GEJALA USUS PADA
GEJALA USUS PADA ANAK DENGAN
ANAK DENGAN MALFORMASI
MALFORMASI
ANOREKTAL:
ANOREKTAL:
PEMANTA PEMANTAUAN DARI PERSPEKTIF UAN DARI PERSPEKTIF USIA DAN JENIS KELAMINUSIA DAN JENIS KELAMIN
Pernilla Stenstrom, Christina Clemenston Kockum, Ragnhild
Pernilla Stenstrom, Christina Clemenston Kockum, Ragnhild Emblem, Einar ArnbjornsEmblem, Einar Arnbjornsson,son, Kristin Bjornland
Kristin Bjornland
ABSTRAK ABSTRAK
Latar
Latar belakang belakang : : konkondisdisi i akhakhir ir anaanak k dendengan gan malmalformformasi asi anoanorekrektal tal berberkaikaitantan dengan jenis kelamin sampai sekarang sangat jarang dilaporkan, meskipun hal ini dengan jenis kelamin sampai sekarang sangat jarang dilaporkan, meskipun hal ini pada dasarna cukup penting dalam hal pera!atan medis dan konseling ang akan pada dasarna cukup penting dalam hal pera!atan medis dan konseling ang akan
diberikan pada orang tua" diberikan pada orang tua"
Metode
Metode: studi ini dilakukan dengan memantau anak dengan malformasi anorektal: studi ini dilakukan dengan memantau anak dengan malformasi anorektal antara tahun #$$% sampai &''% serta dirujuk ke dua pusat institusi kesehatan di antara tahun #$$% sampai &''% serta dirujuk ke dua pusat institusi kesehatan di dua negara berbeda" Selanjutna, dilakukan pemantauan fungsi usus pada (' anak dua negara berbeda" Selanjutna, dilakukan pemantauan fungsi usus pada (' anak perempuan dan )# anak laki*laki dengan n
perempuan dan )# anak laki*laki dengan nilai median usia % tahun"ilai median usia % tahun"
Hasil
Hasil : diantara pasien dengan fistula perineal, inkontinensia dilaporkan terjadi: diantara pasien dengan fistula perineal, inkontinensia dilaporkan terjadi pada
pada +& +& !anita !anita dan dan #' #' pria pria -p -p . . '"''(/ '"''(/ sementara sementara konstipasi konstipasi dilaporkandilaporkan terjadi pada 0& !anita dan 1( pria -p 2 '"''#/" 3idak terdapat gejala usus terjadi pada 0& !anita dan 1( pria -p 2 '"''#/" 3idak terdapat gejala usus ang berbeda antara !anita dengan fistula perineal maupun 4estibular -p 5 '"1 ang berbeda antara !anita dengan fistula perineal maupun 4estibular -p 5 '"1 untu
untuk k masingmasing*masin*masing g gejalagejala/"6alfo/"6alformasi rmasi sakrum dikatakan sakrum dikatakan berkaiberkaitan tan dengdenganan inkontinensia hana pada pria dengan fistula rektourethra" Konstipasi pada pria inkontinensia hana pada pria dengan fistula rektourethra" Konstipasi pada pria dilapo
dilaporkan berbeda berdasarkrkan berbeda berdasarkan kelompok usia an kelompok usia tertenttertentu: (%u: (% versusversus &0 -p . &0 -p . '"'#1/" gejala usus dilaporkan tidak mengalami perubahan seiring dengan usia '"'#1/" gejala usus dilaporkan tidak mengalami perubahan seiring dengan usia pada pasien !anita"
pada pasien !anita"
Kesimpulan:
Kesimpulan: perbedaan perbedaan jenis jenis kelamin kelamin perlu perlu dipertimbangkan dipertimbangkan dalam dalam menilaimenilai prognosis
prognosis anak anak dengan dengan malformasi malformasi anorektal" anorektal" Pria Pria dengan dengan fistula fistula perineal perineal lebihlebih kurang mengalami inkontinensia serta konstipasi jika dibandingkan dengan !anita kurang mengalami inkontinensia serta konstipasi jika dibandingkan dengan !anita den
dengan gan fistfistula ula perperineineal" al" SelSelain ain ituitu, , !an!anita ita dendengan gan fistfistula ula 4es4estibtibulaular r maumaupupunn perineal dilaporkan memiliki prognosis ang sama"
perineal dilaporkan memiliki prognosis ang sama"
Prognosis kontrol fungsi usus pada bai baru lahir dengan malformasi Prognosis kontrol fungsi usus pada bai baru lahir dengan malformasi ano
anorektrektal al mermerupaupakan kan hal hal anang g penpentinting g baibaik k untuntuk uk dikdiketahetahui ui oleoleh h oraorang ng tuatua maupun dalam merencanakan pera!atan medis selanjutna pada anak" 7ungsi maupun dalam merencanakan pera!atan medis selanjutna pada anak" 7ungsi
usu
usus s padpada a anaanak k dendengan gan malmalformformasi asi anoanorekrektal tal anang g menmenjalajalani ni proprosedusedur r plaplastisti anorektal sagital posterior -PSARP/ 8#9 telah dideskripsikan dengan berbagai cara anorektal sagital posterior -PSARP/ 8#9 telah dideskripsikan dengan berbagai cara mel
melalualui i klaklasifisifikaskasi i sertserta a sissistem tem pempemantaantauan uan anang g berberbedbeda a 8&98&9" " PerPerbedbedaan aan iniini kem
kemudiudian an menmenuliulitkatkam m untuntuk uk memmemberberikan ikan laplaporaoran n menmengengenai ai konkondisi disi akhakhir ir se
sebebenanarnrna a dadari ri papasisien en sesetetelalah h memenjnjalalanani i prprososededur ur PSPSARARP P dadan n ununtutuk k membandingkan hasil pada populasi pasien ang berbeda"leh karena itu, sistem membandingkan hasil pada populasi pasien ang berbeda"leh karena itu, sistem klasifikasi Krickenbeck mengenai subkelompok malformasi anorektal dan hasil klasifikasi Krickenbeck mengenai subkelompok malformasi anorektal dan hasil postoperatif kemudian disusun pada tahun &
