Nomor
: LAP- 125/PW19/1/2014
Tanggal
: 23 April 2014
Cll-a*ora*Kesaagan Pe*a*iLrr BPKP Prociasi Sulawesi Teagah TaLun 2Ol3 {Avdited)
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara
dan
Undang-UndangNomor
19
Tahun 2012 tentang Anggaran
Pendapatan danBelanja Negara Tahun Anggaran
2Q13,
MenteriiPimpinanLembaga
sebagai
PenggunaAnggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan
Kementerian Negarallembaga yang dipimpinnya.
Penruakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sulawesi Tengah
merupakan
salah
satu
entitas
akuntansi
di
bawah Badan
Pengawasan Keuangan
danPembangunan
(BPKP),
yang
berkewajiban menyelenggarakan
akuntansi
dan
laporanpertanggungjawaban
atas
pelaksanaanAnggaran
Pendapatandan
Belanja Negara,
denganmenyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,
dan
Catatan atas Laporan Keuangan.Penyusunan
Laporan Keuangan
Tahun
2013
(Audited)
pada Penrakilan
BadanPengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sulawesi Tengah mengacu pada Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 171|PMK.05|2AA7, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor
233/PMK.05|2O11tentang Sistem Akuntansi
dan Pelaporan
KeuanganPemerintah Pusat, serta Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER/S7IPB12013
tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. lnformasi yang
disajikan di dalamnya, telah disusun sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Laporan
Keuangan
ini
diharapkan
dapat memberikan informasi
yang
bergunakepada
para
pemakai
laporan,. khususnya
sebagai
sarana
untuk
meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawabandan
transparansi pengelolaan keuangan
negara
padaPerwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sulawesi Tengah. Laporan
keuangan
ini juga dimaksudkan
untuk
memberikan informasi kepada
rnanajemen dalam pengambilan keputusandalam
usahauntuk
mewujudkantata kelola
pemerintahanyang
baik (good govemanee).falu,
23 April 2014 " 1..'.:. Kepala Perwakilan, Achdiman Kartadimadja NtP 19581010198803 1 001 . ! tGta PengantarLaporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited) . | Daftar Isi
ii
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii DAFTAR TABEL ivPERNYATAAN TANGGUNG JAWAB 1
I. Laporan Realisasi Anggaran 2
II. Neraca 3
III. Ringkasan Laporan Keuangan IV. Catatan atas Laporan Keuangan
4
A. Penjelasan Umum 7
A.1. Dasar Hukum 7
A.2. Profil dan Kebijakan Teknis 7
A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan 11
A.4. Kebijakan Akuntansi 11
B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 19
B.1. Pendapatan Negara dan Hibah 19
B.2. Belanja Negara 20
C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 23
C.1. Aset Lancar 23
C.2. Aset Tetap 24
C.3. Kewajiban Jangka Pendek 29
C.4. Ekuitas Dana Lancar 30
C.5. Ekuitas Dana Investasi 31
D. Pengungkapan Penting Lainnya 31
D.1. Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca D.2 Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK
D.3 Informasi Pendapatan dan Belanja Secara Akrual
31 31 31 D.4. Rekening Pemerintah 31 D.5. Pengungkapan Lain-lain 31 LAMPIRAN PENDUKUNG
1. LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan 2. LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja
3. Neraca Percobaan
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
. | Daftar Isi
iii
5. Daftar Informasi Pendapatan dan Belanja Secara Akrual 6. Lampiran Lainnya
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited) . | Daftar Tabel
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1
:
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012
Halaman
4
Tabel 2
: Ringkasan Neraca Per 31 Desember 2013 dan 2012
5
Tabel 3
: Penggolongan Kualitas Piutang
16
Tabel 4
: Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
18
Tabel 5
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
19
Tabel 6
: Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2013 dan 2012
19
Tabel 7
: Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2013
20
Tabel 8
: Perbandingan Realisasi Belanja TA 2013 dan 2012
21
Tabel 9
: Perbandingan Belanja Pegawai TA 2013 dan 2012
21
Tabel 10
: Perbandingan Belanja Barang TA 2013 dan TA 2012
22
Tabel 11
: Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2013 dan 2012
22
Tabel 12
: Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2013 dan 2012
23
Tabel 13
: Rincian Persediaan
23
Tabel 14
: Rincian Aset Tetap
24
Tabel 15
: Rincian Saldo Tanah
24
Tabel 16
: Rincian Akumulasi Penyusutan
29
Tabel 17
: Rincian Kewajiban Jangka Pendek
29
Tabel 18
: Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga
30
Tabel 19
: Rincian Ekuitas Dana Lancar
30
Tabel 20
: Jumlah Realisasi penggunaan Dana Mitra Kerja Hasil
Rekonsiliasi Periode Januari s.d. Desember Tahun 2013
33
Lampiran A1 : Rincian Nilai Perolehan, Akumulasi Penyusutan dan Nilai
Buku Aset Tetap
34
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
PERWAKILAN PROVINSI SUTAWESI TENGAH
lalan Prof. Dr. Moh. Yamin, S.H., Palu 94111
Telepon dan Faksimile: (0a51) 42L920, E mait sulteng@bpkp.go.id
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan Keuangan Tahun
2AB
(Audited) Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan danPembangunan
Provinsi
SulawesiTengah, terdiri
atas
Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca,dan
Catatanatas
Laporan KeuanganTahun
Anggaran2013,
sebagaimanaterlampir, merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang
memadai,
dan
isinya telah
menyajikan informasi pelaksanaan anggarandan
posisi keuangan secara layak, sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.Palu, 23 April 2014 K6pala Perwakilan,
"Achdiman Kartadimadja
qtP
19581010
198803 1 001Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
Laporan Realisasi Anggaran
2
PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGAH
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dalam Rupiah)
TA 2012
ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) REALISASI (Rp)
