• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2021 Sekretaris Utama. Puji Winarni Laporan Kinerja Sekretariat Utama 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2021 Sekretaris Utama. Puji Winarni Laporan Kinerja Sekretariat Utama 2"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

2020| Laporan Kinerja Sekretariat Utama 2

KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja (LKj) merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah. Laporan Kinerja juga merupakan komponen dari prinsip "good governance dan clean government" yang menjadi persyaratan bagi setiap instansi, dalam upaya mewujudkan visi dan misi Lembaga yang selaras dengan visi dan misi Presiden. Sejalan dengan itu, penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat Utama Tahun 2020 dimaksudkan untuk melaporkan secara transparan penggunaan seluruh sumber daya yang menjadi kewenangan Badan Standardisasi Nasional (BSN) kepada semua pihak yang berkepentingan.

Laporan Kinerja Sekretariat Utama Tahun 2020 merupakan Laporan Kinerja tahun pertama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024. Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2020 telah mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Surat Keputusan Sekretaris Utama BSN Nomor 22/KEP/SESTAMA/11/2019 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di lingkungan BSN, serta Rencana Strategis BSN Tahun 2020-2024.

Laporan Kinerja Sekretariat Utama Tahun 2020 ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat dan umpan balik bagi perbaikan dan peningkatan kinerja bagi organisasi dan seluruh Unit Kerja di lingkungan BSN di masa yang akan datang.

Jakarta, Januari 2021 Sekretaris Utama Puji Winarni

(3)

2020| Laporan Kinerja Sekretariat Utama 3

RINGKASAN EKSEKUTIF

Perjanjian Kinerja Sekretariat Utama Tahun 2020 telah menetapkan 2 (dua) sasaran dengan 2 (dua) indikator kinerja. Sasaran dan indikator kinerja tersebut merupakan perwujudan pelaksanaan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BSN dan Program Pengembangan Standardisasi Nasional yang diamanatkan kepada Sekretariat Utama.

Berikut disajikan tabel capaian perjanjian kinerja Sekretariat Utama Tahun 2020 menurut Sasaran:

Tabel Sasaran, Indikator Kinerja, Target dan Capaian Tahun 2020

Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian*) %

1. Terselenggaranya Reformasi Birokrasi BSN menuju birokrasi professional 1. Nilai Reformasi Birokrasi BSN 77,40 (BB) Nilai 75,64 (BB) Nilai 97,73 % 2. Meningkatnya Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja 2. Tingkat Kualitas Akuntabilitas Kinerja Sekretaris Utama 75 (BB) Nilai 70,19 (BB) Nilai 93,59%

Rata-rata capaian Tahun 2020 95,66 %

*) untuk kepentingan perhitungan rata-rata capaian, batas toleransi maksimal % capaian kinerja adalah 100%.

Dari total 2 (dua) indikator kinerja di Sekretariat Utama pada tahun 2020, keduanya belum dapat mencapai target sesuai yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Sekretariat Utama Tahun 2020 yaitu dengan rata-rata persentase capaian sebesar 95,66%.

Ketidaktercapaian indikator kinerja untuk nilai reformasi birokrasi BSN dikarenakan adanya perubahan penilaian reformasi birokrasi tahun 2020 oleh Kemenpanrb sesuai Permenpanrb Nomor 26 Tahun 2020 tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada Mei 2020. Sedangkan untuk indikator kinerja tingkat kualitas akuntabilitas kinerja Sekretariat Utama tidak tercapai karena perjanjian kinerja belum dapat dijadikan dasar untuk pemberian reward dan punishment dan mekanisme pengumpulan data kinerja belum dapat memastikan validitas sumber data yang digunakan.

Upaya peningkatan akan terus dilakukan dengan merumuskan langkah-langkah untuk perbaikan pada tahun yang akan datang antara lain melalui penguatan reformasi birokrasi dan AKIP internal, peningkatan kualitas dan kapasitas SDM, penguatan pengawasan, serta survei layanan internal.

(4)

2020| Laporan Kinerja Sekretariat Utama 4

DAFTAR ISI

Halaman Cover ... 1 Kata Pengantar ... 2 Ringkasan Eksekutif ... 3 Daftar Isi ... 4 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang ... 5

I.2 Maksud dan Tujuan ... 5

I.3 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ... 6

I.4 Sumber Daya Manusia ... 7

I.5 Peran Strategis ... 8

BAB II PERENCANAAN KINERJA II.1 Perencanaan Strategis ... 11

II.1.1 Visi dan Misi ... 11

II.1.2 Tujuan dan Sasaran ... 13

II.2 Perjanjian Kinerja ... 14

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III.1 Capaian Kinerja ... 16

III.2 Capaian di Luar Perjanjian Kinerja ... 22

III.3 Realisasi Anggaran ... 23

BAB IV PENUTUP Penutup ... 24 LAMPIRAN

(5)

2020| Laporan Kinerja Sekretariat Utama 5

BAB I PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran. Hal ini telah diatur dalam

Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan PermenPANRB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi. Laporan Kinerja tersebut merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) tersebut juga menjadi kewajiban Sekretariat Utama, sebagai salah satu unit kerja di lingkungan Badan Standardisasi Nasional (BSN).

Capaian kinerja Sekretariat Utama memberikan kontribusi khususnya pada kinerja BSN. Oleh karena itu, penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat Utama merupakan bahan masukan dalam penyusunan Laporan Kinerja BSN Tahun 2020.

I.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan Laporan Kinerja

Sekretariat Utama

adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas pelaksanaan program/kegiatan serta akuntabilitas kinerja dalam rangka mencapai visi dan misi Lembaga yang selaras dengan visi dan misi Presiden,dengan tujuan sebagai berikut :

1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai;

2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.

Hasil evaluasi yang dilakukan akan digunakan sebagai dasar penyusunan beberapa rekomendasi untuk menjadi masukan dalam menetapkan kebijakan dan strategi yang akan datang sehingga dapat meningkatkan kinerja Unit Kerja.