postoperatif kemudian disusun pada tahun &''( 819"6etode klasifikasi subtipe dan''( 819"6etode klasifikasi subtipe dan kondisi akhir anak dengan malformasi anorektal telah digunakan pada beberapa kondisi akhir anak dengan malformasi anorektal telah digunakan pada beberapa laporan terbaru 8+*#'9, dimana metode ini dapat memfasilitasi prediksi kondisi laporan terbaru 8+*#'9, dimana metode ini dapat memfasilitasi prediksi kondisi akhir pasien dan perbandingan antara kelompok ang ada" Sejauh ini, subtipe akhir pasien dan perbandingan antara kelompok ang ada" Sejauh ini, subtipe malformasi anorektal ang berdasarkan atas klasifikasi Krickenberg telah menjadi malformasi anorektal ang berdasarkan atas klasifikasi Krickenberg telah menjadi fak
faktor tor anang g palpaling ing penpentinting g daldalam am memmemprepredikdiksi si konkondisdisi i akhakhir ir paspasien ien setesetelahlah prosedur
prosedur PSARP untuk PSARP untuk satu satu anak anak 8+,0,),$,#'9" 8+,0,),$,#'9" Selain Selain itu, itu, tidak tidak terdapat terdapat satupunsatupun laporan ang telah menganalisis keterkaitan antara kondisi akhir pasien dengan laporan ang telah menganalisis keterkaitan antara kondisi akhir pasien dengan jenis kelamin"
jenis kelamin"
1. TUJUAN 1. TUJUAN
3ujuan utama dari studi ini adalah untuk mendeskripsikam fungsi usus 3ujuan utama dari studi ini adalah untuk mendeskripsikam fungsi usus berdasarkan sistem pemantauan Krickenberg secara terpisah untuk pria dan !anita berdasarkan sistem pemantauan Krickenberg secara terpisah untuk pria dan !anita usia +*#& tahun dengan malformasi anorektal" 3ujuan selanjutna adalah untuk usia +*#& tahun dengan malformasi anorektal" 3ujuan selanjutna adalah untuk menge
menge4aluas4aluasi i apakah inkontinapakah inkontinensia ensia al4i al4i dan dan konstkonstipasi ipasi cukucukup p jarang didapatkajarang didapatkann pada kelompuk usia lanjut"
2. BAHAN DAN METODE
2.1. Anak dengan malformasi anorektal
Studi ini mencakup semua bai ang baru lahir dengan malformasi anorektal ang dirujuk ke pusat bedah pediatri tersier di dua negara selama periode masing*masing dari bulan ;anuari #$$% dan ;anuari &''' sampai bulan <esember tahun &''%" Populasi ang memenuhi sarat di kedua negara memiliki kondisi sosioekonomi ang sama dengan program pelaanan kesehatan gratis untuk penduduk setempat" 3erdapat dua orang ahli bedah ang selalu dilaporkan melaksanakan prosedur operasi, dan setidakna salah satu dari mereka telah pernah melakukan prosedur bedah kolorektal pediatri"Secara total, terdapat enam ahli bedah kolorektal pediatri ang dilaporkan bertanggungja!ab untuk prosedur operatif ang tercakup dalam studi ini"
Sampel ang ada terus dipantau dan hasilna kemudian didapatkan pada saat pasien berusia antara + dan #& tahun"Pasien ang dieksklusi dari studi ini adalah pasien ang datang dengan stenosis anal, atresia rektal, dan kloaka" Selain itu, kriteria eksklusi juga mencakup pasien ang menjalani operasi pada institusi lain dan ang menjalani migrasi" Pada akhirna, kelompok studi kemudian terdiri atas masing*masing 0' dan )) anak untuk kedua institusi"#1) anak ang ada mencakup (0 anak perempuan dan %# anak laki*laki ang memenuhi kriteria inkluasi" Anak dengan malformasi anorektal kemudian di subkelompokkan berdasarkan klasifikasi Krickenbeck ang diajukan oleh konferensi internasional perkembangan standarisasi penanganan malformasi anorektal pada tahun &''(
819"
2.2. Metode operatif dan pemantauan
Kedua pusat studi beroperasi berdasarkan prosedur PSARP ang dideskripsikan oleh dr" Pena 8#9" Kompleks spinkter anal didefinisikan sebagai elektrostimulasi dan mobilisasi rektum ang ditempatkan pada pusat studi kompleks spinkter"Kolostomi pengalihan digunakan untuk laki*laki dengan fistula
rektouriner atau pada pasien tanpa fistula, dan untuk beberapa !anita dengan fistula 4estibular dan pasien tanpa fistula"
=nsisi kulit dilakukan dalam pola Y-V-plast pada dua !anita dan tiga laki* laki" <ua laki*laki lain dengan fistula perineal dioperasi dengan metode !ut ba!k dimana pusat studi kanal anal dicapai dengan insisi melalui fistula tanpa membagi spinkter, diikuti dengan dilatasi fistula"
Semua anak dinilai dengan menggunakan anastesi umum sekitar dua minggu setelah operasi dilakukan, dan program dilatasi dimulai jika perlu" 6aoritas anak dilaporkan menjalani diltasi reguler"
Anak kemudian dinilai untuk mencari adana anomali ang berkaitan, baik dengan >*ra maupun ?S@ sakrum, sementara traktus urinarius dinilai dengan menggunakan ?S@ maupun sistouretrografi kosong";ika terdapat tanda* tanda adana tambatan kord atau neurogeni! bladder , maka 6R= danatau pemeriksaan urodinamik perlu dilakukan"Selain itu, ekokardiografi jantung juga
dapat dilakukan secara rutin"
Tabel 1.
