PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011
TENTANG
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2008 merupakan komitmen nasional pemberlakuan kebijakan khusus pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat;
b. bahwa pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat memerlukan percepatan serta peningkatan dan optimalisasi guna efektifitas pelaksanaan Otonomi Khusus; c. bahwa dalam rangka percepatan pembangunan di Provinsi
Papua dan Provinsi Papua Barat, diperlukan pendekatan secara menyeluruh meliputi pendekatan sosial ekonomi, sosial politik, dan budaya, serta menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat;
- 2 -
Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4151), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4884);
3. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1137), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2007 tentang Perubahan Nama Provinsi Irian Jaya Barat menjadi Provinsi Papua Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4718);
- 3 -
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG PERCEPATAN PEM-BANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT.
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam Peraturan Presiden ini, yang dimaksud dengan :
1. Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat adalah kebijakan dan program pemerintah yang dilakukan secara sistematis, terencana, terukur, dan sinergis guna mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
2. Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat adalah dokumen perencanaan yang memuat penjabaran Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, dalam kurun waktu 2011-2014, yang bersifat indikatif, rinci, dan merupakan prioritas yang dikhususkan, konkrit, cepat terwujud, serta dapat dirasakan manfaatnya.
3. Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, yang selanjutnya disebut UP4B, adalah lembaga yang dibentuk untuk mendukung koordinasi, memfasilitasi dan mengendalikan pelaksanaan Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
- 4 - Pasal 2
(1) Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dilaksanakan melalui peningkatan koordinasi, sinergi dan sinkronisasi perencanaan, serta pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan yang berasal dari berbagai sumber pendanaan dan pelaku pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang keuangan negara.
(2) Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
(3) Pelaksanaan Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional tahun 2010-2014 dan RPJM Provinsi Papua serta RPJM Provinsi Papua Barat, serta memperhatikan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) pada koridor ekonomi Papua - Kepulauan Maluku.
BAB II
STRATEGI DAN KEBIJAKAN Pasal 3
Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dilakukan dengan strategi:
a. mengoptimalkan hubungan fungsional antara Pemerintah Pusat, Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, serta kabupaten/kota di wilayah Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat;
- 5 -
b. mengembangkan kapasitas aparatur;
c. menerapkan sistem keterkaitan pola bertingkat yang harmonis antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota;
d. melaksanakan pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat sesuai dengan kebutuhan daerah yang mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Rencana Tata Ruang Wilayah Pulau, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota;
e. melakukan revitalisasi pelayanan pendidikan yang menjangkau seluruh kampung untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas bagi masa depan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat;
f. melakukan revitalisasi pelayanan kesehatan yang menjangkau seluruh kampung;
g. melakukan percepatan pengembangan transportasi terpadu yang meliputi transportasi darat, transportasi laut dan transportasi udara, yang berbasis pada pusat-pusat pengembangan wilayah untuk mendukung pengembangan otonomi khusus;
h. melakukan percepatan pengembangan infrastruktur energi, komunikasi, perumahan, air bersih dan sanitasi yang menjangkau seluruh wilayah;
i. mengembangkan ekonomi yang berdaya saing melalui pengembangan klaster pada kawasan strategis di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dengan memerhatikan MP3EI pada koridor ekonomi Papua–Kepulauan Maluku.
- 6 - Pasal 4
(1) Untuk mengoptimalisasi pelaksanaan Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat agar lebih berhasilguna dan berdayaguna, pelaksanaan pembangunan didasarkan pada pendekatan kawasan, yang meliputi:
a. kawasan terisolir; b. kawasan perdesaan; c. kawasan perkotaan; dan d. kawasan strategis.
(2) Pengembangan kawasan terisolir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, difokuskan pada lokasi di pegunungan tengah, perbatasan negara, daerah tertinggal, pesisir, dan pulau kecil terluar.
(3) Pengembangan kawasan perdesaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, difokuskan pada lokasi perdesaan yang berbasis sumber daya alam lokal.
(4) Pengembangan kawasan perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, difokuskan pada kawasan yang memiliki fungsi perkotaan.
(5) Pengembangan kawasan strategis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, difokuskan pada lokasi yang memiliki potensi sumber daya alam yang dapat ditingkatkan nilai tambahnya, sumber daya manusia terampil, dan infrastruktur wilayah yang memadai guna mendukung investasi yang berbasis pada potensi ekonomi lokal, serta disinergikan dengan MP3EI pada koridor ekonomi Papua-Kepulauan Maluku.
- 7 - Pasal 5
(1) Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dilaksanakan melalui:
a. kebijakan pembangunan sosial ekonomi; dan b. kebijakan pembangunan sosial politik dan budaya. (2) Kebijakan pembangunan sosial ekonomi, sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a, dilakukan melalui peningkatan hasilguna dan dayaguna pelayanan publik di bidang ketahanan pangan, penanggulangan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, transportasi terpadu, infrastruktur dasar, dan pengembangan ekonomi rakyat.
(3) Kebijakan pembangunan sosial politik dan budaya, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dilakukan melalui pembangunan komunikasi yang konstruktif antara pemerintah dengan masyarakat Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
Pasal 6
(1) Kebijakan pembangunan sosial ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a, meliputi:
a. program ketahanan pangan, dengan memprioritaskan pada daerah rawan pangan melalui pengembangan tanaman pangan lokal di kawasan perdesaan dan kawasan terisolir;
b. program penanggulangan kemiskinan, dengan memprioritaskan pada pemberian bantuan jaminan sosial, pengembangan kapasitas dan pemberian modal usaha bagi masyarakat tertinggal;
- 8 -
c. program ekonomi rakyat di tingkat kampung, dengan memprioritaskan pada pengembangan kelompok usaha petani, nelayan, perdagangan, serta usaha mikro dan kecil untuk melembagakan kegiatan produktif dan meningkatkan pendapatan warga di tingkat kampung; d. program pelayanan pendidikan, dengan memprioritaskan
pada peningkatan pelayanan pendidikan dasar terutama untuk memastikan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan di seluruh kampung dengan fasilitas dan jumlah guru yang memadai, serta menyiapkan pendidikan kejuruan;
e. program pelayanan kesehatan, dengan memprioritaskan pada peningkatan pelayanan pos pelayanan terpadu, pusat kesehatan masyarakat pembantu, dan pusat kesehatan masyarakat di tingkat distrik, serta meningkatkan kemampuan masyarakat dalam peningkatan pelayanan pos kesehatan di tingkat kampung;
f. program infrastruktur dasar, dengan memprioritaskan pada dukungan pelayanan transportasi terpadu, energi, telekomunikasi, dan air bersih dan sanitasi melalui pendekatan kawasan;
g. program perlakuan khusus bagi pengembangan kualitas sumber daya manusia putra-putri asli Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
(2) Kebijakan pembangunan sosial politik dan budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b, dilakukan dengan :
a. pemetaan dan penanganan sumber permasalahan di bidang politik, penegakan hukum dan hak asasi manusia (HAM);
- 9 -
b. pemetaan dan pendekatan terhadap kelompok-kelompok strategis di dalam masyarakat Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat;
c. perumusan dan pengembangan kebijakan sosial politik yang memerhatikan budaya lokal;
d. penyusunan dan pelaksanaan mekanisme dan substansi komunikasi konstruktif antara wakil-wakil masyarakat, pemerintah kabupaten/kota, pemerintah provinsi, dan Pemerintah Pusat.
