• Tidak ada hasil yang ditemukan

WAHANA INOVASI VOLUME 6 No.2 JULI-DES 2017 ISSN :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WAHANA INOVASI VOLUME 6 No.2 JULI-DES 2017 ISSN :"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

WAHANA INOVASI VOLUME 6 No.2 JULI-DES 2017 ISSN : 2089-8592

ANALISIS USAHATANI SEMANGKA (Citrullus lantus)

BIJI DAN SEMANGKA NON BIJI TERHADAP

PENDAPATAN PETANI

(Studi Kasus : Di Desa Sukajadi Kecamatan Perbaungan Kabupaten

Serdang Berdagai)

Fuad Balatif

Dosen Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Al Washliyah Jl. SM Raja No. 10 Km 5,5 Medan

ABSTRAK

Tanaman Semangka termasuk salah satu jenis tanaman buah-buahan semusim yang mempunyai arti penting bagi perkembangan social ekonomi rumah tangga maupun negara. Pengembangan budidaya komoditas ini mempunyai prospek cerah karena dapat mendukung upaya peningkatan pendapatan petani, pengentasan kemiskinan, perbaikan gizi masyarakat, perluasan kesempatan kerja, pengurangan impor dan peningkatan ekspor non migas. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pendapatan usahatani tanaman semangka biji dan non biji di lahan di Desa Sukajadi Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai. 2. Untuk mengetahui perbandingan usahatani tanaman semangka biji dan semangka non biji di Desa Sukajadi Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai. 3. Untuk mengetahui kelayakan usahatani semangka biji dan non biji di Desa Sukajadi Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.

Penelitian lapangan dilaksanakan di Desa Sukajadi Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Propinsi Sumatera Utara pada bulan Juli sampai September 2015. Desa Sukajadi dipilih sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan bahwa Desa Sukajadi dulunya merupakan bagian dari yang merupakan bagian dari penghasil buah semangka biji dan non biji bagi Kabupaten Serdang Bedagai. Penelitian ini merupakan penelitian dua tahap. Tahap pertama yaitu dalam pencarian data sekunder serta literatur dan tahap kedua yaitu pengambilan data primer

melalui proses turun lapang, pengolahan dan analisis data perbandingan. Unit-unit contoh dalam penelitian ini adalah petani semangka. Pemilihan petani responden dilakukan dengan sengaja (purposive) dengan menggunakan sistem sampel stratifikasi sederhana (stratified sampling). Populasi petani dibagi menjadi 2 populasi, yaitu berdasarkan sistem petani semangka biji dan non biji. Kemudian dari masing-masing populasi tersebut diambil masing-masing 15 responden, sehingga total responden sebanyak 30 orang.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada perbedaan faktor produksi (Sewa Lahan, Biaya Tenaga Kerja, Biaya Benih, Biaya Pupuk dan Biaya Pestisida) terhadap pendapatan petani semangka biji dan semangka non biji. 2. Tingkat keuntungan untuk petani semangka biji rata-rata Rp. 31.267.616.67,-/musim, sedangkan tingkat keuntungan semangka non biji rata-rata Rp. 46,662,742,-/musim. 3. Dari Hasil didaerah penelitian semangka biji layak untuk diusahakan dengan perhitungan R/C > 1 = (3.23) sedangkan semangka non biji layak untuk diusahakan oleh petani dengan perhitungan R/C > 1 = (4.86).

Kata Kunci : Usahatani Semangka Biji

dan Non Biji, Pendapatan

PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara agraris oleh karenanya pendapatan dari mengolah hasil bumi adalah sumber pendapatan yang diandalkan. Salah satu hasil bumi yang diandalkan itu adalah hasil pertanian. Hasil – hasil pertanian yang masih memberikan kontribusi yang

(2)

303

Fuad Balatif : Analisis Usahatani Semangka (Citrullus lanatus) ………..

signifikan pada masyarakat di antaranya adalah : padi, jagung, kentang, lombok, bawang merah, bawang putih, kedelai, kacang hijau dan kacang tanah. Di samping itu ada hasil perikanan, peternakan, perkebunan dan budidaya perairan laut. Industri pertanian di Indonesia masih dapat diandalkan karena iklim tropisnya yang mendukung, sumber daya lahannya yang luas dan subur, serta sumberdaya manusianya yang rajin dan tekun.

Pengembangan agribisnis di Indonesia pada saat ini sangatlah potensial, karena memberi peluang bagi petani yang hampir 65% dari penduduk Indonesia tinggal dan hidup di daerah pedesaan yang bertujuan untuk meningkatkan perbaikan ekonomi pertanian secara integrasi pada semua sub sektor dalam rangka pembangunan pedesaan melalui pemberdayaan ekonomi pedesaan yang dimiliki (Hattab, 2000). Sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam perekonomian nasional,di antaranya dalam memperluas lapangan kerja, meningkatkan pendapatan petani, serta meningkatkan pendapatan nasional melalui penerimaan devisa. Pembangunan pertanian di satu sisi dituntut untuk menjamin pendapatan yang layak bagi petani, sedangkan di sisi lain mampu menyediakan hasil pertanian dalam jumlah yang cukup dengan harga terjangkau oleh masyarakat. Salah satu upaya yang ditempuh untuk meningkatkan pendapatan petani adalah dengan cara mengusahakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis tinggi serta mempunyai potensi pasar yang cukup besar, baik pasar dalam negeri maupun luar negeri. Sektor pertanian yang dikembangkan salah satunya adalah hortikultura yang meliputi buah- buahan, sayuran dan bunga. Buah- buahan cukup potensial untuk dikembangkan dengan pertimbangan permintaannya terus meningkat. Salah satu komoditas buah yang mempunyai prospek untuk dikembangkan di Desa Sukajadi Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai adalah tanaman semangka. Lamanya umur tanaman semangka tumbuh sampai buah masak, pada kondisi lahan dan cuaca normal adalah 70 – 100 hari, sejak bibit ditanam (Wihardjo, 1993)

