• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Asuhan Kebidanan pada Neonatus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Manajemen Asuhan Kebidanan pada Neonatus"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA

BAYI BARU LAHIR/NEONATUS BAYI BARU LAHIR/NEONATUS

I.

I. PENGKAJIAN DATAPENGKAJIAN DATA  Mengumpulkan

 Mengumpulkan semua semua data data dasar dasar untuk untuk menggambarkan menggambarkan keadaan keadaan pasien. pasien. JikaJika  pasien

 pasien perlu perlu dikonsultasikan dikonsultasikan ke ke para para dokter dokter dalam dalam manajemen manajemen kolaborasi kolaborasi bidan bidan akanakan melakukan konsultasi.

melakukan konsultasi.

( Sutjiati dwi handajani, MMkes, 2002 ; h.5 ( Sutjiati dwi handajani, MMkes, 2002 ; h.5 ).).

Tanggal

Tanggal : : 3 3 Juni Juni 20132013

Jam

Jam : : 08:00 08:00 WIBWIB

Oleh

Oleh : : Bidan Bidan JagoanJagoan

Tempat

Tempat : : BPMBPM

A.

A. DATA SUBYEKTIFDATA SUBYEKTIF  Mengembangkan

 Mengembangkan hubungan hubungan antar antar personal personal yang yang efektif efektif dengan dengan pasien/klien pasien/klien , , lebihlebih memperhatikan hal - hal yang menjadi keluhan utama pasien dan yang mencemaskan, memperhatikan hal - hal yang menjadi keluhan utama pasien dan yang mencemaskan, berupaya mendapatkan fakta/data yang bermakna dalam kaitan dengan masalah pasien. berupaya mendapatkan fakta/data yang bermakna dalam kaitan dengan masalah pasien.

( Mufdlilah.S.Pd dkk, 2012 , h; 112 ) ( Mufdlilah.S.Pd dkk, 2012 , h; 112 )

1.

1. IdentitasIdentitas a.

a. Bayi/ anakBayi/ anak  Nama

 Nama : Rezafara W.: Rezafara W. Umur

Umur : : 6 6 harihari Tgl/jam

Tgl/jam lahir lahir : : 27 27 Mei Mei 20132013 Jenis Kelamin : Laki-laki Jenis Kelamin : Laki-laki Anak

Anak Ke Ke : : 11 Jumlah

Jumlah saudara saudara kandung kandung : : 00

 R/ untuk membedakan d

 R/ untuk membedakan data dari satu bayi dengan baata dari satu bayi dengan bayi yang lain, memberikan asuhayi yang lain, memberikan asuhann  secara tepat sesuai dengan usianya da

 secara tepat sesuai dengan usianya dan menghindari terjadinya resiko yang mungkn menghindari terjadinya resiko yang mungkinin muncul.

(2)

 b. Orang Tua

 Nama Ibu : Farisa Arta Umur : 25 tahun

Suku Bangsa : Jawa, Indonesia Agama : Islam

Pendidikan : S1

Pekerjaan : Fotografer majalah Penghasilan : 5 juta/bulan

Alamat : Jl. Dharmahusada Selatan No. 26, Surabaya

 Nama Ayah : Reza W. Umur : 25 tahun

Suku Bangsa : Sunda, Indonesia Agama : Islam

Pendidikan : S3

Pekerjaan : Sutradara Penghasilan : 10 juta/bulan

Alamat : Jl. Dharmahusada Selatan No. 26, Surabaya  R/ sebagai sumber anamnesa, pengambil keputusan

2. Anamnesis

Pembicaraan yang terarah yang umumnya dilakukan pada pertemuan tatap muka.  Dalam wawancara yang penting diperhatikan adalah data yang ditanyakan diarahkanke data yang relafan.( Mufdlilah, S.Pd dkk, 2012 , h; 112 )

Datang dari bayi, namun disampaikan oleh ibu atau keluarga yang membawanya.

