LAPORAN TAHUNAN
TAHUN 2017
PENGADILAN NEGERI BAUBAU KELAS IB JL. BETOAMBARI NO. 57 BAUBAU
TELP. (0408) 2821020 / FAX. (0408) 2824569 EMAIL : peen.baubau@gmail.com / master_pn_baubau@gmail.com
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan limpahan rahmat dan kasih sayang-NYA, kita masih diberi kekuatan dan kesehatan sehingga kita masih diberi kesempatan mengemban tugas didunia peradilan dan masih dipercaya unutk terus memperbaharui dan melanjutkan program-program Mahkamah Agung RI, demi terwujudnya visi dan misi Mahkamah Agung RI yaitu terwujudnya peradilan yang agung.
Laporan Tahunan ini merupakan realisasi dari Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 143/KMA/SK/VIII/2007 tentang memberlakukan Buku I pada Bagian Ketiga (Prosedur Penyampaian Laporan Pelaksanaan Kegiatan) dan Laporan Tahunan ini menjadi tolak ukur dari pelaksanaan tugas, semoga dengan laporan ini menjadi tolak ukur dari pelaksanaan tugas tersebut dan juga dapat dijadikan Pedoman Pelaksanaan tugas Pengadilan Negeri Klas IB Baubau pada tahun berikutnya.
Baubau, Januari 2018 Wakil Ketua,
R. Bernadette Samosir, S.H., M.H. NIP. 19680118 199403 2006
BAB I
PENDAHULUAN
Penyusunan laporan tahunan adalah salah satu rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan salah satu bentuk manifestasi dari evaluasi semua rangkaian yang telah dilakukan selama satu tahun anggaran, baik kegiatan yang berupa tugas-tugas fungsional, tugas struktural, pembangunan dan lain-lain. Kesemuanya harus terangkum dalam laporan tahunan, selain sebagai bahan evaluasi dari rangkaian program yang telah dicanangkan pada awal tahun anggaran juga sebagai bahan pijakan dalam menyusun langkah-langkah pada tahun berikutnya.
Selain itu laporan tahunan yang disusun secara hirarki merupakan bahan untuk menyusun berbagai kebijakan sehingga dapat ditarik satu langkah yang lebih tepat sesuai dengan kebutuhan.
A. KEBIJAKAN UMUM PERADILAN
Selama ini sebagaimana diketahui bahwa kewenangan organisasi, administrasi dan financial serta kewenangan teknis yudisial berada di bawah Mahkamah Agung.
Berdasarkan pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dikatakan bahwa “Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada dibawahnya dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan Militer, lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh Mahkamah Konstitusi”. Dengan amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut, khususnya Bab IX tentang Kekuasaan Kehakiman pasal 24 telah membawa perubahan penting terhadap penyesuaian tersebut, lahirlah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung.
Berdasarkan pasal 13 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dinyatakan bahwa “Organisasi, administrasi, dan finansial Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada dibawah kekuasaan Mahkamah Agung”. Dengan demikian berdasarkan pasal tersebut lahirlah apa yang disebut dengan Peradilan Satu Atap.
Sementara itu dalam pasal 13 ayat (13) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 disebutkan bahwa “Ketentuan mengenai organisasi, administrasi dan finansial Badan Peradilan diatur dalam undang-undang sesuai dengan kekhususan lingkungan peradilan masing-masing”.
Pengadilan Negeri Baubau, sebagai Pengadilan Tingkat Pertama bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pengadilan Negeri Baubau mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Menegakkan Hukum dan Keadilan.
2. Pengakuan, Jaminan, Perlindungan, dan Kepastian Hukum Yang Adil Bagi Setiap Orang.
B. VISI DAN MISI
1. Visi Pengadilan Negeri Baubau, yaitu:
Terwujudnya Pengadilan Negeri Baubau Yang Agung. 2. Misi Pengadilan Negeri Bau-Bau yaitu :
Menjaga Kemandirian Pengadilan Negeri Baubau. Memberikan Pelayanan Hukum Yang Berkeadilan.
Meningkatkan Kredibiltas dan Transparansi Pengadilan Negeri Baubau. Meningkatkan Kualitas Kepimpinan Pengadilan Negeri Baubau.
C. RENCANA STRATEGIS
Penyusunan rencana dan program pada hakekatnya adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran tujuan tertentu.
Sasaran/tujuan mengandung pengertian bahwa perencanaan berkaitan erat dengan perumusan kebijakan. Sehubungan dengan itu perencanaan pada garis besarnya terdiri atas beberapa tahapan yang harus dilalui dan dilaksanakan oleh setiap lembaga/unit organisasi/instansi hingga di daerah.
Tahapan Perencanaan mencakup:
1. Penetapan persyaratan pelayanan peradilan.
2. Kebutuhan untuk dokumentasi dan realisasi pelayanan peradilan. 3. Kegiatan verifikasi, validasi, pemantauan, dan penetapan kriteria mutu.
4. Rekaman (Arsip) yang diperlukan untuk memberikan bukti, bahwa kegiatan pelayanan peradilan memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku.
Rencana strategis Pengadilan Negeri Bau-Bau ini didorong oleh Visi dan Misi yang jelas dan serangkaian tujuan, nilai-nilai utama dan target strategis, langkah yang harus diambil dalam menghadapi tantangan dan hambatan dengan penuh keteguhan dan usaha yang terus menerus/berkesinambungan dan strategi yang efektif.
Rencana strategis Pengadilan Negeri Baubau juga mencakup meningkatkan keefektifan sistem manajemen mutu secara berkelanjutan, melalui: penggunaan kebijkan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisis data, tindakan perbaikan, tindakan pencegahan, dan tinjauan manajemen dimana Pimpinan secara langsung menetapkan dan menerapkan tindakan perbaikan, untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuain, dengan tujuan untuk mencegah terulang kembali ketidaksesuain yang sama.
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI)
A. Struktur Organisasi (Tupoksi)
Standar Operasional Prosedur (SOP)
No Unit Kerja Jumlah Terdiri Dari Keterangan
Teknis
1 Ketua 9 1. Menetapkan rencana kerja
tahunan
2. Melaksanakan pembinaan kepegawaian.
3. Melaksanakan konsultasi ke Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung RI.
4. Menerima dan Mendisposisi berkas perkara.
5. Menugaskan Hakim
pengawas bidang / Wasmat 6. Memimpin pelaksanaan
eksekusi.
7. Menerima dan memeriksa perkara 8. Memutus perkara 9. Melaksanakan Aanmaning dan melaksanakan pemerikasaan keuangan perkara
2 Wakil Ketua 6 1. Menerima dan menetapkan
berkas perkara
2. Menetapkan hari sidang 3. Memutus perkara
4. Menandatangani penetapan dan perpanjangan penahanan. 5. Melaksanakan konsultasi ke Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung RI.