Tanaman semangka merupakan salah satu tanaman prioritas utama yang perlu

mendapatkan perhatian diantara tanaman-tanaman hortikultura. Budidaya semangka mampu mendatangkan keuntungan bila dilakukan dengan baik. Hal ini memberika keuntungan kepada petani atau pengusaha pertanian tanaman semangka, dan memungkinkan adanya perbaikan tata perekonomian Indonesia, khususnya dari bidang pertanian.

Tanaman Semangka termasuk salah satu jenis tanaman buah-buahan semusim yang mempunyai arti penting bagi perkembangan social ekonomi rumah tangga maupun negara. Pengembangan budidaya komoditas ini mempunyai prospek cerah karena dapat mendukung upaya peningkatan pendapatan petani, pengentasan kemiskinan, perbaikan gizi masyarakat, perluasan kesempatan kerja, pengurangan impor dan peningkatan ekspor non migas.

Tanaman semangka yang diusahakan oleh petani di Desa Sukajadi Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, belum diusahakan secara optimal. Tanaman semangka (Citrullus

vulgaris L) merupakan salah satu jenis

buah-buahan yang mempunyai daya tarik khusus dan nilai komersial cukup tinggi. Buah semangka digemari hampir semua orang, selain mengandung vitamin A,C Fe, P, Protein, Niacin, Karbohidrat dan Riboflavin juga mengandung banyak air yang sangat melegakan bila dimakan pada saat dahaga. Buah semangka selain dapat dikonsumsi dalam bentuk segar juga bisa dibuat dalam bentuk olahan, seperti siruf semangka, jus semangka dan kripik semangka yang mampu mendatangkan keuntungan besar bila dibudidayakan dengan baik yang berorientasi agribisnis, sehingga sampai saat ini tidak mengherankan tanaman sumangka telah berkembang pesat di daerah-daerah tropika bahkan sub tropika (Prajnanta, 1999; Kalie Baga, 2000).

Semangka mempunyai daya tarik khusus karena buahnya yang terasa segar,banyak mengandung air lebih kurang 92 persen. Walaupun nilai gizinya termasuk rendah yaitu hanya mengandung 7 persen karbohidrat dalam bentuk gula dan 2 kandungan vitamin dan mineralnya pun tergolong rendah, namun buah ini diminati konsumen karena rasanya yang segar (Kalie, 1996). Buah semangka dengan kualitas yang

(3)

304

Fuad Balatif : Analisis Usahatani Semangka (Citrullus lanatus) ………..

baik telah banyak dipasarkan di supermarket di kota- kota besar dengan konsumen yang sebagian besar masyarakat golongan ekonomi menengah ke atas. Budidaya tanaman semangka di tanah air, masih terbatas untuk memenuhi pasaran dalam negeri. Tetapi tidak tertutup kemungkinan kita mampu bersaing di pasaran internasional. Faktor- faktor yang menjadi barometer naik- turunnya harga pasaran buah semangka di dalam negeri adalah banyak nya hasil buah yang dipanen pada saat bersamaan. Masuknya benih- benih semangka impor mempunyai beberapa daya tarik yang kuat, sebab buah semangka tersebut mampu merebut pasaran sejajar dengan buah- buahan jenis lain yang sebagian masih didatangkan dari luar negeri. Kenyataan demikian menjadikan permintaan pasar buah semangka semakin meningkat. Terlebih saat buah yang didatangkan dari daerah- daerah penghasil tadi relatif sedikit jumlahnya, sehingga harganya pun melonjak beberapa kali lipat (Wihardjo, 1993)

Identifikasi Masalah

Agribisnis semangka di Desa Sukajadi Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai sampai saat ini belum dikembangkan secara intensif dan optimal, serta masih terkonsentrasi pada sistem usahatani. Selain itu sifat dari buah semangka yang mudah rusak, pengolahannya masih terbatas, dan sistem pemasarannya yang cenderung panjang dan tidak efisien.

Berdasarkan uraian tersebut di atas yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Usahatani Semangka Biji dan Non Biji yang dibudidayakan di Desa Sukajadi Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai meng-untungkan dan layak?”

Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

a. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pendapatan usahatani tanaman semangka biji dan non biji di lahan di Desa Sukajadi Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai. 2. Untuk mengetahui perbandingan

usahatani tanaman semangka biji

dan semangka non biji di Desa Sukajadi Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai. 3. Untuk mengetahui kelayakan

usahatani semangka biji dan non biji di Desa Sukajadi Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.

b. Manfaat Penelitian a. Secara Praktis

1. Sebagai bahan informasi dan bahan pertimbangan bagi pihak dalam mengambil keputusan untuk melakukan kegiatan budidaya tanaman semangka biji dan non biji.

2. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang ingin mengetahui pendapatan usahatani tanaman semangka biji dan non biji di Desa Sukajadi Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.

b. Segi Ilmiah

1. Sebagai bahan informasi bagi petani dalam memilih usahatani. 2. Serta menjadi bahan pertimbangan

bagi pengambilan keputusan dalam menentukan kebijakan yang berkenaan pendapatan usahatani semangka biji dan non biji.

TINJAUAN PUSTAKA/KERANGKA PEMIKIRAN/ HIPOTESIS Tinjauan Pustaka

Buah Semangka merupakan tanaman merambat yang asalnya dari daerah setengah gurun bagian selatan yang ada di Afrika. Semangka memiliki nama latin

Citrullus lanatus dan juga sering dikenal

dengan nama tembikai. Tanaman ini masih satu keluarga dengan labu-labuan

(Cucurbitaceae), melon (Cucumis melo)

serta ketimun (Cucumis sativus).

Semangka umumnya dipanen buahnya untuk dimakan langsung saat masih segar atau di buat jus. Biji semangka yang dikeringkan serta disangrai juga bisa dimakan berisi (kotiledon) sebagai kuaci.

Semangka mirip dengan Melon (

Cucumis melo L). Keduanya termasuk

Famili Cucurbita ceae. Famili ini memiliki sekitar 750 Jenis yang tumbuh tersebar di daerah tropika. Beberapa anggota famili

Cucurbita ceae yang dikenal sebagai

tanaman sayuran, diantaranya Ketimun (

(4)

305

Fuad Balatif : Analisis Usahatani Semangka (Citrullus lanatus) ………..

maxima duch), Oyong (Luffa Cylindrica (L) Roem), Paria (Momordica Charanthia L.), Labu Siam (Sechium Edule (Jacq) Sw). Bligu (Benincasa Hispida (thumb) Cogn) dan Labu air ( Lagenaria siceraria (mol) standl).

Usahatani Semangka Biji dan Non Biji

Usahatani menurut Soekartawi (1995) adalah organisasi yang pelaksanaannya berdiri sendiri dan sengaja diusahakan oleh seseorang atau sekumpulan orang, segolongan sosial baik yang terikat geneologis, politis maupun teritorial sebagai pengelolanya. Menurut Soeharjo dan Patong (1973) usahatani adalah proses pengorganisasian faktor-faktor produksi yaitu alam, tenaga kerja, modal dan pengelolaan yang diusahakan oleh perorangan ataupun sekumpulan orang untuk menghasilkan output yang dapat memenuhi kebutuhan keluarga ataupun orang lain disamping motif mencari keuntungan. Pada dasarnya usahatani padi memiliki dua faktor yang akan mempengaruhi proses produksi, yaitu faktor internal penggunaan lahan, tenaga kerja dan modal serta faktor-faktor eksternal yang meliputi faktor produksi yang tidak dapat dikontrol oleh petani seperti iklim, cuaca, perubahan harga dan sebagainya.

Analisis usahatani

Analisis usahatani bertujuan untuk melihat keberadaan suatu aktivitas usahatani. Usahatani dapat dikatakan berhasil dari segi finansial, apabila usahatani

tersebut telah dapat menunjukkan hal-hal sebagai berikut (Kurniati, 1995 dalam Hartono, 2000):

1. Usahatani tersebut menghasilkan penerimaan yang dapat menutupi semua biaya atau pengeluaran. 2. Usahatani tersebut dapat

menghasilkan penerimaan tambahan untuk membayar bunga modal yang dipakai, baik modal sendiri maupun modal yang dipinjam.

3. Usahatani tersebut dapat memberikan balas jasa pengelolaan yang wajar kepada petani itu sendiri.

4. Usahatani tetap produktif pada akhir tahun, seperti halnya pada awal tahun produksi.

Dalam melakukan analisis usahatani harus mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan dan nilai produksi yang akan dicapai selama umur proyek, yang keduanya dapat dihitung dari usahatani tersebut. Menurut Pandia dkk, 1986 dalam Nugroho, 2001 ditinjau dari segi bisnis, petani/pengusaha akan dapat menikmati hasil usahanya jika memiliki :

a. Kemampuan berproduksi

b. Kemampuan memasarkan produknya

c. Kemampuan mengelola usahatani-nya secara efisien

Biaya Usahatani

Biaya adalah korbanan yang dicurahkan dalam proses produksi semula fisik, kemudian diberi nilai rupiah (Hernanto, 1988 dalam Handayani, 2006). Sedangkan menurut Soekartawi, et.al. (1995) menyebutkan bahwa biaya atau pengeluaran usahatani adalah semua nilai masuk yang habis dipakai atau dikeluarkan di dalam proses produksi, tetapi tidak termasuk tenaga kerja keluarga petani. Menurut Daniel (2004), dalam usahatani dikenal dua macam biaya, yaitu biaya tunai atau biaya yang dibayarkan dan biaya tidak tunai atau biaya yang tidak dibayarkan/ diperhitungkan. Biaya tunai atau biaya yang dibayarkan adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar upah tenaga kerja luar keluarga, biaya untuk pembelian input produksi seperti bibit, pupuk, obat-obatan dan bawon panen juga termasuk biaya iuran pemakaian air dan irigasi, pembayaran zakat dan lain-lain. Biaya yang diperhitungkan digunakan untuk menghitung berapa sebenarnya pendapatan kerja petani jika modal dan nilai kerja keluarga diperhitungkan. Selain itu, biaya yang diperhitungkan digunakan untuk menghitung nilai penyusutan dari penggunaan suatu peralatan.

