jawab belajarnya sangat tinggi. b. Terdapat 19 item atau (47%) skor item yang menunjukkan tanggung jawab belajarnya tinggi. c. Terdapat 18 item atau (44%) skor item yang menunjukkan tanggung jawab belajarnya sedang..

Gambar

Grafik 1 : Grafik Kategorisasi Subjek Tanggung Jawab Belajar ............   45  Grafik 2 : Grafik Kategorisasi Item Tanggung Jawab Belajar ...............

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Bagaimana anggota dewan komisaris mempertahankan independensi terhadap tanggungjawab dan wewenang yang diberikan oleh perusahaan, dan bagaimana pula komite audit

membuat aplikasi dalam Android adalah Adobe Flash dengan. bahasa pemrograman Actionscript

[r]

[r]

Diklat Fungsional Penjenjangan Pranata Komputer adalah diklat yang diwajibkan bagi PNS yang akan memangku Jabatan Fungsional Pranata Komputer pada jenjang tertentu, kecuali

Karena fitur keamanan yang ada pada standar 802.11 tidak menyediakan integritas pesan yang kuat, bentuk lain dari serangan aktif yang membobol integritas sistem sangat

--- Menimbang, bahwa berdasarkan uraian-uraian Memori Banding yang diajukan oleh pihak Tergugat / Pembanding, telah dapat disimpulkan bahwa dengan sering terjadi

Merupakan pajak penghasilan dalam tahun berjalan yang dipungut oleh bendahara pemerintah baik pusat maupun swasta berkenaan dengan pembayaran atas penyerahan