6. Melaksanakan koordinasi dibidang pengawasan.
3 Hakim 4 1. Memeriksa dan mengadili
perkara
2. Melakukan pengawasan bidang
3. Melakukan pengawasan dan pengamatan terhadap putusan
pidana di lembaga
pemasyarakatan
4. Membantu pimpinan
program kerja jangka pendek dan jangka panjang,
pelaksanaan serta
pengorganisasiannya
4 Panitera 13 1. Menerima, mendisposisi dan
menandatangani surat-surat 2. Menandatangani Penetapan penunjukan Panitera pengganti 3. Menandatangani turunan putusan 4. Mengelola keuangan perkara 5. Melaksanakan pembinaan pegawai bersama-sama dengan pimpinan 6. Menandatangani laporan bulanan, 4 bulan, 6 bulan dan tahunan
7. Menandatangani Surat Kuasa dari Penasehat Hukum dan Kuasa Insidentil 8. Menandatangani salinan
perpanjangan Penahanan 9. Melegalisir Fotocopy bukti
surat perkara
10. Melegalisir Fotocopy perkara banding dan kasasi 11. Melaksanakan Eksekusi 12. Melaksanakan bantuan
panggilan delegasi dari PN lain
13. Melaksanakan konsultasi ke PT dan MA
5 Panitera Muda Pidana 8 1. Menyusun Rencana Kerja dan Kebutuhan Tahunan
2. Menerima dan
Melaksanakan Surat surat masuk
3. Menerima pelimpahan berkas perkara
4. Membuat Penetapan-penetapan Perkara
5. Membuat Berita acara sidang
6. Membantu Hakim
mengikuri dan mencatat jalannya siding di Pengadilan.
7. Memasukkan data perkara ke CTS (SIPP)
8. Minutasi Perkara
6 Panitera Muda Perdata 8 1. Menyusun Rencana Kerja dan Kebutuhan Tahunan
2. Menerima dan
Melaksanakan Surat surat masuk
3. Menerima pelimpahan berkas perkara
4. Membuat Penetapan-penetapan Perkara
5. Membuat Berita acara siding
6. Membantu Hakim
mengikuri dan mencatat jalannya siding di Pengadilan.
7. Memasukkan data perkara ke CTS (SIPP)
8. Minutasi Perkara
7 Panitera Muda Hukum 8 1. Menyusun Rencana Kerja dan Kebutuhan Tahunan
2. Menerima dan
Melaksanakan Surat surat masuk
3. Menerima pelimpahan berkas perkara
4. Membuat Penetapan-penetapan Perkara
5. Membuat Berita acara siding
6. Membantu Hakim
mengikuri dan mencatat jalannya siding di Pengadilan.
7. Memasukkan data perkara ke CTS (SIPP)
8. Minutasi Perkara
8 Panitera Pengganti 1. Membuat
penetapan-penatepan perkara
2. Membuat berita acara sidang
3. Pengetikan putusan 4. Minutasi perkara
5. Memasukkan data perkara ke CTS (SIPP)
9 Juru Sita / Juru Sita Pengganti
1. Melaksanakan pemanggilan para pihak
2. Melaksanakan
pemberitahuan kepada para pihak
aanmaning
4. Melaksanakan sita jaminan, sita eksekusi dan eksekusi
10 Staf Pidana 7 1. Mencatat pendaftaran
pelimpahan perkara
2. Memeriksa perlengkapan berkas perkara yang masuk. 3. Mencatat register-register
kepaniteraan Pidana. 4. Mengetik laporan bulanan 5. Menginput data CTS
pendaftaran perkara dan penahanan.
6. Mengetik konsep surat penetapan penyitaan dan penggeledahan
7. Mengelola berkas perkara yang mengajukan upaya hukum Banding, Kasasi dan PK.
11 Staf Perdata 7 1. Menerima panjar biaya
perkara
2. Mengisi jurnal keuangan perkara
3. Mengisi register induk perkara
4. Mengelola aplikasi SIPP jurnal keuangan
5. Mencatat penetapa hari sidang pertama
6. Mengelola berkas perkara yang mengajukan upaya hukum Banding, Kasasi dan PK.
7. Mengisi register-register kepaniteraan perdata
12 Staf Hukum 8 1. Menyiapkan arsip perkara
elektronik dan manual 2. Mebuat konsep surat dan
pengarsipan
3. Menginput data SIPP/CTS 4. Menyiapkan pengesahan
AKTA
5. Membuat laporan meja pengaduan
6. Mencatat agenda laporan meja pengaduan
7. Menerima berkas yang telah diminutasi
8. Membuat laporan bulanan perkara.
Non Teknis
1 Sekretaris 6 1. Menerima, mendisposisi dan
menandatangani surat-surat. 2. Melaksanakan pembinaan pegawai bersama-sama dengan pimpinan. 3. Menandatangani laporan-laporan bagian Kesekretariatan. 4. Melaksanakan konsultasi ke PT dan MA 5. Mengelola Anggaran
6. Menyusun dan membuat program rencana kerja tahunan.
2 Kepala Sub Bag. Organisasi dan Tata Laksana
10 1. Meneliti Surat-surat Masuk 2. Mengoreksi Konsep Surat 3. Menyiapkan Bahan Laporan 4. Menyiapkan Bahan-bahan
Rapat.
5. Melakukan penyiapan bahan usul kenaikan pangkat dan Pensiun
6. Mengelola Aplikasi kepegawaian
7. Melakukan Penyiapan bahan usul kenaikan Gaji Berkala
8. Membuat Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
9. Membuat surat pernyataan masih melaksanakan tugas. 10. Membuat surat pernyataan
masih menduduki jabatan. 3 Kepala Sub Bag.
Umum dan Keuangan
5 1. Memeriksa konsep surat keluar
2. Menguji SPP dan
menandatangani SPM 3. Meneliti surat-surat masuk 4. Memeriksa laporan realisasi
anggaran
5. Mengkoordinir pengelolaan aplikasi data keuangan. 4 Kepala Sub Bag.
Perencanaan, TI dan Pelaporan
5 1. Menyusun bahan
perencanaan RKAKL dan data Pendukung
2. Menyusun Rencana Umum Pengadaan
3. Menyusun Rencana Standar Biaya Masukan
4. Menyusun rencana strategis dan program kerja.
5. Monitoring alat dan jaringan teknologi informasi.
5 Staf Sub Bag.
Organisasi dan Tata Laksana
10 1. Mengetik konsep surat
2. Membuat dokumen
pelatikan
3. Mebuat rekapitulasi daftar hadir, daftar nominatif, DUK dan Bezzeting.
4. Menginput data aplikasi
kepegawaian SIKEP,
SAPK-BKN dan
KOMDANAS
5. Mengumpulkan berkas usulan kenaikan pangkat dan pensiun
6. Mengumpulkan bahan-bahan rapat
7. Menyiapkan bahan laporan 8. Melaksanakan peremajaan
data kepegawaian
9. Mengumpulkan berkas usulan kenaikan gaji berkala.
10. Membuat KP4
6 Staf Umum dan
Keuangan
1. Menerima Surat-Surat Masuk
2. Menyampaikan Surat Masuk ke unit pengelola
3. Mengagenda dan
mengarsipkan surat masuk dan surat keluar
4. Mengelola aplikasi SIMAK
BMN dan aplikasi
persediaan
5. Membuat daftar barang ruangan, laporan SIMAK BMN, SAIBA dan Laporan persediaan barang
6. Melakukan rekonsiliasi SIMAK BMN, SAIBA dan rekonsiliasi ke KPKNL. 7. Mendaftar dan membuat
usul penghapusan barang.