A. Pendapatan Negara dan Hibah B.1.
1. Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 - 29.849.602,00 - 22.035.086,00 Jumlah Pendapatan Negara dan Hibah - 29.849.602,00 - 22.035.086,00
B. Belanja Negara B.2
1. Belanja Pegawai B.2.1 4.313.351.000,00 4.265.529.948,00 98,89 3.943.455.244,00 2. Belanja Barang B.2.2 5.964.352.000,00 5.678.195.136,00 95,20 5.608.690.921,00 3. Belanja Modal B.2.3 375.000.000,00 372.828.400,00 99,42 671.640.000,00 Jumlah Belanja Negara 10.652.703.000,00 10.316.553.484,00 96,84 10.223.786.165,00
% Terhadap Anggaran CATATAN
URAIAN TA 2013
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
NERACA
3
PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGAH
NERACA
PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
( dalam Rp) Catatan 31 Desember 2013 31 Desember 2012 1 2 3 4 ASET ASET LANCAR C.1 ■ Persediaan C.1.1 98.530.456,00 126.821.929,00
JUMLAH ASET LANCAR 98.530.456,00 126.821.929,00
ASET TETAP C.2
■ Tanah C.2.1 7.887.525.182,00 7.887.525.182,00
■ Peralatan dan Mesin C.2.2 3.597.662.318,00 3.361.625.118,00
■ Gedung dan Bangunan C.2.3 10.512.378.352,00 10.346.428.352,00
■ Jalan, Irigasi dan Jaringan C.2.4 28.000.000,00 28.000.000,00
■ Aset Tetap Lainnya C.2.5 89.970.190,00 89.970.190,00
■ Akumulasi Penyusutan C.2.6 (8.892.811.531,00)
-JUMLAH ASET TETAP 13.222.724.511,00 21.713.548.842,00
13.321.254.967,00
21.840.370.771,00
KEW AJI BAN
KEW AJI BAN JANGKA PENDEK C.3
■ Utang kepada Pihak Ketiga C.3.1 12.746.378,00 15.634.710,00
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 12.746.378,00 15.634.710,00
12.746.378,00
15.634.710,00 EKUI TAS DANA
EKUI TAS DANA LANCAR C.4
■ Cadangan Persediaan C.4.1 98.530.456,00 126.821.929,00
■ Dana yang harus disediakan untuk
pembayaran Utang Jangka Pendek C.4.2 (12.746.378,00) (15.634.710,00)
JUMLAH EKUI TAS DANA LANCAR 85.784.078,00 111.187.219,00 EKUI TAS DANA I NVESTASI C.5
■ Diinvestasikan Dalam Aset Tetap C.5.1 13.222.724.511,00 21.713.548.842,00
13.222.724.511,00 21.713.548.842,00 13.308.508.589,00 21.824.736.061,00 13.321.254.967,00 21.840.370.771,00 JUMLAH KEW AJI BAN DAN EKUI TAS DANA
NAMA PERKI RAAN JUMLAH
JUMLAH ASET
JUMLAH KEW AJI BAN
JUMLAH EKUI TAS DANA JUMLAH EKUI TAS DANA I NVESTASI
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
-
|
Ringkasan4
III. RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna
Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan
Kementerian Negara/Lembaga (LKKL), yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).
Laporan Keuangan Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sulawesi Tengah sebagai Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran Tahun 2013 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran yang terdapat pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA 2013 dengan realisasinya, mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2013.
Pada DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah TA 2013 tidak terdapat estimasi Pendapatan Negara dan Hibah, namun terealisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak untuk TA 2013 sebesar Rp29.849.602,00.
Realisasi Belanja Negara pada TA 2013 adalah sebesar Rp10.316.553.484,00 atau mencapai 96,84 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp10.652.703.000,00.
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012, disajikan pada Tabel 1 sebagai berikut:
Tabel 1
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012
TA 2012 Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Persentase Realisasi thd Anggaran (%) Realisasi (Rp)
Pendapatan Negara dan
Hibah - 29.849.602,00 - 22.035.086,00 Belanja Negara 10.652.703.000,00 10.316.553.484,00 96,84 10.223.786.165,00
Uraian
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
-
|
Ringkasan5
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada 31 Desember 2013 dan 2012.
Neraca yang disajikan adalah hasil dari proses Sistem Akuntansi Instansi, sebagaimana yang diwajibkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
Nilai Aset per 31 Desember 2013 dicatat dan disajikan sebesar Rp13.321.254.967,00, yang terdiri atas Aset Lancar sebesar Rp98.530.456,00 dan Aset Tetap (neto setelah akumulasi penyusutan) sebesar Rp13.222.724.511,00.
Nilai Kewajiban seluruhnya tersaji sebesar Rp12.746.378,00, merupakan Kewajiban Jangka Pendek.
Nilai Ekuitas Dana adalah sebesar Rp13.308.508.589,00, terdiri atas Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp85.784.078,00 dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp13.222.724.511,00.
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2013 dan 2012, disajikan pada tabel 2 sebagai berikut: Tabel 2
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2013 dan 2012
Rp % Aset Lancar 98.530.456,00 126.821.929,00 (28.291.473,00) (22,30) Aset Tetap 13.222.724.511,00 21.713.548.842,00 (8.490.824.331,00) (39,10) Aset Lainnya - - - -13.321.254.967,00 21.840.370.771,00 (8.519.115.804,00) (39,00)
Kewajiban Jangka Pendek 12.746.378,00 15.634.710,00 (2.888.332,00) (18,47) 12.746.378,00
15.634.710,00 (2.888.332,00) (18,47)
Ekuitas Dana lancar 85.784.078,00 111.187.219,00 (25.403.141,00) (22,84) Ekuitas Dana Investasi 13.222.724.511,00 21.713.548.842,00 (8.490.824.331,00) (39,10)
13.308.508.589,00
21.824.736.061,00 (8.516.227.472,00) (39,02) 13.321.254.967,00
21.840.370.771,00 (8.516.227.472,00) (39,00) Nilai kenaikan/ (penurunan) Uraian 31 Desember 2013 (Rp) 31 Desember 2012 (Rp) Jumlah Kewajiban Aset
Jumlah Kewajiban & Ekuitas Ekuitas Dana
Kewajiban Jumlah Aset
Jumlah Ekuitas Dana
3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
-
|
Ringkasan6
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja Negara diakui berdasarkan basis kas, yaitu diakui pada saat kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas negara.
Dalam penyajian Neraca untuk periode per tanggal 31 Desember 2013, nilai Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu diakui pada saat diperolehnya hak atas dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas negara.