(6)

2020| Laporan Kinerja Sekretariat Utama 6

I.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 10 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional, tugas Sekretariat Utama adalah melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan BSN

Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Sekretariat Utama menyelenggarakan fungsi:

1. koordinasi kegiatan di lingkungan BSN;

2. koordinasi dan penyusunan rencana program dan anggaran BSN;

3. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, sumber daya aparatur, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip, dan dokumentasi BSN;

4. pembinaan dan penataan organisasi serta tata laksana;

5. Pengoordinasian dan penyusunan peraturan perundang-undangan serta pelaksanaan advokasi hukum;

6. penyelenggaraan pengelolaan barang milik negara atau kekayaan negara dan pelayanan pengadaan barang/jasa; dan

7. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala

Struktur Sekretariat Utamadapat dilihat pada gambar berikut. Gambar I.1

Struktur Organisasi Sekretariat Utama Sekretaris

Utama

Biro Perencanaan, Keuangan dan Umum

Kepala Bagian Perencanaan

Kepala Bagian Keuangan

Kepala Bagian Tata Usaha dan Rumah

Tangga

Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi dan Hukum

Kepala Bagian Sumber Daya Manusia

Kepala Bagian Organisasi dan Tata

Laksana

Kepala Bagian Hukum

Biro Humas, Kerjasama dan Layanan Informasi

Kepala Bagian Humas

Kepala Bagian Kerjasama

Kepala Bagian Layanan Informasi

(7)

2020| Laporan Kinerja Sekretariat Utama 7 Berdasarkan struktur organisasi tersebut, Sekretariat Utama mempunyai tata kerja yang didukung oleh :

1. Biro Perencanaan, Keuangan dan Umum dengan tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, pembinaan dan pemberian dukungan ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaan, arsip, dan penyelenggaraan pengelolaan barang milik negara atau kekayaan negara serta pelayanan pengadaan barang/jasa.

2. Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum dengan tugas melaksanakan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi sumber daya manusia aparatur, pembinaan dan penataan organisasi serta tata laksana, koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan serta pelaksanaan advokasi hukum.

3. Biro Hubungan Masyarakat, Kerja sama, dan Layanan Informasidengan tugas melaksanakan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi hubungan masyarakat, kerja sama, dan dokumentasi BSN.

Sekretariat Utama selain didukung 3 (tiga) Biro dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, juga secara administratif mengkoordinasikan 3 (tiga) unit kerja setingkat eselon II yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BSN yaitu Pusat Riset dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pusat Data dan Sistem Informasi dan Inspektorat berdasarkan Peraturan BSN Nomor 10 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional.

I.4

SUMBER DAYA MANUSIA

Untuk mendukung pelaksanaan operasional organisasi, sampai dengan 31 Desember 2020 Sekretariat Utamamemiliki personel berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak 153 (seratus lima puluh tiga) orang, dengan rincian sesuai tabel I.1 berikut:

Tabel I.1

Personel ASN Sekretariat Utama

No Uraian < S1 Jenjang Pendidikan S1 S2 S3 Jumlah Orang

1. Sekretaris Utama - - - 1 1

2. Biro Perencanaan, Keuangan dan Umum 31 46 4 - 81 3. Biro Sumber Daya Manusia dan Hukum 3 20 7 - 30 4. Biru Hubungan Masyarakat, Kerja Sama dan Layanan Informasi 6 24 11 - 41

(8)

2020| Laporan Kinerja Sekretariat Utama 8

I.5

PERAN STRATEGIS

Dengan ditetapkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK), BSN diharapkan memberikan kontribusi dalam pemecahan masalah terkait standardisasi dan penilaian kesesuaian yang dihadapi selama ini. Sekretariat Utama memiliki peran strategis dalam upaya mewujudkan visi, misi, tugas pokok dan fungsi Badan Standardisasi Nasional baik dalam dukungan penganggaran, keuangan, penyediaan sarana dan prasarana, SDM, organisasi, penyusunan peraturan, hubungan masyrakat, kerja sama dan layanan informasi.

Untuk itu, sesuai dengan tugas dan fungsinya Sekretariat Utama telah mengidentifikasi potensi, permasalahan yang dihadapi, dan tindak lanjut yang akan dilakukan dalam mendukung pelaksanaan fungsi BSN sebagaimana table I.2 berikut.

Tabel I.2

Potensi dan Permasalahan Sekretariat Utama

POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT

▪ Tersedianya aplikasi

eperformance BSN dan SIPAKAR

▪ Keterbatasan anggaran BSN ditambah lagi adanya

penghematan anggaran untuk covid-19 dan perubahan pola pelaksanaan kegiatan

▪ Kinerja BSN masih belum optimal dan belum terukur pencapaiannya dengan tepat ▪ Hilangnya database Aplikasi

Sipakar sehingga mengganggu jalannya proses

pertanggungjawaban kegiatan

▪ Proses pertanggungjawaban tidak dapat berjalan dengan normal karena keterbatasan waktu dan lokasi dalam mengakses dokumen fisik

▪ Memaksimalkan penggunaan aplikasi eperformance BSN untuk melakukan pemantauan kinerja ▪ Penyempurnaan Indikator Kinerja Utama dan reviu Renstra BSN Tahun 2020-2024 ▪ Melakukan backup

database Aplikasi Sipakar secara rutin

▪ Menyimpan dokumen pertanggungjawaban di

cloud sehingga pemeriksaan

dokumen dan proses pertanggungjawaban lainnya dapat terus berjalan dan tidak menghambat kegiatan

Penggunaan aplikasi Mandiri

Cash Management

▪ Pengelolaan BMN

dan arsip ▪ Lokasi BMN yang berpindah karena ada perpindahan unit kerja.