Pasal 7
Untuk mendukung pelaksanaan kebijakan Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1), ditetapkan kebijakan pendukung yang meliputi:
a. program penguatan dan pengendalian pemanfaatan ruang serta pengelolaan pertanahan dengan memprioritaskan pada percepatan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah provinsi, kabupaten, dan kota, dan pengelolaan administrasi pertanahan terutama yang terkait dengan hak ulayat;
b. program peningkatan stabilitas keamanan dan ketertiban terutama pada daerah rawan kejahatan dan berpotensi konflik antarkelompok masyarakat;
c. program penguatan kapasitas kelembagaan dan aparatur pemerintahan daerah dalam penyusunan peraturan daerah provinsi dan peraturan daerah khusus, serta pencegahan dan pemberantasan korupsi dan penegakan hukum.
- 10 - BAB IV
RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT
Pasal 8
(1) Penjabaran kebijakan Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 7, dimuat dalam Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat tahun 2011 - 2014, yang selanjutnya disebut Rencana Aksi.
(2) Rencana Aksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat program dan kegiatan prioritas bersifat tahunan dari masing-masing kebijakan percepatan pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, serta regulasi dan kelembagaan pendukungnya.
Pasal 9
(1) Rencana Aksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) yang bersifat prioritas dan dikhususkan, cepat terwujud, serta dapat dirasakan manfaatnya pada periode tahun 2011-2012, ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan Presiden ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini.
(2) Rencana Aksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) yang bersifat menyeluruh, ditetapkan dalam Lampiran II Peraturan Presiden ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini.
Pasal 10
(1) Pelaksanaan Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden …
- 11 -
Presiden ini, dilakukan oleh Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, yang selanjutnya disebut UP4B.
(2) UP4B sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas melakukan dukungan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan, fasilitasi serta pengendalian pelaksanaan Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
(3) Pembentukan, penjabaran tugas dan fungsi UP4B sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dengan Peraturan Presiden.
BAB V
PERAN SERTA MASYARAKAT Pasal 11
Peran serta masyarakat dalam Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dapat dilakukan pada tahap perencanaan tahunan, dan tahapan pelaksanaan.
Pasal 12
(1) Bentuk peran masyarakat dalam perencanaan tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, dapat berupa masukan kepada UP4B, kementerian/lembaga terkait, serta Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Provinsi Papua Barat.
(2) Masukan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dilakukan dengan menyampaikan pokok-pokok materi yang diusulkan. (3) Masyarakat dalam memberikan masukan harus
menyebutkan identitas secara lengkap dan jelas.
- 12 - Pasal 13
Bentuk peran serta masyarakat dalam tahapan pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, dapat berupa keikutsertaan dalam pelaksanaan Rencana Aksi.
Pasal 14
Selain bentuk peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dan Pasal 13, masyarakat dapat berperanserta dalam pemantauan dan pengawasan pelaksanaan Rencana Aksi.
BAB VI PEMBIAYAAN
Pasal 15
Program dan kegiatan prioritas dalam Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, serta sumber pendanaan lainnya dari pinjaman/hibah luar negeri, investasi swasta, dan nonpemerintah, sesuai peraturan perundang-undangan.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP Pasal 16
Dengan berlakunya Peraturan Presiden ini, semua peraturan yang terkait dengan Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat yang bertentangan dengan Peraturan Presiden ini, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
- 13 - Pasal 17
Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 20 September 2011 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Deputi Bidang Perekonomian,
ttd.
LAMPIRAN I
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 65 Tahun 2011 TANGGAL : 20 September 2011
RENCANA AKSI
RENCANA AKSI
RENCANA AKSI
RENCANA AKSI
YANG
YANG
YANG
YANG BERSIFAT CEPAT TERWUJUD
BERSIFAT CEPAT TERWUJUD
BERSIFAT CEPAT TERWUJUD
BERSIFAT CEPAT TERWUJUD
PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN
PROVINSI
PROVINSI
PROVINSI
PROVINSI PAPUA BARAT
PAPUA BARAT
PAPUA BARAT
PAPUA BARAT
TAHUN 2011
TAHUN 2011
TAHUN 2011
TAHUN 2011----2012
2012
2012
2012
- 2 - PROGRAM
PROGRAM PROGRAM
PROGRAM BERSIFAT CEPAT TERWUJUD DALAM BERSIFAT CEPAT TERWUJUD DALAM BERSIFAT CEPAT TERWUJUD DALAM BERSIFAT CEPAT TERWUJUD DALAM PERCEPATAN PEMBANGUNANPERCEPATAN PEMBANGUNANPERCEPATAN PEMBANGUNAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT
PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT
TAHUN 2011 TAHUN 2011 TAHUN 2011
TAHUN 2011----2012201220122012
Proses dan langkah–langkah yang dilakukan dalam upaya Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat (P4B) sudah banyak, namun saat ini diperlukan program yang cepat diwujudkan, konkrit, dan dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Papua dan Papua Barat. Program ini diarahkan untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan mendorong tumbuhnya kegiatan ekonomi baru, yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah, dan masyarakat turut berkontribusi secara nyata terhadap pertumbuhan yang terjadi.
Penetapan program quick wins mempertimbangkan potensi sumber daya di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, dengan skala yang sesuai dengan daya dukung lingkungan. Untuk mewujudkannya dilakukan dengan memadukan peran pemerintah, BUMN, dan swasta. Program yang bersifat cepat diwujudkan, yang dilaksanakan dalam kurun waktu tahun 2011-2012, dipilih dari daftar program/kegiatan dalam Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat 2011-2014, sebagai dokumen perencanaan yang memuat penjabaran Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Program yang bersifat cepat diwujudkan tersebut, terutama:
1. 1.1.
1. Program Ketahanan Pangan Program Ketahanan Pangan Program Ketahanan Pangan Program Ketahanan Pangan
a. Pengembangan peternakan babi di Kawasan Pegunungan Tengah - Provinsi Papua.
b. Pengembangan peternakan sapi di Bomberai dan Kebar - Provinsi Papua Barat. 2.
2.2.
2. Program Penanggulangan KemiskinanProgram Penanggulangan Kemiskinan Program Penanggulangan KemiskinanProgram Penanggulangan Kemiskinan
Peningkatan permodalan UMKM usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan industri rakyat melalui PNPM Mandiri, KUR, dan Respek - Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
3. 3.3.
3. Program Pengembangan Ekonomi RakyatProgram Pengembangan Ekonomi Rakyat Program Pengembangan Ekonomi RakyatProgram Pengembangan Ekonomi Rakyat
Peningkatan industri pengolahan sagu rakyat di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
4. 4.4.
4. Program Peningkatan Pelayanan PendidikanProgram Peningkatan Pelayanan Pendidikan Program Peningkatan Pelayanan PendidikanProgram Peningkatan Pelayanan Pendidikan
Pelayanan pendidikan gratis sampai SMU menjangkau seluruh distrik dan kampung di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
5. 5.5.
5. Program Peningkatan Pelayanan KesehatanProgram Peningkatan Pelayanan Kesehatan Program Peningkatan Pelayanan KesehatanProgram Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan gratis menjangkau seluruh distrik dan kampung di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
6. 6.6.
6. Program PengembangProgram Pengembangan Infrastruktur DasarProgram PengembangProgram Pengembangan Infrastruktur Dasaran Infrastruktur Dasar an Infrastruktur Dasar
a. Penyediaan sumber energi alternatif terbarukan (PLTMH, PLTS) - Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
- 3 -
b. Pembangunan Pabrik Semen di Timika - Provinsi Papua.
c. Pembangunan Pabrik Semen di Manokwari - Provinsi Papua Barat. 7.
7.7.
