• Tidak ada hasil yang ditemukan

Salah satu cara penulisan konten epub dengan format HTML adalah dengan menggunakan CKEditor. CKEditor adalah suatu editor degan fitur What You See Is

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Salah satu cara penulisan konten epub dengan format HTML adalah dengan menggunakan CKEditor. CKEditor adalah suatu editor degan fitur What You See Is"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MODUL FRONT-END SYSTEM PADA APLIKASI

EBOOK PUBLISHER BERBASIS WEB MENGGUNAKAN

FRAMEWORK ZKOSS

Wenny Rahmawati (50407891)

Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100, Depok

wenny.rahmawati90@gmail.com

ABSTRAK

Perkembangan teknologi yang semakin maju dan pesat mengharuskan kinerja teknologi dapat dimanfaatkan dan diimplementasikan pada berbagai aspek kehidupan manusia. Selain perangkat keras yang berkembang, teknologi aplikasi perangkat lunak juga selalu berkembang antara lain aplikasi ebook (electronic book). Sebelum muncul teknologi ebook, membaca hanya dapat dilakukan melalui dokumen fisik yang nyata. Saat ini membaca dapat dilakukan dimana saja (mobile) dengan memanfaatkan electronic book (ebook), karena bentuk dokumennya yang berupa dokumen digital memungkinkan penggunaan pada alat-alat elektronik seperti komputer, laptop, dan mobile phone. Penggunaan ebook juga tidak hanya terbatas untuk membaca buku digital saja, ebook juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran, distribusi informasi dan dapat digunakan dalam bidang entertainment, salah satunya untuk mengasah kreatifitas dalam membuat ebook pribadi. Oleh karena itu, penelitian ini mengangkat tema tentang pembuatan aplikasi web ebook publisher.

Adapun format ebook yang digunakan pada aplikasi ini adalah format HTML dengan bantuan library Monocle yang diatur oleh back-end system. Bahasa pemrograman yang digunakan pada pembuatan aplikasi web ebook publisher ini adalah Java dengan Zkoss sebagai framework.

Kata Kunci : Front-End System,User Interface, Ebook Publisher, Zkoss

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu teknologi digital yang berkembang cukup pesat saat ini adalah ebook (electronic book). Sebelum muncul teknologi ebook, membaca hanya dapat dilakukan melalui dokumen fisik yang nyata. Saat ini, membaca dapat dilakukan dimana saja (mobile) dengan memanfaatkan electronic book (ebook), karena bentuk dokumennya yang berupa dokumen digital memungkinkan penggunaan pada alat-alat elektronik seperti komputer, laptop, dan mobile phone.

Berbagai macam format ebook yang berkembang antara lain format PDF

dan ePUB. Format ebook yang populer saat ini adalah format ePUB (Electronic Publication), karena merupakan standar terbuka dan terus berkembang. Selain itu ePUB juga mendukung adanya Scripted Content Document yang bisa menyajikan animasi, video, dan interaktivitas kepada user melalui Javascript. Format ePUB pada dasarnya merupakan dokumen terkompresi dengan format zip, dengan algoritma kompresi tertentu. Sedangkan di dalamnya terdapat dokumen-dokumen berupa file berformat HTML yang bisa disisipkan Javascript dan CSS, dimana konten ebook-nya dimasukkan ke dalam dokumen-dokumen HTML tersebut.

(2)

Salah satu cara penulisan konten ePUB dengan format HTML adalah dengan menggunakan CKEditor. CKEditor adalah suatu editor degan fitur What You See Is What You Get (yang dilihat adalah sesuai yang didapat). Konten yang dituliskan pada CKEditor juga dapat dinikmati dalam bentuk HTML karena sebenarnya konten tersebut diatur dengan menggunakan format HTML.

Saat ini, cukup banyak website yang memperbolehkan kita menulis ebook dengan menggunakan bantuan CKEditor tersebut, dan kemudian mempublikasikannya dalam format ePUB. Salah satu contohnya adalah ePubBud. ePubBud menggunakan bantuan CKEditor dalam penulisan ebook, dan menampilkan ebook dalam format ePUB ke browser menggunakan engine milik mereka sendiri. Namun, ePubBud tidak memiliki mobile reader milik mereka sendiri. Ini berarti kepuasan pengguna agar bisa membaca ebook yang dipublikasikan oleh ePubBud terbatas hanya pada penggunaan aplikasi web mereka.

Tingkat kebutuhan user untuk aplikasi berbasis mobile saat ini semakin meningkat. Terutama dengan dirilisnya banyak tipe perangkat mobile yang memiliki kemampuan tinggi yang biasa disebut sebagai smartphone. Ini berarti sebuah aplikasi web ebook publisher akan lebih baik jika memiliki aplikasi mobile ebook reader juga.