Analisis Pendapatan

Pendapatan usahatani merupakan selisih biaya yang dikeluarkan dan penerimaan yang diperoleh (Tjakrawiralaksana, 1983). Besarnya pendapatan yang diterima merupakan balas jasa untuk tenaga kerja, modal kerja keluarga yang dipakai dan pengelolaan yang dilakukan oleh seluruh anggota keluarga. Bentuk dan jumlah pendapatan

(5)

306

Fuad Balatif : Analisis Usahatani Semangka (Citrullus lanatus) ………..

memiliki fungsi yang sama, yaitu untuk memenuhi keperluan sehari-hari dan memberikan kepuasan petani agar dapat melanjutkan kegiatannya. Pendapatan ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan dan kewajiban-kewajiban. Dengan demikian pendapatan yang diterim petani akan dialokasikan pada berbagai kebutuhan.

Soeharjo dan Patong (1977) juga menyebutkan bahwa analisis pendapatan usahatani mempunyai kegunaan bagi pemilik faktor produksi dimana ada dua tujuan utama dari analisis pendapatan, yaitu (1) menggambarkan keadaan sekarang dari suatu kegiatan usahatani, dan (2) menggambarkan keadaan yang akan datang dari suatu kegiatan usahatani. Analisis pendapatan usahatani sendiri sangat bermanfaat bagi petani untuk mengukur tingkat keberhasilan dari usahataninya. Bagi seorang petani, analisis pendapatan membantunya untuk mengukur apakah usahataninya pada saat itu menguntungkan atau tidak menguntungkan. Usahatani dikatakan sukses apabila pendapatan yang diperoleh memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Cukup untuk membayar semua pembelian sarana produksi termasuk biaya angkutan dan biaya administrasi yang mungkin melekat pada pembelian tersebut. b. Cukup untuk membayar bunga modal yang ditanamkan (termasuk pembayaran sewa tanah atau pembayaran dana depresi modal).

c. Cukup untuk membayar tenaga kerja yang dibayar atau bentuk-bentuk upah lainnya untuk tenaga kerja yang tidak diupah.

Analisis pendapatan usahatani memerlukan dua informasi, yaitu informasi keadaan seluruh penerimaan dan informasi seluruh pengeluaran selama waktu yang telah ditetapkan (Soekartawi, 1996).

Kerangka Pemikiran

Usahatani semangka biji dan non biji merupakan kegiatan di bidang pertanian yang mengorganisasikan alam, tenaga kerja, modal dan manajemen, yang ditujukan untuk produksi Semangka. Keempat unsur, yaitu lahan yang mewakili untuk alam, tenaga kerja yang bertumpu

pada anggota keluarga tani, modal yang beraneka ragam jenisnya serta unsur pengelolaan atau manajemen yang peranannya dibawakan oleh seseorang yang disebut petani, saling terkait satu sama lain karena kedudukannya dalam usahatani sama pentingnya sehingga keempat unsur tersebut tidak dapat dipisahkan (Handayani, 2006).

Usahatani semangka dipengaruhi oleh faktor – faktor produksi karena faktor produksi dapat menentukan hasil produksi dari tanaman semangka tersebut. Pada penelitian yang akan dilaksanakan faktor – faktor produksi diantaranya luas sewa lahan, tenaga kerja, bibit, pupuk dan pestisida. Selain faktor – faktor tersebut, usahatani semangka juga dipengaruhi oleh harga jual. Harga jual adalah harga yang berlaku pada saat panen tiba, dengan demikian untuk mendapatkan pendapatan yang diinginkan petani, maka banyak faktor yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi.

Lahan merupakan modal utama dalam usahatani semangka biji dan non biji selain tenaga kerja dalam menopang kehidupannya. Meningkatnya jumlah penduduk mengakibatkan lahan yang dapat diusahakan untuk pertanian menjadi semakin berkurang. Berkurangnya lahan pertanian menyebabkan jumlah usahatani sempit bertambah.

Sempitnya lahan yang seringkali dimiliki oleh petani dan tuntutan keadaan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, membuat petani harus mencari peluang lain untuk meningkatkan pendapatan.

Hipotesis

Sesuai dengan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :

1. Ada perbedaan faktor produksi ( luas lahan, biaya tenaga kerja, biaya pupuk, dan biaya pestisida ) terhadap pendapatan petani Semangka Biji dan Semangka Non Biji.

2. Ada perbedaan keuntungan petani Semangka Biji dan semangka Non Biji.

3. Usahatani Semangka Biji dan Semangka Non Biji layak untuk diusahakan.

(6)

307

Fuad Balatif : Analisis Usahatani Semangka (Citrullus lanatus) ………..

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan dilaksanakan di Desa Sukajadi Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Propinsi Sumatera Utara pada bulan Juli sampai September 2015. Desa Sukajadi dipilih sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan bahwa Desa Sukajadi dulunya merupakan bagian dari yang merupakan bagian dari penghasil buah semangka biji dan non biji bagi Kabupaten Serdang Bedagai.