Klasifikasi internasional Krickenbeck postoperatif untuk malformasi anorektal #" @erakan usus 4olunteer
"asa desakan# kapasitas untuk verbalisasi# mena$an gerakan usus.
a3idak &" <iare <erajat # <erajat & <erajat 1 3idak
Kadang -#*& kaliminggu/
Setiap hari, tanpa gangguan sosial
Konstan, dengan gangguan sosial 1" Konstipasi
<erajat #
3idak
<erajat &
<erajat 1
6embutuhkan laksatif
Resisten terhadpa laksatif dan diet
2.%. Metode
Studi ini merupakan studi pemantauan klinis ang bersifat deskriptif dan komparatif" Studi ini menilai beberapa 4ariabel termasuk subtipe malformasi anorektal, dan gejala serta malformasi penerta ang didapatkan dari pemantauan tahunan reguler dari pasien"Registrasi gejala usus mencakup registrasi konsekuen pada rekam medis dan database prospektif dengan menggunakan skema pemantauan Krickenbeck postoperatif 819 -3abel #/"Seperti ang dibahas pada artikel a!al, kondisi akhir dinilai sebelum penanganan dimulai"=nkontinensia berat didefinisikan sebagai klasifikasi Krickenbeck tingkat & dan 1"
2.&. 'ertimbangan statistik
?ji e>act Kruskal*allis digunakan untuk menilai tingkatan dan generalisasi uji e>act 7ischer digunakan untuk dikotomi hasil akhir antara semua kelompok studi";ika terdapat perbedaan statistik, hasilna kemudian dianalisis dengan uji post hoc tingkatan bersama untuk tingkatan gejala atau dengan rele4ansi & la!an & uji e>act 7isher ketika membandingkan gejala*gejala biner"Dilai p didapatkan antara 2'"1 dan 5'"''#"nilai p 2'"''( dikategorikan
signifikan" Semua komputasi statistik dilakukan oleh ahli statistik dengan menggunakan program komputer R 4ersi #"#("& 8##9"Perbandingan multipel kemudian disesuaikan menggunakan prosedur angka pengenalan palsu"
2.(. 'ertimbangan etis
Studi ini telah disetujui oleh komite etik penelitian regional -nomor registrasi &'#'+$/ untuk satu institusi, sementara persetujuan untuk institusi lain juga telah didapatkan dara persetujuan untuk institusi lain juga telah didapatkan dari badan institusi rumah sakit" <ata ditampilkan sedemikian rupa hingga tidak memungkinkan untuk dilakukanna identifikasi pasien manapun"
Gambar 1.3abel ang memberikan ilustrasi jumlah anak dengan malformasi anorektal ang masuk kriteria inklusi dan ang dieksklusi"
3. HASIL
3erdapat 0 anak perempuan dan #' anak laki*laki ang kemudian dieksklusi dari studi ini -@ambar #/" Selanjutna, kelompok studi pada akhirna terdiri atas #&# anak, dimana (' diantarana berjenis kelamin perempuan dan )# berjenis kelamin laki*laki ang berada pada median usia % tahun -+*#&/ -@ambar
#/" <istribusi antara subkelompok malformasi anorektal ang berbeda berdasarkan klasifikasi Krickenbek, berdasarkan jenis kelamin, dan juga usia ditampilkan pada 3abel &" <istribusi subtipe malformasi anorektal pada kelompok usia muda dan usia lanjut tidak memperlihatkan adana perbedaan ang signifikan -p 5 '"1/ untuk subkelompok terbesar manapun -3abel &/"
Tabel 2.;umlah -n/ dan persen -/ anak dengan malformasi anorektal serta distribusi pada kelompok usia masing*ma
Klasifikasi Krickenbeck untuk subtipe malformasi anorektal ang diteliti pada studi ini
anita n (' Pria n )# Seluruh !anita Seluruh pria +) tahun n &# %#& tahun n &$ +) tahun n &+
7istula perineal !anita &+ #' #+
7istula4estibular && $ #1
anitatanpafistula 1 # &
7istula4aginal # # '
7istulaperinealpria 1& ##
7istula rektourethra
-7istula prostatik dan rekto*bulbar/
&$ ##
7istularekto4esikular 1 '
Priatanpafistula ) &
<istribusi subtipe malformasi anorektal ang berbeda pada kedua kelompok usia pada kedua jenis kelamin didapatkan kelompok, ?ji probabilitas e>act 7isher, & gagal/"
Tabel 3.
;umlah -n/ dan -/ dari anomali berkaitan pada studi kohor ang melibatkan #&# anak dengan malformasi anorektal
6alformasi, anomali, dan disabilitas ang berkaitan
3otal !anita anita dengan fistula perineal anita dengan fistula 4estibular anita dengan fistula 4aginalis anita tanpa fistula 3otal pria Pria denga fistula perinea
D (' &+ && # 1 )# 1&
3idak terdapat malformasi maupun disabilitas penerta &1 -+0/ #0 -0)/ ) -1&/ ' ' && -1#/ #( -+)/ Sindrom, disabilitas neurologis % -#0/ & -%/ & -$/ # 1 -#''/ ( -)/ & -0/ 6alformasi sacrum #+ -&%/ + -#)/ #' -+(/ ' ' #0 -&1/ 1 -$/ 6alformasi jantung #& -&+/ + -#)/ ( -&1/ # & -0)/ #' -#+/ # -1/ Anomali traktur urinarius, refluks 4esikourethra, kandung
kemih neurogenik
&' -+'/ + -#)/ #1 -0'/ # & &) -1%/ % -&(/
6alformasi lain -genitalia, hipospadia, kolohoma, anomali telinga, anomali bibir dan palatum, atresia esofagus, fistula trakeoesofageal, malformasi skeletal/
## + 0 ' # #% #&
Tabel .