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
| Catatan Atas Laporan Keuangan - Pendahuluan
7
IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A.
PENJELASAN UMUM
A.1. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintah.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
5. Keputusan Presiden Nomor 45 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
7. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/2013
tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga.
A.2. PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS
A.2.1 RENCANA STRATEGIS
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) merupakan lembaga pemerintah nondepartemen, yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1983, kemudian diperbarui dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non-Departemen, sebagaimana yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2005, dan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.
Dasar Hukum
Rencana Strategis
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
| Catatan Atas Laporan Keuangan - Pendahuluan
8
Sebagai aparat pengawasan internal pemerintah, BPKP bertanggung jawab untuk membantu kelancaran dan keberhasilan tugas-tugas pemerintah dalam melaksanakan pembangunan yang berkesinambungan. Lebih jauh diharapkan mampu mendorong tercapainya pelaksanaan tugas-tugas pemerintah yang baik. Komitmen selanjutnya dituangkan dalam pernyataan visi, yaitu sebagai “Auditor Presiden yang responsif, interaktif, dan terpercaya, untuk mewujudkan akuntabilitas keuangan negara dan mendukung akuntabilitas Presiden dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan negara”.
Redefinisi BPKP harus juga digerakkan oleh misi untuk lebih memosisikan dirinya demi mewujudkan dampak sosial kebudayaan, sehingga misi BPKP dirumuskan dalam kesadaran untuk alasan keberadaan BPKP dalam konstruksi sosial Indonesia ke depan. Dengan demikian, kinerja dan citra BPKP akan sangat bergantung pada kemampuannya menunjukkan bahwa keberadaannya memang beralasan, dengan tiga ukuran yang lebih didekatkan kepada harapan masyarakat. Oleh karena itu, misi BPKP ditetapkan dalam empat rumusan yang berorientasi ke luar, yaitu:
1. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas Keuangan Negara yang mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik dan bebas KKN;
2. Membina penyelenggaraan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah;
3. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang
profesional dan kompeten; serta
4. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi presiden/pemerintah.
A.2.2 ORGANISASI DAN TATA KERJA PERWAKILAN BPKP
PROVINSI SULAWESI TENGAH
Organisasi dan Tata Kerja BPKP diatur dengan Keputusan Kepala BPKP Nomor Kep-06.00.00-080/K/2001 tanggal 20 Februari 2001 yang kemudian diubah kembali dengan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor PER-616/K/SU/2011 tanggal 25 Mei 2011 tentang Perubahan Ketiga atas Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor Kep-06.00.00-286/K/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPKP.
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
| Catatan Atas Laporan Keuangan - Pendahuluan
9
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah menyelenggarakan fungsi:
1. Penyiapan rencana dan program kerja pengawasan.
2. Pengawasan atas pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/kekayaan negara.
3. Pengawasan atas pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerah atas permintaan daerah.
4. Pengawasan atas penyelenggaraan tugas pemerintah yang bersifat stratejik dan/atau lintas departemen/lembaga/wilayah.
5. Pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat dan daerah.
6. Evaluasi atas laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
7. Audit atas badan usaha milik negara dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pinjaman/bantuan luar
negeri yang diterima pemerintah pusat dan badan usaha milik daerah atas permintaan daerah sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.
8. Evaluasi atas pelaksanaan good corporate government dan laporan akuntabilitas kinerja pada badan usaha milik negara dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. 9. Investigasi atas indikasi penyimpangan yang merugikan keuangan negara,
badan usaha milik negara, dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, audit atas hambatan kelancaran pembangunan dan pemberian bantuan audit pada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya.
10. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian mutu pengawasan.
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
| Catatan Atas Laporan Keuangan - Pendahuluan
10
Susunan organisasi dan pejabat pimpinan unit kerja di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah posisi 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
1. Kepala Perwakilan : Drs. Achdiman Kartadimadja, M.M.
2. Kabid Investigasi : Catur Iman Pratignyo., S.E.
3. Kabid IPP : M. Taufiq Tjadi Aman, S.E.
4. Kabid APD : Yan Setiadi, Ak, M.B.A.
5. Kabid AN : Wawan Yulianto, Ak.
6. Kabag Tata Usaha : Y. Heri Sulistyo, S.E., M.M
7. Kasubag Prolap : Saut Ganti Tua Hutabarat, S.E., M.M.
8. Kasubag Kepegawaian : Nur Alam, S.S.T., Akt.
9. Kasubag Keuangan : Raden Dony Hamdani, S.E.
10. Kasubag Umum : Albert Mangintek
A.2.3 SUMBER DAYA MANUSIA
Jumlah pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah per 31 Desember 2013 sebanyak 87 orang, yang dapat diuraikan menurut jabatan dan tingkat pendidikan, sebagai berikut:
1. Menurut jabatan:
Jabatan Jumlah %
Struktural 10 orang 11,49
Fungsional Auditor 63 orang 72,41 Fungsional Analis Arsiparis 2 orang 2,30 Fungsional Umum 12 orang 13,79 Jumlah 87 orang 100,00
2. Menurut tingkat pendidikan:
Pendidikan Jumlah %
S. 2 5 orang 5,75 D. IV/ S. 1 21 orang 24,14 D. III/ Sarmud 48 orang 55,17
SLTA 11 orang 12,64
SLTP 2 orang 2,30
SD - orang -
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
| Catatan Atas Laporan Keuangan - Pendahuluan
11
A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas akuntansi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah. Laporan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI), yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi, mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja, yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Adapun SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2013 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Disamping itu, dalam penyusunannya telah menerapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah adalah sebagai berikut:
1. Kebijakan Akuntansi atas Pendapatan
• Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas
dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan, yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat.
• Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN).
• Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
• Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan.
Kebijakan Akuntansi Pendapatan Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
| Catatan Atas Laporan Keuangan - Pendahuluan
12
2. Kebijakan Akuntansi atas Belanja
• Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat.
• Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari Kas Umum Negara (KUN).
• Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
• Belanja disajikan pada lembar muka laporan keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja.
3. Kebijakan Akuntansi atas Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya.
a. Aset Lancar
Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan.