▪ Masa ekonomis BMN yang masih tercatat

▪ Koordinasi antara unit kerja kepada pengelola BMN dalam hal pelaporan pembelian

▪ Inventarisasi BMN dilakukan secara periodik

▪ Pengapusan BMN. ▪ Melakukan Sosialisasi SOP

Pengelolaan BMN kepada unit kerja di BSN.

▪ TNDE akan mulai

(9)

2020| Laporan Kinerja Sekretariat Utama 9

POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT

belanja modal dan barang persediaan

▪ Aplikasi TNDE belum bisa dilaksanakan dikarenakan adanya perubahan struktur organisasi BSN sehingga mempengaruhi fitur-fitur yang ada didalamnya

▪ Penyerahan arsip inaktif dari unit kerja mengalami kendala dikarenakan mengalami kendala saat ditelusuri. ▪ Penyusunan draft Peraturan

Kearsipan tidak mencapai target

dengan fitur yang sudah siap dijalankan terlebih dahulu.

▪ Membentuk tim penanggung jawab

kearsipan di setiap unit kerja dan melakukan koordinasi secara intensif dengan unit kerja.

▪ Akan diselesaikan di tahun 2021 ▪ Peraturan Perundangan-undangan terkait Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian ▪ Peraturan pelaksana yg diamanatkan dari UU 20/2014 dan PP 34/2018 tersebut belum semua selesai dirumuskan ▪ Perlu dilakukan penyesuaian

dengan adanya UU tentang Cipta Kerja

▪ Ada kebijakan baru dari pemerintah tentang

debirokratisasi yang terdampak pada Perpres nomor 4 Tahun 2018

▪ Menyelesaikan amanah dari UU dan PP

▪ Menyesuaikan peraturan yang terkait dengan UU tentang Cipta Kerja

▪ Menata organisasi BSN menjadi organisasi dua level dengan penghapusan jabatan administrator menjadi jabatan fungsional

▪ Pengelolaan

Kepegawaian ▪ SDM dengan kualifikasi pendidikan lebih banyak S1 dan S2

▪ Pengembangan SDM belum berbasis kompetensi

▪ Jumlah SDM masih belum memenuhi kebutuhan

▪ Sistem informasi kepegawaian masih perlu pengembangan

▪ Menetapkan Standar

Kompetensi serta melakukan asessmen kompetensi untuk digunakan dalam menyusun Training Need Analys

berbasis kompetensi. ▪ Mengajukan penambahan

pegawai pada tahun 2021 ▪ Melakukan update sistem

dan pengembangan fitur ▪ Publikasi Kegiatan

strategis BSN ▪ Kegiatan Hubungan Masyarakat bersifat mobile karena peran Hubungan Masyarakat yang melekat dan mengikuti pergerakan

pimpinan tertinggi di BSN dan kemudian peran Hubungan Masyarakat adalah

mengkomunikasikan kegiatan strategis pimpinan tertinggi melalui liputan web, press

release/ konferensi pers

dengan media, publikasi

▪ Anggaran perjalanan yang tersedia dioptimalkan untuk liputan di Jabodetabek. Adapun liputan di luar kota, mengajukan bantuan anggaran ke unit kerja penyelenggara. Jika unit kerja juga menghadapi kendala anggaran, Bagian Hubungan Masyarakat

menitipkan foto dan bahan mentah untuk berita

(10)

2020| Laporan Kinerja Sekretariat Utama 10

POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT

majalah, konten media sosial dan bahan publikasi lainnya. ▪ Selain publikasi lembaga,

publikasi BSN mengenai SPK juga penting dilakukan di berbagai K/L baik melalui kegiatan joint production maupun melalui event seperti pameran, mengingat masih banyaknya K/L yang belum memahami tugas pokok dan fungsi BSN dan SNI.

ada liputan media dan terkadang hasil foto tidak maksimal.

▪ Kegiatan dengan Humas K/L dibatasi hanya beberapa K/L, kegiatan hubungan antar lembaga difokuskan pelaksanaan di kampus dan industri penerap SNI.

▪ Posisi Stategis BSN diforum Internasional dibidang SPK (ISO Council, ISO DEVCO, PASC, SMIIC dlll)

▪ alokasi anggaran yang tersedia ▪ Infrastruktur dan dukungan

kesekretariatan ▪ SDM

▪ Data dukung

▪ dukungan anggaran untuk kesekretariatan BSN pada OI di bidang SPK (partisipasi dalam forum SPK)

▪ memanfaatkan Infrastruktur IT melalui zoom meeting dll ▪ memperkuat analisis

dampak dan resiko dari kerja sama beserta impementasinya ▪ Alokasi SDM untuk penanganan KS Internasional ▪ Koleksi Standar Nasional dan internasional yang relatif lengkap untuk mendukung layanan informasi dan perpustakaan

▪ Sebagian dokumen SNI tidak ada/hilang, sebagian lain tulisan kurang jelas, dan sebagian belum tersedia e-filenya. Ini terutama terdapat pada sebagian SNI terbitan lama sebelum tahun 2000.

▪ Perlu dilakukan digitalisasi dokumen SNI yang belum tersedia e-file, dan dilakukan re-write untuk dokumen yang kurang jelas tulisannya. Untuk SNI lama yang tidak tersedia dokumennya perlu dilakukan pencarian dan kaji ulang untuk diabolisi. ▪ Terdapat 32 SNI Corner di perguruan tinggi dan instansi pemerintah di berbagai wilayah di Indonesia

▪ SNI Corner yang ada pada umumnya masih kurang berdaya guna sesuai

potensinya karena pengelola SNI Corner setempat kurang memiliki spirit dan pengetahuan SPK serta minimnya dana untuk pemeliharaan dan

pengembangan SNI Corner.

▪ Penyelenggaraan SNI Corner perlu mendapat perhatian yang lebih baik yang didukung dengan kebijakan yang lebih jelas. Pengelola SNI Corner perlu ditingkatkan spirit dan kompetensinya di bidang SPK dan anggaran untuk pemeliharaan dan pengembangan 32 yang ada SNI Corner perlu ditingkatkan.