(auto anamnesa).

 kunjungan ke : pertama

 alasan kunjungan : ibu mengatakan bayi baru lahir 6 hari yang lalu

 keluhan utama : bayi menyusu kurang kuat.

(3)

3. Riwayat Antenatal

 Antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin  selama kehamilan. ( Sarwono , 2012 , h; 278 )

Penyakit/ Infeksi saat hamil : tidak ada

Upaya untuk Mengatasi : tidak ada

Tempat dan Frekuensi ANC : BPM Bidan Jagoan, setiap 2 kali seminggu

Imunisasi yang diperoleh : TT

Imunisasi Interval/ jarak suntikan Lama perlindungan

TT 1 Saat kunjungan ANC

 pertama

-TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun

TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun

TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun

TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun/seumur hidup

( Maya Astuti, SST , 2002 , h; 85 )

Frekuensi imunisasi yang diperoleh : 1x

Obat / jamu yang diminum selama hamil : tidak ada, hanya Fe dari ibu bidan Kebiasaan ibu selama hamil : makan makanan asam dan pedas

 R/ mengantisipasi bilamana kondisi buruk ibu saat hamil muncul atau berdampak  pada bayi.

4. Riwayat persalinan

Tempat dan tanggal kelahiran : BPM Bidan jagoan, 27 Mei 1994 pukul 01.00 wib

Penolong : 2

Jenis persalinan : normal Lama persalinan : 12 jam Jenis kelamin : laki-laki

Berat badan : 3000 gr

(4)

Komplikasi saat persalinan : tidak ada Masa gestasi : 39 minggu lebih 3 hari

 Nilai Apgar : menit ke -1 adalah 7, menit ke-5 adalah 8 Resusitasi :

Dilakukan penghisapan lendir Segera di susukan ke ibu

 R/ mengetahui kondisi bayi saat dia lahir yang memungkinkan adanya resiko atau  penanganan khusus.

5. Riwayat pasca persalinan

Apakah bayi mendapatkan IMD ? Apakah bayi bernapas ?

Apakah bayi memerlukan resusitasi ? Apakah bayi bergerak normal ?

Penilaian nilai Apgar :

Defekasi 1 kali, berkemih 2 kali

(5)

Waktu Tanda O 1 2 Jumlah Menit ke I A : Appearance color (warna kulit) P : Pulse (frekuensi  jantung) G : Grimace (reaksi terhadap rangsangan) A : Activity (tonus otot) R : Respiration (usaha nafas) ( )biru/pucat ( ) tidak ada ( ) tidak ada ( ) lumpuh ( ) tak  bereaksi ( ) tubuh kemerahan, ekstrimitas  biru

(√ ) < 100

(√) gerakan

sedikit ( ) Ekstrmts flexy sedikit

(√ ) lemah,

tak teratur

(√

) seluruh tubuh kemerahan (

) ˃ 100

( ) menangis kuat,  batuk/bersin

(√) gerakan

aktif ( ) menangis kuat 7 Menit ke 5 A: Appearance color (warna kulit) P: Pulse (frekuensi  jantung) G : Grimace (reaksi terhadap rangsangan) A : Activity (tonus otot) R : Respiration ( )biru/pucat ( ) tidak ada ( ) tidak ada ( ) lumpuh ( ) tubuh kemerahan, ekstrimitas  biru

(√ ) < 100

(√ ) gerakan

sedikit

(√ ) seluruh

tubuh kemerahan (

) ˃ 100

( ) menangis kuat,  batuk/bersin 8

(6)

Tabel Nilai APGAR Bayi Baru Lahir Tanda 0 1 2 Appearance ( warna kul it ) Blue (seluruh tubuh  biru/pucat)

Body pink, limbs Blue (tubuh kemerahan, ekstremitas biru) All pink (seluruh tubuh kemerahan ) Pulse ( denyut jantun g ) Absent ( tidak ada ) < 100 >100 Grimace (refleks)  None (tidak bereaksi) Grimace (sedikit gerakan) Cry (reaksi melawan, menangis) Actif ity (tonus

otot) Limp (lumpuh) Some flexion of limbs (Ekstermitas sedikit fleksi) Active Movement, limbs Well Flexed