7. Program Program Perlakuan Khusus Program Program Perlakuan Khusus Perlakuan Khusus Perlakuan Khusus PutraPutra----putri Asli Papua (PutraPutra putri Asli Papua (putri Asli Papua (putri Asli Papua (Affirmative ActionsAffirmative ActionsAffirmative ActionsAffirmative Actions))))
a. Pemberian kuota kepada siswa berprestasi untuk menempuh pendidikan tinggi terbaik di luar Papua - Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
b. Pemberian kuota untuk menjadi anggota TNI/Polri bagi Putra/i asli Papua - Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
c. Pemberian kuota untuk masuk sekolah Akademi Militer dan Akademi Kepolisian bagi Putra/i asli Papua - Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
d. Pendirian sekolah kebidanan/keperawatan - Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
e. Pendirian sekolah kepamongprajaan (STPDN di Kota Sorong) - Provinsi Papua Barat.
f. Pendirian sekolah pendidikan keguruan - Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
Dalam P4B salah satu pendekatannya adalah Kawasan Strategis, merupakan kawasan yang memiliki potensi daya ungkit pertumbuhan ekonomi. Pada kawasan-kawasan strategis di Provinsi Papua dan Papua Barat telah ditetapkan dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025 pada koridor Papua-Kepulauan Maluku.
Dari segi bidang yang diintervensi, MP3EI menekankan pada bidang ekonomi, khususnya pada peningkatan investasi, upaya ini akan disinergikan dengan Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat (P4B) yang memfokuskan pada kebijakan pembangunan sosial ekonomi dan pembangunan sosial politik dan budaya. Sinergi diperlukan agar menghasilkan dampak yang optimal terhadap upaya percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat.
Program MP3EI di Provinsi papua dan Provinsi Papua Barat yang dilaksanakan pada tahun 2011-2012, terutama adalah:
1. Pembangunan fisik, yaitu program/kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta untuk mendukung pelaksanaan investasi yang dilakukan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
2. Regulasi/kebijakan, yaitu program kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk memberikan kemudahan bagi investor dalam berinvestasi di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
- 4 - RENCANA AKSI
RENCANA AKSI RENCANA AKSI
RENCANA AKSI BERSIFAT CEPAT TERWUJUDBERSIFAT CEPAT TERWUJUDBERSIFAT CEPAT TERWUJUD BERSIFAT CEPAT TERWUJUD DALAM
DALAM DALAM
DALAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PROVINSI PROVINSI PROVINSI PAPUA TAHUN PAPUA TAHUN 2011PAPUA TAHUN PAPUA TAHUN 20112011----2012011 2012012012222 No
No No
No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota;;;; Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota WWWWaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaan
Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung
JJJJawabawabawabawab
Sumber Sumber Sumber Sumber Pendanaan Pendanaan Pendanaan Pendanaan (1) (2) (3) (4) (5) (6)
Program Ketahanan Pangan Program Ketahanan PanganProgram Ketahanan Pangan Program Ketahanan Pangan
1 Pengembangan Peternakan Babi di Kawasan Pegunungan
Tengah
Kab. Jayawijaya, Lani Jaya, Paniai, Nabire, Tolikara, Peg. Bintang; 2011 penyiapan, tahun 2012 mulai operasional
1,5 juta ekor /tahun Kem.Pertanian, Pemda APBN APBD Swasta
Program Penanggulangan Kemiskinan Program Penanggulangan Kemiskinan Program Penanggulangan Kemiskinan Program Penanggulangan Kemiskinan
2 Peningkatan permodalan UMKM usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan industri rakyat melalui PNPM Mandiri, KUR, dan Respek
Seluruh
Kabupaten/Kota
Berkurangnya tingkat kemiskinan di Provinsi Papua pada tahun 2012 sebesar 27,79 persen dari tahun 2011 sebesar 31,98 persen
Kem. Kop UMKM, Pemda APBN APBD Perbankan Program Program Program Program ……… …
- 5 - No
No No
No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota;;;; Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota WWWWaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaan
Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung
JJJJawabawabawabawab
Sumber Sumber Sumber Sumber Pendanaan Pendanaan Pendanaan Pendanaan (1) (2) (3) (4) (5) (6)
Program Pengembangan Ekonomi Rakyat Program Pengembangan Ekonomi Rakyat Program Pengembangan Ekonomi Rakyat Program Pengembangan Ekonomi Rakyat
3 Peningkatan industri pengolahan sagu rakyat
Papua : Kab. Jayapura, Waropen, Yapen, Nabire, Mappi, Keerom, Asmat, Merauke, Mimika. Pelaksanaan tahun 2012
Papua : 1.000 KK Kem. Pertanian, Kem. Kehutanan, Kem. Perindustrian
APBN APBD
Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan
4 Pelayanan Pendidikan Gratis sampai SMU menjangkau seluruh distrik dan kampung
Seluruh Papua; Sudah jalan untuk wajar 9 tahun, tahun 2012 dimulai untuk tingkat SMU
Seluruh siswa SD sampai SMU/SMK
Kem.Diknas, Pemda APBN APBD
Program Peningkatan Pelayanan Program Peningkatan Pelayanan Program Peningkatan Pelayanan
Program Peningkatan Pelayanan KesehatanKesehatanKesehatan Kesehatan 5 Pelayanan Kesehatan Gratis
menjangkau seluruh distrik dan kampung
Seluruh Papua; Tahun 2012 mulai, Tahun 2013 mencapai target. Seluruh penduduk Papua (2.851.999 jiwa) Kem.Kesehatan, Pemda APBN APBD Program Program Program Program ……… …
- 6 - No
No No
No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota;;;; Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota WWWWaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaan
Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung
JJJJawabawabawabawab
Sumber Sumber Sumber Sumber Pendanaan Pendanaan Pendanaan Pendanaan (1) (2) (3) (4) (5) (6) Program Pengembangan Program Pengembangan Program Pengembangan
Program Pengembangan Infrastruktur DasarInfrastruktur DasarInfrastruktur DasarInfrastruktur Dasar 6 Pembangunan Pabrik Semen di
Timika
Kab. Mimika;
Ground Breaking (dapat segera dilaksanakan) tahun 2012 Kapasitas produksi 500.000 ton/tahun BKPM, BUMN, Kem. Perindustrian, Kem. ESDM, PT. Freeport Ind, Pemda Swasta (CSR Freeport)
7 Penyediaan Sumber Energi alternatif terbarukan PLTMH dan PLTS.
Seluruh Papua; tahun 2011-2013 50 unit PLTMH 2.000 unit PLTS PLTM Kalibumi, Kombenmur, Mariarotu II, Mariarotu I, Amai, Waigo; dan PLTS untuk Lisdes di 8 lokasi
Kem. ESDM, PLN, BPPT, Pemda
APBN APBD
8 Penyediaan Daya Listrik PLTU Jayapura dan Mimika
Kab. Jayapura, Mimika: 2012 34 MW Kem. ESDM, PLN, BPPT, Pemda APBN APBD Program Program Program Program ……… …
- 7 - No
No No
No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota;;;; Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota WWWWaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaan
Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung
JJJJawabawabawabawab
Sumber Sumber Sumber Sumber Pendanaan Pendanaan Pendanaan Pendanaan (1) (2) (3) (4) (5) (6)
Program Pemihakan Putra Program Pemihakan Putra Program Pemihakan Putra
Program Pemihakan Putra----putri Asli Papua (Affirmative Actions)putri Asli Papua (Affirmative Actions)putri Asli Papua (Affirmative Actions) putri Asli Papua (Affirmative Actions) 9 Pemberian Kuota kepada siswa
berprestasi untuk menempuh pendidikan tinggi terbaik di luar Papua
Seluruh Papua; tahun 2011 sudah dimulai, tahun 2012 mencapai target per tahun
Per Tahun : Fak. Kedokteran 100, F. Teknik 100, F. Pertanian 200, ST Penerbang 20, ST Statistik 30, ST Pertanahan 30, ST Akuntansi 30.
Kem.Diknas, Kem. Kes, Kem.Keu., BPN, BPS, Kem.Hub., PTN, dan Pemda.