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Belanja
Aset
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
| Catatan Atas Laporan Keuangan - Pendahuluan
13
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul
berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan
penagihannya.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai bagian lancar TPA/TGR.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam tangka pelayanan kepada masyarakat.
Persediaan dicatat di neraca berdasarkan:
1). harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian, 2). harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri, dan 3). harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan. b. Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan pada neraca Satker per 31 Desember 2013 berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi, yaitu:
1). Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah), dan
2). Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah). 3). Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
| Catatan Atas Laporan Keuangan - Pendahuluan
14
Kebijakan terkait Aset Tetap dalam kondisi hilang dan/atau rusak berat atau usang:
1). Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber yang sah dan telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusannya, tidak dicantumkan dalam Neraca dan diungkapkan secara memadai dalam CaLK serta dicantumkan dalam Daftar Barang Hilang dan tidak dilakukan penyusutan. 2). Aset Tetap dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah
diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan
penghapusannya, tidak dicantumkan dalam neraca dan
diungkapkan secara memadai dalam CaLK serta dicantumkan dalam Daftar Barang rusak Berat dan tidak dilakukan penyusutan. 3). Aset Tetap dalam kondisi rusak berat yang tidak digunakan lagi
sehingga dihentikan sementara dari penggunaan aktif namun belum diusulkan penghapusannya maka disajikan dalam kelompok Aset Lainnya dan tetap disusutkan.
4). Aset Tetap dalam kondisi rusak berat yang masih digunakan (tidak dihentikan sementara dari penggunaan aktif) dan tidak diusulkan penghapusannya, tetap disajikan sebagai Aset dan apabila masih ada umur ekonomisnya maka tetap disusutkan.
c. Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya, hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang.
Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam TPA, Tagihan TGR, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi Penggunaannya. Aset lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah.
Aset Lainnya
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
| Catatan Atas Laporan Keuangan - Pendahuluan
15
4. Kebijakan Akuntansi atas Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Kewajiban Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban Jangka Panjang
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
| Catatan Atas Laporan Keuangan - Pendahuluan
16
5. Kebijakan Akuntansi atas Ekuitas Dana
• Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan utang pemerintah.
• Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi.
• Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan utang jangka pendek.
• Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang.
6. Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
• Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan perkembangan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah.
• Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.06/2011 tentang Kualitas Piutang Kementerian Negara/Lembaga dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih.
Tabel 3
Penggolongan Kualitas Piutang
Kualitas
Piutang Uraian Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo
0.5% Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat
Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan
10%
Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan
50% Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan
100%
2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN Ekuitas
Dana
Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
| Catatan Atas Laporan Keuangan - Pendahuluan
17
7. Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap
Penyusutan Aset Tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat.
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap: a. Tanah
b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang bedasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan
Nilai yang disusutkan pertama kali adalah nilai yang tercatat dalam pembukuan per 31 Desember 2012 adalah untuk aset tetap yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2012, sedangkan untuk Aset Tetap yang diperoleh setelah 31 Desember 2012, nilai yang disusutkan adalah berdasarkan nilai perolehan.
Perhitungan dan pencatatan penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum, tabel manfaat tersebut adalah sebagai berikut:
Penyusutan Aset Tetap
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
| Catatan Atas Laporan Keuangan - Pendahuluan
18
Tabel 4
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan,Irigasi, dan Jaringan 5 s.d. 40 tahun
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
- | Catatan atas Laporan Keuangan – L R A
19
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
B.1. Pendapatan Negara dan Hibah
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2013 adalah Rp29.849.602,00 yang berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak berupa Pendapatan dari Pengelolaan BMN dan Pendapatan Lain-lain. Tidak ada estimasi pendapatan pada Tahun Anggaran 2013.
Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasinya dapat dilihat dalam Tabel 5 berikut ini:
Tabel 5
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Real Angg. 1. Pendapatan dari Pengelolaan BMN - 25.619.602,00 -2. Pendapatan Lain-lain - 4.230.000,00 -Jumlah - 29.849.602,00
-Uraian
2013
Berdasarkan Tabel 5, Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2013 dan 2012 menunjukkan bahwa realisasi pendapatan dari PNBP pada TA 2013 mengalami kenaikan sebesar 35,46 persen dari realisasi pendapatan PNBP TA 2012.
Hal ini antara lain disebabkan karena:
1. Meningkatnya pemanfaatan rumah dinas yang disewakan pada para pegawai dengan merevisi biaya sewa rumah negara.
2. Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah memperoleh pendapatan lain-lain sebesar Rp4.230.000,00 berupa Pendapatan dari Penerimaan Kembali Tahun Anggaran yang Lalu.
Tabel 6
Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2013 dan 2012
Uraian Realisasi T.A. 2013 (Rp)
Realisasi T.A. 2012 (Rp)
% Naik (Turun) 1. Pendapatan dari Pengelolaan BMN 25.619.602,00 15.464.786,00 65,66 2. Pendapatan Lain-lain 4.230.000,00 6.570.300,00 (35,62) Jumlah Pendapatan 29.849.602,00 22.035.086,00 35,46
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp29.849.602,00
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
- | Catatan atas Laporan Keuangan – L R A
20
B.2. Belanja Negara
Realisasi Belanja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah pada Tahun Anggaran 2013 adalah Rp10.316.553.484,00 atau sebesar 96,84 persen dari anggaran senilai Rp10.652.703.000,00 setelah dikurangi pengembalian belanja. Rincian anggaran dan realisasi belanja Tahun Anggaran 2013 tersaji pada Tabel 7.
Tabel 7
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2013
URAIAN ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) %
Belanja Pegawai 4.313.351.000,00 4.273.916.078,00 99,09
Belanja Barang 5.964.352.000,00 5.697.236.136,00 95,52
Beanja Modal 375.000.000,00 372.828.400,00 99,42
Total Belanja Kotor 10.652.703.000,00 10.343.980.614,00 97,10
Pengembalian Belanja (27.427.130,00)
-Belanja Netto 10.652.703.000,00 10.316.553.484,00 96,84
Komposisi anggaran dan realisasi belanja disajikan pada grafik berikut ini:
0 1.000.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000 4.000.000.000 5.000.000.000 6.000.000.000 Anggaran Realisasi 1. Belanja Pegawai 2. Belanja Barang 3. Belanja Modal 4. Pembayaran Bunga Utang 5. Subsidi 6. Hibah 7. Bantuan Sosial 8. Belanja Lain-lain
Berdasarkan Tabel 8 Perbandingan Realisasi Belanja (Bersih) TA 2013 dan TA 2012 menunjukkan bahwa realisasi belanja pada TA 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,91 persen dibandingkan realisasi belanja pada TA 2012. Hal ini antara lain disebabkan karena menurunnya alokasi belanja modal sedangkan realisasi belanja pegawai dan barang meningkat.