7rekuensi gerakan usus ang disadari -rasa mendesak, kemampuan untuk 4erbalisasi dan menahan/ pada #&# anak dengan malforma
@erakan usus 4olunter 3otal !anita anita dengan fistula perineal anita dengan fistula 4estibular anita dengan fsitula 4aginalis anita tanpa fistula 3otal pria Pria dengan fistula perineal Pria den rektoure
n (' &+ && # 1 )# 1& &$ es 1( -)'/ #$ -)$/ #0 -)1/ ' ' +# -(%/ &$ -$#/ #' -1+/
Do #( -1'/ ( -&#/ 0 -&)/ # 1 1' -+&/ 1 -$/ #$ -00/
Analisa statistik: Perbandingan frekuensi gerakan usus 4olunter antara: a/ kelompok total pria dan !anita -p . '"#%0+/
b/ !anita dengan fistula perineal dan populasi !anita sisana -p . '"&&+/ c/ pria dengan fistula perineal dan populasi pria sisana -p 2 '"'''#/"
Analisis statistik jenis kelamin mengenai subtipe malformasi anorektal ditampilkan pada @ambar 1" F?ji probabilitas e>act 7isher, dua gagal"
<ari total prosedur operasi berulang ang dilakukan pada 1 anak berjenis kelamin perempuan dan & anak berjenis kelamin laki*laki, semua dilaporkan mengalami fistula perineal"
Kondisi akhir anak ang mengalami fistula perineal dan menjalani prosedur pembedahan dengan *G*plasti -& berjenis kelamin perempuan dan 1 berjenis kelamin laki*laki/ serta prosedur !ut ba!k -& anak berjenis kelamin laki* laki/ dilaporkan memberikan hasil ang cukup memuaskan secara statistik jika dibandingkan pada anak ang menjalani prosedur PSARP" Selain itu, tidak terdapat perbedaan statistik ang ditemukan antara kelompok ang mengalami pergerakan usus ang disadari -p 5 '"1/, inkontinensia al4i -5 '"1/ ataupun konstipasi -5 '"1/ -uji probabilitas 7ischer e>act, dua gagal/"leh karena itu, semua pasien dengan fistula perineal kemudian dianalisis"
Dilai frekuensi dari kasus ang berkaitan dengan anomali pada masing* masing jenis kelamin dan subtipe malformasi anorektal ditampilkan pada 3abel 1"
%.1. 'ergerakan usus ang disadari
Pergerakan usus ang disadari dilaporkan menjapai ekui4alensi statistik pada !anita -)'/ dan pria -(%/" <iantara keseluruhan anak ang mengalami
fistula perineal, )$ diantara total !anita dan $# diantara total pria dilaporkan mengalami pergerakan usus ang disadari" Sekitar )( dari !anita dengan fistula 4estibular dilaporkan mengalami pergerakan usus ang disadari, namun hana 11 diantara sampel pria ang dilaporkan mengalami fistula rektourethra -3abel +/" 7rekuensi hilangna gerakan usus ang disadari dilaporkan sama untuk !anita dengan fistula perineal dan !anita dengan fistula 4estibular, sementara kasus pergerakan usus ang disadari ini dilaporkan lebih banak ang hilang pada pasien pria ang mengalami fistula rektourethra dibandingkan pada pasien dengan
Gambar 2.Hilangna gerakan usus 4olunter pada anak dengan malformasi anorektal" Perbandingan spesifik jenis kelamin antara fistula perineal dengan sisa subtipe ang malformasi anorektal lain dengan inter4al kepercaaan $(" n . jumlah"
Hilangna pergerakan usus ang disadari dilaporkan tidak berbeda antara kelompok usia ang tinggi maupun ang rendah baik pada pria maupun pada !anita -@ambar 1/"
%.2. )nkontinensia
7rekuensi inkontinensia al4i dilaporkan sama baik pada anak berjenis kelamin perempuan -+%/ maupun pada anak berjenis kelamin laki*laki -+&/" Anak berjenis kelamin perempuan dengan fustula perineal memberikan frekuensi inkontinensia ang lebih tinggi -+&/ dibandingkan anak berjenis kelamin laki* laki dengan fistula perineal -#'/ dan sama halna pada anak berjenis kelamin perempuan dengan fistula 4estibular -('/" Anak berjenis kelamin laki*laki dengan fistula perineal dilaporkan memiliki angka inkontinensia ang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan anak berjenis kelamin laki*laki dengan subtipe malformasi anorektal lainna -3abel (/"
Gambar 3.Hilangna gerakan usus 4olunter pada anak dengan malformasi anorektal di kelompok usia +*) dan %*#& tahun" Perbandingan antara kelompok usia untuk !anita dan pria dengan semua subtipe malformasi anorektal dengan inter4al kepercaaan $(" n . jumlah
Ketika membandingkan semua tingkatan -#*1/ dari inkontinensia pada anak berjenis kelamin perempuan, maka tidak didapatkan adana perbedaan signifikan dalam hal tingkatan inkontinensia jika dibandingkan antara fistula perineal dan 4estibular -p 5 '"1, Kruskal*allis dengan uji post hoc untuk
tingkatan data/"Selain itu, kasus inkontinensia berat -Krickenbeck tingkat & dan 1/ dilaporkan seimbang pada anak berjenis kelamin perempuan baik dengan fistula perineal maupun 4estibular -@ambar +/"
Perbandingan dari semua tingkatan -'*1/ inkontinensia pada anak berjenis kelamin laki*laki memperlihatkan bah!a anak dengan fistula perineal memiliki profil tingkatan dengan inkontinensia ang lebih kurang jika dibandingkan dengan subtipe malformasi anorektal lain -p 2 '"''#, Kruskal*allis dengan uji post hoc untuk tingkatan data/" Sejalan dengan hal tersebut, kasus inkontinensia berat dilaporkan jauh lebih banak pada subkelompok dengan fistula urethrorektal dan
pasien tanpa fistula sama sekali, jika dibandingkan dengan anak berjenis kelamin laki*laki dengan fistula perineal -@ambar +/"
<iantara anak dengan fistula perineal, kasus inkontinensia berat dilaporkan jauh lebih sering pada anak berjenis kelamin perempuan dibandingkan dengan
anak berjenis kelamin laki*laki -@ambar +/"
Tabel !.=nkontinensia al4i dengan tingkatan ang berbeda berdasarkan pemantauan Krickenbeck pada #&# anak dengan malformasi
=nkontinensia al4i 3otal !anita anita dengan fistula perineal anita dengan fistula 4estibular anita dengan fsitula 4aginalis anita tanpa fistula 3otal pria Pria dengan fistula perineal
D (' &+ && # 1 )# 1&
3idak &0 -(&/ #+ -(%/ ## -('/ ' # -11/ +# -(%/ &$ -$'/ a &+ -+%/ #' -+&/ ## -('/ # & -0)/ 1' -+&/ 1 -#'/ 3ingkat # -kadang #*& kaliminggu/ #1 -&0/ 0 -&(/ 0 -&)/ # ' % -##/ & -0/ 3ingkat & -setiap hari, tidak
terdapat permasalahan sosial/ +-%/ &-%/ #-(/ ' # +-0/ #-1/ 3ingkat 1 -konstan, permasalahan
sosial/ )-#+/ &-%/ +-#%/ ' # #%-&(/ '
Analisis statistik: membandingkan inkontinensia al4i -atidak/ antara: a/ total kelompok !anita dan total kelompok pria -p 5 '"1/
b/ !anita dnegan fistula perineal dan !anita lainna dengan fistula 4estibular -p masing*masing '"&%& dan 5'"1/" c/ pria dengan fistula perineal dan pria lainna dengan fistula rektourethra -p2'"'''# dan 5'"'''#/"
Gambar .=nkontinensia berat berdasarkan klasifikasi Krickenbeck derajat & dan 1 pada anak dengan malformasi anorektal -AR6/"Perbandingan antara fistula perineal dengan subtipe malformasi lainna dengan inter4al kepercaaan $(" D . jumlah"
Pre4alensi inkontinensia berat dilaporkan tidak berbeda antara kelompok usia muda dengan kelompok usia lanjut, baik pada anak berjenis kelamin laki*laki maupun perempuan ang datang dengan malformasi anorektal -@ambar (/"
Gambar !.=nkontinensia berat berdasarkan klasifikasi Krickenbeck derajat & dan 1 pada kelompok usia masing*masing +*) dan %*#& tahun" Perbandingan antara kelompok usia untuk !anita dan pria dengan semua subtipe malformasi anorektal dengan inter4al keprcaaan $(" n . jumlah"
Tabel ".