APBN APBD
10 Pemberian kuota untuk menjadi anggota TNI/Polri bagi Putra/i asli Papua
Seluruh Papua; tahun 2011 mulai, tahun 2013 mencapai target per tahun
100 orang/tahun Kemenhan, Polri, Pemda
APBN APBD
- 8 - No
No No
No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota;;;; Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota WWWWaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaan
Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung
JJJJawabawabawabawab
Sumber Sumber Sumber Sumber Pendanaan Pendanaan Pendanaan Pendanaan (1) (2) (3) (4) (5) (6)
11 Pemberian kuota untuk masuk sekolah Akademi Militer dan Akademi Kepolisian bagi Putra/i asli Papua
Seluruh Papua; tahun 2011 mulai, tahun 2013 mencapai target per tahun
50 siswa/tahun Kemenhan, Polri, Pemda APBN APBD 12 Pendirian sekolah Kebidanan/keperawatan di seluruh Kab/Kota Di seluruh ibukota kabupaten/kota; sebagian kab sudah, tahun 2012 seluruh kab
1 sekolah/kabupaten dengan daya tampung 30 siswa/tahun Kem.Kesehatan, Kem.Diknas, Pemda APBN APBD 13 Pendirian sekolah kepamongprajaan (STPDN di Jayapura dan Timika)
Kab.Jayapura, Mimika; tahun 2012 mulai penambahan kedua kabupaten Daya tampung 60 siswa/tahun/sekolah
Kem. Dalam Negeri, Pemda
APBN APBD
14 Pendirian Sekolah Pendidikan Keguruan
Di seluruh ibukota kabupaten/kota; tahun 2013 target semua kab
1 sekolah/kabupaten dengan daya tampung 60 siswa/tahun
Kemenko Kesra, Kem.
Diknas, Pemda APBD
RENCANA … RENCANA … RENCANA … RENCANA …
- 9 -
RENCANA AKSI RENCANA AKSI RENCANA AKSI
RENCANA AKSI BERSIFAT CEPAT TERWUJUDBERSIFAT CEPAT TERWUJUDBERSIFAT CEPAT TERWUJUDBERSIFAT CEPAT TERWUJUD DALAM
DALAM DALAM
DALAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PROVINSI PROVINSI PAPUA PAPUA PAPUA PAPUA BARAT BARAT TAHUN 2011BARAT BARAT TAHUN 2011TAHUN 2011TAHUN 2011----2012012012012222 No
No No
No Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota W
W W
Waktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan
Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung
JJJJawab awab awab awab
Sumber Sumber Sumber Sumber Pendanaan Pendanaan Pendanaan Pendanaan (1) (2) (3) (4) (5) (6)
Program Ketahanan Pangan Program Ketahanan Pangan Program Ketahanan Pangan Program Ketahanan Pangan
1 Pengembangan Peternakan Sapi di Bomberai dan Kebar
Kab.Fak Fak & Kab. Manokwari; tahun 2011 penyiapan, tahun 2012 mulai operasional
30 ribu ekor /tahun penggemukan 15 ribu ekor/tahun produktif di Bomberai dan Kebar:
Kem.Pertanian, Pemda APBN APBD Swasta Program Penanggulangan Kemiskinan
Program Penanggulangan Kemiskinan Program Penanggulangan Kemiskinan Program Penanggulangan Kemiskinan
2 Peningkatan permodalan UMKM usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan,
peternakan dan industri rakyat melalui PNPM Mandiri, KUR, dan Pembangunan Kampung
Seluruh Kabupaten/Kota Berkurangnya tingkat kemiskinan di Provinsi Papua Barat pada tahun 2012 sebesar 29,21 persen dari kondisi tahun 2011 sebesar 31,92 persen.
Kem. Kop UMKM, Pemda APBN APBD Perbankan Program Program Program Program ……… …
- 10 - No
No No
No Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota W
W W
Waktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan
Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung
JJJJawab awab awab awab
Sumber Sumber Sumber Sumber Pendanaan Pendanaan Pendanaan Pendanaan (1) (2) (3) (4) (5) (6)
Program Pengembangan Ekonomi Rakyat Program Pengembangan Ekonomi Rakyat Program Pengembangan Ekonomi Rakyat Program Pengembangan Ekonomi Rakyat
3 Peningkatan industri pengolahan sagu rakyat
Papua Barat : Sorong Selatan, Kab.Kaimana, Fakfak, Teluk Bintuni,
Papua Barat : 600 KK Kem. Pertanian, Kem. Kehutanan, Kem. Perindustrian
APBN APBD Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan
Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan
4 Pelayanan Pendidikan Gratis sampai SMU menjangkau seluruh distrik dan kampung
Seluruh Papua Barat; Sudah jalan untuk wajar 9 tahun, tahun 2012 dimulai untuk tingkat SMU
Seluruh siswa SD sampai SMU/SMK (225.228 siswa)
Kem.Diknas, Pemda APBN APBD
Program Program Program
Program Peningkatan Pelayanan KesehatanPeningkatan Pelayanan KesehatanPeningkatan Pelayanan Kesehatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan 5 Pelayanan Kesehatan Gratis
menjangkau seluruh distrik dan kampung
Seluruh Papua Barat; tahun 2012 mulai, tahun 2013 mencapai target Seluruh penduduk Papua Barat Kem.Kesehatan, Pemda APBN APBD Program Program Program Program ……… …
- 11 - No
No No
No Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota W
W W
Waktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan
Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung
JJJJawab awab awab awab
Sumber Sumber Sumber Sumber Pendanaan Pendanaan Pendanaan Pendanaan (1) (2) (3) (4) (5) (6) Program Program Program
Program Pengembangan Infrastruktur DasarPengembangan Infrastruktur DasarPengembangan Infrastruktur Dasar Pengembangan Infrastruktur Dasar 6 Pembangunan Pabrik Semen di
Manokwari Kabupaten Manokwari; o pengantongan semen curah. o Ground Breaking (dapat segera dilaksanakan) tahun 2012 Kapasitas produksi 300 ribu ton/tahun BKPM, BUMN, Kem. Perindustrian, Kem. ESDM, PT. Semen Gresik, Pemda APBN Swasta BUMN
7 Penyediaan Sumber Energi alternatif terbarukan (PLTMH, PLTS)
Seluruh Papua Barat; tahun 2012 mulai penambahan, tahun 2013 target tercapai 50 unit PLTMH 1000 unit PLTS Kem. ESDM, PLN, BPPT, Pemda APBN APBD Program Program Program Program ……… …
- 12 - No
No No
No Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota W
W W
Waktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan
Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung
JJJJawab awab awab awab
Sumber Sumber Sumber Sumber Pendanaan Pendanaan Pendanaan Pendanaan (1) (2) (3) (4) (5) (6)
Program Pemihakan Putra Program Pemihakan Putra Program Pemihakan Putra
Program Pemihakan Putra----putri Asli Papua (Affirmative Actions)putri Asli Papua (Affirmative Actions)putri Asli Papua (Affirmative Actions) putri Asli Papua (Affirmative Actions) 8 Pemberian Kuota kepada siswa
berprestasi untuk menempuh pendidikan tinggi terbaik di luar Papua
Seluruh Papua Barat; tahun 2011 sudah dimulai, tahun 2012 mencapai target per tahun, melalui beasiswa daerah, dengan fasilitasi oleh pusat
Per Tahun: Fak. Kedokteran 30, F. Teknik 50, F. Pertanian 75, ST Penerbang 10, ST Statistik 10, ST Pertanahan 10, ST Akuntansi 15. Kem.Diknas, Kem. Kes,Kem.Keu.,BPN,BPS, Kem.Hub., PTN, dan Pemda. APBN APBD
9 Pemberian kuota untuk menjadi anggota TNI/Polri bagi Putra/i asli Papua
Seluruh Papua Barat; tahun 2011 mulai, tahun 2013 mencapai target per tahun
50 orang/tahun Kemenhan, Polri, Pemda
APBN
10 Pemberian kuota untuk masuk sekolah Akademi Militer dan Akademi Kepolisian bagi Putra/i asli Papua
Seluruh Papua Barat; tahun 2011 mulai, tahun 2013 mencapai target per tahun
40 siswa/tahun Kemenhan, Pemda APBN
APBD
- 13 - No
No No
No Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota W