(11)

2020| Laporan Kinerja Sekretariat Utama 11

BAB II PERENCANAAN KINERJA

II.1 PERENCANAAN STRATEGIS

II.1.1 Visi dan Misi

adan Standardisasi Nasional (BSN) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari satu kesatuan pemerintah Republik Indonesia yang harus bekerja secara bersama-sama dan saling bersinergi dengan seluruh Kementerian/Lembaga sesuai dengan tanggung jawab, tugas dan kewenangannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di bawah kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dalam mewujudkan visi Presiden Republik Indonesia yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024.

Berdasarkan arahan Presiden Republik Indonesia, Kementerian/Lembaga (K/L) hanya memiliki 1 (satu) visi, yaitu visi Presiden Republik Indonesia 2020-2024 yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Hal ini berarti bahwa visi BSN harus selaras dengan visi Presiden Republik Indonesia, sehingga visi BSN sebagaimana yang tertuang dalam Renstra BSN Tahun 2020-2024 adalah sebagai berikut:

Secara umum, visi ini bermakna bahwa 5 (lima) tahun ke depan, semua upaya strategis yang dilakukan BSN harus bermuara untuk menggerakkan sektor pembangunan nasional melalui penerapan standardisasi dan penilaian kesesuaian secara komprehensif dan terintegrasi untuk menciptakan produk Indonesia terstandardisasi nasional dan berdaya saing global sehingga dapat turut serta dalam mewujudkan Indonesia yang maju dan mandiri.

B

VISI

“Badan Standardisasi Nasional yang Andal, Profesional, Inovatif, dan

Berintegritas dalam Pelayanan Kepada Presiden dan Wakil Presiden

untuk Mewujudkan Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden:

Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian

(12)

2020| Laporan Kinerja Sekretariat Utama 12 Presiden Republik Indonesia memiliki 9 (sembilan) misi yang dikenal dengan Nawacita Kedua yang harus dilakukan dalam pembangunan Indonesia 5 (lima) tahun (2020-2024) yaitu:

1. Peningkatan kualitas manusia indonesia.

2. Penguatan struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing. 3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan.

4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan.

5. Memajukan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa.

6. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya. 7. Perlindungan bagi segenap bangasa dan memberikan rasa aman pada

seluruh warga.

8. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya. 9. Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka negara kesatuan.

Dalam konteks standardisasi dan penilaian kesesuaian, BSN berkontribusi secara langsung terhadap misi nomor 2, yaitu Penguatan Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri dan Berdaya Saing. Oleh karena itu, misi Badan Standardisasi Nasional yang tertuang dalam Renstra BSN Tahun 2020-2024 yaitu:

Pengelolaan standardisasi dan penilaian kesesuaian ini meliputi tahapan :

1. Mengembangkan Standar Nasional Indonesia yang berkualitas dan responsif terhadap perubahan,

2. Menyelenggarakan tata kelola penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) secara komprehensif dan menyeluruh,

3. Mengelola sistem akreditasi Lembaga Penilaian Kesesuaian dengan berorientasi pada kompetensi, konsistensi dan imparsialitas serta keberterimaan global.

4. Mengelola standar nasional satuan ukuran untuk menjamin ketertelusuran pengukuran nasional ke Sistem Internasional.

5. Mengelola sumber daya manusia di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian berbasis modal manusia.

6. Menerapkan reformasi birokrasi BSN sesuai roadmap reformasi birokrasi nasional.

Dalam hal ini, Sekretariat Utama berkontribusi terhadap tahapan mengelola sumber daya manusia di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian berbasis

MISI

“Penguatan Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri dan Berdaya

Saing

melalui Pengelolaan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian”

(13)

2020| Laporan Kinerja Sekretariat Utama 13 modal manusia dan menerapkan reformasi birokrasi BSN sesuai roadmap reformasi birokrasi nasional.

Sebagai informasi, Renstra Sekretariat Utama Tahun 2020-2024 belum disusun mengingat Renstra BSN Tahun 2020-2024 pada akhir tahun 2020 masih belum mendapatkan persetujuan perubahan Renstra dari Bappenas. Sehingga visi dan misi Sekretariat Utama masih mengacu kepada Renstra BSN Tahun 2020-2024.

II.1.2 Tujuan dan Sasaran

Tujuan merupakan sesuatu apa yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis, serta mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka merealisasi misi. Tujuan yang dirumuskan berfungsi juga untuk mengukur sejauh mana visi dan misi telah dicapai mengingat tujuan dirumuskan berdasarkan visi dan misi organisasi dalam mencapai visi dan misi Presiden. Tujuan Sekretariat Utama mengacu pada salah satu tujuan BSN pada Renstra BSN Tahun 2020-2024 yang terkait dengan tugas dan fungsi Sekretariat Utama mengingat Renstra Sekretariat Utama Tahun 2020-2024 belum disusun yaitu sebagai berikut:

TUJUAN

Tujuan Indikator Tujuan

Terwujudnya produk Indonesia terstandardisasi nasional dan berdaya saing global

1. Nilai reformasi birokrasi BSN, dengan target sd 2024 sebesar 87 (nilai).

Sasaran disini merupakan sasaran di lingkungan Sekretariat Utama selaku Unit Pendukung di lingkungan BSN. Sekretariat Utama dituntut agar dapat mengikuti perkembangan dan dinamika di lingkungan BSN untuk meningkatkan kualitas, produktivitas dan kinerja pelaksanaan fungsi BSN. Untuk itu, pencapaian kinerja Sekretariat Utama harus dapat dinilai dari aspek ketepatan penentuan sasaran strategis, indikator kinerja, ketepatan target dan keselarasan antara kinerja output dan kinerja outcome.