(gerakan aktif, ekstermitas fleksi

dengan baik) Respir atory Ef for t

(usaha ber naf as)

 None (tidak ada)

Slow, irregular (lambat, tidak

teratur)

Good, Strong Cry (menangis kuat)

Sumber : Matondang dkk, 2000 dalam hidayat (2005)

6. Riwayat Kesehatan

o Riwayat kesehatan Ibu o Riwayat kesehatan bayi o Riwayat kesehatan keluarga

 R/ untuk mengetahui kelainan bawaan dan mengantisipasi resiko penurunannya  pada bayi.

7. Riwayat psikososial-budaya

Bagaimana perasaan Ibu tentang kelahiran ini? (usaha nafas) ( ) tak  bereaksi ( ) Ekstrmts flexy sedikit ( ) lemah, tak teratur

(√) gerakan

aktif

(√) menangis

kuat

(7)

Bagaimana sikap keluarga dengan adanya keluarga baru ?

Ritual / kebiasaan adat apa sajakah yang sudah dilakukan pada bayi ?

 R/ mengetahui bagaimana penerimaan bayi oleh ibu dan keluarga, perlakuan keluarga terhadap bayi mulai daripemenuhan kebutuhan gizi hingga kehidupan bayi

B. DATA OBJEKTIF

I. Pemeriksaan Umum

 Pemeriksaan dilakukan dengan memakai instrumen/alat pengukur. Tujuannya untuk memastikan batas dimensi angka, irama, kuantitas. ( Mufdlillah, S.Pd., 2012, h ; 112 )

a. Keadaan Umum : tampak lemah

b. TTV :

Suhu : 37 0 C

 Menilai keseimbangan suhu tubuh serta membantu menentukandiagnosis dini  suatu penyakit .( musrifatul Uliyah dkk, 2006 , h ; 160 )

Pernapasan : 38 x/mnt

Untuk menilai frekuensi pernapasan, irama , kedalaman, dan tipe atau pola  pernapasan.( musrifatul Uliyah dkk, 2006 , h ; 159 )

HR : 110 x/mnt

 R/ mengetahui status kesehatan bayi secara umum II. Pemeriksaan Fisik

Untuk mengenal atau menemukan kelainan yang berhubungan dengan kehamilan,persalinan, dan kelahiran .(Marmi SST dkk, 2012 , h: 45)

Tujuan :

Untuk mendeteksi kelainan

 – 

 kelainan.

Untuk mendeteksisegera kelainan dan dapat di jelaskan pada keluarga. (Marmi SST dkk, 2012 , h: 46)

 Kepala : keadaan kulit kepala bersih, warna rambut hitam, lebat dan tidak

mudah rontok, tidak ada kelainan seperti chepal hematoma, caput seccudeneum, anansepalus + hidrosefalus.

 Muka : tidak pucat, tidak ada oedema, tidak ada lanugo

(8)

 Hidung : tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada polip, tidak ada secret  Telinga : simetris, tidak ada serumen

 Mulut : simetris, lembab dan kemerahan, gusi merah muda, mukosa

mulut lembab, tidak stomatitis.

 Leher : tidak ada pembesaran kel. Tyroid dan limfe, tidak ada bendungan

vena jugularis

 Aksila : tidak ada pembesaran kelenjar limfe

 Dada : simetris, tidak ada tarikan intercostalis & tidak ada ronchi, tidak ada

wheezing, tidak ada nyeri tekan, tidak ada tumor / benjolan

 Abdomen : tidak ada distensi abdomen, tidak ada hepatomegali, cardiomegali,

megacolon , tidak ada nyeri tekan, tidak ada kembung

 Punggung : tulang belakang normal, tidak ada spina bifidia  Genetalia : tidak ada varises dan oedema