3ingkatan berbeda dari konstipasi berdasarkan pemantauan Krickence4k pada #&# anak dengan malformasi anorektal, n . jumlah
-Konstipasi 3otal !anita anita dengan fistula perineal anita dengan fistula 4estibular anita dengan fsitula 4aginalis anita tanpa fistula 3otal pria Pria d fist peri D (' &+ && # 1 )# 1
3idakada #$-1%/ $-1%/ #'-+(/ ' ' +0-0(/ &+
-<erajat#-diet/ 1-0/ &-%/ #-(/ ' ' +-(/ 1
-<erajat &-laksatif/ &# -+&/ ## -+0/ ) -1&/ # & -0)/ #+ -&'/ +-# <erajat 1 -diet atau laksatif belum cukup/ ) -#+/ & -%/ + -#%/ ' # -11/ ) -#'/ #
-Analisis statistik: membandingkan frekuensi konstipasi -atidak/ antara:
a/ total kelompok !anita dan total kelompok pria masng*masing dengan malformasi anorektal -p . '"''(/ b/ !anita dnegan fistula perineal dan !anita lainna -p 5'"1/"
c/ pria dengan fistula perineal dan pria lainna -p. '"#10/"
Analisis statistik berkaitan dengan jenis kelamin terhadap subtipe malformasi anorektal ditampilkan pada @ambar %" uji probabilitas 7isher, dua ga
Tabel #.
Korelasi antara gejala dan malformasi sakrum pada !anita ang mengalamina
Klasifikasi Krickenberck
anita dengan fistula perineal -n &+/ 6alformasi sakrum
Dilai pa
3idak -n &'/ a -n +/ 3idak -Gera$a% &'&' 'a(ar es #) -%(/ & -('/ p . '"#)$ $
- Do 1 -#(/ & -('/ 1
-I%$)%*+%e%'+a al,+ Do #1 -0(/ # -&(/ p . '"&)& %
-es )-1(/ 1-)(/ +
-Kadang @rade# ( # #
Setiap hari, tanpa permasalahan social @rade & # # Konstan, dengan permasalahan social @rade 1 # #
K)%'*+-a'+ Do $ -+(/ ' p . '"&($ 0
-es ##-((/ +-#''/ 0
-<ietterkontrol @rade# & ' #
Iaksatif @rade& % 1
<iet maupun laksatif masih belum cukup @rade 1 # # #
Gambar ".7rekuensi derajat konstipasi -derajat # sampai 1/ berdasarkan kriteria Krickenbeck pada anak dengan malformasi anorektal" Perbandingan antara fistula perineal dengan subtile malformasi anorektal lainna berdasarkan jenis kelamin, dengan inter4al kepercaaan $(, n . jumlah"
%.%. Konstipasi
7rekuensi konstipasi -atidak/ dilaporkan jauh lebih tinggi secara statistik pada anak berjenis kelamin perempuan -0&/ dibandingkan dengan anak berjenis
kelamin laki*laki -1(/" 7rekuensi ang ada dilaporkan tidak berbeda antara anak dengan fsitula perineal dan subtipe lain dari malformasi anorektal ang ada, baik pada anak berjenis kelamin perempuan maupun laki*laki -3abel 0/" ?ntuk anak dengan fistula perineal, konstipasi dilaporkan lebih sering pada anak berjenis kelamin perempuan dibandingkan pada anak berjenis kelamin laki*laki" 7rekuensi konstipasi dilaporkan sama untuk anak berjenis kelamin perempuan baik dengan fistula perineal maupun dengan fistula 4estibular -@ambar 0/"
3ingkatkan dari derajat konstipasi ang berbeda -tingkatan Krickenbeck '* 1/ dilaporkan tidak berbeda antara subtipe fistula perineal dengan subtipe lainna
untuk kedua jenis kelamin -p 5 '"1 uji post hoc Kruskal*allis untuk tingkatan data/" Pre4alensi konstipasi tingkat 1 -tidak dapat ditangani dengan diet maupun laksatif/ dilaporkan tidak berbeda antara anak berjenis kelamin laki*laki dan anak berjenis kelamin perempuan ang datang dengan fistula perineal -p 5 '"1, uji post
hoc 7isher e>act/ atau antara anak dengan fistula perineal maupun subkelompok lain pada masing*masing jenis kelamin -p 5 '"1 pada masing*masing perbandingan, uji post hoc 7isher e>act/"
7rekuensi konstipasi dilaporkan tidak berbeda secara signifikan antara kelompok anak berjenis kelamin perempuan dengan malformasi anorektal baik usia muda maupun usia lanjutan" Bagaimanapun, diantara anak berjenis kelamin laki*laki, konstipasi dilaporkan lebih jarang ditemukan pada kelompok usia lanjutan jika dibandingkan dengan usia ang lebih muda -@ambar )/"
Gambar #.7rekuensi derajat konstipasi -derajat #*1/ berdasarkan klasifikasi Krickenbeck pada kelompok usia +*) dan %*#& tahun untuk anak dengan semua jenis
malformasi anorektal" Perbandingan antara kelompok usia dan jenis kelamin, dengan inter4al kepercaaan $(" n . jumlah
%.&. Malformasi sakrum ang berkaitan dengan ge*ala usus
7rekuensi malformasi sakrum dilaporkan tidak berbeda baik pada anak berjenis kelamin perempuan -&%/ maupun anak berjenis kelamin laki*laki
-&1/, antara perempuan -#)/ dan laki*laki -$/ ang datang dengan fistula perineal maupun antara perempuan dengan fistula 4estibular -+(/ dan laki*laki
dengan fistula rektourethral -1#/ -@ambar %/"
Gambar .7rekuensi -/ malformasi sakrum pada subkelompok malformasi anorektal berbeda" n . jumlah" Analisis statistik dengan perbandingan dari malformasi sakrum antara: a/ total kelompok pria dan !anita -p . '"))&/F" b/ pria dan !anita dengan fistula perineal -p . '"0%0/F" c/ !anita dengan fistula perineal dan fsitula 4estibular -p . '"'1(/F" d/ pria dengan fistula perineal dan fistula rektourethra -p . '"'(&/F" d/ !anita dengan fistula 4estibular dan pria dengan fistula rektourethra -p . '"1%+/F" Fuji probabilitas e>act 7isher, dua gagal"