8. Membuat laporan
permintaan barang
9. Mengetik laporan bulanan 10. Menerima Surat-Surat
Masuk
ke unit pengelola
12. Mengagenda dan
mengarsipkan surat masuk dan surat keluar
13. Mengelola aplikasi SIMAK
BMN dan aplikasi
persediaan
14. Membuat daftar barang ruangan, laporan SIMAK BMN, SAIBA dan Laporan persediaan barang
15. Melakukan rekonsiliasi SIMAK BMN, SAIBA dan rekonsiliasi ke KPKNL. 16. Mendaftar dan membuat
usul penghapusan barang.
17. Membuat laporan
permintaan barang
18. Mengetik laporan bulanan
7 Staf Sub Bag.
Perencanaan, TI dan Pelaporan 1. Membuat laporan-laporan (LAKIP, LAPTAH, RENSTRA) 2. Mengelola Aplikasi Direktori Putusan 3. Mengelola aplikasi SIPP/CTS
4. Mengelola Website Kantor
5. Membuat Laporan
CTS/SIPP
6. Mengelola Perencanaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
7. Mendokumentasikan pelaporan kegiatan.
8. Membuat laporan
perencanaan RKA-KL dan data pendukung
Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
No Sasaran Kerja Pegawai Jumlah Kegiatan
Tahun 2017
Keterangan (Ak. Beban Kerja) Teknis
1 Ketua :
Joko Saptono, SH. 11 452 / Berkas/Keg
2 Wakil Ketua :
R. Bernardette Samosir, SH., MH. 6 132 / Berkas/Keg
3 Hakim
1. Galih Dewi Inanti A, SH. 7 94 / Berkas
2. Hika D Asril Putra, SH. 7 93 / Berkas
3. Rudie, SH., MH. 7 92 / Berkas
4. Hairuddin Tomu, SH. 7 112 / Berkas
5. Lutfi Alzagladi, SH. 7 115 / Berkas
6. A Wahyu Utomo, SH. 7 138 / Berkas
7. MAH. Pasaribu, SH. 7 132 / Berkas
8. Muhajir, SH. 7 80 / Berkas
4 Panitera :
Yunus Missa, SH 13 738 / Keg/Berkas
5 Panitera Muda Pidana :
La Ali, SH. 7
451 / Berkas/Keg 6 Panitera Muda Perdata :
Hadjar Wahab 8
574 / Berkas/Keg 7 Panitera Muda Hukum :
Laode Tombu, SH. 8 218 / Berkas/Keg 8 Panitera Pengganti : 1. Sahidu 5 312 / Berkas/Keg 2. Zulfikar 5 321 / Berkas/Keg 3. Lisnina 5 315 / Berkas/Keg
4. Andi Wirdawati B, SH. 5 125 / Berkas/Keg
5. Laode Muhamad Iksyar, SH 5 165 / Berkas/Keg
9 Jurusita : 1. Suwariono, SH. 4 172 / Keg 2. Sosiati 2 210 / Keg 10 Jurusita Pengganti : 1. Rusdi 4 282 / Keg 2. Hanila, SE. 3 (Tambahan : 7) 260 / Keg 101 / Keg 11 Staf Pidana :
1. Waode Yusran, SH. 4 940 / Berkas/Keg
2. Ahmad, SH. 7 839 / Surat/Keg
12 Staf Perdata :
1. Waode Dewi Satria 5 747 / Berkas/Keg
13 Staf Hukum :
1. Sujoko 8 1.021 / Keg/Surat
Non Teknis 14 Sekretaris :
15 Kasubbag Organisasi, Kepegawaian dan Tata Laksana :
Hj. Kamariah Zain
10 313 / Keg/Surat
16 Kasubbag Umum dan Keuangan :
Achmad Akbar, SE. 5 2.216 / Keg/Surat
17 Kasubbag Perencanaan, TI dan Pelaporan :
H. Andi Basri, SH.
5 178 / Keg
18 Staf Sub Bag. Organisasi, Kepegawaian dan Tata Laksana :
1. Satrianti, SH.
6 147 / Keg
19 Staf Sub Bag. Umum dan Keuangan :
1. Hindra Jayadi, S. Kom. 7 76 / Keg/Laporan
2. Herlin Ramayani H, SH. 6 197 / Keg/Laporan
3. Ismail, A. Md. Kom. 7 395 / Keg/Laporan
4. Jumadil 7 3.549 / Keg/Surat
20 Staf Sub Bag. Perencanaan, TI dan Pelaporan :
1. Ika Sartini, A. Md. Kom.
STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN NEGERI BAUBAU
Panitera Muda Pidana La Ali, SH. Kasub Bag Perencanaan, It dan Pelaporan Andi Basri, SH. Panitera YUNUS MISSA, SH. Sekretaris
DRA. MURNI SUKMAWATI DJ
Panitera Muda Perdata Hadjar Wahab Panitera Muda Hukum Laode Tombu SH. Kasub Bag Umum dan Keuangan
Achmad akbar, SE.
Kasub Bag Tata Laksanan, Organisasi dan Kepegawaian Hj.Kamariah Zain Panitera Pengganti 1. Sahidu, SH. 2. Zulfikar, SH. 3. Lisnina, SH. 4. Andi Wirdawati, SH. 5. Laode Muh. Iksyar, SH. Jurusita 1. Suwariono 2. Sosiati Jurusita Pengganti 1. Rusdi 2. Hanila, SE. WAKIL KETUA R. BERNARDETTE SAMOSIR, SH., MH. Staf 1. Satrianti, SH. Staf 1. Herlin Ramayani H, SH. 2. Hindra Jayadi,S.Kom. 3. Hanila, SE.
4. Ismail, Amd. Kom 5. Jumadil
Staf
1. Ika Sartini, Amd. Kom. Staf 1. Waode Yusran, SH 2. Ahmad Staf 1. Waode Dewi Satria Staf 1. Sujoko HAKIM
1. GALIH DEWI INANTI A, SH. 2. HIKA D. ASRIL PUTRA, SH. 3. RUDIE, SH., MH. 4. HAIRUDDIN TOMU, SH. HAKIM 5. LUTFI ALZAGLADI, SH. 6. M.A.H. PASARIBU, SH. 7. A. WAHYU UTOMO, SH. 8. MUHAJIR, SH. K E T U A JOKO SAPTONO, SH., MH.
B. Pelayanan Publik yang Prima
Akreditasi Penjaminan Mutu
Pengadilan Negeri Baubau Kelas IB telah mendapatkan Sertifikasi Akreditasi dari Tim Akreditasi Penjaminan Mutu Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI dengan predikat A “Excellent” dimana acara penyerahan tersebut diadakan pada tanggal 28-30 November 2017 bertempat di Grand Clarion Hotel &Convention Center Makassar di Makassar. Pengadilan Negeri Baubau sebelumnya telah memperoleh Sertifikasi ISO 2008:9001 Manajemen Mutu dari PT. TUV Nord Indonesia yang diperoleh pada bulan Mei 2015 dan Sertifikat tersebut dapat dipertahankan hingga saat ini.