Realisasi Belanja Negara Rp10.316.553.484,00
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
- | Catatan atas Laporan Keuangan – L R A
21
Tabel 8
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2013 dan 2012
URAIAN JENIS BELANJA
REALISASI TA. 2013 (Rp) REALISASI TA. 2012 (Rp) % NAIK (TURUN) Belanja Pegawai 4.265.529.948,00 3.943.455.244,00 8,17 Belanja Barang 5.678.195.136,00 5.608.690.921,00 1,24 Belanja Modal 372.828.400,00 671.640.000,00 (44,49) Jumlah Belanja 10.316.553.484,00 10.223.786.165,00 0,91
B.2.1.
Belanja PegawaiRealisasi Belanja Pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah pada TA 2013 yaitu meliputi Belanja Gaji dan Tunjangan PNS serta Belanja Lembur. Realisasi Belanja Pegawai TA 2013 dan TA 2012 adalah Rp4.265.529.948,00 dan Rp3.943.455.244,00. Berdasarkan Tabel 9, realisasi belanja pegawai TA 2013 mengalami kenaikan sebesar 8,17 persen dari realisasi belanja TA 2012. Hal ini antara lain disebabkan oleh:
1. Adanya mutasi pegawai di lingkungan BPKP.
2. Adanya kenaikan gaji pokok PNS sesuai PP Nomor 22 Tahun 2013. Tabel 9
Perbandingan Belanja Pegawai TA 2013 dan 2012
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 4.251.074.078,00 3.944.429.943,00 7,77 Belanja Lembur 22.842.000,00 - -Jumlah Belanja Bruto 4.273.916.078,00 3.944.429.943,00 8,35 Pengembalian Belanja 8.386.130,00 974.699,00 760,38 Jumlah Belanja Neto 4.265.529.948,00 3.943.455.244,00 8,17
Realisasi TA 2012 (Rp) Realisasi TA 2013 (Rp) Uraian % Naik (Turun)
B.2.2.
Belanja BarangRealisasi Belanja Barang TA 2013 dan TA 2012 adalah Rp5.678.195.136,00 dan Rp5.608.690.921,00.
Berdasarkan Tabel 10, Realisasi Belanja Barang TA 2013 mengalami kenaikan 1,24 persen dari Realisasi Belanja Barang TA 2012. Hal ini disebabkan antara lain karena adanya peningkatan belanja barang non-operasional berupa belanja bahan dan honor kegiatan, peningkatan belanja langganan daya dan jasa, belanja pemeliharaan BMN serta belanja perjalanan dinas dalam negeri.
Belanja Barang Rp5.678.195.136,00 Belanja Pegawai Rp4.234.301.818,00
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
- | Catatan atas Laporan Keuangan – L R A
22
Tabel 10
Perbandingan Belanja Barang TA 2013 dan TA 2012
Belanja Barang Operasional 684.359.225,00 928.374.500,00 (26,28) Belanja Barang Non Operasional 271.364.775,00 177.190.000,00 53,15 Belanja Jasa 230.250.496,00 196.851.096,00 16,97 Belanja Pemeliharaan 331.638.140,00 317.192.000,00 4,55 Belanja Perjalanan Dalam Negeri 4.179.623.500,00 3.997.831.150,00 4,55 Jumlah Belanja Bruto 5.697.236.136,00 5.617.438.746,00 1,42 Pengembalian Belanja 19.041.000,00 8.747.825,00 117,67 Jumlah Belanja Neto 5.678.195.136,00 5.608.690.921,00 1,24
TA 2012 (Rp) TA 2013
(Rp)
Uraian Jenis Belanja % Naik
(Turun)
B.2.3.
Belanja ModalRealisasi Belanja Modal TA 2013 dan TA 2012 adalah Rp372.828.400,00 dan Rp671.640.000,00.
Berdasarkan Tabel 11, Realisasi Belanja Modal TA 2013 mengalami penurunan sebesar 44,49 persen dibandingkan Realisasi Belanja Modal TA 2012. Hal ini antara lain disebabkan karena alokasi Belanja Modal tahun 2013 lebih rendah dari tahun 2012.
Tabel 11
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2013 dan 2012
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 206.878.400,00 96.712.000,00 113,91 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 165.950.000,00 574.928.000,00 (71,14)
Jumlah Belanja 372.828.400,00 671.640.000,00 (44,49) Pengembalian Belanja - -
-Jumlah Belanja Neto 372.828.400,00 671.640.000,00 (44,49) Realisasi TA 2012 (Rp) Realisasi TA 2013 (Rp) Uraian % Naik (Turun) Belanja Modal Rp372.828.400,00
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
- | Catatan atas Laporan Keuangan – NERACA
23
C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACAC.1. Aset Lancar
Nilai Aset Lancar per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah Rp98.530.456,00 dan Rp126.821.929,00.
Aset Lancar merupakan aset yang diharapkan segera untuk dapat direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.
Rician Aset Lancar pada Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah per 31 Desember 2013 disajikan pada Tabel 12.
Tabel 12
Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rp)
Aset Lancar TA 2013 TA 2012 Persediaan 98.530.456,00 126.821.929,00
Jumlah 98.530.456,00 126.821.929,00
C.1.1. Persediaan
Nilai Persediaan per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah Rp98.530.456,00 dan Rp126.821.929,00, atau mengalami penurunan sebesar Rp28.291.473,00.
Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional dan untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian Persediaan per 31 Desember 2013 dan 2012, adalah sebagai berikut:
Tabel 13 Rincian Persediaan
(dalam Rp)
Kode
Akun Uraian Akun
Per 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012 115111 Barang Konsumsi 73.763.127,00 115.702.666,00 115113 Bahan Untuk Pemeliharaan 7.304.000,00 990.075,00 115114 Suku Cadang 2.917.050,00 1.634.150,00 115131 Bahan Baku - -115199 Persediaan Lainnya 14.546.279,00 8.495.038,00 Jumlah 98.530.456,00 126.821.929,00 Persediaan Rp98.530.456,00 Aset lancar Rp98.530.456,00
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
- | Catatan atas Laporan Keuangan – NERACA
24
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisibaik.
C.2. Aset Tetap
Nilai Aset Tetap per 31 Desember 2013 dan 2012 tersaji adalah Rp13.222.724.511,00 dan Rp21.713.548.842,00. Aset Tetap yang tersaji merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas.
Rincian Aset Tetap Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah per 31 Desember 2013 dan 2012, adalah sebagai berikut:
Tabel 14 Rincian Aset Tetap
(dalam Rp)
No. Jenis AT T.A. 2013 T.A. 2012
1 Tanah 7.887.525.182,00 7.887.525.182,00 2 Peralatan dan Mesin 3.597.662.318,00 3.361.625.118,00 3 Gedung dan Bangunan 10.512.378.352,00 10.346.428.352,00 4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 28.000.000,00 28.000.000,00 5 Aset Tetap Lainnya 89.970.190,00 89.970.190,00
22.115.536.042,00 21.713.548.842,00 (8.892.811.531,00) -13.222.724.511,00 21.713.548.842,00 Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Aset Tetap
C.2.1. Tanah
Nilai Aset Tetap berupa Tanah yang dimiliki Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Tengah per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah
Rp7.887.525.182,00 atau tidak ada penambahan atas pengadaan tanah maupun penilaian kembali nilai tanah pada TA 2013. Aset berupa Tanah tersebut terletak di Jalan Maleo dan di Jalan Prof. Dr. Muh. Yamin, Palu. Rincian saldo tanah per 31 Desember 2013 disajikan pada Tabel 15.
Tabel 15 Rincian Saldo Tanah
No. Sertifikat Kepemilikan No. KIB Luas (m²) Nilai (Rp)
1. Sertifikat hak pakai No.6317234 tanggal 28 Juli 1982
1 11.028 6.164.100.000,00
2. Sertifikat hak pakai No.8367876 tanggal 14 Agustus 1985
1 6.640 1.238.612.320,00
3. Sertifikat hak pakai No.6032851 tanggal 6 Februari 1985
2 1.406 262.272.428,00
4. Sertifikat hak pakai No.6032851 tanggal 6 Februari 1985
3 1.193 222.539.834,00
JUMLAH 20.267 7.887.524.582,00
Tanah
Rp7.887.525.182,00 Nilai Buku Aset Tetap Rp13.222.724.511,00
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
- | Catatan atas Laporan Keuangan – NERACA
25
C.2.2. Peralatan dan MesinSaldo Aset Tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah Rp3.597.662.318,00 dan Rp3.361.625.118,00. Peralatan dan Mesin masih dalam kondisi Baik (B) dan Rusak Ringan (RR) serta masih digunakan secara aktif dalam kegiatan operasional pemerintah.
Nilai Buku peralatan dan mesin per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp401.927.627,00 yaitu nilai perolehan Rp3.597.662.318,00 dikurangi dengan akumulasi penyusutannya sebesar Rp3.195.734.691,00.
Mutasi nilai peralatan dan mesin dapat dijelaskan sebagai berikut:
Saldo per 31 Desember 2012 Rp 3.361.625.118,00 Mutasi tambah: Transfer masuk Rp 29.158.800,00 Pembelian Rp 206.878.400,00 Hibah Rp -Reklasifikasi Rp -Mutasi kurang: Penghapusan Rp
-Saldo per 31 Desember 2013 Rp 3.597.662.318,00
Akum. Penyusutan sd. 31 Desember 2013 Rp (3.195.734.691,00) Nilai Buku Per 31 Desember 2013 Rp 401.927.627,00
Mutasi tambah peralatan dan mesin adalah Rp241.392.364,00 yaitu bertambahnya aset melalui pembelian sebesar Rp206.878.400,00 yang berasal dari Belanja Modal Peralatan dan Mesin serta adanya transfer masuk dari BPKP Pusat sebesar Rp34.513.964,00.
1. Rincian mutasi tambah Rp206.878.400,00 yang berasal dari Belanja Modal Peralatan dan Mesin, dapat dijelaskan dalam tabel berikut:
No. Uraian Penambahan Nilai (Rp)
1. Penambahan dari pembelian 1 Unit CCTV 23.045.000,00
2. Penambahan dari pembelian 1 Unit Sice 20.300.000,00
3. Penambahan dari pembelian 6 Unit A.C. Split 38.940.000,00
4. Penambahan dari pembelian 1 Unit Sound System 31.377.500,00
5. Penambahan dari pembelian 4 Unit Notebook 37.677.200,00
6. Penambahan dari pembelian 6 Unit Printer 25.127.700,00
7. Penambahan dari pembelian 5 Unit Meja Kerja Kayu 6.630.000,00
8. Penambahan dari pembelian 6 Unit Lemari Besi 11.828.520,00
Peralatan dan Mesin Rp3.597.662.318,00
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
- | Catatan atas Laporan Keuangan – NERACA
26
No. Uraian Penambahan Nilai (Rp)
9. Penambahan dari pembelian 2 Unit Rak Kayu 1.773.480,00
10. Penambahan dari pembelian 5 Unit Kursi Kayu 1.737.500,00
11. Penambahan dari pembelian 2 Unit Uninterruptible Power Suply (UPS)
2.062.500,00
12. Penambahan dari pembelian 1 Unit LCD Monitor 3.546.500,00
13. Penambahan dari pembelian 2 Unit Scanner 2.832.500,00
Jumlah 206.878.400,00
2. Mutasi tambah peralatan dan mesin melalui transfer masuk sebesar Rp29.158.800,00, yaitu berasal dari:
a. Transfer masuk berupa 1 Unit Scanner dari Biro Umum BPKP Pusat
ke Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah sebesar
Rp1.089.000,00 dengan Berita Acara Serah Terima Nomor BA-/SU05/3/2013 tanggal 20 Februari 2013.
b. Transfer masuk berupa 2 Unit Printer dari Pusinfo BPKP Pusat ke Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah sebesar Rp10.540.200,00 dengan Berita Acara Serah Terima Nomor BA-812/IP/3/2013 tanggal 11 November 2013.
c. Transfer masuk berupa 2 Unit PC Unit dari Biro Umum BPKP Pusat ke Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah sebesar Rp17.529.600,00 dengan Berita Acara Serah Terima Nomor BA-812/IP/3/2013 tanggal 11 November 2013.