W W
Waktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan
Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung
JJJJawab awab awab awab
Sumber Sumber Sumber Sumber Pendanaan Pendanaan Pendanaan Pendanaan (1) (2) (3) (4) (5) (6) 11 Pendirian sekolah Kebidanan/keperawatan Di seluruh ibukota kabupaten/kota; sebagian kab sudah, tahun 2012 seluruh kabupaten
1 sekolah/kabupaten dengan daya tampung 30 siswa/tahun Kem.Kesehatan, Kem.Diknas, Pemda APBD 12 Pendirian sekolah kepamongprajaan (STPDN di Kota Sorong)
Kota Sorong; tahun 2012
Daya tampung 60 siswa/tahun/sekolah
Kem. Dalam Negeri, Pemda
APBN APBD 13 Pendirian Sekolah Pendidikan
Keguruan
Di seluruh ibukota kabupaten/ kota; tahun 2012 mulai
penambahan kedua kabupaten
1 sekolah/kabupaten dengan daya tampung 60 siswa/tahun
Kem. Diknas, Pemda APBD
RENCANA RENCANA RENCANA RENCANA …………
- 14 - RENCANA
RENCANA RENCANA
RENCANA AAAAKSI P4B 2011KSI P4B 2011KSI P4B 2011----2012KSI P4B 2011 201220122012 YANG MENJADI BAGIAN DARI PROGRAM
YANG MENJADI BAGIAN DARI PROGRAM YANG MENJADI BAGIAN DARI PROGRAM
YANG MENJADI BAGIAN DARI PROGRAM MP3EIMP3EIMP3EI MP3EI KORIDOR EKONOMI PAPUAKORIDOR EKONOMI PAPUAKORIDOR EKONOMI PAPUAKORIDOR EKONOMI PAPUA----KEPULAUAN MALUKUKEPULAUAN MALUKUKEPULAUAN MALUKU KEPULAUAN MALUKU
No No No
No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan
Nilai Nilai Nilai Nilai Investasi Investasi Investasi Investasi (Milyar (Milyar (Milyar (Milyar rupiah) rupiah)rupiah) rupiah) Periode Periode Periode Periode Mulai MulaiMulai Mulai Periode PeriodePeriode Periode Selesai SelesaiSelesai Selesai Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana utama utama utama
utama LokasiLokasi LokasiLokasi
Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Kategori Kategori Kategori Kategori Tipe Tipe Tipe Tipe Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) A. A. A.
A. PEMBANGUNAN FISIKPEMBANGUNAN FISIKPEMBANGUNAN FISIKPEMBANGUNAN FISIK 1 Pembangunan Jalan
Trans-Papua
50.000 2011 - Kemen PU Papua Pemerintah Infrastruktur
Jalan 2 Peningkatan Jalan Kumbe -
Okaba - Nakias (152 km) Jalan Propinsi dan
Kabupaten 760 2011 2015 Pemprov Papua, Pemkab Merauke Merauke, Papua Pemerintah Infrastruktur Jalan
3 Peningkatan Jalan Timika - Nabire (407,7 Km)
631 2011 2014 Kemen PU Papua Pemerintah Infrastruktur
Jalan
4 Pelabuhan Serui 567 2011 2014 Kemenhub Serui, Papua Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan
- 15 -
No No No
No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan
Nilai Nilai Nilai Nilai Investasi Investasi Investasi Investasi (Milyar (Milyar (Milyar (Milyar rupiah) rupiah)rupiah) rupiah) Periode Periode Periode Periode Mulai MulaiMulai Mulai Periode PeriodePeriode Periode Selesai SelesaiSelesai Selesai Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana utama utama utama
utama LokasiLokasi LokasiLokasi
Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Kategori Kategori Kategori Kategori Tipe Tipe Tipe Tipe Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
5 Peningkatan jalan Merauke - Muting (204 km)
388 2011 2014 Kemen PU Merauke,
Papua
Pemerintah Infrastruktur Jalan
6 Adpel Jayapura 328 2011 2014 Kemenhub Jayapura,
Papua
Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan 7 Pelabuhan Waren 306 2011 2014 Kemenhub Waren, Papua Pemerintah Infrastruktur
Pelabuhan 8 Lanjutan pembangunan Pelabuhan Samudera Perikanan Merauke 300 2011 2014 KKP Merauke, Papua Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan 9 Pembangunan Jalan Okaba
- Wambi 285 2011 2015 Kemen PU Merauke, Papua Pemerintah Infrastruktur Jalan 10 Pembangunan jaringan transmisi listrik di Papua
238 2011 2015 PLN Papua BUMN Infrastruktur
Power & Energi 11 Pelabuhan Bade 237 2011 2014 Kemenhub Bade, Papua Pemerintah Infrastruktur
Pelabuhan
- 16 -
No No No
No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan
Nilai Nilai Nilai Nilai Investasi Investasi Investasi Investasi (Milyar (Milyar (Milyar (Milyar rupiah) rupiah)rupiah) rupiah) Periode Periode Periode Periode Mulai MulaiMulai Mulai Periode PeriodePeriode Periode Selesai SelesaiSelesai Selesai Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana utama utama utama
utama LokasiLokasi LokasiLokasi
Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Kategori Kategori Kategori Kategori Tipe Tipe Tipe Tipe Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
12 Adpel Merauke 210 2011 2014 Kemenhub Merauke,
Papua
Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan 13 Pembangunan Dermaga
Terminal Penumpang dan Peti Kemas Pelabuhan Depapre
200 2011 2014 Kemenhub Depapre,
Papua
Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan
14 Optimalisasi & ekstensifikasi lahan pertanian untuk pemberdayaan petani
186 2011 2014 Kementan Merauke,
Papua
Pemerintah Fasilitas produksi
15 Pelabuhan Sarmi 169 2011 2014 Kemenhub Sarmi, Papua Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan 16 Pengadaan peralatan
alsintan (traktor, planter, reaper, power threser, mini
combine, pompa air)
161 2011 2014 Kementan Merauke,
Papua
Pemerintah Fasilitas produksi
- 17 -
No No No
No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan
Nilai Nilai Nilai Nilai Investasi Investasi Investasi Investasi (Milyar (Milyar (Milyar (Milyar rupiah) rupiah)rupiah) rupiah) Periode Periode Periode Periode Mulai MulaiMulai Mulai Periode PeriodePeriode Periode Selesai SelesaiSelesai Selesai Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana utama utama utama
utama LokasiLokasi LokasiLokasi
Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Kategori Kategori Kategori Kategori Tipe Tipe Tipe Tipe Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
17 Pelabuhan Nabire 160 2011 2014 Kemenhub Nabire, Papua Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan 18 Pelabuhan Agats 159 2011 2014 Kemenhub Agats, Papua Pemerintah Infrastruktur
Pelabuhan 19 Pelabuhan Kokas 145 2011 2014 Kemenhub Kokas, Papua Pemerintah Infrastruktur
Pelabuhan 20 Unit Penyelenggara Pelabuhan Amamapare 135 2011 2014 Kemenhub Amamapare, Papua Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan 21 Peningkatan Jalan Habema
– Yaguru (110 + Km)
106 2011 2014 Kemen PU Papua Pemerintah Infrastruktur
Jalan 22 Feasibility Study Pengembangan PLTA Mamberamo 100 2011 2013 BPPT Mamberamo, Papua Pemerintah Infrastruktur Power & Energi 23 Pembangunan Dermaga
General Cargo 100 meter-Pelabuhan Merauke 100 2011 2014 Kemenhub Merauke, Papua Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan 24. Pembangunan …
- 18 -
No No No
No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan
Nilai Nilai Nilai Nilai Investasi Investasi Investasi Investasi (Milyar (Milyar (Milyar (Milyar rupiah) rupiah)rupiah) rupiah) Periode Periode Periode Periode Mulai MulaiMulai Mulai Periode PeriodePeriode Periode Selesai SelesaiSelesai Selesai Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana utama utama utama
utama LokasiLokasi LokasiLokasi
Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Kategori Kategori Kategori Kategori Tipe Tipe Tipe Tipe Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 24 Pembangunan industri pengolahan pupuk dan biogas
75 2011 2014 Kemen
perindustrian
Merauke, Papua
Pemerintah Fasilitas produksi
25 Pembangunan sektor pendukung pendidikan (kejuruan, perti masamus & yasanto, BLKT terampil, sarana pendukung BLK, pelatihan tenaga kerja terampil)
72 2011 2014 Kemendiknas Merauke, Papua
Pemerintah Fasilitas produksi
26 Penyediaan modal pemberdayaan masyarakat dan pengembangan investasi 69 2011 2014 Kemenkop Merauke, Papua
Pemerintah Fasilitas produksi
27 Pengembangan village
breeding center sapi potong
60 2011 2013 Kementerian PU
Merauke, Papua
Pemerintah Fasilitas produksi
- 19 -
No No No
No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan
Nilai Nilai Nilai Nilai Investasi Investasi Investasi Investasi (Milyar (Milyar (Milyar (Milyar rupiah) rupiah)rupiah) rupiah) Periode Periode Periode Periode Mulai MulaiMulai Mulai Periode PeriodePeriode Periode Selesai SelesaiSelesai Selesai Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana utama utama utama
utama LokasiLokasi LokasiLokasi
Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Kategori Kategori Kategori Kategori Tipe Tipe Tipe Tipe Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
28 Pembangunan SPAM Kota Pamekaran (Kota Timika) 200 L/s
40 2011 2014 Kemen PU Timika, Papua Pemerintah Utilitas Air
29 Pembangunan IPA Reservoar dan Unit Distribusi Kab. Mimika
40 2011 2014 Kemen PU Mimika, Papua Pemerintah Utilitas Air
30 Pembangunan terminal agribisnis, pergudangan, dan pelabuhan ekspor di Serapuh & Wogikel
33 2011 2014 Kemenhub Serapuh, Wogikel, Papua Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan 31 Pengadaan Rangka
Jembatan untuk Kali Koloy, Kali Hewa, dan Rawa Inggun 30 2011 2013 Kemen PU Merauke, Papua Pemerintah Infrastruktur Jalan 32 Perpanjangan Bandara Mopah Merauke 25 2011 2014 Kemenhub Merauke, Papua Pemerintah Infrastruktur Bandara 33. Pembangunan …
- 20 -
No No No
No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan
Nilai Nilai Nilai Nilai Investasi Investasi Investasi Investasi (Milyar (Milyar (Milyar (Milyar rupiah) rupiah)rupiah) rupiah) Periode Periode Periode Periode Mulai MulaiMulai Mulai Periode PeriodePeriode Periode Selesai SelesaiSelesai Selesai Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana utama utama utama
utama LokasiLokasi LokasiLokasi
Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Kategori Kategori Kategori Kategori Tipe Tipe Tipe Tipe Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
33 Pembangunan intake dan jaringan transmisi air baku Distrik Teluk Umar Kab. Nabire 150 liter/detik
15 2011 2014 Kemen PU Nabire, Papua Pemerintah Utilitas Air
34 Pengembangan Instalasi Air Bersih Morotai 13
liter/detik
12 2011 2014 Kemen PU Morotai,
Papua
Pemerintah Utilitas Air
35 Pembangunan intake dan jaringan transmisi air baku Kab. Nabire 75 liter/detik
3 2011 2014 Kemen PU Nabire, Papua Pemerintah Utilitas Air
36 Pembangunan intake dan jaringan transmisi air baku Distrik Kemtuk 45
liter/detik
3 2011 2014 Kemen PU Kemtuk, Papua Pemerintah Utilitas Air
37 Proyek Amoniak Urea di Tangguh
20.850 2011 2015 PT Pusri (persero)
Tangguh, Papua Barat
BUMN Fasilitas produksi
- 21 -
No No No
No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan
Nilai Nilai Nilai Nilai Investasi Investasi Investasi Investasi (Milyar (Milyar (Milyar (Milyar rupiah) rupiah)rupiah) rupiah) Periode Periode Periode Periode Mulai MulaiMulai Mulai Periode PeriodePeriode Periode Selesai SelesaiSelesai Selesai Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana utama utama utama
utama LokasiLokasi LokasiLokasi
Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Kategori Kategori Kategori Kategori Tipe Tipe Tipe Tipe Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 38 Peningkatan jalan Manokwari - Kebar (214 km) 924 2012 2014 Pemkab Manokwari Manokwari, Papua Barat Pemerintah Infrastruktur Jalan
39 Peningkatan jalan Kokas - Fakfak - Bomberai (140 km)
911 2012 2014 Kemen PU T. Bintuni, Papua Barat
Pemerintah Infrastruktur Jalan
40 Pelabuhan Teminabuan 261 2011 2014 Kemenhub Teminabuan, Papua Barat
Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan 41 Pelabuhan Kaimana 188 2011 2014 Kemenhub Kaimana,
Papua barat
Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan
42 Adpel Biak 168 2011 2014 Kemenhub Biak, Papua
Barat
Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan 43 Pelabuhan Saunek 153 2011 2014 Kemenhub Saunek, Papua
Barat Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan 44 Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Pomako 250 2012 2015 Kemenhub Merauke, Papua Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan 45. Pengembangan …
- 22 -
No No No
No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan
Nilai Nilai Nilai Nilai Investasi Investasi Investasi Investasi (Milyar (Milyar (Milyar (Milyar rupiah) rupiah)rupiah) rupiah) Periode Periode Periode Periode Mulai MulaiMulai Mulai Periode PeriodePeriode Periode Selesai SelesaiSelesai Selesai Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana utama utama utama
utama LokasiLokasi LokasiLokasi
Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Kategori Kategori Kategori Kategori Tipe Tipe Tipe Tipe Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 45 Pengembangan pelabuhan di Sorong
129 2011 2014 Kemenhub Sorong, Papua Barat Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan 46 Pembangunan industri pakan 50 2011 2014 Kemen perindustrian Manokwari, Papua Barat
Pemerintah Fasilitas produksi 47 Pembangunan Pos IB dan
Puskeswan Terpadu
50 2011 2012 Ditjen Peternakan
Manokwari, Papua Barat
Pemerintah Fasilitas produksi 48 Pembangunan/revitalisasi padang penggembalaan 50 2011 2013 Ditjen Peternakan Manokwari, Papua Barat
Pemerintah Fasilitas produksi 49 Pembangunan balai latihan
sumber daya manusia peternakan 50 2011 2013 BPSDM Kementerian Pertanian Manokwari, Papua Barat
Pemerintah Fasilitas produksi
50 Pengadaan sumber air bersih dari sumber sumur air dalam, dam, kolam penampungan air (pond), filterisasi air rawa
50 2011 2015 Pemprov Papua
Manokwari, Papua Barat
Pemerintah Utilitas Air
- 23 -
No No No
No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan
Nilai Nilai Nilai Nilai Investasi Investasi Investasi Investasi (Milyar (Milyar (Milyar (Milyar rupiah) rupiah)rupiah) rupiah) Periode Periode Periode Periode Mulai MulaiMulai Mulai Periode PeriodePeriode Periode Selesai SelesaiSelesai Selesai Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana utama utama utama
utama LokasiLokasi LokasiLokasi
Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Kategori Kategori Kategori Kategori Tipe Tipe Tipe Tipe Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 51 Pengembangan Ketenagalistrikan untuk RPH dan pengolahan 30 2011 2014 PLN Manokwari, Papua Barat BUMN Infrastruktur Power & Energi 52 Pelatihan meat cutting plant 3 2011 2013 Ditjen