Sasaran Sekretariat Utama mengacu pada sasaran yang tertuang dalam Renstra BSN Tahun 2024 mengingat Renstra Sekretariat Utama Tahun 2020-2024 belum disusun dan Indikator Kinerja Utama di lingkungan BSN yaitu sebagai berikut:

(14)

2020| Laporan Kinerja Sekretariat Utama 14

SASARAN

Sasaran Sekretariat Utama yang mengacu pada Renstra BSN Tahun 2020-2024 dan Indikator Kinerja Utama di lingkungan BSN Tahun 2020-2020-2024 yaitu:

1. Terselenggaranya reformasi birokrasi BSN menuju birokrasi profesional.

II.2 PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja merupakan Pernyataan Kinerja atau Perjanjian Kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Perjanjian kinerja dimanfaatkan oleh pimpinan instansi pemerintah untuk menilai keberhasilan organisasi pada akhir tahun. Berikut adalah Perjanjian Kinerja Sekretariat Utama Tahun 2020 berdasarkan sasaran, indikator kinerja dan target sesuai table II.1 berikut.

Tabel II.1

Perjanjian Kinerja Sekretariat UtamaTahun 2020

Sasaran Indikator Kinerja Target 2020

1. Terselenggaranya Reformasi Birokrasi BSN menuju birokrasi professional

1. Nilai Reformasi Birokrasi BSN

77,40 (BB) Nilai 2. Meningkatnya Pengelolaan

Akuntabilitas Kinerja

2. Tingkat Kualitas Akuntabilitas

Kinerja Sekretaris Utama 75 (BB) Nilai

Sebagaimana tercantum dalam tabel diatas, Sekretariat Utama pada tahun 2020 menetapkan sebanyak 2 (dua) sasaran dimana setiap sasaran memiliki satu indikator kinerja sebagai acuan untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan pada setiap pelaksanaannya.

Sasaran dan indikator kinerja dalam Perjanjian Kinerja Sekretariat Utama Tahun 2020 telah selaras dengan Indikator Kinerja Utama di lingkungan BSN yang dapat dilihat pada tabel II.2 berikut.

Tabel II.2

Indikator Kinerja Utama Skretariat Utama Tahun 2020

Sasaran Indikator Kinerja

1. Terselenggaranya Reformasi Birokrasi BSN menuju birokrasi profesional

(15)

2020| Laporan Kinerja Sekretariat Utama 15 Sasaran dan indikator kinerja pada Perjanjian Kinerja Sekretariat Utama Tahun 2020 lebih banyak dibandingkan yang terdapat dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) BSN, mengingat di dalam Perjanjian Kinerja dapat ditambahkan indikator kinerja selain yang terdapat dalam IKU yang dianggap perlu.

Dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan, Sekretariat Utama melaksanakan 4 (empat) kegiatan dalam 2 (dua) program. Adapun keseluruhan program dan kegiatan tersebut termasuk output yang akan dihasilkan adalah sebagai berikut:

A.Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya, melalui :

1. Kegiatan 3549 : Peningkatan Pelayanan Sumber Daya Manusia, Organisasi dan Hukum, yang akan menghasilkan output :

▪ 3549.954 Layanan Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) ▪ 3549.957 Layanan Hukum

▪ 3549.961 Layanan Reformasi Birokrasi

2. Kegiatan 3550 : Peningkatan Pelayanan Perencanaan, Keuangan dan Umum, yang akan menghasilkan output :

▪ 3549.951 Layanan Sarana dan Prasaran Internal ▪ 3549.952 Layanan Perencanaan

▪ 3549.955 Layanan Manajemen Keuangan

▪ 3549.956 Layanan Manajemen Barang Milik Negara (BMN) ▪ 3549.962 Layanan Umum

▪ 3549.956 Layanan Perkantoran

3. Kegiatan 4176: Peningkatan Pelayanan Humas, Kerjasama dan Layanan Informasi, yang akan menghasilkan output :

▪ 3549.951 Layanan Sarana dan Prasaran Internal ▪ 3549.952 Layanan Perencanaan

▪ 3549.955 Layanan Manajemen Keuangan

▪ 3549.956 Layanan Manajemen Barang Milik Negara (BMN) ▪ 3549.962 Layanan Umum

▪ 3549.956 Layanan Perkantoran

B. Program Pengembangan Standar Nasional, melalui:

Kegiatan 3553 : Pengembangan Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, yang akan menghasilkan output :

3553.001 Regulasi di Bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian

(16)

2020| Laporan Kinerja Sekretariat Utama 16

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

kuntabilitas kinerja adalah pertanggungjawaban kinerja instansi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis instansi dan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi lembaga.

Sekretariat Utama berkewajiban untuk melaporkan akuntabilitas kinerja melalui penyajian Laporan Kinerja. Laporan Kinerja tersebut menggambarkan tingkat keberhasilan dan kegagalan selama kurun waktu 1 (satu) tahun berdasarkan sasaran, program dan kegiatan yang telah ditetapkan. Untuk mendukung pencapaian kinerjanya, Sekretariat Utama telah melaksanakan beberapa aktivitas kegiatan yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsinya. Pelaksanaan aktivitas kegiatan tersebut selanjutnya dituangkan dalam Laporan Kinerja Sekretariat Utama Tahun 2020.

III.1 CAPAIAN KINERJA

Pencapaian kinerja adalah hasil kerja yang dicapai organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Untuk mewujudkan visi dan misi Lembaga yang mendukung visi dan misi Presiden, maka telah ditetapkan sasaran dan target kinerja. Sasaran dan target kinerja tersebut dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan serta aktivitas kegiatan sebagaimana telah disampaikan pada Bab II. Pencapaian masing-masing sasaran dan target yang terkait Sekretariat Utama yang direncanakan dalam Tahun 2020 berdasarkan Perjanjian Kinerja, dapat dilihat pada tabel III.1 berikut.