Pemilihan Desa Sukajadi sebagai lokasi penelitian karena desa ini merupakan salah satu desa di Kecamatan Perbaungan yang pertaniannya relatif maju namun masih terdapat petani yang relatif kurang maju. Dengan demikian, kondisi di desa ini diasumsikan dapat mewakili berbagai kondisi yang terjadi di lapang.

Teknik Pengambilan Sampel dan Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini merupakan penelitian dua tahap. Tahap pertama yaitu dalam pencarian data sekunder serta literatur dan tahap kedua yaitu pengambilan data primer melalui proses turun lapang, pengolahan dan analisis data perbandingan. Unit-unit contoh dalam penelitian ini adalah petani semangka. Pemilihan petani responden dilakukan dengan sengaja (purposive) dengan menggunakan sistem sampel stratifikasi sederhana (stratified sampling). Populasi petani dibagi menjadi 2 populasi, yaitu berdasarkan sistem petani semangka biji dan non biji. Kemudian dari masing populasi tersebut diambil masing-masing 15 responden, sehingga total responden sebanyak 30 orang. Data untuk penelitian ini dikumpulkan dari tingkat petani (tingkat primer) dan data sekunder, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Data primer diperoleh melalui pengamatan dan wawancara langsung terhadap responden (petani semangka) yang telah dipilih sebelumnya dengan menggunakan kuesioner.

Wawancara dilakukan pada seluruh responden secara satu-persatu, dan mengadakan pengamatan secara langsung keadaan usahatani yang dimiliki responden. Sedangkan data sekunder digunakan untuk mendukung data primer.

Data sekunder diperoleh dari berbagai instansi atau dinas serta media cetak yang berkaitan dengan masalah penelitian seperti, Badan Pusat Statistik Serdang Bedagai, Kantor Kelurahan/Desa, Litbang, Kompas, Media Indonesia, informasi dan hasil penelitian serta tulisan yang berkaitan dengan penelitian.

Metode Analisis dan Pengolahan Data

Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Metode Regresi Linier Berganda (Multipple Linier Regression) dengan persamaan :

Y = a +b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 +

b5 X5 + e

Keterangan:

Y = Pendapatan Petani X1 = Sewa lahan (Rp/Ha)

X2 = Biaya Tenaga kerja (Rp/HKSP) X3 = Biaya Benih (Rp/ Kg)

X4 = Pupuk (Rp/ Kg)

X5 = Biaya pestisida (Rp/ Liter) a = Intercept

b1 – b5= Koefesien Regresi

e = error term (faktor pengganggu) Dengan kaidah pengambilan keputusan yaitu:

Jika thit > ttab, maka H0 di tolak, H1

diterima, berarti hipotesis diterima

Jika thit < ttab, maka H0 diterima, H1 di

tolak, berarti hipotesis ditolak

Untuk menguji hipotesis dua digunakan rumus adalah sebagai berikut:

𝜋 = 𝑇𝑅 − 𝑇𝐶 Keterangan:

𝜋 = keuntungan

TR = Total Revenue (Penerimaan) TC = Total Cost (Biaya)

Total penerimaan dikurangi dengan total biaya produksi (Soekartawi, 1995)

Definisi Operasional

Untuk dapat memudahkan pengukuran terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian dan untuk memperoleh kejelasan serta kesamaan pengertian maupun pemahama, maka perlu diberi batasan dengan defenisi operasional sebagai berikut :

1. Petani semangka adalah petani yang pada umumnya bermata pencaharian bertani semangka.

2. Usahatani adalah usaha mengolah lahan di permukaan bumi yang

(7)

308

Fuad Balatif : Analisis Usahatani Semangka (Citrullus lanatus) ………..

dilakukan oleh petani dan atau keluarganya, atau badan usaha lainnya untuk bercocok tanam dan atau memelihara ternak dan mengambil hasilnya.

3. Musim Tanam adalah periode atau waktu yang dihabiskan oleh petani mulai dari persiapan lahan, penanaman, penyiangan hingga proses pemanenan.

4. Modal adalah barang ekonomi berupa lahan, bangunan, alat-alat dan mesin, tanaman di lapangan, sarana produksi dan uang tunai yang digunakan untuk menghasilkan padi. 5. Tenaga Kerja adalah tenaga kerja

yang digunakan dalam proses produksi baik untuk persiapan bibit, pengolahan sawah, penanaman dan pemeliharaan, pemanenan dan pengangkutan. Tingkat upah berdasarkan pada tingkat upah yang berlaku di daerah penelitian.

6. Penerimaan Usahatani merupakan nilai produksi yang diperoleh dari produk total dikalikan dengan harga jual di tingkat petani. Satuan yang dipakai adalah rupiah.

7. Pendapatan Usahatani merupakan selisih antara penerimaan dan biaya usahatani.

8. Benih Semangka adalah jumlah benih yang digunakan dalam usahatani dalam satu musim tanam dan diukur dalam satuan kilogram.

9. Pestisida adalah jumlah pestisida yang digunakan dalam proses produksi dalam suatu musim tanam dan diukur dalam satuan liter.