Berdasarkan masalah tersebut, penulis mencoba membuat suatu aplikasi web ebook publisher yang mampu membaca dan membuat ebook yang open source dan dapat dinikmati secara mobile menggunakan format HTML dengan bantuan library Monocle yang diatur oleh back-end system.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana membuat user interface yang memudahkan interaksi antara pengguna dengan sistem.

2. Bagaimana membuat modul front-end system yang memudahkan

kerja modul back-end system secara terintegrasi.

3. Bagaimana membuat modul front-end yang bisa menyediakan layanan penulisan ebook berformat HTML dengan bantuan library Monocle yang diatur oleh back-end system.

II. LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Ebook

Ebook merupakan akronim dari

electronic book (buku elektronik) adalah publikasi buku dalam bentuk digital, yang terdiri dari teks, gambar, atau keduanya. Ebook diproduksi, dipublikasikan dan dibaca melalui komputer atau perangkat elektronik lainnya. Saat ini, banyak format ebook yang muncul dan berkembang antara lain format PDF dan ePuB. Namun karena keterbatasan pengetahuan penulis, aplikasi ebook yang dikembangkan menggunakan format HTML dengan bantuan library Monocle yang diatur oleh backend system.

2.2 Framework Zkoss

Zkoss merupakan suatu framework aplikasi berbasis ajax. Namun, Zkoss lebih dikenal dengan sebutan “Ajax tanpa Javascript “ karena dalam penerapannya lebih banyak menggunakan bahasa pemrograman Java. Zkoss diperkenalkan sejak tahun 2005, Zkoss

dikembangkan untuk membangun suatu

aplikasi berbentuk RIA (Rich Internet

Application). Maksud dari RIA (Rich Internet Application) yaitu dalam aplikasi yang dibuat dapat menyediakan berbagai komponen sesuai dengan kebutuhan aplikasi tersebut. Zkoss juga dapat digunakan untuk membuat aplikasi yang transparan tanpa memiliki pengetahuan tentang ajax dan Javascript.

2.3 Sistem Interaksi Manusia dan Komputer

Sistem interaksi yang baik adalah sistem yang memungkinkan user mencapai suatu tujuan tertentu dalam suatu

(3)

domain aplikasi. Sistem yang interaktif harus

dapat didayagunakan (usability) untuk

meningkatkan kebarhasilan suatu sistem

aplikasi.

Prinsip yang mendukung

pendayagunaan sistem adalah :

a. Learnability : Kemudahan yang

memungkinkan user baru berinteraksi secara interaktif dan dapat mencapai performance yang maksimal.

b. Flexibility : Menyediakan

banyak cara bagi user dan sistem untuk bertukar informasi.

c. Robustness : Tingkat dukungan

yang diberikan agar user dapat

menentukan keberhasilannya atau

tujuan (goal) yang diinginkan.

Faktor lain yang mempengaruhi

sistem interaksi manusia dengan komputer adalah faktor manusia (user). Aplikasi yang mempertimbangkan faktor manusia akan menghasilkan sistem interaksi yang menarik. Faktor manusia yang dapat diukur ada lima macam yaitu Time to learn, Speed of Performance, Rate of errors by users,

Retention over time, dan Subjective

saticfaction. Seperti pentingnya permodelan sistem komputer, maka perlu juga dibuat model sistem manusia.

2.4 Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak

Menurut Alan Dennis dan rekan-rekan, salah satu metodologi pengembangan

perangkat lunak yang cocok dalam

menghantarkan suatu sistem perangkat lunak

berfungsi secepatnya adalah metodologi

berbasis pengembangan berfase. Metodologi ini memecah keseluruhan sistem menjadi beberapa versi yang dikembangkan secara sekuensial. Fase analisis mengidentifikasikan

keseluruhan konsep sistem, dan tim

pengembang kemudian mengkategorikan

kebutuhan (requirements) yang didapat dari hasil analisis ke dalam suatu urutan versi. Kebutuhan (requirements) yang paling penting dan fundamental dimasukkan ke dalam versi pertama dari sistem perangkat lunak tersebut.

Kemudian dari fase analisis menuju ke desain dan implementasi, tetapi hanya dengan

kumpulan requirements yang telah

diidentifikasikan untuk versi pertama.