Tabel III.1

Pencapaian Kinerja Sekretariat UtamaTahun 2020

Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian*)%

1. Terselenggaranya Reformasi Birokrasi BSN menuju birokrasi professional 1. Nilai Reformasi Birokrasi BSN 77.40 (BB) Nilai 75,64 (BB) Nilai 97,73 % 2. Meningkatnya Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja 2. Tingkat Kualitas Akuntabilitas Kinerja Sekretaris Utama 75 (BB) Nilai 70,19 (BB) Nilai 93,59%

Rata-rata capaian sasaran Sekretariat Utama Tahun 2020 95,66 % *) untuk kepentingan perhitungan rata-rata capaian, batas toleransi maksimal % capaian kinerja adalah 100%.

(17)

2020| Laporan Kinerja Sekretariat Utama 17 Berdasarkan tabel III.1, berikut diuraikan capaian kinerja Sekretariat Utama untuk masing-masing sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja.

Berdasarkan perhitungan efisiensi output per unit kerja eselon I di BSN, tingkat efisiensi di Sekretariat Utama adalah sebesar 99,06. Nilai ini didapatkan dengan membandingkan antara (Pagu x % Capaian Output) – Realisasi dengan (∑Pagu x % Capaian Output).

Pencapaian sasaran tersebut dijelaskan sebagaimana tabel III.2 sebagai berikut.

SASARAN 1

Terselenggaranya Reformasi Birokrasi BSN menuju Birokrasi Profesional

Tabel III.2

Capaian Kinerja Sasaran 1 Indikator Kinerja Satuan Realisasi 2019 Capaian 2020 Capaian s.d 2024 (kumulatif)

Target Realisasi % *) Target % capaian

1. Nilai Reformasi Birokrasi BSN

Nilai 75,22 77,40 75,64 97,73 % 87 86,94 %

Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran terselenggaranya reformasi birokrasi BSN menuju birokrasi profesional yaitu Nilai Reformasi Birokrasi BSN dengan persentase capaian kinerja sebesar 97,73%.

1. Nilai Reformasi Birokrasi BSN

Untuk menilai tingkat pelaksanaan Reformasi Birokrasi (RB), Kemenpanrb melakukan evaluasi setiap tahun di seluruh Kementerian/Lembaga/Daerah (K/L/D). Setiap K/L/D, melalui unit Inspektorat masing-masing melakukan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB). Evaluasi Pelaksanaan RB oleh Kemepanrb telah dilaksanakan pada tanggal 7 September 2020 secara daring, namun sampai dengan Laporan Kinerja ini disusun hasil evaluasi Tim Evaluator Kemenpanrb belum keluar. Untuk itu, realisasi indikator nilai RB di BSN menggunakan hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) BSN yang dilakukan oleh Inspektorat BSN pada tahun 2020 dengan nilai 75,73 atau persentase capaian kinerja sebesar 97,73% (dibawah 100%). Walaupun demikian, nilai PMPRB untuk tahun 2020 sebenarnya belum dapat dijadikan tolok ukur dan penilaian mandiri belum bisa dilihat di aplikasi penilaian mandiri yang ada di Kemenpanrb. Hal ini dikarenakan adanya perubahan sistem menyesuaikan dengan terbitnya Peraturan Menpanrb Nomor 26 Tahun 2020.

(18)

2020| Laporan Kinerja Sekretariat Utama 18 Berikut perkembangan hasil evaluasi pelaksanaan RB BSN tahun 2015-2019 sebagaimana tabel III.3.

Tabel III.3

Hasil Evaluasi Pelaksanaan RB BSN Tahun 2015 – 2019

No Komponen Penilai Nilai

Maks 2015 2016 2017 2018 2019

A Pengungkit

1 Manajemen Perubahan 5 3.66 3.65 3.64 3.64 3,75 2 Penataan Peraturan Perundangan 5 2.71 2.71 2.71 2,92 3,03 3 Penataan dan Penguatan

Organisasi 6 4.01 3.84 3.84 3.84 3,97 4 Penataan Tatalaksana 5 3.76 4.13 4.01 4.02 4,07 5 Penataan Sistem Manajemen SDM 15 10.57 13.25 13.21 13.21 13,46 6 Penguatan Akuntabiitas 6 3.89 3.40 3.68 3.68 3,89 7 Penguatan Pengawasan 12 7.23 5.39 5.86 6.14 6,35 8 Peningkatan Pelayanan Publik 6 3.53 4.78 4.85 4.85 5,01

Sub Total Komponen Pengungkit (A) 60 39.36 41.13 41.80 42.30 43,53

B Hasil

1 Kapasitas dan akuntabilitas kinerja organisasi

20 13.42 13.04 13.79 13.32 13,75 2 Pemerintah yang bersih dan Bebas

KKN 10 8.70 9.00 9.27 9.16 9,46 3 Kualitas Pelayanan Publik 10 6.80 7.73 7.83 7.98 8,48

Sub Total Komponen Hasil (B) 40 28.92 30.66 30.89 30.46 31,69 Nilai Reformasi Birokrasi 100 68.29 71.79 72.69 72.76 75,22

B BB BB BB BB

Dengan melihat kepada tabel III.3 di atas, terdapat peningkatan terhadap nilai pelaksanaan RB dari tahun ke tahun walaupun tidak terlalu signifikan. Di Tahun 2020 telah dilakukan penyusunan dokumen roadmap RB BSN, penyusunan dokumen rencana aksi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan RB, pengelolaan kesekretariatan RB, dan pengukuran budaya kerja.

Sebagai upaya perbaikan, BSN akan melakukan identifikasi dan reviu untuk menyesuaikan kriteria dan bobot penilaian berdasarkan Peraturan Kemenpanrb Nomor 26 Tahun 2020 dengan tim PMPRB di lingkungan BSN. Selanjutnya merumuskan langkan untuk perbaikan yang akan dilakukan.