Peternakan
Manokwari, Papua Barat
Pemerintah Fasilitas produksi RENCANA RENCANA RENCANA RENCANA …………
- 24 - RENCANA
RENCANA RENCANA
RENCANA AAAAKSI P4B 2011KSI P4B 2011KSI P4B 2011----2012KSI P4B 2011 201220122012 YANG MENJADI BAGIAN DARI PROGRAM
YANG MENJADI BAGIAN DARI PROGRAM YANG MENJADI BAGIAN DARI PROGRAM
YANG MENJADI BAGIAN DARI PROGRAM MP3EIMP3EIMP3EI MP3EI KORIDOR EKONOMI PAPUAKORIDOR EKONOMI PAPUAKORIDOR EKONOMI PAPUAKORIDOR EKONOMI PAPUA----KEPULAUAN MALUKUKEPULAUAN MALUKUKEPULAUAN MALUKU KEPULAUAN MALUKU No
No No
No KegiatanKegiatan KegiatanKegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota Waktu
Waktu Waktu
Waktu PelaksanaanPelaksanaanPelaksanaan Pelaksanaan
Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Jawab JawabJawab Jawab Sumber SumberSumber Sumber Pendanaan PendanaanPendanaan Pendanaan (1) (2) (3) (4) (5) (6) B B B
B KEBIJAKAN/REGULASIKEBIJAKAN/REGULASIKEBIJAKAN/REGULASIKEBIJAKAN/REGULASI 1 Pengembangan Merauke
Integrated Food And Energy
Estate (MIFEE) Kab. Merauke
Kab. Merauke, Prov Papua; 2011 mulai, Kem. Pertanian melakukan penyiapan lahan 400 ha dan jaringan irigasi (300 ha), tata air mikro (300 ha) dan embung 2 unit, dan 2012 Optimasi lahan 200 ha, perluasan sawah regional lahan hortikultura 100 ha; 2013 operasional Target 1,2 juta ha Tersedia 220 ribu ha (reklamasi dan rehabilitasi rawa) Kem. Pertanian, Kem. ESDM, BKPM, Pemda APBN APBD Swasta 2. Pemberian …
- 25 - No
No No
No KegiatanKegiatan KegiatanKegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota Waktu
Waktu Waktu
Waktu PelaksanaanPelaksanaanPelaksanaan Pelaksanaan
Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Jawab JawabJawab Jawab Sumber SumberSumber Sumber Pendanaan PendanaanPendanaan Pendanaan (1) (2) (3) (4) (5) (6) 2 Pemberian kemudahan
berinvestasi (insentif investasi) di kawasan strategis di Papua dan Papua Barat
Kab/Kota sebagai kawasan strategis di Papua dan Papua Barat; tahun 2011 mulai Meningkatnya investasi swasta di kawasan strategis Kem. Keu., BKPM, Pemda APBN
3 Pengembangan kawasan strategis minyak bumi di Sorong
Kab. Sorong, Prov Papua Barat; tahun 2012 mencapai target
Produksi 125 ribu barel/hari) minyak bumi
Kem. ESDM, Pemda APBN APBD Swasta 4 Pengembangan kawasan strategis
gas bumi di Teluk Bintuni
Kab. Teluk Bintuni, Provinsi Papua; tahun 2012 mencapai target
Potensi170 trilyun kaki kubik (TCF) gas bumi
Kem. ESDM, Pemda APBN APBD Swasta 5 Pengembangan kawasan strategis
minyak dan gas bumi di Sarmi
Kab. Sarmi, Provinsi Papua; tahun 2013 mencapai target
Potensi 100 juta barel minyak bumi; Potensi 1.214 trilyun kaki kubik (TCF) gas bumi
Kem. ESDM, Pemda APBN APBD Swasta
- 26 - No
No No
No KegiatanKegiatan KegiatanKegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota Waktu
Waktu Waktu
Waktu PelaksanaanPelaksanaanPelaksanaan Pelaksanaan
Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Jawab JawabJawab Jawab Sumber SumberSumber Sumber Pendanaan PendanaanPendanaan Pendanaan (1) (2) (3) (4) (5) (6)
6 Pengembangan Kawasan Strategis Mimika Sebagai Pusat
Pengembangan Industri dan Tambang
Mimika, Provinsi Papua; 2011 sudah mulai, 2013 tercapai target industri
66 ribu ton/hari Kem. ESDM, Kem. Perindustrian, Pemda APBN APBD Swasta 7 Percepatan Penetapan RTRW
Prov/Kab/Kota di Provinsi Papua dan Papua Barat
Seluruh Prov/Kab/Kota di Prov. Papua dan Papua Barat; 2011 selesai
Perda tentang RTRW Seluruh Provinsi/Kab/ Kota di Papua dan Papua Barat
Kem. PU, Bappenas, Kemendagri,
Kemhut, Pemda
APBN APBD
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd.
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIAT KABINET RI Deputi Bidang Perekonomian,
ttd.
LAMPIRAN II
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 65 Tahun 2011 TANGGAL : 20 September 2011
RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN
RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN
RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN
RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN
PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT
PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT
PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT
PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT
TAHUN 2011
TAHUN 2011
TAHUN 2011
TAHUN 2011 –
–
–
– 2014
2014
2014
2014
RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN
RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN
RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN
RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN
PROVINSI PAPUA
PROVINSI PAPUA
PROVINSI PAPUA
PROVINSI PAPUA
TAHUN 2011
TAHUN 2011
TAHUN 2011
TAHUN 2011 –
–
–
– 2014
2014
2014
2014
- 3 - DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI ... 3 I. I. I.
I. PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN ... 4PENDAHULUAN 44 4
1.1. Latar Belakang ... 4
1.2. Maksud dan Tujuan ... 6
II. II. II.
II. GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA ... 6 GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA
2.1. Kondisi Geografis Wilayah ... 6
2.2. Demografi ... 7 2.3. Perekonomian Wilayah ... 8 III. III. III.
III. JENISJENISJENIS KAWASANJENISKAWASANKAWASANKAWASAN,,,, SASARAN, DAN PROGRAMSASARAN, DAN PROGRAMSASARAN, DAN PROGRAM STRATEGISSASARAN, DAN PROGRAMSTRATEGISSTRATEGISSTRATEGIS ... 8
... ...
3.1. Jenis Kawasan di Provinsi Papua ... 8
3.2. Sasaran Pembangunan ... 9
3.3. Program Strategis ... 10
3.4. Sinergi Kawasan Strategis dan MP3EI ... 14
DAFTAR DAFTAR DAFTAR
DAFTAR RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNANRENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNANRENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSIRENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNANPROVINSIPROVINSI PAPUA PROVINSIPAPUA PAPUA PAPUA
TAHUN 2011 TAHUN 2011 TAHUN 2011 TAHUN 2011----2014201420142014... 16 I. PENDAHULUAN … I. PENDAHULUAN …I. PENDAHULUAN … I. PENDAHULUAN …
- 4 -
I. PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG
Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua (UU Otsus Papua) ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 21 tahun 2001 yang memberikan kewenangan yang lebih luas kepada Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat untuk mengatur dan mengurus diri sendiri. Melalui UU 21/2001 tersebut, Provinsi Papua – yang kemudian dimekarkan menjadi Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat di tahun 2006—diamanahkan tanggung jawab yang lebih besar dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pengaturan pemanfaatan kekayaan alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Papua sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Undang-undang ini juga memiliki semangat rekonsiliasi dan penyelesaian masalah yang ada di Provinsi Papua secara menyeluruh, serta memberikan pengakuan dan penghormatan atas hak-hak dasar orang asli Papua serta pemberdayaannya secara strategis dan mendasar.