10. Biaya produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan oleh petani untuk membiaya dalam aktivitas produksi yang diusahakan dalam usahatani semangka yang dinyatakan dalam rupiah

11. Produksi adalah hasil panen dari usahatani semangka yang diperoleh selama satu kali musim tanam diukur dalam rupiah kg/ha

12. Harga semangka adalah harga semangka pada saat panen yang dinyatakan dalam rupiah/kg.

13. Harga sarana produksi pupuk, pestisida, dan lainnya adalah harga beli petani pada saat proses produksi yang dinyatakan dalam rupiah. 14. Luas sewa lahan adalah luas tanah

garapan yang diusahakan untuk tanaman semangka yang diukur dalam ha.

15. Biaya Tenaga kerja adalah Biaya yang di berikan kepada tenaga kerja baik dalam maupun luar dari keluarga yang digunakan dalam kegiatan usahatani semangka dalam satu kali musim tanam.

16. Biaya Pupuk adalah seluruh biaya dalam pembelian pupuk yang digunakan dalam usahatani semangka dalam satu kali musim tanam yang dinyatakan dalam kg/Rp.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Di daerah penelitian tanaman semangka memang bukan merupakan tanaman yang dominan diusahakan oleh petani. Namun daerah tersebut merupakan salah satu sentra produksi tanaman semangka untuk penyebaran di Desa Sukajadi Kec. Perbaungan Kab. Serdang Bedagai dan sekitarnya. Hasil analisis statistik dapat dijelaskan pada uraian berikut ini:

a. Pengaruh Faktor Produksi (Luas Lahan, Biaya Tenaga Kerja, Biaya Benih, Biaya Pupuk, Biaya Pestisida) Terhadap Pendapatan Petani Semangka Biji Dan Semangka Non Biji

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, Apakah Luas Lahan (X1),

Biaya Tenaga Kerja (X2), Biaya Benih

(X3), Biaya Pupuk (X4), Biaya Pestisida

(X5) Terhadap Perdapatan Petani

Semangka Biji Dan Semangka Non Biji, maka diperoleh persamaan Regresi Linier Berganda seperti Tabel berikut ini:

(8)

309

Fuad Balatif : Analisis Usahatani Semangka (Citrullus lanatus) ………..

Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Semangka Biji Dan Semangka Non Biji

Variabel

Koef Regresi Std. Error t-hitung Signifikan

S. Biji Non Biji S. Biji Non Biji S.Biji Non Biji S.Biji Non Biji Constant 7726252.2 17 4491332. 647 3731228.7 97 6625580.6 82 2.071 0.678 0.063 0.515 Sewa lahan 0.000 66.282 0.000 50.703 0.000 1.307 0.000 0.224 Tenaga Kerja -16.754 -1.467 7.329 9.152 -2.286 -0.160 0.043 0.876 Benih 0.000 -163.688 0.000 140.088 0.000 -1.168 0.000 0.273 Pestisida 63.067 -0.782 22.695 7.139 2.779 -0.110 0.018 0.915 Pupuk 0.202 64.167 1.472 33.672 0.137 2.829 0.893 0.824 R. Square = 0.973 F. Hitung S. Biji = 63.774

F. Hitung Non Biji = 15.330

T. Tabel (0,05) = 2.262

Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2015

Dari hasil pengujian yang dilakukan, maka dapat diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = a + b1X1+ b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 +

e Keterangan :

Y = Pendapatan Petani X1 = Sewa Lahan (Rp/Ha)

X3 = Biaya Tenaga Kerja (Rp/HKSP)

X4 = Biaya Benih (Rp/Ha) X5 = Biaya Pestisida (Rp/Liter)

Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui jika thitung < ttabel , maka H1

ditolak H0 diterima, artinya bahwa variabel

Sewa lahan (X1), Tenaga Kerja (X2),

Benih (X3), Pupuk (X4) dan pestisida (X5),

tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani semangka biji dan semangka non biji pada tingkat kepercayaan 95%.

Koefisien determinasi R Square menunjukkan nilai sebesar 0.973 artinya variabel independen biaya sewa lahan (X1), biaya tenaga kerja (X2), biaya benih

(X3) dan biaya pupuk (X4) mampu

memberikan penjelasan terhadap pendapatan petani semangka biji dan non biji sebesar 97,30 % sedangkan sisanya 2,7% di pengaruhi variabel yang tidak termasuk dalam metode penelitian.

b. Pengaruh Biaya Sewa lahan (X1)

Terhadap Pendapatan Petani Semangka Biji Dan Non Biji

Variabel bebas sewa lahan semangka biji sebesar 0.000, artinya bahwa setiap

penambahan 1% akan menaikkan pendapatan petani secara tidak nyata terhadap semangka biji sebesar 0.000% sedangkan semangka non biji sebesar 66.282, yang artinya bahwa setiap penambahan sewa lahan sebanyak 1% akan menaikkan pendapatan petani semangka non biji secara tidak nyata sebesar 66.282%. Hubungan ini berarti semakin banyak sewa lahan yang digunakan akan meningkatkan pendapatan petani semangka secara tidak nyata.