 Anus : tidak ada atresia ani

 Ekstremitas atas & bawah : simetris, tidak ada oedema, jari-jari lengkap

III. Antropometri

Berat badan : 3.250 gr

 Berat badan normal 2500-3500 gr. Berat badan yang kurang dari 2500 gr disebut  premature sedangkan berat badan yang lebih dari 3500 gr disebut macrosomia.(  Musrifatul Uliyah dkk, 2006 , h: 150)

Panjang Badan : 50 cm

 Panjang badan normal adalah 45-50 cm.( Musrifatul Uliyah dkk, 2006 , h: 150)

Lingkar dada : 32 cm

 Lingkar dada normal adalah 30

 – 

 33 cm.( Musrifatul Uliyah dkk, 2006 , h: 150)

Lingkar kepala : 35 cm

 Lingkar kepala normal adalah 33

 – 

 35 cm. .( Musrifatul Uliyah dkk, 2006 , h: 150)

Lingkar lengan atas : 11 cm

 R/ mengetahui status gizi bayi

IV. Refleks

 Refleks moro : Bisa, dapat diketahui saat dikagetkan dengan menepuk

(9)

 Refleks rooting : Bisa, dapat dilihat saat menyentuh pipi bayi, maka bayi akan

menoleh

 Refleks graphs/plantar : Bisa, dapat diketahui saat tangan disentuhkan pada tangan

 bayi dengan sendirinya bayi akan menggenggam

 Refleks walking : Tidak bisa

 Refleks sucking : Bisa, dapat dilihat saat bayi menyusu pada ibunya  Refleks tonic neck : Tidak ada

 R/ mengetahui fungsi sistem tubuh berkerja dengan baik atau tidak

II. DIAGNOSIS DAN MASALAH

 Pada langkah ini di lakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data - data yang dikumpulkan.  Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga di temukan masalah atau

diagnosa yang spesifik. (Mufdlilah , S.Pd, dkk , 2012 , h; 112 )

A. Diagnosis

 Diagnosis kebidanan adalah diagnosis yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standart nomenklatur diagnosis kebidanan, antara lain : 1. Diakui dan telah disahkan oleh profesi.

2. Berhubungan langsung dengan praktik kebidanan. 3. Memiliki ciri khas kebidanan.

4. Di dukung oleh clinical judgement dalam prakte k kebidanan. 5. Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan.

( Hj. Salmah, S.Kp, dkk ,2002 , h;158 )

 Bayi Ny. Farisa arta

 Usia 6 hari dengan menyusu kurang kuat

 Dataa subjektif :

Ibu mengatakan bayi baru lahir tanggal 27 mei 1994 pukul 01.00 wib

(10)

 Data objektif :

Keadaan umum: tampak lemah

TTV: Suhu : 37 0 C Pernapasan : 38 x/mnt HR : 110 x/mnt Antropometri Berat badan : 3.250 gr Panjang Badan : 50 cm Lingkar lengan atas : 11 cm Lingkar dada : 32 cm Lingkar kepala : 35 cm

 Bayi banyak tidur

 warna kulit merah muda

 Refleks moro, Refleks rooting, Refleks graphs/plantar, Refleks walking, Refleks

sucking, Refleks tonic neck positif

B. Masalah

 Hal - hal yang berkaitan dengan pengalaman yang ditemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosis. ( hj. Salmah, S.Kp , dkk , 2002 , h;159 )

 Bayi malas menyusu

C. Kebutuhan

 Hal - hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum teridentifikasi dalam diagnosis dan masalah yang didapatkan dengan melakukan analisis data.