3abel ) dan % memperlihatkan korelasi antara gejala*gejala usus dengan malformasi sakrum pada subkelompok jenis kelamin tertentu ang berkaitan dengan malformasi anorektal" Satu*satuna korelasi positif ang ditemukan adalah bah!a laki*laki dengan fistula rektourethral dan malformasi sakral penerta dilaporkan memiliki gerakan usus sadar ang jauh lebih sedikit -#''/ dan frekuensi inkontinensia al4i ang lebih tinggi jika dibandingkan dengan
mereka ang tidak memiliki malformasi sakrum -angka kejadian masing*masing #'' dan ((/"
%.(. 'emba$asan
Penemuan ang paling penting dan baru pada studi ini adalah bah!a perempuan dengan fistula perineal tampakna akan memberikan prognosis ang
kurang baik jika dibandingkan dengan laki*laki dengan malformasi ang sama" Pada populasi pasien ini, !anita dengan fistula perineal akan memberikan prognosis ang sama dnegan pada kasus fistula 4estibular" Sebagai konsekuensina, jenis kelamin dari anak dengan fistula perineal tampakna bertindak sebagai faktor ang harus dipertimbangkan dalam menilai prognosis
dari fungsi usus postoperatif"
Sumber ang ada saat ini masih sangat kurang dalam memberikan analisa prognosis ang berkaitan dengan jenis kelamin setelah prosedur PSARP untuk
fistula perineal"7istula parineal dimasukkan ke dalam satu kelompok campuran jenis kelamin, sama seperti pada klasifikasi Krickenbeck 819" Berbeda dengan
studi saat ini, tidak terdapat studi berkaitan dengan sistem Krickenbeck 8+,),09 ang telah menge4aluasi !anita dan pria dengan fistula perineal secara terpisah" Sejauh ini, belum terdapat laporan berkaitan dengan jenis kelamin ang telah dibahas sebelumna"
Anomali sakrum pada beberapa studi telah dikaitkan dengan kualitas prognosis fungsi usus pada pasien dengan malformasi anorektal 8#&,#19" Selain itu, malformasi sakrum pada studi ini tidak berkorelasi dengan prognosis pada !anita dengan subtipe malformasi anorektal, total kelompok perempuanlaki*laki dengan malformasi anorektal atau fistula perineal" Pre4alensi dari sindrom ini juga sama dengan pre4alensi fistula perineal pada kedua jenis kelamin" leh karena itu, perbedaan jenis kelamin pada prognosis fungsional dari kasus fistula perineal tidak dapat secara serta merta diartikan terjadi akibat malformasi sakrum
Spekulasi alasan terjadina perbedaan prognosis akibat jenis kelamin dikatakan cukup sulit"Secara anatomis, tidak terdapat adana perbedaan dalam hal malformasi anorektal" 3eknik operasi pada beberapa institusi akan berbeda bergantung dari jenis kelamin, dimana hal ini biasana terjadi akibat diseksi terbatas dari rektum ang dilakukan pada pasien perempuan karena ketakutan akan terjadina perforasi 4agina, dimana hal ini dapat berujung pada rektoplasti ang tidak sempurna" Alasan spekulatif lain untuk perbedaan jenis kelamin dalam hal gejala ang terjadi pada usus adalah bah!a malformasi anorektal dikatakan jarang dibahas secara terbuka dengan !anita pada keluargana 8#+9" Sebagai konsekuensina, penanganan pada usus terkadang dapat memberikan efek negatif jangka panjang terhadap pengontrolan fungsi usus 8#(9"Studi selanjutna
kemudian dibutuhkan untuk menilai perbedaan jenis kelamin dalam rangka mengkonfirmasi ataupun menentang penemuan ang ada saat ini"
6engingat tidak terdapat studi sebelumna ang memisahkan antara sampel pria dan sampel !anita dengan fistula perineal, maka bukan tidak mungkin untuk membuat perbandingan mengenai hasil akhir ang sama untuk fistula perineal apda !anita dan fistula 4estibular" Studi saat ini memperlihatkan bah!a frekuensi dari malformasi ang menertai serta malformasi sakrum dikatakan lebih tinggi pada !anita dengan fistula 4estibular jika dibandingkan pada !anita dengan fistula perineal" Berdasarkan hal tersebut, dan mengingat
gambaran anatomis ang ada seharusna dapat membedakan subtipe ang ada, maka prognosis ang berkaitan dengan inkontinensia dan konstipasi dikatakan sama pada sampel tersebut" 6engingat jumlah pasien pada beberapa subkelompok adalah cukup kecil, maka studi selanjutna dibutuhkan untuk menilai prognosis ang berkaitan dengan jenis kelamin"
3anpa memisahkan fistula perineal antara pria dan !anita, terdapat beberapa studi ang telah dipublikasi lebih dini mengenai prognosis pasien setelah menjalani prosedur PSARP dimana sistem pemantauan Krickenbeck postoperatif telah digunakan"Salah satu studi ang dimaksud adalah studi multisenter 8+9 dan terdapat juga beberapa studi dengan institusi tunggal dengan hasil ang cukup
dapat diperbandingkan 8),$,09" <istribusi ang sama dari subtipe malformasi anorektal seperti pada studi ini ditemukan pada dua laporan tersebut 8+,)9" Bagaimanapun, fistula subtipe rektobulbar dan rekto prostatik perlu disatukan menjadi Jfistula rektourethral pada studi saat ini mengingat subtipe Krickenbeck tidak digunakan pada a!al periode studi, dan interpretasi retrospektif dikatakan tidak cukup bernilai"