Rincian Nilai Aset Tetap dan Perhitungan Penyusutan atas Peralatan dan Mesin serta Akumulasinya disajikan pada Lampiran A1 Laporan Keuangan ini. C.2.3. Gedung dan Bangunan
Nilai gedung dan bangunan per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar Rp10.512.378.352,00 dan Rp10.346.428.352,00.
Nilai Buku Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2013 yaitu nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutannya adalah sebesar Rp4.834.922.261,00.
Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Gedung dan Bangunan
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
- | Catatan atas Laporan Keuangan – NERACA
27
Saldo per 31 Desember 2012 Rp 10.346.428.352,00Mutasi tambah:
Pengembangan melalui KDP Rp 165.950.000,00 Mutasi kurang:
Koreksi nilai Rp -Saldo per 31 Desember 2013 Rp 10.512.378.352,00 Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2013 Rp (5.677.456.091,00) Nilai Buku per 31 Desember 2013 Rp 4.834.922.261,00
Mutasi tambah Gedung dan Bangunan adalah berasal dari Pengembangan melalui KDP sebesar Rp165.950.000,00 dengan alokasi dari Belanja Modal Gedung dan Bangunan sebesar Rp165.950.000,00.
Transaksi penambahan dan pengurangan Gedung dan Bangunan dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Penambahan dari belanja modal gedung dan bangunan untuk renovasi 4 unit rumah dinas yang terletak di Jalan Prof. Dr. Moh. Yamin senilai Rp147.000.000,00.
b. Penambahan gedung dan bangunan dari Jasa konsultasi perbaikan untuk renovasi 4 unit rumah dinas yang terletak di Jalan Prof. Dr. Moh. Yamin senilai Rp6.950.000,00.
c. Penambahan gedung dan bangunan dari Jasa konsultasi perbaikan untuk renovasi rumah dinas yang terletak di Jalan Prof. Dr. Moh. Yamin senilai Rp12.000.000,00.
Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran A1 Laporan Keuangan ini.
C.2.4. Jalan, Irigasi dan Jaringan
Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah Rp28.000.000,00. Saldo tersebut terdiri dari Instalasi Gardu Listrik Induk Kapasitas Kecil senilai Rp27.350.000,00 dan Jaringan Induk Kapasitas Kecil senilai Rp650.000,00. Tidak terjadi perubahan nilai terhadap jalan, jaringan, dan irigasi yang dimiliki oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah selama tahun 2013.
Nilai Buku Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp22.986.251,00 yaitu nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutannya Rp5.013.749,00.
Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi dan Jaringan per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp28.000.000,00
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
- | Catatan atas Laporan Keuangan – NERACA
28
Saldo per 31 Desember 2012 Rp 28.000.000,00 Mutasi Tambah: Rp Mutasi Kurang: Rp -Saldo per 31 Desember 2013 Rp 28.000.000,00 Akumulasi Penyusutan sd. 31 Desember 2013 Rp (5.013.749,00) Nilai Buku per 31 Desember 2013 Rp 22.986.251,00
Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan jaringan disajikan pada Lampiran A1 Laporan Keuangan ini.
C.2.5. Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah
Rp89.970.190,00. Saldo tersebut terdiri dari Monografi sebesar
Rp75.363.190,00 dan Alat Musik Modern/Band sebesar Rp14.607.000,00. Nilai Buku Aset Tetap Lainnya pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp75.363.190,00 yaitu nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutannya sebesar Rp14.607.000,00.
Tidak ada mutasi/perubahan aset tetap lainnya sampai dengan periode 31 Desember 2013 sesuai dengan yang tertera dalam tabel berikut ini:
Saldo per 31 Desember 2012 Rp 89.970.190,00 Mutasi Tambah:
Mutasi Masuk Rp -Mutasi Kurang:
Mutasi Keluar Rp -Saldo per 31 Desember 2013 Rp 89.970.190,00 Akumulasi Penyusutan sd. 31 Desember 2013 Rp (14.607.000,00)
Jumlah Rp 75.363.190,00
Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran A1 Laporan Keuangan ini.
C.2.6. Akumulasi Penyusutan
Saldo akumulasi penyusutan per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah minus Rp8.892.811.531,00 dan Rp0,00 yang merupakan penyusutan atas Barang Milik Negara.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Akumulasi Penyusutan Rp8.892.811.531,00
Aset Tetap Lainnya Rp89.970.190,00
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
- | Catatan atas Laporan Keuangan – NERACA
29
Rangkuman Akumulasi Penyusutan disajikan pada Lampiran A1 LaporanKeuangan ini.
Tabel 16
Rincian Akumulasi Penyusutan
(dalam Rp)
No Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi
Penyusutan Nilai Buku A Peralatan dan Mesin 3.597.662.318,00 3.195.734.691,00 401.927.627,00 B Gedung dan Bangunan 10.512.378.352,00 5.677.456.091,00 4.834.922.261,00 C Jaringan 28.000.000,00 5.013.749,00 22.986.251,00 D Aset Tetap Lainnya 89.970.190,00 14.607.000,00 75.363.190,00
14.228.010.860,00
8.892.811.531,00 5.335.199.329,00 14.228.010.860,00
8.892.811.531,00 5.335.199.329,00 Jumlah Akumulasi Penyusutan AT
Akumulasi Penyusutan
KEWAJIBAN
C.3. Kewajiban Jangka Pendek
Nilai Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah Rp12.746.378,00 dan Rp15.634.710,00.