Posbakum
Pengadilan Negeri Baubau Kelas IB pada tahun anggaran 2017 mendapatkan anggaran untuk Pos Bantuan Hukum sebesar Rp. 31.200.000,-
Perkara Prodeo (Pembebasan Biaya Perkara)
Perkara Prodeo yang masuk pada tahun 2017 di Pengadilan Negeri Baubau Kelas IB sampai akhir tahun 2017 Nihil.
BAB III
PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN
A. SUMBER DAYA MANUSIA
Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM yang ada pada Pengadilan Negeri Baubau sebanyak 37 (tiga puluh tujuh) orang yang terdiri dari :
No Nama Jabatan Ket.
1 Joko Saptomo, SH. Ketua Pengadilan 2 R. Bernardette Samosir, SH., MH. Wakil Ketua Pengadilan 3 Galih Dewi Inanti A, SH. Hakim
4 Hika D Asril Putra, SH. Hakim
5 Rudie, SH., MH. Hakim
6 Hairuddin Tomu, SH. Hakim 7 Lutfi Alzagladi, SH. Hakim
8 A Wahyu Utomo, SH. Hakim
9 MAH. Pasaribu, SH. Hakim
10 Muhajir, SH Hakim
11 Yunus Missa, Sh. Panitera
12 Hadjar Wahab Panmud Perdata
13 La Ali, SH. Panmud Pidana
14 La Ode Tombu, SH. Panmud Hukum
15 Sahidu, SH. Panitera Pengganti
16 Zulfikar, SH. Panitera Pengganti 17 Lisnina, SH. Panitera Pengganti 18 Andi Wirdawati B, SH. Panitera Pengganti 19 La Ode Muh. Iksyar, SH. Panitera Pengganti
20 Suwariono, SH. Jurusita
21 Sosiati Jurusita
22 Rusdi Jurusita Pengganti
23 Hanila, SE. Jurusita Pengganti
24 Dra. Murni Sukmawati DJ Sekretaris
25 H. Andi Basri, SH. Kasubbag Perencanaan, TI dan Pelaporan 26 Hj. Kamariah Zain Kasubbag Ortala dan Kepegawaian 27 Achmad Akbar, SE. Kasubbag Umum dan Keuangan 28 Wa Ode Dewi Satria Pengadiministarsi Perdata 29 Wa Ode Yusran , SH. Pengadiministarsi Pidana 30 Ahmad. SH. Pengadiministarsi Pidana
31 Sujoko Pengadiministarsi Hukum
32 Ika Sartini, A. Md.Kom. Pengadiministarsi Perencanaan 33 Satrianti, SH. Pengadiministarsi Ortala 34 Hindra Jayadi, S.Kom. Pengadiministarsi UMK 35 Herlin Ramayani H, SH. Pengadiministarsi UMK 36 Ismail, A. Md. Kom. Pengadiministarsi UMK
Mutasi
No. Nama Jabatan Ket.
1. Drs. L. M. Sudisman, S.H., M.H. Panitera Menjadi Panitera Pengadilan Negeri Kupang Kelas IA
Promosi
No. Nama Jabatan Ket.
1. Sosiati Jurusita Sebelumnya Jurusita
pengganti
Pensiun
No. Nama Jabatan Ket.
1 - - -
Diklat
No. Nama Jabatan Ket.
1 Dra. Murni Sukmawati DJ Sekretaris Diklat Sekretaris 2 Herlin Ramayani H, S.H. Bendahara Penerimaan Diklat Barang dan Jasa 3 Zulfikar, S.H. Panitera Pengganti Diklat Panitera
Pengganti 4 Lisnina, S.H. Panitera Pengganti Diklat Panitera
Pengganti
B. PENYELESAIAN PERKARA
Keadaan Perkara
No Klasifikasi Perkara Sisa Perkara 2016 Perkara Masuk 2017 Perkara Putus 2017 Sisa Perkara 2017 Ket. Pidana 1 Biasa 44 235 257 22 2 Anak 1 26 26 1 3 Praperadilan 0 2 2 0 4 Singkat 0 0 0 0 5 Cepat 0 29 29 0 6 Lalu Lintas 0 6998 6998 0
No Klasifikasi Sisa Perkara Tahun 2016 Masuk Tahun 2017 Cabut Tahun 2017 Gugur Tahun 2017 Putus Tahun 2017 Sisa Tahun 2017 Perdata 1 Gugatan 21 32 3 0 41 12 2 Permohonan 2 82 1 0 84 0 3 Gugatan 0 4 0 0 4 0
Sederhana
Jumlah sisa perkara yang diputus
No Jenis Sisa Tahun
2016 PutusTahun 2017 Sisa Perkara 2017 1 2 3 4 5
1 Perdata (Gugatan, Permohonan dan
Sederhana) 23 23 0
2 Pidana (Biasa, Anak, Cepat dan Singkat) 45 45 0
Jumlah perkara yang diputus tepat waktu
Jumlah Perkara yang tidak mengajukan Upaya Hukum Banding, Kasasi dan PK
No Jenis Putus Tahun 2017 Upaya Hukum Tahun 2017 Tidak Upaya Hukum Tahun 2017 Ket. 1 2 3 4 5 6 1 Perdata (Gugatan) 41 41 0
2 Pidana (Biasa dan Anak) 314 21 293
Jumlah Perkara yang berhadil di Mediasi
No Jenis Perkara Mediasi
Tahun 2017
Mediasi Berhasil Tahun 2017
1 2 3 4
1 Perdata (Gugatan, Permohonan dan Sederhana) 31 1
Jumlah Perkara Anak yang berhasil Diversi
No Jenis Sisa Tahun
2016 Masuk Tahun 2017 Berhasil Diversi Tahun 2017 1 2 3 4 5 1 Pidana Anak 1 26 1 No Jenis SisaTahun 2016 Masuk Tahun 2017 Putus Tahun 2017 Sisa Perkara Tahun 2017 1 2 3 4 5 6
1 Perdata (Gugatan, Permohonan
dan Sederhana) 23 118 129 12
2 Pidana (Biasa, Anak, Cepat
C. PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA Kendaraan Dinas No Uraian Tahun Perolehan Kondisi Ket. Baik Rusak Ringan Rusak Berat I Kendaraan Roda 4