Hasil dari studi ini memperlihatkan memperlihatkan prognosis ang lebih buruk jika dibandingkan dengan hasil dari studi pada institusi tunggal 8),09 namun sejalan dengan hasil dari studi multisenter 8+9" =nkontinensia berat -Krickenbeck tingkat & dan 1/ dilaporkan sebesar &+ pada studi ini dan sekitar 1' pada studi multisenter" 7rekuensi dari konstipasi berat -Krickenbeck tingkat 1/ dilaporkan sama baik pada studi ini maupun pada studi multisenter dengan angka masing* masing #( dan #& 8+9" Selanjutna, hasil ang lebih buruk bahkan didapatkan pada fungsi pergerakan usus 4olunter di studi ini, dimana 1) tidak
memperlihatkan adana kontrol fungsi usus 4olunter jika dibandingkan dengan &+ pada studi multisenter 8+9" Sebalikna, hasil ang lebih baik dilaporkan pada studi ini jika dibandingkan dengan studi multisenter 8+9 mengenai tidak adana inkontinensia dan tidak adana konstipasi"Persamaan dan perbedaan ang ada dapat menjadi benar atau bahkan merefleksikan adana kesulitan dalam interpretasi prognosis berdasarkan pemantauan Krickenbeck dan definisi pencemaran dan inkontinensia"Selain itu, hasil ang ada juga dapat merefleksikan bah!a ja!aban pada studi ini hana didasarkan pada faktor keluarga dan tidak berdasarkan hasil pemeriksaan objektif dari konstipasi seperti pada studi
multisenter ang ada 8+9"
E4aluasi kondisi akhir untuk kelompok kecil pria dengan fistula rekto4esikular dan !anita dengan fistula 4agina atau tanpa fistula sama sekali dikatakan cukup sulit karena kurangna sampel untuk menarik kesimpulan"
usia $ tahun, sementara semua pasien dilaporkan memiliki pergerakan usus ang 4olunter dan utamana mengalami konstipasi ringan 8#0,#)9" 6engingat perbedaan jad!al pemantauan ang ada, maka akan cukup sulit untuk melakukan perbandingan terutama mengenai tingkat keparahan gejala" Salah satu alasan dibalik perbedaan ang ada kemungkinan akibat usia pria pada kedua studi ang juga berbeda" Sebagai hasil dari studi ang ada saat ini, konstipasi dikatakan menjadi lebih jarang seiring dengan pertambahan usia dari pria ang mengalami malformasi anorektal"
Salah satu faktor ang dapat menjadi perancu pada studi ini adalah fistula perineal ang dioperasi dengan prosedur !ut-ba!k dan Y-V-plast" Bagaimanapun, perbandingan kondisi akhir pasien tidak memperlihatkan adana perbedaan
statistik pada kedua jenis kelamin"
7ungsi usus ang dilaporkan pada pasien dengan malformasi anorektal di studi ini diperbandingkan dengan gejala usus ang dilaporkan pada populasi 7innish anak normal berusia +*#& tahun ang dinilai oleh skala Rintala 8#%9"6engingat e4aluasi ang ada berbeda dengan ang didapatkan pada skema pemantauan Krickenbeck, maka perbandingan se4eritas gejala kemudian harus
dipertimbangkan denganhati*hati"Pada studi ini, inkontinensia al4i dilaporkan terjadi pada +%+& dari seluruh !anitapria dengan malformasi anorektal dan inkontinensia berat pada 101)"Pada populasi normal, +1 dilaporkan mengalami inkontinensia namun hana # ang memiliki keluhan ang berat"leh karena itu, anak dengan malformasi anorektal akan mengalami inkontinensia ang jauh lebih berat dibandingkan dengan anak ang sehat" Selain itu, konstipasi dilaporkan lebih sering pada pasien dibandingkan pada populasi normal" ## dari anak ang sehat dilaporkan mengalami konstipasi jika dibandingkan dengan 0& !anita dan 1( pria dengan malformasi anorektal pada studi ini" Pre4alensi konstipasi terendah ditemukan pada pria dengan fistula perineal -&(/, namun kondisi ini masih dua kali lipat jika dibandingkan dengan populasi normal"Konstipasi ringan pada anak terkadang dapat dipertimbangkan sebagai kondisi ang normal, dimana hal ini cukup penting ketika memulai
penanganan pada usus untuk pasien malformasi anorektal"3ujuan dari penanganan sebaikna ditujukan hana untuk mencapai kontinensia sosial 8#$9"
Tabel
Korelasi antara malformasi sakrum dan gejalana pada )# pria dengan malformasi anorektal"
Klasifikasi Krickenberck
7istula perineal pria n 1& 7istula rektourethra n &$ 7istula re n 6alformasi sakrum Dilai pa
6alformasi sakrum Dilai pa
6alform 3idak n &$ a n 1 3idak n &' a n $ 3idak n # Gera$a% &'&' 'a(ar a &0 -$'/ 1 -#''/ 5'"1 #' -('/ ' .'"'## '
3idak 1 -#'/ ' #' -('/ $
-#''/
#
I%$)%*+%e%'+a al,+ 3idak &0 -$'/ 1 -#''/ 5'"1 $ -+(/ ' .'"'&) #
a 1-#'/ ' ##-((/ $
-#''/
'
Kadang <erajat# & ' 1 ' '
Setiap hari, tanpa permasalahan social <erajat & # ' ' # '
Konstan, dengan permasalahan social <erajat 1 ' ' % % '
K)%'*+-a'+ 3idak &# -)&/ 1 -#''/ 5'"1 ## -((/ 0-0)/ 5'"1 #
a %-&%/ ' $-+(/ 1-11/ '
<ietterkontrol <erajat# 1 ' # ' '
Iaksatif <erajat& + ' ( # '