(19)

2020| Laporan Kinerja Sekretariat Utama 19

SASARAN 2

Meningkatnya Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja Tabel III.4

Capaian Kinerja Sasaran 2 Indikator Kinerja Satuan Realisasi 2019 Capaian 2020 Capaian s.d 2024 (kumulatif)

Target Realiasi % *) Target capaian%

2. Tingkat Kualitas Akuntabilitas

Kinerja Sekretaris Utama Nilai 69,03 75 70,19 93,59% 80 87,74%

Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran meningkatnya pengelolaan akuntabilitas kinerja yaitu tingkat kualitas akuntabilitas kinerja di tingkat Sekretaris Utama dengan persentase capaian sebesar 93,59%.

Evaluasi SAKIP oleh Kemenpanrb telah dilaksanakan bersamaan dengan evaluasi pelaksanaan RB secara daring pada bulan September 2020. Namun sampai dengan laporan kinerja ini disusun, hasil evaluasi SAKIP BSN tahun 2020 belum keluar, sehingga pencapaian kinerja tahun 2020 menggunakan hasil evaluasi dari Inspektorat BSN. Pelaksanaan evaluasi SAKIP oleh Inspektorat berpedoman pada Keputusan Kepala Nomor 235/KEP/BSN/5/2019 tentang Petunjuk Teknis Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Badan Standardisasi Nasional. Evaluasi SAKIP oleh Inspektorat BSN dilakukan secara daring dikarenakan pandemi covid-19 sehingga pelaksanaannya mundur dari rencana semula dan terdapat keterbatasan saat melakukan verifikasi dokumen kinerja dengan Tim SAKIP BSN. Perkembangan hasil evaluasi AKIP BSN Tahun 2015-2019 oleh Kemenpanrb dapat dilihat pada tabel III.5 di bawah ini.

Tabel III.5

Hasil Evaluasi AKIP BSN oleh Kemenpanrb Tahun 2015-2019

NO Komponen yang dinilai Bobot Nilai

2015 2016 2017 2018 2019 a Perencanaan kinerja 30 19,92 21,37 21,58 21,60 22,11 b Pengukuran kinerja 25 15,80 16,13 16,95 16,95 16,92 c Pelaporan kinerja 15 10,28 10,36 10,45 10,65 10,77 d Evaluasi kinerja 10 5,85 5,85 5,89 6,11 6,54 e Capaian kinerja 20 12,35 11,12 11,79 11,97 12,09

Nilai hasil Evaluasi 100 64,20 64,87 66,88 67,38 68,43

(20)

2020| Laporan Kinerja Sekretariat Utama 20 Jika dilihat dari tabel III.5 di atas, terdapat kenaikan nilai hasil evaluasi akuntabilitas kinerja setiap tahun, walaupun belum sesuai dengan target yang diharapkan untuk mendapatkan nilai dengan kriteria ‘BB”.

Berikut ini disampaikan nilai hasil evaluasi AKIP Sekretariat Utama Tahun 2019-2020 sebagaimana tabel III.6 berikut.

Tabel III.6

Hasil Evaluasi AKIP Sekretariat Utama oleh Inspektorat BSN Tahun 2019-2020

NO Komponen yang dinilai Bobot Nilai 2019 2020 (65%) Total Unit Kerja (35%) Total (100%) Total Unit Kerja (35%) Total (100%) a Perencanaan kinerja 30 11,08 7,37 15,01 11,42 22,49 b Pengukuran kinerja 25 8,77 8,33 17,39 9,22 17,99 c Pelaporan kinerja 15 5,11 6,13 12,54 5,09 10,20 d Evaluasi kinerja 10 6,78 - 8,32 - 6,78 e Capaian kinerja 20 12,73 - 15,76 - 12,73

Nilai hasil Evaluasi 100 44,47 21,83 69,03 25,73 25,73

Tingkat Akuntabilitas Kinerja B BB

Sebagai upaya perbaikan dan penerapan akuntabilitas kinerja pada tahun 2020 baik di tingkat BSN maupun lingkup Sekretaris Utama telah dilakukan antara lain: penyusunan renstra BSN 2020-2024 dan penyusunan IKU 2020-2024 serta perubahannya sebagai tindak lanjut dari evaluasi SAKIP tahun 2020 oleh Kemenpanrb; penyusunan Renja BSN, penyusunan Laporan Kinerja Lembaga, eselon I, II dan lII tahun 2019; penandatanganan Perjanjian Kinerja BSN Tahun 2021; implementasi eperformance BSN terintegrasi; pemberian reward dan punishment; serta redisain program, kegiatan dan output kegiatan BSN sesuai Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran (RSPP).

(21)

2020| Laporan Kinerja Sekretariat Utama 21 Gambar 3.1 Dokumen Renstra BSN, IKU, dan Perjanjian Kinerja

Pada tahun 2020 juga telah dibuat menu monitoring SAKIP yang terintegrasi dengan aplikasi eperformance BSN. Menu monitoring SAKIP ini tujuannya untuk memudahkan unit kerja melengkapi dokumen kinerja yang dibutuhkan sebagai bahan evaluasi SAKIP oleh Inspektorat dan Kemenpanrb serta memudahkan pemantauan kelengkapan data yang telah disampaikan. Selama ini data kinerja masih tersebar dan menyulitkan dalam pengumpulan data kinerja serta pengumpulan data kinerja dilakukan tidak terjadwal mengingat tidak terdapat personel khusus yang menangani SAKIP.

Dengan adanya menu monitoring SAKIP ini adalah upaya efisiensi penggunaan sumber daya yaitu dari aspek metode dan alat yaitu perubahan pemantauan secara online dengan sistem terintegrasi aplikasi eperformance BSN yang memudahkan dalam penggunaan dimana saja mengingat adanya perubahan pola kerja di masa pandemi covid-19 dan aspek SDM yaitu tidak memerlukan petugas khusus yang harus melakukan pemantauan. Sedangkan untuk target jangka menengah harapannya dengan adanya menu monitoring SAKIP ini dapat meningkatkan penilaian atas akuntabilitas kinerja BSN secara umum dan Sekretaris Utama secara khusus.