1 Kijang Inova Hitam 31/12/2009 Ketua
2 Kijang Inova Putih Pinjam Pakai Ketua
3 Kijang Inova Silver 13/11/2011 Wakil
4 Avanza Hitam 13/11/2011 Panitera
5 Avanza Silver Pinjam Pakai Sekretaris
II Kendaraan Roda 2
1 Honda Mega Pro 14/8/2003 Kasub.
Umum & Keuangan
2 Suzuki Thunder 7/6/2005 Panitera
Pengganti
3 Yamaha Jupiter 13/2/2008 Panitera
Pengganti
4 Honda Mega Pro 2/10/2005 Kasub.
Umum & Keuangan
5 Honda Mega Pro 2/1/2005 Panmud
Pidana 6 Honda Mega Pro
1600 13/2/2008 Kasub. Umum & Keuangan Rumah Dinas No Uraian Jumlah Kondisi Ket. Baik Rusak Ringan Rusak Berat
1 Rumah Dinas Ketua 1
2 Rumah Dinas Wakil 1
3 Rumah Dinas Hakim 5 4 Rumah Dinas Panitera 1 5 Mess Pengadilan 1
Meubelair (Peralatan Kantor Lainnya)
No. NAMA BARANG JUMLAH BARANG
1. Pompa Air 1 2. Mesin Ketik Manual Portable (11-13 Inci) 2 3. Lemari Bersi/Metal 12 4. Lemari Kayu 24 5. Rak Besi 2 6. Rak Kayu 5 7. Filling Cabinet Besi 5 8. Brandkas 2
9. CCTV-Camera Television System 28 10. Papan Visual/Papan Nama 4 11. White Board 3 12. Mesin Absensi 1 13. Alat Detektor Barang Terlarang 1 14. Perkakas Kantor Lainnya 4 15. Meja Kerja Kayu 50 16. Kursi Besi/Metal 87 17. Kursi Kayu 14 18. Bangku Panjang Kayu 24 19. Meja Komputer 2 20. Tempat Tidur Kayu 1 21. Jam Elektronik 5 22. Mesin Pemotong Rumput 1 23. A.C. Spilit 19 24. Kipas Angin 10 25. Cold Room Freeer 3 26. Televisi 6 27. Loudspeker 1 28. Sound System 2 29. Microphone 1 30. Tiang Bendera 8 31. Palu Sidang 3 32. Lambang Instansi 1 33. Kabel Roll 4 34. Uninteruptible Power Supply (UPS) 2 35. Digital LED Running Text 1 36. Telephone (PABX) 1 37. Pesawat Telephone 1 38. Facsimile 2 39. Genset 1 40. Internet 2 41. P.C. Unit 27 42. Lap Top 12 43. Printer (Peralatan Personal Komputer) 31 44. Scanner (Peralatan Personal Komputer) 4 45. Server 1
Gedung dan Bangunan
No. NAMA BARANG JUMLAH
1. Bangunan Gedung Kantor Permanen 3 Unit 2. Rumah Negara Gol. II. C. Permanen 8 Unit 3. Gedung Pos Jaga Permanen 1 Unit 4. Pagar Permanen 1 Unit 5. Bangunan Gedung Tempat Ibadah Permanen 1 Unit 6. Mess Pengadilan Negeri Baubau 1 Unit
Adapun Rincian Gedung bangunan Kantor Tersebut sebagai berikut ;
No. Peruntukan Lokasi Bangunan Luas Bangunan
1 Gedung Kantor Baru
Jl. Betoambari Kelurahan Betoambari
Kec. Murhum Kota Kota Baubau
20.275 M2
2 Ruang Sidang PN.Baubau
Utama
Jl. Betoambari Kelurahan Betoambari
Kec. Murhum Kota Kota Baubau
150 M2
3 Ruang Sidang PN.Baubau Dua
Jl. Betoambari Kelurahan Betoambari
Kec. Murhum Kota Kota Baubau
Irigasi
No. NAMA BARANG JUMLAH
1. Sumur dengan pompa (Bangunan Pengambilan Irigasi) 1 Unit 2. Bak Penyimpanan/Tower Air Baku 1 Unit 3. Bangunan Mandi Cuci Kakus (MCK) 1 Unit
Jaringan
No. NAMA BARANG JUMLAH
1. Jaringan Listrik Lainnya 1 Unit
D. PENGELOLAAN KEUANGAN
Dalam Menjalankan Tugas Pokok dan Fungsinya sesuai visi dan misi Pengadilan Negeri Klas IB Baubau ditentukan oleh Penyediaan Anggaran dari Tahun ke Tahun melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Pada Tahun 2017 Pengadilan Negeri Klas IB Baubau menerima anggaran Rp. 4.670.688.000,- . (Empat Milyar Enam Ratus Tujuh Puluh Juta
Enam Ratus Delapan Puluh Delapan Ribu Rupiah), yang didalamnya terdapat 3 (tiga)
macam program yang utama dengan pagu masing-masing sebagai berikut :
1. Program Dukungan Manajemen dan Rp. 4.394.139.000,-
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Mahkamah Agung. Rp. 157.500.000,-
3. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Rp. 119.049.000,-
Jumlah Rp. 4.670.688.000,-
E. DUKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI
1. Perangkat Lunak a. Website
Alamat Website Pengadilan Negeri Klas IB Baubau :
www.pn-bau-bau.go.id
Alamat CTS / SIPP Pengadilan Negeri Klas IB Baubau :
www.sipp.pn-bau-bau.go.id
b. Sarana Informasi
Desk Info Sistem Informasi Penelusuran Perkara Monitor Jadwal Sidang
2. Perangkat Keras Server SIPP 1. Server Linux SIPP
2. 24 Buah CCTV
2. Monitor Merk Samsung 3. Keyboard Optick
4. Mouse optik
5. CPU Intel Core 2 Duo 6. CD Room Merk Samsung 7. Ram 4 GB
8. Hardisk 250 GB
F. REGULASI TAHUN 2017
Pelaksanaan Akreditasi oleh Tim Akreditasi Penjaminan Mutu Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI :
Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Badan Peradilan di bawahnya senantiasa berupaya membangun citra positif peradilan melalui berbagai kebijakan pembaruan untuk mewujudkan pengadilan yang agung (Court of Excellence). Kebijakan ini sebagaimana tertuang dalam dokumen Perencanaan Jangka Panjang Badan Peradilan Indonesia, yang dinamakan Cetak Biru (Blue Print) Pembaruan Peradilan Indonesia 2010-2035. Cetak Biru ini merupakan penyempurnaan dari Cetak Biru yang diterbitkan tahun 2003, guna lebih mempertajam arah dan langkah dalam mencapai cita-cita pembaruan badan peradilan secara utuh. Penyusunan Cetak Biru ini dengan menggunakan pendekatan kerangka pengadilan yang unggul (The Framework of Courts Excellence). Kerangka ini terdiri dari 7 (tujuh) area “Peradilan yang Agung” yang dibagi ke dalam 3 (tiga) fungsi, yaitu: pengarah/pengendali (driver), sistem dan penggerak (system and enabler), dan hasil (result).
Sebagai fungsi pengarah adalah area:
1. KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PENGADILAN
Fungsi sistem dan penggerak, berada dalam area: 2. KEBIJAKAN-KEBIJAKAN PENGADILAN
3. SUMBER DAYA MANUSIA, SARANA-PRASARANA DAN KEUANGAN 4. PENYELENGGARAAN PERSIDANGAN
Sedangkan fungsi hasil dalam area:
5. KEBUTUHAN DAN KEPUASAN PENGGUNA PENGADILAN 6. PELAYANAN PENGADILAN YANG TERJANGKAU
7. KEPERCAYAAN DAN KEYAKINAN MASYARAKAT PADA PENGADILAN
Tujuh area ini dikembangkan berdasarkan kerangka pengadilan yang agung (court excellence
framework) yang merupakan kerangka pikir dan kerja bagi pengadilan yang ingin
meningkatkan kinerjanya. Kerangka ini telah dikembangkan dan digunakan secara internasional.