Berdasarkan hasil uji statistik untuk semangka biji jika thitung < ttabel (0.000 <

2.262) maka H1 ditolak H0 diterima,

sedangkan semangka non biji jika thitung <

ttabel (1.307 < 2.262) maka H1 ditolak H0

diterima, artinya bahwa variabel biaya sewa lahan (X1) tidak berpengaruh nyata

terhadap pendapatan petani semangka biji dan non biji pada tingkat kepercayaan 95%.

c. Pengaruh Faktor Tenaga Kerja (X2)

Terhadap Pendapatan Petani Semangka Biji Dan Semangka Non Biji

Sektor pertanian merupakan salah satu lahan lapangan pekerjaan yang banyak menyerap tenaga kerja didaerah pedesaan. Mulai dari anak – anak sampai orang dewasa dapat berkecimpung disektor pertanian ini. Dalam usahatani semangka biji dan semangka non biji didesa penelitian digunakan tenaga kerja dalam keluarga dan tenaga kerja diluar

(9)

310

Fuad Balatif : Analisis Usahatani Semangka (Citrullus lanatus) ………..

keluarga. Tenaga kerja dalam keluarga terdiri dari istri dan anak – anaknya sedangkan tenaga kerja diluar keluarga adalah warga desa yang bekerja sebagai buruh tani. Upah untuk pengelolaan tanah, penanaman, pembersihan dan pemupukan masing – masing dihargai dengan upah Rp. 50.000 – 60.000/HK.

Hasil pengujian dengan uji statistik untuk tenaga kerja semangka biji diperoleh nilai thitung < ttabel (-2.286 < 2,262)

dan semangka non biji thitung < ttabel (-0.160

< 2,262 ) pada tingkat kepercayaan 95%. Dengan demikian H1 ditolak dan H0

diterima yang berarti variable tenaga kerja (X2) tidak ada pengaruh nyata terhadap

pendapatan petani semangka biji dan semangka non biji.

d. Pengaruh Biaya Benih (X3) Terhadap

pendapatan Petani Semangka Biji Dan Non Biji

Berdasarkan hasil regresi linier berganda dapat ditentukan bahwa variabel biaya benih (X3) mempunyai

pengaruh terhadap pendapatan petani semangka biji dan non biji, dimana koefisiennya menunjukkan sebesar 0.000 sedangkan semangka non biji koefisiennya sebesar -163.688, artinya apabila variabel biaya benih bertambah 1% maka pendapatan akan meningkat terhadap pendapatan petani semangka biji dan non biji.

Berdasarkan hasil uji statistik untuk semangka biji thitung < ttabel (0.000 < 2.262)

maka H1 ditolak H0 diterima, artinya

bahwa variabel biaya benih (X3) tidak

berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani semangka biji pada tingkat kepercayaan 95% sedangkan semangka non biji jika thitung < ttabel (-1.168 < 2,262)

maka H1 ditolak H0 diterima, artinya

bahwa variabel biaya benih (X3) tidak

berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani semangka non biji pada tingkat kepercayaan 95%.

e. Pengaruh Biaya Pupuk (X4)

Terhadap Pendapatan Petani Semangka Biji Dan Non Biji

Variabel bebas pupuk mempunyai elastisitas semangka biji sebesar 0.202, artinya bahwa setiap penambahan 1% akan menaikkan pendapatan petani secara tidak nyata terhadap semangka biji sebesar 0.202% sedangkan semangka non biji sebesar -0.782, yang artinya

bahwa setiap penambahan pupuk sebanyak 1% akan menaikkan pendapatan petani semangka non biji secara tidak nyata sebesar -0.782%. Hubungan ini berarti semakin banyak pupuk yang digunakan akan meningkatkan pendapatan petani semangka secara tidak nyata.

Berdasarkan hasil uji statistik untuk semangka biji thitung < ttabel (0.137< 2.262)

maka H1 ditolak H0 diterima, artinya

bahwa variabel biaya pupuk (X4) tidak

berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani semangka biji pada tingkat kepercayaan 95% sedangkan semangka non biji jika thitung < ttabel (-0.110< 2,262)

maka H1 ditolak H0 diterima, artinya

bahwa variabel biaya pupuk (X4) tidak

berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani semangka non biji pada tingkat kepercayaan 95%.

f. Pengaruh Biaya Pestisida (X5)

Terhadap Pendapatan Petani Semangka Biji Dan Non Biji

Berdasarkan hasil regresi linier berganda dapat ditentukan bahwa variabel biaya pestisida (X5) mempunyai

pengaruh terhadap pendapatan petani semangka biji dan semangka non biji, dimana koefesiennya menunjukkan sebesar 63.067 sedangkan semangka non biji koefisiennya sebesar 64.167, artinya apabila variabel biaya pestisida bertambah 1% maka pendapatan akan meningkat terhadap pendapatan petani semangka biji dan non biji.

Berdasarkan hasil uji statistik semangka biji jika thitung > ttabel (2.779 >

2.262) maka H1 diterima H0 ditolak ,

artinya bahwa variabel biaya pestisida (X5) berpengaruh nyata terhadap

pendapatan petani semangka biji pada tingkat kepercayaan 95%, sedangkan semangka non biji jika thitung > ttabel (2.829

> 2.262) maka H1 diterima H0 ditolak ,

artinya bahwa variabel biaya pestisida (X5) berpengaruh nyata terhadap

pendapatan petani semangka non biji pada tingkat kepercayaan 95%. Demikian hipotesis diterima, hal ini terjadi karena pendaptan petani dipengaruhi oleh faktor biaya pestisida.

(10)

311

Fuad Balatif : Analisis Usahatani Semangka (Citrullus lanatus) ………..

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada perbedaan faktor produksi (Sewa Lahan, Biaya Tenaga Kerja, Biaya Benih, Biaya Pupuk dan Biaya Pestisida) terhadap pendapatan petani semangka biji dan semangka non biji.