Setelah versi pertama selesai

diimplementasikan, maka pekerjaan dimulai

untuk versi kedua. Analisis tambahan

dilakukan berdasarkan requirements yang

telah didentifikasikan sebelumnya,

digabungkan dengan ide-ide baru dan

permasalahan yang muncul dari pengalaman user pada versi pertama. Versi kedua kemudian didesain dan diimplementasikan, dan setelah selesai pekerjaan dilanjutkan ke versi berikutnya, dan seterusnya hingga keseluruhan sistem lengkap, atau tidak lagi digunakan.

2.5 Monocle

Monocle merupakan library yang dapat diakses pada berbagai platform seperti iphone, ipad dan android. Penggunaan monocle tidak perlu diinstal. Monocle dapat langsung digunakan dengan menyediakan library monocle tersebut.

III. ANALISA DAN KEBUTUHAN

3.1 Metodologi Pengembangan Menurut Alan Dennis dan rekan-rekan, salah satu metodologi pengembangan perangkat lunak yang cocok dalam menghantarkan suatu sistem perangkat lunak berfungsi secepatnya adalah Phased Development-based Methodology (metodologi berbasis pengembangan berfase). Berdasarkan pada gambar 3.1 mengenai A phased Development based Methodology. Langkah pertama yang dilakukan pada metodologi pengembangan berbasis fase adalah perancangan, kemudian dilanjutkan dengan analisis secara keseluruhan. Dalam tahap analisis tersebut akan dilanjutkan dengan menganalisis tiap use case. Setelah use case tersebut dianalisis sesuai kebutuhannya, barulah masuk ke tahap design, dilanjutkan ke tahap implementasi. Akan tetapi, terkadang implementasi yang

(4)

diinginkan tak sesuai dengan design yang dirancang.

Gambar 3.1 A phased Development-based Methodology

Oleh karena itu, ada balik arah yang antar masing-masing tahap. Apabila dalam fase tersebut sudah berhasil maka dapat terbentuk System Version 1. Setelah itu, dilakukan pengecekan ulang terhadap system version 1 dengan melakukan fase-fase Analysis-Design-Implementation. 3.2 Analisis Masalah

Aplikasi yang hendak dikembangkan adalah aplikasi ebook (electronic book) publisher berbasis web. Electronic book merupakan suatu cara baru yang berfungsi sebagai sarana pembelajaran, distribusi informasi, dan entertainment dengan memanfaatkan media elektronis yang telah memiliki standar yang universal dan tersebar luas seperti halnya Internet. Saat ini banyak aplikasi ebook mengandalkan teknologi web. Teknologi web diandalkan karena pengguna lebih terbiasa memakai media komputer desktop atau komputer jinjing (laptop) dalam menjelajahi dunia maya.

Namun teknologi modern saat ini memunculkan banyak perangkat mobile

seperti smartphone dan mobile tablet. Kedua jenis perangkat mobile ini semakin banyak dipakai oleh user dalam menjelajahi dunia online. Hal ini menandakan bahwa user semakin terbiasa melakukan kegiatan dalam bentuk digital melalui perangkat mobile tersebut salah satunya kegiatan membaca.

Berbagai layanan ebook publisher saat ini hanya menyediakan layanan dari web itu sendiri sedangkan aplikasi dibalik layanan tersebut bersifat tertutup (hanya publisher itu sendiri yang dapat memiliki dan menggunakan aplikasi tersebut). Oleh karena itu, kelompok kami mencoba membuat suatu aplikasi ebook publisher yang dapat digunakan oleh orang lain. Penelitian dalam laporan ini hanya berfokus pada penyediaan suatu front-end system yang berupa user interface yang dapat digunakan oleh pengguna untuk membuat suatu ebook berformat HTML dengan menggunakan bantuan library Monocle yang diatur oleh back-end system.

Salah satu contoh ebook publisher adalah epubbud. Sistem layanan ebook publisher pada epubbud telah memiliki fitur yang sesuai, memungkinkan pengunjung untuk membuat e-book pribadi dan dapat meng-upload ebook yang telah dibuat. Selain itu pengunjung pun dapat mengunduh ebook lainnya. Kelemahan yang terdapat pada layanan epubbud adalah tidak tersedianya layanan dalam bentuk mobile. Sehingga mengharuskan pengunjung untuk mengakses melalui web browser.

Sedangkan aplikasi layanan ebook publisher yang dikembangkan dapat diakses secara mobile. Sistem yang baik adalah sistem yang dapat diakses dari mana saja, baik dari aplikasi mobile, aplikasi web, dan juga aplikasi desktop. Dengan kata lain, dapat diakses dari patform mana saja.