Cetak Biru itu dipetakan bahwa permasalahan yang dihadapi Badan Peradilan antara lain: visi dan misi yang kurang dipahami sepenuhnya oleh seluruh personil peradilan. Oleh karenanya, diperlukan perumusan visi dan misi yang baru beserta proses sosialisasi yang komprehensif dan terstruktur.
Dalam pelaksanaan fungsi teknis, Masalah yang dihadapi badan-badan peradilan yang harus mendapat perhatian khusus, adalah:
a. Kepastian hukum dan kualitas serta konsistensi putusan
b. Lamanya proses berperkara. Hal ini berkaitan dengan pengeluaran biaya yang diperlukan di pengadilan menjadi sulit untuk diprediksi.
c. Kurangnya pemahaman pencari keadilan dan pengguna pengadilan mengenai prosedur, dokumen dan persyaratan yang diperlukan.
d. Minimnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga peradilan. Sedangkan permasalahan dalam fungsi pendukung antara lain:
Dalam hal pengelolaan sumber daya manusia, distribusi hakim dan aparatur peradilan yang belum merata.
Dalam hal pengelolaan sumber daya keuangan, antara lain adalah belum adanya Standar
Pelayanan yang baku terkait dengan penerimaan dan belanja negara, dan adanya
perangkapan jabatan antara jabatan struktural dengan jabatan pengelola keuangan.
Dalam hal pengelolaan sarana dan prasarana, antara lain:
a. Gedung pengadilan yang masih perlu ditingkatkan kelayakannya dari sisi keamanan maupun kenyamanan.
b. Prasarana dan sarana pengadilan belum memadai sehingga berpengaruh terhadap prestasi kerja hakim dan aparatur peradilan dan kepuasan masyarakat atas kualitas pelayanan pengadilan.
c. Akuntabilitas pengadaan barang dan jasa, serta manajemen aset negara, yang perlu terus diupayakan perbaikannya.
d. Penyimpanan dan pengelolaan informasi tentang aset negara yang belum dikelola secara baik dan perlu terus ditingkatkan.
a. Upaya untuk mengaplikasikan teknologi dalam pengelolaan informasi yang diperlukan internal organisasi maupun para pencari keadilan dan pengguna pengadilan, dimana perlunya satu kebijakan sistem pengelolaan TI yang komprehensif dan terintegrasi, untuk memudahkan dan mempercepat proses pelaksanaan tugas dan fungsi di setiap unit kerja. Dengan demikian dapat diharapkan tejadinya peningkatan kualitas pelayanan informasi kepada masyarakat.
b. Transparansi peradilan hingga kini masih menjadi permasalahan yang sangat perlu diperhatikan dan dibenahi. Masyarakat masih mengeluhkan sulitnya mengakses informasi dari pengadilan. Hal ini dikarenakan masih kurangnya pemahaman pejabat peradilan mengenai pentingnya jaminan informasi bagi publik. Oleh karena itu, mekanisme penyediaan dan penyimpanan informasi juga perlu terus ditingkatkan sehingga pengadilan selalu siap dalam merespon permintaan informasi.
Fungsi lain yang perlu mendapat perhatian adalah monitoring dan evaluasi serta fungsi pengawasan merupakan salah satu faktor kunci untuk mengembalikan kepercayaan publik kepada pengadilan.
Pengadilan Negeri Baubau Kelas IB juga tidak lepas dari adanya kritikan atas pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan, dan sebagai respon atas hal tersebut Pengadilan Negeri Baubau Kelas IB telah melakukan upaya-upaya perbaikan di segala unit. Menyikapi tuntutan tersebut, Pengadilan Negeri Baubau Kelas IB terus giat melakukan pembenahan perbaikan sistem kerja yang berdampak pada peningkatan efisiensi, efektivitas, serta produktivitas SDM Aparatur yang transparan dan akuntabel, serta telah memiliki Standar Pelayanan yang sesuai kaidah manajemen modern yang dipraktekkan secara konsisten, hingga mempermudah dan memperlancar pelayanan prima. Namun demikian untuk melakukan perbaikan yang cepat dan menyeluruh diperlukan langkah pembaruan dengan metode yang taktis sistematis.
Perbaikan sistem kerja ini, atau sebut saja peningkatan kinerja Pengadilan Negeri Baubau Kelas IB, dapat dikatakan sebagai bentuk strategi pelaksanaan Cetak Biru Pembaruan Mahkamah Agung RI di tingkat unit kerja peradilan tingkat pertama, dan sekaligus merupakan pelaksanaan reformasi birokrasi yang telah menjadi agenda nasional di tingkat Pengadilan Negeri Baubau Kelas IB.
Pengadilan Negeri Baubau Kelas IB dituntut untuk menyediakan pelayanan standar peradilan yang bermutu, yaitu pelayanan yang mampu memenuhi kebutuhan dan kepuasan pengguna pengadilan. Untuk mencapai hal tersebut, maka Pengadilan Negeri Baubau Kelas IB perlu memiliki sistem manajemen mutu, yaitu persyaratan standar yang digunakan untuk mengakses kemampuan organisasi dalam memenuhi kebutuhan pengguna pengadilan dengan peraturan yang sesuai. Salah satu dokumen mutu yang perlu disusun dalam rangka memenuhi
persyaratan sistem manajemen mutu adalah manual mutu. Hal tersebut menjadi salah satu dasar pembuatan Manual Mutu Sistem Manajemen Mutu Standar Akreditasi Penjaminan Mutu Peradilan Umum-ICPE Pengadilan Negeri Baubau Kelas IB.
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup implementasi Sistem Manajemen Mutu Standar Akreditasi Penjaminan Mutu Peradilan Umum-ICPE untuk Pengadilan Negeri Baubau Kelas IB meliputi seluruh proses pelayanan yang menjadi tugas pokok dan fungsi seluruh unit di Pengadilan Negeri Baubau Kelas IB, meliputi:
Manajemen peradilan. Administrasi perkara. Administrasi persidangan. Administrasi umum. Pelayanan publik. Pengelolaan Kas
Pengadaan barang dan jasa Pengawasan
Penanganan Pengaduan
Adapun unit di Pengadilan Negeri Baubau Kelas IB yang melaksanakan kegiatan pelayanan adalah;
1. Pimpinan, yang terdiri dari Ketua dan Wakil Ketua 2. Hakim/ Majelis Hakim
3. Panitera 4. Sekretaris
5. Kepaniteraan, yang terdiri: a. Panitera Muda Perdata b. Panitera Muda Pidana c. Panitera Muda Hukum 6. Panitera Pengganti
7. Jurusita
8. Kesekretariatan, yang terdiri:
a. Sub Bagian Umum dan Keuangan
c. Sub Bagian Perencanaan, IT dan Pelaporan
VISI
Visi Pengadilan Negeri Baubau Kelas IB adalah
“Terwujudnya Pengadilan Negeri Baubau Kelas IB yang Agung”
MISI
Pengadilan Negeri Baubau Kelas IB mengemban misi: 1. Menjaga kemandirian Pengadilan Negeri Baubau
2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan
3. Meningkatkan kredibilitas dan tranparansi Pengadilan Negeri Baubau 4. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Pengadilan Negeri Baubau
NILAI-NILAI UTAMA BADAN PERADILAN
Berdasarkan visi dan misi di atas, dikembangkanlah nilai-nilai utama badan peradilan. Nilai-nilai inilah yang akan menjadi dasar perilaku seluruh warga badan peradilan dalam upaya mencapai visinya. Pelaksanaan dari nilai-nilai ini pada akhirnya akan membentuk budaya badan peradilan. Nilai-nilai yang dimaksud, adalah:
1. Kemandirian Kekuasaan Kehakiman (Pasal 24 ayat (1) UUD 1945)
a. Kemandirian Institusional: Badan Peradilan adalah lembaga mandiri dan harus bebas dari intervensi oleh pihak lain di luar kekuasaan kehakiman (Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman).
b. Kemandirian Fungsional: Setiap hakim wajib menjaga kemandirian dalam menjalankan tugas dan fungsinya (Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman). Artinya, seorang Hakim dalam memutus perkara harus didasarkan pada fakta dan dasar hukum yang diketahuinya, serta bebas dari pengaruh, tekanan, atau ancaman, baik langsung ataupun tak langsung, dari manapun dan dengan alasan apapun juga.