2. Tingkat keuntungan untuk petani semangka biji rata-rata Rp. 31.267.616.67,-/musim, sedangkan tingkat keuntungan semangka non biji rata-rata Rp. 46,662,742,-/musim.

3. Dari Hasil didaerah penelitian semangka biji layak untuk diusahakan dengan perhitungan R/C > 1 = (3.23) sedangkan semangka non biji layak untuk diusahakan oleh petani dengan perhitungan R/C > 1 = (4.86).

Saran

1. Untuk petani, agar lebih bijaksana mencurahkan tenaga kerjanya untuk kegiatan – kegiatan yang lebih menguntungkan. Karena dengan memilih kegiatan yang menguntungkan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani itu sendiri.

2. Untuk pemerintah, agar lebih berperan aktif dalam peningkatan usahatani semangka biji dan semangka non biji dengan memperhatikan kehidupan para petani terutama dalam hal penyediaan sarana produksi, sebab apabila sarana produksi tersedia dan mudah didapat oleh petani dalam jumlah yang memadai dan harga terjangkau maka biaya produksi bisa ditekan sekecil mungkin. Dengan demikian diharapkan dapat lebih meningkatkan pendapatan petani. 3. Kepada mahasiswa diharapkan

untuk meneliti tentang masalah petani yang melaksanakan usaha budidaya semangka biji dan semangka non biji agar menjadi produk yang dapat dipasarkan dipasar-pasar modern sehingga

dapat meningkatkan pendapatan petani.

DAFTAR PUSTAKA

Adjid, D. Abdul,1991,Konsep Alih Teknologi Pertanian Lahan kering : makalah disampaikan pada symposium nasional penelitian dan pengembangansistem usaha tani lahan kering yang berkelanjutan yang diselenggarakan oleh UNIBRAW 29 – 31 Agustus 1991. Dewantoro; Puspaningrum, dan Suwardi,

1997, Diklat Pengantar Praktikum Ilmu Usahatani, Laboratorium EP dan Usahatani, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta.

Hadisapoetro, S., 1982, Biaya Dan Pendapatan Di Dalam Usahatani, UGM,Yogyakarta.

Hattab, S, 2000. Kewenangan Departemen Pertanian Perlu Diperjelas, dalam Sorotan Sinar Tani Jakarta, 23- Pebruari 2000

Hernantho, F, 1998. Ilmu Usahatani, Penebar Swadaya, Jakarta

Moehar D, 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian, Bumi Aksara, Bandung Mubyarto, 1989, Pengantar Ekonomi

Pertanian, LP3ES, Jakarta.

Nasir, M., 1988, Metode Penelitian, Ghalia Indoensia, Jakarta

Prajnanta, F, 1999. Agribisnis Semangka Non Biji. Penebar Swadaya jakarta. Rukmana,R, 20002. Budidaya Melon

Hibrida, kanisius , Jakarta

Soekartawi, 1995. Analisis Usahatani, UI- Press, Jakarta

Soekartawi, 1993, Prinsip Dasar Eonomi Pertanian, Raja Gratindo Persada, Jakarta.

Soekartawi, 1996, Panduan Membuat Usulan Proyek Pertanian Dan Pedesaan, Penerbit ANDI. Yogyakarta.

(11)

312

Fuad Balatif : Analisis Usahatani Semangka (Citrullus lanatus) ………..

Soekartawi, 1996, Pembangunan Pertanian Untuk Mengentaskan Kemiskinan, Penerbit Universitas Indonesia (UIP), Jakarta.

Gambar

Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Semangka Biji Dan Semangka Non Biji

Referensi

Dokumen terkait

Profesionalisme Aparatur Pemerintah di Badan Kepegawaian daerah (BKD) Kabupaten Kepulauan Talaud tidak lepas dari peran serta pimpinan disamping kemauan dan tekat

Manakala persepsi murid-murid Cina menunjukkan mereka juga mempunyai masalah dalam pembelajaran bahasa Melayu iaitu sikap dan minat mereka sendiri terhadap

(2) Bagi setiap ODTW di kawasan pengembangan pariwisata sebagaimana dimaksud dalam pasal 14, dapat disusun rencana detail dan teknis obyek wisata dengan berpedoman kepada

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan dapat disimpukan bahwa Praktik sita akibat wanprestasi dalam Akad Leasing di Mandala Finance Kecamatan Rumbia Lampung

Menurut Dr Abdul Karim Zaidan di dalam bukunya ‘al-Mustafad min Qasasil Quran’ bahawa kisah-kisah yang dinyatakan oleh Allah Taala di dalam al-Quran mempunyai hikmah yang besar

hukum bahs\ul masa&lt;il yang digunakan oleh Forum Musyawarah Pondok Pesantren se Jawa Madura mengenai Piagam Madinah sebagai konstitusi negara untuk masyarakat plural

Kaitannya dengan kepemimpinan Kepala Desa di Minahsa yang dikenal dengan istilah Hukum Tua, menunjukkan bahwa kepala desa di Minahasa selain sebagai pemimpin

dengan pernyataan didalam kuisioner yaitu “Menurut informasi yang saya dapatkan, saya menganggap Secara keseluruhan NeuCentrix data center memiliki kualitas yang baik”, dan