Jadi, aplikasi layanan ebook publisher yang dikembangkan menggunakan framework Zkoss versi Implementation System Version 1 System Version 3 Planning Analysis Analysis Design Analysis Design Implementatio n System Version 2 Analysis Design Implementation

(5)

5.0.7 ini harus memiliki aspek utama yaitu dapat diakses dari platform mana saja.

3.3 System Use Case

Pada dasarnya, use case dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu use case untuk user dan use case untuk admin berdasarkan resource yang dioperasikan.

Gambar 3.2 use case diagram untuk user Pada gambar 3.2 di jelaskan bahwa user dapat melakukan beberapa aktivitas seperti sign up, create an ebook, manage user`s ebook, manage profiles dan sign out. Setiap aktivitas dapat dijalankan apbila user telah login terlebih dahulu.

Gambar 3.3 use case diagram untuk admin

3.4 Sequence Diagram

sequence diagram merupakan gambaran atas aktivitas yang dilakukan oleh user terhadap system, yang kemudian dilanjutkan dengan aktivitas yang terjadi antara system dengan system untuk memberikan reaksi terhadap aktivitas awal yang dilakukan oleh user.

Sequence diagram pada aplikasi layanan e-book publisher di server ini terbagi menjadi tujuh kelompok, yakni

register user, login user,create an ebook, manage my ebook, admin login, manage all ebook, dan manage all user. Pada dasarnya kelompok-kelompok tersebut terbagi menjadi dua bagian utama yaitu user dan admin.

Gambar 3.4 Sequence Diagram register user

3.5 Implementasi Aplikasi

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, aplikasi ini dapat diimplementasikan dalam beberapa bidang antara lain sarana pembelajaran, distribusi informasi serta entertainment. Dikatakan sebagai sarana pembelajaran karena manusia saat ini lebih sering membawa computer jinjing (laptop) dan mobile gadget. Jadi, dulu pada masa konvensional disebut dengan buku. Sekarang pada masa yang serba digital dikenal dengan sebutan ebook. Contoh lainnya dalam bidang distribusi informasi adalah pembuatan koran digital yang dapat diakses melalui situs dari perusahaan koran tersebut seperti kompas.com. Bidang lain dalam implementasi aplikasi ini adalah bidang entertainment. Terkadang manusia ingin mengeluarkan apa yang dirasakan melalui tulisan yang kemudian bisa dinikmati oleh semua orang.

II. UJI COBA APLIKASI

Untuk menguji suatu aplikasi atau perangkat lunak dapat menggunakan dua macam pendekatan yaitu black box testing dan white box testing. Pada penelitian ini digunakan black box testing. Selain itu,

(6)

pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang dibagikan kepada user aplikasi web ebook publisher. Black box testing bertujuan untuk menunjukkan fungsi perangkat lunak tentang cara pengoperasiaanya, apakah input yang dilakukan telah sesuai dengan output yang diharapkan. Pengujian aplikasi ebook publisher dapat dilihat sebagai berikut.

4.1 Pengujian menggunakan

Kuisioner

Kuisioner dibagikan kepada 20 orang yang berbeda dengan ketetuan sebagai berikut :

Memiliki pendidikan minimal perguruan tinggi untuk melakukan uji coba atas sistem ini

Mengerti penggunaan teknologi terutama penggunaan komputer sebagai alat untuk mengoperasikan sistem ini.

Penulis memberikan pertanyaan atau kuisioner yang telah dibuat sebelumnya dan memberi pengarahan dan penjelasan tentang penggunaan aplikasi ini serta fungsi dari sistem yang dibuat. Berikut ini merupakan tabel pertanyaan yang digunakan pada kuisioner dalam penelitian ini :

Tabel 4.1 Tabel Pertanyaan Kuisioner PERTANYAAN SS S TS STS 1. Aplikasi ini mudah digunakan ( user friendly) 2. Aplikasi ini membuat proses pembuatan ebook menjadi lebih mudah 3. Tampilan aplikasi (warna, jenis, tulisan, warna tulisan) menarik

4. Fitur yang ada diaplikasi ebook publisher ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan proses pembuatan ebook 5. Aplikasi ini bersifat multi-browser (Dapat diakses dari berbagai jenis browser atau tidak) 6. Pada aplikasi ini digunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh user 7. Aplikasi ini memiliki respon yang cepat terhadap interaksi dari user. 8. Aplikasi ini masih banyak memiliki banyak bug (kesalahan program) Keterangan : SS = Sangat Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju 4.6 Hasil Penelitian

Setelah melakukan penelitian dengan memberikan pengarahan dan penjelasan yang kemudian dilanjutkan dengan memberikan kuisioner terhadap 20 orang yang dipilih oleh penulis, berikut ini