Enam tahun setelah penetapan dan pelaksanaan UU Nomor 21/2001 tersebut, para pemangku kepentingan berpendapat bahwa perubahan kesejahteraan masyarakat terutama penduduk asli Papua masih perlu ditingkatkan. Berdasarkan penilaian perkembangan pembangunan tersebut, pemerintah berinisiatif untuk melakukan percepatan melalui penetapan Inpres 5 Tahun 2007 tentang Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat sebagai suatu kumpulan kebijakan untuk mendorong percepatan pembangunan di kedua provinsi tersebut dengan meningkatkan efektifitas koordinasi, sinergi dan harmonisasi program dan kebijakan antar sektor dan pusat-daerah yang dilakukan oleh kementrian/lembaga dan pemerintah
daerah. Inpres 5/2007 menekankan pendekatan kebijakan baru (the new deals
policy for Papua) dengan lima aspek strategis yaitu:
a. Pemantapan ketahanan pangan dan pengurangan kemiskinan.
b. Peningkatan kualtias penyelenggaraan pendidikan.
c. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
d. Peningkatan infrastruktur dasar guna meningkatkan aksesibilitas di
wilayah terpencil, pedalaman dan perbatasan Negara.
e. Perlakuan khusus (affirmative action) bagi pengembangan kualitas
sumber daya manusia putra-putri asli Papua.
Setelah 2 tahun pelaksanaan Inpres 5/2007, berbagai koordinasi antara pemerintah pusat (K/L) dan pemerintah Provinsi Papua telah dilakukan dan menghasilkan Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Namun evaluasi Inpres 5/2007 menunjukkan bahwa percepatan pembangunan yang dilakukan terutama dalam kaitannya
dengan program prioritas pengurangan kemiskinan, peningkatan
pelayanan pendidikan dan kesehatan masih belum memberikan peningkatan yang signifikan karena tersendatnya pembangunan infrastruktur, belum
- 5 -
terlaksananya sistem pendidikan khusus yang menjangkau masyarakat Papua, dan terkendalanya penyiapan sarana prasarana pelayanan kesehatan serta masih terisolirnya wilayah-wilayah sasaran.
Salah satu penyebab lambatnya upaya percepatan adalah belum optimalnya pengelolaan dana yang ada, terutama terkait sinkronisasi program/kegiatan serta anggaran pusat dan daerah termasuk pendanaan sektoral pusat melalui K/L dan pemanfaatan dana otonomi khusus dan dana tambahan infrastruktur di kedua Provinsi. Untuk itu diperlukan kelanjutan upaya Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dengan memperluas bidang kebijakan pokok percepatan dengan prinsip pengembangan kawasan yang diarahkan untuk keterpaduan dan sinergi lintas bidang dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat asli Papua dan Papua Barat yang terdiri dari:
a. Penguatan ketahanan pangan.
b. Penanggulangan kemiskinan.
c. Pengembangan ekonomi rakyat.
d. Peningkatan pelayanan pendidikan.
e. Peningkatan pelayanan kesehatan.
f. Pengembangan infrastruktur dasar.
g. Pemihakan terhadap masyarakat asli Papua dan Papua Barat.
Dalam pelaksanaan Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, diperlukan dukungan dari kebijakan yang bersifat regulasi dan kelembagaan sebagai berikut:
a. Penguatan pengendalian pemanfaatan ruang dan pengelolaan
pertanahan.
b. Keamanan dan ketertiban.
c. Pengembangan kapasitas kelembagaan.
Selain melalui dukungan program-program di atas, Percepatan Pembangunan Provinsi Papua, juga didukung program-program yang terkait dengan agenda pelaksanaan Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011 – 2025, koridor ekonomi Papua-kepulauan Maluku. Dengan tetap memegang semangat koordinasi, sinkronisasi dan harmonisasi program/kegiatan percepatan pembangunan maka masing-masing kebijakan pokok percepatan dan faktor pendukung kebijakan pokok percepatan tersebut perlu dituangkan dalam Rencana Aksi Percepatan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Papua Barat 2012-2016. Penentuan program dan kegiatan yang dimuat dalam rencana aksi merupakan prioritas dalam rangka percepatan yang sifatnya dikhususkan termasuk juga program dan kegiatan baru yang bersifat cepat terwujud, yang diperlukan dalam rangka percepatan pembangunan dalam kurun waktu tahun 2011-2014.
1.2. 1.2. 1.2.
1.2. MAKSUDMAKSUDMAKSUDMAKSUD …………
- 6 -
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN MAKSUD DAN TUJUAN MAKSUD DAN TUJUAN MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, khususnya untuk Provinsi Papua ini adalah:
a. memberikan penjabaran dan arahan yang jelas dalam percepatan
masing-masing kebijakan pokok percepatan maupun faktor pendukung kebijakan pokok percepatan yang akan dilaksanakan dalam tahun 2011-2014;
b. memberikan penjelasan sasaran, kebijakan, strategi pelaksanaan serta
pembiayaan agar memberikan hasil yang optimal;
c. mengkoordinasikan dan sinkronisasi berbagai sumber daya yang ada di
tingkat pusat, Provinsi maupun kabupaten/kota yang dituangkan dalam program dan kegiatan strategi yang menjadi prioritas utama dalam upaya percepatan pembangunan di Provinsi Papua tahun 2011-2014. Program dan kegiatan strategis yang disusun mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Papua 2011-2016;
d. rencana aksi merupakan dokumen perencanaan yang mensinkronkan
program/kegiatan pusat-daerah serta rencana pendanaan yang bersumber dari APBN, APBD Provinsi serta APBD Kab/Kota serta kontribusi lembaga donor dan swasta (PPP);
e. sebagai bagian dokumen yang dijadikan bahan masukan dalam
penyusunan RPJM Daerah Provinsi Papua 2011-2016, maupun RPJM Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Papua.
II. GAMBARAN UMUMGAMBARAN UMUMGAMBARAN UMUMGAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUAPROVINSI PAPUAPROVINSI PAPUAPROVINSI PAPUA
2.1. KONDISI GEOGRAFIS WIKONDISI GEOGRAFIS WILAYAHKONDISI GEOGRAFIS WIKONDISI GEOGRAFIS WILAYAHLAYAH LAYAH
Provinsi Papua dengan luas 317.062 kilometer persegi terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota dengan jumlah penduduk 2.851.999 jiwa (BPS, 2010). Provinsi Papua, kaya akan sumber daya alam seperti mineral (bahan tambang), hutan, dan kawasan yang heterogen seperti hutan, pegunungan, sungai, danau, rawa, dan gambut. Melimpahnya sumber daya alam, juga karena kebijakan desentralisasi fiskal dan ketentuan-ketentuan khusus yang berhubungan dengan otonomi, menyebabkan tingkat pertumbuhan tahunan Provinsi Papua jauh di atas rata-rata nasional untuk beberapa tahun, dan dari segi fiskal merupakan provinsi terkaya kedua di Indonesia. Sektor pertambangan, minyak dan gas (69%) mendominasi perekonomian di Provinsi Papua, diikuti oleh sektor pertanian (11%), administrasi pemerintahan (5%), sektor transportasi (4%), sektor komunikasi (4%), sektor konstruksi (4%), sektor perdagangan (4%) dan lainnya (3%).