(22)

2020| Laporan Kinerja Sekretariat Utama 22 Gambar 3.2 Menu Monitoring SAKIP

III.2 CAPAIAN DI LUAR PERJANJIAN KINERJA

Selain capaian kinerja sesuai Perjanjian Kinerja Sekretriat Utama Tahun 2020 yang telah ditetapkan, yaitu menerima penghargaan atas capaian opini WTP atas Laporan Keuangan BSN Tahun 2020.

Gambar 3.3 Penerimaan Opini WTP atas Laporan Keuangan BSN

Selanjutnya lingkup Sekretaris Utama BSN juga menerima penghargaan Barang Milik Negara Awards (BMN Awards) tahun 2020 dengan kategori peringkat ke-3 terbaik kualitas pelaporan pada kelompok 1 di seluruh Kementerian/Lembaga. Penghargaan ini termasuk penilaian aspek pengawasan dan pengendalian serta efektifitas perencanaan kebutuhan BMN.

(23)

2020| Laporan Kinerja Sekretariat Utama 23 Gambar 3.4 Penghargaan Kualitas Pelaporan pada BMN Awards Tahun 2020

III.3 REALISASI ANGGARAN

Berdasarkan DIPA Nomor SP DIPA-084.01-0/2020 tanggal 12 November 2019, pagu anggaran TA 2020 Sekretariat Utama adalah sebesar Rp.135.114.919.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.134.273.566.470 atau 99.37%. Pagu dan realisasi anggaran Sekretariat Utama TA. 2020 dapat dilihat pada tabel III.7 di bawah ini.

Tabel III.7

Pagu dan Realisasi Anggaran Sekretariat Utama TA. 2020 Dalam rupiah

Kode Kegiatan/Output 2020

%

Pagu Realisasi

3549 Peningkatan Pelayanan Sumber Daya Manusia, Organisasi dan Hukum

2.383.549.000 2.361.686.647 99,08% 3553 Pengembangan Sistem

Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian

300.518.000 298.301.221 99,26%

3550 Peningkatan Pelayanan Perencanaan, Keuangan dan Umum

129.174.118.000 128.392.806.362 99,39% 4176 Peningkatan Pelayanan

Humas, kerjasama dan Layanan Informasi

3.256.734.000 3.220.772.240 98,89% 135.114.919.000 134.273.566.470 99.37%

(24)

2020| Laporan Kinerja Sekretariat Utama 24

BAB IV PENUTUP

aporan Kinerja Sekretariat Utama Tahun 2020 menyajikan pertanggungjawaban dan pencapaian kinerja Sekretariat Utama

Tahun 2020 dalam mendukung pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran BSN.

Berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja kegiatan Sekretariat Utama Tahun 2020, kedua indikator kinerja belum memberikan persentase capaian yang baik dikarenakan capaiannya rata-rata sebesar 95,66 % atau masih di bawah 100%. Ketidaktercapaian indikator kinerja untuk nilai reformasi birokrasi BSN dikarenakan adanya perubahan penilaian reformasi birokrasi tahun 2020 oleh Kemenpanrb sesuai Permenpanrb Nomor 26 Tahun 2020 tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada Mei 2020. Sedangkan untuk indikator kinerja tingkat kualitas akuntabilitas kinerja Sekretariat Utama tidak tercapai karena perjanjian kinerja belum dapat dijadikan dasar untuk pemberian reward dan punishment dan mekanisme pengumpulan data kinerja belum dapat memastikan validitas sumber data yang digunakan.

Upaya peningkatan akan terus dilakukan dengan merumuskan langkah-langkah untuk perbaikan pada tahun yang akan datang antara lain melalui penguatan reformasi birokrasi dan AKIP internal, peningkatan kualitas dan kapasitas SDM serta penguatan pengawasan.

Pelaksanaan kegiatan di Sekretariat Utama sangat mendukung pelaksanaan kegiatan lingkup BSN, sesuai tugas fungsi Sekretariat Utama sebagai fasilitasi dan koordinasi lingkup BSN. Masukan dari pengguna layanan Sekretariat Utama sangat diperlukan sebagai input untuk perbaikan kegiatan lingkup Sekretariat Utama di tahun-tahun berikutnya.

L

(25)

2020| Laporan Kinerja Sekretariat Utama 25 LAMPIRAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

Sekretariat Utama

(26)

Gambar

Tabel II.1
Tabel III.1
Tabel III.2
Tabel III.3
+5

Referensi

Dokumen terkait

penerapan fungsi pengendalian atau pengawasan dilakukan oleh ketua Badan Amalan Islam (BAI) Masjid Baitul Huda UIN Walisongo Semarang dengan cara selalu melakukan

Other studies based on different popula- tions have not reported such findings but different protective and predisposing alleles (Table 5). [39] To date, there

Penggunaan metoda demontrasi dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang perubahan benda yang telah dilaksanakan selama kegiatan Penelitian sangat baik, hal ini

Berdasarkan pengolahan data citra satelit HIMAWARI- 8 kanal inframerah menggunakan image processing software dan algoritma yang telah disesuaikan dengan

Hasil penelitian diketahui bahwa (1) bentuk gotong royong di masyarakat Kampung Naga terdiri dari pertanian, perbaikan atau renovasi rumah, acara ritual, dan upacara

usia kerja, dengan kata lain TPAK Kota Pontianak pada tahun 2013 adalah sebesar

Menurut Melvin L Siberman metode Keep On Learning adalah metode tetaplah belajar. 7 Adapun yang dimaksud penulis disini adalah cara guru untuk menanamkan

Menurut Puslitbangbun (2003), cengkeh impor tersebut diduga merupakan cengkeh Indonesia yang diekspor pada saat panen besar, karena selain Indonesia hanya sedikit produksi dan