( hj. Salmah , S.Kp , dkk ,2002 , h; 159 )

 Rehidrasi ( beri minum) ASI

 Kolaborasi dengan dokter spesialis anak  Observasi tanda vital

(11)

 Observasi intake dan keluaran  Penimbangan berat badan bayi

 Bimbingan pada ibu cara menyusui dengan benar

III. ANTISIPASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL

 Pada langkah ini kita mengidentifikasikan masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa potensial lain berdasarkan rangkaian

masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien bidan diharapkan dapat

bersiap-siap bila diagnosa atau masalah potensial ini benar-benar terjadi. ( mufdlilah, S.Pd , dkk , 2012 , h; 117 )

Masalah potensial :

Dehidrasi

Hipoglikemia

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA ATAU KOLABORASI

 Pada langkah ini bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, melakukan konsultasi , kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien. Pada langkah ini, mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen kebidanan. ( hj. Salmah, S.Kp , dkk , 2002 , h;161 )

Penanganan segera pada neonates :

 Segera di susui

 Jika ASI kurang dapat di beri minum susu formula

 Jika bayi masih dalam kondisi tidak mau menyusu pada ibunya maka dilakukan

(12)

V. PERENCANAAN KOMPREHENSIF

 Langkah ini ditentukan dari hasil kajian pada langkah sebelumnya. Jika ada informasi/data yang tidak lengkap bisa dilengkapi. Merupakan kelanjutan penatalaksanaan terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi yang sifatnya segera atau rutin. Rencana asuhan dibuat berdasarkan  pertimbangan yang tepat, baik dari pengetahuan, teori yang up to date, dan divalidasikan dengan kebutuhan pasien. Penyusunan rencana asuhan sebaiknya melibatkan pasien. Sebelum pelaksanaan rencana asuhan, sebaiknya dilakukan kesepakatan antara bidan dan  pasien ke dalam informed consent.

Tanggal : 3 Juni 1994

Pukul : 01.00 WIB

Diagnosa : Menyusu kurang kuat

Tujuan :

 Setelah dilakukan asuhan kebidanan bayi dapat menyusu dengan kuat  Bayi mendapat asupan ASI sesuai kebutuhannya

 Dengan isapan bayi, ASI dapat diproduksi dengan la ncar dan banyak

Kriteria Hasil :

 Keadaan umum bayi baik

 Bayi dapat menyusu dengan kuat

 Bayi mendapat asupan ASI yang cukup

 Pertumbuhan dan perkembangan berjalan normal sesuai usianya

Rencana :

 Pertahankan suhu tubuh bayi, agar tidak terjadi hipotermi dan asfiksi

 Berikan pada ibu untuk diteteki. untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, mencegah

dehidrasi, dan hipoglikemi

(13)

 Observasi tanda vital, untuk mengetahui perkembangan kesehatan dan keadaan

bayi

 Observasi asupan dan keluaran, untuk mengetahui kondisi keluar/masuk cairan

 sehingga kesehatan bayi terpantau

 Bimbing ibu cara menyusui yang benar, agar isapan bayi baik dan produksi ASI

akan meningkat dan lancer 

 Lakukan penimbangan berat badan dan pemeriksaan bayi,  untuk memantau tumbuh

kembang dan kondisi kesehatan bayi

 Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah  sebelumnya. Langkah ininmerupakan kelanjutan manajemen terhadap diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi atau antisipasi, pada langkah ini informasi/data dasar  yang tidak lengkap dilengkapi. Perencanaan supaya terarah, di buat pola pikir dengan langkah tentukan tujuan tindakan yang dilakukan yang berisi target/sasaran, selanjutnya ditentukan rencana tindakan sesuai dengan masalah/disgnosa dan tujuan yang akan dicapai.

( mufdlilah , S.Pd , dkk , 2012 , h; 118 )

VI. IMPLEMENTASI

 pada langkah ini dilakukan pelaksanaan asuhan langsung secara efisien dan aman. ( Hj. Salmah , S.Kp , dkk , 2002 , h;163)

Tanggal : 27 mei 1994

Waktu Tindakan

13.00 Melakukan pendekatan pada ibu klien dengan komunikasi terapeutik agar tercipta kekeluargaan.

13.10 Melakukan pemeriksaan antropometri dan pemeriksaan fisik

13.25 Memberikan bimbingan kepada ibu cara menyusui yang benar dan cara melancarkan ASI yang kurang lancar.

Jika bayi masih tidak mau menyusu berikan susu formula sesuai  petunjuk dokter spesialis pediatri.