2. Integritas dan Kejujuran (Pasal 24A ayat (2) UUD 1945; Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman) Perilaku hakim harus dapat menjadi teladan bagi masyarakatnya. Perilaku hakim yang jujur dan adil dalam menjalankan tugasnya, akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat akan kredibilitas putusan yang kemudian dibuatnya. Integritas dan kejujuran harus menjiwai pelaksanaan tugas aparatur peradilan.
3. Akuntabilitas (Pasal 52 dan Pasal 53 Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman) Hakim harus mampu melaksanakan tugasnya menjalankan kekuasaan kehakiman dengan profesional dan penuh tanggung jawab. Hal ini antara lain diwujudkan dengan memperlakukan pihak-pihak yang berperkara secara profesional, membuat putusan yang didasari dengan dasar alasan yang memadai, serta usaha untuk selalu mengikuti perkembangan masalah-masalah hukum aktual. Begitu pula halnya dengan aparatur peradilan, tugas-tugas yang diemban juga harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan profesional.
4. Responsibilitas (Pasal 4 ayat (2) dan Pasal 5 Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman) Badan Peradilan harus tanggap atas kebutuhan pencari keadilan, serta berusaha mengatasi segala hambatan dan rintangan untuk dapat mencapai peradilan yang sederhana, cepat, dan biaya ringan. Selain itu, hakim juga harus menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat.
5. Keterbukaan (Pasal 28D ayat (1) UUD 1945; Pasal 13 dan Pasal 52 Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman) Salah satu upaya badan peradilan untuk menjamin adanya perlakuan sama di hadapan hukum, perlindungan hukum, serta kepastian hukum yang adil, adalah dengan memberikan akses kepada masyarakat untuk memperoleh informasi. Informasi yang berkaitan dengan penanganan suatu perkara dan kejelasan mengenai hukum yang berlaku dan penerapannya di Indonesia.
6. Ketidakberpihakan (Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman) Ketidakberpihakan merupakan syarat utama terselenggaranya proses peradilan yang jujur dan adil, serta dihasilkannya suatu putusan yang mempertimbangkan pendapat/kepentingan para pihak terkait. Untuk itu, aparatur peradilan harus tidak berpihak dalam memperlakukan pihak-pihak yang berperkara. 7. Perlakuan yang sama di hadapan hukum (Pasal 28D ayat (1) UUD 1945; Pasal 4
Motto Pengadilan Negeri Baubau Kelas IB : “PN BAUBAU SIAP”
“Pengadilan Negeri Baubau Kelas IB Smart, Integritas, Akuntabel, Profesional”
warga negara, khususnya pencari keadilan, berhak mendapat perlakuan yang sama dari Badan Peradilan untuk mendapatkan pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.
BUDAYA KERJA
Nilai-nilai budaya kerja yang dianut dan mendasari setiap langkah dalam penyelesaian tugas di Pengadilan Negeri Baubau Kelas IB berdasarkan Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 026/KMA/SK/II/2012 tentang Standar Pelayanan Peradilan, dimana segenap Pelaksana dalam menyelenggarakan pelayanan publik harus berperilaku:
1. adil dan tidak diskriminatif; 2. cermat;
3. santun dan ramah;
4. tegas, andal, dan tidak memberikan putusan yang berlarut-larut; 5. profesional;
6. tidak mempersulit;
7. patuh pada perintah atasan yang sah dan wajar;
8. menjunjung tinggi nilai-nilai akuntabilitas dan integritas institusi Pengadilan Negeri Baubau Kelas IB;
9. tidak membocorkan informasi atau dokumen yang wajib dirahasiakan sesuai dengan peraturan peradilan dan perundang-undangan yang berlaku;
10. terbuka dan mengambil langkah yang tepat untuk menghindari benturan kepentingan; 11. tidak menyalahgunakan sarana dan prasarana serta fasilitas pelayanan publik;
12. tidak memberikan informasi yang salah atau menyesatkan dalam menanggapi permintaan informasi serta proaktif dalam memenuhi kepentingan masyarakat;
13. tidak menyalahgunakan informasi, jabatan, dan/atau kewenangan yang dimiliki; 14. sesuai dengan kepantasan; dan
15. tidak menyimpang dari prosedur.
KAMI PIMPINAN PENGADILAN NEGERI BAUBAU KELAS IB, SELURUH HAKIM DAN SEGENAP JAJARAN PEGAWAI BERKOMITMEN MELAKSANAKAN PELAYANAN BERSTANDAR STANDARD AKREDITASI PENJAMINAN MUTU PERADILAN UMUM –
INDONESIA COURT PERFORMANCE EXCELLENCE SECARA: ADIL DAN TIDAK DISKRIMINATIF;
CERMAT; SANTUN DAN RAMAH;
TEGAS, ANDAL, DAN TIDAK MEMBERIKAN PUTUSAN YANG BERLARUT-LARUT; PROFESIONAL;
TIDAK MEMPERSULIT;
PATUH PADA PERINTAH ATASAN YANG SAH DAN WAJAR;
MENJUNJUNG TINGGI NILAI-NILAI AKUNTABILITAS DAN INTEGRITAS INSTITUSI PENYELENGGARA;
TIDAK MEMBOCORKAN INFORMASI ATAU DOKUMEN YANG WAJIB DIRAHASIAKAN SESUAI DENGAN PERATURAN PERADILAN DAN
PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU;
TERBUKA DAN MENGAMBIL LANGKAH YANG TEPAT UNTUK MENGHINDARI BENTURAN KEPENTINGAN;
TIDAK MENYALAHGUNAKAN SARANA DAN PRASARANA SERTA FASILITAS PELAYANAN PUBLIK;
TIDAK MEMBERIKAN INFORMASI YANG SALAH ATAU MENYESATKAN DALAM MENANGGAPI PERMINTAAN INFORMASI SERTA PROAKTIF DALAM MEMENUHI
KEPENTINGAN MASYARAKAT;
TIDAK MENYALAHGUNAKAN INFORMASI, JABATAN, DAN/ATAU KEWENANGAN YANG DIMILIKI;
SESUAI DENGAN KEPANTASAN; DAN TIDAK MENYIMPANG DARI PROSEDUR.