(7)

merupakan rangkuman dari hasil penelitian yang dilakukan penulis :

Tabel 4.2 Tabel Hasil Kuisioner

PERTANYAAN SS S TS STS 1. Aplikasi ini mudah digunakan (user friendly) 20 2. Aplikasi ini membuat proses pembuatan ebook menjadi lebih mudah 4 16 3. Tampilan aplikasi (warna, jenis, tulisan, warna tulisan) menarik 2 16 2

4. Fitur yang ada diaplikasi ebook publisher ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan proses pembuatan ebook 2 18 5. Aplikasi ini bersifat multi-browser (Dapat diakses dari berbagai jenis browser atau tidak) 19 1 6. Pada aplikasi ini digunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh user 8 12 7. Aplikasi ini memiliki respon yang cepat terhadap interaksi dari 2 17 1 user. 8. Aplikasi ini masih banyak memiliki banyak bug (kesalahan program) 6 14 V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan uji coba secara black box testing pada editor teks maupun pada web browser seperti Google Chrome pada komputer dengan sistem operasi Windows7 SP 2 serta dengan dukungan software yang ada dan penyebaran kuisioner terhadap 20 orang yang berbeda maka aplikasi web layanan ebook publisher Cemara Interactive ini dapat berjalan dengan baik. Aplikasi web layanan ebook publisher ini dapat dijalankan pada browser Google Chrome, Mozilla Firefox dan Safari. Dalam penerapannya menggunakan framework Zkoss versi 5.07.

5.2 Saran

Penulis menyadari bahwa masih terdapat beberapa kekurangan dalam aplikasi ini, untuk itu melalui bagian ini penulis hendak memberikan saran bagi pengembangan dan penyempurnaan selanjutnya yang sejenis :

a. Memahami terlebih dahulu mengenai konsep framework Zkoss agar mudah menerapkannya dalam pengembangan aplikasi.

b. Jika hendak menggunakan framework Zkoss, lebih baik menggunakan Zkoss minimal versi 5.05.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Dennis,Alan., et al., System Analysis and Design with UML Version 2.0 : An Object Oriented Approach, 2nd ed., John Willey & Sons, Inc., Hoboken, 2005.

(8)

[2] Object Management Group (OMG), “Documents Associated with UML

verson 2.3”,

http://www.omg.org/spec/UML/2.3/, Tanggal Akses: 30 Juli 2011.

[3] Stauble, Markus., et al., ZK Developer`s Guide., Packt Publishing., Mumbai, 2008

[4] Framework Zkoss, http://www.zkoss.org/product/,

Tanggal Akses: 28 Juli 2011.

[5] URL : http://www.zkoss.org/zkdemo/, Tanggal Akses : 14 Juni 2011.

[6] Monocle,

http://monocle.inventivelabs.com.au/, Tanggal Akses : 30 Juli 2011

Gambar

Gambar 3.2 use case diagram untuk user
Tabel 4.1 Tabel Pertanyaan  Kuisioner  PERTANYAAN  SS  S  TS  STS  1.  Aplikasi  ini  mudah  digunakan  (  user friendly)  2
Tabel 4.2 Tabel Hasil Kuisioner  PERTANYAAN  SS  S  TS  STS  1.  Aplikasi  ini  mudah  digunakan  (user friendly)  20  2

Referensi

Dokumen terkait

Untuk membuat objek pada WebGL, yang pertama kali dilakukan adalah dengan menentukan vertex dari objek dan disimpan pada sebuah array. Lalu dengan menggunakan

Menurut mowen dan minor menjelaskan bahwa kepercayaan konsumen adalah “semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang objek, atribut

Prajurit Kulon 1650 KK 2018 86.000.000 Pembangunan Saluran Sumolepen (Lanjutan), Pembangunan Plengsengan Buzem Pulorejo (Lanjutan), Pembangunan Saluran Tenggilis

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa dan mengetahui pengaruh rugi-rugi daya yang terjadi pada sistem penyaluran energi listrik dengan digunakannya

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian tersebut adalah: (1) Pengujian statistik

Oleh karena itu, efek signifikan natrium diklofenak terhadap licking time terjadi pada fase kedua (fase inflamasi), meskipun berdasarkan hasil penelitian yang

a. Peraturan perundangan, yaitu ketentuan-ketentuan yang diwajibkan mengenai kondisi-kondisi kerja pada umumnya, perencanaan, konstruksi, perawatan dan

Pertumbuhan populasi muslim mepunyai koefisien korelasi yang positif tetapi tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap pertumbuhan aset perbankan syariah, hal ini