Kewajiban Jangka Pendek merupakan kelompok kewajiban yang diharapkan segera diselesaikan dalam waktu kurang dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
Rincian Kewajiban Jangka Pendek pada Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah per 31 Desember 2013 disajikan pada Tabel 17.
Tabel 17
Rincian Kewajiban Jangka Pendek
(dalam Rp)
Kewajiban Jangka Pendek Jumlah Utang kepada Pihak Ketiga 12.746.378,00
Jumlah 12.746.378,00
C.3.1 Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah Rp12.746.378,00 dan Rp15.634.710,00.
Utang kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayar dan merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan).
Utang Kepada Pihak Ketiga Rp12.746.378,00 Kewajiban Jangka Pendek Rp12.746.378,00
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
- | Catatan atas Laporan Keuangan – NERACA
30
Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2013 merupakan penggunaanlangganan daya dan jasa yang belum dibayar/tagihan rekening Listrik dan Telepon atas pemakaian bulan Desember 2013.
Adapun rincian Utang kepada Pihak Ketiga Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah per 31 Desember 2013, adalah sebagai berikut:
Tabel 18
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
No. Uraian Jumlah (Rp) Penjelasan
1 Belanja Barang yang Masih Harus Dibayar
11.537.848,00
Penggunaan Langganan Daya Listrik yang Belum Dibayar
2 Belanja Barang yang Masih Harus Dibayar
1.208.530,00
Penggunaan Langganan Telepon yang Belum Dibayar 12.746.378,00
TOTAL
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga pada 31 Desember 2013 sebesar Rp12.746.378,00 telah diselesaikan pembayarannya kepada pihak ketiga di bulan Januari 2014.
EKUITAS
C.4. Ekuitas Dana Lancar
Ekuitas Dana Lancar merupakan pasangan beberapa akun yang ada di Aset Lancar dan di Kewajiban Jangka Pendek dengan rincian nilai Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012. Rincian Ekuitas Dana Lancar disajikan pada Tabel 19.
Tabel 19
Rincian Ekuitas Dana Lancar (dalam Rp)
No. Aset Lancar TA 2013 TA 2012
1. Cadangan Persediaan 98.530.456,00 126.821.929,00 2. Dana yang Harus
Disediakan untuk Pembayaran Utang Jk. Pendek (12.746.378,00) (15.634.710,00) Jumlah 85.784.078,00 111.187.219,00 C.4.1 Cadangan Persediaan
Nilai Cadangan Persediaan per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah Rp98.530.456,00 dan Rp126.821.929,00. Ekuitas Dana Lancar Rp85.784.078,00 Cadangan Persediaan Rp98.530.456,00
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
- | Catatan atas Laporan Keuangan – NERACA
31
Cadangan Persediaan merupakan jumlah ekuitas dana lancar PerwakilanBPKP Provinsi Sulawesi Tengah dalam bentuk persediaan.
C.4.2 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek
Jumlah Dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah Rp12.746.378,00 dan Rp15.634.710,00.
Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek merupakan bagian dari ekuitas dana yang disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek.
C.5. Ekuitas Dana Investasi
C.5.1 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
Nilai Diinvestasikan dalam Aset Tetap per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah Rp13.222.724.511,00 dan Rp21.713.548.842,00.
Diinvestasikan dalam Aset Tetap merupakan jumlah ekuitas dana yang diinvestasikan dalam bentuk Aset Tetap
D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA
D.1. KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA Tidak terdapat kejadian penting setelah tanggal Neraca.
D.2. TEMUAN DAN TINDAK LANJUT TEMUAN BPK
Tidak terdapat temuan BPK yang harus ditindaklanjuti per 31 Desember 2013 oleh perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah.
D.3. INFORMASI PENDAPATAN DAN BELANJA SECARA AKRUAL Daftar informasi pendapatan dan belanja akrual berupa tagihan listrik dan
telepon sebesar Rp12.746.378,00 yang masih harus dibayar per 31 Desember 2013 disajikan pada lampiran.
D.4. REKENING PEMERINTAH
Rekening Koran yang digunakan Bendahara Pengeluaran Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah untuk menampung dana uang persediaan adalah rekening giro nomor 0060-01-001-300-30-0 pada Bank BRI Cabang Palu
Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
Rp13.222.724.511,00 Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Rp12.746.378,00 Pengungkapan Penting Lainnya
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 (Audited)
- | Catatan atas Laporan Keuangan – NERACA
32
sesuai dengan surat persetujuan pembukuan rekening dari Kepala KPPN Palunomor S-606/WPB.24/KP.0131/2008 tanggal 5 Mei 2008. D.5. PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
D.5.1 DANA MITRA KERJA
Nilai realisasi Penggunaan Dana Mitra Kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah periode Januari s.d. Desember tahun 2013 adalah sebesar Rp2.398.639.000,00. Nilai realisasi Dana Mitra Kerja ini merupakan hasil rekonsiliasi antara pihak Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah dengan para Mitra Kerja di Provinsi Sulawesi Tengah sesuai Laporan Nomor S-14/PW19/1/2014 tanggal 20 Januari 2014, sebagai tindak lanjut atas Surat
Edaran Sekretaris Utama BPKP Nomor SE-2714/SU/2013 tanggal 30 Desember 2013 hal Rekonsiliasi Penerimaan dan Penggunaan Dana Mitra
Tahun Anggaran 2013.
Secara umum, penggunaan Dana Mitra Kerja tersebut berbentuk kegiatan
Audit, Asistensi/Bimbingan Teknis (BIMTEK), dan Pendampingan
Penyusunan/Reviu Laporan Keuangan.
Dana Mitra Kerja tersebut di atas tidak dikelola secara langsung oleh perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah, namun seluruhnya dikelola oleh Pihak Mitra Kerja dan diterbitkan Surat Perjalanan Dinas (SPD) dengan beban pada anggaran mitra kerja untuk pegawai BPKP yang diberi tugas oleh pimpinan unit masing-masing, sehingga pada akhir kegiatan/penugasan bertanggung jawab untuk menandatangani kuitansi penggantian biaya perjalanan dinas yang selanjutnya dipertanggungjawabkan sesuai dengan mekanisme yang berlaku pada instansi masing-masing mitra kerja.