KOMITMEN BERSAMA
Besar harapan kami komitmen untuk memberikan pelayanan yang bermutu selalu terjaga dan tetap kuat. Perbaikan dan peningkatan ke arah yang lebih baik akan tetap kami lakukan sesuai dengan tuntutan kemajuan teknologi yang semakin canggih dan tuntutan global.
Pada tanggal 28-30 November 2017 Bertempat di Grand Clarion Hotel & Convention Center Makassar di Makassar Acara Penyerahan Sertifikat Akreditasi Penjaminan Mutu Badan Peradilan Umum Mahakamah Agung RI telah diselenggarakan dan Pengadilan Negeri Baubau memperoleh Sertifkat Akreditasi dengan predikat “A” (Excellent).
BAB IV PENGAWASAN
A. INTERNAL
Pengawasan internal adalah pengawasan dari dalam lingkungan peradilan sendiri yang mencakup 2 (dua) jenis pengawasan yaitu :
1. Pengawasan melekat adalah serangkaian kegiatan yang bersifat sebagai pengendalian yang terus menerus, dilakukan oleh atasan langsung terhadap bawahannya secara preventif dan represif, agar pelaksanaan tugas bawahan tersebut berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana kegiatan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Pengawasan fungsional adalah pengawasan yang dilakukan oleh aparat pengawasan yang khusus ditunjuk untuk melaksanakan tugas tersebut dalam satuan kerja tersendiri yang diperuntukan untuk itu. Di lingkungan lembaga peradilan, pengawasan fungsional ini dilaksanakan oleh Badan Pengawasan Mahkamah Agung Republik Indonesia.
Pengawasan dilaksanakan dengan maksud untuk :
a. Memperoleh informasi apakah penyelenggaraan tehnis peradilan, pengelolaan administrsai peradilan, dan pelaksanaan tugas umum peradilan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Memperoleh umpan balik bagi kebijaksanaan, perencanaan dan pelaksanaan tugas-tugas peradilan.
c. Mencegah terjadinya penyimpangan administrasi, dan ketidakefisien penyelenggaraan peradilan.
d. Menilai kinerja.
Adapun tujuan pengawasan dilaksanakan untuk dapat mengetahui kenyataan yang ada sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi pimpinan Mahkamah Agung, dan atau pimpinan pengadilan unutk menentukan kebijakan dan tindakan yang diperlukan menyangkut pelaksanaan tugas pengadilan, tingkah laku aparat pengadilan, dan kinerja pelayanan publik pengadilan.
Kemudian mengenai fungsi pengawasan meliputi :
1. Menjaga agar pelaksanaan tugas lembaga peradilan sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Mengendalikan agar administrasi peradilan dikelola secara tertib sebagaimana mestinya, dan aparat peradilan melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya.
3. Menjamin terwujudnya pelayanan publik yang baik bagi para pencari keadilan yang meliputi : kualitas putusan, waktu penyelesaian perkara yang cepat, dan biaya berperkara yang murah.
Adapun bentuk dan prinsip pengawasan yaitu :
1. Bentuk pengawasan terdiri atas; pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung. 2. Prinsip pengawasan dilakukan dengan berpegang pada prinsip-prinsip yaitu; independensi,
objektivitas, kompetensi, formalistik, koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, serta efisien, efektif dan ekonomis.
B. EVALUASI
Dalam rangka peningkatan pelaksanaan pengawasan Pengadilan Negeri Baubau, ada empat point penting yang harus diperhatikan yaitu :
1. Audit Internal dilaksanakan minimal 4 (Empat) kali dalam setahun oleh Auditor yang telah ditetapkan Managemen Representative (MR) yang mampu menjalankan tugas sebagai Lead Auditor dan Auditor, yang memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Meninjau konsitensi, dan efektifitas pelaksanaan sistem manajemen mutu.
b. Menjami dilakukannya tindakan perbaikan, bila terjadi penyimpangan terhadap sistem manajemen mutu.
2. Pengawasan rutin/regular setiap bidang oleh Hakim Pengawas dengan melakukan pemeriksaan secara komprehensif terhadap seluruh aspek penyelenggaraan peradilan yang meliputi :
a. Pelaksanaan tugas pokok dilingkungan kepaniteraan yang mencakup; administrasi persidangan dan administrasi perkara.
b. Pelaksanaan tugas pokok dilingkungan kesekretariatan yang mencakup; administrasi kepegawaian, keuangan (current audit), inventaris, dan administrasi umum lainnya. c. Evaluasi atas penyelenggaraan manajemen peradilan, kepemimpinan, kinerja lembaga
peradilan, dan kualitas pelayanan publik. 3. Pengawasan keuangan dilaksanakan meliputi :
a. Current audit yaitu pemeriksaan atas pengelolaan APBN dan dana/bantuan pihak ketiga yang sedang berjalan yan merupakan bagian dari pengawasan regular/rutin.
b. Post audit yaitu pemeriksaan dan review atas laporan realisasi APBN dan neraca.
4. Penanganan pengaduan adalah merupakan bagian dari pengawasan, yaitu pengawasan terhadap :
a. Tingkah laku aparat lembaga peradilan.
b. Manajemen dan kepemimpinan lembaga peradilan, c. Kinerja lembaga peradilan.
BAB VI
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Pengadilan Negeri Baubau pada Tahun 2017 tetap melanjutkan program-program yang telah berlangsung pada Tahun 2016 dimana Mahkamah Agung RI mulai giat menggalakkan Sistem Akreditasi Penjaminan Mutu bagi tiap Pengadilan Negeri dan juga penggunaan teknologi informasi disegala bidang administrasi, baik administrasi perkara maupun administrasi kesekretariatan.
Program Mahkamah Agung RI antara lain E-Document, E-litigation, CTS/SIPP, Simak, Desk Info dan Sistem Administrasi Keuangan, memacu Pengadilan Negeri Baubau Kelas IB untuk mengikuti semua perubahan-perubahan tersebut sehingga tidak ketinggalan dengan Pengadilan-Pengadilan yang lain, sehingga pada Tahun ini Pengadilan Negeri Baubau mendapatkan melanjutkan Sertifikat ISO 9001:2008 Sistem Manejemen Mutu dan juga memperoleh Sertfikat Akreditasi Penjaminan Mutu Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI.
Walaupun dengan keterbatasan yang ada, kami meningkatkan sumber daya manusia (SDM), infrastruktur maupun anggaran pada Pengadilan Negeri Baubau Kelas IB yang ada diwilayah hukum Pengadilan Tinggi Sulawesi Tenggara, yang dituangkan dalam Laporan Tahunan 2017.
Dapat disimpulkan bahwa dalam mewujudkan kinerja yang berkualitas pada Pengadilan Negeri Baubau Kelas IB terutama untuk mendukung sarana dan prasarana penunjang Teknologi Informasi diperlukan infrastruktur yang berbasis teknologi dan SDM yang berkualitas sehingga keluaran dari input yang diterima akan maksimal dan berkualitas lebih.
B. REKOMENDASI
Di mohon kiranya :
1. Menambah Volume Anggaran Belanja Barang Operasional.
2. Menambah Pagu Anggaran Belanja Modal dan Anggaran untuk Pembangunan Sarana Prasarana.