13.30 Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya dengan frekuensi yang sering maksimal 2 jam

(14)

14.00 Bidan melakukan observasi tanda vital dan intake/keluaran

VII. EVALUASI

 Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang sudah diberikan meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi dan mengstasi diagnosis dan masalah yang telah diidentifikasi. ( hj. Salmah , SKp , dkk , 2002 , h;163 )

S O A P

(15)

Refensi :

1. Maya astuti, SST. 2002, buku pintar kehamilan.jakarta ; buku kedokteran ECG. 2. Hj. Salmah, S.Kp, M.Kes , dkk , 2002 , asuhan kebidanan antenatal , Jakarta ; buku kedokteran ECG.

3. Marmi, SST , kukuh rahardjo , 2012 , asuhan neonatus, bayi, balita, dan anak prasekolah , yogyakarta , pustaka belajar

4. Sutjiati dwi handajani, MMKes , 2002 . Manajemen asuhan kebidanan , Jakarta ; buku kedokteran ECG.

5. Yongky , mohammad judha , rodiyah , sudarti , 2012 , asuhan pertumbuhan neonatus, kehamilan persalinan, bayi dan balita , Yogyakarta ; nuha medika.

6. Mufdlilah, S.Pd., S.Si.T., M.Sc. dkk , 2012 , konsep kebidanan edisi revisi , Yogyakarta ; nuha medika.

7. Helen Varney , Jan M.krieb , Carolyn , Gegor, buku ajar asuhan kebidanan , edisi 4 , volume 1 , 2004 , Jakarta ; buku kedokteran ECG.

8. Helen Varney , Jan M.krieb , Carolyn , Gegor , buku ajar asuhan kebidanan , edisi 4 , volume 2 , 2003 , Jakarta ; buku kedokteran ECG

9. Jan M. Kriebs , Carolyn L. Gegor , 2005 , buku saku asuhan kebidanan varney , Jakarta;  buku kedokteran ECG.

10 . Musrifatul uliyah, A. Aziz alimul hidayat , 2006 , ketrampilan dasar praktik klinik , Jakarta ; salemba medika.

Gambar

Tabel Nilai APGAR Bayi Baru Lahir Tanda  0  1  2 Appearance ( warna kul it ) Blue (seluruh tubuh  biru/pucat)

Referensi

Dokumen terkait

Pada data daya listrik terjadi heteroskedastisitas karena permintaan daya listrik berbeda tiap selang waktu tertentu sehingga asumsi tersebut tidak terpenuhi dan perlu

Konflik Suku Agama Ras dan Aliran yang terjadi di Kabupaten Poso adalah sebuah konflik yang cukup kompleks ditinjau dari akar permasalahannya. Berakar dari masalah ekonomi

Prema Eumelovu Spjevu o Korintu (Koptv8taKa), u kome se već Ejet u Korintu udomaćio, sklonila je Medeja svoju od smrtnika rođenu djecu u Herin hram u uzaludnoj nadi da

Instrumen penelitian yang digunakan dalam mengukur hasil belajar matematika untuk kelompok eksperimen dan kontrol adalah instrumen pretest dan posttest.. Soal tes disusun

Pengajaran terstruktur adalah suatu perangkat yang membantu ABK khususnya yang mengalami gangguan komunikasi agar lebih memahami dunia ini dan berfungsi di dalamnya

Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan permasalahan, maka studi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengaruh pemanfaatan remitan buruh migran yang dialokasikan untuk

 Inflasi yang terjadi di Provinsi Aceh disebabkan oleh peningkatan indeks harga konsumen Kelompok Bahan Makanan sebesar 0,99 persen, diikuti

Perceived organizational support (POS) dinyatakan sebagai kepercayaan karyawan pada organisasi mereka untuk menghargai kontribusi mereka dan peduli tentang