<iet maupun laksatif masih belum cukup <erajat 1 # ' 1 & ' ;umlah pria dengan fistula rekto4esika adalah terlalu kecil untuk dilakukan analisa perbandingan statistik" D . jumlah -/" a?ji proba
3ujuan sekunder dari studi ini adalah untuk memetakan jika gejala usus ang ada berbeda antara kelompok usia lebih muda dan kelompok usia lanjutan" Perbaikan gejala usus untuk anak dengan malformasi anorektal juga telah dinatakan 8&'9 dan terlihat pada beberapa pasien di studi pemantauan longitudinal sampai usia #( tahun 8#'9" Hasil dari studi ini tidak memperlihatkan angka inkontinensia ang kurang pada kelompuk usia lanjutan ataupun angka konstipasi ang kurang pada !anita dengan malformasi anorektal dan usia lebih tua" Bagaimanapun, usia tertua ang dilaporkan pada studi ini adalah #& tahun, dan masih diharapkan adana perbaikan pada masa remaja 8#+9"
Studi ini memiliki beberapa keterbatasan, diantarana adalah bah!a studi ini bukan merupakan studi longitudinal dan semua subtipe malformasi anorektal digabung ke dalam satu kategori"leh karena itu, penarikan kesimpulan perlu dilakukan dengan sangat hati*hati dalam hal perkembangan gejala pada subtipe malformasi anorektal ang berbeda"
Sebagai kesimpulan, hasil dari studi ini memperlihatkan bah!a gejala usus pada anak dengan malformasi anorektal bergantung baik pada jenis kelamin maupun subtipe malformasi anorektal" Pria dan !anita ang datang dengan fistula perineal sebaikna tidak diharapkan untuk memiliki prognosis ang sama, sementara !anita dengan fistula perineal dan 4estibular memiliki prognosis ang sama"
DAFTAR PUSTAKA
8#9 Pena A, <e4ries PA" Posterior sagittal anorectoplast: important technicalconsiderations and ne! applications" ; Pediatr Surg #$%&L#):)$0 %##"
8&9 chi 3, kaMaki 3, 6iano @, et al" A comparison of clinical protocols for assessing postoperati4e fecal continence in anorectal malformation" Pediatr Surg =nt &'#&L&%:#+"
819 Holschneider A, Hutson ;, Pena A, et al" Preliminar report on the =nternational Conference for the <e4elopment of Standards for the 3reatment of Anorectal 6alformations" ; Pediatr Surg &''(L+':#(�"
8+9 Schmiedeke E, N!ink D, Sch!arMer D, et al" ?ne>pected results of a nation!ide, treatment*independent assessment of fecal incontinence in patients !ith anorectal anomalies" Pediatr Surg =nt &'#&L&%:%&(1'"
8(9 England R;, arren SI, BeMuidenhout I, et al" Iaparoscopic repair of anorectal malformations at the Red Cross ar 6emorial ChildrenOs Hospital: taking stock" ; Pediatr Surg &'#&L+):(0()'"
809 Hassett S, Snell S, Hughes*3homas A, et al" #'*ear outcome of children born !ith anorectal malformation, treated b posterior sagittal anorectoplast, assessed according to the Krickenbeck classification" ; Pediatr Surg &''$L++: 1$$+'1"
8)9 Senel E, Akbiik 7, Ataurt H, et al" ?rological problems or fecal continence during long*term follo!*up of patients !ith anorectal malformation" Pediatr Surg =nt &'#'L&0:0%1$"
8%9 6aerMheuser S, Schmidt <, 6au H, et al" Prospecti4e e4aluation of comorbidit and pschosocial need in children and adolescents !ith anorectal malformation" Part one: paediatric surgical e4aluation and treatment of defecating disorder" Pediatr Surg =nt &''$L&(:%%$$1"
8$9 ong KK, u , Chan =H, et al" E4aluation of defecati4e function ( ears or longer after laparoscopic*assisted pull*through for imperforate anus" ; Pediatr Surg &'##L+0:&1#1("
8#'9 Borg HC, Holmdahl @, @usta4sson K, et al" Iongitudinal stud of bo!el function in children !ith anorectal malformations" ; Pediatr Surg &'#1L+%:($)0'0"
8#&9 Bischoff A, Ie4itt 6A, Pena A" ?pdate on the management of anorectal malformations" Pediatr Surg =nt &'#1L&$:%$$$'+"
8#19 6acedo 6, 6artins ;I, 7reitas 7ilho I@" Sacral ratio and fecal continence in children !ith anorectal malformations" B;? =nt &''+L$+:%$1+"
8#+9 Stenstrom P, Kockum CC, Bener <K, et al" Adolescents !ith anorectal malformation: phsical outcome, se>ual health and Qualit of life" =nt ; Adolesc 6ed Health &'#1:###"
8#(9 Ie4itt 6A, Kant A, Pena A" 3he morbidit of constipation in patients !ith anorectal malformations" ; Pediatr Surg &'#'L+(:#&&%11"
8#09 Pakarinen 6P, Koi4usalo A, Iindahl H, et al" Prospecti4e controlled long* term follo!*up for functional outcome after anoplast in bos !ith perineal fistula" ; Pediatr @astroenterol Dutr &'')L++:+10$"
8#)9 Pakarinen 6, Rintala R" 6anagement and outcome of lo! anorectal malformations" Pediatr Surg =nt &'#'L&0:#'()01"
8#%9 Krklund K, Koi4usalo A, Rintala R;, et al" E4aluation of bo!el function and fecal continence in ($+ 7innish indi4iduals aged + to &0 ears" <is Colon Rectum &'#&L((:0)#0"
8#$9 Pena A" Anorectal malformations" Semin Pediatr Surg #$$(L+:1(+)"
8&'9 Rintala R;, Pakarinen 6P" =mperforate anus: long* and short*term outcome" Semin Pediatr Surg &''%L#):)$%$"